Kelompok 1
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan izinnya kita
kuliah “Kimia Bahan Alam Laut”. Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin
kesempurnaan, maka dari itu penyusun memohon saran dan arahan yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan makalah ini, di masa akan datang dan penyusun
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ekstraksi adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari
simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh
serbuk. Cahaya langsung preparat farmasi tertentu yang dibuat dengan proses
ektraksi yakni dengan penarikan zat pokok yang diinginkan dari bahan
mentah obat dengan menggunakan pelarut yang dipilih dimana zat yang
diinginkan larut.
1
Metode skrining fitokimia dilakukan dengan melihat reaksi pengujian warna
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Voucher Sampel
organisma;
pengetahuan terkait;
daerah;
terkait.
3
2. Koleksi Simplisia
pengetahuan tentang taksonomi organisma atau sejarah alam. Hal ini juga
bila koleksi sampel di daerah tertentu yang jauh dan sulit dijangkau, ketika
mengumpulkan simplisia.
a. Peralatan pengumpul
Peralatan dasar
4
Pisau untuk memotong simplisia.
b. Teknik pengumpulan
Ambil beberapa foto close-up (dengan penggaris atau benda lain untuk
5
c. Penanganan di lapangan
d. Rekaman data
jelas, dan dapat dibaca. Jenis data yang direkam akan tergantung pada
3. Persiapan simplisia
yang akurat dan dapat dipercaya. Prinsip dasar yang harus dipegang adalah
bahan simplisia harus bersih dan bebas dari zat-zat asing, dan menghindari
6
a. Penyimpanan
dilakukan.
alkohol 70%.
b. Pentahapan simplisia
7
Ekstraksi adalah mengeluarkan metabolit pertama dan kedua dari sel
polaritas yang sama. Produk yang diperoleh dari ekstraksi berupa campuran
metabolit dalam keadaan cair atau setengah padat dalam bentuk bubuk kering.
1. Persyaratan ekstraksi
khusus untuk menarik senyawa tertentu saja dari sel jaringan simplisia.
2. Pemilihan pelarut
sebagian besar ditentukan oleh jenis pelarut yang digunakan dalam proses
8
adalah toksisitas rendah, kemudahan penguapan pada suhu rendah, efek
a. Air
b. Aseton
c. Etanol
berarti etanol lebih efisien menjebol dinding sel yang bersifat tankutub
9
dan menyebabkan polifenol keluar dari sel. Kuantitas senyawa
d. Kloroform
e. Eter
asam lemak.
f. Diklorometana
3. Metode ekstraksi
10
Beberapa metode ekstraksi simplisia yang umum digunakan dalam
bahan alam untuk memperoleh zat yang diinginkan dipaparkan berikut ini
a. Homogenisasi simplisia
b. Ekstraksi berseri
11
Konstanta Konstanta
Pelarut dielektrika Pelarut dielektrika
(20ºC) (20ºC)
Pentana 1,8 Etil Asetata 6,0
Heksana 1,9 Asa Asetat 6,2
Sikloheksana 2,0 Diklorometana 9,1
Benzenaa 2,3 Piridina 12,3
Toluen 2,4 Asetona 20,7
Dietil Eter 4,3 Metanol 32,6
Dimetil Asetonitril
4,7 37,5
Sulfoksida
Kloroform 4,8 Air 78,5
a
Konstanta dielektrika diukur pada suhu 25ºC
Sumber : Sanker et al., 2006
c. Soxhletasi
diinginkan tersebut dari zat yang tidak larut. Keuntungan dar metoda
ini adalah pelarut yang digunakan didaur ulang dalam sistem tanpa
d. Maserasi
polaritas pelarut.
12
e. Rebusan
Metoda ini dilakukan dengan cara merebus simplisia dalam air selama
f. Infus
yang digunakan untuk kontak antara simplisia dengan pelarut air lebih
g. Pencernaan
h. Perkolasi
13
permukaan bungkusan, lalu tutup dan biarkan selama 24 jam. Setelah
dan dibiarkan 24 jam. Perlakuan seperti ini diulangi hingga tiga kali.
i. Sonikasi
14
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang memproduksi
adalah sumber makanan baik manusia maupun hewan. Bahan makanan itu
ada yang berupa metabolit pertama dan ada yang berupa metabolit kedua.
berfungsi untuk pertahanan diri. Untuk memproduksi zat racun. Zat racun ini
kandungan senyawa yang ada dalam metabolit kedua itu, penapisan kimianya
ekstrak yang berasal dari tumbuhan. Oleh karena itu, metoda ini disebut
1. Metode penapisan
a. Deteksi isoprenoida
Filtrat ditetesi dengan beberapa tetes larutan asam sulfat pekat, lalu
15
goyang-goyang, dan diamkan. Adanya triterpenoida ditandai
lapisan.
b. Deteksi alkaloida
16
c. Deteksi Flavanoida
adanya flavanoida.
larutan HCl pekat. Pemunculan warna dari merah muda atau merah
d. Deteksi fenol
Uji Bes (III) klorida. Ekstrak dilarutkan dengan beberapa tetes larutan
e. Deteksi tanin
17
Uji Gelatin. Larutan gelatin 1% yang mengandung NaCl ditambahkan
adanya tanin.
f. Deteksi glikosida
g. Deteksi saponin
18
Uji buih. Ekstrak diencerkan dengan 20 mL air suling dalam gelas
adanya saponin.
i. Deteksi karbohidrat
19
Uji Molisch. Filtrat ditetesi dengan 2 tetes larutan α-naftol (yang
karbohidrat.
pereduksi.
adanya monosakarida.
j. Deteksi resin
adanya resin.
20
yang telah dingin tersebut. Pembentukan warna ungu terang yang
2. Pembuatan Pereaksi
berikut :
merata.
CuSO4 anhidrat 10% dalam air dan 0,5 mL HCl pekat. Larutan diaduk
hingga merata.
mL air suling, lalu aduk. Air suling ditambahkan lagi hingga volume
100 mL.
21
e. Pereaksi Wagner. 1,27 gram I2 dan 2 gram KI dilarutkan dalam 30 mL
air suling. Lalu aduk. Air suling ditambahkan lagi hingga volume 100
mL.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Berikut saran kami dari penulisan makalah ini adalah perlu dilakukan
dan penapisan fitokimia karena pengetahuan ini dapat berguna terutama bagi
23
DAFTAR PUSTAKA
Baker JT, 1984 Modern drug research: The potential and the problems of marine
hlm 145-163.
Bhakuni DS, Dhar ML, Dhar MM, Dhawan BN, Gupta B, Srimal RC, 1971
Verlag, Berlin.
Cannell RJP, 1998 How to approach the isolation of a natural product, dalam
Natural Product Isolation, 1st ed. (Cannel RJP, ed). Humana Pess, New
Jersey.
Das K, Tiwari RKS, Shrivastava DK, 2010 J. Med. Plants Res., 4:104.
Dhawan BN, Patnaik GK, Rastogi RP, Singh KK, Tandon JS, 1977 Indian J. Exp.
Biol., 15:208.
Edoga HO, Okwu DE, Mbaebie BO, 2005 Afr j. Biotechnol., 4:685.
Evans WC, 2002 Thease and Evan’s Pharmacognosy, 15th ed. Cambridge
24
Geraci JR, Lounbury VJ, Yates N, 2005 Msrine Mammals Ashore : A Field Guide
Musman M Dr. 2013. Kimia Bahan Alam Laut, Syiah Kuala University Press.
Banda Aceh.
25