BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada kepala serta dapat mengurangi rasa percaya diri akibat adanya bintik putih
pada rambut. Ketombe dapat diakibatkan oleh adanya infeksi jamur dengan
skuama berwarna putih abu-abu dalam jumlah banyak, mudah rontok disertai
dengan rasa gatal yang sangat laur biasa pada kulit kepal, serta berbau dengan
sendiri, misalnya ialah bagian kulit. Penggunaan sampo atau produk kecantikan
yang lainnya cukup merawat kulit, tetapi faktanya penyakit kulit di indonesia
menepati urutan ketiga terbanyak setelah infeksi saluran nafas dan juga hipertensi
Bereau tahun 2004 adalah 43.833.262 dari 238.452.952 jiwa dan menempati urtan
perempuan sebesar 12,8%. Prevelensi penderita ketombe pada laki laki dan
androgen yang lebih tinggi dibandingkan perempuan (Dwi Widowati et al., 2020).
disebabkan oleh jamur merupakan flora normal yang terdapat dikulit kepala
namun pada kondisi rambut dengan kelenjar minyak berlebih jamur dapat tumbuh
rambut dengan kosmetika rambut, salah satunya sampo anti ketombe. Sampo
adalah kosmetika rambut yang digunakan untuk mencuci kulit kepala dan rambut
tanin, dan saponin. Flavanoid merupakan salah satu senyawa dari daun belimbing
wuluh (Averrhoa bilimbi) yang mudah larut dalam pelarut polar seperti etanol,
butanol, dan aseton. Flavanoid merupaka golongan yang terbesar dari senyawa
termasuk sediaan sampo anti ketombe. Kosmetik yang berbahan aktif zat kimia
berbahaya dan banyak beredar di pasar. Padahal, kosmetik khusunya sampo yang
berbahan zat aktifnya kimia dapat menimbulkan inflamasi, radang kulit, bahkan
yang berbahan alami dan tidak berbahaya bagi kesehatan (Hidayah et al., 2016).
albicans. Namun pada konsentrasi 40% zona hambat semakin kecil. Diameter
daya hambat tidak selalu naik sebanding dengan naiknya konsentrasi perlakuan.
Kemungkinan hal ini terjadi karena perbedaan kecepatan difusi senyawa aktif
pada media agar serta jenis dan konsentrasi senyawa antimikroba juga
memberikan diameter daya hambat yang berbeda pada lama waktu tertentu (Sari
kadar senyawa aktif tertinggi terdapat pada bagian daun. Perbandingan kadar
tannin pada bagian daun belimbing wuluh menunjukkan bahwa daun muda
mengandung kadar tannin 1.60% dan daun tua 1.28%. Dalam menghambat
Candida albicans, tanin berkaitan dengan dinding sel yang akan menghambat
aktivitas protease dan inaktivasi secara langsung. Selain tanin, daun belimbing
peroksida, dan steroid. Flavonoid mempunyai aktivitas anti kapang dan khamor
2014).
hasil pengujian yang telah dilakukan (Syifa Silviyah 2017) mengatakan uji
70%b/v dari hasil pengujian di ketahui bahwa ekstrak daun belimbing wuluh
hasil uji aktivitas hambatan jamur diketahui bahwa ekstrak daun belimbing wuluh
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
C. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui daya hambat sediaan sampo dari ekstrak daun belimbing
D. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
2. Institut Farmasi
Megarezky Makassar.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Manoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Oxalidales
Family : Oxalidacea
Genus : Averrhoa
2. Nama Daerah
dengan nama antara lain: blimbing buloh (bali), belimbing asam (Melayu),
8
3. Morfologi tanaman
4. Kandungan kimia
sakit perut, rematik, penurun panas dan obat gondok (Sari & Suryani,
2014).
dan obat luar. Rebusan daun untuk mengatasi peradangan, gerusan tangkai
9
muda dan bawang merah sebagai obat oles untuk obat gondong. Dapat
B. Ekstraksi
1. Definisi Ekstraksi
aktif dari bahan-bahan alam seperti hewani, tumbuhan dan nabati dengan
2. Metode Ekstraksi
a. Metode Maserasi
dalam cairan penyari selama beberapa hari pada suhu kamar dan tidak
dengan penyaringan.
kemungkinan besar eberapa senyawa hilang. Namun disisi lain metode ini
-senyawa termolabil.
pada pel.
c. Metode Perkolasi
dengan kran pada bagian bawah). Kelebihan dari metode ini yaitu sampel
d. Metode Soxhlet
Keuntungan dari metode ini yaitu proses ekstraksi yang kontinu sampel
terdegradasi karena ekstraksi yang terus menerus berada pada titik didih.
esensial. Kerugian dari metode ini adalah senyawa yang bersifat termolabi
1. Detergen
lauril sulfat. Natrium lauril sulfat sebagai pembersih, surfaktan juga dapat
2. Humektan
satu bahan yang sering digunakan dalam sediaan sampo yang berfungsi
(Yogesthinaga, 2016).
3. Gilling Agent
12
Kelebihan lain dari HPMC adalah tidak terpengaruh oleh ektrolit, dan
2015).
4. Perasa
salah satunya adalah sampo. Perasa yang sering digunakan seperti mentok,
karena memiliki sensansi dingin pada kulit kepala sehingga para pengguna
D. Sampo
1) Pengertian Sampo
minyak, debu serpihan kulit dan kotoran lain dari rambut. Kulit kepala
al., 2020).
menambah daya tarik atau mengubah rupa dan tidak termasuk golongan
obat.
zat untuk menghilangkan jamur pada kulit kepala. Syarat yang harus
d. Kadar zat yang digunakan tidak boleh meningkatkan kulit kepala, zat
2011).
3) Karateristik sampo
memiliki Emulsi minyak dalam air (m/a) yang stabil, aroma dan warna
kulit kepala. Menghasilkan busa kecil yang stabil dan melimpah, tidak
4) Komposisi sampo
a. Komponen sampo
1. Surfaktan / deterjen
cukup mahal.
Karena tidak mudah larut didalam air maka diperlukan bahan pelarut
deterjen dalam sampo tidak akan menjadi seperti awan atau busa banyak,
3. Bahan pengental
(Nasution, 2019).
6. Pelembut
7. Pemisah logam
8. Pengawet
9. pH
b. Jenis-jenis shampo
4. Sampo kering
E. Rambut
1. Definisi Rambut
helaian benang yang tumbuh dikulit, rambut berbentuk tipis namun rambut
memiliki fungsi yang sangat besar bagi tubuh manusia. salah satu fungsi
rambut yang paling besar adalah untuk melindungi kulit kepala dari panas
2. Anatomi Rambut
17
diluar kulit atau biasa disebut batang rambut dan akar rambut: (Ismayenti,
2014).
a) Batang rambut
b. Akar rambut
disebut rambut atau dengan kata lain folikel rambut. Folikel rambut
(Apriani, 2014).
dicabut.
rusak.
18
F. Ketombe
1. Definisi ketombe
dari bayi sampe orang dengan orang tua juga menderita ketombe.
Ketombe adalah salah satu masalah yang paling sering pada rambut,
Kondisi hangat dan lembab serta kepadatan penduduk yang berlebihan dan
Ketombe dapat terjadi secara ekselusif pada kepala dengan tingkat sebum
Sel kulit yang mati merupakan kejadian alami yang normal bila
2. Jenis ketombe
dalam bentuk yang kering dan kecil, berwarna putih dan abu-abu kulit
dari ketombe basah ini adalah berupa sisik bewarna seperti juga
ketombe kering, akan tetapi bukan kering melainkan basah, ciri lain
yaitu radang pada kulit, kulit kepala yang terlalu kering, kulit kepala
c) Jamur yang menyebab kan ketombe adalah malassezia sp. Salah satu
flora normal yang ada di rambut, akan tetapi berbagai keadaan seperti
Advice, 2018).
4. Pencegahan
kepala harus selalu dijaga dengan baik. Hindari menggaruk kepala secara
untuk lebih sering mencuci rambut dengan sampo biasa atau bisa
a. Kerion
berkilau.
G. Uraian Jamur
Kingdom : Fungi
Kelas : Basidiomycota
Divisio : Ustilaginomycotina
Genus : Malassezia
2. Morfologi Jamur
Adapun ciri ciri dari jamur Malassezia fulfur yaitu sebagai berikut
sel bulat, bertunas, berdinding tebal, hifanya berbatang pendek dan tidak
jamur ini dan sering di temukan pada daerah kulit yang banyak
I. Mekanisme Flavanoid
seperti etanol, butanol, dan aseton. Flavaoid juga merupakan golongan terbesar
denaturasi protein dan befungsi sebagai antibakteri dan anti jamur. Denaturasi
23
protein dapat merusak sel secara permanen dan tidak bisa di perbaiki lagi
J. Mekanisme ketokonazole
berfungsi untuk medikasi atau pengobatan ketombe (Aprilia & Subakir, 2010).
K. Kerangka Teori
Ketokenazol 2%
Ekstrak etanol
Anatomi rambut daun belimbing
wuluh (Averrhoa
bilimbi)
Formula sampo
antiketombe
L. Kerangka Konsep
X Y
(Averrhoa bilimbi)
M. Hipotesis
Ho= Ekstrak etanol daun brlimbing wulu (Averrhoa Bilimbi) tidak dapat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian
malassezia fulfur L.
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu autoklaf, aluminium foil,
batang pengaduk, blender, cawan petri, erlenmeyer, gelas ukur, gelas kimia,
incubator, jarum ose, lampu spirtus, lumpang dan alu, oven, pinset, pipet
tetes, spoit 1 cc, rak tabung, rotavapor, tabung reaksi, timbangan analitik,
2. Bahan
26
fulfur L.
D. Prosedur Penelitian
1. Pengambilan Sampel
sampai jam 10.00 karena pada saat tersebut terjadi proses fotosintesis.
2. Pengelolaan Sampel
dengan mencuci daun belimbing wuluh dibawah air yang mengalir untuk
bilimbi L.) yang telah dicuci bersih lalu ditiriskan untuk menghilangkan
air bekas cucian. Setelah itu daun belimbing wuluh dirajang menjadi kecil-
yang masih ada dan tertinggal pada simplisia kering. Lalu sampel yang
3. Pembuatan Ekstrak
27
Konsentrasi (%b/v)
Fungsi F0 F1 F2 F3
Bahan
Daun belimbing wuluh Zat aktif - 30% 60% 90%
HPMC Basis gel 1% 1% 1% 1%
Propilenglikol Humektan 10% 10% 10% 10%
Natrium benzoat Pengawet 0,2% 0,2% 0,2% 0,2%
Menthol Perasa 0,5% 0,5% 0,5% 0,5%
Natrum lauryl sulfat Pembusa 3% 3% 3% 3%
Parfum lemon Parfum Qs Qs Qs Qs
Aquadest Pelarut Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100
Keterangan:
F1: Formula ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa blimbi L.) 30%
F2: Formula ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa blimbi L.) 60%
28
F3: Formula ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa blimbi L.) 90%
sedikit demi sedikit sambil diaduk secara pelan agar tidak terbentuk busa.
5. Evaluasi Sediaan
a. Pengamatan Organoleptik
dipusat antara lempeng cawan petri dimana lempeng bagian atas dibebani
c. Pengukuran Viskositas
Diambil 0,1% dari sediaan sampo dan dimasukkan kedalam gelas kimia
stabilitasnya.
e. Pengukuran pH
pada suhu 40C selama 24 jam, lalu dipindahakan kedalam oven yang
dilkukan selama 6 siklus atau 12 hari dan diamati ada atau tidaknya
menjadi bening.
7. Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, N. S. S., Supiani, T., Laksmi, N. A., & Atmanto, D. (2020). LIDAH
BUAYA UNTUK PERAWATAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT
Improvement of Welfare with The Utilization of Aloe vera for Scalp and
Hair Care Abstract mencucinya ( Guna & Amatiria , 2015 ). Ketombe adalah
suatu kondisi kulit kepala yang umumnya ditandai dengan ras. JKKP (Jurnal
Kesejahteraan Keluarga Dan Pendidikan), 7(2), 117–129.
Apriani. (2014). APRIANI, W. (2019). STUDI ETNOBOTANI TANAMAN
OBAT MASYARAKAT DESA PASAWAHAN KIDUL KECAMATAN
PASAWAHAN KABUPATEN PURWAKARTA (Doctoral dissertation,
FKIP UNPAS). Apriani, 9–66.
Aprilia, F., & Subakir. (2010). Efektivitas Ekstrak Jahe (Zingiber Officinale
Rosc.) 3,13% dibandingkan Ketokonazol 2% Terhadap Pertumbuhan
Malassezia sp. pada ketombe.
Apriyani, D., & Marwiyah. (2014). Pengaruh Nanas (Ananas Comosus) Terhadap
Rambut Berketombe (Dandruff) Pada Mahasiswa Pendidikan Tata
Kecantikan. Journal of Beauty and Beauty Health Education, 3(1), 1–8.
Aria Rizky Utami, Asep Sukohar, Gigih Setiawan, C. W. M. (2018). Pengaruh
Penggunaan Pomade Terhadap Kejadian Ketombe Pada Remaja Pria.
Majority, 7, 187–192.
Berliana. (2020). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Pemasaran Terhadap
Produk Nurayya Sampo Dandruff Tanpa Kandungan Sls. Jurnal Tata …, 09,
51–59. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-
rias/article/view/33580
Budiman, A., Faulina, M., Yuliana, A., & Khoirunisa, A. (2015). Activity Test of
Lemon Essential Oil (Citrus limon Burm.) Shampoo Gel as Antidandruff
against Fungus Malassezia sp. Indonesian Journal of Pharmaceutical
Science and Technology, 2(2), 68–74.
https://doi.org/10.15416/ijpst.v2i2.7813
Dursun, P. (2012). PENGARUH PEMANFAATAN JERUK NIPIS TERHADAP
PENYEMBUHAN KETOMBE KERING DI KULIT KEPALA
RAHMADANI. Jurnal, 66(December), 37–39.
Dwi Widowati, P., Rafifa Zalfani, Q., Vidya Lestari, A., Nur Syahbana, S., Razani
Aksan Putri, N., Yoga Sena, R., Afifah Binti Wulandari, D., Kartika
Prabansari, A., Gebyta Fajrin, N., & Impian Sukorini, A. (2020).
IDENTIFIKASI PENGETAHUAN DAN PENGGUNAAN PRODUK
ANTIKETOMBE PADA MAHASISWA UPN VETERAN SURABAYA. In
Jurnal Farmasi Komunitas (Vol. 7, Issue 1).
Dyah, D. (n.d.). Nim : 05530003 Jurusan Kimia.
Education, A., & Advice, S. (2018). PENGARUH EKSTRAK DAUN KETEPENG
CINA (Cassia alata L.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Malassezia
furfur PENYEBAB KETOMBE. 14, 63–65.
https://doi.org/10.15900/j.cnki.zylf1995.2018.02.001
32