PENGERTIAN
Secara anatomi, selaput yang melapisi dinding lambung berfungsi
melindunginya dari asam dan mikroorganisme. Terjadinya peradangan pada
lapisan lambung inilah yang disebut sebagai gastritis.
Peradangan yang berlangsung lama dapat menyebabkan kerusakan yang
lebih parah berupa tukak lambung. Jika lapisan lambung tidak lagi memberikan
perlindungan yang cukup, dindingnya akan semakin rusak dan ulkus dapat
berkembang dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pendarahan.
Gastritis adalah kondisi terjadinya peradangan pada mukosa lambung,
biasanya disebabkan oleh iritasi. Jika peradangan dan iritasi ini berlangsung
lama atau kronis, dapat terjadi kerusakan yang lebih parah berupa adanya
perlukaan yang disebut tukak lambung.
Pada kondisi normal, selaput dinding lambung berfungsi melindungi
dinding lambung dari asam dan mikroorganisme.
Terdapat dua jenis gastritis, yaitu akut dan kronik. Ada juga yang
membaginya ke dalam gastritis erosif dan gastritis non erosif. Gastritis akut
timbul mendadak tanpa ada riwayat sebelumnya dengan keluhan nyeri dan rasa
panas pada daerah perut atas, dan biasanya hilang dengan sendirinya dalam
beberapa hari. Sedangkan gastritis kronis biasanya memiliki gejala yang lebih
ringan. Namun hal ini perlu diperhatikan, karena bisa menjadi lebih parah tanpa
kita sadari.
IV. PATOFISIOLOGI
1. Gastritis akut, zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiritasi
mukosa lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan
terjadi:
Karena terjadi iritasi mukosa lambung, sebagai kompensasi lambung
akan meningkatkan sekresi mukosa berupa HCO3, di lambung HCO3
akan berikatan dengan NaCl sehingga menghasilkan HCl dan NaCO3.
Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung. Jika
asam lambung meningkat maka akan memicu mual muntah dan
menyebabkan terjadinya gangguan nutrisi, cairan dan elektrolit.
Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika
mucus yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari
kerusakan HCl maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya terjadi
penyembuhan, tetapi jika mucus gagal melindungi mukosa lambung
maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan
sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan
yang akan menyebabkan nyeri dan hipovolemik.
2. Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga
terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang ulang dan terjadi
penyembuhan yang tidak sempurna, akibatnya akan terjadi atrophi kelenjar
epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel
chief hilang maka produksi HCl, pepsin dan fungsi intinsik lainnya
menurun dan dinding lambung menjadi tipis serta mukosanya rata
V. KOMPLIKASI
1. Komplikasi yang timbul pada gastritis akut:
Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan
medis, terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga
dapat menyebabkan kematian
Ulkus, jika prosesnya hebat
Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat
2. Komlikasi yang timbul pada gastritis kronik, yaitu gangguan penyerapan
vitamin B12, akibat kurang penyerapan vitamin B12 menyebabkan
anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah
antrum pylorus.
VI. PATHWAY
VII. KOMPLIKASI
1. Pendarahan
2. Syok
3. Perforasi
4. Peradangan selaput perut
5. Kanker lambung
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Berikan diet tinggi kalori sesuai toleransi
2. Berikan terapi antasida dan antibiotic
3. Berikan agen penyekat kalsium,procardia,isordil
4. Berikan analgesik jenis cair topikal
DAFTAR PUSTAKA
DISUSUN OLEH:
ERNA TRI ANDINI, S.Kep.,Ns
NIP. 19870322 201012 2 001