A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui prinsip farmakokinetika oral kompartemen terbuka.
2. Mengetahui cara simulasi data klinis farmakokinetika oral kompartemen terbuka.
3. Mampu memberikan rekomendasi terapi terkait farmakokinetika obat yang
diberikan melalui rute oral kompartemen terbuka.
B. DASAR TEORI
Farmakokinetik dalam arti sempit khususnya hanya mempelajari perubahan-
perubahan konsentrasi dari obat dan metabolitnya di dalam darah dan jaringan sebagai
farmakokinetik dan farmakodinamik dan merupakan target dalam pemberian dosis yang
Kerja suatu obat merupakan hasil dari banyak sekali proses dan kebanyakan
prosesnya sangat rumit. Umumnya ini didasari oleh suatu rangkaian reaksi, yang dibagi
dalam 3 fase: fase farmasetik, fase farmakokinetik dan fase farmakodinamik (Mutshler,
1986).
Pada model ini obat dalam saluran cerna DGI diabsorbsi secara sistemik pada suatu
tatapan laju reaksi,K0. Obat ini dieliminasi dari tubuh oleh suatu proses orde kesatu dengan
suatu tatapan laju orde kesatu,K. Model ini analog dengan pemberian obat secra infuse
intravena. Model farmakokinetik yang menganggap arbsorbsi orde nol digambarkan dalam
Gambar 1 (Shargel and Yu,2015).
Gambar 1. Model farmakokinetik kompartemen-satu untuk absorpsi obat orde nol dan
eliminasi obat orde kesatu.
Laju eliminasi pada setiap waktu, dengan proses orde kesatu adalah sama dengan
DBK. laju masukan adalah K0. Oleh karena itu, perubahan per satuan waktu dalam tubuh
dapat dinyatakan sebagai berikut :
Laju absorpsi obat adalah konstan dan berlanjut sampai jumlah obat dalam dinding
usus, DGI habis. Waktu dimana absorpsi obat berlangsung sama dengan DGI/K0. Setelah
waktu ini obat tidak, tersedia lagi untuk absorpsi dari dinding usus dan persamaan 7.7
tidak, lagi berlaku. Konsentrasi obat dalam plasma akan menurun menurut suatu proses
laju eliminasi orde kesatu (Gambar 2) (Shargel and Yu, 2005).
Model ini menganggap bahwa masukan adalah orde kesatu dan suatu eliminasi juga
orde kesatu (Gambar 3). Perasaan diferensial yang menggambarkan laju perubahan obat
dalam tubuh :
F adalah fraksi obat terarbsorbsi secara sistemik. Oleh karena obat dalam saluran
cerna juga mengikuti suatu proses penurunan orde kesatu (yakni arbsorbsi dinding saluran
cerna), jumlah obat dalam saluran cerna sama dengan D0e-Kat
Gambar yang khas dari konsentrasi obat dalam tubuh setelah dosis oral disajikan
dalam Gambar 4
Gambar 3. Model farmakokinetik kompartemen-satu untuk absorpsi obat orde
kesatu dan eliminasi obat orde kesatu.
Gambar 4 Jenis kurva kadar dalam plasma-waktu untuk obat yang diberikan secara oral dosis
tunggal (Shargel and Yu, 2005).
1. Alat
Kalulator Scientific
Laptop
Kertas Semilogaritmik
Alat Tulis
Penggaris
2. BAHAN
Text Book
3. KASUS
Kadar parasetamol dalam plasma darah sukarelawan setelah pemberian dosis tunggal 500 mg
parasetamol secara oral.
Kadar parasetamol dalam plasma darah enam sukarelawan setelah pemberian kombinasi
parasetamol 500 mg dan fenilpropanolamin hidroklorida 50 mg secara ora
Kadar fenilpropanolamin hidroklorida dalam plasma pada enam sukarelawan setelah
pemberian fenilpropanolamin hidroklorida 50 mg secara oral.
Katzung, B.G. 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik : Reseptor-reseptor Obat dan
Farmakodinamik. Penerbit Buku Kedokteran. EGC
Mutsler, E., 1986. Dinamika Obat : Buku Ajar Farmakologi dan Toksikologi., Penerbit
ITB.Bandung
Rusdiana, dkk. (2007). Formulasi Tablet Pirimetamin dengan Metode Granulasi Basah.
Shargel, L., Yu, A, and Wu, S. 2005. Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan,
Sweetman, S.C.. 2009. Martindale The Complete Drug Reference, Thirty Sixth Edition.