Disusun Oleh
Kelompok 5 :
KATA PENGATAR
Puji Syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
Karunia-Nyalah sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Makalah yang berjudul
Hiperemesis Gravidanem ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang hiperemesis terjadinya pada ibu hamil serta
bentuk makanan yang dianjurkan untuk dikomsumsi.
Dengan selesainya tugas ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih Kepada
semua pihak yang telah membantu kami baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................
A. Latar Belakang................................................................................
B. Tujuan ..............................................................................................
C. Manfaat............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................
A. Definisi............................................................................................
B. Patofisiologi kasus..........................................................................
D. Prinsip Diet.....................................................................................
1. Jenis Diet....................................................................................
2. Konsistensi Makanan.................................................................
3. Rute Pemberian Makanan yang dianjurkan...............................
4. Frekuensi Makanan....................................................................
5. Tujuan Pemberian Diet..............................................................
6. Syarat Diet.................................................................................
7. Kebutuhan Zat Gizi Tertentu dalam pemberian makanan.........
A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran..............................................................................................
Daftar Pustaka
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mual (nausea) dan muntah (Emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi
dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi
enam minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih
sepuluh minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan 40 – 60%
multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala – gejala ini menjadi lebih berat.
Perasaan mual ini desebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen
dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum. Pengaruh Fisiologik kenaikan
hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung
yang berkurang. Pada umumnya wanita hamil dapat menyesuaikan dengan keadaan ini,
meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai empat
bulan. Jika pekerjaan sehari – hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.
Keadaan inilah yang disebut Hyperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan
fisiologis menentukan berat ringannya penyakit. (Prawirohardjo, 2002).
Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada
kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 – 70% wanita hamil dalam 16 minggu
pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual - mual dan
44% mengalami muntah – muntah. Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan
dan diminum hingga berat badannya menurun drastis, turgor kulit berkurang, diuresis
berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut Hyperemesis gravidarum dan
memerlukan perawatan di rumah sakit. Perbandingan insidensi Hyperemesis gravidarum
4 : 1000 kehamilan. (Sastrawinata, 2004).
Diduga 50% sampai 80% ibu hamil mengalami mual dan muntah dan kira – kira
5% dari ibu hamil membutuhkan penanganan untuk penggantian cairan dan koreksi
ketidakseimbangan elektrolit. Mual dan muntah khas kehamilan terjadi selama trimester
pertama dan paling sering disebabkan oleh peningkatan jumlah HCG. Mual juga
dihubungkan dengan perubahan dalam indra penciuman dan perasaan pada awal
kehamilan. (Walsh, 2007)
3
Hyperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang berlebihan atau tidak
terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan
elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. Insiden kondisi ini sekitar
3,5 per 1000 kelahiran. Walaupun kebanyakan kasus hilang dan hilang seiring perjalanan
waktu, satu dari setiap 1000 wanita hamil akan menjalani rawat inap. Hyperemesis
gravidarum umumnya hilang dengan sendirinya (self-limiting), tetapi penyembuhan
berjalan lambat dan relaps sering umum terjadi. Kondisi ini sering terjadi diantara wanita
primigravida dan cenderung terjadi lagi pada kehamilan berikutnya. (Lowdermilk, 2004)
B. Tujuan
C. Manfaat
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan
sehari – hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. (Arif, 1999).
Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat
badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri,
keadaan ini disebut Hyperemesis gravidarum. (Sastrawinata, 2004).
B. Patofisiologi
Hyperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada
hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
5
3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat
ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan
terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.
a. Tingkat I
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, nafsu
makan tdak ada, berat badan menurun dengan merasa nyeri pada epigastrium, nadi
meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang,
lidah kering dan mata cekung.
b. Tingkat II
Penderita tampak lemah dan apatis, turgor kulit mengurang, bibir mengering
dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit
ikterik, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi,
oliguria dan konstipasi, aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan karena
memounyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan di urine.
c. Tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari
samnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tekanan darah
menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai
ensepalopatiwernikle, dengan gejala nestagmus, diplopia dan perubahan mental.
Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan termasuk vitamin B
kompleks timbulnya ikterus menunjukkan payah hati
D. Prinsip Diet
6
Diet Hiperemesis
1. Diet Hiperemesis I
Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum
berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar
atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2
jam sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang,
maka tidak diberikan dalam waktu lama.
2. Diet Hiperemesis II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan
secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi
tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan
makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali
kebutuhan energi.
3. Diet Hiperemesis III
Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan.
Diet diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama
makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.
7
2. Konsistensi Makanan
Beberapa jenis makanan yang ditetapkan bagi penderita hiperemesis yaitu
- Roti panggang, biskuit, crackers
- Buah segar dan sari buah
- Minuman botol ringan (coca cola, fanta, limun), sirop, kaldu tak berlemak, teh
dan kopi encer
Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah :
Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah
makanan yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan
makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang mengadung zat tambahan
(pengawet, pewarna, dan bahan penyedap) juga tidak dianjurkan.
4. Frekuensi Makan
Jumlah kebutuhan makan yang dianjurkan oleh penderita hiperemesis menurut
tingkatanya yaitu :
a. Hyperemesis Gravidarum I
Contoh Menu Hyperemesis Gravida I
Waktu Menu Takaran Rumah Tangga
08.00 Roti panggang 2 ptg
Jam/Selai 1 sdm
10.00 Air Jeruk 1 gelas
Gula Pasir 1 sdm
12.00 Roti Panggang 2 potong
Jam / Selai 1 sdm
Pepaya 2 potong
Gula pasir 1 sdm
8
14.00 Air jeruk 1 gelas
Gula pasir 1 sdm
16.00 Pepaya 1 potong
18.00 Roti panggang 2 potong
Jam / selai 1 sdm
Pisang 1 buah
Gula pasir 1 sdm
20.00 Air jeruk 1 gelas
Gula pasir 1 sdm
b. Hyperemesis Gravidarum II
Makanan yang diberikan dalam sehari :
Ukuran Rumah Tangga
Jenis Berat (gr)
(URT)
Beras 150 2 gelas nasi
Roti 80 4 potong
Protein Hewani 100 2 potong
Telur 50 1 butir
Protein Nabati 50 2 potong
Sayuran 150 1,5 gelas
Buah 400 4 potong
Margarin 10 1 sdm
Gula pasir 30 3 sdm
Jam / selai 20 2 sdm
9
Telur 50 1 butir
Protein nabati 100 4 potong
Sayuran 150 1,5 gelas
Buah 400 4 potong
Minyak 10 1 sdm
Margarin 20 2 sdm
Jam / selai 20 2 sdm
Gula pasir 30 3 sdm
6. Syarat Diet
Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat, diantaranya adalah :
10
a. Diet Hyperemesis Gravidarum I
Untuk penderita dengan Hyperemesis Gravidarum berat
Makanan hanya terdiri berupa roti kering dan buah- buahan.
Cairan diberikan 1 – 2 jam setelah makan.
Makanan ini kurang dalam semua nutrisi, kecuali vitamin C
11
Minuman boleh diberikan bersama waktu makan (menurut kesanggupan
penderita)
Makanan ini cukup nutrisi.
Nilai gizi
Kalori 2269 kal
Protein 73 gr
Lemak 59 gr
Hidrat arang 368 gr
2. Keluhan Utama
12
Ibu mengatakan mual muntah setiap di pagi hari 6x sehari sejak seminggu, nafsu
makan menurun dan kepala pusing
3. Riwayat Kebidanan
3.1 Riwayat Menstruasi
siklus menstruasi : 30 hari menarche : 14 tahun
lama : 7 hari HPHT : 02-12-2022
warna : merah TP : 09-09-2023
bau : amis
flour albus : tidak ada
Kehamilan
Sekarang
13
- persepsi ibu terhadap respon keluarga : ibu senang dengan sambutan keluarga
karena kehamilan ini direncanakan dan diharapkan
- persepsi ibu terhadap kelahiran : ibu mengatakan takut dengan proses kelahiran
- persepsi ibu terhadap lingkungan : ibu senang dengan sambutan-sambutan dan
ucapan selamat dengan masyarakat
6. Pola kehidupan sehari-hari
a. Pola nutrisi
sebelum hamil : ibu mengatakan makan sehari 3x dengan porsi sedang (nasi,
sayur dan lauk serta buah), air putih 8 gelas
selama hamil : ibu mengatakan makan sehari 2x dengan porsi kecil (nasi,
sayur dan lauk serta buah), air putih 6 gelas
b. Pola eliminasi
sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1x sehari tiap pagi, konsistensi lunak,
BAK 5x sehari warna kuning jernih
selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1x selama 2 hari, konsistensi lunak
BAK 5x sehari warna kuning jernih
c. Pola aktivitas
sebelum hamil : Ibu mengatakan setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah
tangga seperti menyapu, memasak, bersih-bersih
selama hamil : Ibu mengatakan lebih mengurangi aktivitasnya dan banyak
beristirahat
d. Pola istirahat atau tidur
sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur pada malam selama 7 jam dan 1 jam
pada siang hari
selama hamil : Ibu mengatakan tidur malam 6 jam dan siang 2 jam
e. Pola personal hygiene
sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi, mengganti baju
2x sehari, keramas 3x seminggu
selama hamil : Ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi, mengganti baju
2x sehari, keramas 2x seminggu
14
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : composmentis
b. Keadaan umum : baik
c. TB/BB : 160 cm/48 kg
d. TTV :
TD : 100/60 mm Hg Nadi : 100xpermenit
Suhu : 378 oC RR : 20xpermenit
e. BB sebelum hamil : 49 kg
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
kepala : rambut tipis, tidak ada ketombe
muka : tidak ada oedem, pucat, ada cloasma gravidanem
mata : conjungtiva anemis, sklera tidak ikterus
hidung : tidak ada sekret, tidak ada polip
mulut : tidak ada stomatitis, gigi tidak caries, lidah sedikit kering
telinga : simetris, tidak ada secret
leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan vena
jugularis
axila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
dada dan payudara : simetris, putting menonjol, tidak ada pembengkakan
abdomen : tidak ada bekas luka, terdapat linea
vulva : warna pucat, tidak ada pengeluaran, tidak ada oedem +
varises
perineum : tidak ada bekas luka jahitan
anus : tidak ada hemoroid
ekstremitas : tidak ada varises dan oedem
b. Palpasi
kepala : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
leher : tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
dan tidak ada pembesaran vena jugularis
axial : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
15
payudara : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada keluaran
abdomen : ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
ektremitas : tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedem
c. Auskultasi
dada : pernapasan teratur, tidak ada ronchi dan wheezing, detak jantung
teratur
abdomen : bising usus +
d. Perkusi
reflek patela : +
3. Pemeriksaan khusus
ukuran panggul luar
a. Distansia spinanem : 25 cm
b. Distansia cristarum : 28 cm
c. Bodeloque : 18 cm
d. Lingkar panggul : 80 cm
4. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan laboratorium
Hb darah : 7 gr %
Albumen : -
17
g. Implementasi
Hari/tgl ; Kamis, 16 February 2023
Diagnosa : Ny U G1P0A0 dengan Hiperemesis gravidarum ringan
Implementasi
1. Melakukan pendekatan dengan klien
2. Memberikan obat anti muntah
3. Memberikan HE
4. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
5. Memberikan tablet Fe sebagai penambah darah
h. Evaluasi
Tgl : 16 February 2023 Jam : 09.00
Diagnosa : Ny U G1P0A0 dengan Hiperemesis Gravidarum Ringan.
S : Ibu mengatakan kondisinya sudah lebih baik, mual dan muntah berkurang,
tidak pusing dan dapat makan sedikit demi sedikit
O : KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 110/70 mm Hg Suhu : 37o C
N : 80x/menit RR : 24x/menit
Turgor : baik
Lidah : tidak kering
A : Ny U G1P0A0 dengan hiperemesis gravidarum ringan
P : rencana dilanjutkan
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mual (nausea) dan muntah (Emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester I.
2. Hyperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil muda) dimana
penderita mengalami mual- muntah yang berlebihan, sedemikian rupa sehingga
mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita secara keseluruhan. (Achadiat, 2004)
B. Saran
1. Ibu hamil dengan mual muntah yang berlebihan selama tahap awal kehamilan
sebaiknya segera dibawa ke pelayanan kesehatan agar dapat segera diatasi dan tidak
berlanjut menjadi semakin parah.
19
Daftar Pustaka
20