Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

ORIENTASI REALITA SESI 3 : PENGENALAN WAKTU

DISUSUN OLEH :

SRI WAHYUNI (1902096)

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN


STIKES BETHESDA YAKKUM

YOGYAKARTA

2021/2022

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Terapi aktifitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita Sesi 3 : pengenalan

Waktu ini telah dikoreksi dan disetujui oleh pembimbing

Yogyakarta. 13 Juni 2022

Pembimbing Akademik

(Reni Puspitasari,. S.Kep., Ns., MSN)

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus sehingga penulis dapat
menyelesaikan LaporanTerapi Aktifitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita Sesi 3
: Pengenalan Tempat. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
penyelesaian tugas Stase Keperawatan Jiwa di STIKES Bethesda Yakkum
Yogyakarta.

Penyusunan laporan ini terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, maka
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Yth:

1. Ibu Reni Puspitasari,. S.Kep., Ns., MSN


2. Teman- teman kelompok Keperawatan Jiwa

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini, masih banyak kekuranga karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki
laporan. Semoga laporan ini berguna bagi yang membaca.

Yogyakarta, April 2021

Penulis

3
DAFTAR ISI

Contents
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
Latar Belakang....................................................................................................................1
Tujuan................................................................................................................................2
Manfaat.............................................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................3
LANDASAN TEORI...........................................................................................................3
Konsep TAK Umum.........................................................................................................3
Konsep TAK Khusus........................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................12
KEGIATAN.................................................................................................................12
Waktu Pelaksanaan..................................................................................................12
Pengorganisasian Kelompok....................................................................................12
Setting Tempat.........................................................................................................12
Hasil Evaluasi dan Dokumentasi...............................................................................12

4
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Keliat dan Pawirowiyono, (2015) menjelaskan asuhan keperawatan jiwa
merupakan asuhan keperawatan yang bersifat spesifik namun tetap
dilakukan secara holistik. Pendekatan keperawatan dilakukan berfokus
pada perilaku pasien, selain hal tersebut pendekatan turut dilakukan pada
kondisi fisik, sosial, budaya, dan spiritual pasien. Berbagai terapi
keperawatan yang dikembangkan difokuskan pada pasien secara individu,
kelompok, keluarga maupun komunitas.

5
Keliat dan Pawirowiyono, (2015) menjelaskan masalah keperawatan yang
sering muncul pada pasien dengan gangguan kesehatan jiwa di rumah sakit
adalah perilaku kekerasan, halusinasi, isolasi sosial, dan harga diri rendah.
Halusinasi merupakan hilangnya kemampuan manusia dalam
membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal
(dunia luar) (Direja, 2011 dalam Maulana et al., 2021). Penatalaksanaan
masalah keperawatan yang muncul salah satunya dapat dilakukan dengan
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK). TAK merupakan salah satu terapi
modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok pasien yang
mengalami masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai
terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok
terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan, dan
menjadi laboratorium tempat pasien berlatih perilaku baru yang adaptif
untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptif. Salah satu TAK yang
dapat dilakukan bagi pasien yang mengalami masalah keperawatan
halusinasi adalah dengan TAK orientasi realita (Keliat & Pawirowiyono,
2015).

Tujuan
Melaksanakan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi sesi 3: bercakap-
cakap dengan anggota kelompok

Manfaat
1. Bagi pasien
a. Pelaksanaan TAK merupakan salah satu terapi bagi pasien
dengan masalah kesehatan jiwa
b. Meningkatkan kemampuan pasien dalam bersosialisasi
2. Bagi Penulis
Meningkatkan kemampuan dan pengalaman perawat dalam
pelaksanaan TAK

6
BAB II
LANDASAN TEORI
Konsep TAK Umum
1. Definisi TAK
Stuart dan Laraia (2001) dalam Keliat dan Pawirowiyono, (2015)
Menjelaskan kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki
hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung dan memiliki
norma yang sama. TAK merupakan salah satu terapi modalitas
yang dilakukan perawat kepada sekelompok pasien yang
mengalami masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan
sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di
dalam kelompok terjadi dinamika interaksi saling bergantung,

7
saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium tempat pasien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku
lama yang maladaptif. TAK bagi pasien yang mengalami isolasi
sosial dapat dilakukan dengan TAK Sosialisasi (Keliat &
Pawirowiyono, 2015).
2. Tujuan TAK
Tujuan pelaksana TAK menurut Rawlins, Williams, dan Beck
(1993) dalam Keliat dan Pawirowiyono, (2015) adalah
a. Mengembangkan stimulasi persepsi
b. Mengembangkan stimulasi sensori
c. Mengembangkan orientasi realita
d. Mengembangkan sosialisasi
3. Manfaat TAK
Manfaat pelaksanaan TAK yaitu memberikan pengaruh positif
dalam proses penatalaksanaan kesehatan dan peningkatan skor
kemampuan dasar bagi pasien (Hartono 2015 dalam Mista et al.,
2018).
4. Jenis TAK
Keliat dan Pawirowiyono, (2015) menjelaskan TAK dibagi
kedalam empat jenis :
a. Terapi aktifitas kelompok stimulasi kongnitif/ persepsi
TAK Stimulasi persepsi dilaksanakan dengan melatih
pasien mempersepsikan stimulus yang disediakan atau
stimulus yang pernah dialami. Kemampuan persepsi pasien
dievaluasi dan ditingkatkan pada setiap sesi. Dengan proses
ini, diharapkan respon pasien terhadap berbagai stimulus
dalam kehidupan menjadi adaptif. Stimulus yang
disediakan yaitu dengan membaca artikel/ majalah/buku/
puisi, menonton acara televisi.
b. Terapi aktifitas kelompok stimulasi Sensoris

8
TAK stimulasi sensoris adalah TAK yang menggunakan
aktivitas sebagai stimulus pada sensori pasien. Tahap
berikutnya adalah mengobservasi reaksi sensori pasien
terhadap stimulus yang disediakan, berupa ekspresi
perasaan non verbal. Aktivitas yang digunakan sebagai
stimulus adalah mendengarkan musik, melukis, menyanyi,
menari.
c. Terapi aktifitas kelompok Orientasi realita
Pasien diorientasikan pada kenyataan yang ada di sekitar
pasien yaitu diri sendiri, orang lain yang ada disekeliling
pasien, dan lingkungan yang pernah memiliki hubungan
dengan pasien merupakan isi dari TAK orientasi realita.
Aktivitas dapat berupa orientasi orang, waktu, tempat,
benda yang ada di sekitar, dan semua kondisi nyata.
d. Terapi aktifitas kelompok Sosialisasi
TAK Sosialisasi dilaksanakan dengan membantu pasien
melakukan sosialisasi dengan individu yang ada di sekitar
pasien. Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam
kelompok.
e. Terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi: Defisit
perawatan diri
TAK defisit perawatan diri adalah terapi aktivitas
kelompok yang dilaksanakan untuk meningkatkan
kemampuan pasien merawat diri. Kemampuan yang dilatih
dalam TAK ini terdiri dari kemampuan dalam kebersihan
diri, kemampuan dalam berdandan, kemampuan makan
minum, dan toileting.

Konsep TAK Khusus


1. Definisi
TAK orientasi realita adalah terapi aktifitas kelompok yang
mengorientasikan keadaan nyata kepada klien yaitu diri sendiri,

9
orang lain, lingkungan/ tempat dan waktu (Keliat & Pawirowiyono,
2015).
2. Tujuan
Tujuan TAK Orientasi realita dalam Keliat dan Pawirowiyono,
(2015) adalah :
a. Tujuan umum
Pasien mampu mengenali orang, tempat, dan waktu sesuai
dengan kenyataan.
b. Tujuan khusus
1) Klien dapat mengenal waktu dan tempat
2) Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat.
3) Klien dapat mengenal hari dengan tepat
4) Klien dapat mengenal tahun dengan tepat
3. Indikasi tindakan
Pasien indikasi pelaksanaan TAK Orientasi realita adalah pasien
halusinasi, dimensia, kebingungan, tidak kenal dirinya, salah
mengenal orang lain, salah mengenal tempat dan waktu (Keliat &
Pawirowiyono, 2015).
4. Kontra indikasi tindakan
a. Pasien gelisah
b. Pasien dengan gangguan pendengaran
c. Psikopat
d. Delusi tidak terkontrol
5. Topik
TAK Orientasi realita sesi 3: pengenalan waktu
6. Waktu pelaksanaan (jam, tanggal, waktu, tempat)
a. Hari/ Tanggal : Selasa, 14 Juni 2022
b. Waktu : 11.00-11.30
c. Ruang : Ruang Cempaka
7. Pengorganisasian dan tugas pelaksanaan
a. Leader ()

10
Tugas:
1) Memimpin jalannya TAK
2) Menyusun rencana aktivitas kelompok
3) Memberi penjelasan tentang peraturan
4) Mengatasi masalah dalam TAK
5) Menyampaikan tujuan, kontrak waktu dan peraturan
b. Co Leader
Tugas:
1) Membantu pelaksanaan TAK
2) Memotivasi peserta agar lebih aktif dalam TAK
c. Fasilitator
Tugas:
1) Mengutuhkan kehadiran pasien dalam kelompok
TAK
2) Memfasilitasi dan membantu dalam proses TAK
3) Menyediakan alat yang dibutuhkan dalam proses
TAK
d. Observer
1) Melakukan observasi pelaksanaan TAK
2) Observasi respon pasien
8. Seting tempat
a. Pasien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
c. Terapis dan klien duduk bersama melingkar
d. Ruangan nyaman dan tenang.

L/CO-L

P P

F/O

11
Ket:
L : Leader
Co-L : Co-Leader
O : Observe
F : Fasilitator
P : Pasien

9. Alat
a. Kalender
b. Jam dinding
c. Kaset lagu dangdut
d. Tape recorder
e. Bola tenis
f. Jadwal kegiatan pasien
g. Lembar observasi
10. Metode
a. Diskusi kelompok
b. Orientasi lapangan
c. Permainan
d. Tanya jawab
11. Sasaran dan kriteria hasil

No Nama Peserta Diagnose Keperawatan


1. Nn. D Halusinasi Penglihatan
2. Nn. B Halusinasi Penglihatan

12. Langkah kegiatan

12
N Tahap Kegiatan Wakt
o u
1. Persiapa a. Mengingatkan kontrak dengan 5
n klien peserta Sesi 2 TAK menit
orientasi realita ( sesi orientasi
tempat )
b. Mempersiapkan alat dan tempat
pertemuan.
2. Orientas a. Salam terapeutik 5
i 1) Salam terapeutik kepada menit
klien
2) Terapis dan klien memakai
nama
b. Evaluasi/Validasi
1) Terapis menanyakan
perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah
klien masih mengingat
nama- nama ruangan yang
sudah dipelajari
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan
kegiatan, yaitu mengenal
waktu
2) Menjelaskan aturan main
yaitu :
a) Jika ada klien
yang ingin
meninggalkan
kelompok, harus
minta ijin pada

13
terapis.
b) Lama kegiatan 45
menit
c) Setiap klien
mengikuti kegiatan
dari awal sampai
selesai.
3. Tahap a. Terapis menjelaskan kegiatan yang 20
kerja akan dikerjakan. menit
b. Terapis menanyakan kepada
peserta hari, tanggal, bulan dan
tahun sekarang
c. Terapis menjelaskan akan
menghidupkan tape recorder,
sedangkan bola tenis diedarkan
dari satu klien ke klien lain.
Pada saat musik berhenti, klien
yang memegang bola menjawab
pertanyaan dari terapis
d. Terapis menghidupkan
musik,dan mematikan musik.
Klien mengedarkan bola tenis
secara bergantian searah jarum
jam. Saat musik berhenti, klien
yang memegang bola siap
menjawab pertanyaan terapis
tentang tanggal, bulan, tahun, hari,
dan jam saat itu.
e. Kegiatan ini diulang sampai semua
klien mendapat giliran.
f. Terapis memberikan pujian

14
kepada klien setelah memberi
jawaban tepat
4. Tahap a. Evaluasi 5
terminas 1) Terapis menanyakan menit
i perasaan klien setelah
mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian
atas keberhasilan
kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien memberi
tanda/mengganti kalender setiap
hari
c. Kontrak yang akan dating
1) Menyepakati TAK yang
akan datang sesuai
dengan indikasi klien.
2) Menyepakati waktu dan
tempat.

13. Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
klien sesuai dengan tujuan TAK.Untuk TAK Orientasi Realita
waktu kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal
waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun.

No Aspek yang dinilai Nama pasien


1. Menyebutkan tanggal dengan
tepat
2. Menyebut tahun dengan tepat

15
3. Menyebut Hari dengan tepat
4. Menyebut waktu dengan tepat
5. Menyebut bulan dengan tepat
Jumlah

Petunjuk:
a. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang
ikut TAK
b. Untuk setiap pasien beri penilaian tentang kemampuan
mengenal waktu, tanggal, bulan dan tahun beri tanda R jika
pasien mampu dan tanda S jika pasien tidak mampu.

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki pasien saat TAK pada


catatan proses keperawatan setiap pasien. Contoh pasien mengikuti
TAK orientasi realita waktu. Pasien mampu menyebutkan waktu
dan tanggal dan belum mampu menyebutkan bulan dan tahun.
Orientasikan pasien dengan menggunakan kalender atau lat yang
lain.

BAB III
KEGIATAN
Waktu Pelaksanaan
1. Hari/tgl : Selasa, 14 Juni 2022
2. Tempat : Ruang Cempaka
3. Waktu : 11.00 – 11.30 WIB

Pengorganisasian Kelompok
1. Leader : Cristalia
2. Co Leader : -

16
3. Fasilitator : Sri wahyuni
4. Observer : William

Setting Tempat
1. Klien duduk bersama melingkar di meja, terapis berdiri di samping
pasien
2. Ruangan nyaman dan tenang.

L /CO-L

P P

F/O

Ket:
L : Leader
Co-L : Co-Leader
O : Observe
F : Fasilitator
P : Pasien

Hasil Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK Orientasi realita waktu, kemampuan
pasien yang diharapkan adalah mengenal waktu.
SESI III : TAK
Kemampuan mengenal waktu

No Aspek yang dinilai Nama pasien


Nn. D Nn. B

17
1. Menyebutkan tanggal dengan tepat  
2 Menyebut tahun dengan tepat  
3. Menyebut Hari dengan tepat  
4. Menyebut waktu dengan tepat  
5. Menyebut bulan dengan tepat  
Jumlah

Dokumentasi :
Klien mengikuti sesi 3, TAK Orientasi menyebutan waktu, tanggal, bulan,
tahun.

BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat keoada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan. Didalam kelompok terjadi dinamika
interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi
laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk

18
memperbaiki perilaku lama yang maladaptif. Menurut Keliat dan
Pawirowiyono (2014) terapi aktivitas kelompok (TAK) orientasi realitas
merupakan upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien,
yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan atau tempat dan waktu. Setelah
dilakukan Terapi Aktivitas Kelompok masalah Skizofrenia Orientasi
Realita Sesi 2 : Mengenal tempat pada hari Selasa, 14 Juni 2022. Klien
dapat mengikuti dengan baik, klien mampu menyebutkan nama rumah
sakit, menyebutkan waktu kegiatan, tanggal, bulan, tahun, hari.

SARAN
1. Bagi keluarga
Keluarga merupakan faktor pendukung berhasilnya perkembangan
psikis klien. Keluarga mempunyai peran penting dalam pemberian
support system bagi klien. Diharapkan keluarga mengunjungi
klien di RS secara teratur sehingga memotivasi klien dalam
penyembuhan.
2. Bagi mahasiswa
Pemahaman landasan teori dan standar oprasional prosedur yang
ada perlu dilakukan agar kegiatan terapi aktivitas kelompok
berjalan sesuai dengan urutan proses kegiatan
3. Bagi Perawat
Bagi perawat lebih sering melakukan Terapi Individu dan Terapi
Aktifitas Kelompok agar proses penyembuhan pasien lebih cepat

19
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B. A., & Pawirowiyono, A. (2015). Keperawatan Jiwa


Terapi Aktivitas
Kelompok. EGC. Maulana, I., Hernawati, T., & Shalahudin, I.
(2021). Pengaruh terapi aktivitas kelompok terhadap
penurunan tingkat halusinasi pada pasien skizofrenia:
literature review. 9(1), 153–160.
http://103.97.100.145/index.php/JKJ/article/view/6924/pdf

20
LAMPIRAN

21
Lampiran Lembar Observasi

1. Pasien
Kemampuan mengenal waktu, tanggal, dan tahun kegiatan

No Aspek yang dinilai Nama pasien


1. Menyebutkan tanggal dengan
tepat
2. Menyebut tahun dengan tepat
3. Menyebut Hari dengan tepat
4. Menyebut waktu dengan tepat
5. Menyebut bulan dengan tepat
Jumlah

Petunjuk:
a. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang
ikut TAK
b. Untuk setiap pasien beri penilaian tentang kemampuan
mengenal waktu, tanggal, bulan dan tahun beri tanda R jika
pasien mampu dan tanda S jika pasien tidak mampu.

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki pasien saat TAK pada


catatan proses keperawatan setiap pasien. Contoh pasien mengikuti
TAK orientasi realita waktu. Pasien mampu menyebutkan waktu
dan tanggal dan belum mampu menyebutkan bulan dan tahun.
Orientasikan pasien dengan menggunakan kalender atau lat yang
lain.

2. Petugas
a. Leader

No Kegiatan Dilakukan Tidak

22
dilakukan
1. Memimpin jalannya 
TAK

23

Anda mungkin juga menyukai