Anda di halaman 1dari 17

Program study S1 keperawatan

” ASUHAN KEPERAWATAN PPOK”

DISUSUN OLEH :

WULANDARI MOILI

NIM :

21010033

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

HUSADA MANDIRI POSO

2022
KATA PENGANTAR

Saya mengucap syukur kepada Allah swt yang telah memberikan rahmat serta hidaya nya , sehingga
kita masih dalam keadaan sehat . dan khususnya , saya (penyusun) bisa menyelesaikan masalah ini.

Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurnah tapi penulis tentunya bertujuan untuk menjelaskan
atau memparkan point – point di makalah ini, sesuai dengan pengetahuan yang saya peroleh , baik
dari buku maupun sumber – sumber yang lain . semoga semuanya memberikan manfaat , bila da
kesalahan tulisan atau kata dimakalah ini , penulis mohon maaf yang sebesar – besarnya .

Ranononcu,

11 september 2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………………

BAB I .

PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………………………….

A. LATAR BELAKANG ………………………………………………………………………………………………………………

B. RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………………………………………………………

C. TUJUAN PENULISAN ……………………………………………………………………………………………………………..

BAB II .

TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………………….

B. ANATOMI FISIOLOGI …………………………………………………………………………………………………………….

C. PATOFISIOLOGI ……………………………………………………………………………………………………………

E.KOMPLIKASI ……………………………………………………………………………………………………………

G. PENGKAJIAN ……………………………………………………………………………………………………………

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN ……………………………………………………………………………………………………

BAB III

PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………..

A. KESIMPULAN …………………………………………………………………………………………………………..

B. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………………..


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kasus dengan gastristis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya diderita
oleh kalangan remaja,khususnya pengakit ini meningkat pada kalangan meningkat pada
kalangan mahasiswa . disebabkan oleh berbagai factor misalnya tidak teraturnya pola
makan , gaya hidup yang salah dan meningkatnya aktivitas (tugas perkuliahan) sebagai
mahasiswa tersebut tidak sempat untuk mengatur pola makananya dan malas unntuk
makan .(fahrur,2009)
Penyebab dari gastritis menurut herlan tahun 2001 yaitu asupan alkohol
berlebihan (20%) ,merokok (5%) ,makanan berbumbu (15%) 0bat,obatan (18%) dan
terapi radiasi (2%) sedangkan menurut hasna dan hurih tahun 2009 gastristis bisa juga
disebabkan karena ,infeksi bakteri , stress , penyakit autoimun , radiasi dan chron’s
disease .
Salah satu penyebab dari gastristis adalah infeksi dari bakteri helicobacter phlori
(h .pylori) dan merupakan salah satunya bakteri yang hidup di lambung . bakteri ini
dapat menginfeksi lambung sejenak ana anak dan menyebabkan penyakit lambung .
bakteri ini dapat menginfeksi lambung sejenak anak anak dan menyebabkan penyakit
lambung kronis . bahkan diperkirakan lebih dari 50% penduduk dunia terinfeksi bakteri
ini sejak kecil . jika dibiarkan akan menimbulkan masalah sepanjang hidup
(soemoharjo , 2007 ) . menurut perkumpulan gastroenterology Indonesia ( PGI ) dan
kelompok studi helicobacter phlori Indonesia (KSHPI) tahun 2001, menyatakan
diperkirakan 20% dari penduduk negara Indonesia telah terinfeksi oleh H pylori
(daldiyono, 2004) . penemuan infeksi Helicobacter pylori ini mungkin berdampak pada
tingginya kejadian gastristis yang cukup tinggi .

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan gastritis ?


2. Bagaimana penyebab dari gastritis ?
3. Apa gejala yang ditimbulkan dari gastritis ?

4. Bagaimana patofisiologis gastritis akut dan gastritis kronik ?

5. Pengobatan apa yang dilakukan untuk penyakit gastritis ?


6. Pencegahan yang bagaimana yang dapat dilakukan sebagai Tindakan ?

C. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui definisi dari gastritis


2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya peradangan lambung (gastritis)
3. Untuk mengetahui gejala-gejala dari gastritis
4. Untuk mengetahui patofisiologi gastritis akut dan gastritis kronik
5. Untuk mengetahui pengobatan yang dapat dilakukan untuk penderita gastritis
6. Untuk mengetahui tindakan preventif dari gastritis tersebut
BAB II
TINJAUAN MATERI

A. Definisi

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selekta Kedokteran, Edisi
Ketiga Hal 492). Gastritis adalah segala radang mukosa lambung (Buku Ajar Ilmu
Bedah, Edisi Revisihal749) Gastritis merupakan keadaan peradangan atau pendarahan
pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau local (Patofisiologi
Sylvia A Price hal 422 )
Gastritis merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa
gaster (Sujono Hadi, 1999, hal : 492). Gastritis merupakan peradangan lokal atau
penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang di penuhi bakteri (Charlene. J,
2001, hal : 138)

Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya asam lambung
yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan imflamasi
atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati. Gejala
yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas.

1. Gastritis Akut Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung
yang akut. Gatritis Akut paling sering diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan
terlalu banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu atau makanan
yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk alcohol, aspirin, refluks empedu atau terapi
radiasi.

2. Gastritis Kronis Gastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian permukaan mukosa
lambung yang menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau
bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini berkoloni pada tempat dengan asam lambung
yang pekat.
D. Etiologic

Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut
1. Gastritis Akut Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:
1. Gastritis Akut Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:
• Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan obat
yang bersifat mengiritasi mukosa lambung
• Minuman beralkohol
• Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci
• Infeksi virus oleh sitomegalovirus
• Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan
• Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minuman
dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan salah satu penyebab iritasi
mukosa lambung

2. Gastritis Kronik Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua
predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu infeksi dan non-
infeksi (Wehbi, 2008)

Gastritis infeksi Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan memberikan
manifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi meliputi hal-hal berikut

a) H. Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu merupakan penyebab utama dari
gastritis kronik (Anderson, 2007).

b) Helicobacter heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis (Quentin, 2006)

c) Infeksi parasit (Wehbi, 2008).

d) Infeksi virus (Wehbi, 2008)

E. Patofisiologi
1. Gastritis Akut. Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa
lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :
a) Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung akan
meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan
dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari penyawaan tersebut
akan meningkatkan asam lambung . Jika asam lambung meningkat maka akan
meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.

b) Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang
dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi
hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi
mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi
dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan
menyebabkan nyeri dan hypovolemik.

2. Gastritis Kronik. Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang
sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan
yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel
pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL.
Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi
tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan
serta formasi ulser

F. Manifestasi klinik
1. Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran
cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia
2. Gastritis Kronik, Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil
mengeluh nyeri ulu hati anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik
tidak di jumpai kelainan.

G. Komplikasi
1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:
• Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis, terkadang
perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat menyebabkan kematian.
• Ulkus, jika prosesnya hebat
• Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12,
akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi
terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.

H. Patway
I. Pengkajian
1. Nama :
2. Usia :
3. Jenis kelamin :
4. Jenis pekerjaan :
5. Alamat :
6. Suku/bangsa :
7. Agama :
8. Tingkat pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan rendah/minim mendapatkan
pengetahuan tentang gastritis, maka akan menganggap remeh penyakit ini, bahkan hanya
menganggap gastritis sebagai sakit perut biasa dan akan memakan makanan yang dapat
menimbulkan serta memperparah penyakit ini.
9. Riwayat sakit dan Kesehatan
a) Keluhan utama : Nyeri di ulu hati dan perut sebelah kanan bawah.
b) Riwayat penyakit saat ini : Meliputi perjalan penyakitnya, awal dari gejala yang dirasakan
klien, keluhan timbul dirasakan secara mendadak atau bertahap, faktor pencetus, upaya
untuk mengatasi masalah tersebut.
c) Riwayat penyakit dahulu : Meliputi penyakit yang berhubungan dengan penyakit
sekarang, riwayat dirumah sakit, dan riwayat pemakaian obat.

J. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung.
2. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia
4. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik
5. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit

Intervensi Keperawatan
NO Diagnosa Intervensi Rasional
1. Nyeri (akut) berhubungan dengan 1. Puasakan pasien 1. Mengurangi
inflamasi mukosa lambung. di 6jam pertama, inflamasi pada
mukosa lambung,
Tujuan: Setelah dilakukan 2. Berikan makanan
tindakan keperawatan selama 1 x lunak sedikit demi 2. Dilatasi gaster
24 jam - Nyeri klien berkurang sedikit dan berikan dapat terjadi bila
atau hilang. - Skala nyeri 0. - Klien minuman hangat, pemberian makanan
dapat relaks. - Keadaan umum setelah puasa
klien baik. 3. Atur posisi yang terlalu cepat,
nyaman bagi klien.
3. Posisi yang tepat
4. Ajarkan teknik dan dirasa nyaman
distraksi dan oleh klien dapat
reklasasi. mengurangi resiko
klien terhadap nyeri.
5. Kolaborasi dalam
pemberian 4. Dapat membuat
analgetik. klien jadi lebih baik
dan melupakan
nyeri.

5. Analgetik dapat
memblok reseptor
nyeri pada susunan
saraf pusat.
2. Volume cairan kurang dari 1. Penuhi kebutuhan 1. Intake cairan yang
kebutuhan tubuh berhubungan individual. Anjurkan adekuat akan
dengan intake yang tidak adekuat klien untuk minum mengurangi resiko
dan output cair yang berlebih (dewasa : 40- 60 dehidrasi pasien
(mual dan muntah) cc/kg/jam).
- Tujuan : Setelah dilakukan 2. menunjukkan
tindakan keperawatan status dehidrasi
1x24jam,masalah kekurangan 2.Awasi tanda- atau kemungkinan
volume cairan pasien dapat tanda vital, evaluasi peningkatan
teratasi turgor kulit, kebutuhan
Kriteria Hasil : Mempertahankan pengisian kapiler penggantian cairan.
volume cairan adekuat dengan dan membran
dibuktikan oleh mukosa bibir mukosa 3. Aktivitas/muntah
lembab, turgor kulit baik, meningkatkan
pengisian kapiler berwarna merah 3. Pertahankan tekanan intra
muda, input dan output tirah baring, abdominal dan
seimbang. mencegah muntah dapat mencetuskan
dan tegangan pada perdarahan lanjut.
defekasi
4.Mengganti
4. Berikan terapi IV kehilangan cairan
line sesuai indikasi yang hilang dan
memperbaiki
5. Kolaborasi keseimbanngan
pemberian cairan segera.
cimetidine dan
ranitidine 5. Cimetidine dan
ranitidine berfungsi
untuk menghambat
sekresi asam
lambung
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan 1. Anjurkan pasien 1. Menjaga nutrisi
tubuh b/d anorexia Tujuan : untuk makan sedikit tetap terpenuhi dan
Setelah dilakukan tindakan demisedikit dengan mencegah
keperawatan 3x24 jam kebutuhan porsi kecil namun terjadinya mual dan
nutrisi pasien dapat terpenuhi sering. muntah yang
Kriteria hasil : 2. Berikan makanan berlanjut.
- Keadaan umum cukup yang lunak dan 2. Untuk
-Turgor kulit baik makanan yang di mempermudah
- BB meningkat sukai pasien/di pasien dalam
- Kesulitan menelan berkurang gemari.
3. lakukan oral mengunyah
higyne 2x sehari makanan.
4. timbang BB 3. kebersihan mulut
pasien setiap hari akan merangsang
dan pantau turgor nafsu makan pasien.
kulit,mukosa bibir 4. Mengetahui
dll status nutrisi pasien.
5. Konsultasi 5. Mempercepat
dengan tim ahli gizi pemenuhan
dalam pemberian kebutuhan nutrisi
menu. dengan pemberian
menu yang tepat
sasaran.
4. Intoleransi aktifitas b/d 1. Observasi sejauh 1. Mengetahui
kelemahan fisik Tujuan : Klien mana klien dapat aktivitas yang dapat
dapat beraktivitas. melakukan aktivitas. dilakukan klien.
Kriteria hasil : 2. Berikan 2. Menigkatkan
- Klien dapat beraktivitas tanpa lingkungan yang istirahat klien.
bantuan, tenang. 3. Membantu bila
- Skala aktivitas 0-1 3. Berikan bantuan perlu, harga diri
dalam aktivitas ditingkatkan bila
4. Jelaskan klien melakukan
pentingnya sesuatu sendiri.
beraktivitas bagi 4. Klien tahu
klien. pentingnya
5. Tingkatkan tirah beraktivitas.
baring atau duduk 5.Tirah baring dapat
dan berikan obat meningkatkan
sesuai dengan stamina tubuh
indikasi pasien sehinggga
pasien dapat
beraktivitas
kembali.
5. Ansietas b/d perubahan status 1. Awasi respon 1. Dapat menjadi
kesehatan,ancaman kematian dan fisiologi misalnya: indikator derajat
nyeri. takipnea, palpitasi, takut yang dialami
Tujuan : Setelah dilakukan pusing, sakit kepala, pasien, tetapi dapat
tindakan keperwatan 1x24jam sensasi kesemutan. juga berhubungan
pasien 2.Dorong dengan kondisi fisik
Kriteria hasil : -Mengungkapkan pernyataan takut atau status syok.
perasaan dan pikirannya secara dan ansietas, 2.Membuat
terbuka berikan umpan hubungan
-Melaporkan berkurangnya balik. terapeutik
cemas dan takut 3. Berikan informasi 3.Melibatkan pasien
-Mengungkapkan mengerti yang akurat. dalam rencana
tentangpeoses penyakit 4.Berikan asuhan dan
-Mengemukakan menyadari lingkungan yang menurunkan
terhadap apa yang diinginkannya tenang untuk ansietas yang tak
yaitu menyesuaikan diri terhadap istirahat. perlu tentang
perubahan fisiknya 5. Dorong orang ketidaktahuan.
terdekat untuk 4.Memindahkan
tinggal dengan pasien dari stressor
pasien. luar, meningkatkan
6. Tunjukan Teknik relaksasi, dapat
relaksasi. meningkatkan
keterampilan
koping.
5.Membantu
menurunkan takut
melalui pengalaman
menakutkan
menjadi seorang
diri.
6.Belajar cara untuk
rileks dapat
membantu
menurunkan
takutdan ansietas

A . KESIMPULAN
A. KESIMPULAN Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa
lambung dan secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang
pada daerah tersebut. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari
beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya,
peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri
yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi factor – factor
lain seperti trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus beberapa obat penghilang
sakit dapat juga menyebabkan gastritis. Walaupun banyak kondisi yang dapat menyebabkan
gastritis, gejala dan tanda – tanda penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya
Daftar Pustaka
Agus P., & Sri L., (2008). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba Medika Chandrasoma,
& Parakrama. (2005). Ringkasan patologi Anatomi Edisi 2. Jakarta :EGC Mustaqin A., &
Kumala S (2011). Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal
Bedah.Jakarta : Salemba Medika. Rudi H., (2012). Keperawatan Medikal Bedah Sistem
Pencernaan. Yogyakarta : Gosyen Publising.

Anda mungkin juga menyukai