Anda di halaman 1dari 52

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN

GASTRITIS

Oleh :
LULU DWI ANGGRAINI
Nim : 1PA21019B
DAFTAR PUSTAKA
BAB I.........................................................................................................................................1

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................1
A. KONSEP DASAR TEORI GASTRITIS........................................................................1
B. KONSEPKELUARGA...................................................................................................7
C. KONSEPASUHANKEPERAWATANKELUARGA...................................................16

BAB III LAPORAN KASUS.................................................................................................31


A. PENGKAJIAN.............................................................................................................31
2. Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga...............................................................33
3. Pengkajian lingkungan.................................................................................................35
4. Struktur keluarga..........................................................................................................36
5. Fungsi keluarga............................................................................................................37
6. Stress dan koping keluarga...........................................................................................38
7. PemeriksaanFisik..........................................................................................................40
8. Harapan keluarga..........................................................................................................41
B. Diagnosa Keperawatan.................................................................................................44
C. Intervensi Keperawatan................................................................................................45
D. Implementasi Dan Evaluasi.........................................................................................49

BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................................57
A. PENGKAJIAN.............................................................................................................57
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN.................................................................................59
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN.............................................................60
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN.........................................................................61
E. EVALUASI KEPERAWATAN...................................................................................62

BAB V PENUTUP...................................................................................................................64
A. KESIMPULAN.............................................................................................................64
B. SARAN.........................................................................................................................65

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................72
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR TEORI GASTRITIS

1. Pengertian.

Gastritis adalah suatu istilah kedokteran untuk suatu keadaan inflamasi

jaringan mukosa (jaringan lunak) lambung.Gastritis atau yang lebih dikenal

dengan maag berasal dari bahasa yunani yatiu gastro yang berart iperut atau

lambung dan titis yang berarti inflamasi atau peradangan.Gastritis bukan berarti

penyakit tunggal,tetapi berbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu

mengakibatkan peradangan pada lambung (RefelinaWidja 2009).

Gastritis merupakan penyakit yang menyerang daerah lambung.Penyakit ini

sering menyerang pada orang yang terbiasa makan makanan yang terlalu asam,

pedas atau bahkan sering telat makan. Gastritis bisa bertambah parah jika

tidak segera disembuhkan.Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari

bahasa yunani yaitu gastro,yang berarti perut atau lambung dan itis yang berarti

inflamasi atau peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal,tetapi

terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan

peradangan pada lambung ( Admin 2012).

Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa

lambung. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasisel- sel

radang daerah tersebut.Gastritis merupakan salah satu penyakit dalam pada

umumnya. Secara garisbesar,gastritis dapat dibagi menjadi beberapa

1
macam: Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang

akut dengan kerusakan-kerusakan erosi.Gastritis kronis adalah inflamasi

lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari

lambung,atau oleh bakteri Helicobacter pylory (Soeparman, 2012).

2. Etiologi.

Infeksi kuman Helicobacter pylori merupakan penyebab gastritis yang amat

penting.Dinegara berkembang prevalensi infeksi H.pylori pada orang dewasa

mendekat i90%.Sedangkan pada anak-anak prevalensi infeksi H. pylori lebih tinggi

lagi.Hal ini menunjukkan pentingnya infeksi pada masa balita.Di

Indonesia,prevalensi infeksi kuman H.pylori menunjukkan tendensi

menurun.Dinegara maju,prevalensi infeksi kuman H.pylori pada anak sangat

rendah.Diantara orang dewasa infeksi kuman H.pylori lebih tinggi dari pada anak-

anak tetapi lebih rendah dari pada dinegara berkembang,yakni sekitar 30% (Hirlan,

2009).

Penggunaan anti biotic dicurigai mempengaruhi penularan kuman di

komunitas karena mampu mengeradiksi infeksi kuman tersebut,walaupun

presentase keberhasilannya rendah.Padaawal infeksi mukosa lambung akan

menunjukkan respon inflamasi akut.Gastritis akut akibat H.pylori sering diabaikan

sehingga penyakitnya berlanjut menjadi kronik (Hirlan 2009).

Halyang berpengaruh pada timbulnya gastritis,diantaranya pengeluaran asam

lambung yang berlebihan,Pertahanan dinding lambung yang lemah, Infeksi H.

pylori ketika asam lambung yang dihasilkan lebih banyak


sehingga pertahanan dinding lambung melemah,Gangguan gerakan saluran cerna,

Stress psikologis (Misnadiarly, 2009).

Penyebab terjadinya gastritis obatan algetik anti inflamasi,terutama aspirin,

Bahan kimia,misalnyalisol,Merokok,Alkohol, Stres fisis yang disebabkan luka

bakar, sepsistrauma,pembedahan,kerusakan saraf, Reflukusus– lambung,

Endotoksin (Inayah, 2010).

Obat analgetik anti inflamasi terutama aspirin,bahan kimia missal lisol,

merokok, alcohol, sress fisis yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma,

pembedahan,gagal pernafasan,gagal ginjal,kerusakan susunan syaraf pusat, refluk

usus lambung, endotoksin (Inayah, 2010).

Gastritis sering terjadi akibat diet yang sembrono individu makan terlalu

banyak,terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu berbumbu/mengandung

mikroorganisme.Penyebab lain mencakup dengan alkohol, aspirin,refluks empedu.

Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna makanan atau

alkalikuat,yang dapat menyebabkan mukosa menjadi ganggren/perforasi,

pembentukan jaringan parut dapat terjad (Smeltze, dkk (2011).

3.Patofisiologi.

Erosi mukosa lambung adalah penyebab utama perdarahan gastrointestinal

bagian atas.Salisilat dalam tingkat yang lebih kecil obat- obatan peradangan bukan

steroid dapat merusak sawar mukosa lambung merangsang difusi balik ion hidrigen

dan akhirnya menimbulkan perdarahan.Kebanyakan lesiterjadi pada pasien dengan

kelainan berat.
Kerusakan mukosa barier sehingga difusi balik ionH+ meningkat,Perfusi

mukosa lambung terganggu, Jumlah asam lambung,Faktorini saling

berhubungan,misalnya stress fisik yang dapat menyebabkan perfusi mukosa

lambung terganggu sehingga timbul infark kecil,disamping itu sekresi asam

lambung juga terpacu (Inayah, 2010).Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid

merusak mukosa lambung melalui beberapa mekanisme.Obat-obat ini dapat

menghambat aktivitas siklooksigenase mukosa.Siklooksigenase merupakan enzim

yang penting untuk pembentukan prostaglandin dari asam

arakidonat.Prostaglanding merupakan salah satu factor defensive mukosa lambung

yang amat penting.Selain menghambat produksi prostaglanding mukosa,aspirin

dan obat anti inflamasi non steroid tertentu dapat merusak mukosa secara

topikal.Kerusakan tropical terjadi karena kandungan asam dalam obat tersebut

bersifat korosif sehingga dapat merusak sel-sel epitel mukosa dan juga dapat

menurunkan sekresi bikarbonat mucus oleh lambung,sehingga kemampuan factor

defensive terganggu (Hirlan, 2009).

4.Manifestasi klinis.

Sindrom dyspepsia berupa nyeri epigastrium,mual,kembung,muntah,

merupakan salah satu keluhan yang sering muncul.Ditemukan pula perdarahan

saluran cerna berupa hematemisis dan melena,kemudian disusul dengan tanda-

tanda anemia pasca perdarahan.Biasanya,jika dilakukan anamnesis lebih dalam,

terdapat riwayat penggunaan obat-obatan atau bahan kimia tertentu.Pada gastritis

kronik kebanyakan pasien tidak mempunyai


keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati,anoreksia,nausea, dan

pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan (Mansjoerdkk, 2009).

5.Komplikasi

Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berups hematemesis dan

melena, dan berakhir sebagai syok hemoragik.Khusus untukperdarahan

SCBA,perlu dibedakan dengantukak peptik.Gambaran yang diperlihatkan hampir

sama. Namun pada tukak peptic penyebab utamanya adalah infeksi Helicobacter

pylori,sebesar 100% pada tukak duodenumdan 6o-90% pada tukak lambung.

Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endoskopi (Mansjoerdkk, 2009).

6.Patogenesis.

Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada mukosa lambung adalah

sebagai berikut:Kerusakan mukosa barier sehingga difusi balik ion H+ meninggi,

perfusi jaringan lambung yang tergaggu, jumlah asam

lambung.Faktor ini saling berhubungan,misalnya stress fisik yang dapat

menyebabkan perfusi mukosa lambung terganggu,sehingga timbul daerah- daerah

infark kecil.Disamping itu sekresi asam lambung juga terpacu Suasana asam

yang terdapat pada lumen lambung akan mempercepat kerusakan mukosa barier

oleh cairan (Inayah, 2010).

7.Pengobatan

Penyakit gastritis dapat ditangani sejak awal,yaitu mengkonsumsi makanan

lunak dalam porsikecil,berhenti mengkonsumsi makanan pedas dan

asam,berhenti merokok dan minuman beralkohol,mengkonsumsi antasida

sebelum makan (Misnadiarly, 2009).


Yang perlu dilakukan dalam pengobatan gastritis yaitu mengatasi

kedaruratan medis yang terjadi, mengatasi dan menghindari penyebab apabila

dijumpai,serta pemberian obat-obat H2 blocking,antacid atau obat- obat ulkus

lambung lainnya. Pengobatan gastritis akibat infeksi kuman H. pylori bertujuan

untuk mengeradikasi kuman tersebut (Inayah, 2010).Pada saat ini indikasi yang

telah disetujui secara universal untuk melakukan eradiksi adalah infeksi kuman H.

pylori yang ada hubungannya dengan tukak peptik.Anti biotic yang dianjurkan

adalah klaritomisin,amoksisilin, metronidazol dan tetrasiklin (Hirlan, 2009).

8.Penatalaksanaan

Gastritis diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari alcohol

dan makanan sampai gejala berukurang.Bila pasien mampu makan melalui

mulut,diet mengandung gizi dianjurkan.Bila gejala menetap, cairan perlu diberikan

secara parenteral.Bila perdarahan terjadi, maka penatalaksanaan adalah serupa

dengan prosedur yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastro intestinal atas.Bila

gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau

alkali,pengobatan terdiri dari pengenceran dan penetralisasian agen

penyebab.Terapi pendukung mencakup intubasi,analgesic dan sedatif,antasida

serta cairan intravena.Endoskopi fiberoptik mungkin diperlukan.Pembedahan

darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan perforasi (Smeltzer dkk,

2017).
B. KONSEPKELUARGA

1. Pengertiankeluarga

Menurut WHO dalam Sulistyo Andarmoyo (2012),keluarga adalah kumpulan

anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi

atau perkawinan.

Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih

yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak,

ibu, adik, kakak dan nenek (Jhonson, 2010).

2. Tujuan Pembentukan Keluarga

Tujuan dasar pembentukan keluarga adalah :

a. Keluarga sebagai perantara kebutuhan dan harapan anggota keluarga dengan

kebutuhan dan tuntutan masyarakat

b. Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarga

dengan menstabilkan kebutuhan kasih sayang,sosio-ekonomi dan kebutuhan

seksual.

c. Keluarga memiliki pengaruh yang penting terhadap pembentukan identitas

seseorang individu dan perasaan harga diri (Andarmoyo, 2012).

3. SasaranAsuhan Keperawatan

Sasaran dari asuhan keperawatan adalah keluarga sehat,keluarga resiko tinggi

yang rawan kesehatan dan keluarga yang memerlukan tindak lanjut

a. Keluargasehat

Jika seluruh anggota keluarga dalam kondisi sehat tetapi

memerlukan antisipasi terkait dengan siklus perkembangan manusia dan


tahapan tumbuh kembang keluarga. Fokus intervensi keperawatan

terutama padapromosi kesehatandan pencegahan penyakit.

b. Keluarga resiko tinggi dan rawan kesehatan

Keluarga resiko tinggi termasuk keluarga yang memiliki kebutuhan untuk

menyesuaikan diri terkait siklus perkembangan anggota keluarga, keluarga

dengan faktor resiko penurunan status kesehatan.

c. Keluarga yang memerlukan tindak lanjut

Keluarga yang anggota keluarganya mempunyai masalah kesehatan dan

memerlukan tindak lanjut pelayanan keperawatan/kesehatan misalnya:klien

pasca hospitalisasi penyakit kronik,penyakit degeneratif, tindakan pembedahan,

penyakit terminal (Muslihin, 2012).

4. Struktur keluarga

Menurut Muslihin (2012) , struktur keluarga menggambarkan bagaimana

keluarga melaksanakan fungsi keluarga di masyarakat ada beberapa struktur

keluarga yang ada diIndonesia yang terdiri dari bermacam-macam,diantaranya

adalah sebagai berikut

a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah

dalam beberapa generasi,dimana hubungan itu disususn melalui jalur ayah.

b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah

dalam beberapa generasi,dimana hubungan itu disususn melalui jalur ibu.

c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga

sedarah istri.
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

suami.

e. Keluarga kawin adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pimpinan

keluarga, dan beberapa sanak saudara yang bagian keluarga karena

adanya hubungan dengan suami atau istri.

5. Fungsi keluarga

Padila(2012) menyebutkan lima fungsi dasar keluarga:

a. Fungsi afektif

Fungsi efektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang

merupakan basis kekuatan dari keluarga.Fungsi efektif berguna untuk

pemenuhan kebutuhan psikososial.

b. Fungsi sosialisasi

Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang

dialami individu yang menghasilkan interaksi social dan belajar berperan dalam

lingkungan sosial

c. Fungsi reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan

meningkatkan sumber daya manusia.Dengan adanya program keluarga

berencana maka fungsi ini sedikit terkontrol.

d. Fungsi ekonomi

Untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti makanan, pakaian

dan rumah,maka keluarga memerlukan sumber keuangan.Fungsi ini sulit

dipenuhi oleh keluarga dibawah garis kemiskinan (gakin atau prakeluarga

sejahtera).
e. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga juga berfungsi melakukan asuhan kesehatan terhadap

anggotanya baik untuk mencegah terjadinya gangguan maupun merawat

anggota yang sakit.

6. Tugas keluarga

Pada dasarnya tugas kelurga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:

a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.

b. Pemeliharaan sumber–sumber daya yang ada dalam keluarga.

c. Pembagian tugas masing–masing anggotanya sesuai dengan

kedudukannya masing–masing.

d. Sosialisasi antar anggota keluarga.

e. Pengaturan jumlah anggota keluarga.

f.Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.

g. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya (Jhonson, 2010).

7. Ciri-ciri keluarga

Menurut Robert dan Charles dalam Fadila,(2012) ciri-ciri keluarga adalah:

a. Keluarga merupakan hubungan perkawinan.

b. Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan

hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara.

c. Keluarga mempunyai suatu system tata nama (nomenclatur) termasuk

perhitungan garis keturunan.


d. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota- anggotanya

berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan

anak.

e. Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga.

Ciri keluarga Indonesia menurut Jhonson (2010) adalah sebagai berikut:

1) Suami sebagai pengambil keputusan.

2) Merupakan suatu kesatuan yang utuh.

3) Berbentuk monogram.

4) Bertanggung jawab.

5) Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa.

6) Ikatan keluarga sangat erat.

7) Mempunyai semangat gotong-royong,

8) Tipekeluarga

a. Keluarga tradisional

1) Keluarga inti, yaitu terdiri dari suami, istri dan anak. Biasanya keluarga

yang melakukan perkawinan pertama atau keluarga dengan orangtua

tiri.

2) Pasangan istri,terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak,atau tidak ada

anak yang tinggal bersama mereka.Biasanya keluarga dengan karier

keduanya.

3) Keluarga dengan orangtua tunggal, biasanya sebagai konsekuensi dari

perceraian.

4) Bujangan dewasa sendiri


5) Keluarga besar, terdiri dari keluarga inti dan orang-orang yang

berhubungan.

6) Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua anak-

anaknyasudah terpisah.

b. Keluarga non tradisional

1) Keluarga dengan orang tua beranak tanpa menikah,biasanya ibu dan

anak.

2) Pasangan yang memiliki anak tapi tidak menikah,didasarkan pada hukum

tertentu.

3) Pasangan kumpul kebo,kumpul bersama tanpa menikah.

4) Keluarga gay atau lesbian,orang-orang yang berjenis kelamin yang sama

hidup bersama sebagai pasangan yang menikah.

5) Keluarga komunis, keluarga yang terdiri dari lebih dari satu pasangan

monogamy dengan anak-anak secara bersama menggunakan

fasilitas,sumber yang sama.

8. Tahap perkembangan keluarga

a. Pasangan baru (keluarga baru), keluarga baru dimulai saat masing- masing

individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan

yang sah dan meninggalkan (psikologis) keluarga masing- masing:

1) Membina hubungan intim yang memuaskan

2) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman,kelompok social

3) Mendiskusikan rencana memiliki anak


b. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama), keluarga yang menantikan

kelahiran,dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut

sampai anak pertama berusia 30 bulan:

1) Persiapan menjadi orang tua

2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan

seksual dan kegiatan keluarga

3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan

c. Keluarga dengan anak pra-sekolah.Tahap ini dimulai saat kelahiran anak

pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak berusia5 tahun:

1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga,seperti kebutuhan tempat tinggal,

privasi dan rasa aman

2) Membantu anak untuk bersosialisasi

3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak

yang lain juga harus terpenuhi

4) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun diluar

keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)

5) Pembagian waktu untuk individu,pasangan dan anak (tahap yang paling

repot)

6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

7) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak

d. Keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan

berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah

anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk:


1) Membantu sosialisasi anak: tetangga, sekolah dan lingkungan

2) Mempertahankan keintiman pasangan

3) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin

meningkat,termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota

keluarga

e. Keluaraga dengan anak remaja

Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir

sampai 6-7 tahun kemudian,yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang

tuanya.Tujuan keluarga ini adalah pelepasana remaja dan member tanggung

jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi

lebih dewasa:

1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat

remaja sudah bertambah dewasadan meningkat otonominya

2) Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga

3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.Hindari

perdebatan, kecurigaan dan permusuhan

4) Perubahan sistemperan dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)

Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan

berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah.Lamanya tahap ini

tergantung dari jumlah anak dalam keluarga,atau jika ada anak yang belum

berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua:


1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

2) Mempertahankan keintiman pasangan

3) Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masatua

4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat

5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.Keluarga usia

pertengahan

g. Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan

berakhir saat pension atau salah satu pasangan meninggal:

1) Mempertahankan kesehatan

2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan

anak-anak

3) Meningkatkan keakraban pasangan Keluarga usia lanjut

h. Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu

pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai

keduanya meninggal:

1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan

2) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan,teman,kekuatan fisik dan

pendapatan

3) Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat

4) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat

5) Melakukan life review (menurunkan hidupnya)


C. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan

melalui praktik keperawatan kepada keluarga,untuk membantu menyelesaikan

masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan keperawatan yang meliputi

pengkajian keluarga,diagnosa keperawatan keluarga,perencanaan,implementasi

keperawatan dan evaluasi tindakan keperawatan (Abi Muslihin, 2012).

Tahap-tahap proses keperawatan keluarga adalahsebagai berikut :

1. Pengkajian

Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil

informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya

(Andarmoyo, 2012).

Padila (2012),hal-hal yang perlu dikumpulkan datanya dalam pengkajian

keluarga adalah:

a. Data Umum

Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :

1) Kepala Keluarga (KK)

2) Alamat dan telepon

3) Pekerjaan kepala keluarga

4) Pendidikan kepala keluarga

5) Komposisi keluarga dan genogram

Komposisi keluargayaitu menjelaskan anggota keluarga yang di

identifikasi sebagai bagian dari keluarga mereka.Bentuk komposisi

keluarga dengan mencatat terlebih dahulu anggota keluarga


yang sudah dewasa,kemudian diikuti dengan anggota keluarga yang lain

sesuai dengan susunan kelahiran mulai dari yang lebihtua, kemudian

mencantumkan jenis kelamin,hubungan setiap anggota keluarga

tersebut,tempat tinggal lahir/umur, pekerjaan dan pendidikan.

Genogram keluarga merupakan sebuah diagram yang

menggambarkan konstelasi keluarga (pohon keluarga)

6) Tipe keluarga

Menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga beserta kendala atau

masalah-masalah yang terjadi dengan jenis/tipe keluarga

7) Suku Bangsa

Mengkaji asal suku bangsa keluarga serta mengidentifikasi budaya

suku bangsa keluarga yang terkait dengan kesehatan.

8) Agama

Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang

dapat mempengaruhi kesehatan

9) Status sosial ekonomi keluarga

Status social ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari

kepala keluarga maupun anggota keluargalainnya. Selain itu status sosial

ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan- kebutuhan yang

dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.

10) Aktivitas rekreasi keluarga


Rekreas ikeluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga pergi

bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu, namun dengan

menonton televisi dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas

rekreasi.

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1) Tahap perkembangan keluargasaat ini

Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari keluarga

inti.

2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi menjelaskan

mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh keluarga

serta kendala-kendala melakan tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi

3) Riwayat keluarga inti.

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti,meliputi riwayat

penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota

keluarga,perhatian keluarga terhadap pencegahan penyakit termasuk status

imunisasi,sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta

pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.

4) Riwayat kesehatan keluargasebelumnya.

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami

dan istri.

c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah

Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe

rumah,jumlah ruangan,jumlah jendela, jarak septic tank dengan

sumberair,sumber air minum yang digunakan serta dilengkapi dengan denah

rumah.

2) Karakteristik tetangga dan komunitas Rukun Warga (RW) Menjelaskan

mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, meliputi

kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk setempat

serta budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.

3) Mobilitas geografis keluarga

Mobilitas geografi keluarga ditentukan dengan melihat kebiasaan keluarga

berpindah tempat

4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul

serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauhmana interaksi keluarga

dengan masyarakat.

5) Sistem pendukung keluarga

Termasuk sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarg

ayang sehat,fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang

kesehatan mancakup fasilitas fisik,fasilitas psikologis atau dukungan dari

anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat

setempat.

d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga

Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara nggota keluarga

2) Struktur kekuatan keluarga

Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi oranglain

untuk mengubah perilaku.

3) Struktur peran

menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal

maupun informal

4) Nilai atau norma keluarga

Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang

berhubungan dengan kesehatan.

e. Fungsi keluarga

1) Fungsi Efektif

Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga,perasaan

memiliki dan dimiliki dalam keluarga,dukungan keluarga terhadap anggota

keluarga lainnya,bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan

bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai

2) Fungsi sosialisasi

Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,sejauh mana

anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya serta perilaku.


3) Fungsi perawatan kesehatan

Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,pakaian,

perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit, sejauh mana

pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit.

4) Fungsi reproduksi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:

a) Berapa jumlah anak ?

b) Apakah rencana keluarga berkaitan dengan jumlah anggota keluarga?

c) Metode yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan

jumlah anggota keluarga?

5) Fungsi Ekonomi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:

a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,pangandan papan ?

b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di

masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga?

f. Stress dan kopingkeluarga

1) Stressor jangka pendek dan panjang

a) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang

memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan


b) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang

memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan

c) Kemampuan keluarga dalam berespon terhadap stressor yang dikaji

sejauh mana keluarga berespon terhadap stressor

2) Strategi koping yang digunakan

Dikaji strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi

permasalahan/stress

3) Strategi adaptasi disfungsional

Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan

keluarga bila menghadapi permasalahan/stress

g. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga.Metode yang digunakan

sama dengan pemeriksaan fisik klinik.

h. Harapan Keluarga

Pada akhir pengkajian,perawat menanyakan harapan keluarga terhadap

keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.

2. DiagnosaKeperawatan

Diagnosa keperawatan keluarga adalah keputusan tentang respon keluarga

tentang masalah kesehatan actual atau potensial,sebagai dasar seleksi intervensi

keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan

kewenangan perawat (Setiadi, 2008).

Tahapan dalam diagnosa keperawatan keluarga antara lain :

a. Analisa data
Analisa data yaitu mengaitkan data dan menghubungkan dengan konsep

teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan

masalah kesehatan dan keperawatan keluarga.Cara analisa data yaitu: validasi

data, mengelompokkan data, membandingkan dengan standar dan membuat

kesimpulan tentang kesenjangan yang diketemukan.Dalam menganalisa data

ada 3 norma yang diperlukan diperhatikan dalam melihat perkembangan

kesehatan keluarga yaitu :

1) Keadaan kesehatan yang normal bagi setiap anggota keluarga yang meliputi:

a) Keadaan kesehatan fisik,mental, sosial anggota keluarga.

b) Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga

c) Keadaan gizi anggota keluarga.

d) Status imunisasi anggota keluarga.

e) Kehamilan dan KB.

2) Keadaan rumah dansanitasi lingkungan,yang meliputi:

a) Rumah yang meliputi ventilasi,penerangan,kebersihan,kontruksi, luas

rumah dan sebagainya.

b) Sumber air minum.

c) Jamban keluarga.

d) Tempat pembuangan air limbah.

e) Pemanfaatan pekarangan yang ada dan sebagainya.

3) Karakteristik keluarga,yang meliputi:

a) Sifat-sifat keluarga.

b) Dinamika dalam keluarga.


c) Komunikasi dalam keluarga.

d) Interaksi antara anggota keluarga.

e) Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota

keluarga.

f) Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga (Setiadi, 2008).

b. Perumusan masalah

Menurut Setiadi (2008) dalam bukunya keperawatan keluarga

mengemukakan,komponen diagnosa keperawatan keluarga meliputi problem

(masalah), etiologi (penyebab), dan sign/ simpton (tanda)

1) Masalah (Problem)

Suatu istilah yang digunakan untuk mendefinisikan masalah (tidak

terpenuhinya kebutuhan dasar keluarga atau anggota keluarga) yang

diidentifikasi oleh perawat melalui pengkajian.Tujuan penulisan pernyataan

masalah adalah menjelaskan status kesehatan secara jelas dan sesingkat

mungkin (Setiadi, 2008).

Daftar diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan NANDA

(North American Nursing Diagnosis Association adalah sebagai berikut :

a) Diagnosa keprawatan keluarga pada masalah lingkungan

(1)Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah (Higienis

lingkungan)

(2) Resiko terhadap cidera

(3) Resiko terjadi infeksi (penularan penyakit)


b) Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah struktur

komunikasi

(1)Komunikasi keluarga disfungsional

c) Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah struktur peran

(1) Berduka dan antisipasi

(2) Berduka disfungsional

(3) Isolasi social

(4)Perubahan dalam proses keluarga (dampak adanya orang yang sakit

terhadap keluarga)

(5)Potensial peningkatan menjadi orang tua (krisis menjadi orang tua)

(6) Perubahan penampilan

(7) Kerusakan pentalaksanaan pemeliharaan rumah

(8) Gangguan citra tubuh

d) Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah fungsi afektif

(1) Perubahan proses keluarga

(2) Perubahan menjadi orang tua

(3) Potensial peningkatan menjadi orangtua

(4) Berdukadan diantisipasi

(5) Koping keluarga tidak efektif, menurun

(6) Koping keluarga tidak efektif, ketidak mampuan

(7) Resiko terhadap tindakan kekerasa

e) Diagnosa keperawatan pada masalah fungsi social

(1) Perubahan proses keluarga


(2) Perilaku mencari bantuan kesehatan

(3) Konflik peran orangtua

(4) Potensial peningkatan menjadi orang tua

(5) Perubahan pemeliharaan kesehatan

(6) Kurang pengetahuan

(7) Isolasi social

(8) Kerusakan interaksisocial

(9) Resiko terhadap tindakan kekerasan

(10) Ketidakpatuhan

f) Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah fungsi perawatan

kesehatan

(1) Perubahan pemeliharaan kesehatan

(2) Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan

(3) Perilaku mencari pertolongan kesehatan

(4) Ketidak efektifan penatalaksanaan aturan terapeutik keluarga

(5) Resiko terhadap penularan penyakit

(6) Diagnosakeperawatan keluarga pada masalah koping

(7) Potensial peningkatan koping keluarga

(8) Koping keluarga tidak efektif, menurun

(9) Koping keluarga tidak efektif, ketidak mampuan

(10) Resiko terhadap tindakan kekerasan.


2) Penyebab (etiologi)

Suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah dengan

mengacu kepada lima tugas keluarga,yaitu sebagai berikut

a) Mengenal masalah keluarga

b) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat

c) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

d) Mempertahankan suasana rumah yang sehat

Secara umum faktor-faktor yang berhubungan atau etiologi dari diagnosis

keperawatan keluarga adalah adanya:

(1) Ketidak tahuan (kurangnya pengetahuan, pemahaman, dan

kesalahan persepsi).

(2) Ketidakmauan (sikap danmotivasi).

Sedangkan menurut Komang (2010) mengacu pada 5 tugas

keluarga yaitu:

(a) Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah

(b) Ketidak mampuan keluarga mengambil keputusan

(c) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yangs

akit

(d) Ketidak mampuan keluarga memelihara lingkungan

(e) Ketidak mampuan keluarga menggunakan fasilitas

keluarga

3) Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada keluarga dengan Gastritis

menurut NANDA NIC-NOC 2018 adalah:

a) Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan

hambatan pengambilan keputusan


b) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan yang

tidak cukup dan kehilangan cairan berlebihan karena muntah

c) Nyeri akut berhubungan dengan mukosalambung teriritasi

d) Defesiensi pengetahuan berhubungan dengan penatalaksanaan diet dan

proses penyakit.

Menurut Herdman (2018) diagnose keperawatan khususnya pada pasien

yang mengalami gastritis antara lain :

a. Nyeri akut

b. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

3. Perencanaan

Perencanaan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses

keperawatan keluarga yang meliputi penentuan tujuan perawatan (jangka

panjang/pendek), penetapan standart kriteria serta menentukan perencanaan

untuk mengatasi masalah keluarga (Setiadi, 2008). Perencanaan keperawatan

keluarga terdiri dari penetapan tujuan, mencakup tujuan umum dan

khusus,rencana intervensi serta dilengkapi dengan rencana evaluasi yang memuat

criteria dan standar.Selanjutnya intervensi keperawatan keluarga diklasifikasikan

menjadi intervensi yang mengarah pada aspek kognitif,efektif dan psikomotor

(prilaku).

Semua intervensi baik berupa pendidikan kesehatan, terapi modalitas ataupun

terapi komplementer pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan

kemampuan keluarga melaksanakan lima tugas keluarga dalam kesehatan.

Kriteria dan standar merupakan rencana evaluasi, berupa pertanyaan spesifik

tentang hasi lyang diharapakan dari setiap tindakan berdasarkan tujuan khusus

yang ditetapkan.Kriteria dapat berupa responverbal,sikap atau psikomotor,


sedangkan standar berupa
patokan/ukuran yang kita tentukan berdasarkan kemampuan

keluarga,sehingga dalam mementukan.

Rencana tindakan keperawatan pada pasien dengan gastritis antara lain :

a. Nyeri akut

Nursing Outcomes Classificaton (NOC) :

1) Kontrol nyeri

2) Tingkat nyeri

3) Tingkat kecemasan

4) Nafsu makan

Nursing Interventions Classification (NIC) :

1) Manajemen nyeri

2) Manajemen pengobatan

3) Manajemen sedasi

b. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

Nursing Outcomes Classificaton (NOC) :

1) Pengetahuan : promosi kesehatan

2) Perilaku : promosi kesehatan

3) Perilaku patuh

4) Perilaku patuh diet yang sehat

5) Pengetahuan proses penyakit

Nursing Interventions Classification (NIC) :

1) Bimbingan antisipasif

2) Peningkatan koping

3) Pendidikan kesehatan
4) Skrining kesehatan

5) Peningkatan keterlibatan keluarga

4. Implementasi

Implementasi atau tindakan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana

keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan,pada tahap ini,

perawat yang mengasuh keluarga sebaiknya tidak bekerja sendiri,tetapi perlu

melibatkan secara integrasi semua profesi kesehatan yang menjadi tim

perawatan kesehatan dirumah (Setiadi, 2008).

5. Evaluasi

Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistimatis dan

terencana tentang kesehatan keluarga dengan tujuan yang telah ditetapkan,

dilakukan dengan cara berkesinambugan dengan melibatkan klien dan tenaga

kesehatan lainnya.Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan keluarga

dalam mencapai tujuan (Setiadi, 2008).


BAB III LAPORAN
KASUS

A. PENGKAJIAN

1. Data Umum

a. Nama KK : Tn. H

b. Umur : 35 tahun

c. Agama : Islam

d. Suku : Sumbawa

e. Pendidikan : SMA

f. Pekerjaan : Tani

g. Komposisi Anggota Keluarga:

Tabel. 3.1 KomposisiAnggota Keluarga

No Nama J.K Hub. Umur Pendidikan Pekerjaan

Keluarga

1 Ny.E P Istri 28 thn SMA IRT

2 An.R L Anak 6thn, TK -


h. Genogram

Keterangan :

= Laki-laki

= Perempuan

=Menikah

---------- =Tinggal serumah

=Klien

i. Tipekeluarga

Tipe keluargaTn. H adalah keluarga inti yaitu dalam satu keluarga terdiri

dari ayah, ibu dan anak

j. Suku bangsa

KeluargaTn. Hberasal dari suku Muna.Dalam kehidupan sehari- hari

keluarga lebih cenderung mengikuti kebiasaan adat Muna, adat

kebiasaan yang merugikan kesehatan tidak ada.Bahasa yang

digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia

k.Agama

Seluruh anggota Keluarg Tn. H menganut agamaIslam dan taat

menjalankan sholat lima waktu.Ny.E sering mengikuti pengajian


yang ada dilingkungan nya serta berdoa agar Tn.H dapat sembuh dari

penyakit yang dideritanya.

l. Status sosial ekonomi keluarga

Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari kepala keluarga kurang

lebih 1.500.000/ bulan. Kebutuhan yang diperlukan keluarga yaitu:

Makan Rp. 1.200.000

Bayar Listrik Rp. 100.000

Pendidikan Rp. 100.000

Lain-lain Rp. 100.000

Barang yang dimiliki1 buah TV17 inch,1Kipas angin kecil.Pada ruang

tamu terdapat 1 set kursi plastic dan lemari pada ruang tengah dan

ruang dapur terdapat 1 kompor gas.

m. Aktivitas rekreasi keluarga

Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton

TV bersama di rumah, sedangkan rekreasi diluar rumah kadang-kadang

menonton pasar malam yang dilaksanakan dilapangan kecamatan.

2. Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga pada saat ini

Pada saat ini keluarga Tn.H sedang berada pada tahap

perkembangan keluargadengan anak prasekolah

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Keluarga mengatakan sudah melaksanakan tugas-tugas

perkembangan keluarga anak usia pra sekolah dimana keluarga sudah

mengajarkan sosialisasi dengan lingkungan di sekitar rumah,yang perlu

diperhatikan lagi adalah fasilitas untuk stimulasi dirumah untuk bermain


agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik

c.Riwayat Keluarga Inti Tn. H

Tn.H mengatakan nyeri uluhati bila terlambat makan,pusing,mual dan

muntah.Kalau sakit paling beli obat sendiri. Biasa merokok, sehari

1bungkus,setiap pagi minum kopi dan makan sehari 2 kali.Tn.H tampak

meringis menahan sakit,skala nyeri 6.

Tn.H mengatakan tidak ada penyakit kronis dan belum pernah

diopname dirumah sakit karena penyakit tertentu,Sebelumnya tidak pernah

menderita penyakit yang serius.Paling pilek, kadang batuk,pernah diare

tetapi tidak sampai diopname dirumah sakit.

d. Riwayat keluarga sebelumnya

Tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti Asma,DM, pada kedua

orang tuaTn.H dan Ny.E, tetapi kedua orang tua pernah menderita

hipertensi

3. Pengkajian lingkungan

a. Karakteristik rumah

Rumah yang ditinggal i keluarga Tn.H adalah rumah milik sendiri

dengan luas 7 m x 8 m, lantai semen dan keadaan rumah tampak tidak

rapih. Di dalam rumah terdapat 1 ruang tamu,3 kamar tidur,1 ruang

keluarga,dan 1 ruang dapur.Pencahayaan dan ventilasi rumah kurang

baik,jendela berdebu,barang-barang berserakan diruang tamu,jendela

kamar jarang dibuka sehingga siang hari tampak gelap.Kamarmandi dan

jamban dengan keadaan kurang bersih, sumber air keluarga berasal dari

PAM yang tidak berasa,tidak berbau,dan tidak berwarna,sumber


penerangan memakai lampu listrik.

b.Karakteristik tetangga dan komunitas

Keluarga tinggal dilingkungan yang berada didesa dengan jumlah

penduduknya sedikit. Masih banyak pepohonan didepan rumah, umumnya

tetangga adalah suku Muna,tidak ada kesulitan dalam kehidupan sehari-

hari.Hubungan dengan tetangga baik,keluarga juga ikut aktif dalam

kegiatan pengajian,kegiatan lingkungan,sedangkan anak-anak juga

bersosialisasi dengan teman- teman disekitar rumah.Sebagian besar

tetangga masih ada hubungan saudar Tn. H.

c. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga sudah lama tinggal dilingkungan komunitas dan Tn. H

paling sering keluar rumah saat bekerja, pagi jam 07.00 pagi sudah

berangkat kebun dan pulang jam17.00 sore,sedangkan anak- anak keluar

rumah jika bermain dengan teman sebayanya.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga aktif berinteraksi dengan masyarakat disekitar.Tn.H

termasuk masyarakat yang disegani disekitar lingkungan.Keluarga juga

aktif berkumpul dengan keluarga besar sekali setahun ketika lebaran Idul

Fitri.

e. Sistem pendukung keluarga

Keharmonisan keluarga menjadi pendukung utama

keluarga,dukungan dari keluarga besar jika ada masalah,terutama sumber

keuangan,dimana keluarga seringdiberi subsidi oleh orang tua suami.

4. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga

Keluarga menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi.

Tn.H berbicara lembut dengan istri maupun anak- anaknya dan begitu pun

sebaliknya.

2. Struktur kekuatan keluarga

Dalam keluarga Tn.H yang berperan dalam mengambil

keputusan.Setiap keputusan yang diambil oleh Tn.H sebagai kepala

keluarga selalu dimusyawarakan dengan Ny. E dan anggota keluarga yang

lain

3. Struktur peran

Masing-masing anggota keluarga melaksanakan perannya masing-

masing Tn H mencari nafkah dan juga membantu mendidik anak. Ny.E

mendidik anak, memelihara rumah dan membantu suami dalam hal

mencari nafkah.

4. Nilai dan norma keluarga

Nilai yang dianut dalam keluarga adalah keterbukaan dan harus

melaksanakan ibadah sesuai dengan waktunya.Ketika ada anggota yang

sakit keluarga hanya membeli obat diwarung atau ditoko obat atau

mencari dukun.Bila belum sembuh di bawa kepuskesmas

5. Fungsi keluarga

1. Fungsi afektif

Keluarga telah menjalankan fungsi kasih saying dengan

baik,kebutuhan anak lebih diutamakan.

2. Fungsi sosialisasi
Keluarga aktif bersosialisasi dengan tetangga,begitu juga dengan

anaknya.

3. Fungsi Ekonomi

Kepala keluarga bekerja sebagai petani dan dalam memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari Tn.H menjual hasil kebunnya berupa kelapa,

coklat, sayur, dan tomat

4. Fungsi perawatan keluarga

a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan


Tn.H mengatakan bahwa sakit nya ini hanya sesaat namun tidak

tahu apa penyebabnya. Tn.H hanya tahu penyababnya karena makan

makanan pedas

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan

Mengenai tindakan yang tepat Ketika ada anggota keluarga yang

sakit tidak langsung di bawa kepuskesmas untuk berobat

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Dalam merawat Tn.H anggota keluarga hanya memberikan obat

yang dibeli dari warung

d. Kemampuan kelurga memodifikasi lingkungan yang sehat Keluarga

jarang membersihkan rumahnya,sampah dibuang

disembarang tempat,jendela berdebu dan jarang di buka, pakaian digantung

dinding rumah.

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan

Keluarg ajarang menggunakan fasilitas kesehatan seperti

puskesmas atau puskesmas pembantu

5. Stersor jangka pendek dan jangka panjang


a. Stressor jangka pendek

Tn. H mengatakan sering mengeluh sakit ulu hati.

b. Stresor jangka panjang


Tn.H merasa khawatir bila maag nyasering kambuh dan takut opname

di rumah sakit, karena membutuhkan biaya yang banyak

6. Respon Keluarga terhadap stersor dan mekanisme koping

a.Respon keluarga terhadap stresor

Keluarga hanya berpasrah pada Tuhan bila ada anggota keluarga yang

sakit.

b.Strategi koping yang digunakan

Anggota keluarga selalu bermusyawarah bila ada masalah.

7. Strategi adaptasi disfungsional

Tidak ada strategi adaptasi disfungsional seperti marah, setiap ada masalah

dicari pemecahannya dan didiskusikan bersama keluarga

6. PemeriksaanFisik

Tabel 3.2 Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga

DATA Tn. H Ny. E An.R

Tanda- TD:120/80mmHgN: TD:110/70mmHgN: S:370C,

tandaVital 80 x/m 78x/m P: 20x/m


Kepala Kulitkepala bersih Kulitkepala Kulit kepala

dan rambut bersihdan rambut bersih dan rambut


Leher Tidakada kaku Tidak adakaku Tidak adakaku

kuduk, pembesaran kuduk,pembesaran kuduk, pembesaran

kelenjar tidak ada, kelenjar tidak ada, kelenjartidak

pembesaran vena pembesaran vena ada, pembesaran

jugularis tidak jugularis tidak venajugularis

ditemukan Ditemukan tidak ditemukan


0
Aksila 0 0
Suhu:37 C Suhu:37 C Suhu :37 C

Dada Simetris kiri Simetris kiri dan Simetris kiri

dankanan, suara kanan, suara dan kanan, suara

nafas vesikuler nafas vesikuler nafas vesikuler


Abdomen Nyeritekan Tidakada Tidak ada

Didaerah pembengkakan, pembengkakan,

epigastrium, skala hepar, ginjal tidak hepar, ginjal tidak

nyeri 6 Tidak ada teraba, bising usus teraba, bising usus

pembengkakan, (+) (+)

hepar, ginjal tidak

teraba, bising usus

(+)

Ekstremitasata Kukubersih dan Kukubersih dan Kuku bersih dan

s pendek, pergerakan pendek, tidak ada pendek, tidak ada

tampak kelainan kelainan

lemah, pergerakan, pergerakan,kekuatan


Ekstremitasba Kukubersih dan Kukubersih dan Kuku bersih

wah pendek, pergerakan pendek, tidak ada dan pendek, tidak

tampaklemahkekuat kelainan ada kelainan

an pergerakan, pergerakan,kekuatan

7. Harapan keluarga

Harapan keluargakiranya Tn. H cepat sembuh, dan bila berobat di

puskesmas selalu dilayani dengan baik


AnalisaData

Tabel 3.3 AnalisaData

N Data Etiologi Masalah

1 Data subjektif Nyeri Agens cedera

Tn. H mengatakan nyeriulu hatibila biologis

terlambatmakan, pusing, mual dan Infeksi mukosa

muntah. lambung

Data objektif Gangguan difus

- Tampak meringis - barier mukosa

- Skala nyeri 6

Peningkatan asam

- lambung

Iritasi mukosa

lambung

Peradangan mukosa

lambung
2 Data subjektif Ketidakefektifan - Ketidakmam

- Tn. H mengatakan tidak tahu pemeliharaan puan

penyebab penyakitnya kesehatan keluarga

- Tn.H mengatakan hanya mengenal

membeli obat jika sakit masalah

- Keluarga Tn.H mengatakan tidak - Ketidak

membawa anggota keluarganya mampuan

yang sakit ke puskesmas keluarga

merawat

Data objektif anggota

- Tn.H hanya meminum obat yang keluarga

dibeli keluarganya - Ketidak

mampuan

Keluarga

mengambil

keputusan

- Ketidak

mampuan

keluarga

menggunaka

n fasilitas

kesehatan
B. Diagnosa Keperawatan

1) Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis

2) Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan berhubungan dengan hambatan

pengambilan keputusan
C. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa NOC NIC

1 Nyeri Akut b/d agens cedera biologis Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
keperawatan selama 3x24 a. Tentukan karakteristik dan lokasi
DS : jam diharapkan masalah nyeri
-Tn. H mengatakan nyeri ulu hati bila keperawatan dapat diatasi b. Kaji TTV
terlambat makan, pusing, mual dan muntah. dengan kriteria hasil sebagai c. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
DO : berikut : d. Berikan posisi nyaman
-tampak meringis
-Skala nyeri 6 Kontrol nyeri
-Terdapat obat promaag a. Klien menggunakan
tindakan pengurangan
nyeri tanpa analgesic
b. Klien melaporkan nyeri
yang terkontrol
c. Skala nyeri menurun
2 Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Pengetahuan : Pendidikan kesehatan: Pengajaran
berhubungan dengan hambatan pengambilan proes penyakit
1. Mengetahui efek proees penyakit
keputusan
DS fisilogis penyakit 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien dan
- Tn. H mengatakan tidak tahu 2. Mengetahui tanda dan keluarga terkait proses penyakit yang
penyebab penyakitnya gejala penyakit spesifik
- Tn.H mengatakan hanya membeli obat 3. Mengetahui proses 2. Beri informasi pada pasien mengenaai
jika sakit perjalanan penyakit kondisinya, sesuai kebutuhan
- Keluarga Tn.H mengatakan tidak 4. Mengetahui strategi 3. Jelaskan proses penyakit, sesuai

46
membawa anggota keluarganya yang untuk meminimalkan kebutuhan
sakit ke puskesmas perkembangan penyakit 4. Jelaskan tanda dan gejala dari
DO penyakit, sesuai kebutuhan
- Tn.H hanya meminum obat yang dibeli 5. Diskusikan pilihan terapi
keluarganya dan/penanganan
6. Edukasi pasien mengenai tindakan untuk
mencegah/ meminimalkan gejala, sesuai
kebutuhan
7. Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi dimasa yang akan datang dan
atau mengontrol proses penyakit

Kesiapan cargiver untuk Dukungan pengambilan keputusan :


melakukan perawatan di 1. Informasikan pada klien mengenai
pandangan – pandangan atau solusi
rumah:
alternatif dengan cara yang jelas dan
1. Memiliki keinginan mendukung
untuk mengambil peran 2. Bantu paseien mengidentifikasi
pembri perawatan keuntungan dan kerugian dari setiap
2. Memiliki pengetahuan alternatif
tentang perawatan 3. Bantu pasien utuk mengklarifikasi nilai
rejimen yang dan harapan yang mungkin akan
direkomendasikan membantu dalam membuat pilihan
3. Memiliki pengetahuan yang penting dalam hidup
mengenai prosedur yang Fasilitasi pengambilan keputusan
direkomendasikan. kolaboratif
Keluarga mampu Peningkatan keterlibatan keluarga
merawat anggota keluarga
1. Membangun hubungan pribadi dengan
yang sakit
pasien dan anggota keluarga yang akan
Pengetahuan manajemen
terlibat dalam perawatan
penyakit kronik
2. Memonitor struktur dan peran keluarga
1. Mengurangi faktor –
3. Mendorong anggota keluarga dan
faktor penyebab dan
pasien untuk membantu dalam
factor yang berkontribusi
mengembangkan rencana perawatan
dari penyakit
termasuk hasil yang diharapkan dan
2. Mengetahui tindakan
pelaksanaan tindakan keperawatan
tindakan yang perlu
4. Menginformasikan factor- factor yang
dilakukan pada saat
dapat meningkatkan kondisi pasien pada
keadaan darurat.
anggota keluarga
3. Mampu memilih
5. Memberikan dukungan yang di
pengobatan yang tersedia
perlukan bagi keluarga untuk membuat
keputusan.

Keluarga mampu Manajemen lingkungan kenyamanan


memodifikasi lingkungan
1. menententukan tujuan pasien dan
Status kenyamanan
keluarga dalam mengelola lingkungan
lingkungan
dan kenyamanan lingkungan.
1. Mampu menjaga
2. mempertimbangkan penempatan pasien
kebersihan lingkungan
dikamar dengan beberapa tempat tidur.
2. Mampu menciptakan
3. Fasilitasi kebersihan – kebersihan
lingkungan yang damai
untuk menjaga kenyaman individu
Ciptakan lingkungan yang tenang dan
mendukung
Keluarga mampu Panduan sistem kesehatan :
menggunakan fasilitas
1. Jelaskan sistem perawatan kesehatan
pelayanan kesehatan.
segera, cara kerjanya dan apa yang bisa
1. Prilaku pencarian
diharapkan pasien/keluarga
kesehatan
2. Bantu pasien atau keluarga untuk
2. Mendapatkan bantuan
berkoordinasikan dan
dari profesional
mengkomunikaikan perawatan
kesehatan
kesehatam
3. Menggunakan informasi
3. Informasikan pasien mengeenai
kesesehatan yang
perbedaan jenis layanan ksehatan
terkemuka
4. Identifikasi dan fasiltasi kebutuhan
4. Melakukan prilaku
transfortasi untuk mendapatkan
kesehatan yang
pelayanan kesehatan
disarankan
Tabel 3.4 Intervensi Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, Sulistyo (2012).Keperawatan Keluarga :Konsep Teori, Proses dan

Praktik Keperawatan.Yogyakarta: GrahaIlmu

Dinas Kesehatan Kabupaten Muna (2016), Profil kesehatan kabupaten Muna, Gustin, R.K

(2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis pada pasien yang

berobat jalan di Puskesmas Dana tahun 2011.

Muslihin, (2012).Keperawatan Keluarga. Yogyakarta :Gosyen Publishing Padila,

(2012).Buku Ajar Keperawatan Keluarga.Yogyakarta :NuhaMedika Puskesmas

Dana (2017), Profil Puskesmas Dana,

Setiadi, (2008). Konsepdan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta :Graha Ilmu

Soeparman, dkk.(2001). Ilmu Penyakit Dalamjilid II.FKUI : Jakarta

Sudiharto (2007) Asuhan Keperawtan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan

Transkultural, Jakarta: EGC

Smeltzer, S, Bare (2001). Buku ajar keperawatan medical bedah edisi 8 jilid II,

Jakarta: EGC.

Sulastri (2012), Gambaran polamakan penderita gastritis di Puskesmas Dana kecamatan

Watopute kabupaten Muna: Skripsi: Sumatra Fakultas Kesehatan Masyarakat

USU

Uripi, (2002). Menu untuk penderita Hepatitis dangangguan saluran pencernaan, Jakarta,

PuspaSwara

Wijaya, (2013).Keperawatan Medika lBedah. Yogyakarta :Nuha Medika Wijoyo (2009),

15 Ramuan penyembuh Maag, Jakarta. Bee Media Indonesia

Anda mungkin juga menyukai