INTERNAL
UMUR DAUN
1 LUAS DAUN
Luas daun atau
struktur daun akan
mempengaruhi proses
fotosintesis dalam hal
proses difusi. 2
KEADAAN STOMATA
Semakin banyak stomata
yang menyebar di dalam sel
daun tanaman, maka laju
fotosintesis akan meningkat.
FAKTOR INTERNAL
3
UMUR DAUN
Semakin tua umur daun
maka kemampuan untuk
melakukan fotosintesis
akan semakin berkurang
4
KADAR KLOROFIL
Semakin banyaknya kadar
klorofil di dalam suatu
tanaman maka akan
mempercepat laju fotosintesis.
FAKTOR INTERNAL
5
LAJU TRANSLOKASI
FOTOSINTAT
Tumbuhan dengan laju
fotosintesis yang tinggi
menujukkan laju translokasi
fotosintat yang tinggi.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI FOTOSINTESIS
EKSTERNAL
AIR
FAKTOR EKSTERNAL
1
INTENSITAS CAHAYA
Sumber cahaya yang digunakan
dalam fotosintesis berasal dari isnar
matahari yang memiliki spektrum
2
cahaya berbeda-beda. Setiap SUHU
pigmen akan menyerap cahaya yang Semakin tinggi suhu maka
4
KADAR CO2
Semakin banyak kadar CO2
yang ada di udara maka laju
fotosintesis juga akan
3 meningkat.
AIR
Air merupakan bahan baku
dalam fotosintesis.
Ketersediaan air akan
berpengaruh pada
pembentukan klorofil.
FAKTOR EKSTERNAL
5
KADAR O2
Kadar O2 yang terlalu tinggi
pada intensitas yang tinggi
pula akan merusak proses
fotosintesis.
PEMBAHASAN
JURNAL
PENGARUH CO2 TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS DALAM
JURNAL“STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI POHON SERTA ESTIMASI
BIOMASSA, KANDUNGAN KARBON DAN LAJU FOTOSINTESIS DI TAMAN
NASIONAL GUNUNG HALIMUN-SALAK”
• Lima jenis anak pohon salak yang memiliki tingkat fotosintesis tertinggi,
antara lain adalah; Quercus oidocarpa (31,388 µmol/m2/s), Litsea
noronhae (21,158 µmol/m22/s), Saurauia nudiflora (11,818 µmol/m/s),
Castanopsis argentea (9,333 µmol/m/s), dan Altingia excelsa (8,770
µmol/m/s).
• Tanaman yang tumbuh cepat memiliki laju fotosintesis yang tinggi, tetapi
tidak berarti bahwa tumbuhan dengan laju fotosintesis tinggi selalu
tumbuh cepat.
• Pengukuran laju fotosintesis harus memperhatikan kondisi lingkungan
tumbuh dan metoda penelitian karena memiliki pengaruh yang besar
terhadap laju asimilasi CO2.
• Laju asimilasi CO2 pada tanaman in-situ lebih tinggi daripada tanaman
pada lingkungan terkontrol.
• Apabila konsentrasi karbondioksida naik maka dapat dicapai laju
fotosintesis maksimum kira-kira pada konsentrasi 1 % dan diatas
persentase ini maka laju fotosintesis akan konstan.
PENGARUH KLOROFIL TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS DALAM
JURNAL “LAJU FOTOSINTESIS DAN KANDUNGAN KLOROFIL
KEDELAI PADA MEDIA TANAM MASAM DENGAN PEMBERIAN
GARAM ALUMUNIUM”
- Kandungan klorofil daun pada hasil penelitian ini bervariasi dengan selang
32,30 SPAD (pada magnolia condelii) hingga 67,02 SPAD (pada lansium
javanicum).
- Rata-rata kandungan klorofil daun muda yang terukur adalah 20 – 35 SPAD
dan kandungan klorofil daun tua adalah 35 – 67 SPAD.
- Korelasi antara kandungan klorofil dan laju serapan CO berlaku pada semua
tingkat klorofil dan kondisi mikroklimat tertentu.
-Terdapat korelasi positif antara besarnya fotosintesis dan kandungan klorofil
dan fotosintesis dengan stomatal conductance.
PENGARUH STOMATA TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS DALAM
JURNAL “VARIASI SERAPAN KARBONDIOKSIDA (CO2)JENIS-JENIS
POHON DI “ECOPARK”, CIBINONG”
• Cahaya, suhu dan perbedaan tekanan udara pada permukaan daun berperan
dalam mengontrol pembukaan stomata.
• Ada korelasi positif antara serapan CO2 dan pembukaan stomata dengan nilai
korelasi (r) sebesar 0,3126 pada selang pembukaan stomata antara 0.1 sampai
0.8 molm-2s-1.
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS DALAM
JURNAL “ PENGARUH INTENSITAS CAHAYA DAN KADAR DAMINOSIDA
TERHADAP IKLIM MIKRO DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KRISAN DALAM
POT”
• Perlakuan percobaan diatur dalam rancangan petak terpisah (Split Plot) dengan
perlakuan intensitas cahaya (55 %, 75 %, dan 100%), dan pemberian naungan
paranet serta aplikasi daminosida (0 ppm, 125 ppm, 250 ppm, 375 ppm, dan
500 ppm)
• Penurunan intensitas cahaya mengakibatkan penurunan tinggi tanaman, jumlah
daun dan bobot kering tajuk tanaman, sedangkan peningkatan kadar daminosida
mengakibatkan penurunan tinggi tanaman, tetapi meningkatkan jumlah daun
dan bobot kering tajuk tanaman.
• Peningkatan intensitas cahaya menyebabkan bobot kering tajuk menurun,
meningkatkan suhu lingkungan tanaman yang mengakibatkan respirasi tanaman
meningkat, sehingga hasil fotosintesis bersih (biomassa) sedikit.
PERBEDAAN PROSES FOTOSINTESIS TANAMAN DENGAN CAHAYA
LAMPU DAN CAHAYA MATAHARI DALAM ARTIKEL ILMIAH YANG
BERJUDUL PENGARUH JENIS LAMPU TERHADAP PERTUMBUHAN
DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.)
• Lampu yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil produksi
tanaman selada adalah lampu LED dan lampu Neon, dengan hasil rata-rata
pengamatan pertumbuhan dan hasil panen pada perlakuan N3 penyinaran 2
lampu neon dan 2 lampu LED lebih tinggi di bandingkan perlakuan
lainnya.
• Perlakuan N0 penyinaran cahaya matahari, perlakuan N3 masih belum
optimal karena masih belum optimal karena masih mengalami etiolasi.
• LED 36 W yang ditempatkan dengan jarak 50 cm dari tanaman pakcoy
dapat mengakibatkan tip burn pada daun tanaman, oleh karena itu jarak
lampu dalam budidaya tanaman juga perlu diperhatikan
• Panjang Gelombang Spektrum Neon, panjang gelombang yang dimiliki
spectrum lampu neon adalah 379.2nm, 461.8nm, 588.4nm, 598.1nm,
613.3nm, 617.7nm, 635.1nm, 640.9nm, sehingga masih bisa di serap oleh
tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.
TERIMAKASIH