PRAKTIKUM II
PEPTIC ULCER DISEASE / TUKAK LAMBUNG
Oleh :
Kelompok 2 / A4B
HALAMAN JUDUL.................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I TUJUAN PRAKTIKUM..............................................................1
BAB II DASAR TEORI............................................................................1
2.1 Definisi PUD........................................................................1
2.2 Klasifikasi PUD....................................................................
2.3 Patofisiologi PUD.................................................................
2.4 Etiologi PUD........................................................................
2.5 Faktor Resiko PUD..............................................................
2.6 Tatalaksana PUD..................................................................
BAB III STUDI KASUS..........................................................................
BAB IV LEMBAR SOAP.......................................................................
BAB VPEMBAHASAN..........................................................................
BAB VI PENUTUP.................................................................................
6.1 Kesimpulan.........................................................................
6.2 Saran...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
PRAKTIKUM II
PEPTIC ULCER DISEASE / TUKAK LAMBUNG
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahi Definisi PUD
2. Mengetahi Klasifikasi PUD
3. Mengetahu Patofisiologoi PUD
4. Mengertahui Tatalaksana PUD ( Farmakologi & Non Farmakologi )
5. Dapat menyelesaikan kasus terkait PUD secara mandiri dengan menggunakan
metode SOAP
II. DASAR TEORI
II.1........................................................................................................Definisi PUD
Peptic Ulcer Disease (PUD) adalah salah satu penyakit pada saluran cerna
bagian atas, yang ditandai adanya defek pada lambung (gastric ulcer) atau duodenum
(duodenal ulcer), yang diakibatkan karena gangguan sekresi asam lambung dan
pepsin. Penyakit terkait asam (gastritis, erosi dan tukak lambung) dari saluran
gastrointestinal (GI) bagian atas diinduksi oleh adanya asam lambung. Penyakit ulkus
peptik berbeda dengan gastritis dan erosi pada ulkus yang biasanya meluas lebih
dalam ke mukosa muscularis. Ada tigapenyebab umum ulkus peptik yaitu
Helicobacter pylori (H. pylori), obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan stress
ulcers (Dipiro, J.T., et al. 2008)
PUD (Peptic Ulcer Disease) merupakan salah satu kelainan ulceratif pada
saluran cerna bagian atas yang membutuhkan asam dan pepsin untuk
pembentukannya (Dipiro dkk, 2008).
PUD kronis berbeda dari erosi dan gastritis dimana PUD kronis merusak ke
mukosa lebih dalam sampai ke mukosa muskularis. Hal ini terjadi karena faktor
agresif (asam lambung, pepsin, dan infeksi H. pylori) lebih dominan dari pada faktor
independen pelindung mukosa (prostaglandin, gastric mucus, bikarbonat dan aliran
darah mukosa) (Kasper, 2005).
Tiga penyebab umum dari PUD yaitu Helycobacter pylori (100%
menyebabkan Duodenal Ulcer dan 80% menyebabkan Gastric Ulcer, obat anti
inflamasi non steroid (NSAID), dan Stres ulcer yaitu sters yang berhubungan dengan
kerusakan mukosa (Stresss-releted mucosal damage / SRMD) (Dipiro dkk, 2008).
Gambar 2.1.1 Lokasi gastric ulcer dan duodenal ulcer (Dipiro, J.T., et al. 2008)
Pasien diare selama kurang lebih 2 minggu terakhir, dengan frekuensi diare 3-4 kali
perhari. Untuk mengatasi diare tersebut, pasien minum Enterostop®. Selain itu, pasien
mengeluh perut terasa kembung, fesesnya ada darahnya, feses tidak mengandung lendir,
feses cair, dan ada ampasnya. Endoskopi atas dan bawah pada tanggal 15/8menunjukkan
hasil : Duodenal ulcer, gastritis erosive, colon polip, colitis, internal hemorrhoid grade 1-
2.Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital adalah sebagai berikut.
Parameter Hasil Pemeriksaan Keterangan
14/8 15/4
Dif :
Eo 1–2% -
Ba 0–1% -
Stab 3–5% 4% Stab. dbn
Seg 54 – 66 % 82 % Seg. Tinggi
Lym 25 – 33 % 12 % Lym. Rendah Mo.
dbn.
Mo 3–7% 2%
Tn Y
Tinggi badan :-
Berat badan :-
Presenting Complaint
Diare selama kurang lebih 2 minggu terakhir, dengan frekuensi diare 3-4 kali per- hari.
Untuk mengatasi diare tersebut, pasien minum Enterostop®. Selain itu, pasien mengeluh
perut terasa kembung, fesesnya berwarna hitam dan ada darahnya, feses tidak mengandung
lendir, feses cair, dan ada ampasnya
Medication
No Nama Obat Indikasi Dosis yang Dosis Terapi
digunakan (Literatur)
1 Entrostop Antidiare -
2 Zyloric 100 mg Asam urat 1x sehari 1 tablet
3 Lipitor 10 mg Kolesterol total 1x sehari 1 tablet
Diagnosa : Duodenal ulcer, gastritis erosive, colon polip, colitis, internal hemorrhoid
grade 1-2
Diagnosa banding :
Problem List
(Actual Problem)
Medical Pharmaceutical
PHARMACEUTICAL PROBLEM
Subjective (Symptom)
Diare selama kurang lebih 2 minggu terakhir, dengan frekuensi diare 3-4 kali per- hari. Untuk
mengatasi diare tersebut, pasien minum Enterostop®. Selain itu, pasien mengeluh perut terasa
kembung, fesesnya berwarna hitam dan ada darahnya, feses tidak mengandung lendir, feses cair,
dan ada ampasnya
Objective (Signs)
Current Medication
Assesment (With evidence)
5.2 Saran
Saran yang dapat praktikan berikan adalah pada praktikum
selanjutnya agar lebih teliti dalam menganalisis SOAP dan dapat
memberikan terapi pada pasien berdasarkan guidelines serta Evidence-
Based Medicine agar dapat memberikan terapi yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Ernst, M.E., Guglielmo, B.J., Jacobson, P.A.,
David E.R., et al. 2011. Practice Parameter for the Management of Hemorrhoids.
Kasper DL, Braunwald E, Fauci AS, Hauser SL, longo DL, Jameson JL. 2005.
Lacy CF, Amstrong LL, Goldman MP, Lance LL. Drug information handbook.
Tarigan, P. 2001. Tukak Gaster. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV Jilid I.