Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL KEGIATAN

“TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITAS”

Dosen Pembimbing:
Pawiono, S.kep.,Ns.,M.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :


1. Dia Fitriana (151001009)
2. Mufarikhah Tri W (151001026)
3. Mufid Asadullah (151001027)
4. M. Amang H (151001028)
5. Nelam Anggraini (151001029)
6. Rizki Putri Isnain (151001038)
7. Usha Meilasari (151001042)
8. Yuyun Siti Nur J (151001047)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
PEMKAB JOMBANG
2016/2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga proposal tentang “Terapi Aktivitas
Kelompok Orientasi Realita” ini dapat terselesaikan. Proposal ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Sistem Neurobehaviour I. Saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga proposal ini dapat
diselesaikan sesuai dengan waktunya. Proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan proposal ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jombang, 10 Oktober 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................2
1.3 Tujuan .......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................6
2.1 Definisi .....................................................................................................6
2.2 Tujuan .......................................................................................................7
2.3 Masalah Keperawatan ..............................................................................8
2.4 Waktu dan Tempat ...................................................................................9
2.5 Setting Tempat .........................................................................................10
2.6 Pembagian Tugas ....................................................................................14
2.7 Pasien........................................................................................................14
2.8 Susunan Pelaksanaan ................................................................................22
2.9 Antisipasi Masalah ...................................................................................26
2.10 Aktivitas dan Indikasi .............................................................................30
BAB III PENUTUP ...........................................................................................31
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................31
3.2 Saran .........................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................32

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu
dengan yang lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social.
Kebutuhan social yang dimaksud antara lain : rasa menjadi milik orang lain
atau keluarga, kebutuhan pengakuan orang lain, kebutuhan penghargaan
orang lain dan kebutuhan pernytaan diri.

Secara individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu


berada dalam satu keluarga. Dengan demikian ada dasarnya individu
memerlukan hubungan timbal balik, hal ini bisa melalaui kelompok.

Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan


dampak positif dalam upaya pencegahan dalam upaya pencegahan,
pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan seseorang. Meningkatnya
penggunaan kelompok terapeutik, modalitas merupakan bagian dan
memberikan hasil yang positif terhadap perubahan perilaku pasien/klien, dan
meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku maladaptive.

Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi


aktivitas kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan
pemecahan masalah, meningkatkan hubungan internasional dan juga
meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien dengan gangguan
orientasi realitas ( Birckhead, 1989).

Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan


jiwa, bahkan dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang
penting dari keterampilan terapeutik dalam keperawatan. Terapi kelompok
telah diterima profesi kesehatan.

Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk


mendorong anggota kelompok untuk mengungkapkan masalah dan

1
mendapatkan bantuan penyelesaian masalahnya dari kelompok, perawat juga
adaptif menilai respon klien selama berada dalam kelompok.

Klien dengan gangguan jiwa sikotik, mengalami penurunan daya nilai


realitas (reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan
orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing
dan menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien. Untuk menanggulangi
kendala ini, maka perlu ada aktivitas yang memberi stimulus secara konsisten
kepada klien tentang realitas di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi
stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan
tempat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita?
2. Apa Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita?
3. Bagaimana Masalah Keperawatan/ Sasarannya?
4. Bagaimana Aktivitas dan indikasi TAK orientasi realitas?
5. Bagaimana Penilaian Pada Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok
Orientasi Realita ?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mempraktekkan dan memahami terapi
aktivitas kelompok orientasi realita pada pasien gangguan jiwa.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Memahami Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi
Realita
2. Memahami Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi
Realita
3. Mengetahui Masalah Keperawatan/ Sasarannya
4. Mengerti Aktivitas dan indikasi TAK orientasi realitas
5. Mengerti Cara Penilaian Pada Kegiatan Terapi Aktivitas
Kelompok Orientasi Realita.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI
Gangguan orientasi realitas adalah ketidakmampuan membedakan
lamunan dan kenyataan sehingga muncul perilaku yang sukar dimengerti dan
menakutkan.
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
dengan yang lain,saling bergantungan dan mempunyai norma yang sama
(struart & laraia, 2001).
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009).
Sedangkan pengertian TAK orientasi realitas menurut Purwaningsih
dan Karlina (2009) adalah pendekatan untuk mengorientasikan klien terhadap
situasi nyata (realitas). Pengertian yang lain menurut Keliat dan Akemat
(2005), TAK orientasi realitas adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan
nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan atau tempat, dan
waktu.
TAK Orientasi Realita berupaya dalam mengorientasikan keadaan
nyata kepada klien baik diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (waktu,
tempat). Dimana Jenis TAK Orientasi Realita yaitu :
1. Orientasi Realitas pengenalan orang
2. TAK Orientasi Realitas pengenalan tempat
3. TAK Orientasi Realitas pengenalan waktu.

2.2 Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita


2.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum TAK Orientasi realitas adalah klien mampu
mengenali orang, tempat dan waktu sesuai kenyataan.
2.2.2 Tujuan Khusus (Keliat dan Akemat, 2005)
1. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.

3
2. Klien mengenal waktu dengan tepat
3. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di
sekitarnya dengan tepat

2.3 Masalah Keperawatan


Therapi aktivitas kelompok orientasi realita ditujukan pada klien dengan
masalah keperawatan :
1. Salah mengenal orang lain, tempat dan waktu
2. Halusinasi
3. Waham
4. Dimensia
5. Kebingungan
6. Tidak kenal dirinya

2.4 Waktu dan Tempat


Hari / Tanggal : 23 mei 2016
Jam : 08.00 wib
Tempat : di ruang tulip 3

2.5 Setting Tempat

4
Keterangan Gambar
L : leader
CL : co leader
F : fasilitator
O : observer
P : pasien
Op : operator

2.6 Pembagian Tugas


1. Peran Leader
a. Memimpin jalannya kegiatan
b. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
c. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
d. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
e. Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
f. Memberi reinforcement positif pada klien
g. Menyimpulkan kegiatan
2. Peran Co – Leader
a. Membantu tugas leader
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
c. Mengingatkan leader tentang kegiatan
d. Bersama leader menjadi contoh kegiatan
3. Peran Observer
a. Mengobservasi jalannya acara
b. Mencatat jumlah klien yang hadir
c. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan
berlangsung
d. Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
e. Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain
f. Membuat laporan hasil kegiatan
4. Peran Fasilitator
a. Mamfasilitasi jalannya kegiatan

5
b. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
c. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
d. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar
kelompok

2.7 Pasien
1. Kriteria Pasien
a. Klien dengan gangguan orientasi realita (halusinasi, waham, ilusi)
b. Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, ilusi
c. Klien dengan gangguan orientasi orang, waktu dan tempat yang
sudah dapat berinteraksi dengan orang lain
d. Klien yang sehat secara fisik
e. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
f. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik
2. Proses Seleksi
a. Identifikasi klien yang memenuhi kriteria
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Menjelaskan tujuan kegiatan
d. Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan
e. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas
kelompok
f. Menjelaskan akan bergabung dengan klien lain dalam kelompok

2.8 Susunan Pelaksanaan


1. Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut :
a. Leader :
b. Co Leader :
c. Fasilitator :
d. Observer :
e. Operator :
2. Pasien peserta TAKS sebagai berikut :
No Nama Masalah Keperawatan

6
1
2
3
4
5
...

2.9 Antisipasi Masalah


a. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
1. Memanggil pasien
2. Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau pasien yang lain
b. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit :
1. anggil nama pasien
2. Tanya alasan pasien meninggalkan permainan
3. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu pasien boleh kembali lagi

2.10 Aktivitas dan indikasi TAK orientasi realitas


Aktivitas TAK orientasi realitas, dimana aktivitas yang dilakukan tiga
sesi berupa aktivitas pengenalan orang, tempat, dan waktu. Klien yang
mempunyai indikasi TAK orientasi realitas adalah klien halusinasi, dimensia,
kebingungan, tidak kenal dirinya, salah mengenal orang lain, tempat dan
waktu (Keliat dan Akemat, 2005).
TAK orientasi realitas terdiri dari 3 sesi, yaitu sesi 1: pengenalan orang,
sesi 2: pengenalan tempat dan sesi 3: pengenalan waktu (Keliat dan Akemat,
2005). Selengkapnya pelaksanaan TAK orientasi realitas, adalah sebagai
berikut:

7
Terapi Aktifitas Kelompok Orientasi Realita
Sesi 1: Pengenalan orang
A. Tujuan
1. Klien mampu mengenal nama-nama perawat.
2. Klien mampu mengenal nama-nama klien lain.
B. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
C. Alat
1. Spidol
2. Bola tenis
3. Tape recorder
4. Kaset ”dangdut”
5. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK.
D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
E. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
i. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta ijin kepada terapis.

8
ii. Lama kegiatan 45 menit.
iii. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing
klien.
b. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, dan asal.
c. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama
panggilan di papan nama yang dibagikan.
d. Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan
diri secara berurutan, searah jarum jam dimulai dari
terapis, meliputi menyebutkan: nama lengkap, nama
panggilan, asal, dan hobi.
e. Terapis menjelaskan langkah berikutnya: Tape recorder
akan dinyalakan, saat musik terdengar bola tenis
dipindahkan dari satu klien ke klien lain. Saat musik
dihentikan, klien yang sedang memegang bola tenis
menyebutkan nama lengkap;nama panggilan,asal,dan hobi
dari klien yang lain (minimal nama panggilan).
f. Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat
musik berhenti klien yang sedang memegang bola tenis
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,asal, dan
hobi klien yang lain.
g. Ulangi langkah (6) sampai semua klien mendapat giliran.
h. Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien
dengan mengajak klien bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok

9
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai
dengan nama panggilan.
c. Kontrak yang akan datang
1. Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan
datang, yaitu ”Mengenal Tempat”
2. Menyepakati waktu dan tempat.
F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK Orientasi Realitas orang, kemampuan klien yang
diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien
lain.

G. Kemampuan Memperkenalkan Diri


Kemampuan mengenal orang lain:
No Aspek yang Dinilai Nama Klien
1 Menyebutkan nama klien
2 Menyebutkan nama panggilan klien
3 Menyebutan asal klien lain
4 Menyebutkan hobi klien lain

Petunjuk:
1. Tulis nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui
nama, pangilan, asal dan hobi klien lain. Beri tanda (V) jika klien
mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi:
Dokumentasikan pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien
mengikuti TAK orientasi realitas orang. Klien mampu menyebutkan nama,
nama panggilan, asal dan hobi klien lain di sebelahnya. Anjurkan klien
mengenal klien lain di ruangan.

10
Terapi Aktifitas Kelompok Orientasi Realita
Sesi 2: pengenalan tempat

A. Tujuan
1) Klien mampu mengenal nama rumah sakit.
2) Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat
3) Klien mampu mengenal kamar tidur.
4) Klien mampu mengenal tempat tidur.
5) Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar
mandi, dan WC.

B. Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2) Ruangan tempat perawatan klien

C. Alat
1) Tape recorder
2) Kaset lagu “dangdut”.
3) Bola tenis

D. Metode
1) Diskusi kelompok.
2) Orientasi lapangan

E. Langkah kegiatan
1) Persiapan
a. Mengingatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 TAK Orientasi
Realitas b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
a. Salam terapeutik
salam dari terapis kepada klien.
b. Evaluasi dan validasi

11
Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien lain.
c. Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang
biasa dilihat. Menjelaskan aturan main yaitu :
i. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta ijin pada terapis.
ii. Lama kegiatan 45 menit
iii. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3) Tahap kerja
a. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit,nama
ruangan, klien diberi kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien
yang mampu menjawab dengan tepat.
b. Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu
dangdut, sedangkan bola tenis diedarkan dari satu peserta ke
peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien
yang sedang memegang bola tenis akan diminta menyebutkan
nama rumah sakit dan nama ruangan tempat klien dirawat.
c. Terapis menyalakan tape recorder , menghentikan lagu,dan
meminta klien yang memegang bola tenis untuk menyebutkan
nama ruangan dan nama rumah sakit. Kegiatan ini diulang sampai
semua peserta mendapat giliran.
d. Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan
benar.
e. Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan
fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang
istirahat, ruang TAK,dan ruangan lainnya.
4) Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut

12
1. Terapis menganjurkan klien untuk menghapal nama-nama
tempat.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan yang akan datang, yaitu mengenal waktu.
2. Menyepakati waktu dan tempat
F. Evaluasi
Evaluasi dilakn saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk Tak Orientasi Realitas tempat, kemampuan klien yang
diharapkan adalah mengenal tempat dirumah sakit.

G. Kemampuan Memperkenalkan Diri


Mengenal tempat di rumah sakit:
No Aspek yang dinilai Nama Klien
1 Menyebutkan nama rumah sakit
2 Menyebutkan nama ruangan
3 Menyebutkan letak kantor perawat.
4 Menyebutkan letak kamar mandi dan WC
5 Menyebutkan letak kamar tidur

Petunjuk:
1. Tulis nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengenal
tempat-tempat di ruang rawat dan nama rumah sakit. Beri tanda (V) jika
klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi:
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 2,
ruangan dan letak kamar tidur yang lain belum mampu. Orientasikan klien
dengan tempat- tempat di ruangan.

13
Terapi Aktifitas Kelompok Orientasi Realita
Sesi 3: pengenalan waktu

A. Tujuan
1) Klien dapat mengenal waktu dan tempat
2) Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat.
3) Klien dapat mengenal hari dengan tepat
4) Klien dapat mengenal tahun dengan tepat
B. Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2) Klien berada di ruangan yang ada kalender dan jam dinding
C. Alat
1) Kalender
2) Jam dinding
3) Tape recorder
4) Kaset lagu dangdut
5) Bola tenis
D. Metode
1) Diskusi
2) Tanya jawab
E. Langkah kegiatan
1) Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien peserta Sesi 2 TAK orientasi
realitas.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2) Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Terapis dan klien memakai nama
b. Evaluasi/Validasi
Terapis menanyakan perasaan klien saat ini

14
Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama ruangan
yang sudah dipelajari
c. Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu.
Menjelaskan aturan main yaitu :
i. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta ijin pada terapis.
ii. Lama kegiatan 45 menit
iii. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3) Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Terapis menjelaskan akan menghidupkan tape recorder,
sedangkan bola tenis diedarkan dari satu klien ke klien lain.
Pada saat musik berhenti, klien yang memegang bola menjawab
pertanyaan dari terapis
c. Terapis menghidupkan musik,dan mematikan musik. Klien
mengedarkan bola tenis secara bergantian searah jarum jam.
Saat musik berhenti, klien yang memegang bola siap
menjawab pertanyaan terapis tentang tanggal, bulan, tahun,
hari, dan jam saat itu. Kegiatan ini diulang sampai semua
klien mendapat giliran.
d. Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberi
jawaban tepat
4) Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
1. Terapis meminta klien memberi tanda/mengganti kalender
setiap hari
c. Kontrak yang akan datang

15
1. Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan
indikasi klien.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK Orientasi Realitas waktu kemampuan klien yang
diharapkan adalah mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun.
G. Kemampuan Memperkenalkan Diri
Kemampuan mengenal waktu:
No Aspek yang dinilai Nama Klien
1 Menyebutkan jam
2 Menyebutkan hari
3 Menyebutkan tanggal
4 Menyebutkan bulan
5 Menyebutkan tahun

Petunjuk:
1. Tulis nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui
waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun. Beri tanda (V) jika klien
mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi:
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 3, TAK
orientasi realitas waktu. Klien mampu menyebutkan tanggal dan hari, tetapi
yang lain belum mampu. Orientasikan klien dengan tempat-tempat di
ruangan.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
TAK Orientasi Realita berupaya dalam mengorientasikan keadaan
nyata kepada klien baik diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (waktu,
tempat). Dimana Jenis TAK Orientasi Realita yaitu :
1. Orientasi Realitas pengenalan orang
2. TAK Orientasi Realitas pengenalan tempat
3. TAK Orientasi Realitas pengenalan waktu.
Tujuan umum TAK Orientasi realitas adalah klien mampu mengenali orang,
tempat dan waktu sesuai kenyataan.
TAK orientasi realitas terdiri dari 3 sesi, yaitu
1. sesi 1: pengenalan orang,
2. sesi 2: pengenalan tempat
3. sesi 3: pengenalan waktu
(Keliat dan Akemat, 2005).
3.2 Saran
Diharapkan makalah ini mampu menjadi pedoman dan dapat kita
pahami mengenai pentingnya kita sebagai perawat memahami adanya terapi
yang dapat diberikan pada klien gangguan jiwa.
Kami selaku kelompok berharap makalah ini dapat kita bahas secara
bersama agar dapat lebih sempurna dan proses penyusunannya kedepan kami
harapakan lebih dapat sempurna dengan mencari buku–buku mengenai
Keperawatan Komunitas serta referensi lain. Karena kami menyadari dalam
proses penyusunan makalah ini kami masih belum sepenuhnya lengkap
mengumpulkan referensi yang ada dan terlebih yang terbaru.
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan. Kritik dan saran
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami. Kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun pemaparan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin…

17
DAFTAR PUSTAKA

Keliat dan Akemat, 2005. Terapi Aktivitas Kelompok : Terapi Klien Gangguan
Jiwa. Jakarta: EGC
Isaacs, Ann. 2004. Panduan Belajar Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik.
Edisi 3. Jakarta: EGC.
Mallapiang.2003.Keperawatan Jiwa.Jakarta:EGC.
Niven, Neil. 2000. Psikologi Kesehatan. Jakarta. EGC.
Prabowo, 2014. Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogjakarta:
Nuha Medika
http://nurseoonichamonica.blogspot.co.id/2014/11/proposal-kegiatan-terapi-
aktivitas.html diakses pada 8 Oktober 2017
https://samoke2012.files.wordpress.com/2017/02/tak-orientasi-realita.pdf
diakses pada 8 Oktober 2017

18

Anda mungkin juga menyukai