Anda di halaman 1dari 5

Asuhan Keperawatan

GASTRITIS

DISUSUN OLEH:

AUDREY MANIMPURUNG: 01909010008

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU

2021
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi Gastritis
Gastritis adalah suatu keadaaan peradangan atau perdarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut , kronis, difus atau lokal. Dua jenis
gastritis yang sering terjadi adalah gastritis superficial akut dan gastritis
atrofik kronis.
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lamnung akut dengan
kerusakan-kerusakan erosi, karena perlukaan hanya pada hanya pada
bagian ,mukosa.
Gastritis adalah proses inflansi pada mukosa dan submukosa lambung,
gastritis merupakan keadaan peradangan atau perdarahan pada mukosa dan
submukosa lambung, yang dapat bersifat akut dan kronik.

B. Etiologi Gastritis
Penyebap gastritis tergantung dari tipenya:
1. Gastritis akut penyebapnya yaitu:
 Alcohol
 Obat-obatan: aspirin digitalis, yodium, sulfas feros kortison ,
obat anti inflamasi non steroid((AINS)
 Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti: trauma,
luka bakar, sepsis
 Jenis bahan makanan( zat yang terkandung dalam kopi) bahan
rempah-rempah seperti( merica, cuka, asam)
 Stress
2. Gastritis kronik
Penyebapnya belum pasti mungkin berhubungan dengan factor ras .
heriditas psikis dan makanan. Gastritis ini merupakan kejadian biasa
pada orang tua tapi di duga pada perminum alcohol dan merokok
C. Anatomi fisiologi Gastritis

D. Tanda dan Gejala Gastritis

Wim de Jo (2005) mengatakan tanda gejala gastritis adalah:


1. Gastritis akut : nyeri epigastrium, mual, muntah, dan perdarahan
terselubung maupun nyata. Dengan edoskopi terlihat mukosa lambung
hypermia dan udem, mungkin juga ditemukan erosi dan perdarahan
aktif.
2. Gastritis kronik : kebanyakan gastritis asimptomatik, keluhan lebih
berkaitan dengan komplikasi gastritis atrofik, seperti tukak lambung,
defisiensi zat besi, anemia pernisiosa, dan karsinoma lambung.

E. Patifisiologi Gastritis
 Gastritis akut
Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa
lambung.
Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :
1. Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi
lambung. Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang
berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaCL
sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.
Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkan asam
lambung. Jika asam lambung meningkat maka akan
meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan
nutrisi cairan & elektrolit.

 Gastritis Kronik
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang
sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan
terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi
atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief.
Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL.
Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding
lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa
sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah tes
Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya antibodi H.pylory dalam
darah. Hasil tes yang positif menunjukkan bahwa pasien pernah kontak
dengan bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya, tapi itu tidak
menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena infeksi. Tes darah dapat
juga dilakukan untuk memeriksa anemia, yang terjadi akibat
perdarahan lambung gastritis.
2. Pemeriksaan pernapasan
Tes ini dapat menentukan apakah pasien terinfeksi oleh bakteri
H.pylory atau tidak.
3. Pemeriksaan feces
Tes ini memeriksa apakah terdapat H.pylory dalam feces atau tidak.
Hasil yang positif mengindikasikan terjadinya infeksi.
4. Pemeriksaan endoskpi saluran cerna bagian atas
Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran
cerna bagian atas yang mungkin tidak terlihat dari sinar-x.
5. Ronsen saluran cerna bagian atas
Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit
pencernaan lainnya. Biasanya akan diminta menelan cairan barium
terlebih dahulu sebelum dilakukan ronsen. Cairan ini akan melapisi
saluran cerna dan akan terlihat lebih jelas jika dironsen.

G. Komplikasi
1. Gastritis Akut
Terdapat perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa
hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syok hemoragik,
khusus untuk perdarahan SCBA perlu dibedakan dengan tukan peptik.
Gambaran klinis yang diperlihatkan hampir sama, namun pada tukak
peptik penyebab utamanya adalah infeksi. Helicobakteri pulori sebesar
100% pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan
endoskopi.
2. Gastritis Kronik
Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan
vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia
pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum
pylorus

H. Penatalaksanaan medis dan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai