DISUSUN OLEH :
AFRIAN SAPUTRA
2021207209150
KELOMPOK 5
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2021
A. Konsep Dasar Teori Gastritis
1. Pengertian.
jaringan mukosa (jaringan lunak) lambung. Gastritis atau yang lebih dikenal
dengan maag berasal dari bahasa yunani yatiu gastro yang berarti perut atau
lambung dan titis yang berarti inflamasi atau peradangan. Gastritis bukan
2009).
Penyakit ini sering menyerang pada orang yang terbiasa makan makanan
yang terlalu asam, pedas atau bahkan sering telat makan. Gastritis bisa
bertambah parah jika tidak segera disembuhkan. Gastritis atau lebih dikenal
sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut
atau lambung dan itis yang berarti inflamasi atau peradangan. Gastritis
2012).
sel radang daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit dalam
pada umumnya. Secara garis besar, gastritis dapat dibagi menjadi beberapa
inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau
2001).
2. Etiologi.
H. pylori lebih tinggi lagi. Hal ini menunjukkan pentingnya infeksi pada
anak sangat rendah. Diantara orang dewasa infeksi kuman H. pylori lebih
tinggi dari pada anak-anak tetapi lebih rendah dari pada di negara
Bahan kimia, misalnya lisol, Merokok, Alkohol, Stres fisis yang disebabkan
merokok, alcohol, sress fisis yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis,
3. Patofisiologi.
gastrointestinal bagian atas. Salisilat dalam tingkat yang lebih kecil obat-
obat anti peradangan bukan steroid dapat merusak sawar mukosa lambung
lambung terganggu sehingga timbul infark kecil, disamping itu sekresi asam
merupakan salah satu factor defensif mukosa lambung yang amat penting.
bersifat korosif sehingga dapat merusak sel-sel epitel mukosa dan juga dapat
4. Manifestasi klinis.
keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea,
dan pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan.( Mansjoer dkk., 1999 ).
5. Komplikasi
hampir sama. Namun pada tukak peptik penyebab utamanya adalah infeksi
Helicobacter pylori, sebesar 100 % pada tukak duodenum dan 6o-90 % pada
6. Patogenesis.
adalah sebagai berikut : Kerusakan mukosa barier sehingga difusi balik ion
lambung. Faktor ini saling berhubungan, misalnya stress fisik yang dapat
daerah infark kecil. Disamping itu sekresi asam lambung juga terpacu.
Pada saat ini indikasi yang telah disetujui secara universal untuk melakukan
8. Penatalaksanaan
alkohol dan makanan sampai gejala berukurang. Bila pasien mampu makan
melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan. Bila gejala menetap, cairan
mencerna makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri dari
B. Konsep Keluarga
a. Pengertian keluarga
Menurut WHO dalam Sulistyo Andarmoyo (2012), keluarga adalah kumpulan anggota
rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau
perkawinan.
Menurut Raisaner dalam Jhonson (2010), keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri
dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang
2012)
Sasaran dari asuhan keperawatan adalah keluarga sehat, keluarga resiko tinggi yang
a. Keluarga sehat
Jika seluruh anggota keluarga dalam kondisi sehat tetapi memerlukan antisipasi
pencegahan penyakit.
penyakit terminal.(Muslihin,2012 )
3. Struktur keluarga
4. Fungsi keluarga
Friedman (1998) dalam Padila, (2012) menyebutkan lima fungsi dasar keluarga:
a. Fungsi afektif
basis kekuatan dari keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial.
b. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dialami
lingkungan sosial.
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
rumah, maka keluarga memerlukan sumber keuangan. Fungsi ini sulit dipenuhi
oleh keluarga dibawah garis kemiskinan (gakin atau pra keluarga sejahtera).
5. Tugas keluarga
Pada dasarnya tugas kelurga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
kedudukannya masing–masing.
(Jhonson, 2010).
6. Ciri-ciri keluarga
Menurut Robert dan Charles dalam Fadila, (2012) ciri - ciri keluarga adalah:
tangga.
3) Berbentuk monogram.
4) Bertanggung jawab.
a. Keluarga tradisional
1) Keluarga inti, yaitu terdiri dari suami, istri dan anak. Biasanya
2) Pasangan istri, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau
6) Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua
dan anak.
Rodgers cit Friedman (1998) dalam Jhonson (2010) menjelaskan meskipun setiap
yaitu:
anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak berusia 5 tahun:
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga
anggota keluarga
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai
6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya.
Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab
serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih
dewasa:
otonominya
keluarga.
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada
anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua:
masa tua
meninggal:
1) Mempertahankan kesehatan
1. Pengkajian
(Andarmoyo, 2012)
keluarga adalah:
a. Data Umum
6) Tipe keluarga
7) Suku Bangsa
8) Agama
keluarga inti.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
mempengaruhi kesehatan.
d. Struktur keluarga
3) Struktur peran
menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi Efektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
saling menghargai
2) Fungsi sosialisasi
perilaku.
4) Fungsi reproduksi
keluarga ?
papan ?
permasalahan/stress
g. Pemeriksaan fisik
h. Harapan Keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa data
meliputi :
c) Jamban keluarga.
a) Sifat-sifat keluarga.
b) Dinamika dalam keluarga.
keluarga.
2008)
b. Perumusan masalah
1) Masalah (Problem)
karena muntah
c) Nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi
mengenal masalah.
sakit.
menangani masalah.
tenaga.
waktu.
masalah.
menambah masalah.
Untuk kriteria keempat yaitu menonjolnya masalah, perawat perlu
tersebut.
3. Perencanaan
tujuan khusus yang ditetapkan. Kriteria dapat berupa respon verbal, sikap
standar antara klien satu dengan klien yang lainnya walaupun masalahnya
4. Implementasi
5. Evaluasi
Dinas Kesehatan Kolaka (2016), Profil kesehatan kabupaten Kolaka, Kolaka Gustin, R.K
(2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis
pada pasien yang berobat jalan di Puskesmas Gulai Gancah Kota Bukit Tinggi tahun 2011.
Hirlan (2009), Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid2 edisi ketiga, Jakarta, FKUI Inayah (2004).
Asuhan keperawatan pada klien gangguan sistem pencernaan
jilid I edisi I, Jakarta, Salemaba Medika
Misnadiarly (2009). Mengenal penyakit organ cerna gastritis, dispepsia atau maag, Jakarta,
Pustaka Populer OBDA
Soeparman, dkk. (2001). Ilmu Penyakit Dalam jilid II. FKUI : Jakarta
Sulastri (2012), Gambaran pola makan penderita gastritis di wilayah kerja puskesmas
kampar kiri hulu kecamatan kampar kiri hulu kabupaten Riau: Skripsi: Sumatra Fakultas
Kesehatan Masyarakat USU