Anda di halaman 1dari 55

PELUANG PRAKTIK

K E P E R AWA T A N K O M P L E M E N T E R &

A LT E R N AT I F D A N R E G U L A S I D I

INDONESIA

Ns. Ady Irawan. AM, S.Kep., MM., M. Kep


ORGANIZATION PERSONAL PROFILE
• Sekretaris 1 PP HPHI Ns. Ady Irawan. AM, S. Kep., MM., M. Kep
• Wakil Ketua Bidang Diklat PW HPHI
Wilayah Jawa Tengah POSITION
• Ketua Tim Task Force PP HPHI • Direktur PT Global Lubna Jaya
• Trainer Holistik • Bagian Kemahasiswaan Fakultas
• Trainer Gawat Darurat dan BENCANA Ilmu Kesehatan Universitas Duta
Bangsa Surakarta

EDUCATION
S2 MKep UMY
S2 MM Unisbang Semarang
Profesi Ns Unissula
2
SI FIK Unissula

ADDRESS
Perumahan Grand Listy No HOBBIES CONTACT INFO
10 Gayam Sukoharjo Traveiler and 081318014868
Healing ady.irawan.am@gmail.com
TAK KENAL MAKA…

KENALAN
Healing
Batch 1
Certified Complementary and Alternative Therapy
in Holistic Nursing
Hasil Belajar

Peserta mampu memahami


Peluang Praktik Keperawatan
Komplementer & Alternatif dan
Regulasi di Indonesia
Indikator Hasil
Belajar

Setelah mengikuti materi ini peserta


dapat memahami

Peluang Praktik Keperawatan


Komplementer & Alternatif
Regulasi di Indonesia
Obyektif

Pendahuluan

Regulasi Komplementer & Alternatif di Indonesia

Peluang Praktik Keperawatan Komplementer & Alternatif

Simpulan
Aspek Legal Etik Keperawatan Holistik

UU no. 38 th 2014 Keperawatan

Permenkes no. 26 th 2019

PKB
UU no. 38 th 2014 Keperawatan

Pasal 28:
(1)Praktik Keperawatan dilaksanakan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan tempat lainnya sesuai
dengan Klien sasarannya.
(2)Praktik Keperawatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas:
a. Praktik Keperawatan mandiri; dan
b. Praktik Keperawatan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan

HIMPUNAN PERAWAT HOLISTIK


INDONESIA (HPHI)
Uu 38 tahun 2014 ttg KEPERAWATAN
PASAL 30
(2) Dalam menjalankan tugas memberi
asuhan keperawatan..... dst perawat
berwenang
m. Melakukan penatalaksanaan keperawatan
komplementer dan alternative
Lampiran Penjelasan UU:
Merupakan bagian dari penyelenggaraan Praktik
Keperawatan dengan memasukkan/mengintegrasikan
terapi komplementer dan alternatif ke dalam
pelaksanaan Asuhan Keperawatan.
UU no. 38 th 2014 Keperawatan

• Pasal 4: Perawat wajib memiliki STRP

• Pasal 7: Perawat wajib memiliki SIPP


• Pasal 8: Perawat dapat memiliki 2 SIPP

• Pasal 9: Syarat SIPP: Ijazah, STRP, Ket sehat, Surat ket


pimpinan, Foto 4x6, rekomendasi DPD PPNI

HIMPUNAN PERAWAT HOLISTIK


INDONESIA (HPHI)
PERMENKES
26/2019

BAB I
KETENTUAN UMUM PASAL 1
5. Praktek keperawatan adalah pelayanan yang
diselenggarakan oleh perawat dalam bentuk asuhan
keperawatan
PASAL 21
PASAL 22
KOMPLEMENTER
• Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2002)
mendefinisikan terapi kompelementer adalah
praktek kesehatan dengan pendekatan
pengetahuan dan keyakinan tentang
pengelolaan tanaman, hewan, mineral, dan
spritual yang dikombinasi untuk
mempertahankan kesejahteraan dan
mencegah penyakit.
• Terapi komplementer dan alternatif merupakan bagian
dari praktik keperawatan (asuhan keperawatan) yang
harus berdasarkan fakta ilmiah (evidence-based
practice). Beberapa terapi komplementer yang sudah
banyak diteliti memiliki efek bagi kesehatan manusia 
diantaranya adalah akupuntur, bekam, hipnosis, taichi, 
dan terapi lainya yang bisa dijadikan pilihan intervensi
keperawatan untuk memenuhi kebutuhan dasar klien
(intervensi dalam asuhan keperawatan).
TERAPI KOMPLEMENTER

MERUPAKAN KETERAMPILAN YANG MELEKAT PADA


SETIAP PERAWAT SEBAGAI BENTUK TINDAKAN
PERAWATAN HOLISTIK BAGI KLIEN, YANG
KEWENANGANNYA DIBERIKAN KEPADA
PERAWAT SETELAH DILAKUKAN KREDENTIALING
SESUAI KEBIJAKAN TEMPAT PELAYANAN
KESEHATAN (Pasal 22 ayat (4),
Permenkes 26/2019)
Jenis pelayanan pengobatan komplementer – alternatif berdasarkan Permenkes
RI, Nomor : 1109/Menkes/Per/2007

Intervensi tubuh dan pikiran Sistem pelayanan


(mind and body pengobatan alternatif, Cara penyembuhan manual,
interventions), seperti: seperti: akupunktur, seperti: chiropractice,
hipnoterapi, mediasi, akupresur, naturopati, healing touch, tuina,
penyembuhan spiritual, doa homeopati, aromaterapi, shiatsu, osteopati, pijat urut
dan yoga. ayurveda.

Diet dan nutrisi untuk


pencegahan dan Pengobatan farmakologi Cara lain dalam diagnosa
pengobatan, seperti: diet dan biologi, seperti: jamu, dan pengobatan, seperti:
makro nutrient dan mikro herbal, dan gurah. terapi ozon, dan hiperbarik.
nutrient
MACAM TERAPI KOMPLEMENTER

• Terapi komplementer ada yang invasif dan noninvasif.


Contoh terapi komplementer invasif adalah akupuntur
dan cupping (bekam basah) yang menggunakan jarum
dalam pengobatannya. Sedangkan jenis non-invasif
seperti terapi energi (reiki, chikung, tai chi, prana, terapi
suara), terapi biologis (herbal, terapi nutrisi, food
combining, terapi jus, terapi urin, hidroterapi colon dan
terapi sentuhan modalitas; akupresur, pijat bayi, refleksi,
reiki, rolfing, dan terapi lainnya (Hitchcock et al., 1999)
National Center for Complementary/ Alternative
Medicine (NCCAM)

• Membuat klasifikasi dari berbagai

terapi dan sistem pelayanan dalam

lima kategori.
Mind-Body Therapy

• Kategori pertama, mind-body therapy yaitu


memberikan intervensi dengan berbagai teknik
untuk memfasilitasi kapasitas berpikir yang
mempengaruhi gejala fisik dan fungsi tubuh
misalnya perumpamaan (imagery), yoga, terapi
musik, berdoa, journaling, biofeedback, humor, tai
chi, dan terapi seni.
Alternatif Sistem Pelayanan

• Kategori kedua, Alternatif sistem pelayanan yaitu


sistem pelayanan kesehatan yang
mengembangkan pendekatan pelayanan biomedis
berbeda dari Barat misalnya pengobatan
tradisional Cina, Ayurvedia, pengobatan asli
Amerika, cundarismo, homeopathy, naturopathy.
Terapi Biologis

• Kategori ketiga dari klasifikasi NCCAM adalah


terapi biologis, yaitu natural dan praktik
biologis dan hasil-hasilnya misalnya herbal,
makanan).
Teknik Distraksi (I. 08247)
Mengalihkan perhatian atau mengurangi emosi dan pikiran negatif terhadap sensasi yang tidak diinginkan

Berbagai macam tehnik distraksi yang mampu digunakan : diantaranya : membaca buku, menonton tv, pada pasien anak dapat
diarahkan untuk melihat gambar pada buku, membaca cerita, bermain puzzle, meniup gelembung. Bisa juga dilakukan pada
pasien dewasa dengan mendengarkan musik sesuai dengan selera dan tingkat volume yang dapat ditoleransi oleh pasien.
Terapi musik (I.08250)

Menggunakan musik untuk membantu mengubah prilaku, perasaan,


atau fisiologis tubuh

Clements-Cortes, A. (2004). The use of music in facilitating emotional expression in the terminally ill. American Journal of
Hospice & Palliative Care, 21(4), 255–260.

Hilliard, R. E. (2003). The effects of music therapy on the quality and length of life of people diagnosed with terminal
cancer. Journal of Music Therapy, 40(2), 113–137.

“The effects of listening to preferred music on pain intensity after open heart surgery “iranian Journal of Nursing and
Midwifery Research | January-February 2012 | Vol. 17 | Issue 1 “
Efek musik

Pada sistem neuroendokrin adalah memelihara keseimbangan tubuh melalui sekresi hormonehormon dan
zat kimia kedalam darah. Efek musik ini terjadi dengan cara:

1. Musik merangsang pengeluaran endorphine yang merupakan opiate tubuh secara alami di hasilkan dari
gland pituitary yang berguna dalam mengurangi nyeri, mempengaruhi mood dan memori.

2. Mengurangi pengeluaran katekolamin seperti epinefrin dan norepinefrin dari medulla adrenal.
Pengurangan katekolamin dapat menurunkan frekuensi nadi , tekanan darah, asam lemak bebas dan
pengurangan konsumsi oksigen.

3. Mengurangi kadar kortikosteroid adrenal, corticotrophin-releasing hormone (CRH) dan


adrenocorticotropic hormone (ACTH) yang dihasilkan selama stres.
.
Curtis (2002)
penelitian tentang efek musik terhadap pengurangan nyeri
dan relaksasi pada pasien dengan penyakit terminal. terapi
musik diberikan selama 30 menit digabungkan dgn guided
imagery dan deep breathing mampu menurunkan frekuensi
nadi dari 85,8x/menit menjadi 77x/menit serta penurunan
RR dari19,5x/menit menjadi 15,4x/menit.

Pengontrolan yang cermat terhadap volume merupakan hal


yang penting dilakukan. Kerusakan telinga yang permanen
dapat terjadi akibat paparan frekuensi dan volume yang
tinggi. Frekuensi yang lebih tinggi dari 90 desibel dapat
menyebabkan ketidaknyamanan dan kelelahan
(Snyder & Linquist, 2002).
TERAPI RELAKSASI
(I.09326)

Menggunakan teknik peregangan untuk


mengurangi tanda gejala
ketidaknyamanan, seperti: nyeri,
ketegangan otot, atau kecemasan
...Terapi relaksasi

merupakan salahsatu metode yang efektif untuk mengurangi nyeri kronis.


Yang perlu diperhatikan dalam melakukan tehnik ini adalah posisi yang
nyaman berbaring ataupun duduk, dengan kepala ditopang, lingkungan yang
tenang, pasien kooperatif.

Efek positif yang dapat dirasakan dengan menggunakan tehnik ini adalah
mampu memperbaiki kulaitas tidur pasien, menurunkan fatique,
meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan kemampuan dalam
bertoleransi terhadap rangsang nyeri.
Teknik Imajinasi Terbimbing
(I.08247)
Membentuk imajinasi dengan
menggunakan semua indra, melalui
pemrosesan kognitif dengan mengubah
obyek, tempat, peristiwa, atau situasi
untuk meningkatkan relaksasi,
meningkatkan kenyamanan dan
meredakan nyeri
Terapi Pemijatan (I.08251)
Memberikan stimulasi kulit dan jaringan dengan berbagai teknik gerakan
dan tekanan tangan untuk meredakan nyeri, meningkatkan relaksasi,
memperbaiki sirkulasi, dan/ atau stimulasi pertumbuhan dan perkembangan
pada bayi/anak
Terapi Sentuhan (I. 09330)

Menggunakan tangan ke tuuh atau bagian tubuh tertentu untuk


memfokuskan, mengarahkan, dan memodulasi medan energi dalam
upaya penbyembuhan
Terapi sentuhan memiliki beberapa indikasinya seperti
meningkatkan relaksasi, mengubah persepsi nyeri,
menurunkan kecemasan, mempercepat penyembuhan, dan
meningkatkan kenyamanan dalam proses kematian
(Hitchcock et al., 1999).
Terapi Akupresur (I. 06209)

Menggunakan teknik penekanan pada titik tertentu untuk


mengurangi nyeri, meningkatkan relaksasi, mencegah atau
mengurangi mual
Latihan otogenik (I. 08236)

Mengajarkan kemampuan sugesti diri dengan perasaan senang dan kehangatan


yang bertujuan untuk relaksasi
Terapi hipnosis
I.09320
Menfasilitasi pencapaian konsentrasi penuh untuk menciptakan perubahan
dalam sensasi, pikiran, atau prilaku
Imajinasi Terbimbing

• Merupakan terapi perilaku kognitif dimana seseorang


dipandu untuk membayangkan kondisi yang santai atau
tentang pengalaman yang menyenangkan (Rank, 2011)
• Bergungsi sebagai pengalih perhatian dari stimulus yang
menyakitkan sehingga dapat mengurangi respon nyeri
(Jacobson, 2006)
• Membentuk imajinasi dengan menggunakan semua indra
melalui pemrosesan kognitif dengan mengubah obyek,
tempat, peristiwa, atau situasi untuk meningkatkan relaksasi,
meningkatkan kenyamanan, dan meredakan nyeri (SIKI,2018)
• Mekanisme imajinasi positif dapat melepaskan endorphin yang
melemahkan respon sakit dan dapat melemahkan
psikoneuroimmunologi yang mempengaruhi respon stres sehingga
dapat mengurangi rasa sakit atau meningkatkan ambang nyeri
(Hart, 2008)
• Usia yang sesuai untuk diberikan guided imagery adalah usia 7 tahun keatas
Pada usia ini anak mampu mengklasifikasi, mengurutkan. Menyusun dan
mengatur fakta untuk menyelesaikan masalah (Hockenberry & Wilson,
2009)
Terapi Manipulatif

Terapi manipulatif dan sistem tubuh.


Terapi ini didasari oleh manipulasi dan
pergerakan tubuh misalnya
pengobatan kiropraksi, macam-
macam pijat, rolfing, terapi cahaya
dan warna, serta hidroterapi.
Terapi Energi

Terapi energi yaitu terapi yang fokusnya


berasal dari energi dalam tubuh (biofields)
atau mendatangkan energi dari luar tubuh
misalnya terapetik sentuhan, pengobatan
sentuhan, reiki, external qi gong, magnet

Klasifikasi kategori kelima ini biasanya


dijadikan satu kategori berupa kombinasi
antara biofield dan bioelektromagnetik
(Snyder & Lindquis, 2002)
Terapi energi yang dapat diakses keperawatan

Healing Touch
Terapi rileksasi, terapi energi dengan santai; sentuhan lembut yang
menyeimbangkan fisik, mental, emosional, dan kesejahteraan spiritual.

Healing Touch bekerja dengan lapangan energi yang mendukung kemampuan


alami untuk sembuh

(Healing Touch International, Inc., 1998).


Reiki
• Reiki:disebut“RAY-key”,
• berarti energi kehidupan alam semesta, atau energi Ilahi,
• Reiki diperkenalkan pada awal abad 20 di Jepang -- mengurangi stres
&rileksasi yang juga menyembuhkan .
• Dipercaya sistem penyembuhan ini awalnya dari Tibet. Praktek
penyembuhan ini berasal dari naskah-naskah kuno ribuan tahun yll,
berusia >> 5,000 tahun.
• Diberikan dengan “menengadahkan tangan”; “life force energy”
(International Center for Reiki Training, 2007)
Penyembuhan Reiki
• Energi Reiki merupakan Energi yang berasal dari Alam dan bisa di rasakan ketika seseorang
memiliki kepasrahan, rasa syukur, dan keikhlasan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

• Tingkat Kepasrahan Seseorang dalam menerima Energi Reiki sangat mempengaruhi


keberhasilan penyembuhan Reiki.

• Karena ketika seseorang pasrah menerima Energi Reiki, maka tubuh orang tersebut akan lebih
mudah menerimanya.

• Kondisi pasrah terhadap Tuhan Yang Maha Esa membuat energi negatif dalam tubuh sulit untuk
masuk ke dalam tubuh, sehingga Aliran energi Reiki bisa direspons positif oleh tubuh penerima.
Therapeutic touch
• Therapeutic Touch: intervensi individu yang dipandu dan didapatkan dari
mengkaji lapangan energi individu (Nurse Healers—Professional Associates
International, 2006)
• Therapeutic Touch dikembangkan pertama kali tahun 1970 oleh Dolores Krieger
RN, professor of nursing. 
Beda therapeutic touch & healing touch
• Therapeutic Touch specifik teknik energy dikembangkan oleh
Delores Krieger.
• Healing Touch teknik mengumpulkan energi dikembangkan dan
dikompilasi oleh Janet Mentgen awal 1980an. Teknik ini diajarkan
melalui Healing Touch program.
ADA
YANG
DITANYAKAN ?
Simpulan

Perawat dapat menerapkan berbagai


terapi komplementer alternatif sesuai
dengan keahlian dan kompetensi yang
dimiliki

Thank You

Anda mungkin juga menyukai