Anda di halaman 1dari 29

Hiperemesis Gravidarum

DISUSUN OLEH :
1. Aria zumiarti
2. Cindi arista
3. Diana permata supriani
4. Irfan adliwal ihsan
5. Mai siska ayu putri
6. Neki retdia pitri
7. Sisi daniati
8. Tharina miza
9. Vovi meidas setia
10. Winda sucy anggraini
11. Zulfikar rahmi

DOSEN:Rini rahmayanti.
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah keperawatan marternitas dengan judul
“Hiperemesis Gravidarum”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Padang, 8 APRIL 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR …………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….

A.Latar Belakang ………………………………………………………………………..

B.Tujuan Penulis …………………………………………………………………………

C Rumusan Masalah……………………………………………………………………..

BAB II TINJAUAN TERIOTIS…………………………………………………………...

A.Definisi ………………………………………………………………………………..

B.Etiologi…………………………………………………………………………….........

C.Patofisiologi ……………………………………………………………………………

D.Tanda dan Gejala……. …………………………………………………………………

E.Pemeriksan Dianostik ………………………………………………………………….

F.Komplikasi ……………………………………………………………………………

G.Manifestasi Klinis…………………………………………………………………….

H.Penatalaksanan Pengkajian…………………………………………………………..

BAB III PENGKAJIAN KASUS………………………………………………………..

A.Identitas Klien…………………………………………………………………………

B.Alasan Masuk…………………………………………………………………………

C.Data Kesehatan Umum………………………………………………………………..

D.Data Umum Kesehatan Saat Ini……………………………………………………….

E.Dignosa keperwatan.......................................................................................................

F.Itervensi dan implementasi keperawatan........................................................................


BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………………

A.Kesimpulan...... …………………………………………………………………………

B.Saran..………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….


BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil
sampai menggangu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi
dehidrasi (Rustam Mochtar,1998).Komplikasi mual dan muntah terjadi pada 80% seluruh
kehamilan,biasanya dimulai pada minggu keempat kehamilan.Gejala ini biasanya
berlangsung hingga 20 minggu pertama kehamilan (Kelly & Savides,2009).Meskipun mual
dan muntah sangat mengganggu,tetapi tidaklah berbahaya,tanpa mengganggu metabolisme
secara signifikan atau beresiko terhadap ibu dan janin.Penyebab mual dan muntah pada
kehamilan masih belum dipahami,mungkin terkait dengan rileksasi otot halus lambung dan
peningkatan kadar esterogen,progesterone,serta humanchorionic gonadotrpin
(Hcg).Kompilkasi kehamilan akibat mual dan muntah umumnya memiliki hasil yang
beragam dibanding ibu tanpa gejala ini (Gordon,2007).buku: keperawatan maternitas&Hiron
Putra Keo.

Kondisi ini dihubungkan terjadi pada ibu dengan nulipara,kelebihan berat badan,dan
riwayat migrain (davis,2004).Kehamilan multiple,penyakit trofoblastik,atau karier
abnrmalitas kromosom trisomi pasa janin,seperti triploidi atau trisomi 21 ( Kelly &
Savides,2009 ).Menariknya,ibu yang hamil bayi perempuan lebih banyak mengalami
hiperemesis dibandingkan bayi laki-laki ( Kelly&savides).
B.Tujuan Penulis

a.tujuan umum

 Untuk mengetahui proses dari keperawatan pada penyakit hiperemesis


gravidarum
 Untuk mengetahui bagaimana proses dari penyakit hiperemesis gravidarum

b.tujuan khusus

 Untuk mengetahui penatalaksanaan hiperemesis gravidarum


 Untuk memberikan intervensi keperawatan

C.Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan hiperemesis gravidarum ?

2.Bagaimana etiologi terjadinya hiperemesis gravidarum ?

3.Bagaiman patofisiologi terjadi pada hiperemesis gravidarum ?

4.Bagaimana tanda dan gejala hiperemesis gravidarum ?


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Hiperemesis Gravidarum

Komplikasi mual dan muntah terjadi pada 80% seluruh kehamilan,biasa nya
berlangsung pada minggu keempat kehamilan .Gejala ini biasanya berlangsung hingga 20
minggu pertama kehamilan (Kelly & Savides,2009).

Meskipun mual dan muntah sangat menganggu,tetapi tidak lah berbahaya ,tanpa menganngu
metabolisme secara signifikan atau berisiko terhadap ibu dan janin .penyebab mual dan
muntah pada kehamilan masih belum di pahami,mungkin terkait dengan rileksasi otot halus
lambung dan peningkatan kadar estorogen,progesterone serta human chorimeonic gondotrpin
(Hcg).Komplikasi kehamilan akibat mual dan muntah umum nya hasil yang beragam
dibanding ibu tanpa gejala ini (Gordon ,2007 )

Jika muntah selama kehamilan terus berlangsung dan sering hingga menyebabkan
peneurun berat badan,ketidak seimbangan elektrolit,kekeurangan gizi,dan ketonuria;masalah
ini dikenal dengan istilah Hiperemesis Gravidarum.

Masalah ini dialami sekitar 0,5% seluruh kelahiran hidup . Hiperemesi gravidarum biasanya
dimulai di trimester awal,tapi sekitar 10% ibu dengan masalah ini tetap menunjukan gejala
selam kehamilan ( Kelly& Savide,2009).Kondisi ini di hubungkan terjadi pada ibu dengan
nulipara,kelebihan berat badan,dan riwayat migren (Davis,2004),Kehamilan
multiple,penyakit trofoblastik,atau karier abnormalitas kromoson trisomi pasda janin,seperti
triploid atau trisomi 21(Kelly & Savides,2009).Menariknya,ibu yang hamil bayi perempuan
lebih banyak mengalami hyperemesis dibandingkan bayi laki-laki (Kelly & Savides)
.Riwayat keluarga hyperemesis juga mungkin ada (Gilbert,2007).Selain itu komponen
psikologis saling dikaitakan dengan hyperemesis dan harus dikaji (Cunninghan
dkk,2005).Kopmlikasi yang menyertai hyperemesis gravidarum yang berat meliputi rupture
esophagus serta difisiensi vitamin K dan vitamin yang menyebabkan ensefalopati wermicke
(keterlibatan SSP) (cunninghan dkk,2005;Kelly & Savides 2009).Komplikasi pada janin
neonates antara lain masa kehamilan janin kecil,berat badan lahir rendah,prematuritas dan
Apgar 5 menit kurang dari 7 ( Kelly & Savides ).

B. ETIOLOGI

Penyebab hyperemesis gravidarum tetap tidak jelas .Beberapa teori telah dibuat untuk
mengetahui penyebabnya,meskipun tidak satupu dari mereka cukup menjelaskan gangguan
tersebut .hyperemesis gravidarum mungkin berhubungan dengan tinggi nya kadar estrogen
atau hCG dan dapat berhubungan dengan hypertriodisme transien selama kehamilan
.Lambung distrimia,refluks esophagus,dan motilitas lambung yang berkurang juga dapat
berkontribusi pada terjadinya hyperemesis gravidarum ( Kelly & Savides,2009).

Faktor psikososial dapat berperan pada terjadinya hyperemesis gravidarum bagi


beberapa ibu. Ambivalensi terhadap kehamilan dan peningkatan stress mungkin terkait
dengan kondisi ini (Cunningham dkk, 2005; Davis, 2004). Konflik perasaan yang dialami
calon ibu, perubahan tubuh, dan perubahan gaya hidup dapat berkontribusi pada episode
muntah, terutama jika perasaan ini berlebihan atau belum terselasaikan.

C. PATOFISIOLOGI

Perasaan mual adalah akibat dari meningkatan kadar estrogen yang biasa terjadi pada
trimester 1 .Bila perasaan terjadi terus menerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluaan energy. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna
,terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto asetik,Asam hidrogsida buterik dan aseton
darah .Muntah menyebakan dehidrasi,sehingga cairan ekstaseluler dan plasma
berkurang.netrium dan klorida darah turun.selain itu dehidrasi menyebakan
hemokonsentrasi,sehingga aliran darah kejaringan bekurangan.Hal ini menyebkan jumlah zat
makanan dan oksigen kejarinagan berkurangan pula tertimbunya zat mentabolik yang toksik .
Disamping dehidrasi dan gnagguan keseimbangan elektolit.Disamping dehidrasi dan
gangguan keseimbangan elektrolit,dapat terjadi robekan pada selaput lendir esophagus dan
lambung ( Sindroma mollary –weiss),dengan akibat perdarahan gastrointestinal .

D. TANDA DAN GEJALA

Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut hyperemesis gravidarum tidak ada
kesepakatan ada nya mengatakan bila lebih dari sepuluh kali muntah akan teteapi apabila
keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hyperemesis gravidarum.Menurut berat
ringan gejala dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :

1. Tingakatan I ( ringan )
 Mual muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum
penderita .
 Ibu merasa lemah .
 Nafsu makan tidak ada .
 Berat badan menurun .
 Merasa nyeri pada epigastrium .
 Nadi meningkat sekitar 100 per menit
 Tekanan darah menurun
 Turgor kulit berkurang .
 Lidah mongering
 Mata cekung.
2. Tingkatan II ( sedang )
 Penederita tampak lebih lemah dan apatis .
 Turgor kulit mula jelek .
 Lidah mongering dan tampak kotor .
 Nadi kecil dan cepat.
 Suhu badan naik (Dehidrasi )
 Mata mulai ikterik
 Berat badan turun dan mata cekung
 Tensi turun ,hemokonsentrasi,oliguria,dan konstipasi
 Aseton tercium darah hawa pernafasan dan terjadi aseton nuria .
3. Tingkatan III ( berat )
 Keadaan umum lebih parah ( kesadaran menurun dari somnoein sampai
koma ).
 Dehidrasi hebat .
 Nadi kecil koma cepat dan halus .
 Suhu badan meningkat dan tensi turun .
 Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenal dengan
enselopati Wernicke dengan gejala nigtamus,diplomia dan penurunan
mental timbul icterus yang menunjukan adanya payah hati .

E. MANESFASI KLINIS

Ibu dengan hyperemesis gravidarum biasanya dapat menyebabkan penurunan berat


badan dan dehindrasi secara signifikan. Ibu mungkin mengalami membrane mukosa kering,
penurunan TD, peninggatan denyut nadi, dan turgor kulit buruk. Dia sering tidak mampu
makan apapun melalui mulut, bahkan untuk segelas air putih. Uji laboratorium dapat
mengungkapkan ketidakseimbangan elektrolit.

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a) USG ( Dengan menggunakan waktu yang tepat ) : Mengkaji usia
gestasi janin dan adanya gestasi multiple,mendekteksi abnormallitas
janin,melokalisasi plasenta.
b) Urinalisis : Kultur ,Mendekteksi bakteri,BUN.
c) Pemeriksaan fungsi hepar : AST,ALT dan kadar LDH.

G. KOMPLIKASI

Hyperemesis gravidarum yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi pada
penderita.Dehidrasi muncul pada keadaan ini akibat kekurangan cairan yang dikomsumsi dan
kehilangan cairan karena muntah .keadaan ini menyebabkan cairan ekstraseluler dan plasma
berkurang sehingga volume cairan dalam pembuluh darah berkurang dan aliran darah
kejaringan berkurang .Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan ( Nutrsi )dan oksigen yang
akan di antarkan ke jaringan mengurang pula .dampak dari kedaan in terhadap kesehatan ibu
adalah menurunnya keadaan umum,munculnya tanda-tanda dehidrasi ( dalam berbagai
tingkatan tergantung beratnya hyperemesis gravidarum),dan berat badan ibu berkurang
resiko dari keadaan ini terhadap ibu adalah kesehatan yang menurun dan bisa terjadi syok
serta terganggu nya aktifitas sehari-hari ibu . dampak dari keadaan ini terhadap kesehatan
janin adalah berkurangnya asupan nutrisi dan oksigen yang di terima janin. Resiko dari
keadaan ini adalah tumbuh kembang janin akan terpengaruh.

Selain dehidrasi, hyperemesis gravidarum dapat menyebabkan ketidakseimbangan


elektrolit. Ketidakseimbangan elektrolit muncul akibat cairan ekstraseluler dan plasma
berkurang. Natrium dan klorida darah akan turun. Kalium juga berkurang sebagai akibat dari
muntah dan bertambahnya eksresi lewat ginjal. Dampak dari jeadaan ini terhadap kesehatan
ibu adalah bertambah buruk nya keadaan umum dan akan muncul keadaan alkalosis
metabolik hipokloremik (tingkat klorida yang rendah bersama dengan tingginya kadar HCO3
& CO2 dan meningkatnya pH darah). Resiko dari keadaan ini terhadap kesehatan ibu adalah
bisa muncul gejala-gejala dari hiponatremi, ipokalemi, ipokloremik yang akan memperberat
keadaan umum ibu. Dampak keadaan ini terhadap kesehatan janin adalah juga akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.

Hyperemesis gravidarum juga dapat mengakibatkan berkurangnya asupan energy


( Nutrisi )kedalam tubuh ibu .Hal ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak
dalam tubuh ibu habis terpakai untuk keperluan pemenuhan kebutuhan energy
jaringan.Perubahan metobolisme mulai terjadi dalam tahap ini.Karna oksidasi lemak yang
tidak sempurna,makan terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton asetik,Asam
hidrosi buterik,dan aseton dan aseton dalam darah .Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan
kejaringan berkurangan dan tertimbunya zat metabolic yang toksit .Dampak keadaan ini
terhadap kesehatan ibu adalah kekurangan sumber energy,terjadinya metabolism baru yang
baru memecah sumber energy dalam energy berkurangnya berat badan ibu,dan terciumnya
bau aseton pada pernafasan .Risikonya bagi ibu adalah kesehatan dan asupan nutris ibu
terganggu dampak jeadaan ini terhadap kesehatan janin adalah berkurangnya asupan nutrisi
bagi janin .Resiko bagi janin pertumbuhan perkembangan akan terganggu.

Frekuensi muntah yang terlalu sering dapat menyebabkan terjadinya robekan pada
selaput jaringan esophagus dan lambung .Keadaan ini dapat menyebabkan perdarahan
gastrointestinal. Pada umumnya robekkan yang berupa robekan kecil dan ringan .Perdarahan
yang muncul akibat robekakan dapat berhenti sendiri .Keadaan ini jarang menyebabkan
tindakan operatif dan tidak diperlukan tranfusi

H. PENATALAKSANAAN PENGKAJIAN

Setiap kali seorang ibu hamil mengalami mual dan muntah, prioritas utama adalah
pengkajian menyeluruh untuk menentukan tingkat keparahan masalah. Pada sebagian besar
kasus, ibu harus diberi tahu untuk segera dating mengunjungi layanan kesehatan atau petugas
kesehatan karena keparahan penyakit sering sulit ditentukan jika hanya melapor melalui
percakapan telepon.
Pengkajian harus mencangkup frekuensi, keparahan, dan durasi episode mual dan
muntah. Jika ibu melaporkan muntah, maka pengkajian juga harus mencangkup perkiraan
jumlah dan warna dari muntahan tersebut. Gejala lain seperti diare, gangguan pencernaan,
dan nyeri atau distensi abdomen perlu dikaji. Ibu diminta untuk melaporkan setiap faktor
pencetus yang berkaitan dengan timbulnya gejala. Setiap penatalaksanaan farmakologis atau
non farmakologis yang digunakan harus dicatat. Berat badan sebelum hamil, serta
dokumentasi penambahan atau pengurangan berat badan selama kehamilan penting untuk
diperhatikan.

Berat badan dan TTV diukur, pemeriksaan fisik lengkap dilakukan, dengan berfokus
pada tanda-tanda status ketidakseimbangan cairan, elektrolit, dan gizi. Uji laboratorium awal
yang paling penting untuk diperoleh adalah penentuan ketonuria. Uji laboratorium lain yang
mungkin dilakukan adalah pemeriksaan urin, jumlah sel darah lengkap, elektrolit, enzim hati,
dan kadar bilirubin. Uji lab ini membantu mengetahui adanya penyakit yang menjadi
penyebab seperti gastroen teritis, pielonefritis, pagreatitis, kolesistitis, dan hepatitis
(Cunningham dkk, 2005). Oleh karena adanya hubungan antara hyperemesis gravidarum dan
hipertiroidisme, kadar teroid dapat juga dapat diukur (nader, 2009).

Pengakajian psikososial termasuk menanyakan ibu mengenai


kecemasan,keteakutan,serta kekahwatiran yang berkaitan dengan kesehatan dan
memengaruhi kondisi kehamilan.Anggota keluarga harus dikaji,baik untuk kegelisahan dan
dalam hal peran mereka sebagai pemeberi dukungan bagi ibu.

Perawatan awal.Ibu yang tidak mampu mengatasi keluarnya cairan melalui mulut
(muntah ) segera membutuhkan terapi 4 IV untuk koreksi ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit .Dahulu,ibu yang mendapat terapi IV harus dirawat dirumah sakit .Namun
sekarang,mereka dapat dan sering berhasil ditangani diruma, bahkan jika dengan terapi
enteral .Obat-obat dapat digunakan jika mual dan muntah tidak terkendali obat yang sering
diresepkan antara lain peridoksin ( vitamin B6 ).Doksi lamin ( unisom ),prometazin
( Phenergan ),Metoklopramid( reglan ) (Kelly & Savides,2009).Obat anti emetik pilihan lain
antara lain proklorperazin ( Compazine ) dan ondansetron (Zofran )(Gordon
2007).Proklorperamazin (thorazine) diberikan secara rektarl mungkin cukup efektif untuk
mengatasi kasus bereda. Kortikosteroid (Metilprednisolon [Medrol ] atau hidrokortison )
juga dapat digunakan untuk mengobati hyperemesis garavidarum refrakter (cunninghan
dk,2005;Kelly & Savides ).Terakhir,nutrisi eteral atau parenteral mungkin digunakan untuk
ibu yang tidak responsive terhadap terapi medis lain nya (cunninghan dk,2005;Kelly &
Savides)

Asuhan keperawatan ibu dengan hyperemesis gravidarum meliputi penerapatan


rencana perawatan medis,baik diberikan dirumah sakit maupun dirumah .Intervensi dapat
meliputi memulai pematauan dan terapi IV, pemberian obat-obatan dan suplemen gizi,serta
pematauan respon ibu untuk intervensi.Perawat harus memonitor setiap tanda-tanda
komplikasi pada ibu seperti asidosis metabolic ( Sekunder dari kelaparan ),jaundis,atau
perdarahan dan peringatan dokter.pematauan meliputi pengkajian mual,mual tanpa muntah,
dan muntah mengingat bahwa gejala-gejala ini terpisah,meskipun saling terkait.Asupan dan
keluaran,termasuk jumlah emesis,harus akurat diukur dan dicatat.kebersihan mulut harus
diperhatikan disaat ibu tidak makan apa-apa melalui mulut,dan membantu mengurangi
ketidaknyaman setelah muntah.memberi bantuan mengganti posisi dan menydiakan
lingkungan yang tenang,tidak berisik,dan bebas dari bau mungkin meningkatkan kenyaman
ibu .Setelah muntah berhenti pemberi makan di mulai dalam jumlah kecil dengan interval
yang sering .Pada awalnya berikan asupan cairan oral dan jumlah terbatas dan tawarkan
makanan hambar seperti kerupuk,roti panggang, ayam panggang .diet ditamabah perlahan-
lahan sesuai toleransi ibu sampai dia mampu mengkomsumsi makanan bergizi oleh karena
gangguan tidur mungkin menyertai hyperemesis gravidarum,menciptakan istirahat yang
cukup merupakan hal yang penting perawat dapat membantu dalam mengordinasikan
tindakan medis dan waktu kunjungan untuk memberikan kesempatan waktu istirahat .
BAB 3

PENGKAJIAN KASUS

Ny.Z dengan hiperemisis gravidarum grade 1 pasien mengatakan mual muntah 6-8 kali
sehari,napsu makan menurun setiap ingin makan makanann akan terasa mual-mual.hari
pertama ibu juga mengatak dia cemas ,menstruasi terakhir tanggal 30 januari 2019,tekanan
darah 110/80 mmHg, nadi;86x/menit, sehu; 36,7 CC, respirasi; 22x/menit, leopold I; teraba
ballottement, bb sekarang 50 kg, turgor kulit kering dan lidah kering,

1. PENGKAJIAN ANTENATAL
Nama Mahasiswa :Aria zumiarti
:Cindy arista
:Diana suprini
:Irfan adliwal ihsan
:mai siska ayu putri
:Neki redia pitri
:Sisi daniati
:Sisi daniati
:Thrina miza
:Vovi meidas setia
:Winda suci angraini
:Zulfikar rahmi
Tanggal Pengkajian : 8 April 2019
A. Identitas Klien
Nama : Ny. Z
Umur :22 TH
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : steba,teknologi 7 no 30
No. MR :-
Tanggal Masuk : 17 maret 2019

B. Alasan Masuk
Ibu mengatakan ini kehamilan pertamamengeluh sejak 4 hari yang lalu mengeluh
mengalami mual dan muntah 6-8x sehari,tidak napsu makan,badan terasa lemas tidak
napsu makan,badan terasa lemas dan sampai menganggu aktifitas.
C. Data Kesehatan Umum
1) Riwayat Kesehatan Saat Ini
Ibu mengatakan pada saat sekaranag ini merasaakn mual dan muntah yang
dialaminya saat ini.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Ini merupakan kehamilan pertama dari pasien
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengtakan di keluga tidak ada yang mengalami mual muntah separah
yang dia rasakan,dan keluarga tidak ada yang mengalami penyakit yang
menular.
4) Riwayat Kehamilan dan persalinan dahulu

No Tahun Jenis Penolong Jenis Keadaan Masalah


persalinan kelamin bayi waktu kehamilan
lahir
1. - - - - - -
2.
3.
4.

5) Riwayat Ginekologi
a. Masalah ginekologi:tidak ada
b. Riwayat keluarga berencanaa:ibu mengatakan belum pernah
menggunakan alat kontasepsi apapun
6) Riwayat kehamilan
HPHT :30 januri 2019
BB sebelum hamil :45 kg
Taksiran partus :6 november 2019
TD sebelum hamil :

TD BB/TB TFU Letak/presenta DJJ Usia Keluhan


si janin gestasi
110/80 45/155 3 jari Teraba 140 12 Mual
mmHG diatas ballotement minggu muntah,n
simfisis apsu
makan
menue=r
un

7) Riwayat menstruasi
a. Usia menarche :16 th
b. Jumlah perdarahan :40 cc
c. Lamanya haid :7 hari

D. Data Umum Kesehatan Saat Ini


1. Status obstetric : kehamialn 1 dan usia kehamilan 12 minggu
2. Keadaan umum : ……kesadaran baik ,BB/TB : 50kg/ 155cm
3. Tanda-tanda vital
a. TD : 110/80 mmHg
b. Suhu : 36,7 C
c. Pernafasan : 22 x/mnt
d. Nadi : 86x/mnt
4. Kepala leher
a. Kepala :rambut (bersih,tidak rontok dan tidak berketome)
b. Muka :bersih ridak ada kloesma gravidarum dan edema
c. Mata :tidak ada edema,konjung tifa merah muda,sklera putih
d. Hidung :simetris bersih dan tidak ada benjolan
e. Mulut :tidak stomatitis,lidah kering, tidsak tercium bauk
f. Telinga :simetris,bersih
g. Leher :tidak ada pemebesaran klenjer gondok,tidak ada tumor ,tidak
ada megalami pemebesaran klenjer limfe
Masalah khusus: tidak ada
5. Dada
a. Jantung :sehat(tidak ada ganguan)
b. Paru :sehat (tidak ada ganguan)
c. Payudara :membesar dalam batas normal
d. Pengeluaran ASI :-
e. Putting Susu :menonjol
Masalah khusus: tidak ada
6. Abdomen
a. Uterus :normal
b. Tinggi fundus uteri :3 jari diatas pusat cm, Posisi;kepala di bawah
kontraksi : ya
c. Pemeriksaan leopold
Leopold I :teraba ballotement
Leopold II : belum bisa dilakukan pemeriksaan
Leopold III : belum bisa dilakuakn pemeriksan
Leopold IV : belumbisa dilakukan pemeriksaan
d. Pigmentasi
Linea nigra :tidak ada
Striae :tidak ada
Fungsi pencernaan :baik
Masalah khusus: tidak ada
7. Perineum dan Genital
a. Vagina : varises : tidak
b. Kebersihan :baik
c. Keputihan : dalam kadar normal
Jenis/warna :bening
Konsistensi :sedang
Bau :amis
d. Hemoroid :tidak ada
Derajat :-
Edema : tidak
Inspeksi :Tidak dilakuakan
Palpasi : varises tidak ada
a. Ektremitas bawah
Inspeksi :
Palpasi : varises tidak ada .
Reflex patella : jika ada : +2
Masalah khusus :tidak ada
8. Istirahat dan Kenyamanan
a. Pola tidur : kebiasaan tidur, lama 8 jam, frekuensi:6 jam, pola tidur saat ini
:Terganggu
b. Keluhan ketidaknyamanan : ya, lokasi:perut, sifat : sering merasa mual
intensitas :8x 6 kali sehari
9. Mobilitas dan Latihan
a. Tingkat mobilisasi :baik
b. Latihan/senam :senam hamil
Masalah khusus :tidak ada
10. Nutrisi cairan
a. Asupan nutrisi :tidak baik nafsu makan : menurun
b. Asupan cairan :tidak baik
Masalah khusus :karna mual muntah setiap

DAFTAR MENU 24 JAM

Waktu Jenis Makanan Jumlah


Pagi Nasi+sayur+buah 1 porsi
Siang Nasi +dagig+sayuran 1 porsi
Malam Nasi+buah+dagig 1 porsi
11. Keadaan mental
a. Adaptasi psikologis :baik
b. Penerimaan terhadap kehamilan :kelurga bahagia dan menerima kehamilan
Masalah khusus :tidak ada
12. Pola hidup yang meningkatkan risiko kehamilan :tidak ada
13. Persiapan persalinan

 Senam hamil

 Rencana tempat melahirkan

 Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu

 Kesiapan mental ibu dan keluarga

 Pengetahuan tentang tanda tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses persalinan

 Perawatan payudarah

Pengertian:

 Melambangakn ibu tidak melakukan

 Melambangkan ibu melakuakn nya

14. Obat obatan yang dikonsumsi saat ini:tidak ada


15. Hasil pemeriksaan penunjang :
a. USG
b. Urinalisis

E. DIGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko ketidak seimbangan elektrolit benrubungan dengan muntah

2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubugan dengan


asupan makan

3. Intoleran aktivitas berhubugan dengan imobilitas

F. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI


N DIAGNOSA NOC NIC
o KEPERAWATAN
1 Risikoketidakseimbanganele 1. Keseimbanganele 1. Manajemenelektrolit
. ktrolitberhubungandenganm ktrolit Aktifitas-aktifitas
untah Indikator :  Monitor nilai serum
 Tidakadadeviasid elektrolit yang abnormal
arikisaran normal  Monitor manifestasi
penurunan serum ketidak seimbangan
sodium elektrolit
 Tidakadadeviasid  Pertahan kan kapaten
arikisaran normal anakse IV
penurunan serum  Berikan cairan sesuai
potassium resep,jika diperlukan
 Tidakadadeviasid  Berikan suplemen
arikisarannormal elektrolit (misalnya
penurunan serum pemberian
klorida secaraoral,nasogastrik dan
 Tidakadadeviasid pemberian intravena )
arikisaran normal sesuai resep dan keperluan
penurunan serum
kalsium
 Tidakadadeviasid
arikisaran normal
penurunan
magnesium
2. Keparahan
hypokalemia 2. menejemen mual
Indikator : Aktivitas:
 Tidakadapenurun  Dorong pasien untuk
an serum memenatau pasien
potassium pengalaman diri terhadap
 Tidakadapenurun mual
anatekanandarah  Opserfasi tanda -tanda non
ferbal dari ketidak nayamanan
 Tidakadakelelaha  Dorong pasien untuk strategi
n untuk mengatasi mual sendiri
 Tidakadamual  Efaluasi pengalaman masalalu
 Tidakadamuntah indifidu terhadap mual
misalnay kehamilan

2 Ketidakseimbangannutrisi : 1. Status nutrisi 1 .ManajemenNutrisi


. Kurangdarikebutuhantubuhb Indikator : Aktifitas –aktifitas
erhubungandenganasupanm  Tidakmenyimpan  Tentukan status gizi
akanan gdarirentang pasien dan kemampuan
normal pasien untuk memenuhi
asupangizi . kebutuhan gizi
 Tidakmenyimpan  Indetifikasi adanya alergi
gdarirentang atau intoleransi
normalasupanma makanannya dimiliki
kanan pasien
 Tidakmenyimpan  Tentukan apa yang
gdarirentang menjadi
normalasupancair preferensimakanan bagi
an pasien
 Tidakmenyimpan  Instruksikan pasien
gdarirentang mengenai kebutuhan
normal energy nutrisiyaitu :Membahas
 Tidakmenyimpan diet dan pirami dan
gdarirentang makanan
normalhidrasi  Tentukan jumlah kalori
2.Status nutrisi : dan jenis nutrisi yang
asupannutrisi dibutuhkan untuk
Indikator : memenuhi
 Sepenuhnyaadek persyaratangizi .
uatasupankalori 2.Monitor Nutrisi
 Sepenuhnyaadek  Timbang berat badan
uatasupan pasien
protein  Monitor pertumbuhan dan
 Sepenuhnyaadek perkembangan
uatasupanlemak  Indetifikasi perubahan
 Sepenuhnyaadek beratbadan terakhir
uatasupankarhoh  Monitir turgor kulit dan
idrat mobiltas
 Sepenuhnyaadek  Monitor adan yamual dan
uatasupan muntah
vitamin
3 Intoleran aktivitas Toleran terhadap 1.terapi aktivitas
berhubungan dengan aktivitas Aktivitas :
imobilitas Indikator :  Pertimbangkan
 Tidak terganggu kemampuan klien dalam
frekuensi nadi berpartisipasi melalui
ketika beraktifitas aktivitas spesifik
 Tidak terganggu  dPertimbangkan komitmen
frekuensi klien untuk meningkatkan
pernafasan ketika frekuensi dan jarak
beraktifitas aktifitas
 Tidak terganggu  dorong aktivitas kreativ
kemudahan yang tepat
bernafas ketika  bantu klien untuk
beraktifitas mengidentivikasi aktivitas
 Tidak terganggu yang di inginkan
tekanan darah  bantu klien
sistolik ketika mengidentifikasi aktivitas
beraktifitas yang bermakna
 Tidak terganggu
tekanan darah
diastolic ketika
beraktifitas
Manajemen energi
Daya tahan Aktivitas :
Indikator :  kaji status fisiologis pasien
 Tidak terganggu yang menyebabkan
daya tahan otot kelelahan sesuai dengan
 Tidak terganggu konteks usia dan
pemulihan energi perkembangan
setelah istirahat  anjurkan pasien
 Tidak terganggu mengukapkan perasaan
oksigen darah secara verbal mengenai
ketika beraktifitas keterbatasan yang di alami
 Tidak terganggu  gunakan instrumen yang
hemoglobin falid untuk mengukur
Tidak terganggu kelelahan
gulokosa darah  tentukan persepsi pasien
atau orang terdekat dengan
pasien mengenai penyebab
ke leahan
 perbaiki defisi status
fisiologis (misalnya,kemo
terapi yang menyebabkan
anemia) sebagai prioritas
utama

HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI


18/03/2019 1.Manajemen S:ny A dapat enjelaskan
elektrolit kembali apa yang
 Perawat mampu disampaikan oleh
Monitor nilai serum perawat
elektrolit yang O:ny A telah tampak
abnormal tidak terganggu makan
 Perawat mampu dan mual muntrahnya
Monitor manifestasi A:masalah teratasi
ketidak seimbangan P:intervensi di hentikan
elektrolit
 Perawat mampu
Pertahankan
kapatenanakse IV
 Perawat ammpu
Berikan cairan
sesuai resep,jika
diperlukan
 Perawat mampu
Berikan suplemen
elektrolit (misalnya
pemberian secara
oral,nasogastrik dan
pemberian
intravena ) sesuai
resep dan keperluan

2.menejemen mual
 Perawat mampu
Dorong pasien untuk
memenatau pasien
pengalaman diri
terhadap mual
 Perawat mampu
Opserfasi tanda -tanda
non ferbal dari ketidak
nayamanan
 Perawat mampu
Dorong pasien untuk
strategi untuk
mengatasi mual sendiri
 Perawat mampu
Efaluasi pengalaman
masalalu indifidu
terhadap mual misalnay
kehamilan
3.menejemen nutrisi
 Perawata mampu
tentukan status gizi
pasien dan kemampuan
pasien untuk menuhi
kebutuhan gizi
 Perawat mampu
indentifikasi adanya
alergi atau inteloransi
makanannay yang
dimiliki pasien
 Perawat amampu
tetukan yang menjadi
preferensi makanan
bagi pasien
 Perawat telah mampu
mengitrusikan pasien
menegenai kebutuhan.
4. monitor nutrisi
 Perawat mampu mapu
timabnagkan berat
badan pasien
 Perawat mampu
pertumbuhan dan
perkembangan
 Perawat telah mampu
indentifikasi perubahan
berat badan
 Perawat telah ammpu
monitor kulit dan
mobilitas
 Perawat telah mampu
mual dan muntah.

5..terapi aktivitas
 Perawat mampu
memPertimbangkan
kemampuan klien
dalam berpartisipasi
melalui aktivitas
spesifik
 Perawat telah
mampu
Pertimbangkan
komitmen klien
untuk meningkatkan
frekuensi dan jarak
aktifitas
 Perawat telah
mampu dorong
aktivitas kreativ
yang tepat
 Perawat telah
mampu bantu klien
untuk
mengidentivikasi
aktivitas yang di
inginkan
 Perawat telah
mampu bantu klien
mengidentifikasi
aktivitas yang
bermakna

6.Manajemen energi
 Perwat telah mampu
mengkaji status
fisiologis pasien
yang menyebabkan
kelelahan sesuai
dengan konteks usia
dan perkembangan
 Perawat telah
mampu
menganjurkan
pasien mengukapkan
perasaan secara
verbal mengenai
keterbatasan yang di
alami
 Perawat telah
mampu mengunakan
instrumen yang falid
untuk mengukur
kelelahan
 Perawat telah
mampu tentukan
persepsi pasien atau
orang terdekat
dengan pasien
mengenai penyebab
ke leahan
 Perawat telah
mampu perbaiki
defisi status
fisiologis
(misalnya,kemo
terapi yang
menyebabkan
anemia) sebagai
prioritas utama
BAB

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Komplikasi mual dan muntah terjadi pada 80% seluruh kehamilan,biasa nya
berlangsung pada minggu keempat kehamilan .Gejala ini biasanya berlangsung hingga 20
minggu pertama kehamilan (Kelly & Savides,2009).

Meskipun mual dan muntah sangat menganggu,tetapi tidak lah berbahaya ,tanpa menganngu
metabolisme secara signifikan atau berisiko terhadap ibu dan janin .penyebab mual dan
muntah pada kehamilan masih belum di pahami,mungkin terkait dengan rileksasi otot halus
lambung dan peningkatan kadar estorogen,progesterone serta human chorimeonic gondotrpin
(Hcg).Komplikasi kehamilan akibat mual dan muntah umum nya hasil yang beragam
dibanding ibu tanpa gejala ini (Gordon ,2007 )

Jika muntah selama kehamilan terus berlangsung dan sering hingga menyebabkan
peneurun berat badan,ketidak seimbangan elektrolit,kekeurangan gizi,dan ketonuria;masalah
ini dikenal dengan istilah Hiperemesis Gravidarum.

B. SARAN

Adapun saran kami kepada pembaca makalah diharapkan bagi semua mahasiswa yang
membaca makalah ini mendapat manfaat sebagai penambahan ilmu dalam proses perkuliahan
DAFTAR PUSTAKA
Deitra leonard lowdermilk,kity cashion & Jhannon E.perry, 2013 Keperawatan maternitas
2.elsevier mosby.

Butcher Howard K & Gloria M. Bulechek. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC).
Indonesia: Elseiver.

Moorhead Sue & Marion Johnson. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). Indonesia:
Elseiver.

Fadhillah Harif & Kuntjoro Adi Purjanto & Sutoto. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan
Indonesia (SDKI). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai