Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN DAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN pada Ny.

S
DENGAN KOLIK ABDOMEN DI RUANG IGD RS PANTI WILASA “ DR.CIPTO”
SEMARANG

Disusun oleh :

Nurrohim
1902080

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES BETHESDA YAKKUM

YOGYAKARTA

2022
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN


KEPERAWATAN pada Ny. S DENGAN KOLIK ABDOMEN IGD RS.PANTI WILASA
Dr.CIPTO SEMARANG

Telah diperiksa dan disetujui Pembimbing Akademik dan Pembimbing Klinik

Semarang, 24 Juni 2022

Mengetahui

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademi

(Gabriela Rayani, Ners) (Santahana Febrianti, S.Kep., Ns., MSN)


LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Kolik abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal,
obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke
depan terapi peristaltic normal ( Reeves,2011). Kolik abdomen adalah gangguan pada
aliran normal isi usus seoanjang traktus intestinal (Nettina, 2011).

B. Kolik abdomen adalah


gangguan pada aliran normal isi
usus sepanjang
C. traktus intestinal, obstruksi
terjadi ketika ada gangguan
yang menyebabkan
D. terhambatnya aliran isi usus ke
depan tetapi peristaltik normal
(Reeves, 2011)
E. Nyeri kolik abdomen
merupakan nyeri yang dapat
terlokalisasi dan
F. dirasakan seperti perasaan
tajam. Mekanisme terjadinya
nyeri ini adalah
G. karena sumbatan baik parsial
ataupun total dari organ tubuh
berongga atau
H. organ yang terlibattersebut
dipengaruhi peristaltik
I. Anatomi Fisiologi

Gaster terletak melintang dari


kiri ke kanan melintasi
abdomen
bagian atas antara hati dan
diafragma. Dalam keadaan
kosong gaster
berbentuk huruf J, gaster akan
berakhir pada pylorus yang
mempunyai
sebuah otot sphincter yang
berfungsi menutup dan
membuka saat
pengisian dan pengosongan
lambung. Gaster berlanjut
kedalam duodenum
yang berjalan secara anatomis
dan visual sulit dibedakan dan
jejunum dan
ileum, hanya saja panjang
duodenum kira-kira 25cm dan
berakhir pada
ligament-ligamen treltz berupa
sebuah ligament yang
berjalan dari sisi
kanan diafragma dekat
dengan hiafus esophagus
dan melekat pada
perbatasan duodenum dan
jejunum sisa dari usus halus
adalah jejunum ¾
bagian akhir disebut ileum
Gaster terletak melintang dari
kiri ke kanan melintasi
abdomen
bagian atas antara hati dan
diafragma. Dalam keadaan
kosong gaster
berbentuk huruf J, gaster akan
berakhir pada pylorus yang
mempunyai
sebuah otot sphincter yang
berfungsi menutup dan
membuka saat
pengisian dan pengosongan
lambung. Gaster berlanjut
kedalam duodenum
yang berjalan secara anatomis
dan visual sulit dibedakan dan
jejunum dan
ileum, hanya saja panjang
duodenum kira-kira 25cm dan
berakhir pada
ligament-ligamen treltz berupa
sebuah ligament yang
berjalan dari sisi
kanan diafragma dekat
dengan hiafus esophagus
dan melekat pada
perbatasan duodenum dan
jejunum sisa dari usus halus
adalah jejunum ¾
bagian akhir disebut ileum
Gaster terletak melintang dari
kiri ke kanan melintasi
abdomen
bagian atas antara hati dan
diafragma. Dalam keadaan
kosong gaster
berbentuk huruf J, gaster akan
berakhir pada pylorus yang
mempunyai
sebuah otot sphincter yang
berfungsi menutup dan
membuka saat
pengisian dan pengosongan
lambung. Gaster berlanjut
kedalam duodenum
yang berjalan secara anatomis
dan visual sulit dibedakan dan
jejunum dan
ileum, hanya saja panjang
duodenum kira-kira 25cm dan
berakhir pada
ligament-ligamen treltz berupa
sebuah ligament yang
berjalan dari sisi
kanan diafragma dekat
dengan hiafus esophagus
dan melekat pada
perbatasan duodenum dan
jejunum sisa dari usus halus
adalah jejunum ¾
bagian akhir disebut ileum
Gaster terletak melintang dari kiri ke kanan melintasi abdomen
bagian atas antara hati dan diafragma. Dalam keadaan kosong gaster
berbentuk huruf J, gaster akan berakhir pada pylorus yang mempunyai
sebuah otot sphincter yang berfungsi menutup dan membuka saat
pengisian dan pengosongan lambung. Gaster berlanjut kedalam duodenum
yang berjalan secara anatomis dan visual sulit dibedakan dan jejunum dan
ileum, hanya saja panjang duodenum kira-kira 25cm dan berakhir pada
ligament-ligamen treltz berupa sebuah ligament yang berjalan dari sisi
kanan diafragma dekat dengan hiafus esophagus dan melekat pada
perbatasan duodenum dan jejunum sisa dari usus halus adalah jejunum ¾
bagian akhir disebut ileum

J. Patoflodiagram

K. Akut abdomen terjadi karena


nyeri abdomen yang timbul tiba
– tiba
L. atau sudah berlangsung lama.
Nyeri yang dirasakan dapat
ditentukan atau
M. tidak oleh pasien tergantung
pada nyeri itu sendiri. Nyeri
abdomen dapat
N. berasal dari organ dalam
abdomen termasuk nyeri
viseral, dari otot,
O. lapisan dari dinding perut
(nyeri somatic).
P. Akut abdomen terjadi karena
nyeri abdomen yang timbul tiba
– tiba
Q. atau sudah berlangsung lama.
Nyeri yang dirasakan dapat
ditentukan atau
R. tidak oleh pasien tergantung
pada nyeri itu sendiri. Nyeri
abdomen dapat
S. berasal dari organ dalam
abdomen termasuk nyeri
viseral, dari otot,
T. lapisan dari dinding perut
(nyeri somatic).
U. Akut abdomen terjadi karena
nyeri abdomen yang timbul tiba
– tiba
V. atau sudah berlangsung lama.
Nyeri yang dirasakan dapat
ditentukan atau
W. tidak oleh pasien tergantung
pada nyeri itu sendiri. Nyeri
abdomen dapat
X. berasal dari organ dalam
abdomen termasuk nyeri
viseral, dari otot,
Y. lapisan dari dinding perut
(nyeri somatic).
Z. Akut abdomen terjadi karena
nyeri abdomen yang timbul tiba
– tiba
AA. atau sudah berlangsung lama.
Nyeri yang dirasakan dapat
ditentukan atau
BB. tidak oleh pasien tergantung
pada nyeri itu sendiri. Nyeri
abdomen dapat
CC. berasal dari organ dalam
abdomen termasuk nyeri
viseral, dari otot,
DD. lapisan dari dinding perut
(nyeri somatic). Nyeri viseral
biasanya nyeri
EE. yang ditimbulkan terlokalisasi
dan berbentuk khas, sehingga
nyeri yang
FF. berasal dari viseral dan
berlangsung akut biasanya
menyebabkan tekanan
GG. darah dan denyut jantung
berubah, pucat dan
berkeringat dan disertai
HH. fenomena viseral yaitu
muntah dan diare.
Akut abdomen terjadi karena
nyeri abdomen yang timbul tiba
– tiba
atau sudah berlangsung lama.
Nyeri yang dirasakan dapat
ditentukan atau
tidak oleh pasien tergantung
pada nyeri itu sendiri. Nyeri
abdomen dapat
berasal dari organ dalam
abdomen termasuk nyeri
viseral, dari otot,
lapisan dari dinding perut
(nyeri somatic). Nyeri viseral
biasanya nyeri
yang ditimbulkan terlokalisasi
dan berbentuk khas, sehingga
nyeri yang
berasal dari viseral dan
berlangsung akut biasanya
menyebabkan tekanan
darah dan denyut jantung
berubah, pucat dan
berkeringat dan disertai
fenomena viseral yaitu muntah
dan diare.
Akut abdomen terjadi karena nyeri abdomen yang timbul tiba-tiba atau sudah
beelangsung lama. Nyeri yang di rasakan dapat di tentukan atau tidak oleh pasien
tergantung pada nyeri itu sendiri. Nyeri abdomen dapat berasal dari dalam organ
abdomen termasuk nyeri visceral, dari otot,lapisan dari dinding perut (nyeri simatic).

-pemeriksaan fisik :
tanda-tanda vital
- pemeriksaan abdomen :
lokasi nyeri
- laboratorium :
leukosit,HB

mekanika sederhana – usus halus bawah ( kolik signifikan midabdomen, distensi berat, muntah
sakit atau tidak ada kemudian mempunyai ampas, bising usus, nyeri tekan difus minimal.

- Kolik ureter
( tersumbatnya aliran-
aliran dari ginjal ke
usus)
- Kolik biliaris
- Kolik intestinal
(obstruksi usus,
lewatnya isi usus
Nyeri akut

ansietas

Manajemen nyeri

- Ajarkan pasien dan keluarga teknik perawatan nafas dalam bila nyeri
di rasakan
- Cuci tangan sebelum makan dan sesudah makan dengan 6 langkah
- Anjurkan pasien memperhatikan Asupan makanan bersih bergizi dan
asupan cairan seimbang dengan memperhatikan kebersihan sebelum
di hiangkan

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA KEPERATAN


SEMESTER IV

TA. 2021/2022

Nama mahasiswa : Oceu Puspita Sari

NIM : 1902081

Stase : Keperawatan Medikal Bedah

Ruang praktik : IGD

Kasus : Kolik abdomen


1. Identittas
Pasien
Nama : Ny. S
Tempat/tgl lahir/umur : 16 Februari 1975 (47 tahun)
Alamat : Pedalangan, Semarang
Agama : Islam
Status perkawinan : kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wirausaha
Lama bekerja :-
Suku/ bangsa : Jawa
Tgl. Masuk Rs : 24 Juni 2022
No.RM : 550697
Ruang : IGD
Diagnosa medis : Kolik abdomen
2. Pengkajian dan data fokus
a. Anamnese
1) Keluhan utama
Pasien mengeluh perut mulas kurang lebih 5 hari dan BAB 2x hari ini bercampur
darah
2) Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD Rs panti wilasa Dr. Cipto dengan keluhan perut mulas sudah
kurang lebih dari 5 hari yang lalu, pasien mnegatakan BAB hari ini sudah x
bercampur dengan darah yang berwarna tidak segar, pasien sesak, berkeringat dingin,
mual dan juga pusing
3) Riwayat penyakit dahulu
Pasien memilki riwayat hipertensi, jantung , dan juga pasien memiliki riwayat struk 7
tahun yang lalu
4) Alergi
Pasien tidak memiliki alergi
b. Pemeriksaan fisik
1) Tanda-tanda vital
TD : 198//123 mmHg
Suhu : 36o C
Nadi : 94 x/mnt
Spo2 : 99%
RR : 20x/mnt
2) Airway : paten
Pola napas : normal
3) Breathing
Pola nafas : vesikuler
Frekuensi nafas : teratur
Bunyi nafas : tidak ada
Irama nafas : teratur
4) Circulation
Akral : hangat
Pucat : tidak
Sianosis : tidak
Pengisian kapiler : kurang dari 2 detik
Nadi
- Frekuensi : 94x/mnt
- Irama : kuat
- Kekyatan :kuat

Tekanan darah : 198/123 mmHg

Kelembaban kulit : lembab

Tugor :normal

5) Disability
GCS : E : 4 V:5 M:6
Kesadaran : compos mentis
Respon cahaya : (+)
6) Exposure
Deformitas : tidak ada
Kontosio : tidak ada
Abrasi : tidak ada
Laserasi : tidak ada
Edema : tidaka da
c. Observasi
Keadaan umum pasien kompos mentis, pasien mengeluh nyeri pada bagian perut,dan
pasien mengeluh sesak
d. Studi dokummentasi
3. Masalah keperawatan
a. Nyeri akut b.d inflamasi
b. Ansietas b.d krisis situasional
4. Asuhan keperawatan
a. Nyeri akut b.d inflamasi
S:
- Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut
- Pasien mengatakan sudah mules dari5 hari yang lalu
- Pasien mnegatakan hari ini BAB 2x disertai dengan darah, warna darah tidak
segar
- Pasien mengatakan sesak
- Pasien mengatakan pusing
- Pasien mengatakan mual
- Pengkajian nyeri
O : pasien mengatakan perut nya nyeri sudah 5 hari yang lalu
P : penyebab nyeri karna pasien merasa mules
Q : pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada bagian perut
S : skala nyeri 5
T : pasien mengatakan belum melakukan apa-aapa untuk nyerinya
U : pasien belum pernah mengalami sakit ini sebelumnya
V : pasien ingin segera sembuh

O:

- Pasien tampak berkeringat dingin


- Pasien tampak memegangi perut
- TTV
TD : 198//123 mmHg
Suhu : 36o C
Nadi : 94 x/mnt
Spo2 : 99%
RR : 20x/mnt

A : masalah nyeri akut belum teratasi

P : manajemen nyeri

I:

- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kuallitas, identitas nyeri


- Identifikasi skala nyeri
- Berikan teknik non farmaologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Ajarkan teknik nonn farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberikan anti nyeri : ketorolac 1 amp

E:

S:

- Pasien mengatakan tingkat nyeri berkurang


O:
- Meringis pasien berkurang
- Sikap protektif menurun
- TTV
TD : 178/110mmHg
Suhu : 36,2o C
Nadi : 94 x/mnt
Spo2 : 99%
RR : 20x/mnt
b. Ansietas b.d krisis situasional
S:
- Pasien mengatakan pusing

O:

- Pasien berkeringat dingin


- Pasien tampak gelisah

A : Masalah keperawatan tingkat ansietas belum teratasi

P : terapi relaksasi

I:

- Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan konsentrasi, atau gejala


lain yang mengganggu kemampuan kognitif
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa gangguna dengan pencahayaan dan
suhu ruang nyaman, jika memungkinkan
- Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dari terapi relaksasi tarik napas dalam

E:

S:

- Pasien mengatakan sudah agak rileks

O:

- TTV
TD : 178/110mmHg
Suhu : 36,2o C
Nadi : 94 x/mnt
Spo2 : 99%
RR : 20x/mnt
- Pasien tampak tenang

Anda mungkin juga menyukai