Anda di halaman 1dari 19

“ FISIOLOGIS MOBILISASI “

KELOMPOK 1

1. Abi Yazid Al Bastomi


2. Haryanti
3. Sandi Yudha S.A.P
4. Rani Hadrianti
5. Sukamta
6. Nur Hadi
7. Ruspawandi
MOBILITAS ATAU MOBILISASI

Mobilitas atau Mobilisasi adalah kemampuan individu


untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan
kesehatannya.

Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk


bergerak secara bebas dan teratur untuk memenuhi kebutuhan
sehat menuju kemandirian dan mobilisasi yang mengacu pada
ketidakmampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas.
(Perry dan Potter, 1994)
Mobilisasi secara garis besar
dibagi menjadi 2, yaitu :

 Mobilisasi secara pasif


 Mobilisasi secara aktif
JENIS-JENIS MOBILITAS
1. Mobilitas penuh
Merupakan keadaan dimana kemampuan seseorang untuk
bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat melakukan
interaksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari. Mobilitas
penuh ini merupakan fungsi dari saraf motoris, volunter dan
sensoris untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh
seseorang.

2. Mobilitas sebagian
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan
batasan yang jelas dan tidak mampu bergerak secara bebas
karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan
sensorik pada area tubuhnya. Mobilisasi sebagian ini dibagi
menjadi dua bagian, yaitu

 Mobilitas sebagian temporer


 Mobilitas sebagian permanen
ETIOLOGI
1. Gaya hidup
2. Ketidakmampuan
 Ketidakmampuan primer
 Ketidakmampuan Skunder
3. Proses penyakit/ cidera
4. Tingkat energi
5. Usia dan status perkembangan
6. Kebudayaan
7. Gangguan neuromuskuler
TOLERANSI AKTIFITAS

Tanda-tanda yang dapat di kaji pada intoleransi aktifitas antara lain


(Gordon, 1976) :

a. Denyut nadi frekuensinya mengalami peningkatan, irama tidak


teratur
b. Tekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan sistol /
hipotensi orthostatic.
c. Pernafasan terjadi peningkatan frekuensi, pernafasan cepat
dangkal.
d. Warna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan.
e. Kecepatan dan posisi tubuh.disini akan mengalami kecepatan
aktifitas dan ketidak stabilanposisi tubuh.
f. Status emosi labil
MASALAH FISIK
Masalah fisik yang dapat terjadi akibat mobilisasi dapat
dikaji / di amati pada berbagaisistim antara lain :

 Masalah muskuloskeletal
 Masalah urinari
 Masalah gastrointestinal
 Masalah respirai
 Masalah kardiofaskuler
Upaya Mencegahkan Terjadinya
Masalah Akibat Kurangnya Mobilisasi

 Perbaikan status gizi


 Memperbaiki kemampuan mobilisasi
 Melaksanakan latihan pasif dan aktif
 Mempertahankan posisi tubuh dengan benar sesuai
dengan bady aligmen (Struktur tubuh)
 Melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik
(mobilisasi untuk menghindariterjadinya dekubitus /
pressure area akibat tekanan yang menetap pada bagian
tubuh
ANATOMI DAN PATOFISIOLOGI
Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang
lebih 25% BB dan otot menyusun kurang lebih 50%.
Kesehatan dan baiknya sistem muskulus skeletal sangat
tergantung pada sistem tubuh. Struktur tulang memberikan
perlindungan terhadap organ vital termasuk otak, jantung
dan paru-paru. Kerangka tulang merupakan kerangka yang
kuat untuk menyangga struktur tubuh otot yang melekat ke
tulang memungkinkan tubuh bergerak.
Sistem muskulus skeletal merupakan sistem tubuh
yang terdiri dari otot (muskula) dan tulang-tulang yang
membentuk rangka (skelet) Otot adalah fungsi tubuh yang
mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi
energi mekanik.
TANDA DAN GEJALA

1. Kontraktur sendi
2. Perubahan eliminasi urine
3. Perubahan sistem integumen Dekubitus
4. Perubahan metabolik Ketika cidera atau stres terjadi
5. Perubahan sistem muskulus skeletal
6. Perubahan pada sistem respiratori
MANFAAT MOBILISASI

1. Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early


ambulation
2. Mengurangi rasa sakit dengan demikian pasien merasa
sehat
3. Membantu mempercepat organ-organ tubuh bekerja
seperti semula
4. Mobilisasi memungkinkan kita mengajarkan segera
untuk pasien agar dapat merawat dirinya
5. Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli
6. Memelihara fleksibilitas dari tulang dan sendi juga
meningkatkan kekuatan otot
DAMPAK DARI MOBILISASI

1. Status gizi yang kurang baik


2. Kesulitan dalam memperbaiki kemampuan mobilisasi
3. Ketidaknyamanan dalam latihan pasif dan aktif
4. Dapat menyebabkan penurunan kesadaran
5. Infeksi saluran kemih
6. Sembelit
7. Infeksi paru
8. Gangguan aliran darah
9. Luka tekan sendi kaku
GEJALA KLINIS ATAU
MASALAH-MASALAH MOBILISASI

 Penyakit sistem saraf


 Distrofi otot
 Tumor pada sistem syaraf pusat
 Peningkatan pada intra kranial
 Penyakit jaringan ikat
KEMAMPUAN MOBILITAS

Tingkat aktivitas mobilitas Kategori


Tingkat 0 Mampu merawat secara penuh
Tingkat 1 Memerlukan pengguna alat
Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau
pengawasan orang lain
Tingkat 3 Memerlukan bantuan orang
lain,pengawasan orang lain dan
alat
Tingkat 4 Sangat tergantung dan tidak dapat
melakukan atau berpartisipasi
dalam perawatan
KEKUATAN OTOT/ TONUS OTOT
0 : Otot sama sekali tidak bekerja
1 (10%) : Tampak berkontraksi/ ada sakit gerakan tahanan sewaktu
jatuh
2 (25%) : Mampu menahan tegak tapi dengan sentuhan agak jauh
3 (50%) : Dapat menggerakkan sendi dengan aktif untuk menahan
berat
4 (75%) : Dapat menggerakkan sendi dengan aktif untuk menahan
berat dan melawan tekanan secara stimulan
5 (100%) : Normal
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MOBILISASI

Biasanya melakukan pengkajian pada waktu sebelum


mobilisasi dan setelah melakukan mobilisasi seperti tanda-
tanda yang akan dikaji pada intoleransi aktifitas antara lain
(Goldon, 1976)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Sinar X
 Laboratorium Darah rutin
 Radiologis
PENATALAKSANAAN

1. Membantu pasien duduk di tempat tidur


2. Mengatur posisi pasien di tempat tidur :
Posisi fowler
Posisi sim
Posisi trelendang
Posisi dorsal recumbent
Posisi litotomi
Posisi genu pectorat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai