Anda di halaman 1dari 58

SKRIPSI

EFEKTIFITAS PENGETAHUAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT


KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA
TAHUN 2021

(LITERATURE REVIEW)

OLEH:

SELY PRATIWI
20176323041

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
SKRIPSI

EFEKTIFITAS PENGETAHUAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT


KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA
TAHUN 2021

(LITERATURE REVIEW)

OLEH :

SELY PRATIWI
20176323041

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG
SARJANA TERAPAN
TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI
EFEKTIFITAS PENGETAHUAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT
KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA
TAHUN 2021
LITERATURE REVIEW

Diusulkan oleh :
SELY PRATIWI
NIM 20176323041

Telah disetujui di Singkawang


Pada tanggal, Juni 2021

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping

Ns.Gusti Barlia, S.Kep, M.Pd Wiradianto Putro, S.Kep, MPH


NIDN : NIDN : 4008108701

Singkawang, Juni 2021


Ketua Prodi Sarjana Terapan Keperawatan

Marsia, S. ST. M.Kes


NIP. 196306061986032001
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
EFEKTIFITAS PENGETAHUAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT
KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA
TAHUN 2021
LITERATURE REVIEW

Telah disiapkan dan disusun oleh :


SELY PRATIWI
NIM. 20176323041

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji


Pada tanggal, Juni 2021
Susunan Tim Penguji
Tanda Tangan
Ketua : Ns. Raju Kapadia, S.Kep, M.Med.Ed :……………
NIDN : 4018048101

Anggota : Ns. Gusti Barlia, S.kep, M.Pd :……………


NIDN :

Anggota : Wiradianto Putro, S.Kep, MPH :……………


NIDN : 4008108701

Pada tanggal, Juni 2021


Ketua Jurusan Keperawatan

NURBANI, S.Kep, M.Kep


NIP : 197603282002122001
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :


Nama : SELY PRATIWI
NIM : 20176323041
Program Studi : Prodi Sarjana Tarapan Keperawatan
Jurusan : Keperawatan Singkawang
Perguruan Tinggi : Poltekkes Kemenkes Pontianak
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan
Skripsi saya yang berjudul :
EFEKTIFITAS PENGETAHUAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT
KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA
TAHUN 2021
(LITERATURE REVIEW)

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Demikian surat
pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Singkawang, Juni 2021


Penulis,

SELY PRATIWI
20176323041
BIODATA PENULIS

Nama : Sely Pratiwi


Tempat tanggal lahir : Bengkayang 8 September 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jalan R.A. Kartini Gg.Turi RT 013/RW 005 Kel. Sekip
Lama, Kec. Singkawang Tengah
Nama Orang tua : Ayah: Trisna Dibrata
Ibu : Djumariana
Alamat : Jalan R.A. Kartini Gg.Turi RT 013/RW 005 Kel. Sekip
Lama, Kec. Singkawang Tengah
No Handphone : 089693612087
Email : selypratiwi75@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD 14 SINGKAWANG : Tahun Ajaran 2005 - 2011
2. MTS USHULUDDIN : Tahun Ajaran 2011 - 2014
3. SMAN 2 SINGKAWANG : Tahun Ajaran 2014 - 2017
4. JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG : Tahun Ajaran 2017 - 2021
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan pada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
atas Kuasa-Nya yang telah memberikan segala nikmat dan kesempatan sehingga
penyusunan Skripsi yang berjudul “Efektifitas Pengetahuan Kesehatan
Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Sectio Ceasarea” dapat
terselesaikan.Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan
untuk menyelesaikan Program Studi Serjana Terapan Keperawatan Jurusan
Keperawatan Singkawang.
Selama penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak
baik moril maupun material terutama kedua orang tua saya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, dengan kerendahan
hati perkenankan penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
yang sebesar – besarnya kepada kedua orang tua saya.
Dengan terselesaikannya Skripsi ini, perkenankan pula saya untuk
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Didik Hariyadi, S. Gz, M.Si, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
2. Ibu Ns. Nurbani, M. Kep, selaku Ketua Jurusan Keperawatan Singkawang.
3. Ibu Marsia, S. ST. M.Kes selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan Keperawatan
Singkawang Poltekkes Kemenkes Pontianak.
4. Bapak Ns.Gusti Barlia,S.Kep,MPH selaku pembimbing 1 dan bapak
Wiradianto Putro, S.Kep,MPH selaku pembimbing 2 yang penuh kesabaran
dan perhatiannya dalam memberikan bimbingan hingga Skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Ns. Raju Kapadia, S.Kep, M.Med.Ed atas kesedianya untuk menguji
Skripsi ini.
6. Kepada keluarga besar saya dan beserta teman-teman yang telah mendukung
untuk menyelesaikan Skripsi saya.
7. Seluruh Dosen, Instruktur dan Staf Jurusan Keperawatan serta semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
penyusunan Skripsi ini.
8. Teman-teman seperjuangan Sarjana Terapan Keperawatan Angkatan 2017
dengan peminatan Perioperatif yang telah memberikan banyak dukungan
dalam penyusunan Skripsi ini.
Skripsi ini disadari masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Untuk
itu kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi kesempurnaan Skripsi
ini. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan pihak lain
yang membutuhkan.

Singkawang, Juni 2021

SELY PRATIWI
NIM 20176323041
EFEKTIFITAS PENGETAHUAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN
PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA
TAHUN 2021
(Literatur Review)

ABSTRAK

Sely Pratiwi1, Gusti Barlia 2, Wiradianto Putro 3


Poltekkes Kemenkes Pontianak
E-mail: selypratiwi75@gmail.com

Latar Belakang: Proses melahirkan secara sectio caesarea dapat menimbulkan kecemasan pada
ibu. Kecemasan dapat mengakibatkan pengaruh buruk baik pada ibu maupun pada janin.
Pendidikan kesehatan penting di berikan pada ibu dengan pre operasi sectio caesarea untuk
mengurangi kecemasan pada ibu.

Tujuan Penelitian: Untuk menganalisa keefektifan pengetahuan kesehatan terhadap tingkat


kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea.

Metode Penalitian: Menggunakan penelusuran jurnal yang di peroleh dari google scholar,
pubmed, science direct dengan keyword Pengetahuan kesehatan, tingkat kecemasan, pasien pre
operasi sectio caesarea. Didapatkan populasi sejumlah 205 jurnal dan sampel yang memenuhi
kriteria inklusi sebanyak 10 jurnal dari tahun 2015 sampai 2021.

Hasil Penelitian: Dari beberapa jurnal yang di review, tingkat kecemasan pada pasien pre operassi
sectio caesarea mengalami penurunan setelah diberikan pendidikan kesehatan dibandingkan
dengan sebelum diberikan pendidikan kesehatan.

Kesimpulan: Pengetahuan kesehatan efektif untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien
pre operasi sectio caesarea.

Kata Kunci: Pengetahuan kesehatan, Kecemasan, Sectio caesara

1. Mahasiswa Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Singkawang Kemenkes


Pontianak
2. Dosen Keperawatan Kesehatan Singkawang Poltekkes Kemenkes Pontianak
3. Dosen Keperawatan Kesehatan Singkawang Poltekkes Kemenkes Pontianak

ix
ABSTRACT

EFFECTIVENESS OF HEALTH EDUCATION ON THE LEVEL OF ANXIETY OF SECTIO


CAESAREA OPERATING PATIENTS
IN 2021
(Literatur review)

Sely Pratiwi1, Gusti Barlia2, Wiradianto Putro3


Poltekkes Kemenkes Pontianak
E-mail: selypratiwi75@gmail.com

Background: The process of childbirth by sectio caesarea can cause anxiety in the mother.
Anxiety can have a bad effect on both the mother and the fetus. It is important to provide health
education to mothers with the preoperative cesarean section to reduce maternal anxiety.

Research purposes: To analyze the effectiveness of health education on the level of anxiety of
patients undergoing cesarean section surgery.

Penalitian Method: Using a journal search obtained from Google Scholar, PubMed, Science
Direct with keywords of health education, anxiety level, preoperative patients with cesarean
section. There was a population of 205 journals and samples that met the inclusion criteria of 10
journals from 2015 to 2021.

Research result: From several journals reviewed, the level of anxiety in preoperative sectio
caesarea patients decreased after being given health education compared to before being given
health education.

Conclusion: Health education is effective in reducing anxiety levels in preoperative caesarean


patients.

Keywords : Health education, Anxiety, Sectio Caesarea

1. Students of Nursing Department Singkawang of Health Polytechnic Ministry of


Health Pontianak
2. Lecturer Department of Health Nursing Singkawang of Health Polytechnic Ministry
of Health Pontianak
3. Lecturer Department of Health Nursing Singkawang of Health Polytechnic Ministry
of Health Pontianak

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iv
KEASLIAN PENELITIAN............................................................................ v
BIODATA PENELITI.................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 5
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitan................................................................................. 8
BAB II METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 8
A. Desain Penelitian.................................................................................. 8
B. Sumber Data......................................................................................... 8
C. Populasi dan Sampel............................................................................. 9
D. Waktu ................................................................................................... 9
E. Variabel ................................................................................................ 11
F. Metode Pengumpulan Data................................................................... 11
G. Metode Analisa Data............................................................................ 12
H. Jadwal Penelitian ................................................................................. 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 14
A. HASIL .................................................................................................. 14
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................. 24

xi
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 30
A. Kesimpulan .......................................................................................... 30
B. Saran .................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Recods database searching ................................................. 9


Tabel 2.2 Jadwal Penelitian ................................................................. 13
Tabel 3.1 Daftar Jurnal Hasil Pencarian .............................................. 15

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram alur review jurnal .............................................. 10


Gambar 2.2 Diagram Variabel ............................................................ 11

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

JURNAL 1

JURNAL 2

JURNAL 3

JURNAL 4

JURNAL 5

JURNAL 6

JURNAL 7

JURNAL 8

JURNAL 9

JURNAL 10

xv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan sebagai hak asasi manusia secara tegas di tetapkan
Undang- Undang Dasar 1945, dimana dinyatakan setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan. Pernyataan tersebuat searah dengan tujuan pembangunan
kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 yaitu dengan meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terlaksana derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. (Depkes
RI, 2011).
Setiap wanita ingin persalinan normal, akan tetapi, banyak wanita
yang mengalami kompliksi dalam kehamilanya sehingga harus menjalani
persalinan sectio caesarea. Sectio caesarea merupakan prosedur untuk
melahirkan janin dengan insisi melalui abdomen dan uterus.
Pembedahan adalah suatu tindakan yang dimana membuka atau
membuang jaringan tubuh dan dapat mengubah struktur dan fungsi tubuh.
Pembedahan merupakan suatu ancaman potensial maupun aktual pada
integritas seseorang dan selanjutnya bisa menyebabkan reaksi stres
fisiologis maupun psikologis (Anik, 2014)
World Health Organization (WHO) menetapkan standar rata-rata
sectio caesarea di sebuah Negara adalah sakitar 5-15% per 1000 kelahiran
di dunia. Rumah sakit pemerintah kira-kira sekitar 11% sementra Rumah
sakit swasta bisa lebih dari 30% (Gibbson L. Et all, 2010). Menurut WHO
peningkatan persalinan dengan sectio caesarea di seluruh Negara selama
tahun 2007-2008 yaitu 110.000 per kelahiran di seluruh Asia (Sinha
Koutenya, 2010).
Angka kejadian sectio caesarea di Indonesia tahun 2005 sampai
dengan 2011 rata-rata sebesar 7% dari jumlah semua kelahiran, sedangkan
pada tahun 2006 sampai dengan 2012 rata-rata kejadian sectio caesarea

1
2

meningkat menjadi sebesar 12%. Di Indonesia secara umum jumlah


persalinan sectio caesarea adalah sekitar 30-80% dari total persalinan
(Depkes RI, 2013).
Hasil riset kesehatan dasar menunjukkan kelahiran bedah sectio
caesarea di Kalimantan Barat sebesar 9,3% dan di Pontianak 38,5% (653
kasus dari 1696 kasus) serta khusus di daerah Singkawang pada tahun
2015 kasus sectio caesarea berjumlah 713 kasus, (Riskesdas, 2013).
Angka kejadian kasus sectio caesarea di RSUD Abdul Aziz
Singkawang pada tahun 2018 di dapatkan data jumlah tindakan medik
bedah sectio caesarea sebanyak 414 dari kasus persalinan 845 kasus
(48,9%). Pada tahun 2018 kasus sectio caesarea sebanyak 278 kasus dari
jumlah kasus persalinan 548 kasus (50,7%). Sedangkan pada tahun 2019
kasus sectio caesarea dari bulan Januari-November 2019 sebanyak 209
kasus dari jumlah persalinan 365 kasus (57,2%). (Rekam Medik RSUD
Abdul Aziz, 2020).
Sebagian besar ibu beranggapan bahwa operasi merupkan
pengalaman yang menakutkan. Reaksi cemas ini akan berlanjut bila pasien
tidak pernah atau kurang mendapat informasi yang berhubungan dengan
penyakit dan tindakan yang dilakukan terhadap dirinya. Setiap orang
pernah mengalami periode cemas, apalagi pasien yang menjalani operasi
pembedahan. Kecemasan akan yang terlihat pada pasien dengan
penatalaksanaan medis. Bila kecemasan merupakan gejala klinis yang
terlihat pada pasien pre operasi tidak segera di atasi maka dapat
mengganggu proses penyembuhan, oleh karena itu pasien yang akan
menjalani operasi harus di beri pendidikan kesehatan untuk menurunkan
atau mengurangi gejala kecemasan (Heriana, 2014).
Hal- hal yang biasanya di cemaskan oleh ibu hamil yaitu
dicemaskan oleh cemas akan nyeri saat melahirkan, cemas bila nanti
dijahit, serta cemas terjadi komplikasi pada saat persalinan (Aprilia, 2010).
Penelitian lain menyatakan faktor faktor yang berhubungan dengan
kecemasan yaitu pengetahuan, psikologi, ekonomi, pengalaman, dukungan
keluarga serta dukungan suami. Ibu hamil dengan usia kurang dari 20
3

tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan usia hamil resiko tinggi karena
dapat terjadi kelainan atau gangguan pada janin, sehingga dapat
menimbulkan kecemasan pada ibu hamil tersebut (Handayani, 2015).
Ibu hamil yang mengalami kecemasan selama kehamilan akan
meningkatkan resiko ketidakseimbangan emosional ibu setelah
melahirkan. Kecemasan selama kehamilan terkait dengan depresi post
partum dan akan mengakibatkan lemahnya ikatan (bonding) dengan bayi.
Cemas selama kehamilan juga meningkatkan resiko keterlambatan
perkembangan motorik dan mental janin, serta menyebabkan kolik pada
bayi baru lahir . Hasil menelitian yang dilakukan oleh Sunarno dkk (2013)
menyatakan bahwa dari sebanyak 59,4 responden yang mengalami
kecemasan, akan menyebabkan persalinan lama sebesar 56,2%. Dari
penelitian tersebut dapat di simpulkan bahwa ibu yang dalam menjalani
proses persalinan mengalami kecemasan mempunyai peluang 12,5 kali
untuk terjadi persalinan lama dibandingkan dengan ibu yang tidak
mengalami kecemasan.
Kecemasan pada tindakan operasi merupakan hal wajar, ada
beberapa pernyataan yang bisa terungkap adalah ketakutan timbulnya
nyeri setelah tindakan operasi, ketakutan perubahan fisik (tidak
berfungsinya secara normal), takut keganasan, takut atau cemas
mengalami kondisi yang sama dengan orang lain yang mempunyai
penyakit yang sama, takut ruang operasi, menghadapi peralatan bedah dan
petugas, takut akan mati setelah di anastesi dan ketakutan apabila operasi
mengalami kegagalan. Kecemasan yang terjadi pada pasien juga dapat di
sebabkan oleh ketidaktahuan pasien akan pengalaman prosedur
pembedahan dan prosedur pembedahan yang akan di jalani (Muttaqqin,
dkk., 2009).
Pandangan setiap orang dalam menghadapi pre operasi berbeda,
sehingga respon pun berbeda, namun pada umumnya setiap orang yang
mengalami operasi selalu menimbulkan kecemasan (Struart, dalam Sitepu,
2015).
4

Secara umum fenomena yang ada di masyarakat menyebutkan


hampir 80% pasien menjalani tindakan operasi mengalami kecemasan, ini
didapatkan dari berbagai studi yang dilakukan, hasilnya menunjukan
terdapat peran negatif dari stress pembedahan, dalam mempengaruhi
kesehatan individu. Pasien yang di rawat di rumah sakit umum mengalami
stress dan masalah psikologis yang berkaitan dengan penyakit yang di
derita sekitar 30-60% (Ferlina, dalam Ulfa, 2017). Pemantauan perubahan
kondisi fisik dan psikologis kecemasan pasien selama ini diabaikan,
padahal perubahan tersebut mengalami aktifnya saraf otonom simpatis
yang ditandai dengan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan
frekuensi nafas, serta secara umum menurunkan tingkat energi pada pasien
yang akhirnya berdampak pada pelaksanaan operasi (Muttaqin, dkk.,
2009).
Kecemasan pada ibu hamil sering disebabkan oleh ketidaktahuan
karena kurangnya pendidikan kesehatan selama kehamilan, atau trauma
karena memliki pengalaman yang tidak menyenangkan sebelumnya.
Menjelang persalinan, seorang calon ibu sering kali dilanda kecemasan
menghadapi persalinan, hal ini dialami oleh calon ibu yang akan
melahirkan bayi pertamanya atau pun yang pernah mengalami pengalaman
yang tidak menyenangkan ketika melahirkan sebelumnya. Saat cemas
memikirkan tentang melahirkan banyak imajinasi yang akan memperburuk
kecemasan (Sindhu, 2011).
Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya perubahan perilaku yang
dinamis dengan tujuan mengubah atau pempengaruhi prilaku manusia
yang memiliki komponen pengetahuan, sikap, atau pun praktik yang
berhubungan dengan tujuan hidup sehat baik secara individu, kelompok
maupun masyarakat, serta merupakan komponen dari program kesehatan
(Suliha, dkk, 2012).
Pendidikan kesehatan merupaka upaya persuasi atau pembelajaran
kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan-tindakan
untuk memelihara, dan meningkatkan taraf kesehatannya (Notoatmodjo,
2010). Penelitian Effendy (2011) menyatakan bahwa meningkatnya kasus
5

pertus lama karena kecemasan/takut dalam menghadapi persalinan karena


ibu tidak mendapat informasi atau pendidikan kesehatan yang cukup
tentang persalinan sectio caesarea sehingga pengetahuannya kurang. Hasil
penelitian menunjukan bahwa ibu hamil mengalami kecemasan berat
menghadapi persalinan dimana dari 19 responden sebelum dilakukan
penyuluhan didapatkan hampir setengah responden memiliki cemas berat
sebanyak 11 responden (35,5%), sebaliknya setelah penyuluhan hampir
setengah responden memiliki kecemasan ringan sebanyak 14 responden
(45,2%), dan tidak ada responden memiliki kecemasan berat dan berat
sekali. (Jannah, 2013).
Dari beberapa permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Efektifitas pengetahuan kesehatan
terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi Sectio Caesarea “
Angka kejadian sectio caesarea di dunia pada tahun 2010 berdasarkan
WHO mencapai 10% sampai 15% dari semua proses persalinan. Di negara maju
angka persalinan sectio caesareamencapai 15% dari sebelumnya 5% pada tahun
2010. Sedangkan di negara berkembang seperti Kanada angka sectio caesarea
mencapai 21% dari keseluruhan persalinan (Husna, 2012). Di Indonesia
persalinan metode sectio caesareabukan merupakan hal yang baru lagi. Hal ini
terbukti dengan meningkatnya angka sectio caesareadalam kurun waktu 20 tahun
terakhirdi Indonesia dari 5% menjadi 20% pada tahun 2010 (Depkes, 2012).
Menurut WHO memperkirakan angka persalinan SC di sebuah negara
berkembang sekitar 10–15% (Mulyadi, 2009). Dari tahun 1970 di Amerika
Serikat telah tercatat peningkatan angka persalinan SC dari 4,5% menjadi 31,5%
di akhir tahun 2007. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2010, di Indonesia yang
menjalani SC rata-rata sebesar 15,3%, dimana 13% di antaranya tidak mengalami
komplikasi pada saat kehamilannya. Berdasarkan data dari hasil studi RS
Pemerintah oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (2012),
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka
penulis tertarik untuk melakukan literature review tentang “Apakah ada
pengaruh keefektifan pengetahuan kesehatan terhadap tingkat kecemasan
pada pasen pre operasi Sectio Caesaria?”
6

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Literatur review ini Untuk mengetahui keefektifan pengetahuan
kesehatan terhadap kecemasan pada pasien pre operasi Sectio
Caesarea.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik respon pre operasi Sectio Caesarea.
b. Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah di
berikan Pengetahuan kesehatan pada ibu Pre operasi Sectio
Caesarea.
c. Mengetahui efektifitas pengetahuan kesehatan terhadap kecemasan
pada pasien pre operasi Sectio Caesarea.
D. Manfaat Penelitian
Harapan penulis, Literatur review ini akan bermanfaat bagi semua pihak
meliputi:
1. Manfaat secara Teoritis
Literatur review ini dapat memberikan informasi yang dapat di
gunakan sebagai masukan pada ilmu pengetahuan dan acuan
pengembangan penelitian dalam ilmu praktik keperawatan.
2. Manfaat secara Praktis
Hasil Literatur review ini diharapkan dapat memberikan
maanfaat bagi:
a. Intitusi Rumah Sakit
Hasil Literatur review ini di harapkan dapat di gunakan untuk
pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan yang
komprehensif terutama pada pasien, dengan pendidikan kesehatan
terhadapat tingkat kecemasan pre operasi sectio caesarea.
b. Insitusi Pendidikan
Hasil Literatur review ini diharapkan dapat menjadi bahan
contoh dalam pembelajaran yang berhubungan dengan masalah
tersebut.
7

c. Pasien/keluarga
Hasil Literatur review ini di harapkan dapat menambah bahan
bacaan dan pengatahuan pasien/kelurga dalam mengatasi
kecemasan pasien pada pre operasi sectio caesaraea.
d. Penulis
Hasil Literatur review ini di harapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan penulis tentang efektifitas atau pengaruh pendidikan
kesehatn terhadapat kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea.
e. Penulis selanjutnya
Hasil Literatur review ini di harapkan dapat dijadikan sebagai
data awal untuk penulisan lainnya dengan konsep yang sama.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kajian literatur (literature review,
literature research) merupakan penelitian yang mengkaji atau meninjau secara
kritis pengetahuan, gagasan, atau temuan yang terdapat di dalam tubuh
literatur berorientasi akademik (academic-oriented literature), serta
merumuskan kontribusi teoritis dan metodologisnya untuk topik tertentu.
Fokus penelitian kepustakaan adalah menemukan berbagai teori, hukum, dalil,
prinsip, atau gagasan yang digunakan untuk menganalisis dan memecahkan
pertanyaan penelitian yang dirumuskan. Adapun sifat dari penelitian ini adalah
analisis deskriptif, yakni penguraian secara teratur data yang telah diperoleh,
kemudian diberikan pemahaman dan penjelasan agar dapat dipahami dengan
baik oleh pembaca.

B. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung.
Akan tetapi data tersebut diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang dimaksud berupa
buku dan laporan ilmiah primer atau asli yang terdapat di dalam artikel atau
jurnal (tercetak dan/atau non-cetak) berkenaan pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea.
Penelusuran jurnal melalui google scholar tahun 2015-2020, dengan kata
kunci pendidikan kesehatan, tingkat kecemasan, pasien pre operasi sectio
caesarea.

8
9

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi jurnal yang membahas mengenai efektifitsas pendidikan
kesehatan terhadapat kecemasan pasien pre operasi dari penelusuran jurnal
yang saya cari melalui google scholar, pubmed, science direct di dapatkan
populasi sebanyak 205 junal.
2. Sampel
sampel yang didapatkan efektifitas pendidikan terhadapat kecemasan
pasien pre operasi dari didapatkan 10 jurnal yang memenuhi kriteria
inklusi dan ekslusi.
D. Waktu
Penelitian akan dilaksanakan dengan durasi selama 4 bulan dari bulan
Maret sampai bulan Juni 2021, dan waktu pengumpulan data jurnal literatur
dilaksanakan selama kurang lebih 8 minggu.
Pencarian Literature
Tabel 2.1 Recods database searching

Database
Search
Kata kunci Science Google
id Pub Med
Direct Scholar
S1 Pendidikan Kesehatan 258.037 99.323 27.100
OR Health Education

S2 Tingkat Kecemasan OR 25,790 43.993 17.100


Anxiety Level

S3 Pre Operasi section 131 96 862


caesarea OR Pre
Operation section
caesarea
S4 #S1 AND #S2 AND 6 120 79
#S3

Hasil pencarian melalui database 205

Berdasarkan table 2.1 hasil penelusuran di Pub Med, Science Direct,


dan Google Schoolar, dengan kata kunci S1: Pendidikan Kesehatan OR
Health Education, S2: Tingkat Kecemasan OR Anxiety Level, S3: Pre
10

Operasi section caesarea OR Pre Operation section caesarea, peneliti


menemukan 205 jurnal yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Sebanyak 195
jurnal dari jurnal yang ditemukan sesuai kata kunci pencarian tersebut
kemudian dilakukan screening, 185 jurnal dieksklusi karena tidak tersedia
artikel full text. Asesment kelayakan terhadap 147 jurnal full text dilakukan,
jurnal yang duplikasi dan tidak sesuai kriteria inklusi dilakukan eksklusi
sebanyak 128 , sehingga didapatkan 10 jurnal full text yang dilakukan review.

205 Jurnal ditemukan lewat internet


sesuai kata kunci

1. Jurnal diterbitkan dalam rentang


waktu 5 tahun (2015-2020)
2. Dapat diakses secara full text

195 Jurnal dilakukan screening

128 Jurnal dieksklusi karena


147 Jurnal sesuai kriteria inklusi duplikasi dan tidak sesuai kriteria
inklusi

10 Jurnal dapat dilakukan review

Gambar 2.1 Diagram alur review jurnal

Kriteria Inklusi dan Eksklusi


1. Kriteria inklusi
11

a. Jurnal international yang membahas topik Pendidikan kesehatan


terhadap kecemasan pada pasien pre operasi.
b. Jurnal nasional yang membahas topik Pendidikan kesehatan terhadap
kecemasan pada pasien pre operasi.
c. Tahun terbit jurnal dalam rentang waktu 5 tahun (2015-2020).
d. Jurnal dalam bentuk full text (dapat diakses secara penuh).
e. Tingkat kecemasan (ringan, sedang, berat dan panik)
f. Jurnal yang sudah ter publish.
2. Kriteria eklusi
a. Jurnal yang sulit untuk penulis pahami.
b. Jurnal dengan metode literature review.

E. Variabel
Variabel independent dalam Skripsi ini adalah tingkat kecemasan , dan
variabel dependent dalam penelitian ini adalah Pendidikan kesehatan.

Variabel Independen Variabel Dependen

Pendidikan Kesehatan Tingkat Kecemasan

1. Ringan
2. Sedang
3. Berat
4. Panik

Gambar 2.2 Diagram variabel

F. Metode Pengumpulan Data


12

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan
data dengan cara mencari atau menggali data dari literatur yang terkait
dengan apa yang dimaksudkan dalam rumusan masalah. Data-data yang telah
didapatkan dari berbagai literatur dikumpulkan sebagai suatu kesatuan
dokumen yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah
dirumuskan.

G. Metode Analisis Data


Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis data
yang telah terkumpul untuk meningkatkan pemahaman penelitian tentang
kasus yang diteliti dan pengkajinya sebagai temuan dari orang lain. Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis anotasi bibliografi
(annotated bibliography). Anotasi berarti suatu kesimpulan sederhana dari
suatu artikel, buku, jurnal, atau beberapa sumber tulisan yang lain, sedangkan
bibliografi diartikan sebagai suatu daftar sumber dari suatu topik. Dari kedua
definisi tersebut, anotasi bibliografi diartikan sebagai suatu daftar sumber-
sumber yang digunakan dalam suatu penelitian, dimana pada setiap
sumbernya diberikan simpulan terkait dengan apa yang tertulis di dalamnya.
Terdapat empat hal yang harus diperhatikan dalam suatu analisis anotasi
bibliografi. Keempat hal tersebut adalah: (1) Identitas sumber yang dirujuk;
(2) Kualifikasi dan tujuan penulis; (3) Simpulan sederhana tentang konten
penulisan; dan (4) Kegunaan/pentingnya sumber yang dirujuk dalam
menjawab permasalahan yang telah dirumuskan.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu metode PICO.
Alasan peneliti menggunakan metode PICO ini adalah karena suatu karya
ilmiah pada umumnya disusun berdasarkan suatu masalah. Masalah sendiri
merupakan kesenjangan antara keinginan dan kenyataan. Masalah-masalah
dalam bidang kedokteran dan kesehatan dapat disusun menjadi suatu
pertanyaan klinis. Pertanyaan klinis yang dibentuk sebaiknya harus memiliki
model PICO sehingga memudahkan peneliti untuk menemukan referensi
terbaik bagi karya ilmiahnya. PICO terdiri dari: P (Population) merujuk
13

kepada populasi dan sampel dalam karya ilmiah, I (Intervention) merujuk


kepada rencana tindakan yang akan dilakukan dalam karya ilmiah, C
(Comparison) merujuk kepada ada tidaknya intevensi perbandingan yang akan
dilakukan dalam karya ilmiah, dan O (Outcome) merujuk kepada target atau
hasil yang ingin diukur dalam karya ilmiah.

H. Jadwal Penelitian
2020 2021
No Kegiatan
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
1. Pengajuan
judul
2. Bimbingan dan
revisi Proposal
3. Pembuatan
Proposal
4. Seminar
Proposal
5. Hasil,
pembahasa,
dan
kesimpulan
6. Bimbingan dan
revisi Skripsi
7. Seminar hasil
8 Revisi hasil
seminar
penelitian
BAB III
HASIL PENELITIAN

A. Hasil
Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (literature
review) yang dilakukan untuk mengetahui EFEKTIFITAS
PENGETAHUAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN
PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA Tahun 2021 (Literature
Review). Berdasarkan hasil screening dari 10 artikel yang terpilih memenuhi
kriteria review ini terdapat penelitian dengan menggunakan desain
penelitian Cross Sectional sebanyak 6 artikel, teknik jenis Pre Eksperimen
dengan desain One Group Pretest-Posttest terdapat 2 artikel dan dengan
menggunakan metode RCT (Randomized Controlled Trial) sebanyak 2
artikel dengan seluruh sampel dalam penelitian adalah 334 responden.
Dalam penelitian literature riview ini terdapat 10 jurnal yang telah di
publikasikan memenuhi syarat inklusi dikumpulkan menjadi satu dan
diringkas meliputi nama peneliti, tahun terbit, judul, metode,hasil penelitian
serta database.
15

Tabel 3. Daftar Jurnal Hasil Pencarian

Metode (Desain,
No Author Tahun Judul Sample, Variable, Hasil Penelitian Database
Instrument, Analisis)
1. DWI 2015 Hubungan Hasil Penelitian Menunjukkan
Desain : Cross Sectional Scholar
HASTUTI Pengetahuan Tentang Bahwa Pengetahuan Ibu Pre
Sectio Caesarea Sampel:Kuesioner Operasi Yang Akan Menjalani
Dengan Kecemasan State-AnxietyOperasi Sectio Caesarea Paling
Scale (SAI) Dengan Banyak Adalah Cukup Yaitu
Kecemasan Ibu Pre Sampel Sebanyak 19 Orang (47,5%),
Operasi Di Ruang Sejumlah 37 Responden. Kecemasan Ibu Pre Operasi Sectio
Catleya Caesarea Yang Paling Banyak
Adalah Kecemasan Berat Sebanyak
Variabel : Kecemasan Pada
Rumah Sakit Panti 18 Orang (45,5%), Dan Terdapat
Pasien Pre Operasi Sectio
Waluyo Hubungan Signifikan Antara
Caesarea
Surakarta Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Sectio Caesarea Dengan
Intrumen : Teknik Kecemasan (Rs = -0,338; P-Value
Sampling Dengan Non = 0,033), Dan Keeratan Hubungan
Probality Sampling Bersifat Lemah. Berdasarkan Hal
Tersebut Maka Dapat Disimpulkan
Bahwa Terdapat Hubungan
Signifikan Antara Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Section Caesarea
Dengan Kecemasan Pada Pasien
Pre Operasi.
16

Metode (Desain,
No Author Tahun Judul Sample, Variable, Hasil Penelitian Database
Instrument, Analisis)
2. Ritha Melanie, 2018 Hubungan Tingkat Desain:Cross Sectional Berdasarkan Hasil Penelitian Yang Scho Lar
Wendi Kecemasan Dengan Dilakukan Terhadap 48 Responden
Jamaludin Kualitas Tidur Pada Sampel : Kuesioner Di Ruang Burangrang Rumah Sakit
Pasien Pre Operasi Kecemasan State-Anxiety Tingkat II Dustira Didapatkan
Sectio Caesarea Scale (SAI) Jumlah Hasil Yaitu Lebih Dari Setengah
Sampel Yang Digunakan Responden (52,1%) Mengalami
Yaitu Sebesar 48 Orang. Tingkat Kecemasan Sedang. Hal
Ini Sejalan Dengan Penelitian
Variabel: Faktor Tingkat Kasana (2014), Didapatkan Sebesar
Kecemasan. 42,0% Pasien Pre Operasi Sectio
Caesarea Mengalami Kecemasan
Intrumen : Kuesioner Sedang. Stuart (2013) Menyatakan
Kecemasan State-Anxiety Kecemasan Sedang Ini
Scale (SAI) Memungkinkan Individu Untuk
Berfokus Pada Hal Yang Penting
Analisis : Univariat Dan Dan Mengesampingkan Yang Lain.
Bivariat (Uji Gamma). Kecemasan Ini Mempersempit
Lapang Persepsi Individu. Dengan
Demikian, Individu Tidak
Perhatian Dan Kurang Selektif,
Namun Dapat Berfokus Lebih
Banyak Pada Area Lain Jika
Diarahkan Untuk Melakukannya.
17

Metode (Desain,
No Author Tahun Judul Sample, Variable, Hasil Penelitian Database
Instrument, Analisis)
3. Agus Purnomo 2018 Pengaruh Pendidikan Desain : Pre- Hasil Penelitian Menunjukan Scho Lar
Kesehatan Persiapan Experiment Dengan Bahwa Penurunan Tingkat
Operasi Di Kamar Rancangan One-Group Kecemasan Sebelum Dan Sesudah
Operasi Terhadap Pretest And Post Test. Pemberian Pendidikan Kesehatan,
Tingkat Kecemasan Penelitian Menunjukan Hasil Rata
Pre Operasi Sectio Sampel : TeknikRata Nilai (Score) Kecemasan
Caesarea. Sampling Yang Di Ambil Sebelum Pemberian Pendidikan
Dengan Simplerandom Kesehatan Adalah 26,89
Sampling 36 Responden. Sedangkan Sesudah Di Berikan
Pendidikan Kesehatan 13,28
Variabel :Tingkat Menunjukan Bahwa Sudah Di
Kecemasan . Berikan Pendidikan Kesehatan
Lebih Efektif Untuk Mengurangi
Intrumen: Simplerandom Kecemasan Pada Pasien Pre
Sampling Operasi Sectio Caesarea.

Analisis : Uji Wilcoxon


18

Metode (Desain,
No Author Tahun Judul Sample, Variable, Hasil Penelitian Database
Instrument, Analisis)
4. Agustin 2018 Gambaran Tingkat Desain : Uji Klinis Acak Hasil Penelitian Ini Menunjukkan Scho Lar
Kecemasan Ibu Pre (Randomized Control Bahwa Dari 26 Responden
Operasi Sectio Trial) Setengah (50%) Memiliki
Caesarea (Sc) Di Rsia Kecemasan Sedang. Simpulan Dari
Graha Medika Penelitian Ini Adalah Pasien Pre
Surabaya Operasi Mengalami Kecemasan.
Sampel : Teknik Solusi Yang Efektif Adalah
Accidental Sampling.15 Mengevaluasi Materi Dan Metode
Responden.
Yang Dilakukan Pada Saat
Kegiatan Pre Operasi Visit
Intrumen : Lembaran
Dilakukan.
Observasi.

Analisis : -
19

Metode (Desain,
No Author Tahun Judul Sample, Variable, Hasil Penelitian Database
Instrument, Analisis)
5. Lavenika 2019 Hubungan Antara Desain : Cross Hasil Penelitian Menunjukkan Scho Lar
Erliana Komunikasi Sectional Bahwa Dari 32 Responden
Terapeutik Dengan Sebagian Besar (53,1%)
Tingkat Kecemasan Sampel : Teknik Non- Responden Menyatakan Bahwa
Pada Pasien Pre Probability Sampling Komunikasi Perawat Kurangbaik,
Operasi Sectio Dengan Consecutive Setengahnya (50,0%) Mengalami
Caesarea Di Ruang Sampling Dengan Kecemasan Berat. Hasil Uji
Melati Rumah Sakit Jumlah Sampel Statistik Rank Spearman Ρ = 0,004
Sebanyak 32 Responden. < 𝑎 = 0,05 Menunjukkan Ada
Marinir Ewa
Hubungan Antara Komunikasi
Pangalila Gunung
Variabel : Penelitian Ini Terapeutik Dengan Tingkat
Sari Surabaya
Komunikasi Terapeutik Kecemasan Pada Pasien Pre
Operasi Section Caesarea. Agar
Komunikasi Terapeutik Dapat
Dicapai Dengan Baik Perawat
Instrumen: Teknik Non- Lebih Mendekatkan Diri Antara
Probability Sampling Perawat Dengan Pasien Dalam
Dengan Consecutive Bentuk Perkataan Dan Perbuatan
Sampling Terutama Pada Pasien Persiapan
Untuk Operasi Agar Kecemasan
Analisis : - Yang Dirasakan Oleh Pasien
Berkurang.
20

Metode (Desain,
No Author Tahun Judul Sample, Variable, Hasil Penelitian Database
Instrument, Analisis)
6. Novita 2019 Asuhan Keperawatan Desain : Uji Klinis Acak Partisipan 1 Mengalami Cemas Scho Lar
Dengan Masalah (Randomized Control Sedang, Sedangkan Partisipan 2
Ansietas Pada Pasien Trial) Mengalami Cemas Berat. Hasil
Preoperasi Sectio Analisis Menunjukkan Setelah Di
Caesarea Di Rsi Lakukan Implementasi, Kedua
Sakinah Mojoker Partisipan Menunjukkan Perbedaan
Sampel : Jumlah Sampel Respon Dan Penurunan
Sebanyak 7 Responden. Kecemasan.Partisipan 1 Sudah
Tidak Mengalami Kecemasan Dan
Jenis Sampling Yang Partisipan 2 Mengalami Cemas
Dipakai Adalah Sedang.Instalasi Rumah Sakit
Purposive Sampling. Diharapkan Dapat Memberikan
Pelayanan Kesehatan Dan
Variabel : Tingkat Mempertahankan Hubungan Kerja
Kecemasan. Sama Dengan Baik .
Intrumen : Pemeriksaan
Fisik Dan Studi
Dokumentasi
21

Metode (Desain,
No Author Tahun Judul Sample, Variable, Hasil Penelitian Database
Instrument, Analisis)
7. Iwan Sukandar 2018 Hubungan Pemberian Desain : Cross-Sectional Lebih Dari Setengahnya Responden SchoLar
Informasi Dengan
(66%) Mengatakan Tidak
Tingkat Kecemasan Sampel : Teknik
Pada Pasien Pre Pengambilan Sampel Mendapatkan Informasi Dan Lebih
Operasi Sectio Dilakukan Dengan Cara
Dari Setengahnya Dari Responden
Caesarea Di Rumah Acidental Sampling
Sakit Umum Daerah Diperoleh 35 Responden (74%) Termasuk Dalam Kategori
Soreang Tahun 2018 Mengalami Tingkat Kecemasan
Variabel : Zung Self Rating
Anxiety Scale. Sedang. Hasil Perhitungan Chi
Square (P-Value 0,03), Menunjukkan
Bahwa Terdapat Hubungan Antara
Intrumen :
Pengumpulan Data Pemberian Informasi Dengan Tingkat
Dengan Observasi Dan K Kecemasan. Berdasarkan Hasil
Uesioner
Penelitian Perlu Pemberian Informasi
Analisis : Chi Square Terhadap Pasien Pre Operasi Sectio
Caesarea Dengan Bahasa
Sesederhana Mungkin.
22

Metode (Desain,
No Author Tahun Judul Sample, Variable, Hasil Penelitian Database
Instrument, Analisis)
8. Roihatul 2017 Pengaruh Slow Deep Desain : One Group Pre Data Penelitian Ini Diambil Dengan Scholar
Zahroh, Dewi Breathing Terhadap Test- Post Test Design
Mengunakan Observasi Dan
Maslahatul Penurunan Tingkat
Kecemasan Pasien Sampel : Mendapatkan Wawancara. Hasil Uji Statistik
Pre Operasi Sectio Sampel Dengan Tehnik
Wilcoxon Signed Rank Test Di
Caesarea ( Effect Of Purposive Sampling Dan
Slow Deep Breathing Mendapatkan 46 Dapatkan Hasil Penurunan Tingkat
To Decrease Rate Responden.
Kecemasan (Ρ =0,000) Artinya Ada
Leather Patients Pre
Variabel : Slow Deep Pengaruh Slow Deep Breathing
Operations Sectio
Breathing
Caesarea ) Terhadap Penurunan Tingkat
Instrumen : Observasi Kecemasan Pasien Pre Operasi
Dan Wawancara. Section Caesarea.
Analisis : Uji Statistik
Wilcoxon
23

Metode (Desain,
No Author Tahun Judul Sample, Variable, Hasil Penelitian Database
Instrument, Analisis)
9. Ahsan 2017 Faktor-Faktor Yang Desain : Cross Sectional Hasil Penelitian Menunjukkan Scholar
Mempengaruhi Faktor Internal Yang Paling Besar
Kecemasan Pre Sampel:Teknik Sampling Menyebabkan Kecemasan Adalah
Operasi Pada Pasien Yang Faktor Umur Dan Pekerjaan
Sectio Caesarea Di Digunakan Adalah (46,7%), Sedangkan Faktor
Ruang Instalasi Purposive Sampling Eksternal Yang Paling Besar
Bedah Sentral Rsud Dengan Sampel Menyebabkan Kecemasan Adalah
Kanjuruhan Kepanjen 30 Responden. Dukungan Keluarga
(60,0%).Kesimpulan Terdapat
Kabupaten Malang
Variabel : Tingkat Hubungan Yang Signifikan Yang
Kecemasan. Sarah Antara Faktor Internal Dan
Eksternal Terhadap Kecemasan Pre
Intrumen : Operasi Sectio Caesarea Di RSUD
Pengumpulan Data Kanjuruhan Kepanjen.
Dengan Observasi Dan
Kuesioner.
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah dilakukan review dari 10 jurnal . Pada bab ini peneliti akan
memaparkan pembahasan dari 10 yang telah di publikasikan memenuhi syarat
inklusi dikumpulkan menjadi satu dan di ringkas.
Berdasarkan hasil penelitian Dwi Hastuti (2015) Hasil Penelitian
Menunjukkan Bahwa Pengetahuan Ibu Pre Operasi Yang Akan Menjalani Operasi
Sectio Caesarea Paling Banyak Adalah Cukup Yaitu Sebanyak 19 Orang (47,5%),
Kecemasan Ibu Pre Operasi Sectio Caesarea Yang Paling Banyak Adalah
Kecemasan Berat Sebanyak 18 Orang (45,5%), Dan Terdapat Hubungan
Signifikan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Sectio Caesarea Dengan
Kecemasan (Rs = -0,338; P-Value = 0,033), Dan Keeratan Hubungan Bersifat
Lemah. Berdasarkan Hal Tersebut Maka Dapat Disimpulkan Bahwa Terdapat
Hubungan Signifikan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Section Caesarea
Dengan Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi.
Sedangkan menurut penelitian Ritha Melanie, Wendi Jamaludin (2018) Yang
Dilakukan Terhadap 48 Responden Di Ruang Burangrang Rumah Sakit Tingkat II
Dustira Didapatkan Hasil Yaitu Lebih Dari Setengah Responden (52,1%)
Mengalami Tingkat Kecemasan Sedang. Hal Ini Sejalan Dengan Penelitian
Kasana (2014), Didapatkan Sebesar 42,0% Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea
Mengalami Kecemasan Sedang. Stuart (2013) Menyatakan Kecemasan Sedang Ini
Memungkinkan Individu Untuk Berfokus Pada Hal Yang Penting Dan
Mengesampingkan Yang Lain. Kecemasan Ini Mempersempit Lapang Persepsi
Individu. Dengan Demikian, Individu Tidak Perhatian Dan Kurang Selektif,
Namun Dapat Berfokus Lebih Banyak Pada Area Lain Jika Diarahkan Untuk
Melakukannya.
Dari hasil penelitian yang telah di lakukan Agus Purnomo (2018)
Menunjukan Bahwa Penurunan Tingkat Kecemasan Sebelum Dan Sesudah
Pemberian Pendidikan Kesehatan, Penelitian Menunjukan Hasil Rata Rata Nilai
(Score) Kecemasan Sebelum Pemberian Pendidikan Kesehatan Adalah 26,89
Sedangkan Sesudah Di Berikan Pendidikan Kesehatan 13,28 Menunjukan Bahwa
25

Sudah Di Berikan Pendidikan Kesehatan Lebih Efektif Untuk Mengurangi


Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea.
Berdasarkan hasil penelitian Muhammad Hari (2021) dengan menggunakan
chi-square menunjukan bahwa ada hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat
kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea. Ini dapat dibuktikan dari hasil (p
value = 0.00) kurang dari (α = 0.05). Hasil, Ha diterima dan Ho ditolak yang
artinya ada hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan pasien pre
operasi sectio caesarea.
Menurut penelitian dari Agustin (2018) menunjukkan bahwa dari 26
responden setengah (50%) memiliki kecemasan sedang. Simpulan dari penelitian
ini adalah pasien pre operasi mengalami kecemasan. Solusi yang efektif adalah
mengevaluasi materi dan metode yang dilakukan pada saat kegiatan pre operasi
visit dilakukan.
Sedangkan menurut penelitian Lavenika Erliana (2019) menunjukkan
bahwa dari 32 responden sebagian besar (53,1%) responden menyatakan bahwa
komunikasi perawat kurangbaik, setengahnya (50,0%) mengalami kecemasan
berat. Hasil uji statistik rank spearman ρ = 0,004 < 𝑎 = 0,05 menunjukkan ada
hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pada pasien pre
operasi section caesarea. Agar komunikasi terapeutik dapat dicapai dengan baik
perawat lebih mendekatkan diri antara perawat dengan pasien dalam bentuk
perkataan dan perbuatan terutama pada pasien persiapan untuk operasi agar
kecemasan yang dirasakan oleh pasien berkurang.
Berdasarkan hasil penelitian Novita (2019) partisipan 1 mengalami cemas
sedang, sedangkan partisipan 2 mengalami cemas berat. Hasil analisis
menunjukkan setelah di lakukan implementasi, kedua partisipan menunjukkan
perbedaan respon dan penurunan kecemasan.partisipan 1 sudah tidak mengalami
kecemasan dan partisipan 2 mengalami cemas sedang.instalasi rumah sakit
diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan dan mempertahankan
hubungan kerja sama dengan baik .
Menurut penelitian dari Iwan Sukandar (2018) Lebih Dari Setengahnya
Responden (66%) Mengatakan Tidak Mendapatkan Informasi Dan Lebih Dari
Setengahnya Dari Responden (74%) Termasuk Dalam Kategori Mengalami
26

Tingkat Kecemasan Sedang. Hasil Perhitungan Chi Square (P-Value 0,03),


Menunjukkan Bahwa Terdapat Hubungan Antara Pemberian Informasi Dengan
Tingkat Kecemasan. Berdasarkan Hasil Penelitian Perlu Pemberian Informasi
Terhadap Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea Dengan Bahasa Sesederhana
Mungkin.
Penelitian yang dilakukan oleh Roihatul Zahroh, Dewi Maslahatul (2017)
Data Penelitian Ini Diambil Dengan Mengunakan Observasi Dan Wawancara.
Hasil Uji Statistik Wilcoxon Signed Rank Test Di Dapatkan Hasil Penurunan
Tingkat Kecemasan (Ρ =0,000) Artinya Ada Pengaruh Slow Deep Breathing
Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Section Caesarea.
Berdasarkan hasil penelitian Ahsan (2017) Hasil penelitian menunjukkan
faktor internal yang paling besar menyebabkan kecemasan adalah faktor umur dan
pekerjaan (46,7%), sedangkan faktor eksternal yang paling besar menyebabkan
kecemasan adalah dukungan keluarga (60,0%).Kesimpulan Terdapat hubungan
yang signifikan yang sarah antara faktor internal dan eksternal terhadap
kecemasan pre operasi sectio caesarea di RSUD Kanjuruhan Kepanjen.
Pada bab ini peneliti akan memaparkan pembahasan dari 10 jurnal yang
terkait dengan hasil penelitian yang telah dipaparkan di bab 3 sebelumnya, dengan
adanya pembahasan ini untuk menjawab tujuan yang ingin dicapai peneliti,
selanjutnya untuk melihat hubungan-hubungan yang saling berkaitan berdasarkan
rumusan masalah, yang dibahas berdasarkan 3 poin dalam bentuk narasi sebagai
berikut:
A. Mengetahui efektifitas pengetahuan Kesehatan terhadap tingkat kecemasan
pasien pre operasi section caesarea.
Dari 10 jurnal yang telah di review peneliti bahwa terdapat efektifitas
pengetahuan Kesehatan terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi
section caesarea . hamper semua Ibu yang menjalani persalinan dengan sectio
caesarea dapat mengalami kecemasan karena belum pernah mengalami
operasi maupun belum mengetahui tentang tindakan yang akan dilakukan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan
tentang sectio caesarea dengan kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea
( Dwi Hastuti 2015).
27

B. Mengetahui karakteristik responden efektifitas pengetahuan Kesehatan


terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi section caesarea.
Total responden dari 10 jurnal yang telah direview yaitu sebanyak 334
responden. Dengan karakteristik responden yang meliputi ibu yang akan
melaksanakan operasi section caesarea.
Berdasarkan survey awal yang dilakukan penelitian didapatkan dari 334
ibu hamil yang akan menjalani persalinan dengan sectio caesarea, 60% dari
responden medapatkan hasil 200 orang diantaranya mengatakan was-was
dengan kecemasan yang berat dalam menghadapi persalinan dengan sectio
caesarea karena selama ini belum pernah mengalaminya, di samping itu juga
belum mengetahui cara mengatasi kecemasan penghadapi persalinan dengan
sectio caesarea. Dan 40% dari responden mendapatkan 134 orang mempunyai
kecemasan yang ringan dalam menghadapi persalinan dengan sectio caesarea
seperti bibir bergetar dan tremur halus pada tangan karena belum mengetahui
tentang persiapan apa yang harus dilakukan sebelum sectio caesarea dan
dampak dari tindakan sectio caesarea tersebut. Berdasarkan hal tersebut,
pasien yang akan menjalani operasi sectio caesarea ternyata mempunyai
tingkat kecemasan sedang. Faktor individu pasien seperti tingkat pengetahuan
dan tingkat pendidikan yang beragam serta faktor lingkungan menjadi salah
satu penyebab utama timbulnya rasa cemas.
C. Menganalisis efektifitas pengetahuan Kesehatan terhadap tingkat kecemasan
pasien pre operasi section caesarea.
Pengetahuan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada disekitar
indiv1idu baik faktor internal maupun eksternal. Tingkat pengetahuan tentang
sectio caesarea mayoritas berada dalam kategori cukup hal ini bisa
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden, umur dan juga tersedianya
informasi tentang tanda bahaya kehamilan. Informasi yang diperoleh dari
berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, bila
seseorang banyak memperoleh informasi dapat mempercepat seseorang untuk
memperoleh pengetahuan yang luas ( Dwi Hastuti 2015).
Menurut Hawai (2015), kecemasan pada saat akan menghadapi sectio
caesarea merupakan salah satu permasalahan gangguan jiwa yang terjadi pada
28

ibu yang akan di operasi yang berdampak pada penurunan semangat hidup.
Kecemasan pada ibu pre sectio caesarea disebabkan karena beberapa hal
salah satunya adalah konsep diri negatif atau konsep diri rendah. Konsep diri
terdiri dari aspek fisik, aspek moral etik, aspek pribadi, aspek keluarga dan
aspek sosial.
Pada dasarnya ibu yang memiliki konsep diri yang negatif lebih mudah
untuk mengalami kecemasan. Hal ini sesuai dengan faktor psikososial yang
merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kecemasan. membuat
seseorang merasa lebih dihargai, nyaman, aman dan disayangi. Dukungan
Emosional yang dimaksud adalah rasa empati, cinta dan kepercayaan dari
orang lain terutama suami sebagai motivasi (Sunaryo, 2014).
Komunikasi terapeutik adalah hubungan kerja sama yang ditandai
dengan tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran, dan pengalaman dalam
membina hubungan intim yang terapeutik yang bertujuan untuk
menyelesaikan masalah klien. Pentingnya komunikasi terapeutik adalah pada
tahap awal proses keperawatan digunakan untuk mengumpulkan informasi
pasien, mengidentifikasi kebutuhan kesehatan pasien, pasien kooperatif
dalam tindakan keperawatan, pasien dapat menunjukkan penerimaan terhadap
pendidikan kesehatan yang dilakukan, menimbulkan kepuasan pada pasien
(Lavenika Erliana 2019).
Komunikasi terapeutik dapat menurunkan kecemasan pasien, karena
pasien merasa bahwa interaksinya dengan perawat merupakan kesempatan
untuk berbagi pengetahuan, perasaan dan informasi dalam rangka
mencapaitujuan keperawatan yang optimal, sehingga proses pelaksanaan
operasi dapat berjalan lancar tanpa adanya kendala (Lavenika Erliana 2019).
Hal tersebut didukung oleh teori dari Smeltzer & Bare (2013), pada
pasien pre operasi dapat mengalami berbagai ketakutan, seperti takut terhadap
anastesi, takut terhadap kegagalan operasi, takut menjadi cacat, dan takut
terhadap kematian, hal ini dapat menyebabakan ketidaktenangan atau
kecemasan. Selain itu, ibu yang akan menjalani operasi mempunyai emosi
berlebihan yang dapat menimbulkan kecemasan, tingkat kecemasan orangpun
berbeda-beda meskipun menghadapi permasalahan yang sama.
29

Dari sepuluh jurnal yang telah diteliti menunjukkan bahwa terjadi


penurunan rata-rata tingkat kecemasan pada pasien pre operasi setelah
diberikan pengetahuan mengenai tingkat kecemasan pada pasien pre operasi
section caesarea.
Studi literatur ini mempunyai keterbatasan dalam penulisan yaitu
banyak terdapat jurnal terbitan dibawah rentang tahun 2015, sulitnya
menemukan jurnal full text, dan banyaknya jurnal yang terkunci. Terdapat
banyak jurnal yang tidak memiliki identitas yang resmi. Serta sulitnya dalam
mendapatkan jurnal internasional dan sulit melakukan review jurnal
internasional karena keterbatasan penulis dalam berbahasa inggris yang baik
dan benar. Dan terdapat beberapa judul jurnal yang tidak sesuai dengan isi
jurnal.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa penelitian dan pembahasan metode literatur
review dapat di simpulkan bahwa pengetahuan kesehatan efektif untuk
mengurangi tingkat kecemasan, dan juga ada perbedaan antara sebelum di
berikan pengetahuan kesehatan dan sesudah di berikan pengetahuan
kesehatan yaitu adanya penurunan tingkat kecemasan setelah di berikan
pendidikan kesehatan pada pasien pre operasi sectio caesarea.

B. Saran
Saran yang dapat di berikan untuk pelaksanaan literatur review lebih
memberikan program asuhan keperawatan yang lebih efektif dengan sistem
pengaplikasian metode literatur rewiew lebih mudah di pahami dan lebih
mudah mengolahan datanya dalam pembuatan metode literature review.
Dan juga Sebaiknya data base yang digunakan lebih banyak sehingga bisa
mendapatkan artikel dan jurnal lebih banyak maupun jurnal yang lebih
mudah di pahami dan mudah di aplikasikan dalam pembuatan metode
literatur review batasan tahun pencarian artikel dengan kata kunci yang
ditetapkan adalah lima tahun terakhir agar literature lebih update, untuk
selanjutnya penulis menyarankan untuk menggunakan metode literatur
review yang lebih baik seperti Meta analisis.
DAFTAR PUSTAKA

Aan diyanah. (2015) Studi, P., Keperawatan, I., & Keperawatan, F. KECEMASAN
ORANG TUA DI RUANG PICU RSUD TARAKAN JAKARTA PUSAT

Asi, T., & Menyusui, D. A. N. (2017). 156 Jurnal Care Vol .5, No2,Tahun 2017.
156–167.

Anisa, (2016). Konsep Kecemasan (Anxiety). Jurnal konselor Universitas


padang, 5(2), 93-99.

Depkes RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes RI.

Depkes RI. 2013. Data dan Informasi Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Jakarta:
Depkes RI.

Di, A., Prof, R., & Soekarjo, M. (n.d.). PENDIDIKAN KESEHATAN


MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET MENURUNKAN KECEMASAN
PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN TEKNIK SPINAL.

Effendy, 2012. Kiat Sukses Menghadapi Operasi. Sahabat Setia Yogyakarta.

Fang Chang, S. (2016) The Effectiveness of Health Education on Maternal


Anxiety, Circumcision Knowledge, and Nursing Hours: A Quasi-Experiental
Study.

Ferlina, I.S (2017). Hubungan pengetahuan dengan kecemasan pada pasien


operasi. UMM. Malang.

Fikriana, R., Afik, A., Education, P. H., & Timur, J. (2017). EFEKTIFITAS PEER
HEALTH EDUCATION TERHADAP PENINGKATAN. 25–30.

Gregory, R. James and Jack G. Wiechman. 2011. Masalah dalam Operasi


Caesarea, PT Gelora Aksara Pratama, Jakarta

Handayani, Reska. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat


Kecemasan Menjelang Persalinan pada Ibu Primigravida Trimester III
di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2012. Ners
Jurnal Keperawatan, Vol. 11, no. 1, Maret 2015, ISSN: 1907-686X.

Harini. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Penurunan Tingkat


Kecemasan Pasien Dengan Tindakan Kemotrapi Di Ruang Mawar II
RSUD Dr. Moewardi. 2009. http://akpergshwng.ac.id/index.php/50-
pengaruh-pendidikan-kesehatan-pra-bedah-terhadap-tingkat-kecemasan-
pasien-pre-operasi-fraktur-di-rsud-dr-moewardi.
Hawari, H. D. 2013. Manajemen Stress Cemas dan depresi. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta.
Hawari, Dadang. (2011). Manajemen Stress Cemas dan depresi.Jakata : FKUI

Indrayani, A. et al. (2012) ‘Hubungan pendidikan kesehatan dengan kecemasan


orang tua pada anak hospitalisasi’, 1, pp. 163–168.

Jannah, Miftakhu. 2013. Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Onset Laktasi


pada Ibu Nifas Pasca Sectio Caesarea di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta. Program Studi Bidan Pendidikan Jenjang Diploma IV
Falkultas Ilmu Kesehatan Universitas’Aisyiyah Yogyakarta.

Kecemacan, T., & Sjamsuhidajat, M. (2017). KECEMASAN PADA PASIEN PRE


OPERASI MAYOR.

Kurniawan, A., Armiyati, Y. and Astuti, R. (2013) ‘Pengaruh Pendidikan


Kesehatan Pre Operasi Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre
Operasi Hernia Di Rsud Kudus’, Oktober, 6(2), pp. 139–148.

Majid, A. et al.2011. Keperawatan perioperatif . Edisi 1. Yogyakarta: Goysen


Publishing.

Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Perioperatif: Konsep, Proses, dan


aplikasi. Jakarta : Selemba Medika.

Oxorn, dan William R. 2012. Ilmu Kebidanan , Patologi dan Fisiologi


Persalinan. Yogyakarta : Yayasan Esentia Medika.

Prasetya, A. S. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan TerhadapTingkat


Ansietas Klien Hipertensi. VII(1), 56–63.

Purnomo, A. (n.d.). Pengaruh Pedidikan Kesehatan Persiapan Operasi di Kamar


Operasi Terhadap Tingk Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Sectio
Caesarea (Study Kasus di Ruang Gayatri RSU dr Wahidin Sudiro Husodo
Kota Mojokerto).

Rahmatika, I. V. (n.d.). (2017) Efektivitas Pendidikan Kesehatan dan Booklet


Tehadap Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani
Hemodialisa di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.

Rahmat, I., & Siswosudarmo, R. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan


Terhadap Kecemasan Primigravida Dalam Menghadapi Persalinan. 1(3),
166–174.

Ratih, A.N. (2012). Hubungan Tingkat Kecemasan Koping Siswa SMUN 16


Dalam Menghadapi Ujian Nasional. Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia.
Sitepu, S. (2015). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan
pasien Pre Operasi DI Rumah Sakit Umum Haji Medan: STIKES Mitra
Husada.

Suliha. 2011. Pendiikan Kesehatan dalam Keperawatan. Jakarta : EGC.

Widyaningrum, D. A. (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap


Perubahan Kecemasan Pasien Pre Operasi Elektif di Kelas III RSUD Kota
Madiun. 2014–2017.

Wijayanto, T. (2017). Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Kecemasan Pada


Pasien Preoperasi Kanker Payudara. 6(1), 13–19.
Penulis Dan DWI HASTUTI(2015)
Tahun Publikasi
Judul Hubungan Pengetahuan Tentang Sectio Caesarea Dengan
Kecemasan Ibu Pre Operasi Di Ruang Catleya
Rumah Sakit Panti Waluyo
Surakarta
Variabel Variabel Terikat: Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi
Sectio Caesarea
Variabel Bebas: Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Sectio
Caesarea
Metode Teknik Sampling Dengan Non Probality Sampling
Hasil Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Pengetahuan Ibu
Pre Operasi Yang Akan Menjalani Operasi Sectio
Caesarea Paling Banyak Adalah Cukup Yaitu Sebanyak
19 Orang (47,5%), Kecemasan Ibu Pre Operasi Sectio
Caesarea Yang Paling Banyak Adalah Kecemasan Berat
Sebanyak 18 Orang (45,5%), Dan Terdapat Hubungan
Signifikan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Sectio
Caesarea Dengan Kecemasan (Rs = -0,338; P-Value =
0,033), Dan Keeratan Hubungan Bersifat Lemah.
Berdasarkan Hal Tersebut Maka Dapat Disimpulkan
Bahwa Terdapat Hubungan Signifikan Antara
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Section Caesarea
Dengan Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi.
JURNAL 1
JURNAL 2

Penulis Dan Ritha Melanie, Wendi Jamaludin 2018


Tahun Publikasi
Judul Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur
Pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea
Variabel Variabel Bebas (Independen) : Tehnik Cross Sectional,
Variabel Terikat (Dependen) : Tingkat Kecemasan
Metode Kuesioner Kecemasan State-Anxiety Scale (SAI) Dan
Kuesioner Kualitas Tidur Medical Outcomes Study
(MOS) Sleep Scale. Analisa Yang Dilakukan Dengan
Dua Tahap Yaitu Univariat Dan Bivariat (Uji Gamma).
Partisipan Populasi : 48 Responden
Sampel : Non-Probability Sampling Dengan Teknik
Purposive Sampling
Hasil Berdasarkan Hasil Penelitian Yang Dilakukan Terhadap
48 Responden Di Ruang Burangrang Rumah Sakit
Tingkat II Dustira Didapatkan Hasil Yaitu Lebih Dari
Setengah Responden (52,1%) Mengalami Tingkat
Kecemasan Sedang. Hal Ini Sejalan Dengan Penelitian
Kasana (2014), Didapatkan Sebesar 42,0% Pasien Pre
Operasi Sectio Caesarea Mengalami Kecemasan Sedang.
Stuart (2013) Menyatakan Kecemasan Sedang Ini
Memungkinkan Individu Untuk Berfokus Pada Hal Yang
Penting Dan Mengesampingkan Yang Lain. Kecemasan
Ini Mempersempit Lapang Persepsi Individu. Dengan
Demikian, Individu Tidak Perhatian Dan Kurang Selektif,
Namun Dapat Berfokus Lebih Banyak Pada Area Lain
Jika Diarahkan Untuk Melakukannya
JURNAL 3

Penulis Dan Agus Purnomo (2018)


Tahun Publikasi
Judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan Persiapan Operasi Di
Kamar Operasi Terhadap Tingkat Kecemasan Pre Operasi
Sectio Caesarea.
Variabel Variabel Bebas (Independen) : Ujii Statistik Wilcoxon
Variabel Terikat (Dependen) : Tingkat Kecemasan
Metode Metode Pre Eksperimental Dengan Pendekatan One
Group Pre Test Dan Post Test Desigen Yang Merupakan
Tehnik Sebelum Dan Sesudah Di Berikan Perlakukan,
Partisipan Populasi : 36 Responden
Sampel : Teknik Sampling Yang Di Ambil Dengan
Simplerandom Sampling, Menggunakan Uji Statistik
Wilcoxon.
Hasil Hasil Penelitian Menunjukan Bahwa Penurunan Tingkat
Kecemasan Sebelum Dan Sesudah Pemberian Pendidikan
Kesehatan, Penelitian Menunjukan Hasil Rata Rata Nilai
(Score) Kecemasan Sebelum Pemberian Pendidikan
Kesehatan Adalah 26,89 Sedangkan Sesudah Di Berikan
Pendidikan Kesehatan 13,28 Menunjukan Bahwa Sudah
Di Berikan Pendidikan Kesehatan Lebih Efektif Untuk
Mengurangi Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Sectio
Caesarea.
JURNAL 4

Penulis Dan Muhammad Hari (2021)


Tahun Publikasi
Judul Dukungan Keluarga Berhubungan dengan Tingkat
Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea
Variabel Variabel Bebas (Independen) :
Variabel Terikat (Dependen) : Tingkat Kecemasan
Metode cross sectional
Partisipan Populasi : 37 Responden
Sampel : sistem consecutive sampling
Hasil hasil penelitian dengan menggunakan chi-square
menunjukan bahwa ada hubungan dukungan keluarga
terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi sectio
caesarea. Ini dapat dibuktikan dari hasil (p value = 0.00)
kurang dari (α = 0.05). Hasil, Ha diterima dan Ho ditolak
yang artinya ada hubungan dukungan keluarga terhadap
tingkat kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea.
JURNAL 5

Penulis Dan AGUSTIN (2018)


Tahun Publikasi
Judul GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRE
OPERASI SECTIO CAESAREA (SC) DI RSIA GRAHA
MEDIKA SURABAYA

Variabel Variabel Bebas (Independen) :


Variabel Terikat (Dependen) : Tingkat Kecemasan
Metode Deskriptif
Partisipan Populasi : 26 responden
Sampel : teknik accidental sampling
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 26
responden setengah (50%) memiliki kecemasan sedang.
Simpulan dari penelitian ini adalah pasien pre operasi
mengalami kecemasan. Solusi yang efektif adalah
mengevaluasi materi dan metode yang dilakukan pada
saat kegiatan pre operasi visit dilakukan.

JURNAL 6
Penulis Dan LAVENIKA ERLIANA (2019)
Tahun Publikasi
Judul HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK
DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN
PRE OPERASI SECTIO CAESAREA DI RUANG
MELATI RUMAH SAKIT MARINIR EWA
PANGALILA GUNUNG SARI SURABAYA

Variabel Variabel Bebas (Independen) : penelitian ini


komunikasi terapeutik
Variabel Terikat (Dependen) : Tingkat Kecemasan
Metode cross sectional
Partisipan Populasi : 32 responden
Sampel : teknik non- probability sampling dengan
consecutive sampling
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 responden
sebagian besar (53,1%) responden menyatakan bahwa
komunikasi perawat kurangbaik, setengahnya (50,0%)
mengalami kecemasan berat. Hasil uji statistik rank
spearman ρ = 0,004 < 𝑎 = 0,05 menunjukkan ada
hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat
kecemasan pada pasien pre operasi section caesarea. Agar
komunikasi terapeutik dapat dicapai dengan baik perawat
lebih mendekatkan diri antara perawat dengan pasien
dalam bentuk perkataan dan perbuatan terutama pada
pasien persiapan untuk operasi agar kecemasan yang
dirasakan oleh pasien berkurang.
JURNAL 7

Penulis Dan Novita (2019)


Tahun Publikasi
Judul ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH
ANSIETAS PADA PASIEN PREOPERASI SECTIO
CAESAREA DI RSI SAKINAH MOJOKER
Variabel Variabel Bebas (Independen) :
Variabel Terikat (Dependen) : Tingkat Kecemasan
Metode purposive dalam bentuk studi kasus partisipan
Partisipan Populasi : 7pasien
Sampel : pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi
Hasil partisipan 1 mengalami cemas sedang, sedangkan
partisipan 2 mengalami cemas berat. Hasil analisis
menunjukkan setelah di lakukan implementasi, kedua
partisipan menunjukkan perbedaan respon dan penurunan
kecemasan.partisipan 1 sudah tidak mengalami
kecemasan dan partisipan 2 mengalami cemas
sedang.instalasi rumah sakit diharapkan dapat
memberikan pelayanan kesehatan dan mempertahankan
hubungan kerja sama dengan baik .
JURNAL 8

Penulis Dan IWAN SUKANDAR (2018)


Tahun Publikasi
Judul Hubungan Pemberian Informasi Dengan Tingkat
Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea Di
Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Tahun 2018
Variabel Variabel Bebas (Independen) : Zung Self Rating
Anxiety Scale.
Variabel Terikat (Dependen) : Tingkat Kecemasan
Metode Pendekatan Cross-Sectional
Partisipan Populasi : 35orang
Sampel : Acidental Sampling
Hasil : Lebih Dari Setengahnya Responden (66%) Mengatakan
Tidak Mendapatkan Informasi Dan Lebih Dari
Setengahnya Dari Responden (74%) Termasuk Dalam
Kategori Mengalami Tingkat Kecemasan Sedang. Hasil
Perhitungan Chi Square (P-Value 0,03), Menunjukkan
Bahwa Terdapat Hubungan Antara Pemberian Informasi
Dengan Tingkat Kecemasan. Berdasarkan Hasil
Penelitian Perlu Pemberian Informasi Terhadap Pasien
Pre Operasi Sectio Caesarea Dengan Bahasa Sesederhana
Mungkin.
JURNAL 9

Penulis Dan Roihatul Zahroh, Dewi Maslahatul (2017)


Tahun Publikasi
Judul PENGARUH SLOW DEEP BREATHING TERHADAP
PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE
OPERASI SECTIO CAESAREA ( Effect Of Slow Deep
Breathing To Decrease Rate Leather Patients Pre
Operations Sectio Caesarea )
Variabel Variabel Bebas (Independen) : . Slow Deep Breathing
Variabel Terikat (Dependen) : Penurunan Tingkat
Kecemasan Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea
Metode One Group Pre Test- Post Test Design
Partisipan Populasi : 46 Responden
Sampel : Purposive Sampling
Hasil Data Penelitian Ini Diambil Dengan Mengunakan
Observasi Dan Wawancara. Hasil Uji Statistik Wilcoxon
Signed Rank Test Di Dapatkan Hasil Penurunan Tingkat
Kecemasan (Ρ =0,000) Artinya Ada Pengaruh Slow Deep
Breathing Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan
Pasien Pre Operasi Section Caesarea.

JURNAL 10
Penulis Dan Ahsan (2017)
Tahun Publikasi
Judul FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KECEMASAN PRE OPERASI PADA PASIEN SECTIO
CAESAREA di RUANG INSTALASI BEDAH
SENTRAL RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
KABUPATEN MALANG
Variabel Variabel Bebas (Independen) :
Variabel Terikat (Dependen) : Variabel Terikat
Kecemasan Pre Operasi.
Metode “Cross Sectional”
Partisipan Populasi : 30 Responden
Sampel : teknik probability sampling dengan jenis teknik
purposive sampling yaitu dengan memilih sampel secara
acak sederhana.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan faktor internal yang paling
besar menyebabkan kecemasan adalah faktor umur dan
pekerjaan (46,7%), sedangkan faktor eksternal yang
paling besar menyebabkan kecemasan adalah dukungan
keluarga (60,0%).Kesimpulan Terdapat hubungan yang
signifikan yang sarah antara faktor internal dan eksternal
terhadap kecemasan pre operasi sectio caesarea di RSUD
Kanjuruhan Kepanjen.

Anda mungkin juga menyukai