Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

ANALISIS FARMASI II

OLEH :

NAMA : ANGELA MARIA CHRISTY

NIM : 516 19 011 250

KELAS : KONVERSI D 2019

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PANCASAKTI MAKASSAR

2020

JURNAL PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET :


“PERBANDINGAN METODE PENETAPAN KADAR SIMETIDIN
MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV DAN KROMATOGRAFI
CAIR KINERJA TINGGI”

1. PEMBUATAN LARUTAN STOK BAKU SIMETIDIN

Simetidin ditimbang 500 mg dengan saksama, lalu dimasukkan dalam labu


takar 50 mL, kemudian dilarutkan dengan metanol dan ditambah aquadest
hingga tanda batas dan diperoleh kadar. 10.000 µg/mL.

Perhitungan :

mg µg
Ppm = atau
L mL

500.000 µg
Ppm =
50 mL

Ppm = 10.000 µg/mL

2. Penentuan panjang gelombang maksimal.

Larutan simetidin 200 µg/mL dibaca serapannya pada panjang gelombang


antara 200-400 nm menggunakan spektrofotometri UV. Panjang gelombang
maksimal ditentukan pada serapan yang tinggi dan stabil.

Penentuan panjang gelombang maksumum simetidin dilakukan pada 200-40


nm. Tujuannya adalah untuk mendapatkan panjang gelombang yang memiliki
nilai absorbansi tinggi dan stabil pada serapan 0,2 sampai 0,8. Panjang
gelombang yang diperoleh digunakan untuk penetapan kadar simetidin dalam
sampel. Pada penelitian ini diperoleh serapan maksumum pada 219 nm, hasil
ini sama dengan panjang gelombang yang digunakan pada prosedur yang
ditetapkanoleh USP XXIV yaitu 219 nm.
3. Pembuatan kurva baku

Seri kadar larutan simetidin ar 2; 4; 6; 8; dan 10 µg/mL. Larutan ini


digunakan untuk membuat kurva baku dan uji linieritas.

Kurva baku menghasilkan persamaan regresi linier terbaik, yaitu Y = 0,055X


+ 0,096 dengan koefisien korelasi (r) = 0,998. Grafik tersebut menghasilkan
persamaan regresi linier yang nilai koefisien relasi (r) = 0,998 sehingga
memenuhi syarat.

4. Penetapan kadar simetidin dalam sediaan tablet secara spektofotomerti


UV

Dua puluh tablet ditimbang, kemudian digerus dalam mortir, serbuk


ditimbang sejumlah tertentu yang setara dengan 200 mg simetidin.
Keseluruhan serbuk dimasukkan ke dalam labu takar 1000 ml, kemudian
ditambahkan methanol hingga batas tanda, selanjutnya dikocok mekanis
selama 30 menit. Larutan disaring dengan kertas saring Whatman 41. Larutan
jernih diencerkan hingga diperoleh konsentrasi 40 µg/mL. Dipipet 1,0ml
dimasukkan ke dalam labu takar 5,0 ml, hingga diperoleh konsentrasi
8µg/mL.

Perhitungan :

Y = bx + a yaitu ( y= 0,055X + 0,096)

Nilai Y = 0,546

Maka Y = 0,055X + 0,096

0,546 = 0,055x + 0,096

0,546 – 0,096 = 0,055x

0,491 = 0,055x
0,491
X= = 8,927 ppm.
0,055

JURNAL PENETAPAN KADAR SEDIAAN SEMI PADAT :

“ KETOPROFEN, PENETAPAN KADARNYA DALAM SEDIAAN GEL


DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL”

1. Pembuatan larutan baku ketoprofen dan ketoprofen baku dalam


matriks konsentrasi 1000 dan 100 µg/mL.

Sebanyak 25 mg ketoprofen baku dan berat seksama ketoprofen baku


dalam matrik 25 mg dimasukkan dalam labu ukur 25 mL dan dilarutkan
dalam etanol 96% sampai volumenya tepat 25 mL sehingga diperoleh
konsentrasi 1000 µg/mL. Dari larutan baku diambil 1 mL dan diencerkan
dengan etanol 96% dalam labu ukur 10,0 mL sehingga diperoleh konsentrasi
100 µg/mL, yang akan digunakan untuk membuat seri konsentrasi.

2. Pembuatan seri konsentrasi

Dari larutan baku 100 µg/mL dan baku ketoprofen dalam matriks,
dipipet 0,4; 0,6; 0,8; 1; 1,2 dan 1,4 mL kemudian dimasukkan dalam labu
ukur 10 mL larutan diencerkan dengan etanol 96% sampai garis tanda
(volumenya tepat 10 mL) sehingga diperoleh seri konsentrasi larutan baku 4;
6; 8; 10; 12 dan 14 µg/mL.

3. Penentuan panjang gelombang maksimum

Larutan baku dengan konsentrasi 100 µg/mL diambil 0,8 mL dan pada
baku ketoprofen dalam matrik diambil 1 mL, dimasukkan ke dalam labu ukur
10 mL dan diencerkan dengan etanol 96% sampai garis tanda sehingga
diperoleh konsentrasi 8 µg/mL dan 10 µg/mL. Larutan dikocok sampai
homogen kemudian dibaca absorbansi pada panjang gelombang 230-350 nm.

4. Pembuatan kurva baku ketoprofen


Larutan baku ketoprofen dengan konsentrasi 4, 6, 8, 10, 12, dan 14
µg/mL dibaca absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada
panjang gelombang maksimum. Dari data hasil absorbansi, selanjutnya
dihitung persamaan kurva bakunya. Diperoleh persamaan garis y=bx+a.

5. Penetapan kadar ketoprofen dalam Gel

Ditimbang seksama gel yang setara dengan 25 mg ketoprofen dan


dilarutkan dalam pelarut etanol 96% sampai tanda 25 mL pada labu ukur.
Kemudian larutan dipipet kembali sebanyak 1 mL dan dimasukkan ke dalam
labu ukur 10 mL, diencerkan kembali dengan etanol 96% sampai garis tanda,
dipipet kembali sebanya 1,2 mL, dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL,
ditambahkan etanol 96% sampai garis tanda, didiamkan selama operating
time kemudian dibaca absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis
pada panjang gelombang maksimum. Kemudian ditetapkan kadarnya.
Penetapan kadar dilakukan dengan pengulangan 3 kali.

Perhitungan :

a. Ketoprofen baku

Y = bx + a yaitu ( y= 0,0513X + 0,0270)

Nilai Y = 0,6353

Maka Y = 0,0513X + 0,0270

0,6353 = 0,0513x + 0,0270

0,6353 – 0,0270 = 0,0513x

0,6083 = 0,0513x

0 , 6083
X= = 11,857 ppm.
0,0 513
b. Ketoprofen matriks
Y = bx + a yaitu ( y= 0,0547X + 0,0213)
Nilai Y = 0,6675
Maka y = 0,0567x + 0,0213
0,6675 = 0,0567x + 0,0213
0,6675 – 0,0213 = 0,0567x
0,6462 = 0,0567x
0,6462
X= = 11,396 ppm.
0,0567

Anda mungkin juga menyukai