Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGARUH TERAPI BERMAIN MENGUNAKAN PERALATAN


RUMAH TANGGA TERHADAP PERKEMBANGAN BALITA STUNTING
DI CILACAP TAHUN 2019

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Myelinda Ariyanti (Ketua/108116047/ 2016)
Desy Nurannisa (Anggota 1/108116059/ 2016)
Rizky Fachrian Ridlo (Anggota 2/108117074/ 2017)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH


CILACAP
2018

i
ii
RINGKASAN

Penyakit kronik pada anak akhir-akhir ini menjadi perhatian dan merupakan isu
global. Penyakit kronik merupakan salah satu penyebab perawakan pendek
atau yang disebut dengan stunting. Anak yang memiliki perawakan pendek
apabila tinggi badan berada di bawah –2 Standar deviasi (SD) atau di bawah
persentil kurva pertumbuhan sesuai usia dan jenis kelamin. Cilacap merupakan
kabupaten yang berdasarkan data 100 lokasi kabupaten tahun 2018 ditetapkan
pemerintah dalam program penurunan stunting. Data Puskesmas Kawunganten
tahun 2018 menunjukkan dari 25 balita dengan masalah gizi dan 16 balita (64%)
terdetek stunting dengan rincian 2 balita sangat pendek dan 14 balita kategori
pendek berdasarkan perhitungan TB/U. Ada 5 Puskemas di Kabupaten Cilacap
menjadi lokus Balita Stunting. Tujuan Penelitian adalah mengetahui pengaruh
terapi bermain menggunakan peralatan rumah tangga terhadap perkembangan
balita stunting di Cilacap. Sampel 80 Balita stunting di 5 Puskesmas. Desain
penelitian menggunakan kuantitatif dengan pendekatan quasi experiment dengan
rancangan pre dan post test without control group. Analisis Data menggunakan
univariat distribusi frekuensi dan bivariat dengan Chi-Square.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
RINGKASAN ..................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ...................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 4
2.1 Stunting Pada Anak ............................................................................... 4
2.2 Pengertian Bermain ............................................................................... 5
2.3 Fungsi Bermain ...................................................................................... 5
2.4 Alat Bermain .......................................................................................... 6
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 7
3.1 Desain Penelitian ................................................................................... 7
3.2 Populaso dan Sampel Penelitian ............................................................ 7
3.3 Alat Pengumpulan Data ......................................................................... 7
3.4 Analisis Data .......................................................................................... 7
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................... 8
4.1 Biaya Kegiatan....................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9
LAMPIRAN ......................................................................................................... 10

iv
1

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah
lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek
untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada
masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisistunting baru nampak setelah
bayi berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat pendek(severely
stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U)
menurutumurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS
(Multicentre Growth Reference Study) 2006. Sedangkan definisi stunting
menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balitadengan nilai
z-scorenya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari – 3SD
(severelystunted) (e-book TNP2K. 2017).
WHO membatasi masalah stunting di setiap negara, provinsi, dan
kabupaten sebesar 20%, sementara Indonesia baru mencapai 29,6%.
Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) pada 2017, prevalensi Balita
stunting di Indonesia dari 34 provinsi hanya ada 2 provinsi yang berada di
bawah batasan WHO tersebut, yakni Yogyakarta (19,8%) dan Bali (19,1%).
Provinsi lainnya memiliki kasus dominan tinggi dan sangat tinggi sekitar 30%
hingga 40%. (www.depkes.go.id)
Cilacap merupakan kabupaten yang berdasarkan data 100 lokasi
kabupaten tahun 2018 ditetapkan pemerintah dalam program penurunan
stunting. Data Puskesmas Kawunganten tahun 2018 menunjukkan dari 25
balita dengan masalah gizi dan 16 balita (64%) terdetek stunting dengan rincian
2 balita sangat pendek dan 14 balita kategori pendek berdasarkan perhitungan
TB/U. Data yang terkait dengan penyakit kronis pada saluran pernafasan
seperti pneumonia dan TBC Paru di Cilacap juga dalam kategori tinggi (148
kasus) di tahun 2018 (SatelitPost, 2018).
Bermain dapat digunakan sebagai media psiko terapi atau pengobatan
terhadap anak yang dikenal dengan sebutan terapi bermain (Tedjasaputra,
2007). Adapun tujuan dari terapi bermain bagi anak yang dirawat di rumah
sakit adalah mengurangi perasaan takut, cemas, sedih, tegang dan nyeri. Dalam
proses hospitalisasi, ketakutan dan kecemasan yang dialami anak apabila tidak
mendapat penanganan yang memadai dapat mempengaruhi keberhasilan
pengobatan dan perawatan. Selain itu, kecemasan juga dapat mengakibatkan
dampak buruk pada kehidupan selanjutnya secara menetap. Berdasarkan data
UNICEF jumlah anak usia prasekolah di 3 negara terbesar dunia mencapai 148
juta 958 anak dengan insiden anak yang dirawat di rumah sakit 57 juta anak
setiap tahunnya dimana 75% mengalami trauma berupa ketakutan dan
kecemasan saat menjalani perawatan (James, 2010). Di Indonesia jumlah anak
usia prasekolah (3-5 tahun) berdasarkan Survei Ekonomi Nasional
(SUSENAS) tahun 2011 sebesar 30,82% dari total penduduk Indonesia (Badan
2

Perencanaan Nasional, 2011) dalam Haryani (2012). Diperkirakan 35 per 100


anak menjalani kecemasan saat menjalani perawatan di Rumah Sakit
(Sumaryoko, 2011). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa
Timur.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Saputro dan Fazrin (2017) tentang
Penurunan Tingkat Kecemasan Anak Akibat Hospitalisasi dengan Penerapan
Terapi Bermain di ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedomo
Trenggalek menunjukkan
penurunan kecemasan anak setelah diberi intervensi terapi bermain (p=
0,002).Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti
tentang pengaruh terapi bermain menggunakan peralatan rumah tangga
terhadap perkembangan balita stunting di Cilacap.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Pengaruh Terapi Bermain Menggunakan Peralatan Rumah Tangga
Terhadap Perkembangan Balita Stunting Di Cilacap Tahun 2019.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh terapi bermain menggunakan peralatan rumah
tangga terhadap perkembangan balita stunting di Cilacap.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik responden
2. Mengidentifikasi perkembangan balita stunting sebelum dan setelah
dilakukan intervensi
3. Menganalisis pengaruh terapi bermain menggunakan peralatan rumah
tangga terhadap perkembangan balita stunting di Cilacap
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu terbitnya artikel ilmiah di
Jurnal nasional (JKA), poster dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah alat bermain di rumah tangga
yang dapat dioptomalkan untuk stimulasi perkembangan balita khususnya
dengan stunting
1.5.1 Bagi Penelitian
Memberikan sumbangan untuk mengembangkan kerangka berpikir
ilmiah dan dapat menjadi data untuk penelitian lanjutan.
1.5.2 Bagi Profesi
Sebagai masukan bagi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
selaku organisasi perawat tentang pentingnya stimulasi perkembangan
balita dengan stunting dalam berbagai bentuk baik seminar, workshop
maupun pelatihan.
3

1.5.3 Bagi Orang Tua


Dapat menfasilitasi balita dengan stunting agar dapat distimulus
mengoptimalkan peralatan rumah tangga
1.5.4 Bagi Kampus
Menjadi masukan dan khasanah pembelajaran khususnya tentang terapi
bermain dengan pengoptimalan peralatan rumah tangga.
4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Stunting Pada Anak
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah
lima tahun)akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek
untuk usianya. Kekurangan giziterjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada
masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisistunting baru nampak setelah
bayi berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat pendek(severely
stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U)
menurutumurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS
(Multicentre Growth Reference Study) 2006. Sedangkan definisi stunting
menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balitadengan nilai
z-scorenya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari – 3SD
(severelystunted). (e-book TNP2K. 2017)
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status
Gizi Anak, pengertian pendek dan sangat pendekadalah status gizi yang
didasarkan pada indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atauTinggi
Badan menurut Umur (TB/U) yang merupakan padanan istilah stunted
(pendek) danseverely stunted (sangat pendek). Balita pendek (stunting) dapat
diketahui bila seorangbalita sudah diukur panjang atau tinggi badannya, lalu
dibandingkan dengan standar, danhasilnya berada di bawah normal.
Di Indonesia, stunting disebut kerdil, artinya ada gangguan pertumbuhan
fisik dan pertumbuhan otak pada anak. Anak stunting dapat terjadi dalam 1000
hari pertama kelahiran dan dipengaruhi banyak faktor, di antaranya sosial
ekonomi, asupan makanan, infeksi, status gizi ibu, penyakit menular,
kekurangan mikronutrien, dan lingkungan.
Berdasarkan publikasi terbaru WHO (2018) berjudul Reducing Stunting
in Children menyebutkan secara global pada 2016, sebanyak 22,9% atau 154,8
juta anak-anak Balita stunting.Di Asia, terdapat sebanyak 87 juta Balita
stunting pada 2016, 59 juta di Afrika, serta 6 juta di Amerika Latin dan Karibia,
Afrika Barat (31,4%), Afrika Tengah (32.5%), Afrika Timur (36.7%),Asia
Selatan (34.1%).(www.depkes.go.id)
Badan Kesehatan Dunia (WHO) membatasi masalah stunting di setiap
negara, provinsi, dan kabupaten sebesar 20%, sementara Indonesia baru
mencapai 29,6%. Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) pada 2017,
prevalensi Balita stunting di Indonesia dari 34 provinsi hanya ada 2 provinsi
yang berada di bawah batasan WHO tersebut, yakni Yogyakarta (19,8%) dan
Bali (19,1%). Provinsi lainnya memiliki kasus dominan tinggi dan sangat
tinggi sekitar 30% hingga 40%. (www.depkes.go.id)
Masalah stunting merupakan ancaman bagi Indonesia, karena anak
stunting tidak hanya terganggu pertumbuhan fisik tapi juga pertumbuhan otak.
Efeknya, SDM menjadi tidak produktif yang berdampak pada terganggunya
5

kemajuan negara. Penurunan Stunting Jadi Fokus Pemerintah.


http://www.depkes.go.id/article/view/18050800004/penurunanstunting-jadi-
fokus-pemerintah.html
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa
Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 menunjukkan prevalensi Balita stunting
di Indonesia masih tinggi, yakni 29,6% di atas batasan yang ditetapkan WHO
(20%). Penelitian Ricardo dalam Bhutta tahun 2013 menyebutkan balita
stunting berkontribusi terhadap 1,5 juta (15%) kematian anak balita di dunia
dan menyebabkan 55 juta anak kehilangan masa hidup sehat setiap
tahun.Untuk menekan angka tersebut, masyarakat perlu memahami faktor apa
saja yang menyebabkan stunting.
Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam
kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran).
Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya
asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber
protein hewani.
Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan
praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting
apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu yang masa
remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat
berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.
Hasil Riskesdas 2013 menyebutkan kondisi konsumsi makanan ibu
hamil dan balita tahun 2016-2017 menunjukkan di Indonesia 1 dari 5 ibu hamil
kurang gizi, 7 dari 10 ibu hamil kurang kalori dan protein, 7 dari 10 Balita
kurang kalori, serta 5 dari 10 Balita kurang protein.
Faktor lainnya yang menyebabkan stunting adalah terjadi infeksi pada
ibu, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang
pendek, dan hipertensi. Selain itu, rendahnya akses terhadap pelayanan
kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor yang
sangat mempengaruhi pertumbuhan anak.
(http://www.depkes.go.id/article/view/18052800006/ini-penyebabstunting-
pada-anak.html)
2.2 Pengertian Bermain
Menurut Wong (2008), bermain adalah cara alamiah bagi anak untuk
mengungkapkan konflik dirinya yang tidak disadari. Sedangkan menurut Foster
(1984), bermain adalah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan
sendiri untuk memperoleh kesenangan.
2.3 Fungsi Bermain
Menurut Wong (2004), fungsi bermain terdiri :
a. Perkembangan kognitif atau intelektual.
b. Perkembangan social
c. Perkembangan moral
6

d. Perkembangan kreativitas
e. Perkembangan kesadaran diri
f. Fungsi terapi
g. Perkembangan komunikasi
h. Perkembangan sensori motoric
2.4 Alat Bermain
Menurut Soetjiningsih (2017), agar tujuan stimulasi dengan alat
permainan tercapai, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
a. Alat permainan harus sesuai dengan taraf perkembang- anak.
b. Agar kemampuan bermain anak berkembang, orang-tua harus sabar,
memerhatikan kemampuan dan minat anak, janganlah orangtua menuntut
anak di luar ke-mampuannya.
c. Ulangilah suatu cara bermain sehingga anak benar-benar terampil sebelum
meningkat pada ketrampilan yang lebih majemuk.
d. Orangtua selalu menjadi model bagi anak-anaknya. Apabila orangtua
senang dengan suatu alat permainan maka anak cenderung menyukainya
juga.
e. Sebelum orangtua mengajak anak bermain dengan menggunakan alat
permainan, pelajari dulu cara dan tujuan dari alat permainan tersebut.
f. Jangan memaksa anak bermain bila anak sedang tidak ingin bermain,
demikian juga bila orangtua dalam keadaan tidak ingin bermain jangan
memaksakan diri. Bila orangtua merasa terpaksa akan mudah menjadi tidak
sabar.
g. Hentikan kegiatan bermain sebelum anak atau orangtua mulai bosan.
h. Alat permainan untuk anak tidak harus selalu baru.
i. Jangan memberikan alat bermain yang terlalu banyak atau terlalu sedikit.
j. Bila anak terlalu menetap perhatiannya kepada alat ber-main tertentu,
orangtua jangan terlalu khawatir. Usaha-kan tetap memperkenalkan alat
bermain yang lain agar anak mendapat pengalaman yang lebih luas.
k. Bila orangtua menyediakan waktu sedikit untuk ber-main dengan anaknya,
maka jalinlah hubungan yang akrab dengan anak yang sangat bermanfaat
untuk pengembangan kepribadian anak kelak.
l. Melalui bermain bersama, orangtua dan anak akan saling- mengenal satu
sama lainnya dan mengenal dirinya masing-masing.
m. Sekali-sekali beri anak kesempatan untuk bermain sendiri.
7

BAB III. METODE PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian
Penelitan ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi
experiment menggunakan rancangan pre dan post test without control group
untuk mengetahui pengaruh terapi bermain terhadap perkembangan balita
stunting.
Bagan 3: Desain penelitian without control group
Pre test Post Tes

01 02
Intervensi

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian\


Populasi penelitian ini adalah seluruh balita stunting di Cilacap.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
cluster random sampling yaitu teknik yang digunakan untuk
mengelompokan sampel dalam suatu populasi (Arikunto, 2006).
Sampel diambil dari 5 puskemas dengan lokasi focus (lokus) stunting
dengan jumlah 80 balita stunting (Puskesmas Kawunganten (16), Puskesmas
Binangun (18), Puskesmas Sampang (15), Puskesmas Cilacap (19) dan
Puskesmas Kedungreja (12).
3.3 Alat Pengumpulan Data
3.3.1 Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan adalah daftar pertanyaan dalam bentuk
kuesioner. Menggunakan pemeriksaan antropometri dan Kuesioner pre
screening perkembangan (KPSP) balita dari Depkes.
3.3.2 Uji Instrumen Penelitian
Uji instumen ini dilakukan untuk mengetahui validasi dan reliabilitas alat
ukur. Formulir KPSP adalah alat yang sudah diujicobakan dan menjadi
standar penilaian perkembangan balita sehingga tidak diperlukan uji
validitas dan reliabilitas.
Pengolahan data dimulai dengan editing, koding dan tabulating.
3.4 Analisis Data
3.4.1 Analisis Univariat
Dilakukan dengan uji statistik deskriptif untuk mengetahui distribusi
frekuensi karakteristik responden. Hasil perkembangan dinyatakan
dalam Sesuai, Meragukan dan penyimpangan.
3.4.2 Analisis Bivariat
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain
terhadap perkembangan dengan menggunakan uji statistik X2 atau chi-
square..
8

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Biaya Kegiatan
Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No. Jenis Pengeluaran Biaya
1. Peralatan Penunjang Rp. 2.490.000,-
2. Bahan Habis Pakai Rp. 6.595.000,-
3. Biaya Perjalanan Rp. 1.365.000,-
4. Lain – lain Rp. 2.050.000
Jumlah Total Rp. 12.500.000,-
4.2 Jadwal Kegiatan
Tahapan Pelaksanaan
Jadwal kegiatan dapat dilihat dari diagram Bar-Chart berikut :
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Persiapan
2 Survei ke Rumah Sakit
3 Pelaksanaan PKM-P
4 Evaluasi
5 Penyusunan laporan akhir
6 Pengiriman laporan
7 Seminar
9

DAFTAR PUSTAKA

Bhutta, etc. 2013. Evidence-based- Intervention and improvement of maternal


and child what can be done and at what cost? The lancet. 382 (9890) 452-
477.
Glaudia, dkk. 2015. Hubungan antara riwayat penyakit infeksi dengan kejadian
stunting pada anak usia 13-36 bulan di wilayah kerja puskesmas tuminting
kota Manado.
http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/JURNAL-GLAUDIA.pdf.

Ini Penyebab Stunting pada Anak


(http://www.depkes.go.id/article/view/18052800006/ini-penyebab-stunting-
pada-anak.html

Penurunan Stunting Jadi Fokus Pemerintah.


http://www.depkes.go.id/article/view/18050800004/penurunan-stunting-jadi-
fokus-pemerintah.htm.

Profil Kesehatan Kabupaten Cilacap Tahun 2015.


http://www.depkes.go.id/resourches/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_20
15/3301_Jateng-Kab_Cilacap_2015.pdf. diakses pada Januari 2019

Saputro, H. & Fazrin, S. 2017. Penurunan Tingkat Kecemasan Anak Akibat

Hospitalisasi dengan Penerapan Terapi Bermain. Jurnal Konseling Indonesia. Vol.


3 No. 1. hlm. 9 – 12. http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JKI

SatelitPost. 2018. Kasus TBC Di Cilacap Masih Tinggi.

http://satelitpost.com/regional/kasus-tbc-di-cilacap-masih-tinggi.

Soetjiningsih. 2013. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Wong, D.L. 2008. Buku Ajar: Keperawatan pediatric (Andry Hartono,Sari


Kurnianingsih & Setiawan, Penterjemah). Jakarta: EGC.
10

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
11
12
1.5 Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Rusana, M.Kep, Ns., Sp.Kep.An.
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4. NIPINIK 10310 98 210
5. NIDN 0622097501
6. Tempat dan Tanggal Lahir Cilacap, 22 September 1975
7. e -mail rusanaroficesamail.com
8. Nomor Telepon/ Hp 08121566095/085727079111
9. Alamat Kantor J1. Cerme No.24 Sidangera, Cilacap 53223
10. Nomor Telepon/ Fak:s (0282) 532975
11. Lulusan yang Telah "
Dihasilkan
12. Mata Kuliah yang Diampu 1. Keperawatan Anak: I
2. Keperawatan Anak: II
3. ASKEP Perkemihan (Anak:)
4. ASKEP Pencemaan (Anak:)

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Universitas Indonesia Universitas Indonesia
Tinggi
Bidang Ilmu S 1 Keperawatan Spesialis Keperawatan
Anak:
Tahun Masuk - Lulus 2001-2003 2011-2014
Judul Skripsi/ Tesisl Hubungan Antara Frekuensi Pengaruh perawatan kulit
Disertasi Dzikir dan Doa Terhadap perineal terhadap risiko
Tingkat Kecemasan Pasien keruskaan integritas kulit
Gagal Ginjal Kronik dengan balita dengan diare
Hemodialisis
Nama Pembimbing! Yulia, M.N. 1. Fajar Triwalujanti,
Promotor M.Kep., Sp.Kep.An.
2. Dr. Besral, SKM

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
1. 2009 Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu institusi
tentang perkembangan anak: dengan sikap ibu
terhadap stimulasi toilet training toddler
2. 2010 Efektifitas sex edukasi remaja terhadap sikap institusi
remaja tentang pomografi di Kecamatan
Bantarsari -Cilacap
3. 2011 Faktor yang berhubungan dengan mekanisme mandiri
koping orangtua terhadap hospitalisasi anak
prasekolah
4. 2014 Pengalaman Orangtua Dalam Mengasuh Anak Dikti (:PDP)
dengan Attention Deficit Hyperactif di Cilacap
5. 2016 Pola Makan Anak Dengan Obesitas (Studi institusi
Kasus Pada Anak Obesitas di SD AI-Irsyad 02
Cilacap)
6. 2017 Efektifitas Yogurt Terhadap Penurunan Kadar Dikti (PDP)
Gula Darah Pada Prediabetes Tahun 2017
7. 2018 Deteksi Dini Anak dengan Diabetes Mellitus institusi

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
1. 2009 Peningkatan pengetahuan ibu tentang
stimulasi pertumbuhan dan
institusi
perkembangan anak usia toddler di TK
Diponegoro Gandrungmangu-Cilacap
2. 2010 Peningkatan pengetahuan remaja
tentang sex edukasi di Desa Muktisari- mandiri
Gandrungmangu Cilacap
3. 2011 Peningkatan pengetahuan orangtua
Penyelenggaran
tentang stimulasi perkembangan anak
(TK Pembina)
usia pra sekolah di TK Pembina Cilacap
4. 2015 Peningkatan Keterampilan Ibu Dalam
Perawatan Kulit Perianal dengan
Menggunakan Minyak Kelapa
institusi
Terhadap Pencegahan Kerusakan
Integritas Kulit Pada Bayi di Wilayah
Keria Puskesmas Gandrungmangu II
5. 2016 Peningkatan Pengetahuan Dan
Keterampilan Ibu Tentang Penurunan
Suhu Tubuh dengan Menggunakan institusi
WTS pada anak demam di Lingkungan
Yayasan Sosial Al-Irsyad Cilacap
6. 2017 Peningkatan Pengetahuan Dan
Keterampilan Ibu dalam Pemeriksaan
Antropometri dan Pemberian Omega 3 institusi
pada Anak dengan Malnutrisi di desa
Slarang
7. 2018 Peningkatan Kemampuan Dan
Keterampilan Siswa SMP N2
Kesugihan Tentang HIV AIDs Melalui institusi
Pendekatan Faktor Perilaku Risiko
Tertular HIV AIDs
E. Publikasi Artikel ilmiab Dalam Jurnal Dalam 5 Tabun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah NamaJurnal Volume/Nomor/ Tahun
1. Dokumentasi Keperawatan Dari Kertas Jumal Kesehatan 2/ II 2012
Menjadi Berbasis Komputer merupakan Al-Irsyad (JKA)
Satu Lanzkah yang Mudah
2. Pengalaman Orangtua Dalam Mengasuh Jumal Kesehatan ISSN 2086-0722 Vol.V.No.
Anak dengan Attention Deficit Hyperactif Al-Irsyad (JKA) 1 Maret 2014
di Cilacap
3. Aplikasi Teori Konservasi Levine Pada Prosiding ISBN 978-602-60725-0-4
Anak Dengan Ketidakseimbangan Nutrisi: STIKES tahun 2016
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Di Ruang
Rawat Infeksi Anak
4. Characteristic Of Children Under Five Prosiding ISBN 978-602-8865-73.9
Years Old And Family Satisfaction To The Intemasional tahun 2018
Service Of Integrated Management Of
Childhood l/lness (IMCI) •

F. Pemakalah Seminar Ilmiab (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Ilmiah Waktudan
Seminar Tempat
1. Seminar Internasional Pekan The Influence of Skin Care FIK-UI
Ilmiah Tahun ke- I to The Risk of Impaired Depok, 20 Juni
Keperawatan Anak FIK- UI Perineal Skin Integrity 2014
among Children Under Five
Years Old with Diarrhoea
2. Seminar Intemasional The s'" Characteristic Of Children ACINE
Asian Congress In Nursing Under Five Years Old And yogyakarta,
Education ACINE, Yogyakarta Family Satisfaction To The 18-20April
Service Of Integrated 2018
Management Of
Childhood illness (Imci)
20a International Conference on Blood Glucosa Levels Of Lincoln
3. Healthcare and Allied Sciences Employees Prediabetes University
(ICHAS) Malaysia College
Malaysia, 26-
27 September
2018

G. Karya Buku dalam 5 Tabun terakhir

~ Judul Buku I_T_ah_un ----'--1 J_uml


__ ah_H_al_am_an_.L-1
p_e_n_e_rb_it
__

H. Peroleban HKI dalam 5- 10 Tabun Terakhir


~ Judul Buku I Tahun I Jumlah Halaman I Penerbit
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari temyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenamya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan proposal PKM-P

Cilacap, 05 Januari 2018


Pembimbing

usana, M.Kep, Ns., Sp.Kep.An.)


NIDN : 0622097501
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

No. Jenis Pengeluaran Biaya


(Rp.)
1. Peralatan Penunjang
a. Bollpoint 1 pak @ 65.000 65.000
b. Flashdisk data 1 buah 150.000
c. Log book (Dokumentasi Progres Report) 3 buah 150.000
@ 50.000
d.Souvenir (untuk responden )140x@Rp.20.000 280.000
d. Rental Komputer dan sewa 1 paket 600.000
e. Rental Printer 1 Paket 500.000
Sub Total 1.745.000
2. Bahan Habis Pakai
a. Kertas HVS A4 (Proposal,Laporan,dll) 4 rim x 180.000
@ 45.000
b. CD RW (Data) 10 buah x @ 8.000 80.000
c. Kertas Film (Cetak Foto) 1 rim 200.000
d. Fotocopy Instrimen dan Laporan 800.000
e. Jilid Laporan 10 buah x @25.000 250.000
f. Alat Terapi Bermain 1 Paket 5.085.000
Sub Total 6.595.000
3. Biaya Perjalanan
a. Perjalanan ijin ke kesbangpol 165.000
b. Perjalanan ke Puskesmas 5 tempat 1.200.000
Sub Total 1. 365.000
4. Lain-lain: Publikasi,Poster dan seminar 2.050.000
TOTAL 12.500.000
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Susunan Organisasi Tim

Alokasi
Program Bidang Uraian
Nama waktu(jam/
Studi Ilmu tugas
minggu)
Myelinda Ariyanti S1 Kesehatan 12 jam Ketua
Keperawa
tan
Desy Nur Annisa S1 Kesehatan 10 jam Anggota
Keperawa
tan
Rizky Fachrian S1 Kesehatan 10 jam Anggota
Ridho Keperawa
tan

Pembagian Tugas
No Nama Deskripsi tugas Uraian tugas
1 Myelinda Ariyanti • Survey kebutuhan
bahan Ketua
• Membuat proposal pelaksana
• Pembuatan sediaan
2 Desy Nur Annisa • Menyediakan alat
Anggota
serta bahan baku
pelaksana 1
• Pembuatan sediaan
3 Rizky Fachrian • Menyediakan alat
Anggota
Ridho serta bahan baku
pelaksana 2
• Pembuatan sediaan
19

Anda mungkin juga menyukai