PRAKTIKUM IV
PENYAKIT JANTUNG KORONER
STEMI (ST-ELEVASI MYOCARD INFRACTION)
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui definisi penyakit STEMI.
2. Mengatahui patofisiologi penyakit STMI.
3. Mengetahui tatalaksana penyakit STMI (Farmakologi & Non-Farmakologi).
4. Dapat menyelesaikan kasus terkait penyakit STMI secara mandiri dengan
menggunakan metode SOAP.
Gambar 2. Proses adhesi, aktivasi dan agregasi platelet kemudian terbentuk thrombus
2.3. Diagnosis Awal
HOSPITAL
STEMI
Non-farmakologi
Farmakologi
Apabila pasien merasakan rasa nyeri pada dada (chest discomfort), maka kita
melihat dulu apakah pasien memang memiliki riwayat sakit jantung dan apakah
pasien telah menerima peresepan nitrogliserin (NTG). Apabila pasien sudah
menerima peresepan nitrogligerin sebelumnya dan saat kejadian pasien masih
memiliki nitrogliserin, maka tindakan pertama yang dapat dilakukan pasien untuk
mengatasi nyerinya adalah dengan memberikan nitrogliserin tersebut satu kali
dosis dengan rute sublingual. Jika 5 menit setelah pemberian nitrogliserin, pasien
masih mengeluhkan rasa nyeri (chest discomfort), maka pasien harus dibawa ke
Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut. Jika 5 menit
setelah pemberian nitrogliserin, pasien sudah tidak mengeluhkan nyeri (chest
discomfort) maka dilakukan managemen angina pektoris stabil (Spinler et al,
2008).
Pasien merasakan nyeri pada daerah dada (chest discomfort)
Tidak Ya
Jika sudah sejak awal pasien tidak pernah diresepkan dengan nitrogliserin,
maka dilihat dulu apakah rasa nyeri (chest discomfort) dalam waktu 5 menit membaik
atau memburuk. Jika 5 menit nyeri sudah hilang, maka pasien direkomendasikan
untuk berkonsultasi dengan dokter. Jika 5 menit nyeri dada atau rasa tidak enak pada
dada (chest discomfort) tidak membaik, maka pasien harus dibawa ke Rumah Sakit
untuk mendapatkan penangan medis. Pada saat di EMS (Emergency system), pasien
dapat diberikan terapi nitrogliserin sublingual (maksimal 3X dosis sejak awal
terjadinya nyeri) dan aspirin dosis 162 mg-325mg. Skema penatalaksanaan
prehospital STEMI dapat dilihat pada gambar 2.4.2.(Spinler et al, 2008).
2. Hospital
a. Oksigen
b. Nitrogliserin
Nitrogliserin dapat mengurangi preload dan after load pada arteri peripheral
dan dilatasi vena, relaksasi pada arteri koroner epicardial dan pelebaran pembuluh
darah collateral. Nitrat tidak boleh diberikan kepada pasien yang telah menerima
inhibitor fosfodiesterase untuk disfungsiereksi dalam 24jam terakhir (48jam untuk
tadalafil) (Spinleret al, 2008).
Current Medication
Drug Dose Freq. Route Time 15/7
Aspirin 320mg 1x1 Oral Pagi Pk.
08.15
Siang
Sore
Malam
Clopidogrel 300mg 1x1 Pagi Pk. 08.15
Siang
Sore
Malam
Metocloprami 10mg i.v. Pagi Pk. 08.15
d Siang
Sore
Malam
Morphine 5mg i.v. Pagi Pk. 08.15
Siang
Sore
Malam
LAMPIRAN
1. FORM SOAP
PHARMACEUTICAL CARE
PATIENT PROFILE
Tn. / Ny.
Diagnosa kerja :
Diagnosa banding :
Drug Allergies:
Medication
No. Nama Obat Indikasi Dosis yang Dosis Terapi
digunakan (literatur)
1
8
LABORATORY TEST
Test (normal range) Tgl Tgl
WBC (4000-10000/mm3)
Hb (L: 13-17 g/dL)
RBC (4-6x106/mm3)
Hct (L:40-54%)
PLT (150000-450000/mm3)
Gula darah puasa (76-110 mg/dL)
Gula darah 2 jam PP (90-130 mg/dL)
Cholesterol (150-250 mg/dL)
TG (50-200 mg/dl)
Uric acid (L:3,4-7 mg/dL)
Albumin (3,5-5,0 g/dL)
SGOT (0-35 u/L)
SGPT (0-37 u/L)
BUN (10-24 mg/dL)
Kreatinin (0,5-1,5 mg/dl)
Natrium (135-15 mEq/L)
Kalium (3,5-5,0 mEq/L)
PHARMACEUTICAL PROBLEM
Subjective (symptom)
Objective (signs)
Monitoring
Efektivitas
Efek Samping Obat
2. Form Medication Record
Nama Pasien Tanggal Waktu Nama Obat Dosis Obat Alergi Obat dan Tanda
Diberikan Obat Pemberian Obat Reaksi Alergi Tangan
Apoteker
3. Form Medication Reminder
Bulan / Tahun
Nama (Tanggal Pemberian Obat)
Waktu
Obat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 24 2 2 2 2 2 30
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 5 6 7 8 9
Pagi
Siang
Sore
Malam
Pagi
Siang
Sore
Malam
DAFTAR PUSTAKA