Anda di halaman 1dari 22

Kesehatan Keselamatan Kerja

Potensi Bahaya dan Tanggap


Darurat di Laboratorium

KELAS A2D
Meet Our 1.
2.
I Made Astawa Ari Putra
I Wayan Juniarsa
(171200245)
(171200248)
Team: 3.
4.
Khoirriyahtus Sa’diah
Komang Ayu Tri Utami Dewi
(171200249)
(171200250)
5. Hadya Aswamadanti (171200253)
6. Ni Kd Ayu Surya Adnyani (171200254)
7. Putu Baskara Yoga (171200266)
8. Putu Sistha Purwaningrum (171200267)
Overview Materi
01 Potensi Bahaya

02 Tanggap Darurat
POTENSI BAHAYA
Potensi Bahaya
Bahaya Biologi Bahaya Kimia
Bahaya yang berasal dari bahan bahan kimia
Bahaya biologi yang berasal dari sumber-sumber
yang memiliki sifat beracun bagi tubuh, dari
seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau
mulai yang bersubstansi cair, padat, ataupun
bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam
gas yang berada di tempat kerja.
yang terdegradasi.

Bahaya Fisik
Potensi bahaya yang dapat menyebabkan
gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga Bahaya Ergonomi
kerja yang terpapar, misalnya: terpapar Potensi bahaya yang disebabkan oleh penerapan
kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim, ergonomi yang tidak sesuai dengan norma-norma
intensitas penerangan kurang memadai, radiasi. yang berlaku, seperti : ketidakserasian antara
manusia dan alat kerja.

Bahaya Psikologi
Bahaya yang timbul dari aspek-aspek psikologis
ketenagakerjaan yang kurang baik seperti : penempatan tenaga
kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat & motivasi,
kurangnya keterampilan dalam bekerja, serta hubungan antara
individu yang tidak harmonis
BAHAYA BIOLOGI

Lingkungan laboratorium yang tidak bersih


dan tidak higienis yang dapat pemicu
berkembangnya bakteri maupun virus,
sehingga tenaga kerja yang bekerja di
laboratorium rentan terkena infeksi dari
bakteri maupun virus tersebut.
BAHAYA FISIK
Adanya arus pendek listrik yang dapat
menyebabkan terjadinya kebakaran, atau
akibat pengaturan suhu ruangan yang
kurang baik, suhu menjadi terlalu panas
sehingga menimbulkan reaksi dengan
bahan yang mudah terbakar di dalam
laboratorium. Selain itu, penerangan yang
tidak sesuai serta terdapat radiasi dari
peralatan yang ada di laboratorium.
BAHAYA KIMIA
Explosive (Mudah Meledak)

Bahan kimia dengan symbol di


samping adala bahan yang mudah
meledak, yang dapat terjadi
karena adanya benturan,
pemanasan, gesekan, atau karena
adanya sumber percikan api.
Contoh bahan kimia dengan sifat
explosive misalnya amonium nitrat
dan nitroselulosa.
BAHAYA KIMIA
Oxiding (Mudah Teroksidasi)

Bahan yang mudah menguap atau


oksidasi dapat menjadi penyebab
kebakaran akibat adana reaksi bahan
tersebut dengan udara yang panas,
percikan api, atau bereaksi dengan
bahan-bahan yang bersifat reduktor.
Contoh bahan kimia yang bersifat oksidasi
misalnya hydrogen peroksida dan kalium
perklorat.
BAHAYA KIMIA
Corrosive (Korosif)

Simbol di samping menunjukkan bahwa


suatu bahan kimia bersifat korosift dan
dapat merusak jaringan mellaui uap yang
dihirup atau kontak langsung dengan kulit
maupun mata. Karakteristiknya dapat
dilihat dari tingkat keasamannya, pada pH
sekitar <2 atau >11,2. Contoh bahan yang
bersifat korosif yaitu belerang dioksida,
natrium hidroksida, dan hidrogen klorida.
BAHAYA KIMIA
Flammable (Mudah Terbakar)

Simbol yang menunjukkan bahan kimia


mudah terbakar, yang penyebabkan karena
pengaruh dari kelembaban bahan tersebut.
Bahan dengan sifat ini dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok, yaitu zat terbakar
langsung, contohnya aluminium alkil forfor;
gas amat mudah terbakar, contohnya
buatana dan propane; cairan mudah
terbakar, seperti aseton dan benzene; dan
zat sensitif terhadap air, yaitu zat yang
membentuk gas mudah terbakar bila
terkena air atau api.
BAHAYA KIMIA
Toxic (Beracun)

Simbol di samping menujukkan bahan


adalah beracun (toksik), yang bersifat
akut dan kronis, bahkan dapat
menyebabkan kematian. keracunan
dapat melalui kontak langsung dengan
kulit, mulut, maupun pernafasan. Contoh
bahan yang bersifat beracun adalah
merkuri dan arsen klorida.
BAHAYA KIMIA

Harmful Irritant (Iritasi)

Simbol di samping menunjukkan bahwa


bahan kimia bersifat mengiritasi yang terbagi
menjadi dua kode, yaitu Xn dan Xi. Kode Xn
memiliki sifat berisiko pada kesehatan jika
bahan masuk melalui pernafasan, mulut, dan
melalui kontak kulit. Contohnya seperti piridin.
Sedangkan kode Xi menunjukkan risiko
inflamasi jika bahan kontak langsung dengan
kulit dan selapur lendir. Contoh: ammonia dan
benzil klorida.
BAHAYA ERGONOMI

Jenis bahaya ini berasal dari ketidak sesuaian


desain layout kerja / mesin, gerakan yang
berulang serta postur / posisi kerja yang dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan seperti
tidak mengerti cara menggunakan alat
kerja, musculoskeletal disorders (MSDs), carpal
turner syndrome (CTS). Sehingga badan
menjadi mudah pegal dan mengalami
gangguan lainnya.
BAHAYA PSIKOLOGI
Bahaya yang berasal dari konflik batin
dengan lingkungan yang ada di tempat
kerja, baik itu dengan rekan kerja maupun
dengan fasilitas yang ada di lingkungan
kerja, kemudian dapat menganggu
psikologis pekerja sehingga produktivitas
pekerja menurun.

Contohnya aksi bullying, kekerasan,


pengucilan, tekanan pekerjaan,
tuntutan deadline pekerjaan, persaingan
kerja tidak sehat, pekerjaan yang
monoton, alat bantu kerja yang tidak
memadai dan lainnya.
TANGGAP DARURAT
Prosedur Tanggap Darurat

Kebakaran
Menghirup Uap
Bahan Kimia
Terpapar
Bahan Kimia
pada Mata
Bahan Kimia
Terpapar Tertelan
Bahan Kimia di
Kulit/Pakaian
Kebakaran
Jika pakaian terbakar, Bunyikan tanda bahaya, lalu keluar dari
bergulinglah di lantai untuk gedung, berkumpul di titik kumpul (assembly
memadamkan api point) dan tunggu kedatangan petugas
pemadam kebakaran
Terpapar Bahan Kimia pada Mata

• Segera bilas mata dengan air selama


setidaknya 15 menit
• Apabila mengenakan lensa kontak,
segera lepas sebelum pembilasan
• Segera periksakan ke dokter agar
tidak terjadi keparahan
Terpapar Bahan Kimia di Kulit/Pakain
• Segera bilas dengan air selama 15 menit. Untuk
paparan yang banyak harus menggunakan
safety shower
• Ketika membilas segera tanggalkan pakaian
dan perhiasan yang terkontaminasi
• Hati-hati ketika melepas kaos atau pakaian
tanpa kancing untuk menghindari kontaminasi
pada mata
• Buang pakaian yang telah terkontaminasi atau
cuci secara terpisah dengan pakaian lain
• Cari tahu apakah terdapat dampak yang
ditimbulkan dari paparan bahan kimia tersebut
Menghirup Uap Bahan
Kimia
Bahan Kimia Tertelan

• Segera tutup wadahnya, buka jendela atau


tingkatkan ventilasinya dan pindah ke udara
segar • Segera ke unit gawat darurat rumah
• Jika gejala muncul seperti sakit kepala, iritasi
hidung atau tenggorokan, pusing atau sakit terdekat
mual-mual, segera hubungi petugas medis • Jangan paksa untuk memuntahkan,
dan jelaskan bahan kimia yang terhirup
• Periksa MSDS (Material Safety Data Sheet) kecuali diminta oleh petugas medis
untuk mengetahui pengaruh kesehatan apa
yang akan timbul termasuk yang tidak timbul
seketika
Thank You

Anda mungkin juga menyukai