Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KOSMETOLOGI (EARLY EXPOSURE)

LOKASI (WATSON’S LEVEL 21)

Kelas A2C

Oleh:

KELOMPK VI

1. Made Indah Pradnya Sriani (171200210)


2. Muhammad Nanda Aprilianto (171200211)
3. Ni Kadek Ria Anjani (171200212)

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS

INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI

DENPASAR

2019
I. DEFINISI KELUHAN
1. Anti Acne
Anti Acne adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel
pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus, dan kista pada
tempat predileksi. Acne fulgaris adalah penyakit peradangan menahun folikel
pilosebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri.
Gambaran klinis acne vulgaris sering polimorfik, terdiri atas berbagai kelainan kulit
berupa komedo, papul, pustul, dan jaringan parut yang terjadi akibat kelainan aktif
tersebut baik jaringan parut yang hipotrofik maupun yang hipertofik (Rivera,1941).
Anti Acne vulgaris atau lebih sering disebut jerawat merupakan penyakit kulit
yang banyak sekali dijumpai terutama di masyarakat kita Indonesia, penyakit yang
menyerang bagian organ kulit ini terutama ditemui pada usia remaja dan dewasa
muda, wanita usia 15 – 19 tahun dan pada pria usia 17 – 21 tahun, tapi sering juga usia
lebih muda atau lebih tua, terkena penyakit ini. Berdasarkan beberapa penelitian
menyebutkan bahwa frekuensi akne, vulgaris pada populasi manusia cukup tinggi,
bahkan menurut Kligman penyelidik terkenal dibidang akne tidak ada seorang
manusiapun yang melewati kehidupannya tanpa sebuah jerawat dikulitnya. Sehingga
timbul keraguan apakah akne ini merupakan penyakit atau hanya suatu tanda
kehidupan fisiologis saja. Sama seperti tumbuhnya kumis jenggot dan lain-lain.Hal
inilah yang menjadi kendala karena walaupun akne vulgaris ini tidak membahayakan
kehidupan tetapi sering menjadi masalah karena akibat kosmetik yang tidak jarang
menjadi keluhan psikologis penderita terhadap lingkungan sosial sekelilingnya,
bahkan menyebabkan kurang percaya diri pada aindividu tersebut, malu untuk
berkumpul-kumpul dan lain sebagainya. Acne vulgaris ini menyerang dan mengenai
appendages kulit yaitu kelenjer lemak kulit sehingga daerah kulit yang lebih sering
terkena adalah bagian kulit yang yang banyak mengandung kelenjar lemak yaitu
muka, leher, dada, bahu punggung dan lengan atas bagian atas (Rivera,1941).
Berdasarkan penyebab yang disebabkan oleh anti ance dapat terjadi akibat
beberapa factor, yaitu:
1. Produk sebum (lemak) yang meningkat.
2. Perubahan dalam komposisi lemah permukaan kulit
3. Penyumbatan saluran kelenjar sebasea
4. Kolonisasi bakteri pada tempat tersebut
(Rivera,1941).
2. Tabir Surya
Tabir surya merupakan sediaan kosmetik yang digunakan dengan maksud
memantulkan atau menyerap secara aktif cahaya matahari terutama pada daerah
dengan emisi gelombang ultraviolet dan inframerah, sehingga dapat mencegah
terjadinya gangguan kulit karena sinar UV (Draelos dan Thaman, 2006). Berdasarkan
kandungan zat aktifnya, sediaan tabir surya dibedakan menjadi 2 yaitu sunblock dan
sunscreen. Sunblock merupakan sediaan tabir surya yang mekanisme kerjanya secara
fisik memantulkan sinar UV, sedangkan sunscreen secara kimia menyerap sinar UV
agar tidak menyerang sel kulit (Singh dkk., 2009)
Senyawa yang memiliki aktivitas sebagai pelindung terhadap sinar matahari
sangat berguna dalam mengurangi efek buruk radiasi sinar UV pada kulit. Namun,
banyak zat aktif pengabsorpsi sinar UV yang dapat menyebabkan terjadinya alergi dan
iritasi pada kulit. Oleh karena itu, pengembangan formulasi yang mengandung ekstrak
tanaman sedang dikembangkan. Kosmetik dari tumbuhan yang biasa digunakan untuk
menghindari penuaan yaitu senyawa antioksidan. Senyawa antioksidan dapat
digunakan untuk meminimalisir aktivitas radikal bebas dan melindungi kulit dari
radiasi sinar UV karena adanya kandungan polifenol dalam senyawa. Senyawa yang
mengandung cincin aromatik dapat mengabsorpsi sinar UV khususnya UV A dan UV
B pada panjang gelombang 200-400 nm. Beberapa senyawa aktif antioksidan seperti
flavonoid, tannin, antraquinon, sinamat, kurkumin, dan lain-lain telah dilaporkan
memiliki kemampuan sebagai pelindung terhadap sinar UV (Singh dkk., 2009)
3. Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan
cara mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif. Salah satu bentuk
senyawa oksigen reaktif adalah radikal bebas, senyawa ini terbentuk di dalam tubuh
dan dipicu oleh bermacam-macam faktor (Wahyu, 2008).
Selain itu serangan radikal bebas terhadap molekul sekelilingnya akan
menyebabkan terjadinya reaksi berantai, yang kemudian menghasilkan senyawa
radikal baru. Dampak reaktivitas senyawa radikal bebas mulai dari kerusakan sel atau
jaringan, penyakit autoimun, penyakit degeneratif, hingga kanker. Oleh karena itu
tubuh memerlukan substansi penting, yakni antioksidan yang dapat membantu
melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dengan meredam dampak negatif
senyawa radikal bebas tersebut (Karyadi, 1997).
4. Moistuizer
Kosmetik pelembab (moisturizers) termasuk kosmetik perawatan yang bertujuan
untuk mempertahankan struktur dan fungsi kulit dari berbagai pengaruh seperti udara
kering, sinar matahari terik, umur lanjut, berbagai penyakit kulit maupun penyakit
dalam tubuh yang mempercepat penguapan air sehingga kulit menjadi lebih kering
(Wasitaatmadja, 1997).
5. Anti aging
Anti-aging atau anti penuaan adalah produk kosmetik yang digunakan secara
topikal yang mampu mengobati/menghilangkan gejala yang disebabkan oleh sinar UV
atau disebut photoaging pada kulit atau produk yang dapat mengurangi/memperlama
timbulnya gejala-gejala photoaging (Barel, et al.,2009).
Berikut ini adalah beberapa fungsi dan manfaat dari produk anti-aging menurut
Muliyawan dan Suriana (2013) :
1. Fungsi anti-aging
a. Menyuplai antioksidan bagi jaringan kulit.
b. Menstimulasi proses regenerasi sel-sel kulit.
c. Menjaga kelembaban dan elastisitas kulit.
d. Merangsang produksi kolagen.
2. Manfaat anti-aging
a. Mencegah kulit dari kerusakan degeneratif yang menyebabkan kulit terlihat
kusam dan keriput.
b. Kulit tampak lebih sehat, cerah, dan awet muda.
c. Kulit tampak elastis, dan jauh dari tanda-tanda penuaan dini.
(Barel, et al.,2009).
II. PENJELASAN PRODUK
1. Anti Acne (Pond’s Acne Solution)
Pond’s Acne Solution ini diformulasikan khusus untuk mengatasi berbagai
permasalahan akibat dari kulit berminyak dan berjerawat. Bentuk ponds biasanya
krim. Kegunaan pond’s biasanya sebagai memutihkan kulit secara alami, mencerahkan
kulit, menghaluskan kulit. Ponds mengandung berbagai senyawa antara lain: Mycristic
Acid, glycerin, water, propylene glycol, potassium hydroxide, strearic acid. Cara
pemakaian basahi wajah, keluarkan isi produk kira-kira sebesar biji jagung ke telapak
tangan dan buat busa dengan tangan, lalu gunakan untuk membersihkan wajah dan
leher sembari memijat lembut kulit wajah. Kemudian bilas dengan air hingga bersih.

2. Tabir Surya (Loreal UV Perfect Mate & Fresh)


L'Oréal Paris UV Perfect Matte & Fresh Long UV SPF 50 / PA ++++ diperkaya
dengan mexoryl XL Filter yang dikombinasikan dengan Long UVA Filters. Kedua
kandungan ini diketahui efektif dalam memberikan perlindungan sekaligus mencegah
kerusakan yang disebabkan oleh terhadap sinar UV, menghindari risiko penggelapan
kulit, noda hitam, penuaan dini, dan warna kulit tidak merata. Tak hanya sampai di
situ saja, produk yang baru hadir di tanah air ini juga telah dilengkapi dengan
kandungan detoxyl yang akan membantu melindungi kulit dan partikel polusi hingga
PM 2,5.
L'Oréal Paris UV Perfect Matte & Fresh Long UV SPF 50 / PA ++++ juga
mengandung 3 ekstrak tanaman astringent yang diketahui baik untuk mencegah
produksi sebum berlebih pada kulit. Sunscreen ini juga terasa begitu spesial berkat
kandungan mattifying pure clays yang dapat mengurangi produksi minyak berlebih
untuk hasil akhir bebas kilap hingga suhu 45° dan kelembapan 80%. Cara pakai
aplikasikan produk secara merata ke seluruh area wajah sebelum beraktivitas di luar
ruangan. Idealnya, produk ini diaplikasikan pada bagian akhir skin care dan sebelum
pemakaian makeup. Aplikasikan sunscreen secara berkala (tiap 2-3 jam), terlebih jika
Anda banyak melakukan aktivitas di luar ruangan..

3. Antioksidan (Loreal White Perfect Pearl)


Loreal White Perfect Pearl yang tak hanya mampu menutup kekurangan pada
wajah dengan kandungan foundation-nya, tetapi juga sekaligus membuat kulit lebih
cerah. Yang membedakan foundation L’Oreal White Perfect Pearl dari foundation
lainnya adalah hasil akhirnya yang mencipta warna akhir cerah dan sehat merona.
Kelebihan lain dari kedua foundation ini adalah kandungan Color Resistium Network–
nya. Fungsi kandungan ini adalah untuk membantu makeup ini bertahan lama pada
kulit, meski terjadi perubahan jumlah minyak pada kulit wajah. Alhasil, membuat
makeup ini bisa bertahan pada wajah hingga 16 jam untuk membantu kulit lebih putih
dan cerah, kedua produk ini diperkaya kandungan White Pearl Complex. Kandungan
ini mengandung Melanin Block dan UVA-UVB Protection yang mampu melawan
produksi melanin di kulit dan melawan penuaan akibat sinar UV. Vitamin C di
dalamnya juga menutrisi kulit serta berfungsi sebagai antioksidan yang dapat
mencegah kerusakan pada kulit dari kontak dengan matahari dan polusi.
4. Moistuizer (La Tulipe Moistuizer Gel)
La Tulipe Moisturizer Gel adalah pelembab yang didesign untuk dapat
digunakan pada semua jenis kulit. Diperkaya dengan Squalane and Chamomile
Extracts untuk mempertahankan kelembaban alami kulit dan menjaganya tetap halus,
lembut, dan segar. Formulanya bebas minyak dan tidak menyebabkan jerawat. la
tulipe moisturizer gel ini adalah Pelembab berbentuk gel yang dapat digunakan untuk
semua jenis kulit, dan mengandung bahan aktif yang tidak menimbulkan jerawat
sehingga dapaat dipakai untuk mengatasi seseringan sesudah pemakaian obat jerawat.
5. Anti aging (Loreal Revitalift Laser X3)
L’Oreal Revitalift Laser X3 juga memiliki beragam rangkaian produk agar
manfaat yang bisa dirasakan secara maksimal. Produk yang dihadirkan mulai dari
Cosmetic Power Water, Eye Cream, Serum, dan Moisturizers. Tentunya rangkaian ini
memiliki manfaat yang berbeda. L’Oreal Revitalift Laser X3 memiliki dua variasi,
yaitu Revitalift Laser X3 dan Revitalift Laser X3 Total Care. L’Oreal Revitalift Laser
X3 mengandung Pro-xylane tertinggi yang dapat memperbaiki tekstur kulit dan
membuat kulit terasa lebih kenyal. Adenosinenya pun mampu membuat kulit terasa
lebih kencang. Ceramide Pronya juga mengoptimalkan kualitas kulit dan kekenyalan
kulit, serta mempermudah penyerapan dan mempercepat regenarasi kulit. L’Oreal
Revitalift Laser X3 Total Care diperkaya dengan kandungan SPF 27/PA+++ untuk
menyamarkan dan mencegah pembentukan noda hitam juga memberikan perlindungan
kulit wajah terhadap sinar matahari.

III. TINGKAT PEMINATAN PRODUK


Dari Toko Watsons yang berlokasi di Level 21 Mall, Teuku Umar. Produk yang
diminati yaitu Loreal UV Perfect Mate & Fresh dimana produk tersebut sangat diminati
karena memberikan perlindungan sekaligus mencegah kerusakan yang disebabkan oleh
terhadap sinar UV, menghindari risiko penggelapan kulit, noda hitam, penuaan dini, dan
warna kulit tidak merata mencerahkan wajah, mengangkat sel kulit mati, Sebagian
konsumen mencari kosmetik untuk membersihkan wajah.
IV. CONTOH SWAMEDIKASI DI LAPANGAN
DAFTAR PUSTAKA

Barel, A. O., Paye, M., dan Maibach, H. I. (2009). Handbook of Cosmetic Science and
Technology, Third Edition, Informa Healthcare USA Inc., New York.

Draelos, Z. D., dan Lauren A. Thaman, 2006, Cosmetic Formulation of Skin Care Product, 362,
Taylor and Francis Group, New York.

Karyadi, E., 1997, Antioksidan: Resep Awet Mudat dan Umur Panjang From Uji Aktivitas
Antiradikal Dengan Metode DPPH dan Penetapan Kadar Fenol Total Ekstrak Daun
Keladi Tikus (Thyponium divaricatum (Linn) Decne), Pharmacon, Vol. 6, No. 2, 51-56.

Rivera, G. Preminary Chemical and Pharmacological Studies on “cunde amor” Momordica


charantia L. Am. J. Pharm. 1941. Hal: 281-297.

Shah, HC. dan Singh, KK., 2009, Xanthan Gum In: Rowe, R.C., Sheskey, P.J. dan Weller P.J.
(eds.) Handbook of Pharmaceutical Excipients 6 th Edition, Minneapolis,
Pharmaceutical Press.

Wahyu Widowati. 2008. Potensi Antioksidan sebagai Antidiabetes. Jurnal Kedokteran


Maranatha, 2 (7): Hal. 193 – 202.

Wasitaatmadja.1997.Penuntun Kosmetik Medik.Universitas Indonesia: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai