SKRIPSI
Oleh
ABSTRAK
ii
Public Health Science Department
Faculty of Sport Science
Semarang State University
December 2015
ABSTRACT
iii
Public Health Science Department
Faculty of Sport Science
Semarang State University
December 2015
ABSTRACT
iv
v
vi
MOTTO dan PERSEMBAHAN
Motto :
Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi
karena persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan (Collin
Powell)
Persembahan :
harapan.
hentinya memberikan
dan sahabatku.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat serta
Dalam penulisan skripsi ini sudah tentu banyak pihak yang telah turut
untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
persetujuan penelitian.
4. Penguji II, Ibu dr. Fitri Indrawati, M.PH, atas arahan dan persetujuan
penelitian.
6. Ketua Komunitas Waria Kudus, Mbak Desy Nurul Cahyani atas ijin
viii
7. Semua anggota Komunitas Waria Kudus yang telah bersedia menjadi
perkuliahan berlangsung.
10. Santo Pradita, Joseph Ananto, Th. Berta, Ricky, Octa Safhira,
11. Kekasihku yang tercinta Andi Satriya K.P yang telah memberi
12. Dan semua pihak yang terlibat dalam penelitian dan penyusunan
skripsi ini.
Semoga amal baik dari semua pihak selalu diberkahi oleh Tuhan Yang
Maha Esa. Penulis yakin dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan, untuk ini penulis menerima kritik dan saran demi perbaikan
skripsi ini. Atas saran dan masukan yang diberikan, penulis mengucapkan
terima kasih.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .......................................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
PERNYATAAN ............................................................................................ vi
x
2.1.1.1 Definisi Waria .................................................................................... 12
xi
2.1.3.1 Perilaku Pencegahan Penularan HIV/AIDS pada Waria Pekerja Seks 42
xii
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 90
LAMPIRAN .................................................................................................. 96
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2 Klasifikasi Klinis dan CD4 Pasien Remaja dan Orang
Tabel 4.5 Uji Normalitas Variabel Bebas dan Variabel Terikat .................... 69
xiv
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Persepsi Isyarat untuk Bertindak ................ 72
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Persepsi Keyakinan Diri yang Dirasakan ... 73
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 12: Tabulasi Skor Uji Validitas Persepsi Isyarat untuk Bertindak 115
Lampiran 13: Tabulasi Skor Uji Validitas Persepsi Keyakinan Diri ............. 116
xvii
Lampiran 16: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Persepsi Keseriusan
Lampiran 19: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Persepsi Isyarat untuk
Lampiran 20: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Persepsi Keyakinan Diri . 123
Lampiran 24: Data Hasil Penelitian Persepsi Kerentanan yang Dirasakan ..... 127
Lampiran 25: Data Hasil Penelitian Persepsi Keseriusan yang Dirasakan ...... 129
Lampiran 26: Data Hasil Penelitian Persepsi Manfaat yang Dirasakan .......... 131
Lampiran 27: Data Hasil Penelitian Persepsi Hambatan yang Dirasakan ....... 133
Lampiran 28: Data Hasil Penelitian Persepsi Isyarat untuk Bertindak ............ 135
Lampiran 29: Data Hasil Penelitian Persepsi Keyakinan Diri ......................... 137
xviii
Dirasakan dengan Perilaku Pencegahan Penularan HIV/AIDS 142
xix
BAB I
PENDAHULUAN
Waria adalah kepanjangan dari wanita pria, pria yang berjiwa dan
merasa dilahirkan dalam jenis kelamin yang salah, seorang pria yang
merasa dia adalah wanita dalam tubuh pria, dan sebaliknya (KBBI, 2005:
636).
Dunia waria, wadham atau banci bagi banyak orang merupakan bentuk
kehidupan anak manusia yang cukup aneh. Secara fisik mereka adalah laki-
laki normal, memiliki kelamin yang normal namun secara psikis mereka
Akibatnya perilaku mereka sehari-hari sering tampak kaku, fisik mereka laki-
laki, namun cara berjalan, berbicara dan dandanan mereka mirip perempuan.
Dengan cara yang sama dapat dikatakan bahwa jika mereka terperangkap
proses sosial disosiatif yaitu merupakan suatu proses yang ditandai adanya
1
2
Jumlah waria memang tidak terlalu besar. Pada tahun 2013, berdasarkan
data Yayasan Srikandi Sejati (Hamid, 2014) sebuah lembaga yang mengurusi
2015, banyak dari mereka mencari nafkah dengan berprofesi sebagai Pekerja
percaya diri dengan satu tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Waria yang bekerja sebagai pelacur atau pekerja seks komersial bukan
hanya didorong oleh faktor ekonomi saja melainkan lebih untuk pemenuhan
pelacuran yang belum dapat diterima oleh masyarakat karena telah dianggap
Sebanyak 5,7 juta orang terinfeksi virus HIV di Afrika Selatan. Tingkat
prevalensi dewasa adalah 17,9% menurut CIA World Fact Book statistik
tahun 2013. Sebanyak 11,2% dari kejadian HIV terdapat pada anak-anak
3
dan pemuda yang berada di bawah usia 24 tahun. Pada kejadian HIV, anak-
Fakta menunjukkan bahwa Benua Afrika didiami oleh 10% dari jumlah
populasi dunia namun disaat yang sama 60% dari jumlah populasinya
yang terdeteksi pada periode Januari sampai Maret 2013 mencapai 5.369.
Kemenkes RI, tahun 2009 prevalensi HIV pada waria sebesar 5,8%,
Indonesia pada tahun 2014 menyebutkan bahwa jumlah infeksi HIV yang
terjadi pada waria sebanyak 1.289 dari jumlah total populasi sebanyak
80.524 penderita atau sekitar 1,6% (Depkes, 2014). Secara biologi semua
dibandingkan wanita pekerja seks yang hanya 10% yang melakukan seks
anal, sehingga hampir 11% dari transeksual ditemukan positif HIV dari
Faktor risiko atau cara penularan HIV pada kaum LSL atau Lelaki
dengan pria. Sebesar 54% LSL menggunakan kondom pada saat hubungan
seks anal terakhir dengan pria, dan 22% menggunakan kondom secara
konsisten pada seks anal 1 bulan terakhir. Kurang dari satu pertiga LSL
(STBP, 2011).
Kudus mencapai 42,55%, 31,92%, dan 100%. Sedangkan pada tahun 2015
2015, waria untuk melindungi diri dari HIV/AIDS dan mencegah penularan
para waria tidak melindungi dirinya dari hal-hal yang tidak diinginkan.
jumlahnya.
praktik VCT. Dari uraian diatas, peneliti akan melakukan penelitian dengan
tahun 2015”.
2015?
7
2015
8
saat ini merupakan populasi kunci dalam penyebaran penyakit HIV dan
AIDS.
Tahun dan
Judul Rancangan Variabel
No Nama Peneliti Tempat Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian Penelitian
Penelitian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Hubungan Linda Mayarni Sumatra Penelitian Variabel bebas: proporsi
Komponen Sirait, Sorimuda Utara survei dengan Dorongan PSK, penggunaan
Health Belief Sarumpaet 2012 pendekatan pengetahuan, kondom pada
Model (HBM) Cross persepsi risiko ABK masih
dengan sectional tertular, persepsi rendah (23,2%).
Penggunaan keseriusan, Uji statistik chi-
Kondom pada persepsi positif square
Anak Buah kondom, menunjukkan
Kapal (ABK) persepsi bahwa ada 6
di Pelabuhan kemapuan diri komponen HBM
Belawan yang ber-
Variebel terikat: hubungan
perilaku signifikan
penggunaan dengan perilaku
kondom penggunaan
kondom yaitu
dorongan PSK
(p=0,004;
PR=1,424),
pengetahuan
(p=0,033;
PR=1,309),
persepsi risiko
tertular
(p=0,032;
PR=1,377),
persepsi
keseriusan
(p=0,047;
PR=1,290),
persepsi positif
kondom
(p=0,000;
PR=1,617), dan
persepsi
kemampuan diri
10
(p=0,000;
PR=1,550).
2 Niat Pengguan Nur Eda, 2012, Explanatory Variabel bebas: Sebagian besar
Kondom pada Bagoes Ternate Research niat penggunaan responden
Komunitas Widjanarko, dengan kondom, (55.6%) berniat
Waria di Kota Laksmono pendekatan menggunakan
Ternate Widagdo Cross Variabel terikat: kondom saat
sectional persepsi melakukan
kerentanan hubungan seks.
terhadap
penularan IMS
dan HIV/AIDS;
persepsi
kemampuan
diri.
Ruang lingkup keilmuan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi waria dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2005: 636)
adalah kependekan dari wanita-pria, pria yang berjiwa dan bertingkah laku
berada dalam kategori Gangguan Identitas Gender (GIG) atau yang sering
disebut transseksual.
keinginan untuk hidup dan diterima sebagai anggota kelompok lawan jenis,
biasanya disertai dengan rasa tidak nyaman atau tidak sesuai dengan jenis
cocok dengan alat kelamin fisiknya sehingga mereka memakai pakaian atau
atribut lain dari jenis kelamin yang lain. Sedangkan menurut Koes Irianto
tersebut..
12
13
Sejarah bangsa Yunani tercacat adanya kaum waria pada abad ke XVII
yaitu munculnya beberapa waria kelas elite seperti Raja Henry III dari
Prancis, Abbe de Choicy Duta Besar Prancis di Siam, serta Gubernur New
jarang dan seandainya ada harganya sangat mahal, Xanith kemudian beralih
fungsi sebagai pelacur dengan harga yang terjangkau oleh kelas ekonomi
bawah sekalipun. Busana yang dipakai Xanith mengandung dua fungsi yaitu
sebagai budaya dan sebagai daya tarik seksual ketika mereka berfungsi
sebagai pelacur. Berbagai catatan tersebut, tidak jelas apakah mereka benar-
Jawa Timur yang berkecimpung dalam dunia seni Warok. Para Warok di
daerah ini terkenal sangat sakti yang menjadikan mereka kebal terhadap
senjata tajam. Agar dapat menjalankan ilmunya dengan sempurna maka ada
berikut :
menikah.
abnormalitas seksual.
sebelum mereka sampai ke tahap transeksual murni. Pada saat usia Sekolah
Dasar (SD) mereka mulai tertarik dengan jenis kelamin yang sama, namun
keluarga.
b. Pada anak-anak, terdapat minimal empat dari lima ciri berikut ini:
lawan jenis;
tersebut.
17
pekerjaan.
tahun, dan harus bukan merupakan gejala dari gangguan jiwa lain
atau kromosom.
jenisnya.
kontinyu minimal dua tahun, (2) memiliki keinginan yang kuat untuk hidup
dan diterima sebagai anggota dari lawan jenisnya, (3) mempunyai keinginan
kelaminnya.
waria, yaitu:
a. Faktor Biologis
Faktor biologis dipengaruhi oleh hormon seksual dan genetik. Faktor ini
prenatal dan sebaliknya apabila pada masa masa prenatal anak laki-laki
seseorang anak laki-laki yang pada masa kecilnya bermain peran sebagai
rendah bagi anak laki-laki yang melakukan berbagai aktivitas yang lebih
melakukan permainan dan berpakaian dengan gaya yang lebih mirip anak
laki-laki dan tetap memenuhi standar perilaku yang dapat diterima bagi
anak-anak perempuan.
a. Faktor Biologis
20
(Nadia, 2005: 29) berpendapat bahwa peta kelainan seksual dari lensa biologi
Dari kelompok ini, seseorang ada yang berfenotip pria dan yang
kromosom seks pada saat meiosis (pembelahan sel) yang pertama dan
kedua. Hal ini dikarenakan usia seorang ibu yang berpengaruh terhadap
proses reproduksi. Artinya bahwa semakin tua seorang ibu, maka akan
semakin tidak baik proses pembelahan sel tersebut dan, akibatnya akan
medis, secara garis besar kelainan perkembangan seksual telah dimulai sejak
wanita.
2) Faktor Psikologis
jenis sehingga mereka berkhayal dan memuja lawan jenis sebagai idola dan
ingin menjadi seperti lawan jenis. Ibis (Nadia, 2005: 27) mengatakan bahwa
mengatakan bahwa sebab utama pola tingkah laku relasi seksual yang
membentuk virus DNA dan dikenali selama periode inkubasi yang panjang.
tersebut terjadi dengan menggunakan DNA dari CD4+ dan limfosit untuk
mereplikasi diri. Dalam proses itu, virus tersebut menghancurkan CD4+ dan
disebabkan oleh adanya virus HIV yang hidup di dalam 4 cairan tubuh
manusia yaitu cairan darah, cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu
dilaporkan 7.215 kasus AIDS melanda kaum muda berusia 20-49 tahun
pejamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali selama periode inkubasi
yang panjang. Seperti retrovirus yang lain, HIV menginfeksi tubuh dengan
menggunakan DNA dari CD4+ dan limfosit untuk mereplikasi diri. Dalam
2007: 40).
dunia dewasa ini. Penyakit ini hampir di semua negara di dunia tanpa
terutama orang dewasa dengan perilaku seks menyimpang, dewasa ini telah
Pertama kali kasus AIDS dilaporkan oleh Center For Diease Control
New York pada tahun 1981. Pada mereka ditemukan adanya Sarcoma
jarang muncul. Gejala penyakit tersebut semakin jelas sebagai akibat adanya
dilaporkan dari Eropa Barat, Australia, Amerika Latin, Afrika, dan Asia.
April tahun 1987, pada seorang warga Negara Belanda yang meninggal di
RSUP Sanglah Bali akibat infeksi sekunder pada paru-paru, sampai pada
tahun 1990 penyakit ini masih belum mengkhawatirkan, namun sejak awal
tahun 1991 telah mulai adanya peningkatan kasus HIV/AIDS menjadi dua
Sel pejamu yang terinfeksi oleh HIV memiliki waktu hidup sangat
pendek; hal ini berarti HIV secara terus-menerus menggunakan sel pejamu
harinya. Serangan pertama HIV akan tertangkap oleh sel dendrit pada
membran mukosa dan kulit pada 24 jam pertama setelah paparan. Sel yang
pembuluh darah erifer selama 5 hari setelah paparan, dimana replika virus
2) Reverse transcriptase.
3) Replikasi.
4) Budding.
25
5) Maturasi.
Ada 2 tipe HIV yang dapat menyebabkan AIDS: HIV-1 dan HIV-2.
HIV-1 bermutasi lebih cepat karena replika lebih cepat. Berbagai macam
subtipe dari HIV-1 telah ditemukan dalam area geografis yang spesifik dan
Sub tipe C sekarang ini terhitung lebih dari separuh dari semua
tetapi asal-usul virus ini masih belum diketahui secara pasti. Mula-mula
oleh ilmuwan Institute Pasteur Paris, Dr. L. Montagnier pada tahun 1983,
26
tahun 1984, Dr. R. Gallo dari National Institute of Health, USA, menemukan
sistem kekebalan seluler tubuh. HIV dapat pula ditemukan dalam sel
monosit, makrofag dan sel gila jaringan otak. Virus ini dapat berkembang
di dalam sel sel limfosit T dan seperti pengidap HIV selalu dianggap
“infectious” yang dapat aktif kembali dan dapat ditularkan selam hidup
d. TBC.
Albicans.
menjadi positif. Rentang waktu sejak HIV masuk ke dalam tubuh sampai
tes antibody terhadap HIV menjadi positif disebut window period. Lama
window period antara satu sampai tiga bulan, bahkan ada yang data
selama 5-10 tahun. Cairan tubuh pasien HIV/AIDS yang tampak sehat ini
sudah dapat menularkan HIV keada orang lain (Nursalam, 2007: 47).
dengan jumlah hari dimana pasien terbaring sakit lebih dari setengah bulan,
Tabel 2.2 Klasifikasi Klinis dan CD4 Pasien Remaja dan Orang Dewasa
menurut CDC
CD4 Kategori Klinis
A
B C
Total % (Asimptomatik, infeksi
(Simptomatik) (AIDS)
akut)
≥ 500/ml ≥ 29% A1 B1 C1
200-499 14-28% A2 B2 C2
< 200 < 14% A3 B3 C3
Sumber : Depkes RI, 2006
remaja atau orang dewasa yang terinfeksi HIV yang tidak termasuk
29
kriteria berikut:
atau;
HIV.
seorang pengidap. Ini adalah cara yang paling umum terjadi, meliputi 80-
90% dari total kasus sedunia. Penularan mudah terjadi apabila terdapat lesi
seks anal lebih besar dibandingkan seks vagina, dan risiko lebih besar pada
hubungan seksual berlangsung, air mani, cairan vagina dan darah dapat
mengenai selaput lender vagina, penis, dubur atau mulut sehingga HIV
30
yang terdapat dalam cairan tersebut masuk ke aliran darah pasangan seksual
2.1.2.8.2 Kontak Langsung dengan Darah, Produk Darah atau Jarum Suntik
Sangat cepat menularkan HIV karena virus langsung masuk ke
produk darah yang tercemar mempunyai risiko sampai > 90%, ditemukan 3-
berpotensi menularkan HIV. Selain jarum suntik, pada para pemakai IDU
Pemakaian jarum suntik tidak steril atau pemakaian bersama jarum suntik
dan spuitnya pada pecandu narkotik berisiko 0,5-1%, ditemukan 5-10% total
kesehatan mempunyai risiko 0,5%, dan mencakup < 0,1% total kasus
Penularan HIV dari ibu bisa terjadi pada saat kehamilan (in utero).
bayi adalah 0,01 % sampai 0,7%. Bila ibu baru terinfeksi HIV dan belum
ada gejala AIDS, kemungkinan bayi akan terinfeksi sebanyak 20% sampai
35%, sedangkan kalau gejala AIDS sudah jelas pada ibu kemungkinannya
tranfusi fetomaternal atau kontak antara kulit atau membran mukosa bayi
dengan darah atau sekresi maternal saat melahirkan. Semakin lama proses
melahirkan maka semakin besar risiko penularan. Oleh karena itu, lama
lain terjadi selama periode post partum melalui ASI. Risiko bayi tertular
melalui ASI dari ibu yang positif sekitar 10% (Nursalam, 2007: 52).
lain yang menyentuh darah, cairan vagina atau air mani yang terinfeksi
HIV, dan langsung digunakan untuk orang lain yang tidak terinfeksi bisa
Alat tajam dan runcing seperti jarum, pisau, silet, menyunat seseorang,
sebab alat tersebut mungkin dipakai tanpa disterilkan dulu (Nursalam, 2007:
52).
2.1.2.9.1 Medikamentosa
bila CD4 < 300/mm3, dan CD4 <500/mm3 pada keadaan simptomatik (Koes
2.1.2.9.3 Profilaksis
(PCP) yaitu bila CD4 < 200/mm3, terdapat kandidiosis oral yang
multidisipliner. Obat yang dapat diberikan adalah ZDV dengan dosis awal
Pada fase terminal yaitu penyakit sudah tak teratasi, pengobatan yang
diberikan hanya simptomatik dengan tujuan pasien merasa enak, bebas dari
rasa mual dan sesak, mengatasi infeksi yang ada, dan dapat mengurangi
2.1.2.9.6 Nonmedikamentosa
2014: 482).
orang lain bila dia sendiri mengidap HIV/AIDS, karena perilakunya. Mereka
risikonya. Golongan yang sangat aktif adalah PSK, PTS (Pria Tuna
Perjalanan klinis pasien dari tahap terinfeksi HIV sampai tahap AIDS,
HIV, sebagian berkembang menjadi AIDS pada tiga tahun pertama, 50%
menjadi AIDS sesudah sepuluh tahun, dan hampir 100% pasien HIV
Dalam tubuh ODHA, partikel virus akan bergabung dengan DNA sel
pasien, sehingga orang yang terinfeksi HIV seumur hidup akan akan tetap
nyeri menelan, pembengkakan kelenjar bening, ruam, diare, atau batuk pada
3-6 minggu setelah infeksi (Sudoyo, 2006). Kondisi ini dikenal dengan
infeksi primer.
pemakaian jarum bergantian, serta pemakaian alat menoreh kulit dan benda
tajam secara bergantian dengan orang lain (misalnya tindik, tato, silet,
35
universal dan menggunakan darah serta produk darah yang bebas dari HIV
mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi dan anak, yaitu dengan
pencegahan supaya tidak menular pada bayi dan anaknya, namun bila ibu
rupa sehingga sangat berisiko untuk tertular HIV. Dalam kelompok ini
seks, penyalahguna napza suntik dan pasangannya, waria, penjaja seks dan
rendah dan status kesehatan yang labil, sehingga rentan terhadap penularan
berisiko).
diagnosis negatif atau positif. Tanda dan gejala infeksi HIV awal bisa
sangat tidak spesifik dan menyerupai infeksi virus lain yaitu: alergi,
ELISA merupakan tes yang baik, tetapi hasilnya mungkin akan negatif
infeksi akut pada pasien dan hasil ELISA negatif, maka pemeriksaan
ELISA perlu diulang. Gejala infeksi akut yang mirip dengan gejala flu ini
akan sembuh dan pasien tidak menunjukan tanda-tanda terinfeksi virus HIV
sampai dengan beberapa tahun. Periode ini disebut perode laten dan
berlangsung selam 8-10 tahun. Selama periode laten, virus HIV terus
dan gejala infeksi HIV. Stadium lanjut infeksi HIV dimulai ketika pasien
stadium ini adalah penuruanan berat badan, diare dan kelemahan. Ada dua
system klasifikasi yang bisa dipakai yaitu menurut sistem klasifikasi WHO
berkembang, sariawan pada mulut faring. Anak usia lebih dari 18 bulan
bisa didiagnosis dengan ELISA dan tes konfirmasi lain seperti pada orang
bayi dan anak dengan HIV yaitu menurut CDC dan WHO (Nursalam, 2007:
63).
beberapa tahun terakhir telah memasuki populasi umum, yakni kaum ibu
dan bayi. Setiap hari hampir 1800 bayi di dunia telah terinfeksi HIV. Di
Indonesia, jika tanpa intervensi diperkirakan 3000 bayi lahir dengan HIV
infeksi oportunistik yang dapat muncul secara bersama dan berakhir pada
kematian. Sementara itu belum ditemukan obat maupun vaksin yang efektif,
lain:
39
Pengobatan ini terdiri dari pemberian gizi yang baik, obat simptomatik,
secara empiris.
ODHA untuk minum obat secara langsung, dan resistensi HIV terhadap
dengan jumlah terbesar pada kelompok umur 20-29 tahun (HIV sebesar
yang ditimbulkan bervariasi, mulai dari tanpa gejala sampai gejala berat
menularkan virus seumur hidup dan hampir dapat dipastikan suatu saat akan
40
2014: 464).
tampak adanya peningkatan yang tajam dari jumlah penderita baru maupun
Maret 1990, 153 negara telah melaporkan adanya satu atau lebih penderita,
51.978 (21,9%), Amerika 150.619 (63,5%), Asia 618 (0,3%), Eropa 31.948
sampai tahun 2003 mencapai 2.156 orang, namun estemasi jumlah yang
sebenarnya saat ini diperkirakan lebih dari 30.000, bahkan ada tim ahli
yang memperkirakan saat ini sudah lebih dari 150.000 orang yang terinfeksi
HIV. Dua tim yang berbeda memproyeksikan jumlah penderita infeksi HIV
di Indonesia lebih dari 500.000 orang pada tahun 2000. Jadi, infeksi
dalam bertindak.
tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan
alat menoreh kulit dan benda tajam secara bergantian dengan orang lain
(misalnya tindik, tato, silet cukur dan lain-lain). Petugas kesehatan perlu
1. Penggunaan kondom.
(Rosenstock, 1988).
(Rosenstock, 1988).
44
Faktor-faktor Kemungkinan
Persepsi individual
modifikasi tindakan
1. Variabel
demografi (usia,
Manfaat yang
jenis kelamin)
dilihat dari
2. Variabel
psikologis
pengambilan
(kepribadian, tindakan dikurangi
kelas sosial) hambatan yang
3. Variabel struktural diambil dari
(pengetahuan & pengambilan
pengalaman masa tindakan
lalu
Petunjuk bertindak:
Media massa
Saran orang lain
Keturunan
Petugas kesehatan
Faktor-faktor Kemungkinan
Persepsi individual
modifikasi tindakan
1. Variabel
demografi (usia)
2. Variabel 1. Penggunaan
psikologis kondom
(kepribadian) 2. Penggunaan
3. Variabel pelicin
struktural 3. Praktik VCT
(pengetahuan &
pengalaman
masa lalu)
Kerentanan yang
dirasakan akibat
Perilaku
penularan
Infeksi HIV/AIDS pencegahan
HIV/AIDS
penularan
Keseriusan yang
HIV/AIDS
dirasakan akibat
HIV/AIDS
Pedoman tindakan:
Paparan sumber
informasi
Saran dari teman
Gambar 2.2 Kerangka Teori diadaptasi dari teori Health Belief Model Faktor-
faktor yang berhubungan dengan perilaku penularan pencegahan HIV/AIDS pada
waria pekerja seks
METODE PENELITIAN
teori maka berikut ini adalah kerangka yang akan digunakan dalam
penelitian ini:
Variabel Perancu
Status HIV
Paparan informasi
46
47
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
diri.
pelicin.
Dalam penelitian ini, status HIV pada seluruh anggota komunitas waria
teman, media massa ataupun dari petugas pelayanan kesehatan. Dengan cara
duga, atau dalil sementara dari suatu penelitian dan harus dibuktikan
tahun 2015.
50
Definisi
No Variabel Cara Ukur Kategori Skala
Operasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Persepsi Individu akan Wawancara Berdasarkan uji Ordinal
Kerentanan mengevaluasi dengan normalitas, diketahui
yang kemungkinan menggunakan bahwa variabel
Dirasakan masalah-masalah kuesioner persepsi kerentanan
kesehatan lain yang yang dirasakan
akan berkembang datanya terdistribusi
normal. Sehingga
kategori data dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Kurang baik, jika
total skor ≤ mean.
2. Baik, jika total
skor > mean.
2 Persepsi Individu Wawancara Berdasarkan uji Ordinal
Keseriusan mempertimbangkan dengan normalitas, diketahui
yang seberapa parah menggunakan bahwa variabel
Dirasakan konsekuensi organik kuesioner persepsi keseriusan
dan sosial yang yang dirasakan
akan terjadi jika datanya terdistribusi
terus membiarkan normal. Sehingga
masalah kesehatan kategori data dibagi
yang dialami menjadi dua, yaitu:
berkembang tanpa 1. Kurang baik,
diberi penanganan jika total skor ≤
dari praktisi mean.
2. Baik, jika total
kesehatan
skor > mean.
normal. Sehingga
kategori data dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Kurang baik,
jika total skor ≤
mean.
2. Baik, jika total
skor > mean.
4 Persepsi Individu merasakan Wawancara Berdasarkan uji Ordinal
Hambatan hambatan ketika dengan normalitas, diketahui
yang memperoleh menggunakan bahwa variabel
layanan kesehatan kuesioner
Dirasakan persepsi hambatan
tertentu
yang dirasakan
datanya terdistribusi
normal. Sehingga
kategori data dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Kurang baik,
jika total skor ≤
mean.
2. Baik, jika total
skor > mean.
5 Persepsi Peringatan Wawancara Berdasarkan uji Ordinal
Isyarat mengenai masalah dengan normalitas, diketahui
untuk kesehatan yang menggunakan bahwa variabel
berpotensi dapat kuesioner
Bertindak persepsi isyarat
meningkatkan
kecenderungan untuk bertindak
individu untuk datanya terdistribusi
mempersepsikannya normal. Sehingga
sebagai ancaman kategori data dibagi
dan melakukan menjadi dua, yaitu:
tindakan 1. Kurang baik,
jika total skor ≤
mean.
2. Baik, jika total
skor > mean.
52
fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek, antar faktor risiko,
3.6.1 Populasi
173). Populasi dalam penelitian ini adalah semua waria pekerja seks yang
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
suatu populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
seluruh waria yang bekerja sebagai pekerja seks yang berjumlah 42 orang.
mengacu pada rule of thumb, yaitu setiap penelitian yang datanya minimal
Dalam penelitian ini terdapat 2 jenis data penelitian, yaitu data primer
3.7.1.1 Observasi/Pengamatan
meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada
pekerja seks tentang bagaimana gaya dia ketika menjajakan diri dan
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu
kepada ketua kelompok komunitas yang menjelaskan hal-hal apa saja yang
pernyataan yang tersusun dengan baik dan sudah matang dimana responden
bersifat multiple choice dengan menggunakan check list yang sesuai dengan
penularan HIV/AIDS pada waria pekerja seks dengan pilihan jawaban “Ya”
dan “Tidak” (Suharsimi Arikunto, 2010: 283). Uji coba instrumen dilakukan
macam kategori, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS),
Ragu-ragu (R), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Kelima penilaian tersebut
pekerja seks terdiri atas: “Tidak” dan “Ya” . Kedua penilaian tersebut diberi
uji validitas dan reabilitas pada item-item pertanyaan dalam kuesioner. Jadi
Notoatmodjo S, 2005:116).
58
3.8.2.1 Validitas
pada kuesioner tersebut jika r hitung lebih besar dari r tabel product
maka diketahui bahwa r tabel product moment pearson sebesar 0,361. Hasil
diantaranya:
Dari data hasil uji validitas yang didapatkan, maka pernyataan yang
penelitian.
3.8.2.2 Reliabilitas
yaitu r alpha lebih besar dari r tabel product moment pearson, r tabel
tersebut sama dengan r tabel saat dilakukan uji validitas karena jumlah
responden dan taraf signifikansinya sama, jadi r tabel dalam uji reabilitas
pada kuesioner yang valid maka diperoleh alpha diatas 0,361. Jadi item-
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik
61
menjadi tidak valid atau jumlah sampel kecil. Dalam penelitian ini peneliti
- Pengamatan
SPSS 16.0.
62
yang benar, paling tidak ada empat tahapan dalam pengolahan data yang
3.11.1.1 Editing
3.11.1.2 Tabulasi
skor.
3.11.1.3 Processing
Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar, dan juga sudah
program yang sudah umum digunakan untuk entry data adalah paket
3.11.1.4 Cleaning
data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan
tiap variabel dari hasil penelitian. Dalam analisis ini menghasilkan distribusi
dan persentase dari tiap variabel. Analisis bivariat dilakukan terhadap dua
Dalam analisis ini uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square
HASIL PENELITIAN
pada waria pekerja seks di Kabupaten Kudus tahun 2015, dengan responden
tahun. Gambaran usia responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :
2 31-40 11 26.2
3 > 40 9 21,4
Jumlah 42 100
tahun sebanyak 22 orang (52,4 %), responden yang berusia 31-40 tahun
sebanyak 11 orang (26,2 %), dan responden > 40 tahun sebanyak 9 orang
(21,4 %).
65
66
penelitian ini adalah SD, SMP, dan SMA. Responden dengan pendidikan
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa waria yang menjadi pekerja seks kurang
dari 5 tahun sebanyak 11 orang (26,2 %), sedangkan waria yang menjadi
sebagai berikut :
persepsi kerentanan yang kurang baik sebanyak 22 orang (52,4%) dan yang
persepsi keseriusan yang kurang baik sebanyak 20 orang (47,6%) dan yang
persepsi manfaat yang kurang baik sebanyak 22 orang (52,4%) dan yang
persepsi hambatan yang kurang baik sebanyak 21 orang (50%) dan yang
isyarat untuk bertindak yang kurang baik sebanyak 25 orang (59,5%) dan
(40,5%).
ini:
71
keyakinan diri yang kurang baik sebanyak 19 orang (45,2%) dan yang
kurang baik memiliki perilaku pencegahan yang tidak baik, dan dari 1
diterima, yang artinya tidak ada hubungan antara persepsi kerentanan yang
kurang baik memiliki perilaku pencegahan yang tidak baik, dan dari 6
baik memiliki perilaku pencegahan yang tidak baik, dan dari 4 responden
ditolak, yang artinya ada hubungan antara persepsi manfaat yang dirasakan
kurang baik memiliki perilaku pencegahan yang tidak baik, dan dari 4
ditolak, yang artinya ada hubungan antara persepsi hambatan yang dirasakan
Tabel 4.17 Hubungan antara Persepsi Isyarat untuk bertindak dengan Perilaku
Pencegahan Penularan HIV/AIDS
Perilaku Pencegahan Penularan
Persepsi HIV/AIDS Total
Isyarat untuk Tidak baik Baik P-value
bertindak
N % N % N %
Kurang baik 6 75 19 55,9 25 59,5
0,049
Baik 2 25 15 44,1 17 40,5
Jumlah 8 34 42
bertindak kurang baik memiliki perilaku pencegahan yang tidak baik, dan
baik pula.
77
ditolak, yang artinya ada hubungan antara persepsi isyarat untuk bertindak
bahwa dari 4 responden yang memiliki persepsi keyakinan diri kurang baik
memiliki perilaku pencegahan yang tidak baik, dan dari 4 responden yang
diri kurang baik memiliki perilaku pencegahan yang baik, dan dari 19
ditolak, yang artinya ada hubungan antara persepsi keyakinan diri dengan
HASIL PENELITIAN
pada waria pekerja seks di Kabupaten Kudus tahun 2015, dengan responden
bahwa kisaran usia responden penelitian ini antara 24 tahun sampai 45 tahun.
2 31-40 11 26.2
3 > 40 9 21,4
Jumlah 42 100
79
80
sebanyak 22 orang (52,4 %), responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 11
orang (26,2 %), dan responden > 40 tahun sebanyak 9 orang (21,4 %).
penelitian ini adalah SD, SMP, dan SMA. Responden dengan pendidikan
sebagai berikut :
81
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa waria yang menjadi pekerja seks kurang
dari 5 tahun sebanyak 11 orang (26,2 %), sedangkan waria yang menjadi
berikut :
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari jumlah total responden yang menjadi
pekerja seks, didapatkan hasil 100% atau semua responden menunjukkan hasil
Dari tabel 4.5 terlihat bahwa persepsi responden dan perilaku pencegahan
Persepsi Kerentanan F %
(1) (2) (3)
Kurang Baik 22 52,4
Baik 20 47,6
Jumlah 42 100,0
persepsi kerentanan yang kurang baik sebanyak 22 orang (52,4%) dan yang
keseriusan yang kurang baik sebanyak 20 orang (47,6%) dan yang mempunyai
yang kurang baik sebanyak 22 orang (52,4%) dan yang mempunyai persepsi
persepsi hambatan yang kurang baik sebanyak 21 orang (50%) dan yang
untuk bertindak yang kurang baik sebanyak 25 orang (59,5%) dan yang
Distribusi skor keyakinan diri dapat digambarkan pada tabel dibawah ini:
keyakinan diri yang kurang baik sebanyak 19 orang (45,2%) dan yang
baik memiliki perilaku pencegahan yang tidak baik, dan dari 1 responden yang
baik memiliki perilaku pencegahan yang baik, dan dari 19 responden yang
pula.
yang artinya tidak ada hubungan antara persepsi kerentanan yang dirasakan
baik memiliki perilaku pencegahan yang tidak baik, dan dari 6 responden yang
baik memiliki perilaku pencegahan yang baik, dan dari 16 responden yang
pula.
89
yang artinya ada hubungan antara persepsi keseriusan yang dirasakan dengan
Tabel 4.15 Hubungan antara Persepsi Manfaat yang Dirasakan dengan Perilaku
Pencegahan Penularan HIV/AIDS
Perilaku Pencegahan Penularan
Persepsi HIV/AIDS Total
Manfaat yang Tidak baik Baik P-value
Dirasakan
N % N % N %
Kurang baik 4 50 18 53 22 52,4
0,001
Baik 4 50 16 47 20 47,6
Jumlah 8 34 42
diperoleh bahwa dari 4 responden yang memiliki persepsi manfaat kurang baik
memiliki perilaku pencegahan yang tidak baik, dan dari 4 responden yang
memiliki persepsi manfaat baik memiliki perilaku pencegahan yang tidak baik.
memiliki perilaku pencegahan yang baik, dan dari 16 responden yang memiliki
yang artinya ada hubungan antara persepsi manfaat yang dirasakan dengan
Tabel 4.16 Hubungan antara Persepsi Hambatan yang Dirasakan dengan Perilaku
Pencegahan Penularan HIV/AIDS
Perilaku Pencegahan Penularan
Persepsi HIV/AIDS Total
Hambatan yang Tidak baik Baik P-value
Dirasakan
N % N % N %
Kurang baik 4 50 17 50 21 50
0,037
Baik 4 50 17 50 21 50
Jumlah 8 34 42
baik memiliki perilaku pencegahan yang tidak baik, dan dari 4 responden yang
baik memiliki perilaku pencegahan yang baik, dan dari 19 responden yang
memiliki persepsi hambatan baik memiliki perilaku pencegahan yang baik pula.
91
yang artinya ada hubungan antara persepsi hambatan yang dirasakan dengan
Tabel 4.17 Hubungan antara Persepsi Isyarat untuk bertindak dengan Perilaku
Pencegahan Penularan HIV/AIDS
Perilaku Pencegahan Penularan
Persepsi HIV/AIDS Total
Isyarat untuk Tidak baik Baik P-value
bertindak
N % N % N %
Kurang baik 6 75 19 55,9 25 59,5
0,049
Baik 2 25 15 44,1 17 40,5
Jumlah 8 34 42
bertindak kurang baik memiliki perilaku pencegahan yang tidak baik, dan dari
pencegahan yang baik, dan dari 15 responden yang memiliki persepsi isyarat
yang artinya ada hubungan antara persepsi isyarat untuk bertindak dengan
bahwa dari 4 responden yang memiliki persepsi keyakinan diri kurang baik
memiliki perilaku pencegahan yang tidak baik, dan dari 4 responden yang
memiliki persepsi keyakinan diri baik memiliki perilaku pencegahan yang tidak
kurang baik memiliki perilaku pencegahan yang baik, dan dari 19 responden
yang memiliki persepsi keyakinan diri baik memiliki perilaku pencegahan yang
baik pula.
yang artinya ada hubungan antara persepsi keyakinan diri dengan perilaku
PEMBAHASAN
5.1 PEMBAHASAN
Kabupaten Kudus didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara persepsi
yaitu dengan nilai p = 0,069 (> 0,05). Jika ditinjau dari hasil tabulasi silang,
perbedaan yang signifikan dari hasil distribusi persepsi kerentanan baik kategori
kurang baik ataupun baik, dengan perilaku pencegahan kategori tidak baik
action atau teori tindakan beralasan (Ajzen dan Fishbein, 1980) yang merupakan
teori kebalikan dari teori HBM. Yang mengemukakan bahwa norma sosial
seseorang mengacu pada keyakinan dalam dirinya terhadap bagaimana dan apa
94
95
dirasakan dari sakit atau luka (perceived threat of injury or illness) dan
1994).
Ancaman yang dirasakan terhadap risiko yang akan muncul. Hal ini
dengan adanya persepsi tentang kerentanan terkena IMS dan HIV/AIDS baik,
maka dapat menimbulkan praktik yang baik dalam pencegahan IMS dan
HIV/AIDS. Akan tetapi variabel kerentanan terkena IMS dan HIV/AIDS kurang
dominan dalam hubungannya dengan pekerja seks karena faktor lain, yaitu
sudah tinggi tentang kesehatan, namun praktik tentang kesehatan atau perilaku
hidup sehat masyarakat masih rendah. Hal ini juga dapat dilihat dari jawaban
responden meskipun banyak yang memiliki persepsi kerentanan baik akan tetapi
96
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nur Eda et all (2012) yang
dengan penelitian Linda Mayarni Sirait et all (2012) yang menyebutkan ada
Kudus didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara persepsi keseriusan yang
responden pada penelitian ini hanya merasa serius untuk aspek finansial berupa
97
kerugian materiil berupa biaya pengobatan saja, sedangkan untuk aspek sosial
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Linda Mayarni Sirait et all
Tingkat keseriusan pada penelitian ini lebih rendah bila dibandingkan dengan
penelitian Nur Eda et all (2012) yang menyatakan bahwa persepsi responden
responden termasuk kategori tinggi dan 27,1% kategori rendah. Hasil penelitian
ini sejalan dengan teori Health Belief Model (Rosenstock, 1988) yang
Kudus didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara persepsi manfaat yang
memiliki persepsi manfaat kurang baik (52,4%) dan (47,6%) persepsi manfaat
yang baik. Dalam teori Health Belief Model (Rosenstock, 1988) dijelaskan
98
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Linda Mayarni Sirait et all
Kudus didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara persepsi hambatan yang
p = 0,037 (< 0,05). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa responden yang
memiliki persepsi hambatan kurang baik (50%) dan (50%) persepsi hambatan
baik. Hal ini kemungkinan bisa terjadi karena responden cenderung memiliki
mamakai kondom pelicin itu tidak enak, kurang praktis dan susah ejakulasi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Health Belief Model (Rosenstock, 1982)
langsung pada hasil dari dua keyakinan atau penilaian kesehatan yaitu ancaman
yang dirasakan dari sakit dan pertimbangan tentang keuntungan dan kerugian
99
dapat saja tidak diambil oleh seseorang meskipun individu tersebut percaya
Hasil penelitian ini disesuai oleh penelitian Linda Mayarni Sirait et all
dengan perilaku pencegahan. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian Nur Eda
et all yang menyatakan bahwa baik responden maupun pelanggan sangat sulit
Kudus didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara persepsi isyarat untuk
yaitu dengan nilai p = 0,049 (< 0,05). Dari hasil tabulasi silang diperoleh bahwa
responden yang memiliki persepsi isyarat untuk bertindak kurang baik (50%)
dan baik (50%) persepsi isyarat untuk bertindak baik. Hal ini sesuai dengan
teori Health Belief Model (Rosenstock, 1988) bahwa dalam melakukan tindakan
alternatif tindakan tersebut. Isyarat ini dapat bersifat internal ataupun eksternal.
Isyarat internal yaitu isyarat untuk bertindak yang berasal dari dalam diri
individu. Sedangkan isyarat eksternal yaitu isyarat untuk bertindak yang berasal
100
dari interaksi intersosial, misalnya media massa, pesan, nasehat, anjuran atau
berupa berita yang terbatas pada jam tertentu dan dari petugas kesehatan
masih percaya dengan minum antibiotik dan atau minum jamu sebelum atau
sesudah berhubungan seks dapat mencegah terkena IMS dan HIV/AIDS karena
mereka akan merasakan dengan minum jamu menjadi lebih sehat, sembuh dari
penyakit dan aman dari IMS dan HIV/AIDS karena anggapan responden bahwa
kuman akan mati dengan minum antibiotik atau jamu yang pahit. Kebiasaan
ini banyak dilakukan oleh waria pekerja seks dikarenakan kebiasaan yang
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Linda Mayarni Sirait (2012)
yang menyatakan ada hubungan antara isyarat untuk bertindak dengan perilaku
Kudus didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara persepsi keyakinan diri
nilai p = 0,001 (< 0,05). Dari hasil tabulasi silang diperoleh bahwa responden
yang memiliki persepsi keyakinan diri kurang baik (45,2%) dan (54,8%)
untuk selalu melakukan perilaku pencegahan akan semakin baik pula. Dalam
umumnya tidak mencoba untuk melakukan sesuatu yang baru kecuali mereka
pikir mereka bisa melakukannya. Jika seseorang percaya suatu perilaku baru
yang berguna (manfaat dirasakan), tetapi berpikir dia tidak mampu melakukan
itu (penghalang dirasakan), kemungkinan bahwa hal itu tidak akan dilakukan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Linda Mayarni Sirait et all
(2012) yang menyatakan ada hubungan antara keyakinan diri dengan perilaku
maka akan semakin tinggi pula tingkat keyakinan diri untuk melakukan tidakan
pencegahan.
102
6.1 Simpulan
103
104
6.2 Saran
pelicin.
dan edukasi yang diinginkan oleh waria PSK beserta cara intervensinya.
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, Icek dan Fishbein, 1980, Theory of Reasoned Action, Edisi kesatu (Jogiyanto,
2007)
Bastman, T.K., Amir, N., Idris, I.K., Wiguna, T., 2004, Leksikon Istilah Kesehatan
Jiwa dan Psikiatrik, Terjemahan Devi Yulianti. EGC, Jakarta.
CIA World Fact Book, 2013, kasus HIV/AIDS di Afrika Selatan, WHO.
Davidson, C.G., Neale, M.J., Kringg, M.A, 2006, Psikologi Abnormal, Grafindo
Persada, Jakarta.
Dinas Kesehatan Provinsi jawa Tengah, 2014, Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2014, diakses tanggal 7 Februari 2015,
(http://www.dinkesjatengprov.go.id)
Herman, Kasus HIV Meningkat di Kalangan Waria dan LSL, Selasa 5 Agustus 2014,
diakses tanggal 10 Januari 2016,
(http://m.beritasatu.com/kesehatan/200790-kasus-hiv-meningkat-di-kalangan-
waria-dan-lsl.html)
106
107
IWAKU, 2015, Mobilitas VCT Inamurata Waria Kudus, Komunitas Waria Kudus,
Kudus
Jumlah Penduduk Indonesia 259 Juta, 31 Desember 2011, diakses tanggal 6 Juni
2015,
(http://nasional.kompas.com/read/2011/09/19/10594911/jumlah.penduduk.ind
onesia.259.juta)
Mansjoer, A, Triyadinti, Savitri, dkk, 2008, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid
2, Media Aesculapilis, Jakarta.
Nadia, Z., 2005, Waria Laknat atau Kodrat, Pustaka Marwa, Yogyakarta.
----------------------, 2011, Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni, Rineka Cipta, Jakarta.
Puspitasari, H dan Pujileksonon, S., 2005, Waria dan Tekanan Sosial, Universitas
Muhamadiyah Malang, Malang.
Priyoto, 2014, Teori Sikap Dan Perilaku Dalam Kesehatan, Nuha Medika
,Yogyakarta.
Rosenstock, I. M., Strecher, V. J., Becker, M. H. 1988. Social learning theory and the
health belief model. Health education Quartely, Vol 15 (2), 175-183.
----------------------. 1994. The Health Belief Model and HIV Risk Behaviour Change.
In J. Peterson and R. diClemente (eds.), Preventing AIDS: Theory and
Practice of Behavioral Interventions. New York: Pleum
Sevgio, Aral, et all, 2003, The Social Organization of Commercial Sex Work in
Moscow, Russia. Sexually Transmitted Diseases Journal, 30(1).
Sirait L.M, Sarumpaet S, 2012, Hubungan Komponen Health Belief Model (HBM)
dengan Penggunaan Kondom pada Anak Buah Kapal (ABK) di Pelabuhan
Belawan, Jurnal Precure, Tahun 1 Volume 1.
Sudoyo, Aru W, Setiyohadi, Alwi, Simadibrata, dkk, 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta.
Yulie, R., 2008, Waria Juga Sama Seperti Kita Semua, Dalam Perspektif Baru,
diakses 14 Februari 2015,
(http://perspektifbaru.com/wawancara)
110
Lama menjadi Kunjungan VCT Tahun 2014 Kunjungan VCT Tahun 2015
No. Nama Usia Waria Pekerja Status HIV Status HIV
Seks Februari Juni September Februari Juni September
1. Dessy 45th >5 tahun v v v - v v -
2. Sari 33th >5 tahun v - v v v -
3. Yosi 43th >5 tahun v v - v v v -
4. Lusi 36th >5 tahun v - v v -
5. Rani 39th >5 tahun v v - v v v -
6. Patel 45th >5 tahun v - v v -
7. Renata 32th >5 tahun v v - v v v -
8. Anis 49th - v v - v v v -
9. Rara 28th >5 tahun v v - v v -
10. Imel 31th >5 tahun v - v v -
11. Rita 47th >5 tahun v v - v v v -
12. Raya 24th <5 tahun v - v v -
13. Monik 29th >5 tahun v v - v v -
14. Norma 28th >5 tahun v - v v -
15. Nur S. 43th - v v - v v -
16. Angel 31th >5 tahun v - v v v -
17. Risma 26th <5 tahun v v - v v -
116
INSTRUMEN PENELITIAN
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan terakhir :
4. Status HIV/AIDS :
5. Sudah berapa tahun Anda menjadi waria pekerja seks?
NOMOR
NAMA P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
RESPONDEN
1 NADIA 4 2 4 4 5 1 4 5 2 5
2 ANJANI 4 4 4 4 4 2 5 5 2 4
3 RETNO 5 2 2 4 4 4 2 4 2 2
4 NANA 5 2 2 5 4 5 4 4 2 5
5 DITA 5 2 3 5 5 2 5 2 5 4
6 AMANDA 4 4 5 4 5 4 4 1 4 1
7 YANTI 5 4 2 5 5 4 4 2 2 4
8 BUNGA 4 3 4 4 3 2 5 1 4 5
9 MELATI 5 5 2 5 3 4 5 1 4 3
10 TIARA 3 2 1 2 2 1 2 1 2 4
11 SINTA 4 2 4 5 4 4 3 4 4 5
12 CACA 5 4 5 5 3 5 2 5 5 5
13 MAWAR 5 4 2 4 5 4 1 4 2 4
14 MARISA 4 4 4 4 5 4 4 4 2 2
15 LIA 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1
16 CAHYA 5 2 2 5 4 1 4 4 4 5
17 MELI 5 4 2 4 5 1 5 4 2 4
18 RITA 5 5 3 4 4 2 4 2 3 5
19 TAMARA 4 3 4 5 3 5 2 2 4 2
20 ANISA 4 2 2 4 4 4 4 4 5 4
21 TARI 5 4 4 4 4 5 5 5 1 5
22 NINDYA 4 2 2 5 4 1 2 1 2 1
23 ANUGRAH 4 4 3 5 5 2 5 5 2 4
24 SELA 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5
25 FIFI 4 4 4 5 5 5 2 4 4 2
26 MONIKA 5 2 2 4 4 1 2 1 2 2
27 MELINDA 4 2 5 4 4 4 4 4 1 3
28 BETI 5 3 5 4 3 5 5 4 4 4
29 YUNITA 4 2 3 5 3 4 4 5 2 2
127
30 AMELIA 4 2 2 5 4 2 4 4 2 1
128
NOMOR
NAMA P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
RESPONDEN
1 NADIA 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1
2 ANJANI 5 4 5 4 3 2 4 4 4 3
3 RETNO 3 2 2 5 4 2 2 2 1 2
4 NANA 4 5 5 4 2 3 3 5 4 4
5 DITA 4 4 4 4 2 2 1 4 5 5
6 AMANDA 4 5 4 4 2 2 3 4 4 3
7 YANTI 5 2 5 5 2 4 5 4 3 4
8 BUNGA 5 4 4 4 4 1 5 5 4 1
9 MELATI 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4
10 TIARA 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5
11 SINTA 5 4 5 4 5 4 1 4 5 2
12 CACA 4 5 5 4 5 3 4 5 5 4
13 MAWAR 5 2 4 2 5 2 5 3 3 5
14 MARISA 4 4 2 3 4 2 2 4 2 4
15 LIA 5 4 4 5 4 5 4 5 1 3
16 CAHYA 2 2 4 2 4 1 2 3 2 4
17 MELI 4 5 4 5 2 2 4 4 4 5
18 RITA 5 4 4 5 1 3 4 5 5 4
19 TAMARA 5 5 5 4 1 4 4 3 3 1
20 ANISA 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2
21 TARI 4 2 4 5 5 5 4 5 5 4
22 NINDYA 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5
23 ANUGRAH 5 5 4 5 3 3 4 3 5 5
24 SELA 4 5 4 4 4 1 4 4 3 5
25 FIFI 4 4 4 5 5 4 2 5 4 5
26 MONIKA 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4
27 MELINDA 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4
28 BETI 5 3 4 4 3 3 4 4 5 5
29 YUNITA 5 4 4 4 5 2 3 5 4 3
129
30 AMELIA 5 3 5 4 4 2 2 3 5 4
130
NOMOR
NAMA P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
RESPONDEN
1 NADIA 4 5 4 3 5 4 5 2 5 4
2 ANJANI 4 2 5 4 5 5 5 4 4 4
3 RETNO 5 2 4 4 4 4 4 2 4 4
4 NANA 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4
5 DITA 4 4 4 2 5 5 5 5 4 4
6 AMANDA 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5
7 YANTI 5 2 4 4 4 5 5 5 5 5
8 BUNGA 2 1 2 1 2 2 5 2 2 4
9 MELATI 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4
10 TIARA 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4
11 SINTA 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
12 CACA 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4
13 MAWAR 5 4 4 4 3 4 4 2 5 5
14 MARISA 2 2 4 3 2 5 4 2 4 3
15 LIA 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4
16 CAHYA 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5
17 MELI 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4
18 RITA 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4
19 TAMARA 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4
20 ANISA 5 2 4 5 5 4 5 4 5 4
21 TARI 4 5 5 4 5 4 4 2 4 4
22 NINDYA 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5
23 ANUGRAH 2 2 2 1 3 2 4 2 2 4
24 SELA 5 2 4 4 4 4 5 5 4 4
25 FIFI 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5
26 MONIKA 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5
27 MELINDA 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4
28 BETI 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5
29 YUNITA 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4
131
30 AMELIA 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4
132
NOMOR
NAMA P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
RESPONDEN
1 NADIA 5 1 1 4 5 2 4 5 4 5
2 ANJANI 2 1 1 4 4 1 1 2 2 4
3 RETNO 1 3 1 4 5 4 2 5 4 2
4 NANA 2 2 2 2 3 2 1 4 5 2
5 DITA 4 2 1 4 5 3 4 4 1 1
6 AMANDA 5 1 1 4 4 2 2 4 2 4
7 YANTI 2 1 1 2 5 1 1 2 3 4
8 BUNGA 1 1 4 5 3 4 2 5 4 4
9 MELATI 1 3 2 5 4 2 4 5 5 5
10 TIARA 4 2 2 5 5 2 1 5 4 5
11 SINTA 5 2 3 4 4 2 1 5 4 4
12 CACA 4 2 2 4 5 2 2 2 4 4
13 MAWAR 5 2 1 4 4 1 4 4 5 4
14 MARISA 4 1 4 5 5 4 1 2 4 2
15 LIA 3 3 3 5 4 4 4 5 5 4
16 CAHYA 4 2 2 4 5 2 1 4 4 5
17 MELI 5 1 2 4 5 1 1 4 4 5
18 RITA 4 2 3 5 5 4 1 4 5 5
19 TAMARA 4 1 1 4 4 2 4 5 5 1
20 ANISA 2 1 1 4 4 1 1 2 2 1
21 TARI 1 1 1 2 4 1 1 2 4 2
22 NINDYA 4 2 2 5 5 4 3 5 4 5
23 ANUGRAH 5 1 2 4 5 2 2 4 4 4
24 SELA 1 1 1 1 4 1 1 2 2 1
25 FIFI 5 1 2 4 4 1 4 4 4 5
26 MONIKA 4 3 3 4 4 2 2 4 4 5
27 MELINDA 1 2 1 2 5 1 1 2 2 1
28 BETI 5 1 1 4 5 1 4 5 5 2
29 YUNITA 4 1 1 5 4 1 1 5 5 2
133
30 AMELIA 3 1 1 5 4 2 4 4 4 5
134
NOMOR
NAMA P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
RESPONDEN
1 NADIA 2 4 5 4 4 1 2 4 4 5
2 ANJANI 1 1 4 5 4 3 2 3 2 3
3 RETNO 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4
4 NANA 5 1 4 2 4 2 5 4 5 2
5 DITA 2 5 3 4 4 5 1 4 3 2
6 AMANDA 2 2 2 4 5 5 4 4 4 2
7 YANTI 4 1 4 5 5 5 4 2 2 1
8 BUNGA 1 1 4 5 4 5 4 2 2 4
9 MELATI 2 4 5 4 4 4 4 2 2 5
10 TIARA 1 4 4 4 5 2 5 5 1 4
11 SINTA 2 5 4 5 4 4 2 1 5 4
12 CACA 2 1 5 4 4 5 4 4 4 4
13 MAWAR 1 2 1 1 2 1 2 4 2 1
14 MARISA 1 2 4 4 4 3 5 4 5 2
15 LIA 1 2 2 2 3 1 1 2 4 1
16 CAHYA 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2
17 MELI 2 1 4 5 4 2 3 2 1 2
18 RITA 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1
19 TAMARA 4 4 4 5 5 2 5 3 4 5
20 ANISA 4 4 5 3 5 4 5 3 5 5
21 TARI 2 2 4 4 5 5 4 4 3 4
22 NINDYA 1 1 4 5 4 5 4 4 4 3
23 ANUGRAH 5 4 4 4 4 4 2 5 1 4
24 SELA 2 2 2 2 5 2 4 1 1 5
25 FIFI 3 5 5 4 2 1 4 5 2 5
26 MONIKA 4 5 5 5 1 2 5 4 4 2
27 MELINDA 5 4 5 5 4 2 1 1 5 5
28 BETI 1 4 4 5 4 4 2 3 5 4
29 YUNITA 2 5 4 5 5 1 4 4 2 1
135
30 AMELIA 1 2 1 1 2 1 2 4 1 2
136
NOMOR
NAMA P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
RESPONDEN
1 NADIA 5 4 1 5 2 4 5 4 5 2
2 ANJANI 4 4 2 4 2 4 5 1 5 4
3 RETNO 4 5 4 1 1 4 5 5 4 5
4 NANA 5 4 1 4 4 4 4 4 4 1
5 DITA 4 2 2 2 1 4 1 2 5 1
6 AMANDA 5 5 1 4 1 5 4 5 4 2
7 YANTI 5 4 1 4 4 5 5 5 4 5
8 BUNGA 5 4 2 1 2 4 4 2 5 1
9 MELATI 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4
10 TIARA 4 5 5 1 1 5 5 2 4 1
11 SINTA 4 5 1 4 5 5 5 4 5 5
12 CACA 4 5 1 4 4 5 4 4 5 1
13 MAWAR 4 4 1 4 5 4 4 4 4 4
14 MARISA 5 5 1 2 1 4 4 5 5 5
15 LIA 4 4 4 2 1 5 4 5 5 4
16 CAHYA 2 2 5 1 1 4 2 1 5 1
17 MELI 2 4 1 2 1 1 2 2 4 1
18 RITA 4 4 4 1 4 2 5 5 4 4
19 TAMARA 5 4 2 1 5 2 4 1 5 4
20 ANISA 5 4 2 1 4 2 5 4 5 5
21 TARI 5 5 4 4 4 5 5 5 4 1
22 NINDYA 4 5 1 5 1 4 4 4 4 2
23 ANUGRAH 4 5 4 5 1 4 4 1 5 5
24 SELA 4 5 4 2 1 5 4 1 5 4
25 FIFI 5 4 5 1 2 4 5 2 4 1
26 MONIKA 5 4 2 5 5 5 5 5 5 1
27 MELINDA 4 5 2 1 4 3 4 4 4 4
28 BETI 4 5 1 4 3 4 4 2 4 2
29 YUNITA 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5
30 AMELIA 2 2 1 1 1 5 2 2 4 1
137
NOMOR
NAMA P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
RESPONDEN
1 NADIA 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1
2 ANJANI 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
3 RETNO 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
4 NANA 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1
5 DITA 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
6 AMANDA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
7 YANTI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 BUNGA 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
9 MELATI 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0
10 TIARA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
11 SINTA 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
12 CACA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
13 MAWAR 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1
14 MARISA 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
15 LIA 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
16 CAHYA 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
17 MELI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 RITA 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0
19 TAMARA 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0
20 ANISA 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1
21 TARI 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
22 NINDYA 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1
23 ANUGRAH 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
24 SELA 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1
25 FIFI 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0
26 MONIKA 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1
27 MELINDA 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1
28 BETI 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
138
29 YUNITA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
30 AMELIA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
139
Lampiran 15: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Persepsi Kerentanan yang
Dirasakan
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.723 8
Item Statistics
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Lampiran 16: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Persepsi Keseriusan yang Dirasakan
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.743 6
Item Statistics
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Lampiran 17: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Persepsi Manfaat yang Dirasakan
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.861 8
Item Statistics
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Lampiran 18: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Persepsi Hambatan yang Dirasakan
N %
Excludeda 0 .0
145
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.773 7
Item Statistics
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Lampiran 19: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Persepsi Isyarat untuk Bertindak
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.770 6
Item Statistics
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Lampiran 20: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Persepsi Keyakinan Diri
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.760 5
Item Statistics
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Lampiran 21: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Perilaku Pencegahan Penularan
HIV/AIDS
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.711 5
Item Statistics
Item Statistics
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 21-30 22 52.4 52.4 52.4
31-40 11 26.2 26.2 78.6
> 40 9 21.4 21.4 100.0
Total 42 100.0 100.0
Tingkat pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 4 9.5 9.5 9.5
SMP 16 38.1 38.1 47.6
SMA 22 52.4 52.4 100.0
Total 42 100.0 100.0
Status HIV/AIDS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Negatif 42 100 100 100
Positif 0 0 0 100
Total 42 100.0 100.0
N 42 42 42 42 42 42 42
Normal Parametersa Mean 32.3095 24.4286 35.2619 20.9048 24.1905 20.6667 4.6667
Most Extreme Absolute .159 .148 .210 .127 .157 .129 .160
Differences
Positive .159 .143 .118 .088 .129 .129 .160
Asymp. Sig. (2-tailed) .241 .314 .050 .511 .254 .483 .230
No
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 Total Kategori Kode
Responden
R1 Puspa 5 2 4 5 2 5 4 5 32 Kurang baik 1
R2 Melati 5 1 4 5 3 5 4 4 31 Kurang baik 1
R3 Ekki 4 2 4 4 4 5 5 3 31 Kurang baik 1
R4 Nur S 4 2 5 5 2 5 5 2 30 Kurang baik 1
R5 Monik 5 3 5 4 2 4 4 4 31 Kurang baik 1
R6 Patel 5 4 3 4 2 3 3 5 29 Kurang baik 1
R7 Aan 5 5 4 4 5 4 3 4 34 Baik 2
R8 Citra 5 2 5 5 4 5 3 5 34 Baik 2
R9 Linda 4 2 5 4 3 5 3 4 30 Kurang baik 1
R10 Yosi 4 2 5 5 4 4 5 5 34 Baik 2
R11 Lusi 4 2 5 4 5 5 5 3 33 Baik 2
R12 Puput 4 3 5 5 4 5 4 4 34 Baik 2
R13 Ciripa 5 4 3 4 5 5 5 5 36 Baik 2
R14 Dita 4 1 4 4 4 5 3 4 29 Kurang baik 1
R15 Sari 4 5 5 4 3 5 3 4 33 Baik 2
R16 Laura 4 4 3 4 4 5 3 4 31 Kurang baik 1
R17 Renata 4 4 3 5 4 4 3 4 31 Kurang baik 1
R18 Mila 5 4 3 5 4 4 4 5 34 Baik 2
R19 Imel 5 4 4 5 4 4 4 3 33 Baik 2
R20 Angel 4 3 5 4 5 4 5 3 33 Baik 2
R21 Mamik 4 4 3 5 5 5 4 4 34 Baik 2
R22 Rita 4 5 3 5 5 4 5 5 36 Baik 2
R23 Norma 4 1 3 4 4 5 4 4 29 Kurang baik 1
R24 Rani 5 1 4 4 2 4 5 5 30 Kurang baik 1
R25 Anis 5 1 4 5 3 4 5 4 31 Kurang baik 1
R26 Rara 4 4 5 5 3 5 2 3 31 Kurang baik 1
R27 Raya 4 4 4 4 1 3 5 5 30 Kurang baik 1
R28 Risma 4 2 5 5 3 4 4 5 32 Kurang baik 1
R29 Vera 4 1 5 4 4 5 4 4 31 Kurang baik 1
R30 Mita 5 1 5 5 4 4 5 5 34 Baik 2
R31 Jablay 5 4 4 4 4 5 4 4 34 Baik 2
R32 Porpida 5 5 5 5 4 4 5 5 38 Baik 2
R33 Bunga 5 3 4 4 5 5 5 5 36 Baik 2
R34 Ayu 4 3 5 4 2 4 5 4 31 Kurang baik 1
R35 Nurul 5 4 4 3 3 4 4 5 32 Kurang baik 1
R36 Dessy 4 4 5 5 4 5 4 4 35 Baik 2
R37 Amanda 4 5 3 4 5 5 5 5 36 Baik 2
R38 Yanti 4 3 3 5 4 4 3 4 30 Kurang baik 1
R39 Sinta 4 2 5 4 2 5 1 5 28 Kurang baik 1
R40 Nastiti 5 2 4 5 3 5 5 4 33 Baik 2
R41 Naira 4 4 3 4 2 4 2 5 28 Kurang baik 1
R42 Endang 5 5 4 4 4 5 4 4 35 Baik 2
156
No
Nama 1 2 3 4 5 6 Total Kategori Kode
Responden
R1 Puspa 4 5 5 2 5 4 25 Baik 2
R2 Melati 5 4 4 1 4 5 23 Kurang baik 1
R3 Ekki 4 4 4 3 5 4 24 Kurang baik 1
R4 Nur S 5 4 4 2 4 4 23 Kurang baik 1
R5 Monik 3 5 4 2 4 4 22 Kurang baik 1
R6 Patel 3 5 5 2 4 5 24 Kurang baik 1
R7 Aan 4 5 4 4 5 4 26 Baik 2
R8 Citra 4 4 4 5 3 5 25 Baik 2
R9 Linda 4 5 4 4 3 5 25 Baik 2
R10 Yosi 4 4 4 3 3 5 23 Kurang baik 1
R11 Lusi 4 5 4 2 4 5 24 Kurang baik 1
R12 Puput 5 5 5 1 5 3 24 Kurang baik 1
R13 Ciripa 3 4 5 4 4 4 24 Kurang baik 1
R14 Dita 4 5 4 3 4 4 24 Kurang baik 1
R15 Sari 3 5 5 2 4 3 22 Kurang baik 1
R16 Laura 5 4 4 3 5 3 24 Kurang baik 1
R17 Renata 4 5 5 4 4 3 25 Baik 2
R18 Mila 5 4 4 5 4 5 27 Baik 2
R19 Imel 4 5 5 4 5 4 27 Baik 2
R20 Angel 2 4 4 4 5 5 24 Kurang baik 1
R21 Mamik 3 5 5 1 4 4 22 Kurang baik 1
R22 Rita 4 4 4 4 5 3 24 Kurang baik 1
R23 Norma 3 5 5 5 4 4 26 Baik 2
R24 Rani 3 4 5 4 4 5 25 Baik 2
R25 Anis 3 5 4 5 5 3 25 Baik 2
R26 Rara 5 4 5 4 3 4 25 Baik 2
R27 Raya 4 3 5 5 4 5 26 Baik 2
R28 Risma 5 4 4 4 5 3 25 Baik 2
R29 Vera 4 5 4 5 4 3 25 Baik 2
R30 Mita 3 4 4 4 5 5 25 Baik 2
R31 Jablay 4 5 5 5 4 3 26 Baik 2
R32 Porpida 5 5 5 4 4 4 27 Baik 2
R33 Bunga 5 4 5 5 5 5 29 Baik 2
R34 Ayu 4 4 4 5 3 3 23 Kurang baik 1
R35 Nurul 4 5 5 5 2 4 25 Baik 2
R36 Dessy 5 3 4 4 5 5 26 Baik 2
R37 Amanda 4 4 4 4 1 5 22 Kurang baik 1
R38 Yanti 5 5 5 5 4 4 28 Baik 2
R39 Sinta 4 5 5 3 5 3 25 Baik 2
R40 Nastiti 3 4 4 2 4 3 20 Kurang baik 1
R41 Naira 3 5 5 1 3 4 21 Kurang baik 1
R42 Endang 4 4 3 3 2 5 21 Kurang baik 1
158
No
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 Total Kategori Kode
Responden
R1 Puspa 5 4 5 5 4 4 5 4 36 Baik 2
R2 Melati 5 4 4 5 5 4 3 5 35 Kurang baik 1
R3 Ekki 4 4 4 5 5 5 4 4 35 Kurang baik 1
R4 Nur S 5 5 4 5 4 4 5 4 36 Baik 2
R5 Monik 4 4 5 5 5 5 4 4 36 Baik 2
R6 Patel 4 5 5 4 4 4 5 5 36 Baik 2
R7 Aan 4 4 5 4 3 5 4 4 33 Kurang baik 1
R8 Citra 5 5 5 5 5 4 4 4 37 Baik 2
R9 Linda 4 4 4 4 4 5 4 4 33 Kurang baik 1
R10 Yosi 4 5 5 4 5 4 4 5 36 Baik 2
R11 Lusi 4 5 4 4 4 5 4 5 35 Kurang baik 1
R12 Puput 4 5 4 4 5 4 4 4 34 Kurang baik 1
R13 Ciripa 4 5 5 4 4 5 5 5 37 Baik 2
R14 Dita 4 4 3 4 5 4 4 4 32 Kurang baik 1
R15 Sari 5 5 4 4 4 5 5 5 37 Baik 2
R16 Laura 5 4 5 5 5 4 4 5 37 Baik 2
R17 Renata 4 4 4 4 4 5 4 4 33 Kurang baik 1
R18 Mila 4 4 3 5 4 4 4 5 33 Kurang baik 1
R19 Imel 5 4 4 4 5 5 4 4 35 Kurang baik 1
R20 Angel 4 5 5 4 4 4 5 5 36 Baik 2
R21 Mamik 5 4 4 4 5 5 4 4 35 Kurang baik 1
R22 Rita 4 5 5 4 4 4 5 5 36 Baik 2
R23 Norma 5 4 3 4 5 5 5 4 35 Kurang baik 1
R24 Rani 4 5 3 5 4 4 4 4 33 Kurang baik 1
R25 Anis 4 4 4 4 4 5 5 5 35 Kurang baik 1
R26 Rara 5 5 5 5 5 4 4 4 37 Baik 2
R27 Raya 5 4 4 4 4 5 5 5 36 Baik 2
R28 Risma 5 5 3 4 4 4 4 5 34 Kurang baik 1
R29 Vera 4 4 5 4 4 5 5 4 35 Kurang baik 1
R30 Mita 4 5 4 4 4 4 4 4 33 Kurang baik 1
R31 Jablay 4 4 5 4 5 5 5 4 36 Baik 2
R32 Porpida 4 5 4 5 4 4 4 5 35 Kurang baik 1
R33 Bunga 4 4 5 4 4 5 5 4 35 Kurang baik 1
R34 Ayu 4 5 4 5 5 4 4 5 36 Baik 2
R35 Nurul 5 4 5 5 4 4 5 5 37 Baik 2
R36 Dessy 5 5 3 5 4 5 4 5 36 Baik 2
R37 Amanda 5 4 4 5 5 4 5 4 36 Baik 2
R38 Yanti 4 5 5 4 5 5 4 5 37 Baik 2
R39 Sinta 5 4 4 5 4 5 4 4 35 Kurang baik 1
R40 Nastiti 4 5 5 4 4 5 5 5 37 Baik 2
R41 Naira 5 4 4 5 5 4 4 4 35 Kurang baik 1
R42 Endang 4 5 5 4 4 4 5 4 35 Kurang baik 1
160
No
Nama 1 2 3 4 5 6 7 Total Kategori Kode
Responden
R1 Puspa 2 4 2 2 4 4 5 23 Baik 2
R2 Melati 4 2 1 3 2 5 4 21 Baik 2
R3 Ekki 5 4 2 4 4 4 5 28 Baik 2
R4 Nur S 1 1 1 2 5 5 5 20 Kurang baik 1
R5 Monik 4 4 1 4 4 4 5 26 Baik 2
R6 Patel 5 2 1 2 1 4 5 20 Kurang baik 1
R7 Aan 5 4 1 4 2 4 5 25 Baik 2
R8 Citra 5 5 2 5 4 5 4 30 Baik 2
R9 Linda 2 2 4 4 3 4 4 23 Baik 2
R10 Yosi 2 1 1 1 4 2 4 15 Kurang baik 1
R11 Lusi 4 1 2 2 2 1 2 14 Kurang baik 1
R12 Puput 1 1 3 3 4 4 4 20 Kurang baik 1
R13 Ciripa 2 4 2 5 5 5 5 28 Baik 2
R14 Dita 1 5 2 1 1 1 4 15 Kurang baik 1
R15 Sari 1 4 1 2 2 2 1 13 Kurang baik 1
R16 Laura 1 4 1 4 4 2 2 18 Kurang baik 1
R17 Renata 2 5 1 4 5 3 2 22 Baik 2
R18 Mila 4 2 2 4 2 4 2 20 Kurang baik 1
R19 Imel 1 1 4 5 4 1 1 17 Kurang baik 1
R20 Angel 5 4 3 2 1 5 4 24 Baik 2
R21 Mamik 4 5 1 1 1 1 2 15 Kurang baik 1
R22 Rita 2 4 2 4 2 2 1 17 Kurang baik 1
R23 Norma 1 4 2 5 4 3 4 23 Baik 2
R24 Rani 4 5 2 4 5 1 5 26 Baik 2
R25 Anis 5 4 1 1 2 4 5 22 Baik 2
R26 Rara 1 4 2 2 3 5 5 22 Baik 2
R27 Raya 2 2 2 1 1 5 1 14 Kurang baik 1
R28 Risma 4 1 1 2 3 5 4 20 Kurang baik 1
R29 Vera 1 2 2 4 4 5 1 19 Kurang baik 1
R30 Mita 1 4 1 5 1 4 1 17 Kurang baik 1
R31 Jablay 2 5 1 1 3 4 4 20 Kurang baik 1
R32 Porpida 5 4 2 2 4 4 5 26 Baik 2
R33 Bunga 4 2 3 2 4 4 1 20 Kurang baik 1
R34 Ayu 1 4 3 4 2 4 4 22 Baik 2
R35 Nurul 4 5 2 5 4 3 4 27 Baik 2
R36 Dessy 1 4 1 4 5 5 1 21 Baik 2
R37 Amanda 5 2 2 5 1 5 1 21 Baik 2
R38 Yanti 2 4 2 1 2 4 5 20 Kurang baik 1
R39 Sinta 4 2 1 3 1 4 4 19 Kurang baik 1
R40 Nastiti 4 2 2 2 4 5 5 24 Baik 2
R41 Naira 2 1 1 4 5 4 4 21 Baik 2
R42 Endang 4 2 2 2 4 5 1 20 Kurang baik 1
162
No
Nama 1 2 3 4 5 6 Total Kategori Kode
Responden
R1 Puspa 4 5 4 4 4 4 25 Baik 2
R2 Melati 5 5 4 4 5 5 28 Baik 2
R3 Ekki 4 4 4 5 2 2 21 Kurang baik 1
R4 Nur S 2 5 5 5 4 3 24 Kurang baik 1
R5 Monik 1 4 4 4 4 4 21 Kurang baik 1
R6 Patel 4 4 5 4 5 5 27 Baik 2
R7 Aan 5 3 4 4 5 1 22 Kurang baik 1
R8 Citra 4 4 5 4 3 4 24 Kurang baik 1
R9 Linda 1 5 4 5 2 5 22 Kurang baik 1
R10 Yosi 2 4 5 4 4 4 23 Kurang baik 1
R11 Lusi 2 5 4 5 5 3 24 Kurang baik 1
R12 Puput 4 3 5 4 4 1 21 Kurang baik 1
R13 Ciripa 5 5 4 5 1 4 24 Kurang baik 1
R14 Dita 4 4 5 4 2 5 24 Kurang baik 1
R15 Sari 4 5 4 5 4 4 26 Baik 2
R16 Laura 2 4 2 4 5 4 21 Kurang baik 1
R17 Renata 4 4 3 5 4 4 24 Kurang baik 1
R18 Mila 4 5 4 4 2 5 24 Kurang baik 1
R19 Imel 5 4 5 5 4 4 27 Baik 2
R20 Angel 4 5 4 5 5 4 27 Baik 2
R21 Mamik 4 4 5 5 4 4 26 Baik 2
R22 Rita 5 5 4 4 2 5 25 Baik 2
R23 Norma 4 4 5 5 4 3 25 Baik 2
R24 Rani 5 2 4 4 5 2 22 Kurang baik 1
R25 Anis 4 1 5 4 4 1 19 Kurang baik 1
R26 Rara 2 4 4 5 2 4 21 Kurang baik 1
R27 Raya 1 5 4 5 4 5 24 Kurang baik 1
R28 Risma 4 4 5 4 5 4 26 Baik 2
R29 Vera 5 5 4 5 4 5 28 Baik 2
R30 Mita 4 4 5 4 2 4 23 Kurang baik 1
R31 Jablay 4 4 4 5 4 5 26 Baik 2
R32 Porpida 5 5 4 4 5 4 27 Baik 2
R33 Bunga 4 4 4 4 4 5 25 Baik 2
R34 Ayu 5 2 5 5 5 2 24 Kurang baik 1
R35 Nurul 4 4 4 4 2 3 21 Kurang baik 1
R36 Dessy 1 4 5 5 4 5 24 Kurang baik 1
R37 Amanda 2 5 4 4 5 4 24 Kurang baik 1
R38 Yanti 4 4 5 5 4 5 27 Baik 2
R39 Sinta 5 4 5 4 5 1 24 Kurang baik 1
R40 Nastiti 4 4 4 5 4 4 25 Baik 2
R41 Naira 5 5 4 4 5 5 28 Baik 2
R42 Endang 4 2 4 5 4 4 23 Kurang baik 1
164
No
Nama 1 2 3 4 5 Total Kategori Kode
Responden
R1 Puspa 4 5 3 5 4 21 Baik 2
R2 Melati 5 5 4 4 4 22 Baik 2
R3 Ekki 4 4 5 5 4 22 Baik 2
R4 Nur S 4 4 2 4 5 19 Kurang baik 1
R5 Monik 5 4 1 4 5 19 Kurang baik 1
R6 Patel 5 4 4 4 4 21 Baik 2
R7 Aan 5 5 3 4 5 22 Baik 2
R8 Citra 4 4 5 5 4 22 Baik 2
R9 Linda 5 4 2 4 4 19 Kurang baik 1
R10 Yosi 4 4 1 5 4 18 Kurang baik 1
R11 Lusi 5 4 4 4 4 21 Baik 2
R12 Puput 4 5 5 5 5 24 Baik 2
R13 Ciripa 4 5 3 4 4 20 Kurang baik 1
R14 Dita 4 4 4 5 5 22 Baik 2
R15 Sari 5 5 1 4 5 20 Kurang baik 1
R16 Laura 4 4 3 5 4 20 Kurang baik 1
R17 Renata 5 4 4 4 4 21 Baik 2
R18 Mila 4 5 3 5 5 22 Baik 2
R19 Imel 5 5 2 4 4 20 Kurang baik 1
R20 Angel 4 4 1 5 4 18 Kurang baik 1
R21 Mamik 5 5 4 5 5 24 Baik 2
R22 Rita 4 4 5 5 4 22 Baik 2
R23 Norma 4 5 1 5 5 20 Kurang baik 1
R24 Rani 4 4 2 5 5 20 Kurang baik 1
R25 Anis 4 5 3 5 4 21 Baik 2
R26 Rara 5 4 4 4 4 21 Baik 2
R27 Raya 5 5 2 5 4 21 Baik 2
R28 Risma 5 4 1 5 5 20 Kurang baik 1
R29 Vera 5 4 1 4 4 18 Kurang baik 1
R30 Mita 4 4 1 4 4 17 Kurang baik 1
R31 Jablay 5 5 2 5 5 22 Baik 2
R32 Porpida 4 5 3 4 4 20 Kurang baik 1
R33 Bunga 5 4 4 5 5 23 Baik 2
R34 Ayu 4 5 1 4 4 18 Kurang baik 1
R35 Nurul 5 4 2 5 5 21 Baik 2
R36 Dessy 4 4 3 4 4 19 Kurang baik 1
R37 Amanda 5 5 4 4 4 22 Baik 2
R38 Yanti 4 4 3 5 5 21 Baik 2
R39 Sinta 5 5 1 6 5 22 Baik 2
R40 Nastiti 4 4 2 5 4 19 Kurang baik 1
R41 Naira 5 5 4 6 5 25 Baik 2
R42 Endang 4 4 2 5 4 19 Kurang baik 1
166
Jumlah Total
Rata – rata 20.67
Median
167
No
Nama 1 2 3 4 5 Total Kategori Kode
Responden
R1 Puspa 0 0 0 0 1 1 Kurang baik 0
R2 Melati 0 0 0 0 1 1 Kurang baik 0
R3 Ekki 0 1 0 0 0 1 Kurang baik 0
R4 Nur S 0 0 0 0 1 1 Kurang baik 0
R5 Monik 0 1 1 0 1 4 Baik 1
R6 Patel 0 0 1 1 1 3 Baik 1
R7 Aan 0 1 0 0 1 2 Baik 1
R8 Citra 1 1 1 1 1 5 Baik 1
R9 Linda 0 0 1 1 1 3 Baik 1
R10 Yosi 1 1 0 1 1 4 Baik 1
R11 Lusi 1 1 1 0 0 3 Baik 1
R12 Puput 1 1 1 1 0 4 Baik 1
R13 Ciripa 0 1 0 1 1 3 Baik 1
R14 Dita 1 0 1 0 1 3 Baik 1
R15 Sari 0 0 1 1 0 2 Baik 1
R16 Laura 1 0 0 0 1 2 Baik 1
R17 Renata 0 0 1 1 1 4 Baik 1
R18 Mila 1 1 0 1 1 4 Baik 1
R19 Imel 1 0 0 0 0 1 Kurang baik 0
R20 Angel 0 1 0 1 1 3 Baik 1
R21 Mamik 1 0 1 1 1 4 Baik 1
R22 Rita 0 0 1 0 0 1 Kurang baik 0
R23 Norma 1 1 1 1 0 4 Baik 1
R24 Rani 0 1 1 0 1 3 Baik 1
R25 Anis 0 1 1 1 1 4 Baik 1
R26 Rara 1 0 1 1 0 3 Baik 1
R27 Raya 1 0 1 1 1 4 Baik 1
R28 Risma 0 1 0 1 1 3 Baik 1
R29 Vera 1 1 0 1 1 4 Baik 1
R30 Mita 1 0 0 0 0 1 Kurang baik 0
R31 Jablay 0 1 1 1 1 4 Baik 1
R32 Porpida 1 1 0 1 0 3 Baik 1
R33 Bunga 1 0 1 0 1 3 Baik 1
R34 Ayu 0 0 0 1 1 2 Baik 1
R35 Nurul 0 1 1 1 1 4 Baik 1
R36 Dessy 1 0 1 1 1 4 Baik 1
R37 Amanda 0 0 0 0 1 1 Kurang baik 0
R38 Yanti 1 1 1 0 1 4 Baik 1
R39 Sinta 1 0 1 1 0 3 Baik 1
R40 Nastiti 0 0 1 1 1 3 Baik 1
R41 Naira 1 0 1 0 1 3 Baik 1
R42 Endang 1 1 0 1 1 4 Baik 1
168
% within Persepsi
kerentanan yang
dirasakan 31.8% 68.2% 100.0%
Baik Count 1 19 20
% within Persepsi
kerentanan yang
dirasakan 5.0% 95.0% 100.0%
Total Count 8 34 42
% within Persepsi
kerentanan yang
dirasakan 19.0% 81.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
170
Linear-by-Linear
4.770 1 .029
Association
N of Valid Casesb 42
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is3.81.
Crosstabulation
Perilaku pencegahan
penularan HIV/AIDS
% within Persepsi
keseriusan yang 10.0% 90.0% 100.0%
dirasakan
Baik Count 6 16 22
% within Persepsi
keseriusan yang 27.3% 72.7% 100.0%
dirasakan
Total Count 8 34 42
% within Persepsi
keseriusan yang 19.0% 81% 100.0%
dirasakan
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
172
Linear-by-Linear
1.979 1 .160
Association
N of Valid Casesb 42
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.81
Crosstabulation
% within Persepsi
18.2% 81.8% 100.0%
manfaat yang dirasakan
Baik Count 4 16 20
% within Persepsi
20.0% 80.0% 100.0%
manfaat yang dirasakan
Total Count 8 34 42
% within Persepsi
19.0% 81.0% 100.0%
manfaat yang dirasakan
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
.22 1 .882
Association
N of Valid Casesb 42
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.81.
Crosstabulation
Perilaku pencegahan
penularan HIV/AIDS
% within Persepsi
hambatan yang 19.0% 81.0% 100.0%
dirasakan
Baik Count 4 17 21
% within Persepsi
hambatan yang 19.0% 81.0% 100.0%
dirasakan
Total Count 8 34 42
% within Persepsi
hambatan yang 19.0% 81.0% 100.0%
dirasakan
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
3.456 1 .698
Association
N of Valid Casesb 42
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.00.
Crosstabulation
Perilaku pencegahan
penularan HIV/AIDS
Baik Count 2 15 17
Total Count 8 34 42
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
.959 1 .327
Association
N of Valid Casesb 42
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.24.
Crosstabulation
Perilaku pencegahan
penularan HIV/AIDS
% within Keyakinan
21.1% 78.9% 100.0%
diri
Baik Count 4 19 23
% within Keyakinan
17.4% 82.6% 100.0%
diri
Total Count 8 34 42
% within Keyakinan
19.0% 81.0% 100.0%
diri
180
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
.088 1 .766
Association
N of Valid Casesb 42
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.43.
SS