KEBIDANAN
Diposkan oleh Rizki Kurniadi
A. Data Demografi
1. Nama klien : Ny. F
2. Umur klien : 24 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : Sanggrahan, Umbul Harjo
5. Status perkawinan : Kawin
6. Agama : Islam
7. Suku : Jawa
8. Pendidikan : SMK
9. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
10. Nama suami : Tn. G
11. Umur suami : 27 tahun
12. Tanggal periksa : 5 Oktober 2005
13. Tanggal pengkajian : 5 Oktober 2005
Ibu mengatakan kadang-kadang merasa nyeri pada ulu hati terutama jika untuk bernafas dalam. Ibu juga
mengatakan ingin mengetahui keadaan bayinya.
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang berat atau memerlukan perawatan di
rumah sakit baik sebelum maupun selama kehamilan.
Menurut ibu tidak ada anggota keluarganya maupun suaminya yang menderita penyakit
berat atau menahun seperti darah tinggi, penyakit gula, hepatitis, penyakit jantung, atau
penyakit lainnya.
E. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan belum pernah menderita penyakit menular seksual, juga pembedahan yang
berhubungan dengan alat kandungan. Ibu belum pernah melakukan pemeriksaan pap
smear, menurutnya selama ini tidak ada keluhan yang berhubungan dengan kondisi alat
kandungannya yang memerlukan pemeriksaan oleh dokter.
F. Riwayat Obstetri
1. Menstruasi
a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus menstruasi : 28 hari lamanya 7 hari
c. Karakteristik : Darah encer, merah tua.
2. G1 P0 A0
a. HPMT : 31 Maret 2005
b. HPL : 7 Januari 2006
c. Usia kehamilan : 26 minggu.
Ibu mengatakan tidak biasa sakit, jadi jarang minum obat-obatan. Ibu tidak mempunyai kebiasaan
merokok, minum minuman beralkohol, obat-obat terlarang, dan lain-lain.
H. Imunisasi
Ibu mengatakan selama hamil ini baru periksa sekali ke RS Panti Rapih dan belum pernah mendapatkan
imunisasi Tetanus Toxoid. Ibu juga bertanya mengenai alasan perlunya imunisasi bagi dirinya.
I. Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi
a. Pola makan, frekuensi, jenis, jumlah
Ibu mengatakan pola makan baik tidak ada gangguan, frekuensi makan bisa lebih dari 3 kali sehari
dan porsinya lebih banyak dari biasanya. Makanan yang biasa dikonsumsi terdiri dari nasi, sayur, lauk
pauk, kadang buah-buahan, ibu tidak memiliki kebiasaanngemil. Ibu pernah mengkonsumsi
susu Prenagent tetapi mengalami konstipasi sehingga dihentikan.
b. Perubahan pola makan selama hamil
Selama hamil tidak ada perubahan pola makan.
c. Alergi makanan
Ibu menyatakan tidak ada alergi terhadap makanan tertentu.
d. Minum jumlah dan jenis
Minum air putih 2 liter perhari, kadang-kadang teh manis.
e. Keluhan yang berhubungan dengan nutrisi
Keluhan yang berhubungan dengan nutrisi tidak ada.
2. Eliminasi
a. Buang air kecil
Ibu mengatakan selama hamil ini frekuensi berkemihnya bertambah menjadi 8-10 kali per
hari, warna air kencing kuning terang jernih, jumlah kadang banyak kadang sedikit ( 1500-
2000 ml/hari), ibu juga menyatakan merasa terganggu dengan seringnya kencing.
b. Buang air besar
Frekuensi 1-2 kali sehari, kotoran lunak, jumlah kadang banyak kadang hanya sedikit,
keluhan tidak ada.
3. Aktifitas dan latihan
a. Aktifitas selama hamil
Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, tidak ada waktu khusus untuk aktifitas yang
menunjang kehamilannya seperti: senam Ibu hamil, jalan-jalan, dll.
b. Keluhan dalam beraktivitas
Selama hamil tidak ada keluhan yang berarti, terutama dalam melakukan pekerjaan sehari-
hari.
4. Istirahat dan tidur
Menurut ibu tidur malam 8 jam mulai jam 21.00-05.00 WIB, kalau siang 1-2 jam. Selama
hamil tidak ada masalah dalam istirahat dan tidur.
5. Seksualitas
Hubungan seksual tetap dilakukan dengan frekuensi 1-2 kali seminggu dengan pembatasan
posisi dan frekuensi, komunikasi dan hubungan dengan suami berjalan dengan baik, selama
hamil ini belum ada masalah yang berarti dengan suaminya.Tidak ada keluhan dari ibu yang
berhubungan dengan masalah seksualitas.
6. Persepsi dan kognitif
a. Status mental : Baik, emosi stabil, kesadaran compos mentis.
b. Sensasi
1). Pendengaran : Baik, bisa mendengar dengan baik.
2). Berbicara : Baik, agak cepat, jelas, dan mudah dimengerti, dengan bahasa Jawa
dan Indonesia.
3). Penciuman : Baik, tidak ada gangguan dan keluhan.
4). Perabaan : Baik tidak ada keluhan.
5). Kejang : Selama hamil ini tidak pernah.
6). Nyeri : Pada daerah ulu hati ketika nafas dalam, nyeri terasa sengkring-
sengkring seperti tertusuk jarum, nyeri sedang skala 4.
7. Persepsi dan konsep diri
a. Motivasi terhadap kehamilan
Ibu mengatakan pada awalnya tidak tahu kalau hamil dan tidak dapat menerima kalau
dirinya hamil, tetapi sekarang sudah dapat menerima termasuk suami dan keluarganya.
b. Efek kehamilan terhadap body image
Ibu menyatakan tidak ada masalah dengan perubahan bentuk tubuh akibat kehamilannya
ini.
c. Orang yang paling dekat
Suami dan sudara perempuannya.
d. Tujuan dari kehamilan
Ibu mengatakan untuk mendapatkan anak atau keturunan karena belum mempunyai anak.
J. Keluarga Berencana
K. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 100/60 mmHg
b. Nadi : 88 kali/menit
c. Temperatur : 36,5 oC
d. Respirasi rate : 24 kali/menit.
2. Status gizi
a. Berat badan : 51,5 Kg
b. Tinggi badan : 155 Cm.
3. Kulit, rambut, dan kuku
a. Inspeksi kulit: bersih, hiperpigmentasi pada areola dan papilla mammae, papilla menonjol.
b. Inspeksi kuku dan rambut: bersih, kuku pendek, rambut hitam, lurus, tidak ada gangguan
pada kuku dan rambut.
4. Kepala dan leher
a. Ekspresi tenang, rileks, tidak tampak kelelahan atau lemah, ketika nafas dalam ibu
memegangi perutnya, ekspresi wajah tampak menahan nyeri.
b. Mata: bersih, fungsi baik, tidak anemis, tidak ikterik, tidak menggunakan alat bantu.
c. Telinga: Bersih, tidak ada serumen,dapat mendengar dengan baik.
d. Leher: limfe node anterior dan posterior tidak membesar, kelenjar tiroid dalam batas normal.
5. Mulut, tenggorokan dan Hidung :
a. Inspeksi mulut: mukosa kemerahan lembab, tidak terdapat stomatitis atau radang gusi,
tidak teradapat masalah apda gigi, bersih.
b. Inspeksi tenggorok: mukosa baik, tidak ada kelainan, faring tidak hiperemis, tonsil tidak
membesar.
c. Inspeksi hidung: tidak kemerahan, tidak terjadi epistaksis, bersih, fungsi baik, septum
normal.
6. Thoraks dan paru-paru
a. Inspeksi: simetris kanan-kiri, tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak tampak ketinggalan
gerak, pernafasan diafragma.
b. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa.
c. Perkusi: resonan pada lapang paru, paru-paru dalam batas normal.
d. Auskultasi: tidak terdengar suara nafas tambahan.
7. Payudara
a. Inspeksi: membesar, puting susu menonjol keluar, hiperpigmentasi pada areola dan papilla
mammae, ASI belum keluar.
b. Palpasi: lunak, tidak teraba adanya massa, tidak terdapat nyeri tekan.
8. Jantung
a. Inspeksi: iktus kordis tidak tampak, jantung tidak membesar, tidak tampak pelebaran vena
jantung.
b. Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat pembesaran, iktus kordis teraba dengan
pulsasi baik.
c. Perkusi: dullnes pada area jantung, batas-batas jantung normal.
d. Auskultasi: S1 dan S2 murni, tidak teredengar bising jantung.
9. Abdomen
a. Inspeksi: tampak striae gravidarum pada tengah abdomen, membesar, bentuk bulat, tidak
tampak pelebaran vena abdomen, umbilikus bersih tidak terdapat discharge.
b. Palpasi:
1). Leopold I : tinggi fundus uteri 25 Cm.
pada daerah fundus uteri teraba bokong, janin
belum turun.
2). Leopold II : punggung kiri.
bagian kecil janin teraba di bagian kanan.
3). Leovold III : presentasi kepala.
4). Leopold IV : kepala janin belum masuk pintu atas panggul.
5). Auskultasi DJJ : 150 kali/menit, kuat, teratur.
6). Tafsiran berat janin : TFU-12 Cm x 155 gr
25-12 x 155= 2015 gr.
10. Genetalia
Tidak dikaji karena tidak ada keluhan.
11. Anus dan rektum
Tidak dikaji, tidak ada keluhan.
12. Vaskularisasi perifer
a. Inspeksi wajah dan ekstremitas: tidak terdapat oedema, tidak ada kelainan.
b. Perkusi refleks tendo: positif, tidak ada gangguan.
13. Muskuloskeletal
Lengkap, tidak ada masalah, kekuatan otot normal (5).
14. Neurologik
Nyeri pada daerah ulu hati terutama jika untuk nafas dalam.
N. Lain–lain
II. ANALISA DATA
DS:
Ibu bertanya mengenai keadaan janinnya, Kurangnya informasi. Kurang pengetahuan:
DO: Perawatan kehamilan.
Ibu G1 P0 A0 dengan usia kehamilan 27
minggu.
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan prioritas diagnosa keperawatan yang muncul adalah:
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri biologis: Perubahan fisiologis kehamilan.
2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan kandung kemih karena
pembesaran uterus.
3. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya informasi.
N Diagnosa
Pelaksanaan Evaluasi Paraf
o Keperawatan
1. Nyeri akut 5 Okt 2005 Jam 09.00 5 Okt 2005 Jam 09.30 WIB
berhubungan WIB S:
dengan Agen
- Mengkaji nyeri ibu: Ibu menyatakan nyeri masih
injuri biologis: PQRST. terasa jika untuk nafas dalam,
Perubahan Memberi penjelasan tapi jika melakukan hal-hal yang
fisiologis pada ibu tentang telah diajarkan nyeri sedikit
kehamilan. fisiologi nyeri. berkurang.
Mengajarkan Ibu menyatakan nyeri berkurang
tehnik
relaksasi dan distraksi sedikit skala 3 (ringan).
yang dapat dilakukan:
masase jari tangan atau O:
kaki, masase Ketika menarik nafas dalam
punggung, masase masih tampak menahan nyeri dan
leher, menonton TV, memegangi perutnya.
mendengarkan radio, Ibu mampu melakukan hal-hal
membaca yang diajarkan.
majalah/koran, Aktif dalam diskusi dan
berfantasi, dll. demonstrasi.
Menganjurkan ibu
untuk beristirahat bila A:
nyeri datang.
Menganjurkan kepada - Tujuan berhasil sebagian.
ibu untuk pergi ke
dokter jika nyeri P:
bertambah. Anjurkan ibu untuk melakukan
teknik yang telah diajarkan di
rumah.
Anjurkan ibu untuk kontrol
teratur.
Lanjutkan intervensi saat
kunjungan ulang.
2. Gangguan 5 Okt 2005 Jam 09.30 5 Okt 2005 Jam 10.00 WIB
eliminasi urine WIB S:
berhubungan Memberi penjelasan Ibu mengatakan paham tentang
dengan tentang perubahan perubahan yang terjadi pada
Penekanan sistem perkemihan dirinya.
kandung kemih selama kehamilan. Ibu menyatakan akan melakukan
karena Menganjurkan ibu cara yang disarankan.
pembesaran untuk melakukan
uterus. posisi miring saat tidur. O:
Mengkaji tanda-tanda Tidak terdapat tanda-tanda ISK.
ISK. Mendengarkan penjelasan
Menganjurkan ibu dengan penuh perhatian.
untuk menjaga Tidak pergi ke toilet selama
masukan cairan 6-8 pemeriksaan.
gelas/hari, tidak minum
2-3 jam sebelum tidur, A:
dan mengurangi garam - Tujuan berhasil.
berlebihan.
P:
- Observasi pada saat kunjungan
ulang mengenai masalah ini.
3. Kurang 5 Okt 2005 Jam 09.00 5 Okt 2005 Jam 10.00 WIB
pengetahuan: WIB S:
Perawatan Mengkaji Ibu mengatakan paham tentang
tingkat
kehamilan pengetahuan ibu. perubahan yang terjadi pada
berhubungan Memberi penjelasan dirinya, dan perlunya imunisasi.
dengan tentang perubahan- Ibu menyatakan tidak akan
Kurangnya perubahan biologis dan minum jamu atau obat tanpa
informasi. psikologis normal pada perintah dari dokter, dan akan
ibu hamil. memeriksakan kehamilannya
Menganjurkan ibu secara teratur di Sardjito.
untuk diet dengan Ibu mengatakan selama ini tidak
menu seimbang. ada masalah dalam hal makan
Menjelaskan perlunya dan menu yang dimakan sudah
imunisasi Tetanus cukup baik.
Toksoid bagi ibu
hamil. O:
Melakukan Aktif dalam diskusi.
diskusi
tentang penyakit- Mampu mengulangi hal-hal yang
penyakit yang dapat telah diidiskusikan dan diajarkan.
mempengaruhi
kehamilan, resiko A:
komplikasi kehamilan, - Tujuan berhasil.
dan hal-hal yang dapat
membahayakan janin. P:
Menjelaskan rencana - Kaji ulang hal-hal yang telah
perawatan dan dijelaskan pada kunjungan ulang.
pengobatan.
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny “ M “ GII P10001 USIA KEHAMILAN 36 MINGGU
DENGAN POLI URI
DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH SURABAYA
PROGRAM D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURABAYA
2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan hidayah – nya sehingga dapat tersusunya
Laporan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ny “ M “ GII P10001 multigravida, usia kehamilan 36
minggu tunggal, hidup, intra uterine, jalan lahir Normal ‘ KU Ibu dan Janin baik.
Laporan ini merupakan tugas individu mahasiswa program Study D III Kebidanan Fakultas ilmu
Kesehatan Universitas Muhamadiyah Surabaya yang dilaksanakan di Rumah Sakit Muhammadiyah
Surabaya pada tanggal 17 November- 13 Desember 2008. Selanjutnya Terima kasih yang tak terhingga
penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. H Sukadiono, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan universitas
Muhamadiyah Surabaya.
2. Ibu Supatmi, S. Kep. Nes, Selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Surabaya.
3. Ibu Sri Lu’ailliyah, Amd. Keb. Selaku pembimbing Praktik di Poli KIA Rumah
Sakit Muhammadiyah Surabaya.
4. Ibu Sri Wahyuni, Amd. Keb. Selaku pembimbing Praktik di Ruang VK Bersalin
Rumah Sakit Muhammadiyah Surabaya.
5. Ibu Nurul Fitri, S. KM, Selaku Pembimbing Pendidikan Prodi D III Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Surabaya.
6. Semua Pihak yang telah membantu terselesaikannya Laporan ini. Penulis
menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu Penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Surabaya, Desember 2008
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................
1.2 Tujuan..............................................................................................
1.3 Sistematika Penulisan......................................................................
BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................
2.1 Konsep Dasar Kehamilan................................................................
2.2 Konsep DasarPoli Uri......................................................................
2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Poli
Uri....................................................................................................
BAB III................................................................................ TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian .......................................................................................
3.2 Diagnosa..........................................................................................
3.3 Diagnosa Potensial...........................................................................
3.4 Tindakan segera...............................................................................
3.5 Perencanaan dan Rasional...............................................................
3.6 Pelaksanaan......................................................................................
3.7 Evaluasi ...........................................................................................
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus agar berlangsung
dengan baik. Kehamilan ini mengandung kehidupan ibu dan janin. Resiko kehamilan bersifat dinamis
karena ibu mula-mula normal tiba-tiba dapat berisiko tinggi. Karena ibu selama kehamilan perlu dilakukan
pemeriksaan kehamilan secara berkala sejak kehamilan ini. Makin tinggi resiko kehamilan yang dipunyai
seseorang ibu makin tinggi pula kebutuhan untuk memeriksakan dirinya dan kehamilan.
Pelayanan Asuhan Kebidanan yang berupa pemeriksaan kehamilan secara berkala dan diikuti
dengan langkah tindak lanjut secara tekhnis harus dikuasai oleh setiap pelaksana program kesehatan ibu
dan anak di lapangan agar kualitas pelayanan dapat terjamin.
Pada ibu primigravida biasanya banyak ditemukan masalah-masalah yang berhubungan dengan
kehamilannya, yang disebabkan oleh pengetahuan itu. Oleh karena itu penting bagi ibu hamil untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care secara teratur mengingat kemungkinan faktor resiko
tinggi yang bisa ditemukan. Masalah yang dialami primigravida dapat dari segi fisik maupun psikologis
dan hal itu memerlukan pelayanan yang tepat dan baik agar dapat menangkap pola pikit ilmiah.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Penyusunan dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah serta dapat
mengimplementasikan antara teori yang didapat dengan kasus yang ada dalam memberikan Asuhan
Kebidanan pada multigravida usia kehamilan 36 minggu.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mahasiswa mampu melakukan pengkajian dan mengumpulkan data melalui anamnesa, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang.
1.2.2.2 Menganalisa data, merumuskan diagnosa, dan masalah pada klien.
1.2.2.3 Menyusun rencana tindakan.
1.2.2.4 Melakukan evaluasi.
2.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan yang ditandai dengan ovulasi pelepasan
ovum lalu terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, setelahh itu terjadi nidasi pada uterus, pembentukan
plasenta, pertumbhan hasil konsepsi sampai aterm.
Kehamilan normal atau fisiologis adalah kehamilan yang mempunyai kriteria sebagai berikut :
a. Selama kehamilan ibu dalam keadaan sehat
b. Tidak ada riwayat obstetri yang buruk
c. Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan ibu
d. Hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium normal
2.1.1 Lama Kehamilan
Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu atau 10 bulan. Kehamilan dibagi menjadi 3
trimester yaitu :
a. Trimester I antara 0 – 12 minggu
b. Trimester II antara 13 – 28 minggu
c. Trimester III anatara 19 – 40 minggu
2.1.2 Tanda dan Gejala Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan dapat dibagi dalam 2 golongan, yaitu :
2.1.2.1 Tanda-tanda Pasti
a. Detak jantung janin dapat terdengar
b. Melihat, meraba, atau mendengarkan pergerakan janin oleh pemeriksa
c. Bagian janin bisa diraba
d. Terlihat tulang-tulang janin dalam rontgen
Jika hanya salah satu dari tanda-tanda ini ditemukan, maka diagnosa kehamilan dapat dibuat
dengan pasti. Akan tetapi, tanda-tanda pasti baru timbul pada kehamilan yang sudah lanjut, yaitu lebih dari
4 bulan. Tapi dengan mempergunakan ultrasound, kantong kehamilan sudah tampak pada kehamilan 10
minggu dan bunyi jantung janin sudah dapat terdengar pada usia kehamilan 12 minggu. Tanda-tanda pasti
kehamilan ini merupakan tanda-tanda obyektif, semuanya di dapat oleh pemeriksa.
2.1.2.2 Tanda-tanda Mungkin
a. Perut membesar
Setelah bulan ketiga rahim dapat diraba dari luar. Akan tetapi kemungkinan penyebab lain yaitu wanita
tersebut bertambah gemuk.
b. Payudara membesar
Payudara wanita hamil membesar untuk mempersiapkan ASI untuk calon bayi.
c. Tanda chadwick
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
d. Tanda hegar
Konsistensi uterus menjadi lunak terutama di daerah istmus uteri.
e. Kontraksi braxton hicks
Waktu palpasi atau waktu toucher, rahim yang lunak tiba-tiba menjadi keras karena berkontraksi.
f. Adanya amenorhea
Pada wanita yang sehat dengan haid yang teratur, amenorhea menandakan kemungkinan hamil. Wanita
harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) supaya dapat ditafsir umur kehamilan dan
tafsiran persalinan (HPL).
g. Mual dan muntah
Biasanya terjadi pada bulan pertama kehamilan, hingga trimester pertama kehamilan. Biasanya terjadi pada
pagi hari maka disebut morning sickness, bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis
gravidarum.
h. Mengidam
Menginginkan makana yang khusus.
i. Tidak tahan bau-bauan
j. Pingsan
Bila berada di tempat-tempat ramai yang sesak.
k. Anoreksia
Yaitu tidak selera makan, yang terjadi selam trimester pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul
kembali.
2.1.3 Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil
2.1.3.1 Uterus
Pada awal-awal kehamilan uterus akan mengalami pembesaran yang dipengaruhi oleh meningkatnya
hormon estrogen dan progesteron. Berat uterus normal adalah 30 gram. Pada saat hamil berat uterus
menjadi 1000 gram, panjang 20 cm, dan lebar 2,5 cm.
Keluhan pada
Trimester I : Mual muntah
Trimester II : Nyeri pinggang
Trimester III : Sering kencing
Pergerakan janin terasa pada usia kehamilan 5 bulan.
Obat-obatan yang pernah didapat yaitu vitamin, kalk, dan obat penambah darah.
e. Riwayat Kesehatan Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis seperti hipertensi, DM, paru-paru, dan tidak
pernah menjalankan operasi apapun.
f. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak menderita penyakit jantung, ginjal asma, TBC, hepatitis, DM, hipertensi dan tidak
mempunyai keturunan gemili.
g. Riwayat Sosial
Ibu mengatakan hubungan dengan suami dan keluarga baik dan kehamilan ini diharapkan dan
direncanakan
Status perkawinan
Kawin .......... kali
~ kawin umur .......... tahun
Lamanya ........... tahun
h. Latar Belakang Budaya
Penolong persalinan dalam keluarga biasanya tenaga kesehatan pantangan terhadap suatu jenis makanan
tiak ada
i. Pola aktivitas sehari-hari (sebelum dan selama hamil)
1. Pola nutrisi
elum hamil : Ibu biasa makan 3 hari. Sehari porsi 1 piring dengan menu nasi, lauk pauk, kadang-kadang buah, minum 7-8
gelas air putih per hari.
elum hamil : Ibu biasa makan 2 x sehari dengan setengah porsi menu nasi, lauk pauk, kadang-kadang buah, minum air
putih 7 gelas perhari, diselingi roti, dll
2.Pola eliminasi
elum hamil : Ibu biasa BAB 1 kali sehari dan BAK 4-5 x sehari
t hamil : Ibu biasa BAB 1 kali sehari dan BAK 7 – 8 kali, lancar tidak terasa sakit setelah kencing
3. Pola istirahat
elum hamil : Ibu biasa istirahat 7 – 9 jam pada malam hari, dan ± 2 – 3 jam disiang hari
t hamil : Ibu biasa istirahat 6 – 8 jam pada malam hari, dan ± 1 – 2 jam disiang hari
4.Pola aktivitas
elum hamil : Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, menyapu dan mencuci
t hamil : Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga dan dibantu suami
5.Pola aktivitas seksual
Hubungan seksual masih tetap diperbolehkan kecuali pada ibu yang pernah mengalami keguguran, namun
beberapa wanita kehilangan gairah seksualnya ketika hamil, berkurang.
2.3.1.2 Data Obyektif
2.3.1.2.1 Pemeriksaan umum
Keadaan umum
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan emosional : Cukup Baik
TB/LILA : > 1,45 cm / > 23,5 cm
BB sebelum hamil : ........ kg
BB setelah hamil :
TM I : 1 kg
TM II : 5 kg
TM III : 0.5 kg
Tanda-tanda vital
a. Tensi : 110/70 – 130/90 mmHg
b. Nadi : 84 – 88 kali / menit
c. RR : 18 – 20 kali / menit
d. Suhu : 36,5 – 37,5 oC
2.3.1.2.2 Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Muka : Tidak ada cloasma gravidarum, konjungtiva merah mudah, sklera putih, pucat, oedema tidak ada, mulut
bersih, gigi, tidak karies
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar, linfe, tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembengkakan kelenjar
tiroid
Payudara : Kebersihan payudara, keadaan puting susu,coastrum
Abdomen : Striae libide pada primigravida, dan striae albican pada multigravida, hiperpigmintasi pada linea alba,
bekas luka SC tidak ada
Ekstremitas : Atas : Tidak ada oedema
Bawah : Tidak ada oedema, tidak ada varices
Genetalia : Vulva dan vagina : tidak ada varices tidak ada oedema tidak ada kondiloma akuminata, tidak ada infeksi
bartolini, tidak ada infeksi, tidak ada kemerahan
Perinium :Tidak ada bekas luka
Palpasi
Kepala : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
Leher : Tidak ada pembesaran vena juglaris, kelenjar thyroid dan
kelenjar limfe.
Payudara : Tidak ada nyeri tekan, colostrum belum keluar
Leopold I : Mengetahui TFU
Leopold II : Mengetahui bagian janin yang terdapat pada sebelah kanan dan kiri perut ibu
Leopold III : Bagian terendah keras, bulat dan melenting (kepala) bisa digoyangkan
Leopold IV : Konvergen
Perkusi
Reflek patella +/+
2.3.1.3 Assasment
a. Identifikasi Diagnosa, Masalah, dan Kebutuhan
Diagnosa : G Papiah, Primigravida/multigravida, Usia Kehamilan........ minggu Hidup/mati, Intra/Ekstra uterin,
Tunggal/Kembar, Letak, Keadaan, Jalan Lahir, Keadaan Umum Ibu dan Janin dengan poli uri
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan: Untuk mengatasi masalah
b. Identifikasi Diagnosa dan Masalah potensial
potensial : Tidak ada
otensial : Tidak ada
c. Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera / Kolaborasi
Tidak ada
2.3.1.4 Planning
a. Beri penjelasan tentang keadaan ibu saat ini.
R/ Ibu merasa tenang dan tidak ada gangguan pada psikologisnya.
b. Beri konseling tentang perubahan fisiologis uterus sehingga dapat menyebabkan sering kencing.
R/ Mengetahui bahwa keluhan tersebut maka ibu tidak akan cemas atau khawatir.
c. Tenangkan hati ibu.
R/ Bila hati ibu tenang maka masalah akan kekhawatirannya akan hilang.
d. Berikan Fe untuk menambah darah.
R/ Pada waktu hamil darah ibu lebih encer maka perlu tambahan zat besi
e. Berikan penjelasan tentang tanda-tanda persalinan
R/ Ibu dapat mempersiapkan kelahiran bayinya dan dapat segera menghubungi petugas kesehatan
2.3.1.5 Pelaksanaan
a. Memberi konseling tentang perubahan fisiologis uterus sehingga dapat menyebabkan sering kencing yaitu
semakin membesarnya uterus maka akan lebih menekan kandung kemih sehingga ibu akan merasa sering
kencing.
b. Menenangkan hati dengan memebrikan dukungan moril bahwa keadaan kehamilannya baik.
c. Berika Fe untuk menambah darah dan memberi tahu bahwa diminum 1x sehari
d. Memberi penjelasan tentang tanda-tanda persalinan.
e. Segera bawa ibu ke petugas kesehatan bila ada tanda-tanda persalinan.
2.3.1.6 Evaluasi
Tanggal ........ Pukul : ...............
S : Ibu mengatakan sudah tenang dan dapat memahami semua penjelasan yang diberikan.
O : Ibu dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dan dapat mengulang
A : G ........ UK ........ Anak hidup, tunggal, letak.......... intra / ekstra, keadaan jalan lahir normal, keadaan umum
ibu dan janin baik dengan poli uri.
P : Kontrol ulang .........
TM I usia kehamilan 0 – 12 minggu 1 bulan sekali
TM II usia kehamilan 16 – 24 minggu 1 bulan sekali
TM III usia kehamilan 28 – 36 minggu 2 minggu sekali
> 36 minggu 1 minggu sekali
BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN POLI URI
PADA Ny. “M” GII P10001 UK 36 MINGGU
DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH SURABAYA
3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Subyektif
a. Identitas Pasien
Nama Ibu : Ny. “M” Suami : Tn. “I”
Umur : 25 tahun Umur : 34 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
: Wonosari Gang VI/2 : Wonosari Gang VI/2
b. Anamnase
Pada tanggal 13 Desember 2008 Pukul : 10.00 WIB
F Kunjungan : Ulang
ma : Ibu mengatakan datang ke rumah sakit untuk memeriksakan kehamilan dan merasakan sering kencing.
nstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : ganti softek 2 – 3 x/hari
Lamanya : 5 – 6 hari
Sifat darah : encer, merah segar
Teratur / tidak : Teratur
Disminorche : Tidak mengalami
Flour albus : Tidak
HPHT : 29 April 2008
HPL : 6 Januari 2009
Kehamilan normal / fisiologis adalah kehamilan yang mempunyai kreteria sebagai berikut :
· Selama masa kehamilannya ibu dalam keadaan sehat.
· Tidak ada riwayat obstetri yang buruk.
· Ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan.
· Hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium normal
Pada trimester III karena kepala bayi akan masuk ke pintu atas panggul (PAP) pada usia kehamilan 36
minggu. Sering kencing disebabkan tekanan kepala bayi pada kandung kemih. Oleh sebab itu, ibu hamil
tidak perlu khawatir atau cemas dengan keadaan tersebut karena hal itu merupakan keadaan yang
fisiologis. Khususnya pada trimester I dan III.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. SR DENGAN POST
PARTUM DI RUANG DDS RSUP DR SARDJITO
JOGJAKARTA
Diposkan oleh Rizki Kurniadi
I. PENGKAJIAN
A. Data Demografi
1. Nama klien : Ny. SR
10. Pendidikan : SLTA
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat hingga harus ke rumah sakit.
20 menit
it
nit
4. Penggunaan analgesik dan anestesi, selama proses persalinan ibu tidak diberikan analgesik dan anestesi.
5. Masalah selama persalinan tidak ada bayi lahir spontan, terjadi ruptur perineum derajat I dengan jahitan dalam 1
luar 1. Jumlah perdarahan kala I 0 cc, kala II 0 cc, kala III 100 cc, kala IV 50 cc. Total perdarahan 150 cc.
core
3. Refleks 1 1
4. Tonus otot 1 2
5. Warna kulit 1 2
Total 7 9
Ibu merupakan akseptor IUD dan sudah dipakai selama 2 tahun sebelum gagal dan diekstraksii pada bulan
Maret 2004.
1. Kulit, rambut, kuku Ibu mengatakan setelah Kulit bersih, turgor kulit baik, lembab,
melahirkan langsung dimandikan rambut bersih tidak rontok, kuku rapi
oleh bidan, kuku sudah dipotong dan pendek.
sejak dari rumah.
4. Mulut, tenggorokan, Tidak ada keluhan. Bersih, tidak terdapat karies gigi,
hidung tidak ada stomatitis, sekret hidung
bersih, tidak memakai alat bantu,
fungsi baik.
5. Thoraks dan paru- Tidak ada keluhan. Simetris kanan-kiri, tidak ada
paru ketinggalan gerak, paru dalam batas
normal, tidak terdengar suara nafas
tambahan.
6. Payudara Ibu mengatakan air susu sudah Lunak, puting susu menonjol keluar,
keluar dan akan menyusui ASI sudah keluar.
bayinya setelah istirahat.
10. Anus dan rektum Ibu mengatakan buang air besar Terdapat ruptur perineum dengan
tadi malam sebelum melahirkan, jahitan luar 1 jenis Zide. Luka tampak
setelah melahirkan sampai basah.
sekarang belum.
11. Musculoskeletal Tidak ada keluhan. Refleks positif,, tidak ada varises,
tidak terjadi oedema, tanda-tanda
REEDA negatif, kekuatan otot 5,
ROM normal.
K. Riwayat Kesehatan
1. Pola persepsi kesehatan- Ibu mengatakan bayi ini merupakan anak kedua, anak pertamanya
pemeliharaan kesehatan dulu juga dilahirkan di Sardjito, jadi ibu merasa yakin atas
kemampuannya untuk merawat bayinya ini.
2. Pola nutrisi-metabolisme Ibu makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas perhari, selama hamil
muda merasa mual muntah tapi semakin bertambah usia
kehamilan gejala semakin hilang. Sekarang ibu sudah mulai
makan makanan kecil yang dibawa oleh suaminya.
3. Pola aktifitas-latihan Selama hamil ibu sering jalan-jalan bersama suami dan aktivitas
sehari-hari apat dilakukan mandiri, sekarang ibu merasa lelah dan
ingin tidur, juga tampak berhati-hati ketika bergerak di tempat tidur.
Ibu tidak mampu masuk dan keluar dari kamar mandi sehingga
aktivitas kebersihan diri dibantu oleh keluarga.
4. Pola eliminasi Biasanya ibu bab 1-2 kali sehari dengan konsistensi lunak dan bak
6-8 kali sehari selama hamil. Setelah melahirkan bab belum
sedangkan bak 1 kali tadi pagi.
5. Pola isitirahat-tidur Selama hamil istirahat/tidur tidak ada gangguan, tidur siang
selama 2 jam dan malam tidur jam 21.00 WIB dan bangun pagi
jam 04.30 WIB. Semalam ibu tiak dapat tidur karena dalam proses
persalinan, baru setelah bayi lahir dan ibu dimandikan dapat tidur
sebentar.
6. Pola persepsi-kognitif Ibu mengatakan merasa sakit pada daerah kemaluan. Ibu juga
mengatakan bahwa kehamilan yang sekarang ini tidak disengaja
karena gagalnya IUD, tetapi ibu dan suaminya merasa senang
juga dengan kehadiran anak yang kedua ini.
7. Pola persepsi terhadap diri Ibu sangat kooperatif terhadap tindakan keperawatan yang
diberikan dan meyakini bahwa semua tindakan itu adalah untuk
mempercepat menolong diri dan bayinya.
8. Pola hubungan-peran Orang terdekat adalah suaminya dan ibunya yang selalu
mendampingi. Ibu mengatakan selama ini hubungan antar anggota
keluarga dan masyarakat sekitar baik-baik saja.
9. Pola seksualitas-reproduksi Selama hamil sudah ada kesepakatan dengan suami untuk
mengurangi frekwensi hubungan seksual. Tidak ada gangguan
dalam melakukan akttifitas tersebut, juga tidak terjadi kontak
bleeding.
10. Pola stress-koping Ibu berpenampilan rapi, berbicara pelan-pelan, dan selalu minta
pertimbangan suami atau ibunya jika ada masalah atau harus
mengambil keputusan.
11. Pola kepercayaan-nilai-nilai Ibu berasal dari suku jawa dan beragama Islam sehingga
kebudayaan yang umum di masyarakat masih dilakukan seperti
tujuh bulanan dan selamatan. Ibu merasa sangat bersyukur
bayinya dapat lahir selamat mengingat usia kehamilan yang
mundur.
Ibu tinggal serumah dengan suami, satu anaknya, dan satu adiknya. Jika ada apa-apa biasa minta
tolong kepada orang tuanya. Hubungan dengan masyarakat sekitar juga baik.
2. Jumlah anak
Dua dengan anak yang sekarang. Anak pertama laki-laki, anak kedua perempuan.
Rumah milik sendiri dengan bangunan permanen, lantai keramik dengan ventilasi dan cahaya yang
cukup. Sumber air PAM dan memiliki WC sendiri. Jarak dengan tetangga dekat dan tipe komunitas
masyarakat desa dengan budaya gotong royong.
4. Pekerjaan
Ibu tidak bekerja, di rumah saja mengurus anaknya, sedangkan suaminya adalah seorang pegawaii
negeri sipil (Guru).
5. Tingkat pendidikan
M. Riwayat dan Rencana Keluarga Berencana
Ibu pernah menggunakan IUD selama 2 tahun tapi gagal, ibu merasa tidak nyaman akhirnya
diekstraksi pada bulan Maret 2004. Ibu mengatakan berencana akan memakai IUD lagi.
N. Pemeriksaan Laboratorium atau Hasil Pemeriksaan Diagnostik Lainnya
Tanggal 03-11-2004
Lab. Darah :
HB 9,9 (11,5-16,5) Turun
AL 13,3 (4-11) Naik
AE 4.35 (3,8-5,8) Normal
AT 152 (150-450) Normal
Golongan Darah AB
DO:
HB: 9,9
AL: 13,3
HCT: 30
DO:
Tampak lemah.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Risiko infeksi berhubungan dengan Faktor risiko: Trauma jaringan, Tidak adekuatnya pertahanan sekunder
tubuh.
III. RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN
Kerja Memberikan informasi bahwa selama tiga minggu post partum belum diperbolehkan
bekerja keras, seperti mengangkat ember, barang-barang yang berat, dan
memperbolehkan bekerja ringan seperti menyapu, menyetrika, dan memasak.
Istirahat Mengajarkan kepada ibu agar istirahat dengan cukup saat bayi tertidur, hal ini sangat
baik untuk memulihkan kondisi ibu walaupun ibu tidak punya masalah dengan keadaan
tidur.
Latihan Mengajarkan kepada ibu bahwa latihan pada awal minggu pertama post
partum seperti menaiki tangga, senam post partum.
Hygiene Mengajarkan pada ibu untuk selalu membersihkan daerah vagina dan perineum
setelah bak atau bab dengan air sabun.
Koitus Mengajarkan pada ibu bahwa koitus bisa dimulai apabila lokhia berubah menjadi putih
dan luka perineum sudah sembuh sempurna serta ibu merasa nyaman untuk
melakukan hubungan.
Kontrasepsi Menjelaskan kepada ibu bisa menggunakan kontrasepsi setelah tiga minggu post
partum dan apabila ibu menyusui secara penuh dan tidak memberikan makanan
tambahan pada bayi bisa dipergunakan untuk kontrasepsi selama enam bulan post
partum.
Follow up Ibu bisa mengontrolkan diri seminggu setelah persalinan dan selanjutnya kontrol
sampai 42 hari post partum
Lain-lain -
1. Nyeri akut b.d. Rabu, 3-11-2004 Jam 09.45 Rabu, 3-11-2004 Jam 21.30 WIB
Agen injuri fisik, WIB
Kontraksi uterus. S: Ibu mengatakan masih merasa nyeri pada
Mengkaji nyeri klien: PQRST. daerah sekitar kemaluan meskipun sudah
berkurang dibanding tadi pagi.
Mengukur TTV.
Nyeri tajam, perih, nyeri sedang skala 5, waktu
Menganjurkan klien untuk
ketika melakukan mobilisasi/ambulasi.
melakukan mobilisasi
bertahap. Ibu mengatakan sudah mencoba turun dari tempat
tidur dengan bantuan kursi dan posisi tidur
Membatasi pengunjung.
berubah-ubah.
Membatasi pengunjung.
P: Lanjutkan intervensi.
I: -
R: -
2 Defisit perawatan Rabu, 3-11-2004 Jam 09.45 Rabu, 3-11-2004 Jam 22.00 WIB
diri: WIB
Mandi/kebersihan S: Ibu mengatakan sudah bisa membersihkan daerah
diri, Toileting b.d. Mengkaji kemampuan mandi perineal yaitu dengan sabun dan selalu dijaga
Kelelahan. ibu. kekeringannya, mengganti pembalut jika basah.
A: Tujuan berhasil.
I:-
R:-
3. Risiko infeksi b.d. Rabu, 3-11-2004 Jam 09.45 Rabu, 3-11-2004 Jam 22.00 WIB
Faktor risiko: WIB
Trauma jaringan, S: Ibu mengatakan akan melakukan hal-hal yang
Tidak adekuatnya Membatasi jumlah disarankan meskipun selama ini juga sudah
pertahanan pengunjung. melakukannya.
sekunder tubuh.
Mengajarkan cara mencuci O: Klien dan keluarga aktif dalam diskusi.
tangan kepada orang tua.
Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi.
Menganjurkan orang tua
A: Tujuan berhasil sebagian.
untuk mencuci tangan
sebelum dan sesudah P: lanjutkan intervensi.
kontak dengan bayi.
Mengawasi tanda-tanda
REEDA.
Mengobservasi kontraksi
uterus.
- Menjaga kebersihan
kamar.
- membatasi jumlah
pengunjung.
A: Tujuan berhasil.
I:-
R:-
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angka kematian bagi bayi khususnya neonatus merupakan indikator dalam menilai status kesehatan
masyarakat suatu bangsa dan kini digunakan juga sebagai ukuran untuk menilai kualitas pengawasan
antenatal.
Dalam 30 tahun terakhir ini angka kematian bayi turun dengan mencolok, tapi angka kematian perinatal
dalam 10 tahun terakhir kurang lebih menetap. Misi MPS (Making Pregnancy Safer) di Indonesia tahun
2001-2010 antara lain adalah menurunkan angka kematian neonatal menjadi 16 per 1000 kelahiran hidup
dari 77,3-137,7 per 1000 (referrai hospital) untuk mencapai sasaran tersebut. Intervensi yang sangat kritis
adalah tersedianya tenaga penolong persalinan yang terampil dan dapat memberikan pelayanan medik.
Dengan adanya standart pelayanan medik. Dengan adanya standar tersebut para petugas kesehatan
mengetahui kinerja apa yang diharapkan dari mereka apa yang harus mereka lakukan pada setiap tingkat
pelayanan, serta kompetensiapa yang diperlukan.
Mengingat masa neonata/bayi baru lahir adalah masa penentu. Perkembangan dan pertumbuhan bayi/anak
selanjutnya serta diperlukan perhatian dan penanganan yang terpadu dan berkesinambungan, maka
penyusun tertarik untuk mengambil kasus bayi baru lahir di RSAL Surabaya.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa Akademi Kebidanan mampu melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir secara
menyeluruh dan terpadu.
1.2.2 Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa kebidanan mampu
1. Melakukan pengkajian pada bayi baru lahir.
2. Mengidentifikasi masalah.
3. Mngantisipasi masalah potensial.
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera.
5. merencanakan dan melaksanakan asuhan kabidanan.
6. mengevaluasi hasil tindakan.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir cukup komplek dan mengingat waktu dan kemampuan
penulis yang terbatas, maka penulis membatasi makalah ini pada Asuhan Kebidanan Bayi Baru lahir umur
2 jam di Ruang Bersalin E1 RSAL Surabaya.
1.4 Metode Penulisan
1.4.1 Studi Kepustakaan
Sebagai pedoman dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mempelajari literatur-literatur yang
berhubungan dengan perawatan bayi baru lahir.
1.4.2 Praktek Langsung
Suatu tindakan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan pada klien untuk memperoleh data
mengenai keluhan serta keadaan klien maka penulis mengadakan pendekatan pada keluarga,
mengobservasi dan melaksanakan asuhan kebidanan, mengobservasi dan memantau keadaan klien sampai
dengan klien pulang atau sampai dengan masalah berhasil ditangani.
1.5 Sistematika Penulisan
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Batasan Masalah
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
Bab 2 Landasan Teori
2.1 Konsep Bayi Baru Lahir
2.1.1 Pengertian Bayi Baru Lahir
2.1.2 Ciri-Ciri Bayi Normal
2.2 Konsep Asuhan Kebidanan BBL
2.2.1 Pengertian Asuhan BBL
2.2.2 Hasil yang Diharapkan
2.2.3 Manajemen Asuhan Kebidanan
Bab 3 Tinjauan Kasus
3.1 Pengkajian
3.2 Identifikasi Masalah/Diagnosa
3.3 Antisipasi Masalah Potensial
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5 Pengembangan Rencana
Bab 4 Pembahasan
Bab 5 Penutup
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB 2
LANDASAN TEORI
f. Pemeriksaan bayi
Kebanyakan anak akan mulai bernafas dalam beberapa detik setelah lahir dan menangis dalam setengah
menit.
2) Perubahan metabolisme karbohidrat/glukosa
Fungsi otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan
klem pada saat lahir seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri.
Pada setiap bayi baru lahir glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam).
Koreksi penurunan gula darah dapat terjadi dengan 3 cara:
a) Melalui penggunaan ASI (bayi baru lahir sehat harus didorong untuk menyusu ASI secepat mungkin
setelah lahir).
b) Melalui penggunaan cadangan glikogen (glikogenolisis).
c) Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak (glukoneogenesis).
3) Perubahan suhu tubuh
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga akan mengalami stres dengan adanya
perubahan-perubahan lingkungan.
Bayi baru lahir dapat kehilangan panas melalui:
Evaporasi : cairan
menguap pada kulit yang basah.
Konduksi : kehilangan panas oleh karena kulit bayi berhubungan langsung dengan benda/alat yang suhunya lebih dingin.
Konveksi : terjadi bila bayi telanjang di ruang yang relatif dingin (25oC atau kurang)
d) Radiasi adalah kehilangan panas karena tubuh bayi yang lebih panas menyentuh permukaan yang lebih
dingin.
4) Perubahan pada sistem kardiovaskuler
Pada sistem kardiovaskuler harus terjadi 2 perubahan besar, yaitu:
a) Penutupan foramen ovale atrium jantung.
b) Penutupan duktus afteriosus antara arteri paru dan aorta.
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh:
a) Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh darah meningkat dan tekanan atrium kanan menurun.
Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan yang mengurangi
volume dan selanjutnya tekanannya. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen
sedikit mengatur ke paru-paru untuk mengalami proses oksigenasi ulang.
b) Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh paru dan meningkatkan tekanan atrium kanan.
Oksigen pada pernafasan pertama ini menimbulkan relaksasi dan terbakarnya sistem pembuluh baru.
Dengan peningkatan tekanan pada atrium kiri foramen ovale secara fungsi akan menutup.
5) Perubahan sistem gastrointestinal, ginjal
Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan masih terbatas, juga
hubungan antara osephagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang mengakibatkan gumoh pada
bayi baru lahir dan bayi muda. Kapasitas lambung sendiri sangat terbatas kurang dari 30 cc.
Faeces pertama bayi adalah hitam kehijauan, tidak berbau, substansi yang kental disebut mekonium.
Faeces ini mengandung sejumlah cairan amnion, verniks, sekresi saluran pencernaan, empedu, dan zat sisa
dari jaringan tubuh. Pengeluaran ini akan berlangsung sampai hari ke 2-3. pada hari ke 4-5 warna tinja
menjadi coklat kehijauan.
Air kencing.
Bila kandung kencing belum kosong pada waktu lahir, air kencing akan keluar dalam waktu 24 jam yang
harus dicatat adalah kencing pertama, frekuensi kencing berikutnya, serta warnanya bila tidak
kencing/menetes/perubahan warna kencing yang berlebihan.
2.1.6 Persiapan Alat
1. Pengisapan lendir (mucus extrator)
2. Tabung oksigen beserta alatnya untuk membantu pernafasan bayi.
3. Tempat tidur bayi dan incubator bayi.
4. Alat untuk resusitasi untuk pernafasan.
5. Obat-obatan tetes mata profilaktik (larutan poraknitrat 1%) atau salep (salep tetra siklin 1% atau salep
mata evytromisin 0,5%).
6. Tanda pengenal bayi (identifikasi) yang sama dengan ibu.
7. Alat pemotong, pengikat dan antiseptik tali pusat.
8. Stop watch dan termometer.
2.1.8 Rawat Gabung
Rawat gabung adalah suatu sistem perawatan dimana bayi beserta ibu dirawat satu unit. Dalam
pelaksanaannya bayi harus selalu berada di samping ibu sejak segera setelah bayi lahir sampai pulang.
(Sulaiman S.: 1983)
2.2.2 Tujuan
Memberikan asuhan yang adekuat dan terstandart pada bayi baru lahir dengan memperhatikan
riwayat bayi selama kehamilan, dalam persalinan dan keadaan bayi segera setelah dilahirkan.
Natal
Jika selama persalinan tidak terjadi komplikasi, tidak terdapat cacat bawaan pada bayi, berat badan lebih
dari bats minimal dan umur kehamilan ibu yang cukup bulan maka proses tumbuh kembang bayi dapat
maksimal. (Prawiroharjo : 1998)
b. Data obyektif
Periksaan bayi secara sistematis mulai dari kepala, muka, lengan dan tangan, dada dan abdomen terakhir
tangkai, kaki spina dan genetalia. Identifikasi warna dan aktifitas bayi, ukuran lingkar kepala, BB serta TB
bayi.
- Kesadaran dan reaksi di sekelilingnya
Kenali kurangnya reaksi terhadap rangsangan, rangsangan sakit atau suara keras yang mengejutkan atau
suara mainan.
- Keaktifan
Bayi normal melakukan gerakan-gerakan tangan dan kaki yang simetris pada waktu bangun, adanya tremor
pada bibir, kaki dan tangan pada waktu menangis.
- Tanda-tanda vital
Suhu: normalnya 36,5oC – 37,5oC
< 36,5o C merupakan gejala awal hipotermia.
> 37,5o C merupakan gejala awal hipertermia.
Nadi: normalnya 120 x/mnt – 160 x/mnt
Pernafasan: 40 – 60 x/mnt adalah pernafasan normal
< 40 x/mnt atau > 60 x/mnt, bayi sukar bernafas
(IBI : 2003)
- Berat badan
Normalnya 2500 – 3000 gr. (IBI : 2003)
- Panjang badan
Panjang badan normal pada bayi baru lahir sekitar 48 – 50 cm.
(IBI : 2003)
- Lingkar kepala
Cirkum ferentia sub ocsipito bregmatika 32 cm
Cirkum ferentia fronto occipitalis 34 cm
Circum ferentia mento occipitalis 35 cm
(Sulaiman S : 1983)
- Inspeksi
Kepala : besar, bentuk, ubun-ubun, sufura, molase, caput succe daneum/cephal haemotoma.
Muka : bayi tanpa ekspresi
Mata : tanda-tanda infeksi yakni pus
Tanpa perdarahan berupa bercak merah yang akan hilang dalam waktu 6 minggu.
Telinga : periksa dalam hubungan letak dengan mata dan kepala, kelainan daun/bentuk telinga.
Hidung dan mulut : bibir dan langitan, periksa adanya sumbing, reflek hisap, dinilai dengan mengamati bayi pada saat
menyusu.
Leher : pembengkakan dan benjolan.
Dada : melihat adanya cedera akibat persalinan, bentuk dada, puting susu, bunyi nafas, bunyi jantung dan
acesoriasis mamae.
Bahu, lengan, tangan : gerakan bahu, lengan dan tangan, jumlah jari-jari.
Perut : bentuk, penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis (menggambarkan hernia umbilikalis), perdarahan
tali pusat, benjolan pada perut.
Genetalia:
Pada perempuan : lubang vagina, uretra berlubang, pada bayi aterm labia mayora sudah menutupi labia minora.
Pada laki-laki: pada bayi aterm testis sudah turun dalam scrofum, lubang pada ujung penis : pada bayi normal terdapat
pada ujung dari glans penis disebut orifisium uretra. Pada bayi yang tidak normal (kelainan) = apispadia
(lubang di bagian dorsal dan hipospadia (lubang di bagian ventral).
Tungkai dan kaki : gerakan normal, bentuk tampak normal dan jumlah jari.
Spina/punggung : pembengkakan atau ada cekungan, adanya benjolan tumor (spina bifida).
Anus : spinger ani, mekonium harus keluar dalam 24 jam sesudah lahir, bila tidak waspada atresra ani.
Kulit dan kuku : normal kulit berwarna kemerahan, kadang selaput kulit mengelupas ringan, waspada timbulnya kulit
dan warna yang tidak rata (cutis marmmorata), bercak biru yang sering didapat disekitar bokong
(mongolion spot) akan hilang pada umur 1-5 th. Vernik tidak perlu dibersihkan karena menjaga
kehangatan tubuh bayi. Pada bayi dismatur kulit bayi mengeriput dan kuku bayi panjang.
- Palpasi
Kepala : Fontanel minor belum menutup, fontanel mayor belum menutup.
Fontanel minor menutup pada minggu ke 6-8.
Fontanel mayor menutup pada bulan ke 16-18.
Ada tidaknya caput succedaneum/cephal haematoma.
Perbedaan:
Caput succedaneum Cephal haematom
· ada waktu lahir dan mengecil setelah lahir. Ada waktu lahir atau timbul sesud
membsar setelah lahir.
Tidak melampaui batas tulang tengkora
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar limphe.
Dada : puting susu mengeluarkan whiten milk pada bayi aterm.
Perut : tidak ada pembesaran hepar dan lien.
Pelipatan paha : tidak ada pembesaran kelenjar limphe, tidak bernia inguinalis.
- Auskultasi
Dada : tidak ada wheezing, tidak terdapat ronchi, bunyi jantung bayi normal 120-160 x/mnt.
Perut : bising usus +
- Perkusi
Perut : tidak kembung
- Perkembangan refleks
· Rooting reflek (mencari puting)
Muncul pada saat lahir, berdurasi sampai usia 2 bulan.
· Grassping reflek (menggenggam)
Muncul pada saat lahir, berdurasi sampai usia 2 bulan.
· Morro reflek (terkejut)
Muncul pada saat lahir, hilang sekitar 2-3 bulan.
· Tonick neck reflek (tonus leher)
Muncul pada saat lahir, hilang sekitar usia 2-3 bulan.
· Sucking reflek (menghisap)
Muncul pada saat lahir, hilang sekitar usia 2-3 bulan.
· Babynsky reflek (jari-jari kaki fleksi)
Muncul pada saat lahir, hilang sampai usia 2-3 bulan.
Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir di Ruang Bersalin E1 Rumah Sakit Angkatan Laut Dr.
Ramelan Surabaya.
I. Pengkajian
Tanggal : 6 – 6 – 2006 Jam : 01.00
A. Data Subyektif
1. Biodata
ma pasien : By. Ny. “SI”
ur/tgl.lahir : 6 – 6 – 2006 jam. 01.00
k ke : 2 (dua)
register : 23.91.38
us anak : Anak kandung
ma ayah : Tn. “DH”
ur : 35 th
ma : Islam
u/bangsa : Madura/Indonesia
didikan : S1
erjaan : Swasta
mat : Jl. Welirang, Madura
ma ibu : Ny. “SI”
ur : 32 rh
ma : Islam
u/bangsa : Jawa/Indonesia
didikan : D3
erjaan : Ibu Rumah Tangga
mat : Jl. Welirang, Madura
2. Keluhan utama
Tidak ada.
3. Riwayat kehamilan dan kelahiran
a. Kehamilan
Ibu mengatakan periksa kehamilan teratur di madura 8x, di RSAL 5x dan selama hamil ibu tidak pernah
dirawat di rumah sakit. Sewaktu hamil, ibu tidak pernah menggunakan obat-obatan atau jamu. Ibu tidak
pernah menderita penyakit keturunan (astma, DM) maupun penyakit menular (hepatitis, TBC). Selama
hamil tua ibu tidak mendapat imunisasi TT.
Ibu mengatakan pernah abortus pada saat hamil pertama pada saat usia kehamilannya 1,5 bulan, dan ini
adalah hamil yang ke-3.
b. Kelahiran
Bayi lahir tanggal 6-6-2006 jam 01.00, spontan ditolong bidan di RSAL dr. Ramelan Surabaya, jenis
kelamin perempuan, bayi segera menangis, tidak cacat, APGAR 7-8, ketuban jernih, lilitan tali pusat
1 x serat. Lendir dihisap dengan slym suiger steril mulai dari mulut-hidung sampai bersih. Kemudian tali
pusat diklem di kedua tempat dengan klem tali pusat steril lalu dipotong diantaranya dengan gunting steril,
setelah itu tali pusat diolesi dengan bethadine, placenta dilahirkan dengan cara peregangan tali pusat
terkendali dalam keadaan lengkap. Pelepasan placenta = para sentralis, dengan pengeluaran secara
schultze.
c. Nifas
Bayi tidak langsung menetek pada ibu karena ASI belum keluar, bayi sehat tidak ada kelainan.
Berat badan lahir : 2750 gr
Panjang badan lahir : 48 cm
Lingkar kepala : 30 cm
Lingkar dada : 30 cm
Lingkar lengan : 10 cm
4. Riwayat sosial
a. Riwayat mengasuh anak
Bayi akan diasuh oleh ibu dengan dibantu pembantu.
b. Hubungan dengan sekitarnya
Bayi tenang saat dirawat oleh bidan dan bayi tenang saat didekat ibunya.
5. Pola kebiasaan
a. Nutrisi
Bayi minum kuat (pintar), langsung menetek pada ibunya (ASI) dan minum PASI enfamil = 30 cc (karena
ASI ibu belum keluar).
b. Pola aktifitas
Gerakan bayi aktif, tidak ada kelainan pada anggota gerak tubuh.
c. Pola sensori
Pada sensori baik, reflek moro + bila dirangsang, reflek rooting +, reflek babinzky +, reflek grasping +,
reflek staping +, reflek sucking +.
d. Pola mekanisme pembelaan stress
Bayi berkomunikasi dengan menangsi dalam menyesuaikan diri dengan lingkaran baru di luar rahim.
e. Pola istirahat
Bayi lebih banyak tidur, bayi bangun dan menangis karena merasa haus, popok basah atau kedinginan.
f. Pola eliminasi
Bayi sudah bisa BAB mekonium dan BAK warna kuning jernih.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan fisik
an umum : baik
aran : composmentis
-tanda vital : suhu : 36,5o C
Nadi : 140 x/menit
Respirasi : 30 x/menit
2. Pemeriksaan Anthropometri
Berat badan lahir : 2750 gr
Panjang badan lahir : 48 cm
Lingkar kepala : 30 cm
· Circumferentia subaccipito bregmatika : 30 cm
· Circumferentia fronto occipitalis : 32 cm
· Circumferentia mentho occipitallis : 35 cm
Lingkar dada : 30 cm
Lingkar lengan dada : 10 cm
Lingkar perut : 29 cm
3. Pemeriksaan sistematis
a. Kepala/wajah
· Rambut/kepala
Warna hitam, perabaan halus, pertumbuhan merata, kebersihan cukup, pontanella mayor 2 jari belum
menutup, fontanella minor 2 jari belum menutup, caput succedaeum tidak ada, cephal haematom tidak ada.
· Muka
Bentuk oval, tidak ada kelainan.
· Mata
Simetris, konjungtiva mata tidak anemis, sclera mata tidak icterus, secret tidak ada.
· Hidung
Simetris, lubang hidung +/+, tidak ada cairan yang keluar, pernafasan cuping hidung.
· Telinga
Simetris, tulang rawan daun telinga matur.
· Mulut
Bibir tidak pucat, tidak ada labia palato schizis, gigi belum tumbuh, palatum ada, bersih.
· Leher
Pembesaran kelenjar limpe tidak ada, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tonus otot cukup.
b. Ketiak
Tidak ada pembesaran kelenjar limphe.
c. Ekstrimitas atas
Kedua tangan simetris, jari-jari lengkap.
d. Dada
Simetris, rotraksi intercostae tidak ada.
e. Perut
Inspeksi : dinding perut tidak tegang, tidak membuncit, hernia umbilikalis tidak ada, tali pusat diolesi dengan triple D,
Palpasi : tidak ditemukan adanya pembesaran hepar, tidak ditemukan adanya pembesaran lien, turgor kulit baik.
Perkusi : Tidak kembung.
Auskultasi : peristaltik 15x/menit.
f. Pelipatan paha
Tidak ada pembesaran kelenjar limphe, tidak ada tanda hernia inguinalis.
g. Genetalia
Labia mayora sudah menutupi labia minora.
h. Kaki
Simetris, jari-jari lengkap, tidak ada kelainan: talipes equmovarus tidak ada, talipes equmovagus tidak ada.
i. Punggung
Simetris, tidak ada spina bifida, rambut lanugo ada, vernik caseosa ada.
j. Anus
Tidak ada atresia ani, bersih.
k. Integumen
Warna kulit merah, turgor dan tonus baik, sekitar anus tidak lecet, tidak kemerahan.
l. Neurologi
Reflek fisiologis
· Rooting reflek : ada
· Socking reflek : ada
· Stapping reflek : ada
· Tonik neck reflek : ada
· Morro reflek : ada
· Grasping reflek : ada
· Babinzky reflek : ada
4. pemeriksaan tingkat perkembangan
a. Adaptasi sosial
Bayi beradaptasi dengan lingkungan sekitar dengan menangis.
b. Bahasa
Bayi berkomunikasi dengan menangis.
c. Motorik halus
Tangan terkepal saat terjaga.
d. Motorik besar
Menggerakkan kepala kesatu sisi saat ditidurkan tengkurap.
Kesimpulan dan perkembangan
- Tahap perkembangan dan pertumbuhan berlangsung normal sesuai usia bayi baru lahir, gizi cukup baik,
kebersihan cukup, tidak ada kelainan.
II. Identifikasi Masalah/Diagnosa
Tgl. Diagnosa Data Dasar
Kebutuhan:
- Kehangatan. D.O Tua kehamilan 39-40 minggu. Bayi lahir tanggal 6-
- Kasih sayang dari ibu dan petugas/bidan. 2006 jam 01.00 wib, spontan belakang kepala. AS 7-8, ber
badan 2750 gram, panjang badan 48 cm.
- Lingkar kepala
Circumferentia suboccipito bregmatika = 30 cm.
Circumferentia fronto occipitalis = 32 cm.
Circumferentia mento occipitalis = 35 cm.
- Lingkar dada
- Lingkar lengan atas
- Fontanel mayor 2 jari belum menutup fontanel minor 1 ja
belum menutup.
- Labia mayora sudah menutupi labia minora.
- Tanda-tanda vital
* Suhu = 36,5o C.
* Nadi = 140 x/menit.
* Respirasi = 40 x/menit.
Setelah melakukan proses asuhan kebidanan pada Bayi Ny. “SI” dengan bayi baru lahir di ruang
E1Rumkital Dr. Ramelan Surabaya, penulis akan membahas antara teori dengan kenyataan. Dalam
pembahasan dimulai dari pengkajian analisis diagnosa/masalah, diagnosa/masalah potensial, tindakan
segera, perencanaan pelaksanaan dan evaluasi.
4.1 Pengkajian
Pada pengkajian dan data yang penulis peroleh bahwa bayi Ny. “SI” lahir tanggal 6-6-2006 jam 01.00, dan
bayi baru dipindahkan ke ruang E2 bersama dengan ibunya. Berdasarkan data-data yang ada, tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek atau kenyataan, sehingga didapatkan suatu diagnosa bayi
baru lahir dengan masa transisi. Dalam teori dijelaskan bahwa bayi dalam masa transisi masih sangat perlu
mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Bayi masih membutuhkan perlindungan dari lingkungan
sekelilingnya yang hangat untuk mencegah agar bayi tidak hipotermi. Dan sangat dianjurkan ibu unutk
segera memeluk bayinya, dengan demikian bayi akan memperoleh kehangatan yang alami dari tubuh ibu.
Dengan demikian proses asuhan kebidanan dengan melakukan rawat gabung dapat dijalankan sesuai
dengan teori. Dan dalam memberikan asuhan petugas selalu menerapkan komunikasi terapeutik sehingga
klien sangat kooperatif oleh semua tindakan dan anjuran petugas.
4.2 Analisia Diagnosa/Masalah
Pada analisa data ditemukan diagnosa Bayi Baru Lahir dengan 2 jam masa transisi.
4.3 Identifikasi Diagnosas/Masalah Potensial
Berdasarkan data-data yang ada telah ditemukan masalah potensial yaitu potensial terjadinya hipotermi.
4.5 Intervensi
Rencana asuhan pada Bayi Baru Lahir 2 jam masa transisi disesuaikan dengan teori, karena fasilitas dan
protap yang ada menunjang untuk membuat perencanaan tersebut sesuai dengan diagnosa dan masalah
yang ada.
4.6 Implementasi
Pelaksanaan asuhan kebidanan mengacu pada rencana tindakan yang telah disusun. Adapun asuhan yang
telah dilaksanakan yaitu menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat, mengganjal punggung bayi
menggunakan gulungan kain sehingga posisi bayi setengah miring dan kepala bayi ekstensi, melakukan
kontak dini ibu dengan bayi dengan mengusahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu
sesegera mungkin, melakukan observasi eliminasi alut dan uri dalam 24 jam, melakukan observasi TTV,
melakukan perawatan tali pusat, mengajarkan cara menyusui yang benar dan memberikan motivasi pada
ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin, memandikan bayi dengan air hangat menggunakan sabun
bayi dan shampo khusus bayi, mengganti pekaian bayi.
4.7 Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan dapat diterapkan dalam
pelaksanaan tindakan kebidanan. Adapun evaluasi dari asuhan yang telah diberikan adalah sebagai berikut:
Bayi Baru Lhair umur 6 jam masa transisi. Tujuan dapat tercapai dengan baik, sehingga bayi tidak
hipotermi dan selama melakukan asuhan klien dan keluarga sangat kooperatif terhadap petugas.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi Ny. SI selama 3 hari maka dapat disimpulkan:
1. Pengkajian
Dalam kasus ini pengkajian dilaksanakan tanggal 6-6-2006 jam 03.00 wib dengan bayi baru lahir
fisiologis umur 2 jam masa transisi. Pengkajian dilaksanakan dengan cara pengambilan data dari laporan
persalinan yang telah ada dan metode wawancara pada Ny. SI. Pada saat dilakukan wawancara pada Ny.
SI, ibu lebih kooperatif dengan petugas.
2. Identifikasi diagnosa/masalah
Berdasarkan pengkajian yang telah dilaksanakan diagnosa dapat ditentukan yaitu bayi baru lahir fisiologis
umur 2 jam masa transisi.
3. Antisipasi masalah potensial
Dari identifikasi diagnosa yang ditemukan, maka masalah potensial dari terjadi hipotermi.
4. Identifikasi kebutuhan segera
Kebutuhan segera yang harus dilakukan adalah menjaga kehangatan tubuh bayi.
5. Perencanaan/intervensi
Perencanaan asuhan kebidanan dibuat sesuai dengan diagnosa, masalah potensial dan kebutuhan segera.
6. Pelaksanaan/implementasi
Implementasi asuhan kebidanan dilaksanakan sesuai rencana yang telah disusun.
7. Evaluasi
Setelah melaksanakan semua intervensi, evaluasi yang didapat adalah bayi dapat beradaptasi dengan
lingkungan dan dapat melewati masa
transisi dengan baik sesuai dengan tujuan jangka panjang dan pendek.
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan ada beberapa hal yang menjadi faktor penunjang dan faktor
penghambat.
1) Faktor penunjang
Keluarga klien kooperatif sehingga memberikan kepercayaan kepada penulis dalam mengungkap masalah.
2) Faktor penghambat
Adanya keterbatasan waktu dan kemampuan penulis dalam memberikan asuhan kebidanan.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Petugas
1. Dalam memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, hendaknya betul-betul memperhatikan faktor
pencegahan infeksi karena bayi baru lahir masih sangat sensitif terhadap lingkungan disekitarnya.
2. Betul-betul memahami dan harus memperhatikan setiap perubahan pada bayi baru lahir.
3. Bertindak cepat dan cekatan dalam melakukan tindakan kegawat daruratan apabila terjadi pada bayi baru
lahir.
DAFTAR PUSTAKA