Anda di halaman 1dari 33

Harmili S.Kep.,Ns.,M.

Kep
PENGERTIAN
 Alternatif: pilihan cara pengobatan yang dapat digunakan
untuk pengobatan penyakit tertentu selain pengobatan
barat
 Modern: prinsip paliatif (menghilangkan gejala) didasari
oleh penelitian ilmiah yang akurat.
 Tradisional: mengandalkan prinsip alopati
(menyembuhkan) kaidah fuzzy logic bisa ya/tidak
tergantung faktor lain yang berperan
 Holistik: pendekatan dalam terapi tradisional karena
pendekatan sinergi antara tubuh, pikiran dan jiwa
 Komplementer: penggunaan terapi tradisional ke dalam
pengobatan modern. Ada yang sudah integrasi contoh:
diet, herbal dan akupunktur. Herbal ada yang telah lulus
uji klinis disamakan dengan obat modern.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan atau
penggunaan terapi Komplementer
1. Adanya keyakinan bahwa terapi biomedis tidak
menyentuh seluruh domain yang dimiliki individu
2. Adanya efek obat biomedis yang dianggap lebih
buruk daripada efek terapi yang diharapkan
3. Konsumen menginginkan penyedia layanan
kesehatan yang peduli (caring), utuh dan holistik
4. Konsumen menginginkan keterlibatan dalam
pengambilan keputusan dalam menangani masalah
kesehatannya
5. Peningkatan pergeseran budaya
Astin, 1998;Kaptchuk dan Eisenberg, 1998;Jobst, 1998’Mitzdorf dkk, 1999
Data
 Survey di AS menemukan 42% responden
menggunakan satu atau lebih terapi komplementer
(Eisenberg dkk, 1998)
 Hasil penelitian tentang obat herbal menunjukkan
bahwa 70-90% dari terapi kesehatan di seluruh dunia
menggunakan terapi komplementer secara rutin
sebagai bagian perawatan keehatan (Kreitzer dan
Jensen, 2000)
Tujuan
 mengurangi stres
 meningkatkan kesehatan
 mencegah penyakit
 menghindari atau meminimalkan efek samping &
gejala-gejala
 mengontrol serta menyembuhkan penyakit
Nursing Theorist….
 Teori Rogers Manusia sbg sistem terbuka, kompleks,
mempunyai berbagai dimensi dan energi
Teori ini dapat mengembangkan pengobatan
tradisional yang menggunakan energi  tai chi,
chikung, dan reiki
 Florence Nightingale  pengembangan lingkungan
untuk penyembuhan dan pentingnya terapi seperti
musik dalam proses penyembuhan
Perkembangan
 Terapi komplementer  berkembang pesat menjadi
bagian dari pelayanan kesehatan / pelayanan
keperawatan.
 Terapi komplementer menimbulkan kontroversial
tentang etis tidaknya apabila diterapkan dalam
layanan kesehatan  sekarang sudah tidak lagi
Issue dan Etik ??? Silva & Ludwick (2005)
 Keamanan (safety)
Menurut American Nurses’ Association – ANA : “The nurse promotes,
advocates for, and strives to protect the health, safety, and rights of the
patients.”
 Bidang praktik (scope of practice)
Kapan teknik tersebut diajarkan dan dipraktikkan oleh individu bukan
perawat maupun oleh perawat? Mungkinkah seorang perawat
melakukan pemijatan sederhana atau pemijatan terapi (therapeutic
massage)? Mungkinkah seorang perawat melakukan terapi sentuhan
secara pribadi maupun secara profesional mandiri?
 Perbedaan budaya (cultural diversity)
Perbedaan budaya berimbas pada kesulitan komunikasi akibat
penggunaan bahasa yang berbeda.Perawat akan mengalami kendala
dalam mempraktikkan terapi komplementer karena nilai yang dimiliki
klien dapat berbeda dengan yang dipunyai oleh perawat.
Dasar hukum
• Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
– Pasal 1 butir 16 Pelayanan kesehatan tradisional adalah
pengobatan dan atau perawatan dengan cara dan obat yang
mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun
secara empiris yang dapat dipertanggung jawabkan dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
– Pasal 48 Pelayanan kesehatan tradisional
– Bab III Pasal 59 s/d 61 tentang Pelayanan Kesehatan
Tradisional
• Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. :
1076/Menkes/SK/2003 tentang pengobatan tradisional.
• Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, No.
HK.03.05/I/199/2010 tentang pedoman kriteria penetapan
metode pengobatan komplementer – alternatif yang dapat
diintegrasikan di fasilitas pelayanan kesehatan
Cont…
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor n0 9 Tahun
2007 tentang penyelenggaraan pengobatan
komplementer-alternatif di fasilitas pelayanan
kesehatan.
• Pelayanan komplementer-alternatif dapat
dilaksanakan secara sinergi, terintegrasi, dan mandiri
di fasilitas pelayanan kesehatan.
• Pengobatan itu harus aman, bermanfaat, bermutu,
dan dikaji institusi berwenang sesuai dengan
ketentuan berlaku.
Cont…..
• Permenkes RI No 1186/Menkes/Per/XI/1996 diatur
tentang pemanfaatan akupunktur di sarana pelayanan
kesehatan.
• Permenkes: salah satu pasal menyebutkan
pengobatan tradisional akupunktur dapat
dilaksanakan dan diterapkan pada sarana pelayanan
kesehatan sebagai pengobatan alternatif di samping
pelayanan kesehatan pada umumnya
Siapa pelaksananya
 Di dalam pasal lain disebutkan bahwa pengobatan
tradisional akupunktur dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki keahlian/keterampilan di
bidang akupunktur atau oleh tenaga lain yang telah
memperoleh pendidikan dan pelatihan
 Lalu siapa? Dokter, perawat, ahli gizi, profesional
Bagaimana keamanan
• Para ahli berpendapat  terapi komplementer relatif
aman karena menggunakan cara- cara alami yang jauh
dari bahan- bahan kimia
• Perlu dikaji dan diteliti tingkat keefektifan dan
keamanannya.
• Penelitian tentang terapi komplementer masih jarang,
dikarenakan belum memiliki standar yang baku.
Perkembangan dalam pendidikan
• Perlu dikaji antara lain mengenai kapan dan
bagaimana terapi dikembangkan dan cara kerjanya
• Mencari artikel atau penelitian mengenai terapi
• Apakah diketahui mengenai efek samping atau risiko
• Memilah jenis terapi maupun lingkup terapi
komplementer untuk diajarkan
 Terapi komplementer dikembangkan di dunia
keperawatan
 melibatkan unsur ahli terapi komplementer dari segi
praktik, akademisi, pengambil kebijakan, organisasi
profesi, dan unsur lainnya.
 Diperlukan penelitian berkelanjutan  menggali
keilmuan klinik dan farmakologi
KLASIFIKASI
• Akupuntur
• Cupping (Bekam basah)
Invasif

Non •

Terapi energi
Terapi biologi
• Akupressur
Invasif • Refleksi, dll

Hitchcock et all, 1999


Klasifikasi Menurut NCCAM (National Center for
Complementary/Alternative Medicine)

Alternative
Mind-body
medical
therapy
System

Manipulative
Biological
and body
based therapy
base system

Energy
therapy
Cont….
No Jenis Contoh
1 Terapi pikiran tubuh (mind- Imagery, yoga, terapi musik, journaling,
body) biofeedback, terapi humor, tai-chi, dan
Pendekatan perilaku, sosial, dan terapi seni
spiritual untuk kesehatan

2 Terapi sistem pengobatan Pengobatan tradisional cina (akupunctur,


alternatif (alternative medical formula herbal, dll)
sistem) Pengobatan tradisional India (Ayurveda)
Pengobatan non medis yang Pengobatan asli Amerika (Curanderismo)
melibatkan teori dan praktik dari
sistem yang komplit

3 Terapi berbasis biologi Herbal, diet khusus, pengobatan


(biological based theraphy) orthomolecular, Intervensi biologis (ozon,
Terapi yang bersifat alami, praktk, sengatan lebah, terapi lintah, dll)
intervensi dan produknya berbasis
biologis)
Cont….
No Jenis Contoh
4 Terapi manipulatif dan berbasis Pengobatan kiropraksi, rolfing, terapi
tubuh (manipulatuive and body cahaya, terapi warna, hidroterapi
based systems)
Sistem yang didasarkan pada
kegiatan manipulasi dan atau
gerakan anggota tubuh

5 Terapi energi (energy therapy) Sentuhan terapeutik, sentuhan


Sistem pengobatan yang penyembuhan, terapi magnet, reiki, qi gong,
menggunakan medan energi halus dll
di dalam dan sekitar tubuh
Rolfing therapy
Terapi kiropraksi
Biofeedback therapy
Qi gong therapy
Reiki
Tai-Chi
Terapi biologi
Penggunaan terapi
 23 % di Denmark, 49 % di Prancis
 Taiwan 90 % terapi konvensional dikombinasikan
dengan pengobatan tradisional Cina
 Australia sekitar 48,5 % menggunakan terapi alternatif
 Cina 64 % penderita kanker stadium lanjut
menggunakan terapi alternatif
Hasil riset
 Kessler et al. 9 dari 10 pasien yang menderita ansietas
dan 6 dari 10 penderita depresi berkunjung ke
psikiater dan pengobat alternatif
 Dokter menggabungkan alternatif, Inggris ada sekitar
40 %
 Perawat sudah mulai membuka terapi komplementer
Kendala
• Belum menjadi program prioritas
• Belum memadainya regulasi
• Masih lemahnya pembinaan dan pengawasan
• Terbatasnya kemampuan tenaga kesehatan dalam
melakukan bimbingan
• Masih terbatasnya pengembangan program Pelayanan
Kesehatan Komplementer Tradisional Alternatif di
Pusat dan Daerah
• Terbatasnya anggaran
Perawat dalam terapi
komplementer
 Perawat melakukan pendekatan secara holistik (bio,
psiko, sosio, kultural, spiritual).
 terapi komplementer terapi dengan pendekatan
holistik  berusaha memandang berbagai sudut dan
beraneka aspek kehidupan pasien.
Pelaksanaan
 Terapi komplementer berdampingan dengan
pengobatan modern, sebagai contoh adalah Rumah
Sakit Ludiro Husodo, RS Sarjito  ada 12 rumah sakit
menerapkan terapi komplementer
 Berbagai metode pengobatan komplementer
ditawarkan di poliklinik antara lain: terapi herbal,
pijat, aromatherapy, akupunktur.
Peran Perawat
 Konselor
Perawat dapat menjadi tempat bertanya, konsultasi dan
diskusi apabila klien membutuhkan informasi ataupun
sebelum mengambil keputusan.
 Pendidik
Perawat dapat menjadi pendidik di sekolah tinggi
keperawatan dengan lebih dahulu mengembangkan
kurikulum pendidikan (Crips dan Tailor, 2001)
 Peneliti
Melakukan berbagai penelitian yang dikembangkan
dari hasil evidence based practice
Peran Perawat
 Pemberi pelayanan langsung
Praktik pelayanan kesehatan yang melakukan integrasi
terapi komplementer (Snyder & Lindquis, 2002)
 Koordinator
Perawat dapat mendiskusikan terapi komplementer
dengan dokter dan unit manager terkait
 Advokat
Perawat berperan untuk memenuhi kebutuhan
perawatan komplementer yang mungkin diberikan
termasuk perawatan alternatif (Smith et all, 2004)
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai