Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SWAMEDIKASI GASTRITIS

PENYUSUN :

NAMA : Sri Sulastri

NIM : 34180272

INSTRUKTUR : DWI KURNIAWATI SAMBODO, S.FARM.,M.Si.,Apt

PROGRAM STUDI DIII FARMASI STIKES SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah Swt yang telah Memberikan Rahmatnya
kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Penyakit Gastritis.
shalawat serta salam saya curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya,
sahabatnya dan kepada kita semua selaku umatnya.

Adapun tujuan penyusunan makalah ini salah satunya untuk memenuhi Tugas Mata
kuliah SWAMEDIKASI dan tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pembimbing kuliah ini.

Saya sadar akan keterbatasan dan kemampuan yang saya miliki, maka saya mohon maaf
atas segala kekurangan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini. Saran dan kritik saya
harapkan untuk meningkatkan bobot makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini bermanfaat.

Yogyakarta,18 Maret 2020

Penyusun.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gastritis atau yang umum dikenal dengan sebutan Maag adalah penyakit yang sering
terjadi di masyarakat, namun begitu penyakit ini sering diremehkan dan disepelekan oleh
penderitanya. Pada kenyataannya, penyakit gastritis tidak bisa diremehkan. Gastritis adalah
penyakit pencernaan pada lambung yang dikarenakan oleh produksi asam lambung yang
berlebihan. Hal ini mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung.
Penderitanya merasa akan merasa perutnya perih dan mulas di daerah sekitar ulu hati. Jika hal ini
dibiarkan dan diabaikan berlarut-larut maka akan memicu erosi mukosa lambung. Dalam
beberapa kasus gastritis dapat menyebabkan bisul (ulkus) pada lambung dan peningkatan kanker
perut.

Pada tahun 2004 penyakit gastritis menempati urutan ke 9 dari 50 peringkat utama pasien
rawat jalan di rumah sakit seluruh Indonesia dengan jumlah kasus 218.500 (yanmed DEPKES
RI).

Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5-6 tahun terakhir dan menyerang laki-laki lebih
banyak daripada wanita. Laki-laki lebih banyak mengalami gastritis karena kebiasaan
mengkonsumsi alkohol dan merokok. Faktor-faktor lain yang berkaitan dengan sakit maag
antara lain adalah riwayat keluarga yang menderita sakit maag, kurangnya daya mengatasi atau
adaptasi yang buruk terhadap stres.
B. Rumusan Masalah

Secara garis besar, masalah yang kami rumuskan adalah sebagai berikut.

1. Apakah definisi dari gastritis?

2. Apakah etiologi dari gastritis?

3. Bagaimana patofisiologi dari gastritis?

4. Bagaiamana manifestasi klinis pada gastritis?

5. Apakah komplikasi pada gastritis?

6. Bagaimana penatalaksanaan pada gastritis?

7. Terapi farmakologi dan Non farmakologi ?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum : Untuk memahami tentang gastritis.

2. Tujuan Khusus :

• Untuk memahami teori tentang gastritis (definisi,etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis,


komplikasi dan penatalaksanaan)
• Untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen pembimbing.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Anatomi Fisiologi

1. Pengertian

Lambung adalah bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di daerah
epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan esofogus melalui
orifisium pilorik, terletak dibawah diagfragma di depan pankreas dan limpa, menempel di
sebelah kiri fundus uteri.

➢ Anatomi dan Fisiologi

Bagian dari lambung :

a. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol keatas terletak sebelah kiri osteoum kardium dan
biasanya penuh berisi gas.

b. Korpus ventrikuli, setinggi osteoum kardium, suatu lekukan pada bagiam bawah kurvatura
minor.

c. Antrum pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk
spingter pilorus.

d. Kurvatura minor, terdapat sebelah kanan lambung, terbentang dari osteoum kardiak sampai
ke pilorus.

e. Kurvutura mayor, lebih panjang dari kurvatura minor, terbentang dari sisi kiri ostoeum
kardiak melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai ke pilorus inferior. Ligamnetum
gastrolinealis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke limpa.
f. Oesteoum kardiak, merupakan tempat esofagus bagian abdomen masuk ke lambung. Pada
bagian ini terdapat orififum pilorik.

➢ Fungsi Lambung

a. Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltik lambung


dan getah lambung.

b. Getah cerna lambung yang dihasilkan :

1. Pepsin fungsinya, memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan pepton).

2. Asam garam (HCL) fungsinya, mengasamkan makanan, sebagai antiseptik dan desinfektan,
dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin.

3. Renin fungsinya, sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen
(kasinogen pada protein susu).

4. Lapisan lambung : jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang merangsang
sekresi getah lambung.

B. Defenisi

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga
Hal 492). Gastritis adalah segala radang mukosa lambung.Gastritis merupakan keadaan
peradangan atau pendarahan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau
local (Patofisiologi Sylvia A Price hal 422).

Gastritis merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster
(Sujono Hadi, 1999, hal : 492). Gastritis merupakan peradangan lokal atau penyebaran pada
mukosa lambung dan berkembang di penuhi bakteri (Charlene. J, 2001, hal : 138)

Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya asam lambung
yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan imflamasi atau
peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi
yaitu perut terasa perih dan mulas.

Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu:

1. Gastritis Akut

Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut. Gatritis
Akut paling sering diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan terlalu banyak, terlalu cepat,
makan makanan yang terlalu banyak bumbu atau makanan yang terinfeksi. Penyebab lain
termasuk alcohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi.

2. Gastritis Kronis

Gastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang
menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau bakteri Helicobacter
pylori. Bakteri ini berkoloni pada tempat dengan asam lambung yang pekat.

C. Etiologi

Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut

1. Gastritis Akut

Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:

• Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan obat yang
bersifat mengiritasi mukosa lambung.
• Minuman beralkohol
• Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci
• Infeksi virus oleh sitomegalovirus
• Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis
• Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan.
• Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minuman dengan
kandungan kafein dan alkohol merupakan salah satu penyebab iritasi mukosa lambung.
2. Gastritis Kronik

Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua predisposisi penting
yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu infeksi dan non-infeksi (Wehbi, 2008).

1. Gastritis infeksi

Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan memberikan manifestasi peradangan
kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi meliputi hal-hal berikut.

a) H. Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu merupakan penyebab utama dari
gastritis kronik (Anderson, 2007).

b) Helicobacter heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis

c) Infeksi parasit

d) Infeksi virus,dan atau autoimum.

2. Gastritis non-infeksi

a) Gastropai akbiat kimia, dihubungkan dengan kondisi refluks garam empedu kronis dan
kontak dengan OAINS atau aspirin (Mukherjee, 2009).

b) Gastropati uremik, terjadi pada gagal ginjal kronik yang menyebabkan ureum terlalu
banyak beredar pada mukosa lambung (Wehbi, 2008).

D. Patofisiologi

1. Gastritis Akut. Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa
lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :

a) Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung akan
meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaCL
sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari penyawaan tersebut akan
meningkatkan asam lambung. Jika asam lambung meningkat maka akan meningkatkan mual
muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.

b) Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang
dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis
dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa lambung
maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan
pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik.

2. Gastritis Kronik. Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga
terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak
sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief.
Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya
akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa
sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.

E. Manifestasi Klinik

1. Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran
cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia

2. Gastritis Kronik Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil
mengeluh nyeri ulu hati, anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di
jumpai kelainan.

F. Komplikasi

1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:

• Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis, terkadang
perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat menyebabkan kematian.
• Ulkus, jika prosesnya hebat
• Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12,
akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu
dan penyempitan daerah antrum pylorus.

G. Penatalaksanaan

Gastritis bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total. Gastritis adalah penyakit yang
dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain.
Biasanya untuk meredakan atau menyembuhkannya penderita harus meminum obat jika
diperlukan. Tetapi gastritis dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya,
cuci tangan sebelum makan dan jangan jajan sembarangan.

Obat-obatan untuk penyakit gastritis umumnya dimakan dua jam sebelum makan dan dua
jam sesudah makan. Adapun dengan tujuan obat diminum dua jam sebelum makan yaitu untuk
menetralisir asam lambung, karena pada saat tersebut penumpukkan asam lambung sudah sangat
banyak dan didalam lambung penderita pasti telah terjadi luka-luka kecil yang apabila terkena
asam akan terasa perih. Kemudian obat yang diminum dua jam sesudah makan bertujuan untuk
melindungi dinding lambung dari asam yang terus diproduksi. Akhirnya dua jam setelah makan,
asam yang di lambung akan terpakai untuk mencerna makanan sehingga sudah ternetralisir dan
tidak akan melukai dinding lambung.

Obat-obatan yang biasanya digunakan:

1. Antasida (Menetralisir asam lambung dan menghilangkan rasa nyeri)

2. Proton pump inhibitor (Menghentikan produksi asam lambung dan menghambat infeksi
bakteri helicobacter pylori)

3. Cytoprotective Agent (Melindungi jaringan mukosa lambung dan usus halus)

4. Obat anti sekretorik (Mampu menekan sekresi asam)


5. Pankreatin (Membantu pencernaan lemak, karbohidrat, protein dan mengatasi gangguan
sakit pencernaan seperti perut kembung, mual, dan sering mengeluarkan gas)

6. Ranitidin (Mengobati tukak lambung)

7. Simetidin (Mengobati dispepsia)

Selain itu penyakit ini dipercaya memiliki beberapa jenis minuman dan makanan yang kurang
baik untuk dikonsumsi yaitu:

1. Minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung antara lain : kopi, anggur putih,
sari buah sitrus, dan susu.

2. Makanan yang sangat asam atau pedas seperti cuka, cabai, dan merica (makanan yang
merangsang perut dan dapat merusak dinding lambung).

3. Makanan yang sulit dicerna dan dapat memperlambat pengosongan lambung. Karena hal
ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan
asam lambung antara lain makanan berlemak, kue tar, coklat, dan keju.

4. Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga menyebabkan cairan


lambung dapat naik ke kerongkongan seperti alkohol, coklat, makanan tinggi lemak, dan
gorengan.

5. Makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan juga yang terlalu banyak serat,
antara lain:

• Sayur-sayuran tertentu seperti sawi dan kol


• Buah-buahan tertentu seperti nangka dan pisang ambon
• Makanan berserat tinggi tertentu seperti kedondong dan buah yang dikeringkan
• Minuman yang mengandung banyak gas (seperti minuman bersoda).

Selain itu, kegiatan yang dapat meningkatkan gas didalam lambung juga harus dihindari, antara
lain makan permen khususnya permen karet serta merokok.

H. Terapi Non Farmakologi


Terapi non farmakologi adalah bentuk pengobatan dengan cara pendekatan, edukasi dan
pemahaman tentang penyakit maag. Edukasi kepada pasien/ keluarga bertujuan untuk
meningkatakan pemahaman (mengenai penyakit maag secara umum dan pola penyakit maag itu
sendiri).

Penyakit gastritis atau bisa disebut juga dengan maag, merupakan gangguan kesehatan yang
terjadi pada bagian lambung, di mana pada bagian lambung mengalami peningkatan produksi
asam atau HCl.

Sebenarnya produksi asam lambung (HCl) ini sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses
mengubah senyawa yang terdapat pada makanan menjadi energi.Akan tetapi jika asam lambung
(HCl) ini diproduksi secara berlebihan, maka akan menyebabkan lambung mengalami berbagai
macam gangguan, mulai dari perih, nyeri seperti tertusuk jarum dan lain sebagainya.Penyebab
dari munculnya penyakit gastritis ini sendiri sangat bervariasi, mulai dari pola makan yang salah
hingga terjadi karena keturunan.

Gejala yang muncul sendiri sangatlah terlihat jelas yakni akan terasa nyeri atau perih seperti
tertusuk-tusuk jarum. Jika dibiarkan penyakit gastritis dapat menjadi parah. Oleh sebab itu jika
Anda saat ini sedang menderita penyakit gastritis, akan sangat penting untuk melakukan
penanganan.Biasa pengobatan penyakit gastritis dilakukan dengan konsumsi obat-obatan, baik
obat-obatan kimia atau herbal.

Namun tahukah Anda sebenarnya cara menyembuhkan penyakit gastritis semacam itu
tidaklah efektif dan bahkan bisa menyebabkan munculnya komplikasi?

Hal ini dapat terjadi karena di dalam kandungan obat-obatan tersebut (terutama obat kimia)
mengandung senyawa aktif yang sangat berbahaya untuk lambung, bahkan bisa menyebabkan
kanker lambung.Solusi tepat untuk mengatasi penyakit gastritis adalah dengan tanpa
menggunakan obat atau kerap disebut dengan terapi non farmakologi.

Penanganan tanpa obat ini sangatlah aman untuk dilakukan, selain aman terapi non
farmakologi penyakit gastritis juga sangat mudah untuk diterapkan.
Lantas bagaimanakah terapi non farmakologi penyakit gastritis itu?
Untuk mengetahui jawaban pertanyaan tersebut silahkan simak ulasan berikut ini.

1. Konsumsi banyak cairan

Terapi non farmakologi penyakit gastritis yang pertama adalah dengan konsumsi cairan
sebanyak mungkin, hal ini berguna untuk mengurangi gejala penyakit gastritisi, seperti nyeri atau
perih. Cairan yang paling baik untuk penderita penyakit gastritis adalah air putih. karena air putih
lebih bersifat netral.Usahakan untuk mengkonsumsi air putih sehari minimal 8-10 gelas.

2. Konsumsi buah kaya akan serat

Selain konsumsi air putih sebanyak mungkin, Anda juga harus mengkonsumsi buah yang
banyak mengandung serat. Karena walau bagaimana pun buah yang mengandung serat akan
memperlancar proses metabolisme dan juga pencernaan di dalam tubuh, terutama pada bagian
lambung. Buah yang mengandung banyak serat antara lain seperti pepaya, mangga, jambu biji
dan lain sebagainya.

3. Perbanyak olahraga dan hindari kebiasaan buruk

Olahraga tidak hanya untuk terapi non farmakologi penyakit gastritis saja akan tetapi juga
sangat berguna untuk pengobatan berbagai macam penyakit lainnya.

Lakukan olahraga ringan saja seperti jogging, jalan sehat, yoga, senam dan lain
sebagainya, hal ini baik untuk gastritis Anda.. Selain olahraga, Anda juga harus menghindari
kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok, mabuk (minum alkohol), minum kopi, begadang
dan lain sebagainya.

I. Terapi Farmakologi

Terapi farmakologi adalah terapi yang menggunakan obat. Obat -obat yangdigunakan
dalam terapi gastritis terdiri dari 4 golongan obat. Golongan pertama yakni antasida yang
bekerja menetralisir keasaman lambung yang terdiri dari senyawa aluminium, magnesium,
kalsium karbonat dan natrium bikarbonat (Tjay dan Rahardja, 2008). Kedua adalah obat
penghambat sekresi asam lambung meliputi Antagonis-H2.Antagonis-H2 adalah senyawa yang
mengahambat secara bersaing interaksi histamin dengan reseptor H2sehingga dapat
mengahambat sekresi asam lambung. Ketiga yakni golongan analog prostaglandin E1
(Estuningtyas & Azalia, 2007).

Keempat adalah golongan pelindung mukosa terdiri atas sukralfat yang bekerja
membentuk kompleks ulser adheren dengan eksudat protein seperti albumin dan fibrinogen pada
sisi ulser dan melindunginya dari asam lambung, membentuk barier viskos pada permukaan
mukosa di lambung dan duodenum, serta menghambat aktivitas pepsin dan membentuk ikatan
garam dengan empedu. Sucralfat sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kosong untuk mencegah
ikatan dengan protein dan fosfat (Hasanah, 2007).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gastritis adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya asam lambung yang berlebih atau
meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa
lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan
mulas. Gastritis dibagi menjadi dua yaitu: gastritis akut dan kronis. Gatritis Akut (inflamasi
mukosa lambung) paling sering diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan terlalu banyak,
terlalu cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu atau makanan yang terinfeksi.
Penyebab lain termasuk alcohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi. Inflamasi lambung
yang berkepanjangan yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau
bakteri Helicobacter pylori. Manifestasi klinis gastritis antara lain Anorexia, mual, muntah, nyeri
epigastrium, perdarahan saluran cerna pada hematemesis melena.

Gastritis bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total. Gastritis adalah penyakit yang
dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain.
Biasanya untuk meredakan atau menyembuhkannya penderita harus meminum obat jika
diperlukan. Tetapi gastritis dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya,
cuci tangan sebelum makan dan jangan jajan sembarangan.
Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang
kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut
merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan
borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi faktor – faktor lain seperti trauma fisik dan
pemakaian secara terus menerus beberapa obat penghilang sakit dapat juga menyebabkan
gastritis. Walaupun banyak kondisi yang dapat menyebabkan gastritis, gejala dan tanda – tanda
penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes,Marilyn.E.dkk.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan


Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI

Mansjoer.Arief,Triyanti.K.dkk.2001.Kapita Selecta Kedokteran edisi ketiga jilid 1 : Media


Aesculapius fakultas Kedokteran UI

Syaifudin.2006.Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan,edisi 3.jakarta :Penerbit buku


kedokteran EGC

Mansjoer. Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Ed3 .Jilid 2. Jakarta : FKUI.

Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria NOC. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai