KOMUNITAS
Disusun Oleh :
Kurniawati
171211281
3A S1 Keperawatan
Prodi S1 Keperawatan
Puji dan syukur saya ucapkan kehadiran tuhan yang maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang disusun untuk
memenuhi tugas KEPERAWATAN KOMUNITAS sesuai waktu yang telah ditentukan.
Terima kasih kami sampaikan kepada dosen bidang studi Keperawatan Komunitas
yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengerjakan definisi terapi
komplementer dalam keperawatan komunitas. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih
sebesar besarnya seluruh pihak baik secara langsung maupun tidak secara langsung dalam
membantu upaya penyelesaian laporan ini.
Saya menyadari masih banyak kesalahan, kekurangan dan keiklafan dalam makalah
ini. Untuk itu saran dan kritik tetap saya harapkan demi memperbaiki makalah ini kedepan.
Akhir kata saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua Terima kasih.
Kurniawati
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terapi komplementer ada yang invasif dan noninvasif. Contoh terapi
komplementer invasif adalah akupuntur dan cupping (bekam basah) yang
menggunakan jarum dalam pengobatannya. Sedangkan jenis non-invasif seperti terapi
energi (reiki, chikung, tai chi, prana, terapi suara), terapi biologis (herbal, terapi
nutrisi, food combining, terapi jus, terapi urin, hidroterapi colon dan terapi sentuhan
modalitas; akupresur, pijat bayi, refleksi, reiki, rolfing, dan terapi lainnya (Hitchcock
et al., 1999).
Klasifikasi lain menurut Smith et al (2004) meliputi gaya hidup (pengobatan
holistik, nutrisi), botanikal (homeopati, herbal, aromaterapi); manipulatif (kiropraktik,
akupresur & akupunktur, refleksi, massage); mind-body (meditasi, guided imagery,
biofeedback, color healing, hipnoterapi). Jenis terapi komplementer yang diberikan
sesuai dengan indikasi yang dibutuhkan. Contohnya pada terapi sentuhan memiliki
beberapa indikasinya seperti meningkatkan relaksasi, mengubah persepsi nyeri,
menurunkan kecemasan, mempercepat penyembuhan, dan meningkatkan kenyamanan
dalam proses kematian (Hitchcock et al., 1999).
Jenis terapi komplementer banyak sehingga seorang perawat perlu mengetahui
pentingnya terapi komplementer. Perawat perlu mengetahui terapi komplementer
diantaranya untuk membantu mengkaji riwayat kesehatan dan kondisi klien,
menjawab pertanyaan dasar tentang terapi komplementer dan merujuk klien untuk
mendapatkan informasi yang reliabel, memberi rujukan terapis yang kompeten,
ataupun memberi sejumlah terapi komplementer (Snyder & Lindquis, 2002). Selain
itu, perawat juga harus membuka diri untuk perubahan dalam mencapai tujuan
perawatan integratif (Fontaine, 2005).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa jenis-jenis terapi komplementer dalam keperawatan komunitas
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui dan memahami jenis-jenis terapi komplementer dalam keperawatn
komunitas
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masyarakat Indonesia sudah mengenal adanya terapi tradisional seperti jamu yang
telah berkembang lama. Kenyataannya klien yang berobat di berbagai jenjang
pelayanan kesehatan tidak hanya menggunakan pengobatan barat (obat kimia)tetapi
secara mandiri memadukan terapi tersebut yang dikenal dengan terapi komplementer.
Perkembangan terapi komplementer atau alternatif sudah luas, termasuk di dalamnya
orang yang terlibat dalam memberi pengobatan karena banyaknya profesional
kesehatan dan terapis selain dokter umum yang terlibat dalam terapi komplementer.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi mahasiswa-
mahasiswi keperawatan dapat memahami terapi komplementer.
DAFTAR PUSTAKA
Rufaida, zulfa, Sri Warsini puji lestari, dan Dyah permata sari. 2018. Terapi
Komplementer. Mojokerto: STIKES Majapahit Mojokerto.