Anda di halaman 1dari 5

UAS ISBD

OLEH :

Ni Putu Tantri Andhika Putri

IIA

023

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Politeknik Kesehatan Denpasar

Teknologi Laboratorium Medis

2021/2022
JAWABAN

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kebudayaan adalah lingkungan


geografis (iklim, tanah, air, bentuk permukaan tanah, letak),Saling kontak antar bangsa
(perdagangan, migrasi, agama, buku, radio, majalah),Faktor ras induk bangsa.Ciri-ciri
tubuh membuat sifat dan jiwa rohaninya berbeda sehingga berpengaruh pula pada
pembentukan kebudayaan. Ada dua cara kebudayaan atau unsur-unsur kebudayaan itu
menyebar, yaitu dengan Akulturasi dan Difusi.Akulturasi adalah suatu proses sosial yang
timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima
dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur
kebudayaan kelompok itu sendiri. Prosesnya akulturasi terjadi dalam dua cara, yaitu:
Akulturasi damai dan Akulturasi ekstrim, terjadi dengan kekerasan, perang,
penaklukkan.Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan
hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu
asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok.
Sedang difusi atau akulturasi kebudayaan dapat terjadi dengan cara Perembesan secara
damai,Peperangan,Desintegrasi Kebudayaan tercipta karena kebiasaan yang berkembang
dan diterima oleh masyarakat serta berpengaruh pada tatanan kehidupan masyarakat
tersebut. Kebudayaan dapat tercipta juga karena pengaruh manusia dan pola pikir yang
mengakibatkan sebuah kebudayaan baru melekat pada diri manusia.Adapun dorongan
yang membantu proses terjadinya kebudayaan di masyarakat adalah :
a. Dorongan Naluri, yaitu timbul semata-mata karena dorongan naluri. Misalnya,
seorang bayi secara naluri akan menangis apabila dia merasakan lapar atau haus.
b. Dorongan Indrawi, yaitu timbul karena rangsangan yang dirasakan oleh manusia
melalui panca indranya, seperti penglihatan, peraba, pendengaran, dan pengecap.
Misalnya, karena mengamati pemandangan di kampung, akhirnya kamu bisa
menghasilkan lukisan pemandangan yang indah.
c. Dorongan Akal, yaitu sebuah dorongan yang muncul karena kemampuan kita sebagai
manusia yang dapat memanfaatkan akal dan pikiran untuk kemudahan hidup kita.
Misalnya, untuk memudahkan menggambar sebuah lingkaran, akhirnya diciptakan
lah sebuah alat bernama jangka.
d. Dorongan Religi, yaitu dorongan yang dirasakan karena dasar kepercayaan atau
dorongan rohani. Misalnya, karena kepercayaan, manusia akhirnya melahirkan tradisi
atau kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang dikaitkan dengan kegiatan
keagamaan, seperti ritual pemakaman yang diiringi oleh doa-doa atau tradisi sejenis
2. Fungsi kebudayaan yang dimaksud adalah mendasari mendukung dan mengisi
masyarakat dengan nila-nilai hidup untuk dapat bertahan,menggerakan serta membawa
masyarakat kepada taraf hidup yang lebih baik,manusiwi,dan berperikemanusiaan.Dan
merupakan penerapan nyata dari berbagai kesepakatan bersama yang telah menjadi acuan
hidup suatu kaum. Budaya dapat mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana
seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap dalam menghadapi suatu
masalah maupun fenomena sosial lainnya dan mengatur hubungan antar sesame
manusia.Serta berfungsi sebagai penentu batas, artinya kebudayaan dapat menciptakan
perbedaan yang membuat setiap kelompok masyarakat unik dan membedakannya dengan
kelompok masyarakat lain. Budaya berfungsi untuk memberikan rasa identitas pada
anggota kelompoknya dan sebagai penyaring yang selektif bagi manusia dalam
menhhadapi dunia luar untuk menentukan apa yang perlu diperhatikan atau perlu
dihindari.
3. a. Faktor pendorong terjadinya perubahan social di masyarakat :
 Perubahan jumlah penduduk
Kasus pertambahan penduduk pada suatu daerah berakibat penuhnya tingkat
kepadatan masyarakatnya. Hal tersebut menyebabkan lapangan pekerjaan
semakin menipis hingga akhirnya beberapa orang pindah ke tempat lain dan
menghasilkan perubahan sosial.
 Adanya penemuan baru
Dalam faktor ini, penemuan baru dari teknologi ternyata juga bisa mengubah
sistem individu ketika menjalin kehidupan bersama individu lain. Berkat adanya
hal baru yang bisa digunakan dalam interaksi, maka kinerja beberapa manusia
semakin digantikan hingga perubahan sosial terjadi. Sebagai contoh, penemuan
media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram membentuk perubahan
sosial baru di kehidupan masyarakat.
 Pertentangan atau konflik
Perselisihan ini bisa dianggap sebagai perbedaan kepentingan yang dimiliki
masing-masing kelompok masyarakat. Bisa terlihat dari kasus bedanya
kepentingan kehidupan kelas atas dan kelas bawah. Berkat ini, perubahan sosial
dapat terjadi, baik secara lambat maupun cepat.
 Sistem masyarakat terbuka
Quipperian, adanya open stratification dalam masyarakat memungkinkan
terjadinya gerak sosial vertikal. Situasi kondisi ini memberi kesempatan seseorang
untuk menempati strata yang lebih tinggi.
Melalui kerja keras dan melakukan perubahan-perubahan seorang individu
mencapai kemajuan diri guna meningkatkan strata.
Jadi, semakin terbuka sistem lapisan masyarakat semakin besar peluang untuk
melakukan perubahan-perubahan yang tentunya menuju ke arah yang lebih baik.

b. Faktor penghambat terjadinya perubahan social di masyarakat :

 Kurangnya hubungan komunikasi maupun interaksi antar kelompok masyarakat


bisa menghambat perubahan sosial. Alasannya karena masyarakat menjadi statis
sehingga tidak memudahkan perubahan-perubahan baru di masyarakat.
 Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
Faktor ilmu pengetahuan yang lambat atau antipati terhadap ilmu-ilmu baru juga
mempengaruhi perubahan sosial. Dengan kurangnya ilmu pengetahuan,
masyarakat kemudian menjadi stagnan sehingga kebudayaan tidak berkembang.
 Pemikiran masyarakat yang masih tradisional
Pemikiran tradisional dan enggan membuka pada "perubahan baru" menjadikan
masyarakat tidak berkembang.
 kepentingan yang tertanam kuat (vested interest)
Kepentingan individu atau kelompok demi ambisi pribadi juga bisa menghambat
perubahan sosial. Individu atau kelompok berkepentingan itu akan berupaya
menghambat setiap ada perubahan-perubahan baru yang mengusik kepentingan
mereka.
4. Konformitas terjadi ketika seseorang belajar bahwa dengan melancarkan konformitas
bisa membantu mereka mendapatkan persetujuan dan penerimaan yang diinginkan.
Sumber konformitas ini dikenal sebagai pengaruh sosial normatif karena pengaruh sosial
ini meliputi perubahan tingkah laku untuk mencukupi harapan orang lain sehingga akan
menimbulkan perubahan sikap dan tingkah laku untuk meniru perilaku orang lain karena
tekanan yang nyata maupun tekanan yang dibayangkan

Anda mungkin juga menyukai