Anda di halaman 1dari 31

PEMERIKSAAN PENYAKIT SISTEM TUBUH

SECARA UMUM BERDASARKAN MANIFESTAS


KLINIS

SMK KESEHTAN BHAKTIKENCANA

Cep Dian Fitryyana.N, S.Kep


Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksan fisik adalah pemeriksaan tubuh untuk
menentukan adanya kelainan-kelainan dari suatu
sistim atau suatu organ tubuh dengan cara melihat
(inspeksi), meraba (palpasi), mengetuk (perkusi)
dan mendengarkan (auskultasi). (Raylene M
Rospond,2009; Terj D. Lyrawati,2009).
Lanjutan....
 Pemeriksaan fisik dalam keperawatan digunakan
untuk mendapatkan data objektif dari riwayat
keperawatan klien. Pemeriksaan fisik sebaiknya
dilakukan bersamaan dengan wawancara
Pemeriksaan fisik bayi
Tujuan Pemeriksaan Fisik

 Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan


klien.
 Untuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal
data yang diperoleh dalam riwayat keperawatan.
 Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi
diagnosa keperawatan.
 Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan
status kesehatan klien dan penatalaksanaan.
 Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.
Lanjutan...
Pemeriksaan fisik memiliki banyak manfaat, baik bagi
perawat sendiri, maupun bagi profesi kesehatan lain,
diantaranya:
 Sebagai data untuk membantu perawat dalam

menegakkan diagnose keperawatan.


 Mengetahui masalah kesehatan yang di alami klien.

 Sebagai dasar untuk memilih intervensi keperawatan

yang tepat
 Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan

keperawatan
Lanjutan...
Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan fisik :
 Selalu meminta kesediaan/ ijin pada pasien untuk setiap
pemeriksaan
 Jagalah privasi pasien
 Pemeriksaan harus seksama dan sistimatis
 Jelaskan apa yang akan dilakukan sebelum pemeriksaan (tujuan,
kegunaan, cara dan bagian yang akan diperiksa)
 Beri instruksi spesifik yang jelas
 Berbicaralah yang komunikatif
 Ajaklah pasien untuk bekerja sama dalam pemeriksaan
 Perhatikanlah ekpresi/bahasa non verbal dari pasien
Metode dan Langkah Pemeriksaan Fisik

 Inspeksi
Merupakan metode pemeriksaan pasien dengan
melihat langsung seluruh tubuh pasien atau hanya
bagian tertentu yang diperlukan. Metode ini berupaya
melihat kondisi klien dengan menggunakan ‘sense of
sign’ baik melalui mata telanjang atau alat bantu
penerangan (lampu).
Lanjutan ...
 Palpasi
Palpasi adalah suatu tindakan pemeriksaan yang
dilakukan dengan perabaan dan penekanan bagian
tubuh dengan menggunakan jari atau tangan. Tangan
dan jari-jari adalah instrumen yang sensitif digunakan
untuk mengumpulkan data, misalnya metode palpasi
ini dapat digunakan untuk mendeteksi suhu
tubuh(temperatur), adanya getaran, pergerakan,
bentuk, kosistensi dan ukuran.
Lanjutan...
 Perkusi
Perkusi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan
mendengarkan bunyi getaran/ gelombang suara yang
dihantarkan kepermukaan tubuh dari bagian tubuh
yang diperiksa. Pemeriksaan dilakukan dengan
ketokan jari atau tangan pada permukaan tubuh
Lanjutan...
 Auskultas
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan
cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh.
Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan
stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah: bunyi
jantung, suara nafas, dan bising usus.
Pemeriksaan Tanda Vital
 Pemeriksaan Nadi
Denyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang
dirasakan dari proses pemompaan jantung

 Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia


seseorang adalah:
 Bayi baru lahir : 110 – 180 kali per menit
 Dewasa : 60 – 100 kali per menit
 Usia Lanjut : 60 -70 kali per menit
 Pemeriksaan Tekanan Darah
Pemeriksaan tekanan darah dapat dilakukan.
Beberapa langkah yang dilakukan pada pemeriksaan
tekanan darah menggunakan sfigmomanometer air
raksa. Tempat untuk mengukur tekanan darah
seseorang adalah : Lengan atas atau Pergelangan
kaki. Langkah pemeriksaan :
Lanjutan...
 Memasang manset pada lengan atas, dengan batas bawah manset 2 – 3 cm
dari lipat siku dan perhatikan posisi pipa manset yang akan menekan tepat
di atas denyutan arteri di lipat siku ( arteri brakialis)
 Letakkan stetoskop tepat di atas arteri brakialis
 Rabalah pulsasi arteri pada pergelangan tangan (arteri radialis)
 Memompa manset hingga tekanan manset 30 mmHg setelah pulsasi arteri
radialis menghilang.
 Membuka katup manset dan tekanan manset dibirkan menurun perlahan
dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik
 Bila bunyi pertama terdengar , ingatlah dan catatlah sebagai tekanan
sistolik.
 Bunyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai tekanan diastolic
 Turunkan tekanan manset sampai 0 mmHg, kemudian lepaskan manset.
Pemeriksaan Pernafasan

 Pemeriksaan Pernafasan merupakan pemeriksaan


yang dilakukan untuk menilai proses pengambilan
oksigen dan pengeluaran karbondioksida.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai frekwensi,
irama, kedalaman, dan tipe atau pola pernafasan.
Lanjutan...
 Usia Frekuensi per menit
 Bayi baru lahir : 35-40
 Bayi (6 bulan) : 30-50
 Toodler : 25-32
 Anak-anak : 20-30
 Remaja : 16-19
 Dewasa : 12-20
Pemeriksaan Suhu

 Merupakan salah satu pemeriksaan yang digunakan


untuk menilai kondisi metabolisme dalam tubuh,
dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi
maupun metabolisme darah
 Pemeriksaan suhu dapat dilakukan melalui oral,
rektal, dan aksila yang digunakan untuk menilai
keseimbangan suhu tubuh serta membantu
menentukan diagnosis dini suatu penyakit.
Lanjutan...
 Tempat untuk mengukur suhu badan seseorang adalah:
 Ketiak/ axilea, pada area ini termometer didiamkan
sekitar 10 – 15 menit.
 Anus/ dubur/ rectal, pada area ini termometer
didiamkan sekitar 3 – 5 menit.
 Mulut/oral, pada area ini termometer didiamkan
sekitar 2 – 3 menit
 Seseorang dikatakan bersuhu tubuh normal, jika suhu
tubuhnya berada pada 36ºC – 37,5ºC.
Pemeriksaan Fisik Head To Toe
 Pemeriksaan Fisik Kepala
 Pemeriksaan Fisik Mata
 Pemeriksaan Fisik Telinga
 Pemeriksaan Fisik Hidung dan Sinus
 Pemeriksaan Fisik Hidung dan Faring
 Pemeriksaan Fisik Leher
 Pemeriksaan Fisik Dada
 Pemeriksaan Fisik Abdomen
 Pemeriksaan Fisik Genital
 Pemeriksaan Fisik Payudara dan Ketiak
 Periksaan ekstremitas atas dan bawah
Pemeriksaan fisik bisa juga di lakukan dengan cara
pemeriksaan secara persistem
Proses Keperawatan
 Proses keperawatan merupakan kerangka berpikir
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
klien, keluarga, dan komunitas.
 Bersifat teratur dan sistematis.
 Bersifat saling bergantung satu dengan yang lain
 Memberikan asuhan keperawatan secara individual
 Klien menjadi pusat dan menghargai kekuatan
klien
 Dapat digunakan dalam keadaan apapun
 Tahap Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses
keperawatan melalui kegiatan pengumpulan data atau
perolehan data yang akurat dari pasien guna
mengetahui berbagai permasalahan yang ada.
Tahap pengkajian dilakukan dengan tahapan berikut :
1. Pengumpulan data
2. Validasi Data
3. Identifikasi Pola/Masalah
 Tahap Diagnosis Keperawatan
Merupakan keputusan klinis mengenai seseorang,
keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari
masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual
atau potensial.
 Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan proses penyusunan berbagagai
intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk
mencegah, menghilangkan atau mengurangi masalah-
masalah pasien
 Tahap Pelaksanaan
Merupakan tahap keempat dalam proses keperawatan
dengan melaksanakanberbagai strategi keperawatan
(tindakan keperawatan) yang telah direncanakan.
 Tahap Evalusi
Evaluasi merupakan tahapan terakhir proses
keperawatan dengan cara menilai sejauh mana tujuan
dari rencana keperawatan tercapai atau tidak
 Dokumentasi
Perawat dapat memilih untuk mencatat hasil dari
pengkajian fisik pada pemeriksaan atau pada akhir
pemeriksaan.
Terimakasaih.....

Anda mungkin juga menyukai