Disusun Oleh:
Hera Nadila Pertiwi
201610410311014
Farmasi-A
Kelompok 3
2.1 TUJUAN
Tanaman lerak (Sapindus rarak) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara
dan telah lama dikenal di Pulau Jawa. Buah lerak telah dikenal lama dan dipakai sebagai
bahan pencuci pakaian atau rambut. Walaupun penggunaannya sebagai bahan pencuci telah
terdesak oleh penggunaan detergen dari bahan kimia sintetik, senyawa aktif dalam buah lerak
dapat dimanfaatkan di bidang lain. Tanaman lerak berbentuk pohon tinggi mencapai ± 42 m
dan besar dengan diameter batang ± 1 m . Daun bentuknya bundar telur sampai lanset.
Perbungaan terdapat di ujung batang warna putih kekuningan. Bentuk buah bundar seperti
kelereng kalau sudah tua/masak warnanya coklat kehitaman, permukaan buah
licin/mengkilat. Bijinya bundar dan berwarna hitam. Antara buah dan biji terdapat daging
buah berlendir sedikit dan aromanya wangi (Widowati 2003 ).
Lerak atau juga dikenal sebagai rerek (Jawa Barat) atau lamuran (Palembang) adalah
tumbuhan yang dikenal karena kegunaan bijinya yang dipakai sebagai deterjen tradisional.
Tanaman lerak tersebar di berbagai daerah Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Tanaman ini belum dibudidayakan secara luas dan masih terbatas sebagai tanaman
sampingan (Widowati 2003). Budidaya tanaman lerak dapat dilakukan secara generatif
dengan biji. Buah lerak tersusun dalam tandan dengan jumlah 8 – 12 buah, berbentuk bulat
dengan ukuran 2 cm, berwarna hijau tua dan biji berwarna hitam. Biji yang akan digunakan
untuk perbanyakan harus sudah cukup tua dan sehat. Biji disimpan di tempat teduh dan
dibasahi secara teratur sebelum disemaikan, kemudian biji disemaikan hingga menjadi benih
dan dapat dipindah ke lapangan pada umur 3 bulan (Udarno 2009). Senyawa aktif pada buah
lerak yang sampai saat ini telah diketahui adalah senyawa-senyawa dari golongan saponin
dan sesquiterpene (Wina et al. 2005a). Thalib et al. (1994) menyatakan bahwa daging buah
lerak yang diekstrak dengan heksan dan metanol mengandung saponin sebesar 14.6%,
protein, tanin, fenol dan karbohidrat terlarut.
A. Uji Buih
B. Reaksi Warna
1. Preparasi Sampel
Dibagi menjadi tiga bagian masing-masing 5 ml. Larutan IIA, IIB, dan IIC
2. Uji Liebermann-Burchard
Jika positif berwarna hijau biru menunjukkan adanya saponin steroid, warna
merah ungu menunjukkan adanya saponin triterpenoid dan warna kuning muda
menunjukkan adanya saponin triterpenoid atau steroid jenuh.
3. Uji Salkowski
[USDA] United State Departementof Agriculture. 2010. USDA National Nutrient Database
for Standart Reference.
Udarno, L. 2009. Lerak (Sapindus rarak) Tanaman Industri Pengganti Sabun. Warta
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri2 (15). Bogor : Badan Penelitian dan
Pengembangan Perkebunan
Roy J. Gritter, James M. Bobbit, Arthur E. S., 1991. Pengantar Kromatografi. Penerbit ITB.
Bandung
Wagner, H., Bladt, S., 1996, Plant Drug Analysis:A Thin Layer Chromatography Atlas,
Second Edition, 359, 362, 364, New York, Springer.
Gandjar, I.G., dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hal. 419, 425.