DISUSUN OLEH :
1. Aria zumiarti
2. Cindi arista
3. Diana permata supriani
4. Irfan adliwal ihsan
5. Mai siska ayu putri
6. Neki retdia pitri
7. Sisi daniati
8. Tharina miza
9. Vovi meidas setia
10. Winda sucy anggraini
11. Zulfikar rahmi
DOSEN:Rini rahmayanti.
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah keperawatan marternitas dengan judul
“Hiperemesis Gravidarum”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….
C Rumusan Masalah……………………………………………………………………..
A.Definisi ………………………………………………………………………………..
B.Etiologi…………………………………………………………………………….........
C.Patofisiologi ……………………………………………………………………………
F.Komplikasi ……………………………………………………………………………
G.Manifestasi Klinis…………………………………………………………………….
H.Penatalaksanan Pengkajian…………………………………………………………..
A.Identitas Klien…………………………………………………………………………
B.Alasan Masuk…………………………………………………………………………
E.Dignosa keperwatan.......................................................................................................
A.Kesimpulan...... …………………………………………………………………………
B.Saran..………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil
sampai menggangu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi
dehidrasi (Rustam Mochtar,1998).Komplikasi mual dan muntah terjadi pada 80% seluruh
kehamilan,biasanya dimulai pada minggu keempat kehamilan.Gejala ini biasanya
berlangsung hingga 20 minggu pertama kehamilan (Kelly & Savides,2009).Meskipun mual
dan muntah sangat mengganggu,tetapi tidaklah berbahaya,tanpa mengganggu metabolisme
secara signifikan atau beresiko terhadap ibu dan janin.Penyebab mual dan muntah pada
kehamilan masih belum dipahami,mungkin terkait dengan rileksasi otot halus lambung dan
peningkatan kadar esterogen,progesterone,serta humanchorionic gonadotrpin
(Hcg).Kompilkasi kehamilan akibat mual dan muntah umumnya memiliki hasil yang
beragam dibanding ibu tanpa gejala ini (Gordon,2007).buku: keperawatan maternitas&Hiron
Putra Keo.
Kondisi ini dihubungkan terjadi pada ibu dengan nulipara,kelebihan berat badan,dan
riwayat migrain (davis,2004).Kehamilan multiple,penyakit trofoblastik,atau karier
abnrmalitas kromosom trisomi pasa janin,seperti triploidi atau trisomi 21 ( Kelly &
Savides,2009 ).Menariknya,ibu yang hamil bayi perempuan lebih banyak mengalami
hiperemesis dibandingkan bayi laki-laki ( Kelly&savides).
B.Tujuan Penulis
a.tujuan umum
b.tujuan khusus
C.Rumusan Masalah
TINJAUAN TEORITIS
Komplikasi mual dan muntah terjadi pada 80% seluruh kehamilan,biasa nya
berlangsung pada minggu keempat kehamilan .Gejala ini biasanya berlangsung hingga 20
minggu pertama kehamilan (Kelly & Savides,2009).
Meskipun mual dan muntah sangat menganggu,tetapi tidak lah berbahaya ,tanpa menganngu
metabolisme secara signifikan atau berisiko terhadap ibu dan janin .penyebab mual dan
muntah pada kehamilan masih belum di pahami,mungkin terkait dengan rileksasi otot halus
lambung dan peningkatan kadar estorogen,progesterone serta human chorimeonic gondotrpin
(Hcg).Komplikasi kehamilan akibat mual dan muntah umum nya hasil yang beragam
dibanding ibu tanpa gejala ini (Gordon ,2007 )
Jika muntah selama kehamilan terus berlangsung dan sering hingga menyebabkan
peneurun berat badan,ketidak seimbangan elektrolit,kekeurangan gizi,dan ketonuria;masalah
ini dikenal dengan istilah Hiperemesis Gravidarum.
Masalah ini dialami sekitar 0,5% seluruh kelahiran hidup . Hiperemesi gravidarum biasanya
dimulai di trimester awal,tapi sekitar 10% ibu dengan masalah ini tetap menunjukan gejala
selam kehamilan ( Kelly& Savide,2009).Kondisi ini di hubungkan terjadi pada ibu dengan
nulipara,kelebihan berat badan,dan riwayat migren (Davis,2004),Kehamilan
multiple,penyakit trofoblastik,atau karier abnormalitas kromoson trisomi pasda janin,seperti
triploid atau trisomi 21(Kelly & Savides,2009).Menariknya,ibu yang hamil bayi perempuan
lebih banyak mengalami hyperemesis dibandingkan bayi laki-laki (Kelly & Savides)
.Riwayat keluarga hyperemesis juga mungkin ada (Gilbert,2007).Selain itu komponen
psikologis saling dikaitakan dengan hyperemesis dan harus dikaji (Cunninghan
dkk,2005).Kopmlikasi yang menyertai hyperemesis gravidarum yang berat meliputi rupture
esophagus serta difisiensi vitamin K dan vitamin yang menyebabkan ensefalopati wermicke
(keterlibatan SSP) (cunninghan dkk,2005;Kelly & Savides 2009).Komplikasi pada janin
neonates antara lain masa kehamilan janin kecil,berat badan lahir rendah,prematuritas dan
Apgar 5 menit kurang dari 7 ( Kelly & Savides ).
B. ETIOLOGI
Penyebab hyperemesis gravidarum tetap tidak jelas .Beberapa teori telah dibuat untuk
mengetahui penyebabnya,meskipun tidak satupu dari mereka cukup menjelaskan gangguan
tersebut .hyperemesis gravidarum mungkin berhubungan dengan tinggi nya kadar estrogen
atau hCG dan dapat berhubungan dengan hypertriodisme transien selama kehamilan
.Lambung distrimia,refluks esophagus,dan motilitas lambung yang berkurang juga dapat
berkontribusi pada terjadinya hyperemesis gravidarum ( Kelly & Savides,2009).
C. PATOFISIOLOGI
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatan kadar estrogen yang biasa terjadi pada
trimester 1 .Bila perasaan terjadi terus menerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluaan energy. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna
,terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto asetik,Asam hidrogsida buterik dan aseton
darah .Muntah menyebakan dehidrasi,sehingga cairan ekstaseluler dan plasma
berkurang.netrium dan klorida darah turun.selain itu dehidrasi menyebakan
hemokonsentrasi,sehingga aliran darah kejaringan bekurangan.Hal ini menyebkan jumlah zat
makanan dan oksigen kejarinagan berkurangan pula tertimbunya zat mentabolik yang toksik .
Disamping dehidrasi dan gnagguan keseimbangan elektolit.Disamping dehidrasi dan
gangguan keseimbangan elektrolit,dapat terjadi robekan pada selaput lendir esophagus dan
lambung ( Sindroma mollary –weiss),dengan akibat perdarahan gastrointestinal .
Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut hyperemesis gravidarum tidak ada
kesepakatan ada nya mengatakan bila lebih dari sepuluh kali muntah akan teteapi apabila
keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hyperemesis gravidarum.Menurut berat
ringan gejala dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1. Tingakatan I ( ringan )
Mual muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum
penderita .
Ibu merasa lemah .
Nafsu makan tidak ada .
Berat badan menurun .
Merasa nyeri pada epigastrium .
Nadi meningkat sekitar 100 per menit
Tekanan darah menurun
Turgor kulit berkurang .
Lidah mongering
Mata cekung.
2. Tingkatan II ( sedang )
Penederita tampak lebih lemah dan apatis .
Turgor kulit mula jelek .
Lidah mongering dan tampak kotor .
Nadi kecil dan cepat.
Suhu badan naik (Dehidrasi )
Mata mulai ikterik
Berat badan turun dan mata cekung
Tensi turun ,hemokonsentrasi,oliguria,dan konstipasi
Aseton tercium darah hawa pernafasan dan terjadi aseton nuria .
3. Tingkatan III ( berat )
Keadaan umum lebih parah ( kesadaran menurun dari somnoein sampai
koma ).
Dehidrasi hebat .
Nadi kecil koma cepat dan halus .
Suhu badan meningkat dan tensi turun .
Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenal dengan
enselopati Wernicke dengan gejala nigtamus,diplomia dan penurunan
mental timbul icterus yang menunjukan adanya payah hati .
E. MANESFASI KLINIS
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a) USG ( Dengan menggunakan waktu yang tepat ) : Mengkaji usia
gestasi janin dan adanya gestasi multiple,mendekteksi abnormallitas
janin,melokalisasi plasenta.
b) Urinalisis : Kultur ,Mendekteksi bakteri,BUN.
c) Pemeriksaan fungsi hepar : AST,ALT dan kadar LDH.
G. KOMPLIKASI
Hyperemesis gravidarum yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi pada
penderita.Dehidrasi muncul pada keadaan ini akibat kekurangan cairan yang dikomsumsi dan
kehilangan cairan karena muntah .keadaan ini menyebabkan cairan ekstraseluler dan plasma
berkurang sehingga volume cairan dalam pembuluh darah berkurang dan aliran darah
kejaringan berkurang .Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan ( Nutrsi )dan oksigen yang
akan di antarkan ke jaringan mengurang pula .dampak dari kedaan in terhadap kesehatan ibu
adalah menurunnya keadaan umum,munculnya tanda-tanda dehidrasi ( dalam berbagai
tingkatan tergantung beratnya hyperemesis gravidarum),dan berat badan ibu berkurang
resiko dari keadaan ini terhadap ibu adalah kesehatan yang menurun dan bisa terjadi syok
serta terganggu nya aktifitas sehari-hari ibu . dampak dari keadaan ini terhadap kesehatan
janin adalah berkurangnya asupan nutrisi dan oksigen yang di terima janin. Resiko dari
keadaan ini adalah tumbuh kembang janin akan terpengaruh.
Frekuensi muntah yang terlalu sering dapat menyebabkan terjadinya robekan pada
selaput jaringan esophagus dan lambung .Keadaan ini dapat menyebabkan perdarahan
gastrointestinal. Pada umumnya robekkan yang berupa robekan kecil dan ringan .Perdarahan
yang muncul akibat robekakan dapat berhenti sendiri .Keadaan ini jarang menyebabkan
tindakan operatif dan tidak diperlukan tranfusi
H. PENATALAKSANAAN PENGKAJIAN
Setiap kali seorang ibu hamil mengalami mual dan muntah, prioritas utama adalah
pengkajian menyeluruh untuk menentukan tingkat keparahan masalah. Pada sebagian besar
kasus, ibu harus diberi tahu untuk segera dating mengunjungi layanan kesehatan atau petugas
kesehatan karena keparahan penyakit sering sulit ditentukan jika hanya melapor melalui
percakapan telepon.
Pengkajian harus mencangkup frekuensi, keparahan, dan durasi episode mual dan
muntah. Jika ibu melaporkan muntah, maka pengkajian juga harus mencangkup perkiraan
jumlah dan warna dari muntahan tersebut. Gejala lain seperti diare, gangguan pencernaan,
dan nyeri atau distensi abdomen perlu dikaji. Ibu diminta untuk melaporkan setiap faktor
pencetus yang berkaitan dengan timbulnya gejala. Setiap penatalaksanaan farmakologis atau
non farmakologis yang digunakan harus dicatat. Berat badan sebelum hamil, serta
dokumentasi penambahan atau pengurangan berat badan selama kehamilan penting untuk
diperhatikan.
Berat badan dan TTV diukur, pemeriksaan fisik lengkap dilakukan, dengan berfokus
pada tanda-tanda status ketidakseimbangan cairan, elektrolit, dan gizi. Uji laboratorium awal
yang paling penting untuk diperoleh adalah penentuan ketonuria. Uji laboratorium lain yang
mungkin dilakukan adalah pemeriksaan urin, jumlah sel darah lengkap, elektrolit, enzim hati,
dan kadar bilirubin. Uji lab ini membantu mengetahui adanya penyakit yang menjadi
penyebab seperti gastroen teritis, pielonefritis, pagreatitis, kolesistitis, dan hepatitis
(Cunningham dkk, 2005). Oleh karena adanya hubungan antara hyperemesis gravidarum dan
hipertiroidisme, kadar teroid dapat juga dapat diukur (nader, 2009).
Perawatan awal.Ibu yang tidak mampu mengatasi keluarnya cairan melalui mulut
(muntah ) segera membutuhkan terapi 4 IV untuk koreksi ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit .Dahulu,ibu yang mendapat terapi IV harus dirawat dirumah sakit .Namun
sekarang,mereka dapat dan sering berhasil ditangani diruma, bahkan jika dengan terapi
enteral .Obat-obat dapat digunakan jika mual dan muntah tidak terkendali obat yang sering
diresepkan antara lain peridoksin ( vitamin B6 ).Doksi lamin ( unisom ),prometazin
( Phenergan ),Metoklopramid( reglan ) (Kelly & Savides,2009).Obat anti emetik pilihan lain
antara lain proklorperazin ( Compazine ) dan ondansetron (Zofran )(Gordon
2007).Proklorperamazin (thorazine) diberikan secara rektarl mungkin cukup efektif untuk
mengatasi kasus bereda. Kortikosteroid (Metilprednisolon [Medrol ] atau hidrokortison )
juga dapat digunakan untuk mengobati hyperemesis garavidarum refrakter (cunninghan
dk,2005;Kelly & Savides ).Terakhir,nutrisi eteral atau parenteral mungkin digunakan untuk
ibu yang tidak responsive terhadap terapi medis lain nya (cunninghan dk,2005;Kelly &
Savides)
PENGKAJIAN KASUS
Ny.Z dengan hiperemisis gravidarum grade 1 pasien mengatakan mual muntah 6-8 kali
sehari,napsu makan menurun setiap ingin makan makanann akan terasa mual-mual.hari
pertama ibu juga mengatak dia cemas ,menstruasi terakhir tanggal 30 januari 2019,tekanan
darah 110/80 mmHg, nadi;86x/menit, sehu; 36,7 CC, respirasi; 22x/menit, leopold I; teraba
ballottement, bb sekarang 50 kg, turgor kulit kering dan lidah kering,
1. PENGKAJIAN ANTENATAL
Nama Mahasiswa :Aria zumiarti
:Cindy arista
:Diana suprini
:Irfan adliwal ihsan
:mai siska ayu putri
:Neki redia pitri
:Sisi daniati
:Sisi daniati
:Thrina miza
:Vovi meidas setia
:Winda suci angraini
:Zulfikar rahmi
Tanggal Pengkajian : 8 April 2019
A. Identitas Klien
Nama : Ny. Z
Umur :22 TH
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : steba,teknologi 7 no 30
No. MR :-
Tanggal Masuk : 17 maret 2019
B. Alasan Masuk
Ibu mengatakan ini kehamilan pertamamengeluh sejak 4 hari yang lalu mengeluh
mengalami mual dan muntah 6-8x sehari,tidak napsu makan,badan terasa lemas tidak
napsu makan,badan terasa lemas dan sampai menganggu aktifitas.
C. Data Kesehatan Umum
1) Riwayat Kesehatan Saat Ini
Ibu mengatakan pada saat sekaranag ini merasaakn mual dan muntah yang
dialaminya saat ini.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Ini merupakan kehamilan pertama dari pasien
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengtakan di keluga tidak ada yang mengalami mual muntah separah
yang dia rasakan,dan keluarga tidak ada yang mengalami penyakit yang
menular.
4) Riwayat Kehamilan dan persalinan dahulu
5) Riwayat Ginekologi
a. Masalah ginekologi:tidak ada
b. Riwayat keluarga berencanaa:ibu mengatakan belum pernah
menggunakan alat kontasepsi apapun
6) Riwayat kehamilan
HPHT :30 januri 2019
BB sebelum hamil :45 kg
Taksiran partus :6 november 2019
TD sebelum hamil :
7) Riwayat menstruasi
a. Usia menarche :16 th
b. Jumlah perdarahan :40 cc
c. Lamanya haid :7 hari
Senam hamil
Pengetahuan tentang tanda tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses persalinan
Perawatan payudarah
Pengertian:
E. DIGNOSA KEPERAWATAN
2.menejemen mual
Perawat mampu
Dorong pasien untuk
memenatau pasien
pengalaman diri
terhadap mual
Perawat mampu
Opserfasi tanda -tanda
non ferbal dari ketidak
nayamanan
Perawat mampu
Dorong pasien untuk
strategi untuk
mengatasi mual sendiri
Perawat mampu
Efaluasi pengalaman
masalalu indifidu
terhadap mual misalnay
kehamilan
3.menejemen nutrisi
Perawata mampu
tentukan status gizi
pasien dan kemampuan
pasien untuk menuhi
kebutuhan gizi
Perawat mampu
indentifikasi adanya
alergi atau inteloransi
makanannay yang
dimiliki pasien
Perawat amampu
tetukan yang menjadi
preferensi makanan
bagi pasien
Perawat telah mampu
mengitrusikan pasien
menegenai kebutuhan.
4. monitor nutrisi
Perawat mampu mapu
timabnagkan berat
badan pasien
Perawat mampu
pertumbuhan dan
perkembangan
Perawat telah mampu
indentifikasi perubahan
berat badan
Perawat telah ammpu
monitor kulit dan
mobilitas
Perawat telah mampu
mual dan muntah.
5..terapi aktivitas
Perawat mampu
memPertimbangkan
kemampuan klien
dalam berpartisipasi
melalui aktivitas
spesifik
Perawat telah
mampu
Pertimbangkan
komitmen klien
untuk meningkatkan
frekuensi dan jarak
aktifitas
Perawat telah
mampu dorong
aktivitas kreativ
yang tepat
Perawat telah
mampu bantu klien
untuk
mengidentivikasi
aktivitas yang di
inginkan
Perawat telah
mampu bantu klien
mengidentifikasi
aktivitas yang
bermakna
6.Manajemen energi
Perwat telah mampu
mengkaji status
fisiologis pasien
yang menyebabkan
kelelahan sesuai
dengan konteks usia
dan perkembangan
Perawat telah
mampu
menganjurkan
pasien mengukapkan
perasaan secara
verbal mengenai
keterbatasan yang di
alami
Perawat telah
mampu mengunakan
instrumen yang falid
untuk mengukur
kelelahan
Perawat telah
mampu tentukan
persepsi pasien atau
orang terdekat
dengan pasien
mengenai penyebab
ke leahan
Perawat telah
mampu perbaiki
defisi status
fisiologis
(misalnya,kemo
terapi yang
menyebabkan
anemia) sebagai
prioritas utama
BAB
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komplikasi mual dan muntah terjadi pada 80% seluruh kehamilan,biasa nya
berlangsung pada minggu keempat kehamilan .Gejala ini biasanya berlangsung hingga 20
minggu pertama kehamilan (Kelly & Savides,2009).
Meskipun mual dan muntah sangat menganggu,tetapi tidak lah berbahaya ,tanpa menganngu
metabolisme secara signifikan atau berisiko terhadap ibu dan janin .penyebab mual dan
muntah pada kehamilan masih belum di pahami,mungkin terkait dengan rileksasi otot halus
lambung dan peningkatan kadar estorogen,progesterone serta human chorimeonic gondotrpin
(Hcg).Komplikasi kehamilan akibat mual dan muntah umum nya hasil yang beragam
dibanding ibu tanpa gejala ini (Gordon ,2007 )
Jika muntah selama kehamilan terus berlangsung dan sering hingga menyebabkan
peneurun berat badan,ketidak seimbangan elektrolit,kekeurangan gizi,dan ketonuria;masalah
ini dikenal dengan istilah Hiperemesis Gravidarum.
B. SARAN
Adapun saran kami kepada pembaca makalah diharapkan bagi semua mahasiswa yang
membaca makalah ini mendapat manfaat sebagai penambahan ilmu dalam proses perkuliahan
DAFTAR PUSTAKA
Deitra leonard lowdermilk,kity cashion & Jhannon E.perry, 2013 Keperawatan maternitas
2.elsevier mosby.
Butcher Howard K & Gloria M. Bulechek. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC).
Indonesia: Elseiver.
Moorhead Sue & Marion Johnson. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). Indonesia:
Elseiver.
Fadhillah Harif & Kuntjoro Adi Purjanto & Sutoto. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan
Indonesia (SDKI). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.