METABOLIT SEKUNDER
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Nur Halimah
(155040201111154)
Dyah Arum P
(155040201111168)
Theresia Victoria S
(155040201111226)
Meka Lianasari
(155040201111247)
Rokibatun Daniyah
(155040201111256)
Dosen Pengampu :
Ir. KOESRIHARTI, MS.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................2
KATA PENGANTAR........................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................6
2.1 Pengertian...............................................................................................6
2.2 Fungsi Metabolit Sekunder..........................................................................7
2.3 Struktur dan Klasifikasi..............................................................................8
BAB III KESIMPULAN...................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................20
Biokimia Tanaman
KATA PENGANTAR
Puji syukur pemakalah panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa , yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga pemakalah dapat mengerjakan tugas
makalah ini dengan tepat waktu dan tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini merupakan
salah satu tugas pokok mata kuliah Biokimia Tanaman Program Studi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya ( Malang ).
Ucapan terima kasih juga pemakalah ucapakan kepada dosen pengampu mata kuliah
Biokimia Tanaman Ir. KOESRIHARTI, MS. yang telah membimbing kami dalam mata
kuliah ini.
Pemakalah menyadari dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan . Maka dari itu pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca. Atas kontribusinya pemakalah ucapkan terima kasih.
Pemakalah
Biokimia Tanaman
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metabolisme sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial
bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau
berbeda- beda antara spesies yang satu dan lainnya. Setiap organisme biasanya
menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan mungkin satu
jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada satuspesies dalam suatu
kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan
saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah untuk
mempertahankan diri darikondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya
untuk mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator,dan sebagaimolekul sinyal.
Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi dengan
lingkungannya. Sejak jaman prasejarah manusia telah memanfaatkan ekstrak tanaman
untuk
mengobati
dan
membunuh.
Banyak
cerita
rakyat
yang
metabolit
sekunder
memanfaatkan
senyawa
tersebut
Biokimia Tanaman
sekitarnya.
Tanaman
dapat
menghasilkan
metabolit
sekunder
(seperti
Biokimia Tanaman
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Senyawa metabolit sekunder merupakan sumber bahan kimia yang tidak akan
pernah habis, sebagai sumber inovasi dalam penemuan dan pengembanganobat-obat baru
ataupun
untuk
menunjang
berbagai
kepentingan
industri.
Hal
initerkait
dengan
keberadaannya di alam yang tidak terbatas jumlahnya. Sejalandengan hal itu dan diikuti oleh
keberadaan organisme yang juga tidak terbatas jumlahnya, maka topik penelitian bahan alam
juga tidak akan pernah habis. Inididukung pula oleh fakta bahwa di muka bumi ini terdapat
kurang lebih 250.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi, akan tetapi tidak lebih dari 0,4% dari
jumlahtumbuhan tersebut telah diselidiki oleh peneliti untuk berbagai kepentingan.Sebagian
besar dari penelitian itupun masih sangat dangkal sifatnya atau belummenyeluruh, lagi pula
terbatas pada tumbuhan yang terdapat di daerah beriklimsedang. Dari 250.000 jenis
tumbuhan tingkat tinggi seperti dikemukan di atas54% diantaranya terdapat di hutan-hutan
tropika dan Indonesia dengan hutantropikanya yang mengandung lebih dari 30.000 jenis
tumbuhan tingkat tinggisangat berpotensial untuk diteliti dan dikembangkan oleh para
peneliti Indonesia.Penelitian bahan alam biasanya dimulai dari ekstraksi, isolasi
denganmetode kromatografi sehingga diperoleh senyawa murni, identifikasi unsur
darisenyawa murni yang diperoleh dengan metode spektroskopi, dilanjutkan denganuji
aktivitas biologi baik dari senyawa murni ataupun ekstrak kasar. Setelahdiketahui struktur
molekulnya biasanya dilanjutkan dengan modifikasi struktur untuk mendapatkan senyawa
dengan aktivitas dan kestabilan yang diinginkan.Disamping itu dengan kemajuan bidang
bioteknologi, dapat juga dilakukan peningkatan kualitas tumbuhan atau organisme melalui
kultur jaringan atau pembentukan menjadi tumbuhan transgenik yang tentunya juga
akanmenghasilkan berbagai jenis senyawa metabolit sekunder baru yang beranekaragam dan
mungkin juga dengan struktur molekul yang berbeda dengan yangditemukan dari tumbuhan
awalnya. Dengan demikian peluang penelitian dalam bidang bahan alam adalah juga tidak
terbatas.Peranan senyawa bahan alam bagi manusia tidak terlepas dari tinjauansejarah kajian
riset kimia bahan alam itu sendiri, yang telah sejak lama dilakukan.
Oleh manusia. Karl Wilhelm Schele (1742-1786) merupakan ahli kimia pertamayang
berhasil melakukan pemisahan (isolasi) senyawa kimia dari bahan alamseperti gliserol, asam-
Biokimia Tanaman
asam oksalat, laktat, tartarat dan sitrat. Selanjutnya diikutiFrederich W. Serturner (1783-1841)
yang memisahkan morfina dari opium danPelletier serta caventon yang berhasil memisahkan
strihina, brusina, kuinin,sinkonina, dan kafein lima belas tahun kemudian. Untuk pemisahan
beribu-ribusenyawa kimia yang lain dari bahan alam segera menyusul dan terus
berjalansampai sekarang.Senyawa-senyawa metabolit sekunder yang telah berhasil diisolasi,
olehmanusia selanjutnya didayagunakan sebagai bahan obat seperti morfin sebagaiobat nyeri,
kuinin sebagai obat malaria, reserpin sebagai obat penyakit tekanandarah tinggi dan vinkristin
serta vinblastin sebagai obat kanker. Selain sebagai bahan obat, senyawa metabolit sekunder
juga didayagunakan oleh manusia untuk menunjang kepentingan industri seperti industri
kosmetik dan industri pembuatan pestisida dan insektisida. Untuk di Indonesia, pemanfaatan
senyawa bahan alamyang ditemukan para peneliti Indonesia sebagai bahan baku obat antara
lainItebein
sebagai
anti
tumor,
Artoindonesianin
sebagai
anti
malaria,
Biokimia Tanaman
polinator, dan sebagai molekul sinyal. Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme
untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Beberapa fungsi metabolit sekunder :
1.
Biokimia Tanaman
A. Golongan Fenolat/Fenol
Senyawa golongan fenol adalah golongan senyawa dengan struktur aromatik dengan
mengandung gugus OH pada rantai aromatik. Jadi pada fenolgugus OH langsung terikat pada
inti benzene.
Ada 3 golongan Fenol berdasarkan atom H yang digantikan oleh gugus OH yaitu :
1.Fenol Monovalent
Suatu senyawa fenol yang jika satu atom H pasa inti aromatic diganti oleh 1gugus OH.
2.Fenol Divalent
Suatu senyawa fenol yang jika dua atom H pada inti aromatic diganti oleh 2gugus OH dan
merupakan fenol bermartabat dua.
3.Fenol Trivalent
Suatu senyawa fenol yang jika tiga atom H pada inti aromatok diganti oleh 3gugus OH.
B. Golongan Flafonoid
Flavonoid adalah senyawa polifenol yang banyak terdapat di alam.Flavonoid
merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan
sebagai pigmen tumbuhan. Flavonoid terdapat padagrup-grup dari unsur-unsur polifenol yang
terdapat pada kebanyakantumbuhan, biji, kulit buah atau kulit, kulit kayu, dan bunga.
Sejumlah
besar tumbuhan
obat
mengandung
flavonoid.
Flavonoid
digolongkan
flavonoida
adalah
suatu
kelompok
senyawa
fenol
yang
terbesar yang ditemukan dialam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah,ungu dan
biru dan sebagai zat warna kuning yang ditemuykan dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoida
mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15atom karbon, dimana dua cincin
benzen (C6)terikat pada suatu rantaipropana(C3) sehingga membentuk suatu susnan C6C3
Biokimia Tanaman
C6.Susunan ini dapatmenghasilkan tiga jenis struktur senyawa flavonoida. Contoh senyawa
flavonoida, diantaranya isoflavonoida.
Flavonoid merupakan sejenis senyawa fenol terbesar yang ada, senyawaini terdiri
dari lebih dari 15 atom karbon yang sebagian besar bisa ditemukandalam kandungan
tumbuhan. Flavonoid juga dikenal sebagai vitamin P dancitrin, dan merupakan pigmen yang
diproduksi oleh sejumlah tanaman sebagaiwarna pada bunga yang dihasilkan.Spektrum IR
yang direkam pada spektrometer IR-470 Shimadzu. 1H dan13C-NMR spektra tercatat
sebesar 300 dan 75 MHz, masing-masing, padainstrumen AM Bruker 300 dan TMS
digunakan sebagai internal. Standar 1Hdan 13C NMR spektrum diperoleh dalam campuran
CDCl3 dan CD3ODsebagai pelarut.Flavonoid diperoleh dalam bentuk padatan amorf.
C. Golongan Saponin
Saponin adalah suatu glikosida yang mungkin ada pada banyak macamtanaman. Saponin ada
pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian tertentu, dan dipengaruhi
oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan tidak
diketahui, mungkin sebagai bentuk penyimpanan karbohit
metabolisme tumbuh-tumbuhan.
Kemungkinan lain adalah sebagai pelindungterhadap serangan serangga.Sifat-sifat saponin
adalah sebagai berikut:
1.Mempunyai rasa pahit
2.Dalam larutan air membentuk busa yang stabil
3.Menghemolisa eritrosit
4. Racun kuat untuk ikan dan amfibi
5. Membentuk persenyawaan dengan kolestrol dan hidroksisteroid lainnya
6. Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi
Biokimia Tanaman
10
7. Berat molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasilkan formulaempiris yang
mendekati.
Berdasarkan atas sifat kimiawinya, saponin dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:1.Steroids
dengan 27 C atom.2.Triterpenoids, dengan 30 C atom.Macam-macam saponin berbeda sekali
komposisi kimiawinya, yaitu berbeda pada aglikon (sapogenin) dan juga karbohidratnya,
sehingga tumbuh-tumbuhan tertentu dapat mempunyai macam-macam saponin yang
berlainan,seperti:
Soy bean saponin : terdiri dari 5 fraksi yang berbeda dalam sapogenin,
ataukarbohidratnya, atau dalam kedua-duanya.
yang biasanya
berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai
agensia untuk bersaing dengan tumbuhan lain (lihatalelopati) dalam mempertahankan ruang
hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga mengeluarkan bau-bauan (sepertikesturidari
beberapa musangatau cairan yang berbau menyengat dari beberapakepik ), zat-zat itu tidak
digolongkan sebagai minyak atsiri. Minyak atsiri bersifat mudah menguap karenatitik uapnya
rendah. Selainitu, susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia(terutama
dihidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu. Setiap senyawa penyusun
memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda. Karena
pengaruh psikologis ini, minyak atsiri merupakan komponen penting dalam aromaterapi atau
Biokimia Tanaman
11
kegiatan-kegiatan liturgi dan olah pikiran/jiwa, seperti yoga atau ayurveda. Sebagaimana
minyak lainnya, sebagian besar minyak atsiri tidak larutdalam air dan pelarut polar lainnya.
Dalam parfum, pelarut yang digunakan biasanya alkohol. Dalam tradisi timur, pelarut yang
digunakan biasanya minyak yang mudah diperoleh, seperti minyak kelapa. Secara kimiawi,
minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa, namun suatu senyawa
tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu. Sebagian besar minyak atsiri
termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam
minyak (lipofil). Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam bahan alam (daun, batang,
akar, biji) untuk minyak atsiri dibagi menjadi dua kelompok yaknikelompok pertama; minyak
atsiri yang komponen-komponennya mudahdipisahkan yang kemudian menjadi bahan awal
sintesis (minyak sereh, minyak daun cengkeh, minyak permen, dan minyak terpentin) dan
kelompok kedua;minyak atsiri yang komponen-komponennya tidak mudah dipisah (minyak
akar wangi, minyak nilam, minyak cendana, minyak kenanga), dimana minyak atsiriini dapat
langsung digunakan. Komponen senyawa kimia utama dari kedua kelompok tersebut
sebagian dapat dilihat pada tabel berikut
E. Golongan Alkoloid
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan dialam. Hampir
seluruh senyawa alkaloida berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai
jenis tumbuhan. Semua alkaloida mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang
biasanya bersifat basa dandalam sebagian besar atom nitrogen ini merupakan bagian dari
cincin
heterosiklik.Hampir
semua
alkaloida
yang
ditemukan
dialam
mempunyai
keaktifan biologis tertentu, ada yang sangat beracun tetapi ada pula yang sangat
bergunadalam pengobatan. Misalnya kuinin, morfin dan stiknin adalah alkaloida yang
terkenal dan mempunyai efek sifiologis dan psikologis. Alakaloida dapat ditemukan dalam
berbagai bagian tumbuhan seperti biji, daun, ranting dan kulit batang. Alakloida umumnya
ditemukan dalam kadar yang kecil dan harusdipisahkan dari campuran senyawa yang rumit
yang berasal dari jaringan tumbuhan.Alkaloida tidak mempunyai tatanam sistematik, oleh
karena itu, suatu alkaloida dinyatakan dengan nama trivial, misalnya kuinin, morfin dan
stiknin.Hampir semua nama trivial ini berakhiran in yang mencirikan alkaloida.Beberapa
contoh senyawa alkaloida
F. Golongan Steroid
Biokimia Tanaman
12
Steroid terdiri atas beberapa kelompok senyawa dan penegelompokan inididasarkan pada
efek fisiologis yang diberikan oleh masing-masing senyawa.Kelompok-kelompok itu adalah
sterol, asam- asam empedu, hormon seks, hormon adrenokortikoid, aglikon kardiak dan
sapogenin. Ditinjau dari segistruktur molekul, perbedaan antara berbagai kelompok steroid
ini ditentukanoleh jenis substituen R 1 R 2 R 3 yang terikat pada kerangka dasar
karbon.sedangkan perbedaan antara senyawa yang satu dengan yang lain pada
suatukelompok tertentu ditentukan oleh panjang rantai karbon R 1, gugus fungsi yangterdapat
pada substituen R 1, R 2, R 3. jumlah serta posisi gugus fungsi oksigendan ikatan rangkap
dan konfigurasi dari pusat-pusat asimetris pada kerangkadasar karbon tersebut. Percobaanpercobaan biogenetik menunjukkan bahwa steroid yangterdapat dialam berasal dari
triterpenoid. Steroid yang terdapat dalam jaringan hewan beasal dari triterpenoid lanosterol
sedangkan yang terdapat dalam jaringan tumbuhan berasal dari triterpenoid sikloartenol
setelah triterpenoid ini mengalami serentetan perubahan tertentu. tahap- tahap awal dari
biosintesasteroid adalah sama bagi semua steroid alam yaitu pengubahan asam asetat melalui
asam mevalonat dan skualen (suatu triterpenoid) menjadi lanosteroldan sikloartenol.
G. Golongan Tanin
Tanin merupakan suatu substansi yang banyak dan tersebar, sehingga sering ditemukan dalam
tanaman. Tanin diketahui mempunyai beberapa khasiat, yaitu sebagai astringen, anti diare,
anti bakteri dan antioksidan. Istilahtanin sendiri berasal dari bahasa Perancis, yaitu tanning.
Pada mulanya senyawa tannin lebih dikenal sebagai tanning substance dalam
proses penyamakan kulit hewan untuk dibuat sebagai kerajinan tangan. Pada umumnya tanin
merupakan senyawa polifenol yang memiliki berat molekul (BM) yang cukup tinggi (lebih
dari 1000) dan dapat membentuk kompleks dengan protein. Berdasarkan strukturnya, tanin
diklasifikasikan menjadi dua kelas yaitu tanin terhidrolisis dan tanin terkondensasi.
1. Tanin Terhidrolisis
Tanin terhidrolisis biasanya berikatan dengan karbohidrat yang dapat membentuk jembatan
oksigen, sehingga dapat dihidrolisis denganmenggunakan asam sulfat atau asam klorida.
Gallotanin merupakan salahsatu contoh tanin terhidrolisis, di mana gallotanin ini merupakan
senyawa berupa gabungan dari karbohidrat dan asam galat. Selain itu, contoh lainnya adalah
ellagitanin (tersusun dari asam heksahidroksidifenil).Secara singkat, apabila tanin mengalami
hidrolisis, akan terbentuk fenol polihidroksi yang sederhana, misalnya piragalol, yang
Biokimia Tanaman
13
merupakan hasil dari terurainya asam gallat dan katekol yang merupakan hasil dari hidrolisis
asam protokate kuat. Tanin terhidrolisiskan biasanya berupa senyawa amorf, higroskopis,
berwarna cokelat kuning yang larut dalam air (terutama air panas) membentuk larutan koloid
bukan larutan sebenarnya. Makin murni tanin, makin kurang kelarutannya dalam air dan
makin mudah diperoleh dalam bentuk kristal.
2. Tanin Terkondensasi
Tanin terkondensasi biasanya tidak dapat dihidrolisis, melainkan terkondensasi di mana
menghasilkan asam klorida. Tanin terkondensasi kebanyakan terdiri dari polimer flavonoid.
Tanin jenis ini dikenal dengannama Proanthocyanidin yang merupakan polimer dari
flavonoid yang dihubungan dengan melalui C 8 dengan C4, contohnya Sorghum procyanidin
yang tersusun dari catechin dan epiccatechin. Klasifikasi Tanin berdasarkan warna dari garam
ferri (FeCl
3. Dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Katekol Berwarna hijau dengan 2 gugus fenol. Misalnya : Flobatanin danPirokatekol.
Memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
.
b. Pirogalatanin (pirogalol)Berwarna biru dengan FeCl3dengan 3 gugus fenol. Memiliki
sifat-sifat sebagai berikut:
Apabila dididihkan dengan HCl akan dihasilkan Asam gallat dan Asamellag.
Biokimia Tanaman
14
Sifat-sifat Tanin
Untuk membedakan tanin dengan senyawa metabolit sekunder lainnya,dapat dilihat dari sifatsifat dari tanin itu sendiri. Sifat-sifat tanin, antara lain :1.Sifat Fisika.Sifat fisika dari tanin
adalah sebagai berikut :
Apabila dilarutkan ke dalam air, tanin akan membentuk koloid dan akanmemiliki rasa
asam dan sepat.
Apabila dicampur dengan alkaloid dan glatin, maka akan terbentuk endapan.
Biokimia Tanaman
15
terlalu banyak (kadar tinggi) dapat mengakibatkan anemia karena zat besi yang ada
dalam darahakan dikhelat oleh senyawa tanin tersebut.
Manfaat Tanin
Sebagai senyawa metabolit sekunder, tanin memiliki banyak manfaatdan kegunaan. Manfaat
dan kegunaan tanin adalah sebagai berikut: 1. Sebagai anti hama untuk mencegah serangga
dan fungi pada tanaman. 2. Sebagai pelindung tanaman ketika masa pertumbuhan dari bagian
tertentu tanaman, misalnya pada bagian buah, saat masih muda akanterasa pahit dan sepat. 3.
Sebagai adstrigensia pada GI dan kulit. 4. Untuk proses metabolisme dari beberapa bagian
tanaman. 5. Dapat mengendapkan protein sehingga digunakan sebagai antiseptik. 6. Sebagai
antidotum (keracunan alkaloid). 7. Sebagai reagen pendeteksi gelatin, alkaloid, dan protein.
8. Sebagai penyamak kulit dan pengawet.
Struktur Tanin
H. Golongan Kumarin
Kumarin merupakan senyawaatsiriyang terbentuk terutama dari turunanglukosanonatsiri saat
penuaan atau pelukaan. Hal ini penting terutama ada tumbuhan alfalfa dan semanggi manis di
mana kumarin menyebabkan timbulnya aroma yang khas sesaat setelah kedua tumbuhan itu
dibabat. Para peneliti telah mengembangkan aglur semanggi tertentu yang mengandung
sedikit kumarin dan strain lainnya yang mengandung kumarin dalam bentuk terikat. Semua
galur itu secara ekonomi sangat penting karena kumarin bebasdapat berubah menjadi produk
yang beracun, dikumarol, jika semanggi rusak selama penyimpanan. Dikumarol adalah
senyawa anti penggumpalan yang menyebabkan penyakit semanggi manis (penyakit
perdarahan) pada hewan ruminansia (pemamah biak seperti sapi) yang memakan tumbuhan
yang mengandung dikumarol. Kumarin merupakan metabolit turunan sikimat yang terbentuk
ketika fenil alanin dideaminasi dan dihiroksilasi menjadi asam trans-hidroksisinamat. Ikatan
rangkap asam ini segera dikonversi menjadi bentuk cis melalui isomerisasi yang dikatalisasi
oleh cahaya, menghasilkan pembentukan senyawa yang mempunyai gugus fenol dan asam
yang berdekatan. Gugus-gugus ini kemudian bereaksi secara intramolekuler untuk
membentuk lakton dan inti kumarin basa, dicirikan oleh senyawa kumarin itu sendiri,
berperan dalam memberikan aroma jerami yang segar. Kebanyakan senyawa kumarin
dioksigenasi pada posisi C, yang dihasilkan dari hidroksilasi para asam sinamat untuk
Biokimia Tanaman
16
yang
mengandung
senyawa
psoralen
telah
lama
digunakan
unuk
meningkatkan pigmentasi kulit pada penyakit vitiligo, suatu penyakit yang umum di derita di
Timur Tengah dan terjadi akibat bagian kulit yang kekurangan pigmen melanin. Xantotoksin
murni digunakan untuk mengobati vitiligo yang parahdan psoriasis serta diberikan secara oral
dalam kombinasi denagn UV-A. Hasil pengobatan ini timbul pewarnaan dan pigmentasi pada
daerah kulit yang tidak berpigmen serta perbikan kulit psroriasis dengan cara mengurangi
proliferasisel. Pengobatan ini bukannya tanpa resiko dan memerlukan peraturan yang
sekasama untuk mencegah kanker kulit atau pembekakan katarak. Terapi ini disebut PUVA
(psoralen + UV-A) atau terapi fotodinamik yakni suatu obat diaktivasi dengan bantuan sinar
UV. Kumarin Merupakan kelompok senyawa fenol yang umumnya berasal dari tumbuhan
Biokimia Tanaman
17
tinggi dan jarang ditemukan pada mikroorganisme, kumarin ini mempunyai kerangka C6-C3.
Senyawa kumarin dibagi empat kelompok: 1. Kumarin sederhana dan turunannya yang
berupa hasil hidroksidasialkoksida, glikosida. Contohnya : suberosin. 2. Furano kumarin jenis
linear dan anguler, dimana terdapat subtitusi pada posisi benzoid. Contohnya : angelicin. 3.
Pyranokumarin analog dengan furano kumarin tapi memiliki cincin enzim pada subtituennya.
Contohnya : xantyletin.4.Kumarin yang tersubtitusi pada cincin purin. Seperti 4-hidroksi
kumarin.
Fungsi Kumarin
Salah satu jenis kumarin yaitu preosen yang diisolasi pada tahun 1976 dari tumbuhan
Ageratum houstanianum menyebabkan metamorfosis dini pada beberapa spesies serangga
dengan turunnya tingkat hormon pemudaan serangga sehingga menyebabkan pembentukkan
feromonoleh serangga jantan sehingga daya tarik seksual terhadap serangga betina berkurang.
Dengan
kemampuan
seperti
itu,
preosen
memiliki
potensi
sebagai
insektisida
yang berpengaruh hanya terhadap spesies sasaran. Struktur Kumarin Penentuan struktur
kumarin dengan spectrum.
Biokimia Tanaman
18
BAB III
KESIMPULAN
Metabolisme
sekunder
adalah
senyawa
metabolit
yang
tidak
esensial
bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda
antara spesies yang satu dan lainnya. Manfaat metabolisme sekunder adalah sebagian besar
tanaman
penghasil
senyawa
metabolit
sekunder
memanfaatkan
senyawa
tersebut
untuk mempertahankan diri dan berkompetisi dengan makhluk hidup lain disekitarnya.
Tanaman dapat menghasilkan metabolit sekunder (sepertiquinon, flavonoid, tannin, dll) yang
membuat tanaman lain tidak tumbuh disekitarnya. Senyawa metabolit sekunder
diklasifikasikan menjadi 3, yaitu: terpenoid, fenolik, dan senyawa yang mengandung
nitrogen. Macam-macam golongan metabolit sekunder, yaitu: fenol, flafanoid,saponin,
minyak atsiri, tannin, alkaloid, steroid, dan kumarin. Senyawa organik dari metabolisme
primer merupakan pusatnya dan senyawa-senyawa metabolisme sekunder merupakan
cabang-cabangnya. Peranan senyawa bahan alam bagi manusia tidak terlepas dari tinjauan
sejarah kajian riset kimia bahan alam itu sendiri, yang telah sejak lama dilakukan oleh
manusia.
Biokimia Tanaman
19
DAFTAR PUSTAKA
Heinrich, Michael, dkk. 2005. Farmakognosi dan Fitoterapi. Jakarta: Buku Kedokteran.
Gunawan, Didit dan Sri Mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi,edisi keenam, 71-72. ITB Press:
Bandung.
Sudjadi. 2010. Kimia Farmasi Analisis,91, 122. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Biokimia Tanaman
20