(Skripsi)
Oleh
(Skripsi)
Disusun Oleh:
Dengan ini saya menyatakan, apabila proposal ini disetujui maka saya
akan melanjutkan proses penelitian dan penulisan skripsi dengan menyatakan
bahwa:
1. Bahwa dalam tulisan ini adalah tulisan saya dan saya bertanggung jawab
penuh atas segala isi yang ada di dalamnya.
2. Bahwa dalam skripsi ini nantinya tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi
dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Demikian pernyataan saya, jika suatu saat diketahui bahwa saya melanggar
apa yang telah dibuat tersebut diatas, maka saya siap untuk mendapatkan sanksi
dan siap melepas gelar kesarjanaan yang saya dapatkan.
Yang menyatakan
iii
v
iv
vi
v
vii
BIODATA
vi
viii
ABSTRACT
By:
vii
ix
ABSTRAK
Oleh:
viii
x
MOTTO
َ ب ا ْل ِع ْل ِم فَ ُه َو فى
ِسبِ ْي ِل هللا ِ ََمنْ َخ َر َج فِى طَل
„‟Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah „‟
(HR.Turmudzi)
ix
xi
PERSEMBAHAN
x
xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul ”
hubungan pengetahuan tentang gangguan jiwa dengan dukungan keluarga dari
pasien rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun 2018”:
Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dorongan berbagai
pihak, pada kesempatan ini perkenankan penulis menghaturkan rasa terima kasih
kepada yang terhormat :
Semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan serta bantuan yang telah
diberikan. Amin.
Penulis
xi
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ..............................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................v
HALAMAN BIODATA................................................................................. ...........vi
ABSTRACT ...............................................................................................................vii
ABSTRAK .................................................................................................................viii
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ix
PERSEMBAHAN ......................................................................................................x
KATA PENGANTAR ...............................................................................................xi
DAFTAR ISI ..............................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................xiv
DAFTAR TABEL ......................................................................................................xv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
1.5 Ruang Lingkup ............................................................................................... 6
xii
xiv
xiii
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Judul Gambar
xiv
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
xv
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
jiwa dapat diartikan sebagai kumpulan gejala yang tercermin dari pola pikiran,
(WHO), gangguan jiwa mencapai 13% dari penyakit secara keseluruhan dan
kemungkinan akan berkembang menjadi 25% pada tahun 2030, gangguan jiwa
juga berhubungan dengan bunuh diri, lebih dari 90% dari satu juta kasus bunuh
diri setiap tahunnya akibat gangguan jiwa (Kusumo., Damayanti., & Ardinata.
2015).
Hasil riset kesehatan dasar pada tahun 2013 Prevalensi gangguan mental
1
2
Gejala yang menyertai gangguan ini antara lain berupa halusinasi, ilusi, waham,
gangguan proses pikir, kemampuan berpikir, serta tingkah laku aneh, misalnya
agresivitas atau katatonik. Gangguan jiwa berat dikenal dengan sebutan psikosis
15 hingga 30 tahun, tetapi serangan kebanyakan terjadi pada usia 40 tahun ke atas.
Skizofrenia bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal jenis kelamin, ras, maupun
banyak juga bisa kembali hidup secara normal dalam periode akut tersebut.
yang disebut Skizofrenia kronis. Klien menjadi buas, kehilangan karakter sebagai
manusia dalam kehidupan sosial, tidak memiliki motivasi sama sekali, dan tidak
utama sering mengalami beban yang tidak ringan dalam memberikan perawatan
selama pasien dirawat di rumah sakit maupun setelah kembali ke rumah. Beban
tersebut yaitu beban finansial dalam biaya perawatan, beban mental dalam
menghadapi perilaku pasien, dan beban sosial terutama menghadapi stigma dari
tahun 2010-2015 berfluktuasi dimana salah satu penyebabnya adalah tidak semua
tahun 2015 sebesar 0,31% dari total kunjungan (rawat inap dan rawat jalan) ke RS
Lampung angka kunjungan rawat jalan tahun 2017 di RSJ Provinsi Lampung
ruangan cendrawasih pada bulan januari tahun 2018 sebesar 30%, isolasi sosial
sebesar 25%, halusinasi, 9,2% HDR, 11,5% waham, 13,3% defisit perawatan diri
gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung pada Tahun 2017
diketahui 70% diantaranya keluarga tidak mengerti tentang gangguan jiwa dan
komunikasi dan keluarga menjauhi pasien dengan alasan malu dengan tetangga
gangguan jiwa dengan dukungan keluarga dari pasien rawat jalan di Rumah Sakit
tentang gangguan jiwa dengan dukungan keluarga pada pasien rawat jalan di
keluarga pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun
2018.
keluarga pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung
Tahun 2018.
kesehatan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efesien,
jiwa.
jiwa yang berobat rawat jalan, penelitian ini telah dilaksanakan di Rumah Sakit
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Gangguan jiwa adalah gangguan pada fungsi mental yang meliputi emosi,
pikiran, prilaku, perasaan, motivasi, kemauan, keinginan, daya tarik diri dan
persepsi sehingga mengganggu dalam proses hidup di masyarakat (Nasir & Muhith,
2011).
IV-TR (2000 dalam Townsend, 2009) adalah sindroma perilaku yang secara
klinik bermakna atau sindroma psikologis atau pola yang dihubungkan dengan
signifikan resiko untuk kematian, sakit, ketidakmampuan atau hilang rasa bebas
(Lelono, 2015).
2013) yaitu :
7
8
Tanda dan gejala gangguan jiwa menurut Yosep (2013) adalah sebagai
berikut :
mendengarnya dan suara tersebut sebenarnya tidak ada, hanya muncul dari
dalam diri individu sebagai bentuk kecemasan yang sangat berat dia
rasakan. Hal ini sering disebut halusinasi, klien bisa mendengar sesuatu
atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada menurut orang lain.
membuat keputusan atau memulai tingkah laku, susah sekali bangun pagi,
mandi, merawat diri sendiri sehingga terlihat kotor, bau dan tidak rapi.
merasa sebagai orang penting, sebagai raja, pengusaha, orang kaya, titisan
Bung Karno tetapi di lain waktu ia bisa merasa sangat sedih, menangis, tak
Gangguan jiwa yang sering ditemukan pada masyarakat adalah (Nasir &
Muhith, 2011) :
a. Skizofrenia
merupakan suatu hal yang melibatkan banyak sekali faktor. Faktor-faktor itu
meliputi perubahan struktur fisik otak, perubahan struktur kimia otak, dan
b. Depresi
perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang berlebihan
dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi sosial dan fungsi fisik yang
merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek
dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai
yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai
realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang lain (Yosep, 2013).
10
c. Cemas
dalam bentuk perilaku seperti rasa tidak berdaya, rasa tidak mampu, rasa
e. Bunuh Diri
pelaku bunuh diri adalah usia dewasa, jarang sekali pada anak usia 12 tahun
f. Gangguan Kepribadian
orang dengan intelegensi tinggi ataupun rendah. Jadi boleh dikatakan bahwa
tergantung pada satu dan lain atau tidak berkorelasi. Klasifikasi gangguan
fungsi jaringan otak ini dapat disebabkan oleh penyakit badaniah yang
terutama mengenai otak atau yang terutama diluar otak. Bila bagian otak yang
terganggu itu luas, maka gangguan dasar mengenai fungsi mental sama saja,
tidak tergantung pada penyakit yang menyebabkannya bila hanya bagian otak
dengan fungsi tertentu saja yang terganggu, maka lokasi inilah yang
berat gangguan otak pada suatu penyakit tertentu daripada pembagian akut
dan menahun.
12
h. Gangguan Psikosomatik
sebagian besar atau semata-mata karena gangguan fungsi alat-alat tubuh yang
biasanya hanya fungsi faaliah yang terganggu, maka sering disebut juga
gangguan psikofisiologik.
i. Retardasi Mental
terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh terjadinya hendaya
asuhan dan pendidikan. Gangguan perilaku mungkin berasal dari anak atau
mungkin dari lingkungannya, akan tetapi akhirnya kedua faktor ini saling
memengaruhi. Diketahui bahwa ciri dan bentuk anggota tubuh serta sifat
kepribadian yang umum dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya.
lingkungan itu dapat diubah, maka dengan demikian gangguan perilaku itu
2.2 Pengetahuan
2.2.1 Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan
dan raba. Sebagian besar penginderaan manusia diperoleh melalui mata dan
a. Mengetahui/Tahu (Know)
kembali (Recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
b. Pemahaman (Comprehension)
materi tersebut secara benar. Seseorang yang telah paham terhadap objek
c. Penerapan/Aplikasi (Application)
yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya). Aplikasi
rumus-rumus dan metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi
yang lain.
d. Analisa (Analysis)
struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti menggambarkan
sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
Dengan kata lain sintesis itu adalah kemampuan untuk menyusun formulasi
f. Evaluasi (Evaluation)
penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi dan
sebagainya.
pengetahuan.
a. Pendidikan
dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
d. Lingkungan
lingkungan tersebut.
e. Pengalaman
f. Usia
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
2.3 Keluarga
2.3.1 Pengertian
langsung pada setiap keadaan klien. Umunya, keluarga meminta bantuan tenaga
kesehatan jika mereka tidak sanggup lagi merawatnya. Oleh karena itu asuhan
ikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi yang berineraksi satu sama
lain dan semua mempunyai peran masing- masing dalam keluarga tersebut
(Mubarak, 2013).
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama-
sama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran
berikut :
placement function).
kelangsungan keluarga.
dilakukan, meliputi :
karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena
kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis.
(Mubarak, 2013).
2.4.1 Pengertian
yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya sehingga seseorang akan
tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan mencintainya
a. Dukungan Penilaian
kejadian depresi dengan baik dan juga sumber depresi dan strategi koping
merupakan dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang positif
positif.
b. Dukungan Instrumental
c. Dukungan Informasional
nasehat, pengarahan, saran, atau umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh
tentang dokter, terapi yang baik bagi dirinya dan tindakan spesifik bagi
individu untuk melawan stresor. Individu yang mengalami depresi dapat keluar
dengan menyediakan feed back. Pada dukungan informasi ini keluarga sebagai
d. Dukungan Emosional
emosional, sedih, cemas dan kehilangan harga diri. Jika depresi mengurangi
perasaan seseorang akan hal yang dimiliki dan dicintai. Dukungan emosional
semangat.
sikap semacam ini tidak ada, maka keberhasilan penyembuhan sangat berkurang
23
atau bahkan tidak akan menemui hasil. Salah satu kendala dalam upaya
yang memalukan dan membawa aib bagi keluarga. Upaya pengobatan pasien
lebih baik, maka penanganan dilakukan secara medis. Pengetahuan yang dimiliki
keluarga mengenai penyakit gangguan jiwa dapat berasal dari berbagai sumber.
Selain dari latar belakang pendidikan secara formal, informasi lain dapat berasal
lingkungan, keluarga, penyakit fisik, maupun faktor dari dalam individu itu
sendiri. Lingkungan dan keluarga mempunyai andil yang besar dalam mencegah
terjadinya kekambuhan pada penderita dengan gangguan jiwa, oleh karena itu
diperoleh dari sumber informasi ataupun dari pengalaman yang mereka dapatkan
2017).
keluarga di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Hasil
kurang baik sebanyak (78,9%), sebagian besar dengan kategori harga diri rendah
Dukungan Keluarga
1. Membuat suatu keadaan dimana
anggota keluarga dapat melihat bahaya
terhadap diri klien dan aktivitasnya.
Faktor yang mempengaruhi 2. Tidak merasa takut dan mampu
pengetahuan bersikap terbuka
3. Membanntu anggota bagaimana
memandang orang lain
a. Pendidikan 4. Bertanya dan memberikan informasi tak
b. Informasi/ media massa berbelit, memudahkan dalam memberi
dan menerima informasi yang
c. Sosial, Budaya dan Ekonomi memudahkan bagi anggota keluarga
d. Lingkungan untuk melakukannya.
5. Membangun self esteem
e. Pengalaman 6. Menurunkan ancaman dengan latar
f. Usia belakang aturan atau interaksi
7. Menurunkan ancaman dengan struktur
(Budiman, 2013) pembahsan yang sistematis
8. Pendidikan ulang anggota untuk
bertangung jawab
(Yosep, 2013)
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi atau kaitan
antara konsep satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti
sebagai berikut:
2.8 Hipotesis
penelitian, pernyataan tersebut harus diuji apakah benar atau salah (Suyanto,
keluarga pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung
Tahun 2018.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
keluarga tentang gangguan jiwa serta apakah ada hubungan (variabel independen)
3.2.1 Populasi
memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa yang berobat rawat
jalan di Poly Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung pada bulan Agustus
3.2.2 Sampel
yang diambil dalam penelitian ini eluruh keluarga yang memiliki anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa yang berobat rawat jalan di Poly
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung pada bulan Agustus Tahun 2018
27
28
yang berobat rawat jalan dengan rata-rata kunjungan perhari sebanyak 125
orang.
N
n=
1 + N (d 2 )
125
n=
1 + 125 (0,052 )
n = 95 orang.
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
responden.
a. Kriteria inklusi :
3. Keluarga Pasien gangguan jiwa yang berobat rawat jalan di RS. Jiwa
(independen) dan faktor efek (dependen) dimana pengukuran variabel bebas dan
variabel terikat sekaligus pada waktu yang sama (Riyanto, 2011). Penelitian ini
kelompok lain (Notoatmodjo, 2012). Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel
Tabel 3.1
Definisi operasional variabel
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala
Ukur ukur
Pengetahuan Pengetahuan adalah Mengisi Kuesioner 0. Kurang baik : Ordinal
segala sesuatu yang kuesioner ≤50%
diketahui dan pertanyaan
merupakan hasil “tahu” yang dijawab
pada responden tentang benar
gangguan jiwa, meliputi:
1. Baik : > 50%
1. Pengertian pertanyaan
2. Jenis gangguan jiwa yang dijawab
3. Tanda gangguan jiwa benar.
(Budiman, 2013)
diteliti oleh Rozi (2014) terdiri dari 20 pernyataan dengan 4 domain yaitu :
a. Validitas
uji validitas adalah semua item pernyataan kuesioner adalah valid jika r
hitung > r table. Pada tabel product moment dengan sampel 30 serta alpha 5%
(P1 s/d P15) r hitung lebih besar dari r table (rentang nilai 0,684 s/d 0,970),
b. Reliabilitas
penelitian ini pertanyaan yang sudah valid di uji dengan rumus alpha
1. Data Primer
2. Data Sekunder
1. Langkah persiapan
2. Langkah-langkah pelaksanaan
Provinsi Lampung.
ditetapkan.
3. Langkah akhir
a. Editing
b. Skoring
Tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban atau hasil lembar
observasi sehingga setiap jawaban responden atau hasil kuesioner dapat diberikan
skor. Pada variabel pengetahuan responden. Jawaban benar diberi skor (1) dan
35
jawaban salah diberi skor (0). Pada variabel dukungan keluarga jawaban tidak
pernah diberi skor (1), jarang (2), sering (3) dan selalu diberi skor (4).
c. Procesing
d. Cleaning
derajat kepercayaan 95% dan alpha (α) 5%, dimana data-data yang sudah diedit
bermakna secara statistik atau Ha diterima dan jika p value > 0,05 tidak ada
hubungan secara statistik atau Ha di tolak. Selain itu ditampilkan juga nilai Odds
Ratio (OR) dari masing-masing variabel untuk melihat faktor resiko atau derajat
BAB IV
4.1.1 Karakteristik
a. Usia
Tabel. 4.1
Karakteristik Usia Responden (Keluarga pasien) Di Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Lampung Tahun 2018
Usia Frekuensi Persentase
20-30 tahun 12 12,64
31-40 tahun 40 42,10
41-50 tahun 43 45,26
Jumlah 95 100,00
Provinsi Lampung Tahun 2018, sebagian besar adalah usia 41-50 tahun
b. Pendidikan
Tabel. 4.2
Karakteristik Pendidikan Responden (Keluarga pasien) Di Rumah
Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun 2018
Pendidikan Frekuensi Persentase
SD 28 29,47
SMP 35 36,85
SMA 32 33,68
Jumlah 95 100,00
a. Dukungan keluarga
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi dukungan Keluarga pada Pasien Rawat Jalan
di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun 2018
Mendukung 40 42,1
Jumlah 95 100,00
dari pasien rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun
responden (57,9%).
b. Pengetahuan
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Keluarga Tentang Gangguan Jiwa
di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun 2018
Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
Kurang Baik 53 55,8
Baik 42 44,2
Jumlah 95 100,00
(55,8%).
38
Tabel 4.5
Analisa Hubungan Pengetahuan Tentang Gangguan Jiwa Dengan dukungan
Keluarga Dari Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Lampung Tahun 2018
Dukungan keluarga
Tidak Total p- OR
Pengetahuan Mendukung
mendukung value (95% CI)
n % n % N %
Kurang baik 39 73,6 14 26,4 53 100
Baik 16 38,1 26 61,9 42 100 0,001 4,527
55 57,9 40 42,1 95 100 (1,892-10,829)
Total
0,001 lebih kecil dari nilai alpha ( 0,05) , sehingga terdapat hubungan
pasien rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun
2018. Hasil analisis diperoleh nilai OR: 4,527. Artinya responden dengan
pengetahuan baik.
39
4.2 Pembahasan
4.2.1 Univariat
a. Dukungan keluarga
dukungan keluarga dari pasien rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Bowden & Jones (2010) mengatakan bahwa dukungan keluarga adalah sikap,
selalu sabar dalam menghadapi penyakit yang saudara derita, Keluarga tidak
40
mengajak pasien untuk rutin berobat atau kontrol ke rumah sakit, Keluarga
memberikan pujian saat pasien rutin minum obat dan Keluarga tidak
kasih sayang, rasa aman, rasa dimiliki, dan menyiapkan peran dewasa
merawat pasien dengan motivasi untuk sembuh pada pasien jiwa di Poliklinik
41
solusi dari masalah yang ada, memberikan nasehat, pengarahan, saran atau
umpan balik tentang apa yang dilakukan. Keluarga merupakan orang terdekat
dengan pasien yang dapat mengingatkan pasien untuk teratur minum obat
serta membawa pasien untuk konsultasi yang teratur kerumah sakit untuk
b. Pengetahuan
responden (55,8%).
42
Notoatmodjo (2014). Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah
sebanyak (78,9%).
43
gangguan jiwa, tanda dan gejala serta serta pencegahan gangguan jiwa.
jiwa. Untuk itu disarankan agar aktif dalam mencari informasi dan lebih
4.2.2 Bivariat
Hasil uji statistik p value = 0,001 lebih kecil dari nilai alpha (
dengan dukungan keluarga pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Lampung Tahun 2018. Hasil analisis diperoleh nilai OR:
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Keliat (2013) Pasien
Beban tersebut yaitu beban finansial dalam biaya perawatan, beban mental
bantuan tenaga kesehatan jika mereka tidak sanggup lagi merawatnya. Oleh
karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena
kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis.
(33,68%).
stigma dari masyarakat, hal ini juga dipengaruhi usia responden, diketahui
responden dengan usia 20-30 tahun sebanyak (12,64%) hal ini mempengaruhi
pola fikir seseorang dimana usia tua seseorang mampu berfikir dengan baik.
bukan merupakan faktor utama terjadinya harga diri rendah pada keluarga
Penelitian yang dilakukan saat ini masih memiliki banyak kekurangan dan
jawaban kuesioner.
BAB V
4.4 Simpulan
4.4.1 Pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah
responden (55,8%).
4.4.2 Dukungan keluarga dari pasien rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Daerah
keluarga dari pasien rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Lampung Tahun 2018. Hasil analisis diperoleh (p-value 0,001 < α 0,05).
5.1 Saran
cinta dan kasih sayang dari keluarga atau orang-orang terdekat sehingga proses
keluarga yang baik agar keluarga mampu menjalankan fungsi keluarga dan tugas
47
48
DAFTAR PUSTAKA
Institusi :
Alamat :
B. Prosedur penelitian
Apabila anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, anda diminta
menandatangani lembar persetujuan ini rangkap dua, satu untuk anda simpan
dan satu untuk peneliti. Prosedur penelitian ini adalah : Anda diminta untuk
mengisi kuesioner dengan lengkap selama kurang lebih 10-15 menit, adapun
kuesionernya sebagai berikut.
1. Data demografi (usia, jenis kelamin dan pendidikan)
2. Kuesioner pengetahuan dan dukungan keluarga.
55
D. Resiko penelitian
Tidak ada efek samping dan risiko dalam penelitian ini.
E. Manfaat
Anda akan mendapatkan informasi tentang pengetahuan tentang gangguan jiwa
dan dukungan keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan
jiwa.
F. Kerahasiaan
Tidak ada informasi pribadi akan disertakan pada kuesioner. Data kuesioner
dikembalikan secara anonim dan tanggapan elektronik tidak dapat dilacak
kepengirim.
G. Kompensasi
Penelitian ini tidak menyediakan dana. Sehingga responden dalam penelitian
ini tidak mendapatkan kompensasi berupa materi (uang/barang).
H. Informasi tambahan
Jika ada hal-hal yang belum jelas berkenaan dengan penelitian ini maka
responden diperbolehkan bertanya kepada peneliti secara langsung atau dapat
menghubungi No. telp (081279365642). Atau dapat menghubungi petugas RS
Jiwa Daerah Provinsi Lampung.
Reponden
(………………..)
Nama terang
57
LEMBAR KUESIONER
B. Pendidikan
1. Lulus SD ( )
2. Lulus SLTP ( )
3. Lulus SLTA ( )
4. Lulus PT ( )
No Pertanyaan TP J SR SS
1 Keluarga menyiapkan kamar tidur yang sesuai (layak)
2 Keluarga menciptakan suasana yang tentang dan
nyaman di dalam rumah
3 Keluarga memberikan kebebasan kepada saudara untuk
memilih menu makanan yang anda sukai keluarga saya
mengalami ganguan jiwa
58
D. Variabel Pengetahuan
No Pertanyaan Benar Salah
1 Gangguan jiwa adalah gangguan pada fungsi mental
yang meliputi emosi, pikiran, prilaku, perasaan, dan
persepsi sehingga mengganggu dalam proses hidup di
masyarakat
2 Orang dengan gangguan jiwa (skizofrenia) akan merasa
bingung dan tidak tenang
3 Seseorang yang menderita gangguan jiwa (skizofrenia)
mempunyai ciri sering merasa putus asa
4 Seseorang yang menderita gangguan jiwa (skizofrenia)
sering mendengar suara-suara dan bayangan yang tanpa
ada wujudnya, hal ini disebut halusinasi
5 Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang ditandai
dengan perubahan tingkah laku yang aneh adanya
waham dan mengalami halusinasi panca indera.
6 Gangguan jiwa bisa disebabkan oleh faktor
keturunan dari orang tua yang memiliki riwayat
gangguan jiwa
7 Gangguan jiwa adalah penyakit yang tidak disadari dan
timbul dengan sendirinya.
8 Salah satu tanda orang dengan gangguan jiwa
(skizofrenia) yaitu tidak mau tau dengan urusan disekitar
dan bersifat pasif
9 Orang dengan ganggguan jiwa (skizofrenia) mempunyai
komunikasi yang kurang kepada orang lain
10 Gangguan jiwa depresi adalah gangguan pada alam
perasaan yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan,
tidak bergairah, perasaan tidak berguna dan putus asa
11 Klien merasa gembira yang berlebihan (euforia). Klien
merasa sebagai orang penting, sebagai raja, pengusaha,
orang kaya, adalah tanda gangguan emosi
60
ANALISA DATA
Frequency Table
Statistics
Mean_dukungan keluarga
N Valid 95
Missing 0
Mean 49.3579
Median 46.0000
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang baik 53 55.8 55.8 55.8
Baik 42 44.2 44.2 100.0
Total 95 100.0 100.0
Dukungan keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak mendukung 55 57.9 57.9 57.9
Mendukung 40 42.1 42.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
62
Crosstabs
harga diri
Tidak
mendukung mendukung Total
pengetahuan kurang baik Count 39 14 53
Expected Count 30.7 22.3 53.0
% within
73.6% 26.4% 100.0%
pengetahuan
baik Count 16 26 42
Expected Count 24.3 17.7 42.0
% within
38.1% 61.9% 100.0%
pengetahuan
Total Count 55 40 95
Expected Count 55.0 40.0 95.0
% within
57.9% 42.1% 100.0%
pengetahuan
Chi-Square Tests
Symmetric Measures
Asymp. Std. Approx.
Value Errora Approx. Tb Sig.
Interval by Pearson's R
.357 .097 3.686 .000c
Interval
Ordinal by Spearman
.357 .097 3.686 .000c
Ordinal Correlation
N of Valid Cases 95
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for pengetahuan (kurang
4.527 1.892 10.829
baik / baik)
For cohort dukungan keluarga =
1.932 1.272 2.934
tidak mendukung
For cohort harga diri = mendukung .427 .257 .709
N of Valid Cases 95