Anda di halaman 1dari 21

MAKAlAH

MENYUSUN MENU SEIMBANG PADA IBU HAMIL DAN MENGITUNG


KALORINYA DENGA HIPEREMESIS

Disusun Oleh
Kelompok 5 :
KATA PENGATAR

Puji Syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
Karunia-Nyalah sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Makalah yang berjudul
Hiperemesis Gravidanem ini tepat pada waktunya.

Makalah ini membahas tentang hiperemesis terjadinya pada ibu hamil serta
bentuk makanan yang dianjurkan untuk dikomsumsi.

Dengan selesainya tugas ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih Kepada
semua pihak yang telah membantu kami baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan makalah ini.

Sepenuhnya Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak


kekurangan dan ketidak tepatan dalam pengunaan kata atau kalimat serta kelengkapan
dan ketepatan materi, oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangatlah di harapkan
demi meningkatkan kemampuan penulis dalam tugas-tugas selanjutnya

Semoga makalah hiperemesis ini bermanfaat bagi pembaca.

Banyumas, 16 Februari 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................

A. Latar Belakang................................................................................

B. Tujuan ..............................................................................................

C. Manfaat............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................

A. Definisi............................................................................................

B. Patofisiologi kasus..........................................................................

C. Klasifikasi Kasus Ibu Hamil.........................................................

D.  Prinsip Diet.....................................................................................

1. Jenis Diet....................................................................................
2. Konsistensi Makanan.................................................................
3. Rute Pemberian Makanan yang dianjurkan...............................
4. Frekuensi Makanan....................................................................
5. Tujuan Pemberian Diet..............................................................
6. Syarat Diet.................................................................................
7. Kebutuhan Zat Gizi Tertentu dalam pemberian makanan.........

A. Studi Kasus Pasien........................................................................

BAB III PENUTUP............................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................

B. Saran..............................................................................................

Daftar Pustaka

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mual (nausea) dan muntah (Emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi
dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi
enam minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih
sepuluh minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan 40 – 60%
multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala – gejala ini menjadi lebih berat.

Perasaan mual ini desebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen
dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum. Pengaruh Fisiologik kenaikan
hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung
yang berkurang. Pada umumnya wanita hamil dapat menyesuaikan dengan keadaan ini,
meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai empat
bulan. Jika pekerjaan sehari – hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.
Keadaan inilah yang disebut Hyperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan
fisiologis menentukan berat ringannya penyakit. (Prawirohardjo, 2002).

Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada
kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 – 70% wanita hamil dalam 16 minggu
pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual - mual dan
44% mengalami muntah – muntah. Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan
dan diminum hingga berat badannya menurun drastis, turgor kulit berkurang, diuresis
berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut Hyperemesis gravidarum dan
memerlukan perawatan di rumah sakit. Perbandingan insidensi Hyperemesis gravidarum
4 : 1000 kehamilan. (Sastrawinata, 2004).

Diduga 50% sampai 80% ibu hamil mengalami mual dan muntah dan kira – kira
5% dari ibu hamil membutuhkan penanganan untuk penggantian cairan dan koreksi
ketidakseimbangan elektrolit. Mual dan muntah khas kehamilan terjadi selama trimester
pertama dan paling sering disebabkan oleh peningkatan jumlah HCG. Mual juga
dihubungkan dengan perubahan dalam indra penciuman dan perasaan pada awal
kehamilan. (Walsh, 2007)

3
Hyperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang berlebihan atau tidak
terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan
elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. Insiden kondisi ini sekitar
3,5 per 1000 kelahiran. Walaupun kebanyakan kasus hilang dan hilang seiring perjalanan
waktu, satu dari setiap 1000 wanita hamil akan menjalani rawat inap. Hyperemesis
gravidarum umumnya hilang dengan sendirinya (self-limiting), tetapi penyembuhan
berjalan lambat dan relaps sering umum terjadi. Kondisi ini sering terjadi diantara wanita
primigravida dan cenderung terjadi lagi pada kehamilan berikutnya. (Lowdermilk, 2004)

B. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini yaitu

- untuk mengetahui gambaran tentang asuhan kebidanan dengan komplikasi, kelainan,


penyakit dalam masa kehamilan trimester I dan II selain itu untuk mengetahui
penyebab dan gejala yang ditimbulkan oleh penderita.
- Agar dapat menambah wawasan mengenai hyperemesis gravidarum pada wanita
sehingga dapat menerapkan dilapangan.
- Agar dapat meningkatkan pengetahuan bagi calon tenaga bidan (Mahasiswa
Kebidanan) yang nantinya dapat menjadi bekal ilmu untuk bekerja secara
professional sebagai tenaga paramedis.

C. Manfaat

1. Dapat mengetahui definisi Hiperemesis gravidarum.

2. Dapat mengetahui patofisiologi Hiperemesis gravidarum.

3. Dapat mengetahui klasifikasi hiperemesis.

4. Dapat mengetahui Prinsip diet hiperemesis.

5. Dapat mengetahui contoh studi kasus penderita Hiperemesis

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan
sehari – hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. (Arif, 1999).

Hyperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan


gangguan aktivitas sehari – hari dan bahkan membahayakan hidupnya. (Manuaba, 2001).

Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat
badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri,
keadaan ini disebut Hyperemesis gravidarum. (Sastrawinata, 2004).

Hyperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali


selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau
defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. (Lowdermilk, 2004).

Hyperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil muda)


dimana penderita mengalami mual- muntah yang berlebihan, sedemikian rupa sehingga
mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita secara keseluruhan. (Achadiat, 2004)

B. Patofisiologi
Hyperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada
hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.

1. Hyperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak


habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna
terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik
dan aseton dalam darah.

2. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan


dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan
khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan

hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang

5
3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat
ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan
terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.

4. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan


pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan
akibat perdarahan gastro intestinal.

C. Klasifikasi Kasus yang biasa diderita Ibu Hamil

a. Tingkat I
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, nafsu
makan tdak ada, berat badan menurun dengan merasa nyeri pada epigastrium, nadi
meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang,
lidah kering dan mata cekung.

b. Tingkat II
Penderita tampak lemah dan apatis, turgor kulit mengurang, bibir mengering
dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit
ikterik, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi,
oliguria dan konstipasi, aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan karena
memounyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan di urine.

c. Tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari
samnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tekanan darah
menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai
ensepalopatiwernikle, dengan gejala nestagmus, diplopia dan perubahan mental.
Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan termasuk vitamin B
kompleks timbulnya ikterus menunjukkan payah hati

D. Prinsip Diet
6
Diet Hiperemesis

Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan ( sampai Trimester II )


yang ditandai dengan adanya rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu relatif
lama. Bila keadaan ini tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat
badan.
Ciri khas diet hiperemesis adalah penekanan pemberian karbohidart kompleks terutama
pada pagi hari, serta menghindari makanan yang berlemak dan goreng-gorengan untuk
menekan rasa mual dan muntah. Sebaiknya diberi jarak dalam pemberian makan dan
minum.

1. Jenis Diet Pada Hiperemesis

Ada 3 macam jenis diet pada hiperemesis gravidarum, yaitu :

1. Diet Hiperemesis I
Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum
berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar
atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2
jam sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang,
maka tidak diberikan dalam waktu lama.
2. Diet Hiperemesis II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan
secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi
tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan
makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali
kebutuhan energi.
3. Diet Hiperemesis III
Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan.
Diet diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama
makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.

7
2. Konsistensi Makanan
Beberapa jenis makanan yang ditetapkan bagi penderita hiperemesis yaitu
- Roti panggang, biskuit, crackers
- Buah segar dan sari buah
- Minuman botol ringan (coca cola, fanta, limun), sirop, kaldu tak berlemak, teh
dan kopi encer

3. Rute Pemberian makanan yang dianjurkan

Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah :

- Roti panggang, biskuit, crackers


- Buah segar dan sari buah
- Minuman botol ringan (coca cola, fanta, limun), sirop, kaldu tak berlemak, teh dan
kopi encer

Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah
makanan yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan
makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang mengadung zat tambahan
(pengawet, pewarna, dan bahan penyedap) juga tidak dianjurkan.

4. Frekuensi Makan
Jumlah kebutuhan makan yang dianjurkan oleh penderita hiperemesis menurut
tingkatanya yaitu :
a. Hyperemesis Gravidarum I
Contoh Menu Hyperemesis Gravida I
Waktu Menu Takaran Rumah Tangga
08.00 Roti panggang 2 ptg
Jam/Selai 1 sdm
10.00 Air Jeruk 1 gelas
Gula Pasir 1 sdm
12.00 Roti Panggang 2 potong
Jam / Selai 1 sdm
Pepaya 2 potong
Gula pasir 1 sdm

8
14.00 Air jeruk 1 gelas
Gula pasir 1 sdm
16.00 Pepaya 1 potong
18.00 Roti panggang 2 potong
Jam / selai 1 sdm
Pisang 1 buah
Gula pasir 1 sdm
20.00 Air jeruk 1 gelas
Gula pasir 1 sdm

b. Hyperemesis Gravidarum II
Makanan yang diberikan dalam sehari :
Ukuran Rumah Tangga
Jenis Berat (gr)
(URT)
Beras 150 2 gelas nasi
Roti 80 4 potong
Protein Hewani 100 2 potong
Telur 50 1 butir
Protein Nabati 50 2 potong
Sayuran 150 1,5 gelas
Buah 400 4 potong
Margarin 10 1 sdm
Gula pasir 30 3 sdm
Jam / selai 20 2 sdm

c. Hyperemesis Gravidarum III


Bahan makanan yang diberikan dalam sehari:
Ukuran Rumah Tangga
Jenis Berat (gr)
(URT)
Beras 200 3 gelas nasi
Roti 80 4 potong
Biskuit 40 4 buah
Protein Hewani 100 2 potong

9
Telur 50 1 butir
Protein nabati 100 4 potong
Sayuran 150 1,5 gelas
Buah 400 4 potong
Minyak 10 1 sdm
Margarin 20 2 sdm
Jam / selai 20 2 sdm
Gula pasir 30 3 sdm

5. Tujuan Pemberian Diet


Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk :
- mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis
secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.
- Memberikan makanan yang cukup kalori dan nutrisi lainnya (secara berangsur)
Mencegah terjadinya dehidrasi.

6. Syarat Diet
Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat, diantaranya adalah :

- Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi total


- Lemak rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energi total
- Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
- Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan
keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari
- makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan
sering dalam porsi kecil
- Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada makan
malam dan selingan malam
- Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan gizi pasien

7. Kebutuhan Zat Gizi Tertentu dalam Pemberian Makanan


Menyusun Menu Zat Gizi Pada Hyperemesis Gravidarum

10
a.       Diet Hyperemesis Gravidarum I
Untuk penderita dengan Hyperemesis Gravidarum berat
 Makanan hanya terdiri berupa roti kering dan buah- buahan.
 Cairan diberikan 1 – 2 jam setelah makan.
 Makanan ini kurang dalam semua nutrisi, kecuali vitamin C

 Makanan yang diberikan dalam sehari:


Biskiut 120 gram 6 potong
Buah 700 gram 7 potong
Jam/selai 30 gram 3 sdm
Gula pasir 50 gram 5 sdm
 Nilai gizi
Kalori 1059 kalori
Protein 15 gram
Lemak 2 gram
Hidrat arang 259 gram

b.      Diet Hyperemesis Gravidarum II


 Diberikan jika rasa mual dan muntah sudah berkurang.
 Minuman tidak diberikan bersama waktu makan
 Nilai nutrisi masih kurang.
 Secara berangsur diberikan makanan yang bernilai gizi tinggi.
 Nilai Gizi
Kalori 1672 kal
Lemak 33 gram
Protein 57 gram
Hidrat arang 293 gram

c.       Diet Hyperemesis Gravidarum III


 Diberikan kepada penderita Hyperemesis Gravidarum ringan

11
 Minuman boleh diberikan bersama waktu makan (menurut kesanggupan
 

penderita)
 Makanan ini cukup nutrisi.
 Nilai gizi
Kalori 2269 kal
Protein 73 gr
Lemak 59 gr
Hidrat arang 368 gr

 Makanan yang dianjurkan


- Roti panggang, biskuit di makan dengan jam, selai.
- Buah-buahan segar, sari buah.
- Minuman ringan, sirop, kaldu tak berlemak, kopi encer, Teh

 Makanan yang harus dibatasi


- Goreng-gorengan dan makanan yang berlemak.
- Makanan yang berbumbu terlalu merangsang.

8. Studi Kasus Pasien


a. Data Subjektif
Tgl : 16 February 2023 Jam : 09.00 Oleh : Rr. Arini Galuh TM
1. Identitas
Nama : Ny. U Nama : Tn. A
Umur : 24 tahun Umur : 25 tahun
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : WIRASWASTA
Penghasilan : - Penghasilan : Rp.
Alamat rumah : Sikapat rt 2 rw 4 Alamat rumah : Sikapat rt 2 rw 4

2. Keluhan Utama

12
Ibu mengatakan mual muntah setiap di pagi hari 6x sehari sejak seminggu, nafsu
makan menurun dan kepala pusing
3. Riwayat Kebidanan
3.1 Riwayat Menstruasi
siklus menstruasi : 30 hari menarche : 14 tahun
lama : 7 hari HPHT : 02-12-2022
warna : merah TP : 09-09-2023
bau : amis
flour albus : tidak ada

3.2 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu


Suami Jenis Jenis Hidup/ Riwayat
Hamil ke UK Penolong Penyulit BB/PB Meneteki
ke Pers Kelamin mati KB

Kehamilan
Sekarang

3.3 Riwayat Kehamilan ini/ANC/x :


a. Trimester 1: ANC 2x di BPS Bunda, TT 1x
b. Trimester 2: -
c. Trimester 3: -
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit menular dan
menurun seperti TBC, hepatitis, DM, jantung
b. Riwayat penyakit keluarga atau keturunan
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit menular
dan menurun seperti TBC, asma, DM, hipertensi, jantung
c. Perilaku Kesehatan
Ibu tidak minum jamu-jamuan, tidak memelihara hewan peliharaan tidak minum-
minumani keras dan tidak merokok
5. Riwayat Psikososial
- respon ibu dan keluarga : keluarga menerima baik kehamilannya

13
- persepsi ibu terhadap respon keluarga : ibu senang dengan sambutan keluarga
karena kehamilan ini direncanakan dan diharapkan
- persepsi ibu terhadap kelahiran : ibu mengatakan takut dengan proses kelahiran
- persepsi ibu terhadap lingkungan : ibu senang dengan sambutan-sambutan dan
ucapan selamat dengan masyarakat
6. Pola kehidupan sehari-hari
a. Pola nutrisi
sebelum hamil : ibu mengatakan makan sehari 3x dengan porsi sedang (nasi,
sayur dan lauk serta buah), air putih  8 gelas
selama hamil : ibu mengatakan makan sehari 2x dengan porsi kecil (nasi,
sayur dan lauk serta buah), air putih  6 gelas
b. Pola eliminasi
sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1x sehari tiap pagi, konsistensi lunak,
BAK  5x sehari warna kuning jernih
selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1x selama 2 hari, konsistensi lunak
BAK  5x sehari warna kuning jernih
c. Pola aktivitas
sebelum hamil : Ibu mengatakan setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah
tangga seperti menyapu, memasak, bersih-bersih
selama hamil : Ibu mengatakan lebih mengurangi aktivitasnya dan banyak
beristirahat
d. Pola istirahat atau tidur
sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur pada malam selama  7 jam dan 1 jam
pada siang hari
selama hamil : Ibu mengatakan tidur malam  6 jam dan siang 2 jam
e. Pola personal hygiene
sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi, mengganti baju
2x sehari, keramas 3x seminggu
selama hamil : Ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi, mengganti baju
2x sehari, keramas 2x seminggu

14
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : composmentis
b. Keadaan umum : baik
c. TB/BB : 160 cm/48 kg
d. TTV :
TD : 100/60 mm Hg Nadi : 100xpermenit
Suhu : 378 oC RR : 20xpermenit
e. BB sebelum hamil : 49 kg

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
kepala : rambut tipis, tidak ada ketombe
muka : tidak ada oedem, pucat, ada cloasma gravidanem
mata : conjungtiva anemis, sklera tidak ikterus
hidung : tidak ada sekret, tidak ada polip
mulut : tidak ada stomatitis, gigi tidak caries, lidah sedikit kering
telinga : simetris, tidak ada secret
leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan vena
jugularis
axila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
dada dan payudara : simetris, putting menonjol, tidak ada pembengkakan
abdomen : tidak ada bekas luka, terdapat linea
vulva : warna pucat, tidak ada pengeluaran, tidak ada oedem +
varises
perineum : tidak ada bekas luka jahitan
anus : tidak ada hemoroid
ekstremitas : tidak ada varises dan oedem

b. Palpasi
kepala : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
leher : tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
dan tidak ada pembesaran vena jugularis
axial : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
15
payudara : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada keluaran
abdomen : ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
ektremitas : tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedem
c. Auskultasi
dada : pernapasan teratur, tidak ada ronchi dan wheezing, detak jantung
teratur
abdomen : bising usus +
d. Perkusi
reflek patela : +

3. Pemeriksaan khusus
ukuran panggul luar
a. Distansia spinanem : 25 cm
b. Distansia cristarum : 28 cm
c. Bodeloque : 18 cm
d. Lingkar panggul : 80 cm
4. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan laboratorium
Hb darah : 7 gr %
Albumen : -

c. Identifikasi Masalah atau Diagnosa


Tgl : 16 February 2023
- Diagnosa ; Ny U G1P0A0 dengan hiperemesis gravidarum ringan
- Data Dasar
S : Ibu mengatakan mual dan muntah 4x sehari sejak seminggu yang lalu, pusing
dan nafsu makan menurun
O : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 100/60 mm Hg Suhu : 378 o C
N : 100xpermenit RR : 20xpermenit
Turgor : kurang
Mata : cekung, conjungtiva anemis
Lidah : kering
16
d. Antisipasi Diagnosa Potensial
- Nekrosis lobulus hepar
- Degeneratif ginjal
- Polyneuritis

e. Identifikasi Kebutuhan Segera


1. Pemberian cairan infus
2. Pemberian nutrisi sesuai kondisi
3. Pemberian sedativa
f. Intervensi
Hari/tgl : Kamis, 16 Februari 2023
Diagnosa : Ny U G1P0A0 dengan hiperemesis gravidarum ringan
Kriteria : 1. Mual dan muntah berkurang
2. Selera makan bertambah
3. Tanda-tanda vital membaik
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan dengan klien
Rasional terjalin kepercayaan dan kerjasama yang baik dengan tenaga kesehatan
2. Berikan obat anti muntah
Rasional mual muntah dapat berkurang sehingga kondisi menjadi lebih baik
3. Berikan HE tentang :
1. Makan makanan dalam porsi kecil tetapi sering
2. Menghindari makanan berlemak karena dapat menyebabkan mual
3. Berikan pengertian bahwa mual dan muntah merupakan hal yang fisiologis yang
dialami setiap wanita hamil
4. Jangan langsung berdiri di waktu pagi karena akan terasa mual dan muntah
5. Deteksi usahakan teratur
Rasional dengan memberikan HE diharapkan klien memahami dan dapat mengatasi
keluhan yang dialami
6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
Rasional fungsi independent
7. Berikan tablet Fe sebagai penambah darah
Rasional anemia dapat berkurang dan kondisi semakin membaik

17
g. Implementasi
Hari/tgl ; Kamis, 16 February 2023
Diagnosa : Ny U G1P0A0 dengan Hiperemesis gravidarum ringan
Implementasi
1. Melakukan pendekatan dengan klien
2. Memberikan obat anti muntah
3. Memberikan HE
4. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
5. Memberikan tablet Fe sebagai penambah darah
h. Evaluasi
Tgl : 16 February 2023 Jam : 09.00
Diagnosa : Ny U G1P0A0 dengan Hiperemesis Gravidarum Ringan.
S : Ibu mengatakan kondisinya sudah lebih baik, mual dan muntah berkurang,
tidak pusing dan dapat makan sedikit demi sedikit
O : KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 110/70 mm Hg Suhu : 37o C
N : 80x/menit RR : 24x/menit
Turgor : baik
Lidah : tidak kering
A : Ny U G1P0A0 dengan hiperemesis gravidarum ringan
P : rencana dilanjutkan

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Mual (nausea) dan muntah (Emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester I.

2. Hyperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil muda) dimana
penderita mengalami mual- muntah yang berlebihan, sedemikian rupa sehingga
mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita secara keseluruhan. (Achadiat, 2004)

3. Bidan berperan dalam memberikan pertolongan pada Hypermesis gravidarum dengan


pengaturan diet makanan bagi ibu hamil, terapi edukasi tentang kehamilan, serta
mencegah agar Hyperemesis gravidarum yang masih bisa diatasi dengan pengaturan
diet makanan tidak menjadi semakin parah. Namun, dalam hal ini prinsip terpenting
bagi seorang bidan adalah mencegah Emesis gravidarum agar tidak berkembang
menjadi Hyperemesis gravidarum.

4. Aplikasi asuhan kebidanan dengan Hypermesis gravidarum dilakukan dengan


penanganan seperti terapi edukasi kehamilan, pengaturan diet, pengaturan pola
makan, perubahan tingkah laku.

B. Saran

1. Ibu hamil dengan mual muntah yang berlebihan selama tahap awal kehamilan
sebaiknya segera dibawa ke pelayanan kesehatan agar dapat segera diatasi dan tidak
berlanjut menjadi semakin parah.

2. Tenaga kesehatan khususnya bidan harus mempunyai pengetahuan dan kompeten


dalam mengenali gejala dan tanda Hyperemesis gravidarum, serta sejauh mana
intervensi dalam pencegahan dan penatalaksanaannya.

3. Bidan dalam melaksanakan asuhan kebidanan dengan Hyperemesis gravidarum


sebaiknya sesuai dengan kewenangan dan kompetensi yang dimiliki bidan.

19
Daftar Pustaka

 http://www.scribd.com/doc/88845206/hiperemesis-gravidarum diakses tanggal 10


Juni 2013
 http://angga-kesehatan.blogspot.com/2012/01/diet-ibu-hamil-dengan-komplikasi.html
diakses tanggal 10 Juni 2013
 http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2093780-
contoh-makalah-asuhan-kebidanan-ibu/#ixzz1e42vY1fB diakses tanggal 10 Juni 2013
 http://diyahratehpertiwi.blogspot.com/p/prinsip-diet-pada-hiperemesis.html diakses
tanggal 10 Juni 2013

20

Anda mungkin juga menyukai