Anda di halaman 1dari 4

TUGAS UNDANG-UNDANG KESEHATAN

RANGKUMAN UNDANG – UNDANG KESEHATAN


UU NO. 12 TH 2011 DAN UU NO. 36 TH 2009

Hari,Tanggal: Rabu, 29 April 2020

OLEH
NAMA : Ketut Mery Virgoyani
NIM : 18021107
KELAS : A3D
Nama Dosen Pengampu : dr. I Gusti Lanang Made Rudhiarta, MHA.

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
DENPASAR
2020
UU NO 12 TH 2011

BAB I
KETENTUAN UMUM (Pasal 1)

Naskah Akademik adalah naskah hasil penelitian atau pengkajian hukum dan hasil
penelitian lainnya terhadap suatu masalah tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah mengenai pengaturan masalah tersebut dalam suatu Rancangan
Undang-Undang, Rancangan Peraturan Daerah Provinsi, atau Rancangan Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota sebagai solusi terhadap permasalahan dan kebutuhan hukum
masyarakat.
PASAL 2
Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum negara.
PASAL 3
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan hukum dasar
dalam Peraturan Perundang-undangan
2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ditempatkan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia.
3. Penempatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia tidak merupakan dasar pemberlakuannya.
4. PASAL 8
(1) Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat
(1) mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah
Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri,
badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau
Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi,
Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala
Desa atau yang setingkat.
(2) Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui
keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh
Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.
UU NO 36 TH 2009

BAB I
Ketentuan Umum (1 Pasal)
 Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika
 Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia.
 Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
 Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan
cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun
secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat

Pasal 40
 Daftar dan jenis obat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditinjau dan
disempurnakan paling lama setiap 2 (dua) tahun sesuai dengan perkembangan
kebutuhan dan teknologi
 Perbekalan kesehatan berupa obat generik yang termasuk dalam daftar obat esensial
nasional harus dijamin ketersidiaan dan keterjangkauannya, sehingga penetapan
harganya dikendalikan oleh Pemerintah.

BAB VI
UPAYA KESEHATAN
Bagian kesatu (Pasal 46-51) Umum
Bagian kedua
• Pelayanan Kesehatan
Paragraf kesatu
• Pemberian pelayanan (Pasal 52 – 55)
Paragraf kedua
• Perlindungan pasien (Pasal 56 – 57)
Bagian ketiga
• Pelayanan Kesehatan tradisional
• Pasal 59
1. Berdasarkan cara pengobatan
a. Yang menggunakan keterampilan
b. Yang menggunakan ramuan
Bagian Keempat
• Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Bagian Kelimabelas
• Pengamanan dan penggunaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (pasal 98-108)
• Pasal 98
1. Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/bermanfaat, bermutu, dan
terjangkau.
2. Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan,
menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang
berkhasiat obat
Bagian Ketujuhbelas
• Pengamanan Zat Adiktif (pasal 113-116)
• Pasal 113
1. Zat adiktif meliputi tembakau, produk yang mengandung tembakau, padat, cairan, dan
gas yang bersifat adiktif yang penggunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya
dan/atau masyarakat sekelilingnya.
2. BAB XX
3. Ketentuan Pidana (Pasal 190-201)
Pasal 190
1. Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan yang melakukan
praktik atau pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang dengan sengaja tidak
memberikan pertolongan pertama terhadap pasien yang dalam keadaan gawat darurat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) atau Pasal 85 ayat (2) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp200.000.000,00
(dua ratus juta ).
2. Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan terjadinya
kecacatan atau kematian, pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga
kesehatan tersebut dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 ( 1miliar ).

Anda mungkin juga menyukai