DISUSUN OLEH :
Putri Nur Fadilah 1130019052
DOSEN FASILITATOR :
Nanik Handayani, S.Kep.,Ns.M.Kep
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah saya
dengan judul “MEMASANG ALAT KONTRASEPSI DALAM
RAHIM” dengan tepat waktu. Pada makalah ini saya mengambil
sumber dari berbagai refrensi baik itu buku ataupun jurnal.
Saya menyadari bahwa makalah saya jauh dari kata sempurna. Apabila
ada kesalahan baik itu dari penulisan kata ataupun dalam makalah ini
mohon maaf sebesar-besarnya.
i
DAFTAR ISI
ii
2.6 Efek Samping AKDR ...................................................................................... 8
a. Spotting ..................................................................................................... 8
b. Perubahan siklus menstruasi .................................................................. 8
c. Amenore ................................................................................................... 8
d. Disminore ................................................................................................. 8
e. Menorrhagae ............................................................................................ 9
f. Flour albus................................................................................................ 9
g. Pendarahan Post seksual ......................................................................... 9
2.7 Tahu kapan pemasangan AKDR dilakukan ..................................................... 9
a. Sewaktu haid sedang berlangsung ......................................................... 9
b. Sewaktu postpartum .............................................................................. 10
c. Sewaktu postabortum ............................................................................ 10
d. Beberapa hari setelah haid terakhir .................................................... 10
2.8 teknik pemasangan AKDR ........................................................................... 11
2.9 SOP ................................................................................................................. 12
2.10 Persiapan alat dan bahan ........................................................................... 18
2.11 IUD COPPER .............................................................................................. 18
2.12 Buka bagian sebagian plastik penutupnya dan lipat kebelakang .......... 19
2.12 Langkah memasukkan lengan AKRD ke tabung inserter ....................... 19
2.13 Langkah memasukkan lengan AKRD ke tabung inserter - 2 ................. 20
BAB III ..................................................................................................................... 21
PENUTUP ................................................................................................................ 21
A. KESIMPULAN ............................................................................................... 21
B. SARAN ............................................................................................................ 22
C. DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 23
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu alat kontrasepsi yang akan di bahas pada makalah ini adalah
tentang IUD / AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim). Kontrasepsi
berasal dari kata kontra berarti melawan atau mencegah, sedangkan
konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan
1
sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari
kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinyakehamilan sebagai
akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma
tersebut.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian AKDR
2. Mengetahui jenis-jenis AKDR
3. Memahami bagaimana cara kerja AKDR
4. Mengetahui keuntungan AKDR
5. Mengetahui kerugian AKDR
6. Mengetahui efek samping AKDR
7. Tahu kapan pemasangan AKDR dilakukan
8. Mengetahui bagaimana teknik pemasangannya
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
a. Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata”kontra”berarti melawan atau
mencegah,sedngkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur
(sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang
mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah
menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma
tersebut.
3
(polyethlene). Ada yang dililit tembaga,ada yang dililit tembaga
bercampur , dan yang berisi hormone progesterone.
b. Copper-T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di
mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga
halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek
antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. IUD bentuk T
yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan
konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil
penelitian menunjukan efektivitas yang tinggi dalam mencegah
kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan
4
menstruasi. Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya
efek samping hormonal dan amenorhea.
c. Copper-7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maskud untuk
memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran
diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan
kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2,
fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis
Copper-T.
d. Multi Load
IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan
kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari
ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat
tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk
menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar,
small (kecil), dan mini.
5
ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
sperma untuk fertilisasi
6
6. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume asi. Aman
untuk ibu menyusui tidak menganggu kualitas dan
kuantitas asi
7. Dapat dipasang segara setelah melahirkan atau abortus
(apabila tidak terjadi infeksi)
8. Dapat digunakan sampai menopause
9. Tidak ada interaksi dengan kehamilan ektopik
10. Setelah IUD dikeluarkan,bisa langsung subur
b. AKDR hormonal
1. Mengurangi volume darah haid dan mengurangi
disminorrhoe
2. Untuk mencegah adhesi dinding-dinding uterus oleh
synechiae (Asherman’s Syndrome)
7
2.5 Kerugian AKDR
a. AKDR non hormonal
1. Mengurangi volume darah haid dan mengurangi
disminorrhoe
2. Untuk mencegah adhesi dinding-dinding uterus oleh
synechiae
b. AKDR hormonal
1. Perubahan siklus haid
2. Haid lebih lama dan banyak
3. Perdarahan (spotting) antar menstruasi
4. Disaat haid lebih sakit
c. Amenore
Tidak didapat tanda haid selama 3 bulan atau lebih
d. Disminore
Munculnya rasa nyeri saat menstruasi
8
e. Menorrhagae
Perdarahan berat seacara eksesif selama masa haid atau haid
yang lebih banyak
f. Flour albus
Penggunaan AKDR akan memicu rekurensi vaginosis bacterial
yaitu keadaan abnormal pada ekosistem vagina yang
disebabkan bertambahnya pertumbuhan flora vagina bakteri
anaerob menggantikan Lactobacillus yang mempunyai
konsentrasi tinggi sebagai flora normal vagina.
9
b. Sewaktu postpartum
1. Secara dini (immediate insertion) yaitu AKDR dipasang
pada wanita yang melahirkan sebelum dipulangkan dari
rumah sakit
2. Secara langsung (directinsertion) yaitu AKDR dipasang
dalam masa tiga bulan setelah partus atau abortus
3. Secara tidak langsung (indirect insertion) yaitu AKDR
dipasang sesudah masa 3 bulan setelah partus atau
abourtus atau pemasangan AKDR dilakukan pada saat
yang tidak ada hubungan sama sekali degan partus atau
abourtus. Bila pemasangan AKDR tidak dilakukan
dalam waktu seminggu setelah bersalin,menurut
beberapa sarjana,sebaiknya AKDR ditangguhkan
sampai 6-8 minguu postpartum oleh karena jika
pemasangan AKDR dilakukan antara minggu kedua,dan
keenam setelah partus,bahaya perforasi atau ekspulasi
lebih besar.
c. Sewaktu postabortum
Sebaiknya AKDR dipasang segera setalah abortus oleh karena
dari segi fisiologi dan psikologi waktu itu adalah paling ideal.
Tetapi septic abortion merupakan kontraindikasi.
10
terpasang. Perlu dijelaskan kemungkinan terjadinya efek
samping seperti perdarahan rasa sakit,AKDR keluar sendiri.
11
2.9 SOP
PEMASANGAN IUD
PMB
No. No. Halaman
Dokumen Revisi
Tanggal Ditetapkan
STANDAR
Terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
12
mendukung pelaksanaan
tindakan, atur penerangan yang
cukup, jaga privasi klien.
B. Persiapan alat
1) Speculum
2) Bengkok
3) IUD set
4) Mangkok untuk larutan
antiseptik
5) Kain kasa
6) Bak instrumen
7) Sarung tangan steril 2 pasang
8) penster klem
9) Tenakulum
10) Sonde uterus
11) Sumber cahaya yang cukup
untuk menerangi
12) Serviks
13) Larutan antiseptik (betadine,
klorin, alkohol 70%).
C. Prosedur pelaksanaan
1) Jelasakan kepada klien apa
yang dilakukan dan
mempersilahkan klien
mengajukan pertanyaan
sampaikan pada klien
kemungkinan akan merasa
sedikit sakit pada beberapa
13
langkah waktu pemasangan
dan nanti akan diberitahu bila
sampai pada langkah-langkah
tersebut. Pastikan klien telah
mengosongkan kending
kencingnya.
2) Mengatur posisi klien secara
litotomi.
3) Mencuci tangan dengan
sabun.
4) Menyiapkan kembali
peralatan.
5) Memakai sarung tangan
steril.
6) Periksa genitalia eksternal.
7) Melakukan vulva higine
dengan alkohol 70%.
8) Memasukkan spekulum dan
usap vagina dan serviks
dengan larutan antiseptik.
Gunakan tenakulum untuk
menjepit serviks.
9) Lakukan pemeriksaan
panggul.
10) Masukka lengan AKDR
copper T 380 A di dalam
kemasan sterilnya .
11) Mengusap portio dengan
14
kapas betadine menggunakan
penster klem.
12) Masukkan sonde uterus untuk
mengukur kedalaman uterus.
13) Atur letak leher biru pada
tabung inserter sesuai
kedalaman uterus yang telah
diukur dengan sonde uterus.
14) Memasukkan tabung inserter
yang sudah berisi
AKDR/IUD ke dalam kanalis
servikalis sampai ada
tahanan.
15) Memegang dan menahan
tenakulum dengan satu
tangan dan tangan lain
menarik tabung inserter
sampai pangkal pendorong.
16) Mengeluarkan pendorong
dengan tetap memegang dan
menahan tabung inserter
setelah pendorong keluar.
17) Mengeluarkan sebagian
tabung inserter dari kanalis
servikalis, potong benang saat
tampak keluar dari lubang
tabung 3-4 cm.
18) Melepaskan tenakulum dan
15
menekan bekas jeputan
dengan kasa betadine sampai
perdarahan berhenti.
19) Buka kunci spekulum, dan
keluarkan spekulum dengan
posisi miring, lalu rendam di
larutan klorin.
20) Masukkan peralatan lain ke
dalam larutan klorin.
21) Cuci tangan dengan sabun di
bawah air mengalir dan
keringkan dengan handuk
bersih.
22) Catat semua hasil tindakan.
23) Ajarkan klien bagaimana
memeriksa benang
AKDR/IUD dengan cara
memasukkan jari tengah dan
telunjuknya ke dalam vagina
untuk meraba benang
IUD/AKDR yang terselip di
depan portio/leher rahim.
Meminta klien menunggu di
klinik selama 15-30 menit
setelah pemasangan
AKDR/IUD untuk
mengamati.
24) Jadwalkan pasien untuk
16
kontrol ulang.
Unit Terkait Tenaga Kesehatan
Dokumen Terkait
17
2.10 Persiapan alat dan bahan
18
2.12 Buka bagian sebagian plastik penutupnya dan lipat
kebelakang
19
2.13 Langkah memasukkan lengan AKRD ke tabung
inserter - 2
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengertin kadi KB yaitu tindakan yang membantu individu atau
pasangan untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,mengatur
interval kelahiran,mengontrol kartu keturunan dalam hubungan dengan
umur pasangan suami istri dan menenetukan jumlah anak dalam
keluarga (Hartanto, 2003).
21
B. SARAN
1. Bagi pengguna alat kontrasepsi AKDR
- Pengguna hendaknya mengetahui terlebih dahulu alat
kontrasepsi yang akan dipakai dengan cara bertanya hal
yang ingin diketahui ke tenaga kesehatan.
2. Bagi tenaga kesehatan
- Sebagai tenaga kesehatan hendaknya meningkatkan
keterampilannya mamasang AKDR yang baik dan sesuai
prosedur.
- Sebelum memasang AKDR pada klien jangan luoa untuk
melakukan infomconsent pada klien.
22
C. DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2005.Ilmu Kandungan. Jakarta: YBP-SP
https://www.academia.edu/36489350/Sop_pemasangan_iud
http://cdn.stikesmucis.ac.id/PEMASANGAN%20AKDR%20%20.pdf
23
24