Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GASTRITIS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah KMB


Dosen Pembimbing :
Cahyo Pramono,S.,Kep.,Ns

Disusun Oleh :

1. DIAN FERA FERONIKA (2101012)


2. MERYNA ARTHA RINI (2101022)
3. MUH. FEBRIAN AKHSAN (2101023)
4. SYAFIRA NISA MUSTIKAWATI (2101035)

S1 KEPERAWATAN 1A
STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur pemakalah panjatkan kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
asuhan keperawatan pada pasien dengan gastritis. Adapun maksud dari
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas keperawatan medical
bedah di Stikes Muhammadiyah Klaten. Disusunnya makalah ini tidak lepas dari
peran dan bantuan beberapa pihak dan sumber. Karena itu, pemakalah
mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada dosen
pembimbing yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan
makalah ini.
Kiranya amal baik serta budi luhur secara ikhlas yang telah diberikan
kepada kami dari beliau di atas yang dapat maupun belum dapat kami sebutkan,
mendapatkan imbalan yang semestinya dari Allah SWT.
Pemakalah menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Pemakalah berharap semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi pemakalah khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.

Pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kasus dengan gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya
diderita oleh kalangan remaja, khususnya penyakit ini meningkat pada kalangan
mahasiswa. disebabkan oleh berbagai faktor misalnya tidak teraturnya pola
makan, gaya hidup yang salah dan meningkatnya aktivitas (tugas perkuliahan)
sehingga mahasiswa tersebut tidak sempat untuk mengatur pola makannya dan
malas untuk makan.(Fahrur, 2009).
Penyebab dari gastritis menurut Herlan tahun 2001 yaitu asupan alkohol
berlebihan (20%), merokok (5%), makanan berbumbu (15%), obat-obatan (18%)
dan terapi radiasi (2%), sedangkan menurut Hasna dan Hurih tahun 2009 gastritis
bisa juga disebabkan karena, infeksi bakteri, stress, penyakit autoimun, radiasi
dan Chron’s Disease.
Salah satu penyebab dari gastritis adalah infeksi dari bakteri Helicobacter
pylori(H. pylori) dan merupakan satu-satunya bakteri yang hidup di lambung.
Bakteri ini dapat menginfeksi lambung sejak anak-anak dan menyebabkan
penyakit lambung kronis. Bahkan diperkirakan lebih dari 50% penduduk dunia
terinfeksi bakteri ini sejak kecil. Jika dibiarkan, akan menimbulkan masalah
sepanjang hidup (Soemoharjo, 2007). Menurut Perkumpulan Gastroenterologi
Indonesia (PGI) dan Kelompok Studi Helicobacter Pylori Indonesia (KSHPI)
tahun 2001, menyatakan diperkirakan 20 % dari penduduk Negara Indonesia telah
terinfeksi oleh H. Pylori (Daldiyono, 2004). Penemuan infeksiHelicobacter
pylori ini mungkin berdampak pada tingginya kejadian gastritis, pada beberapa
daerah di Indonesia menunjukkan angka kejadian gastritis yang cukup tinggi.
Gejala yang umum terjadi pada penderita gastritis adalah rasa tidak nyaman
pada perut, perut kembung, sakit kepala dan mual yang dapat menggangu
aktivitas sehari-hari, rasa tak nyaman di epigastrium, nausea, muntah, Perih atau
sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau
lebih buruk ketika makan, hilang selera makan, bersendawa, dan kembung. Dapat
pula disertai demam, menggigil (kedinginan), cegukan (hiccups)
Bila penyakit gastritis ini terus dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan
akhirnya asam lambung akan membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan
tukak lambung. Bahkan bisa juga disertai muntah darah (Arifianto, 2009).
Menurut penelitian Surya dan Marshall pada tahun 2007 hingga 2008 mengatakan
gastritis yang tidak ditangani dengan tepat akan menimbulkan komplikasi yang
mengarah kepada keparahan.yaitu kanker lambung dan peptic ulcer.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gastritis ?
2. Bagaimana penyebab dari gastritis ?
3. Apa gejala yang ditimbulkan dari gastritis ?
4. Bagaimana patofisiologis gastritis akut dan gastritis kronik ?
5. Pengobatan apa yang dilakukan untuk penyakit gastritis ?
6. Pencegahan yang bagaimana yang dapat dilakukan sebagai tindakan
preventif?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari gastritis
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya peradangan lambung (gastritis)
3. Untuk mengetahui gejala-gejala dari gastritis
4. Untuk mengetahui patofisiologi gastritis akut dan gastritis kronik
5. Untuk mengetahui pengobatan yang dapat dilakukan untuk penderita
gastritis
6. Untuk mengetahui tindakan preventif dari gastritis tersebut.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

B. ANATOMI FISIOLOGIS
Gaster atau lambung
Ventrikulum atau maag atau lambung atau gaster merupakan saluran makanan
yang paling dapat mengembang lebih besar terutama pada epigastrium
Bagian gaster atau ventrikulum ini terdiri atas :
 Osteum kardiak adalah bagian akhir esofagus yang masuk ke dalam
lambung
 Fundus fentrikuli adalah bagia yang menonjol ke atas terletak disebelah
kiri osteum kardiak biasanya terisi gas
 Korpus ventrikuli adalah badan lambung setinggi osteum kardiak lekukan
pada bagian bawah kurvatura minor.
 Kurvatura minor terletak disebelah kanan lambung dari osteum kardiak
sampai pilorus
 Kurvatura mayor terletak disebelah kiri osteum kardiak melalui fundus
ventrikuli menuju kekanana sampai pilorus inferior
 Antrium pilorus adalah bagian lambung berbentuk seperti tabung
mempunyai otot tebal yang membentuk sfingter pilorus

Fungsi gaster antara lain :

 Tempat berkumpulnya makanan, menghancurkan , dan menghaluskan


makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung
 Mempersiapkan makanan untuk dicerna oleh usus dengan semua makan
dicairkan dan dicampurkan dengan asam hidroklorida.
 Mengubah protein menjadi pepton oleh pepsin
 Membekukan susu dan kasein yang dikeluarkan oleh renin.
C. Definis gastritis

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selekta


Kedokteran, Edisi Ketiga Hal 492). Gastritis adalah segala radang mukosa
lambung (Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisihal749)
Gastritis merupakan keadaan peradangan atau pendarahan pada mukosa lambung
yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau local (Patofisiologi Sylvia A Price hal
422).
Gastritis merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan
mukosa gaster (Sujono Hadi, 1999, hal : 492). Gastritis merupakan peradangan
lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang di penuhi bakteri
(Charlene. J, 2001, hal : 138)
Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya
asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga
mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris
atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas.
Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu:
1. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut.
Gatritis Akut paling sering diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan terlalu
banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu atau makanan
yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk alcohol, aspirin, refluks empedu atau
terapi radiasi.
2. Gastritis Kronis
Gastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung
yang menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau
bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini berkoloni pada tempat dengan asam
lambung yang pekat.
D. Etiologi
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya
sebagai berikut
1. Gastritis Akut
Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:
□ Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan
obat yang bersifat mengiritasi mukosa lambung.
□ Minuman beralkohol
□ Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci
□ Infeksi virus oleh sitomegalovirus
□ Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis
□ Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan.
□ Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan
minuman dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan salah satu penyebab
iritasi mukosa lambung.
2. Gastritis Kronik
Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua
predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu
infeksi dan non-infeksi (Wehbi, 2008).
□ Gastritis infeksi
Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan memberikan
manifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi meliputi hal-hal
berikut.
a) H. Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu merupakan penyebab
utama dari gastritis kronik (Anderson, 2007).
b) Helicobacter heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis (Quentin, 2006)
c) Infeksi parasit (Wehbi, 2008).
d) Infeksi virus (Wehbi, 2008).
□ Gastritis non-infeksi
a) Gastropai akbiat kimia, dihubungkan dengan kondisi refluks garam empedu
kronis dan kontak dengan OAINS atau aspirin (Mukherjee, 2009).
b) Gastropati uremik, terjadi pada gagal ginjal kronik yang menyebabkan ureum
terlalu banyak beredar pada mukosa lambung (Wehbi, 2008).

C. Patofisiologi

1. Gastritis Akut. Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi
mukosa lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :

a) Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung


akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan
berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari
penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung . Jika asam lambung
meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan
nutrisi cairan & elektrolit.

b) Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang
dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan
terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal
melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika
erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi
perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik.

2. Gastritis Kronik. Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang
sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi
penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel
dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang
maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan
dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa
sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.

D. Manifestasi Klinik

1. Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan


saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia
2. Gastritis Kronik, Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian
kecil mengeluh nyeri ulu hati anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan
pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.

E. Komplikasi
1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:
 Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis,
terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat
menyebabkan kematian.
 Ulkus, jika prosesnya hebat
 Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan
vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia
pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum
pylorus.
F. pathway
G. potwnsial komplikasi
 terjadinya pendarahan
 syok
 perforasi
 peradangan selaput perut
 kanker lambung
H. Penatalaksanaan
 Berikan diet tinggi kalori sesuai toleransi
 Berikan terapi antasida dan antibiotik
 Berikan agen penyekat kalsium,procardia,isordil
 Berikan analgesik jenis cair topikal
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan
submukosa lambung dan secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya
infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut.
Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa
kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung.
Biasanya, peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang
sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu
Helicobacter pylori. Tetapi factor – factor lain seperti trauma fisik dan pemakaian
secara terus menerus beberapa obat penghilang sakit dapat juga menyebabkan
gastritis. Walaupun banyak kondisi yang dapat menyebabkan gastritis, gejala dan
tanda – tanda penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya.

B. KRITIK DAN SARAN


Guna penyempurnaan makalah ini,saya sangat mengharapkan kritik dan serta
saran dari Dosen Pembimbing beserta teman-teman kelompok lain.
DAFTAR PUSTAKA

Agus P., & Sri L., (2008). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba Medika

Chandrasoma, & Parakrama. (2005). Ringkasan patologi Anatomi Edisi 2. Jakarta


:EGC

Mustaqin A., & Kumala S (2011). Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan


Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta : Salemba Medika.

Rudi H., (2012). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Yogyakarta :


Gosyen Publising.

Jurnal

Asuhan keperawatan pada pasien gastritis dengan gangguan rasa nyaman nyeri di
RSUD jombang

Hubungan pola makanan dengan timbulnya gastritis pada pasien di universitas


muhammadiyah malang center (UMC)

Jurnal nyeri gastritis versi wayan supetran

Anda mungkin juga menyukai