DISUSUN OLEH :
NURROHIM
(1902080)
Puji syukur kehadirat Allah Swt sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Terapi Individu Strategi Pelaksaaan 1 Tindakan Keperawatan Jiwa pada Pasien
dengan Perilaku Kekerasan. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Stase Keperawatan Jiwa semester VI STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan,
maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
meningkatkan kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat
sebagaimana mestinya. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat :
1. Ibu Vivi Intening s.kep., Ns., MAN., selaku ketua STIKES Bethesda Yakkum
Yogyakarta.
2. Bapak erik Adik P. BK., S.kep.,Ns.,MSN, selaku preceptor akademik STIKES
Bethesda yakkum Yogyakarta
3. Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan
sehingga saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dan saya
berharap bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Nurrohim
a. Rencana Tindakan
Diagnosa Perencanaan
No Tanggal Rasional
Keparawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1 13 juni Perilaku SP 1 : Setelah 1 x 1. Identifikasi penyebab perilaku 1. Mekanisme koping
2022 kekerasan Klien dapat pertemuan kekerasan klien yang dimiliki klien
mengidentifikasi diharapkan klien 2. Identifikasi tanda dan gejala dalam menghadapi
Jam penyebab, tanda & dapat perilaku kekerasan klien masalah serta
09.50 gejala, perilaku mengidentifikasi 3. Identifikasi perilaku kekerasan langkah awal dalam
WIB kekerasan yang penyebab, tanda yang dilakukan klien menyusun strategi
pernah dilakukan & gejala, 4. Identifikasi akibat perilaku berikutnya.
dan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukan klien 2. Deteksi dini dapat
perilaku kekerasan kekerasan yang mencegah tindakan
pernah yang dapat
dilakukan, akibat membahayakan klien
perilaku dan lingkungan
kekerasan sekitar
3. Melihat mekanisme
koping klien dalam
menyelesaikan
masalah yang
dihadapi
4. Membantu klien
melihat dampak yang
ditimbulkan akibat
perilaku kekerasan
yang dilakukan klien.
SP 1:
Klien dapat Setelah 1 x Bimbing klien untuk memasukkan Memasukkan kegiatan
latihan fisik ke diharapkan klien memukul bantal) ke dalam jadwal kekerasan ke dalam jadwal
dalam jadwal dapat kegiatan harian kegitan harian merupakan
SP 2 :
Klien memasukkan Setelah 1 x Bimbing klien untuk memasukkan Memasukkan kegiatan untuk
latihan mengontrol pertemuan latihan mengontrol perilaku kekerasan mengontrol perilaku
perilaku kekerasan diharapkan klien dengan cara latihan fisik (nafas dalam kekerasan ke dalam jadwal
dengan cara latihan dapat dan memukul bantal/kasur) dan teratur kegiatan harian merupakan
fisik (nafas dalam memasukkan minum obat ke dalam jadwal kegiatan upaya untuk membiasakan
dan memukul latihan harian. diri melatih
bantal/kasur) dan mengontrol mengaplikasikan cara
teratur minum obat perilaku latihan fisik (nafas dalam
ke dalam jadwal kekerasan dan memukul bantal/kasur)
kegiatan harian. dengan latihan dan minum obat saat klien
fisik (nafas mengalami pk.
dalam dan
memukul
bantal/kasur dan
teratur minum
obat ke dalam
jadwal kegiatan
harian.
Perilaku SP 3 : 1. Minta klien untuk menjelaskan 1. Menilai kemampuan
Kekerasan Klien dapat Setelah 1 x dan memperaakan cara klien
mendemonstrasika pertemuan mengontrol PK dengan fisik 2. Menilai kemampuan
n kembali latihan diharapkan klien (nafas dalam dan memukul klien
fisik nafas dalam mampu bantal/kasur) 3. Meningkatkan
dan memukul mengevaluasi 2. Minta klien untuk menjelaskan percaya diri klien
bantal/kasur serta latihan fisik tentang obat, dan peragakan
cara minum obat sebelumnya cara minum obat
(nafas dalam dan 3. Observasi sikap selama napas
memukul dalam dan memukul bantal/
bantal/kasur) kasur serta meminum obat
serta minum obat 4. Observasi jadua kegiatan harian
5. Beri pujian postifi pada klien
SP 3 :
Klien dapat Setelah 1 x Bimbing klien untuk memasukkan Memasukkan kegiatan untuk
latihan mengontrol diharapkan klien dengan latihan fisik, minum obat dan kekerasan ke dalam jadwal
perilaku kekerasan dapat cara verbal ke dalam jadwal kegiatan kegiatan harian merupakan
SP 4 :
Klien dapat Setelah 1 x
1. Jelaskan definisi dari cara 1. Cara spiritual
mengontrol pertemuan
mengontrol perilaku kekerasan merupakan salah satu
perilaku kekerasan diharapkan klien
dengan cara spiritual cara mengontrol
dengan cara dapat mengontrol
2. Jelaskan manfaat dari cara kemarahan klien
spiritual (berdoa, perilaku
mengontrol perilaku kekerasan 2. Cara spiritual
sholat) kekerasan
secara spiritual (berdoa, sholat) (berdoa, sholat)
dengan cara
pada klien. dapat mengurangi
spiritual (berdoa,
3. Demonstrasikan cara berdoa keinginan klien
sholat)
sesuai kepercayaan klien melakukan perilaku
(perawat terlebih dahulu) kekerasan.
4. Demonstrasikan secara bersama 3. Memberikan
– sama cara mengontrol PK gambaran kepada
dengan spiritual sesuai dengan klien cara
keyakinan klien mengontrol PK
5. Beri kesempatan klien untuk dengan spiritual
melakukan secara mandiri cara 4. Memberi gambaran
berdoa sesuai dengan kepada klien cara
keyakinan klien. mengontrol PK
6. Beri penguatan positif kepada dengan spiritual
klien 5. Menilai kemampuan
klien
6. Mendorong
pengulangan perilaku
yang positif dan
meningkatkan harga
diri klien
SP 4 :
Klien dapat Setelah 1 x Bimbing klien untuk memasukkan Memasukkan kegiatan untuk
latihan mengontrol diharapkan klien dengan latihan fisik, minum obat, cara kekerasan ke dalam jadwal
perilaku kekerasan dapat verbal dan spiritual ke dalam jadwal kegiatan harian merupakan
dengan latihan memasukkan kegiatan harian. upaya untuk membiasakan
fisik, minum obat latihan diri melatih
cara verbal dan mengontrol mengaplikasikan latihan
spiritual ke dalam perilaku fisik, minum obat, cara
jadwal kegiatan kekerasan verbal dan spiritual saat
harian. dengan latihan klien marah.
fisik, minum
obat, cara verbal
dan spiritual ke
dalam jadwal
kegiatan harian
Perilaku SP 5 :
Kekerasan Klien dapat Setelah 1 x
1. Minta klien untuk menjelaskan 1. Menilai kemampuan
mendemonstrasika pertemuan
dan memperagakan cara klien
n kembali latihan diharapkan klien
mengontrol PK fisik (nafas 2. Menilai kemampuan
fisik nafas dalam mampu
dalam dan memukul klien
dan memukul mengevaluasi
bantal/kasur) 3. Menilai kemampuan
bantal/kasur, cara latihan fisik
2. Minta kklien untuk klien
minum obat, cara sebelumnya
verbal (napas dalam dan menjelaskan dan 4. Menilai kemampuan
( mengungkapkan, memukul bantal), memperagakan cara minum klien
meminta, menolak obat, verbal dan obat dengan prinsip 6 benar 5. Menilai kemmpuan
dengan benar) dan spiritual (jenis, guna, dosis, frekuensi, klien
cara spiritual cara pemberian dan kontinuitas 6. Menilai kemampuan
minum obat) klien
3. Minta klien untuk menjelaskan 7. Meningkatkan
dan memperagakan cara percaya diri klien
mengontrol PK secara verbal
( mengungkapkan, meminta,
menolak dengan benar)
4. Minta klien untuk menjelaskan
dan memperagakan cara
mengontrol PK dengan
spiritual(berdoa, sholat)
5. Observasi sikap selama
memperaakan mengontrol PK
secara fisik, obat, verbal dan
spiritual
6. Observasi jadual kegiatan
harian
7. Beri reinforcement positif
kepada klien
SP 5 :
Klien mampu Setelah 1 x 1. Mengetahui perilaku
1. Pantau pelaksanaan jadwal
melakukan pertemuan yang dilakukan klien
kegiatan yang sudah disusun
kegiatan secara diharapkan klien 2. Meningkatkan harga
(latihan fisik nafas dalam dan
mandiri mampu diri klien
memukul bantal, teratur minum
melakukan 3. Mengetahui
obat, secara verbal, spiritual)
kegiatan secara perkembangan
2. Berikan penguatan terhadap
mandiri kemampuan klien
perilaku klien yang positif
dalam melakukan
3. Berikan penilaian kemampuan
kegiatan secara
klien yang mandiri
mandiri.
SP 5 :
Klien dapat Setelah 1 x 1. Memantau
1. Pantau perkembangan
mengontrol pertemuan kemampuan klien.
kemampuan klien dalam
perilaku kekerasan diharapkan klien 2. Mengetahui
mengontrol perilaku kekerasan
dapat mengontrol kemampuan klien
(latihan fisik nafas dalam dan
perilaku dalam mengontrol
memukul bantal, teratur minum
kekerasan perilaku kekerasan
obat, secara verbal dan kegiatan
spiritual)
2. Berikan penilaian pada
kemampuan klien dalam
mengontrol perilaku kekerasan
13 juni SP 1 Keluarga :
2022 Keluarga dapat Setelah 1 x Diskusikan bersama keluarga tentang Membantu keluarga dalam
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Jelaskan cara merawat klien 2 Penanganan yang
SP 1 Keluarga : 1. Meningkatkan
Keluarga mampu Setelah 1 x kognitif kelurga
melatih satu cara interaksi, tentang tujuan
merawat PK Keluarga mampu
dengan melakukan melatih satu cara 1. Latih keluarga merawat PK kegiatan fisik
kegiatan fisik: tarik merawat PK dengan melakukan kegiatan a. Meningkatka
nafas dalam dan dengan fisik (tarik napas dalam dan n kognitif
pukul kasur dan melakukan pukulkasur dan bantal) keluarga
bantal kegiatan fisik: a. Jelaskan tujuan kegitan tentang cara
tarik nafas dalam fisik napas dalam dan kegiatan fisik
dan pukul kasur pukul bantal napas dalam
dan bantal b. Jelaskan cara kegiatan dan pukul
fisik napas dalam dan bantal
pukul bantal b. Meningkatka
c. Demonstrasi cara n psikomotor
kegiatan fisik napas keluarga
dalam dan memukul c. Meningkatka
bantal n psikomotor
d. Bersama – sama keluarga
keluarga d. Menilai
mendemonstrasikan psikomotor
cara kegiatan fisik napas klien
dalam dan memukul e. Menilai
bantal kemampuan
e. Minta keluarga untuk keluarga
mempraktekkan secara 2. Menghargai upaya
mandiri cara keluarga dalam
kegiatanfisik napas pembelajaran
dalam dan memukul
bantal
2 Beri pujian kepada keluarga
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x Anjurkan keluarga membantu pasien Dukungan sosial dari
SP 2 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x
1. Jelaskan kepada keluarga 1. Meningkatkan
memberikan/ interaksi
tujuan tentang pentingnya kognitif keluarga
membimbing diharapkan
membimbing klien dalam 2. Meningkatkan
meminum obat keluarga mampu
teratur minum obat. kognitif keluarga
memberikan/
2. Jelaskan pada keluarga cara 3. Meningkatkan
membimbing
membimbing klien untuk psikomotor keluarga
meminum obat
teratur minum obat dalam memberikan
3. Jelaskan kepada keluarga obat.
tentang akibat dari apabila klien 4. Meningkatkan
tidak minum secara teratur. semangat positif
4. Berikan penguatan positif pada keluarga agar tetap
keluarga membimbing klien
dalam mengatasi
halusinasinya.
SP 2 Keluarga : SP 2 Keluarga:
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Dukungan sosial dari
1. Anjurkan keluarga membantu
membantu pasien interaksi keluarga
pasien melakukan kegiatan
melakukan diharapkan mempercepat proses
sesuai jadwal
kegiatan sesuai keluarga mampu penyembuhan pasien
2. Anjurkan keluarga untuk
jadwal membantu pasien 2. Pujian dari keluarga
memberikan pujian kepada
melakukan akan memotivasi
pasien ketika pasien dapat
kegiatan sesuai pasien untuk
melakukan kegiatan sesuai
jadwal memasukan dalam
jadwal yang dibuat.
jadwal kegiatan
SP 3 Keluarga
Keluarga mampu Setelah 1 x
1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Ketrampilan
merawat/melatih interaksi
dalam merawat dan melatih keluarga
pasien melakukan diharapkan
pasien secara fisik mempercepat proses
kegiatan fisik dan keluarga mampu
a. Tarik nafas dalam penyembuhan pasien
memberikan obat merawat/melatih
serta memberikan pasien 2. Pujian kepada
sebanyak 5 kali
pujian melakukan keluarga dapat
b. Pukul kasur dan bantal
kegiatan fisik memotivasi keluarga
5 kali
dan memberikan
c. Memberikan obat
obat serta
2. Berikan pujian kepada keluarga
memberikan
pujian
SP 3 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x
1. Latih keluarga cara 1. Dukungan keluarga
membimbing interaksi
membimbing: cara bicara yang dan lingkungan
pasien cara bicara diharapkan
baik mempercepat proses
yang baik keluarga mampu
a. Jelaskan tujuan cara penyembuhan pasien
membimbing
berbicara yang baik a. Meningkatka
pasien cara
b. Jelaskan cara berbicara n kognitif
bicara yang baik
yang baik keluarga
c. Demonstrasikan cara b. Meningkatka
berbicara yang baik n kognitif
(perawat terlebih keluarga
dahulu) c. Meningkatka
d. Demonstrasikan secara n psikomotor
bersama-sama keluarga keluarga
cara membimbing klien d. Meningkatka
untuk berbicara dengan n psikomotor
baik keluarga
e. Beri kesempatan e. Meningkatka
keluarga secara mandiri n kemampuan
cara membimbing klien keluarga
untuk berbicara dengan dalam
baik. merawat
2. Berikan pujan kepada keluarga. klien
f. Menghargai
upaya
keluarga
dalam
pembelajaran
SP 3 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x Latih keluarga cara membimbingklien
a. Meningkatkan
membimbing klien interaksi untuk melakukan kegiatan spiritual
kognitif keluarga
untuk melakukan diharapkan
a. Jelaskan tujuan kegiatan b. Meningkatkan
kegiatan spiritual keluarga mampu
spiritual kognitif keluarga
membimbing
b. Jelaskan cara melakukan c. Meningkatkan
klien untuk
kegiatan spiritual yang baik psikomotor keluarga
melakukan
c. Demonstrasikan terlebih dahulu d. Meningkatkan
kegiatan spiritual
cara membimbing klien untuk psikomotor keluarga
melakukan kegiatan spiritual e. Meningkatkan
(perawat dahulu) kemampuan keluarga
d. Lakukan secara bersama-sama dalam merawat klien
dengan keluarga cara dengan PK
membimbing klien untuk f. Menghargai upaya
melakukan kegiatan spiritual keluarga dalam
e. Keluarga secara mandiri pembelajaran
mendemonstrasikan secara
langsung kepada klien
melakukan kegiatan spiritual
sesuai dengan keyakinan klien
f. Berikan pujan kepada keluarga.
SP 3 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x
1. Anjurkan keluarga membantu 1. Dukungan sosial dari
membantu pasien interaksi
pasien melakukan kegiatan keluarga
melakukan diharapkan
sesuai jadwal mempercepat proses
kegiatan sesuai keluarga mampu
2. Anjurkan keluarga untuk penyembuhan pasien
jadwal membantu pasien
memberikan pujian kepada 2. Pujian dari keluarga
melakukan
pasien ketika pasien dapat akan memotivasi
kegiatan sesuai
melakukan kegiatan sesuai pasien untuk
jadwal
jadwal yang dibuat. melakukan kegiatan
yang terdapat
didalam jadwal
SP 4 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Ketrampilan
1. Evaluasi kegiatan keluarga
merawat/melatih interaksi keluarga
dalam merawat dan melatih
pasien melakukan diharapkan mempercepat proses
kegiatan fisik dan keluarga mampu
pasien secara fisik penyembuhan pasien
memberikan obat, merawat/melatih
a. Tarik nafas dalam 2. Pujian kepada
bicara yang baik, pasien
sebanyak 5 kali keluarga dapat
kegiatan spiritual melakukan
b. Pukul kasur dan bantal memotivasi keluarga
serta memberikan kegiatan fisik
5 kali
pujian dan memberikan
c. Memberikan obat (6
obat, bicara yang
benar obat: jenis,
baik, kegiatan
guna,dosis,
spiritual serta
frekwensi,cara,
memberikan
kontinuitas minum obat)
pujian
d. Bicara yang baik
(Bicara dengan pelan-
pelan dan dengan nada
yang rendah, Berbicara
dengan sopan)
e. Kegiatan spiritual
(Bimbing pasien berdoa,
Bimbing pasien untuk
pergi ke gereja)
2. Berikan pujian kepada keluarga
SP 4 Keluarga :
Keluarga dapat Setelah 1 x interaksi
memahami follow up diharapkan keluarga 1. Jelaskan follow up (catatan 1. Menentukan
ke RSJ/PKN, tanda dapat perkembangan) klien ke tindakan selanjutnya
kambuh, rujukan memahamifollow up
RSJ/PKM 2. Meningkatkan
ke RSJ/PKN, tanda
2. Jelaskan tanda-tanda kambuh kognitif keluarga
kambuh, rujukan
selama perawatan klien di selama merawat
rumah : klien dengan PK.
a. Muka marah dan tegang 3. Memperoleh
b. Tatapan mata tajam penanganan lebih
c. Mengatup rahang lanjut, cepat dan
d. Marah tanpa sebab tepat.
e. Bicara kasar
f. Mengepalkan tangan
g. Merusak barang dan
benda
3. Segera hubungi pelayanan
kesehatan terdekat bila ada
gejala-gejala di atas (rujukan)
SP 4 Keluarga
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Anjurkan keluarga membantu
1. Dukungan sosial dari
membantu pasien interaksi pasien melakukan kegiatan
keluarga
melakukan diharapkan sesuai jadwal
mempercepat proses
kegiatan sesuai keluarga mampu 2. Anjurkan keluarga untuk
penyembuhan pasien
jadwal membantu pasien memberikan pujian kepada
2. Pujian dari keluarga
melakukan pasien ketika pasien dapat
akan memotivasi
kegiatan sesuai melakukan kegiatan sesuai
pasien untuk
jadwal jadwal yang dibuat.
melakukan kegiatan
yang terdapat
didalam jadwal
SP 5 Keluarga :
Setelah 1 x interaksi 1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Ketrampilan
Keluarga mampu diharapkan keluarga
merawat/melatih mampu dalam merawat dan melatih keluarga
pasien dengan latihan merawat/melatih pasien secara fisik mempercepat proses
fisik, memberikan pasien dengan
a. Tarik nafas dalam penyembuhan pasien
obat, latihan bicara latihan fisik,
sebanyak 5 kali 1. Pujian kepada
yang baik, kegiatan memberikan obat,
spiritual dan folow up verbal, kegiatan
b. Pukul kasur dan bantal keluarga dapat
serta memberikan spiritual dan folow 5 kali memotivasi keluarga
pujian.pada pasien upserta memberikan c. Memberikan obat (6
pujian benar obat: jenis,
guna,dosis,
frekwensi,cara,
kontinuitas minum obat)
d. Verbal (meminta,
mengungkapkan marah
dengan benar, dan
menolak dengan benar)
e. Kegiatan spiritual
(Bimbing pasien berdoa,
Bimbing pasien untuk
pergi ke gereja)
f. Jelaskan follow up ke
RSJ/PKN, tanda kambuh,
rujukan (Klien
memperhatikan perilaku
yang membahayakan dirinya
dan orang lain)
2. Berikan pujian kepada keluarga
SP 5 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah1 x Nilai kemampuan keluarga merawat Untuk mengetahui
Nama Klien : Ny T
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan
Pertemuan ke : Ke- 1
Waktu : Senin, 13 Juni 2022
Pukul : 08.00 WIB
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi pasien
1) Data Subjektif:
a) “Pasien mengatakan bahwa ia dendam dengan
mantan pacarnya karena selalu mengkhianatinya
dan jengkel dengan situasi itu dan ketika ia melihat
orang lain ia melihat orang lain itu adalah mantan
kekasihnya sehingga ia mengamuk dan berteriak-
teriak, berkata kasar dan sulit dikendalikan.
b) Keluarga pasien mengatakan bahwa setiap pasien
melihat orang lain ia melihat orang lain itu adalah
mantan kekasihnya sehingga ia mengamuk dan
berteriak-teriak
2) Data Objektif:
a) Pasien terlihat berteriak-teriak, berkata kasar seperti
orang kesurupan , dan tampak sangat marah
b) Pada saat pengkajian pasien terlihat mengepal
tangannya dengan tatapan yang tajam
b. Diagnosa Keperawatan :
Resiko Perilaku Kekerasan
c. Strategi pelaksanaan ke – 1 perilaku kekerasan
1) Identifikasi penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan,
akibat PK
2) Jelaskan cara mengontrol PK: fisik, obat, verbal, spiritual
3) Latihan cara mengontrol PK secara fisik: Tarik nafas dalam
dan pukul kasur dan bantal
4) Bimbing pasien untuk masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik
d. Rencana Tindakan Keperawatan
1) Identifikasi penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan,
akibat PK
a) Identifikasi penyebab perilaku kekerasan klien
b) Identifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
klien
c) Identifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan klien
d) Identifikasi akibat perilaku kekerasan yang
dilakukan klien
2) Jelaskan cara mengontrol PK: fisik, obat, verbal, spiritual
a) Jelaskan klien ada 4 cara mengontrol PK.
b) Fisik (nafas dalam dan memukul bantal/kasur)
c) Dengan obat (jelaskan 6 benar obat: jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)
d) Secara verbal (meminta, menolak dan marah dengan
baik)
e) Secara spiritual (sholat, wudhu, berdoa)
f) Beri kesempatan klien menjelaskan kembali 4 cara
mengontrol PK
g) Beri reinforcement positif
3) Latihan cara mengontrol PK secara fisik: Tarik nafas dalam
dan pukul kasur dan bantal
a) elaskan definisi nafas dalam dan memukul
bantal/Kasur
b) Jelaskan tujuan nafas dalam dan memukul
bantal/Kasur
c) Jelaskan cara mengontrol PK dengan nafas dalam
dan memukul bantal/Kasur
d) Demonstrasikan cara nafas dalam dan memukul
bantal/kasur (dilakukan oleh perawat terlebih
dahulu)
e) Demonstrasikan bersama-sama dengan klien cara
nafas dalam dan memukul bantal/Kasur
f) Beri kesempatan klien untuk demontrasi nafas
dalam dan memukul bantal/kasur secara mandiri
g) Beri reinforcement positif pada klien
4) Bimbing pasien untuk masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik
a) Bimbing klien untuk memasukkan latihan fisik
(napas dalam dan memukul bantal) ke dalam jadwal
kegiatan harian
2. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
1) Salam Teraupetik
“Selamat pagi mba r” ini pertama kalinya kita bertemu ya,
sebelumnya perkenalkan saya suster Yuni, mahasiswa
STIKES Bethesda Yogyakarta”.
2) Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan mba hari ini?” “Apakah semalam
tidurnya nyenyak?” “Apa yang sedang mba rasakan saat
ini?”
3) Kontrak
a) Topik
“Baiklah mba r, pada pertemuan pertama kita hari
ini bagaimana kalo kita berbicara tentang perasaan
marah mba, dan kita kana latihan cara mengontrol
rasa marah dan dendam mba dengan latihan secara
fisik : Tarik nafas dalam dan pukul Kasur dan
bantal”
b) Waktu :
“Mba R, untuk waktu mas mau berapa lama?”
bagaimana kalau 15 menit, apakah mba setuju?”
c) Tempat :
“Dimana kita bercakap-cakap tentang perasaan
marah/ kesal, ditempat ini atau tempat lain?”
bagaimana kalau didepan ruangan ini ya mba?.
b. Fase kerja
1) Identifikasi penyebab perilaku kekerasan
“ apakah yang menyebabkan mba semarah ini? Apakah
sebelumnya mba pernah marah? Kira-kira penyebabnya
apa?”
2) Identifikasi tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan
“ pada saat penyebab marah itu muncul ada tanda-tanda ga
mba? Apa yang mba rasakan? apakah kesal atau
bagimana?”
3) Identifikasi perilaku kekerasan yang pernah dilakukan
“ apa yang mba lakukan biasanya ketika marah?”
4) Identifikasi akibat PK
“ apakah setelah mba marah mba tau akibatnya?”
5) Menjelaskan cara mengontrol PK
“ baiklah mba, sekarang saya jelaskan cara mengontrol
marah dan emosi mba. Dengan cara nafas dalam dan
memukul bantal, komunikasi yang baik juga perlu, berdoa
dan jangan lupa minum obat”
6) Mengontrol perilaku kekerasan dengan secara fisik : Tarik
nafas dalam dan pukul Kasur dan bantal
“cara mengontrol perilaku kekerasan yang pertama adalah
nafas dalam dan memukul bantal. Tujuannya yaitu agar
perasaan kesal mba dan emosi mba tersalurkan dengan cara
nafas dalam dan memukul bantal dan tidak mencederai diri
sendiri dan orang lain”
“Caranya yaitu letakkan kedua tangan diperut kemudian
Tarik nafas Panjang lewat hidung, tahan sebentar lalu
perlahan-lahan dikeluarkan lewat mulut, lalu memukul
bantal”
“saya akan memberikan contoh( mendemostrasikan),
sekarang mba bias lakukan seperti yang saya contohkan”
7) Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik
“bagaimana kalua kita masukan latihan fisik nafas dalam
dan memukul bantal sebagai kegiatan harian bapak?”
c. Fase terminasi
1) Evaluasi subjektif dan objektif
a) Evaluasi subjektif
“ bagaimana perasaan mba setelah kita melakukan
kegiatan kita hari ini?”
b) Evaluasi objektif
“coba mba sebutkan cara mengontrol perilaku
kekerasan dan coba mba praktikan ulang yang
seperti sudah kita lakukan tadi”
2) Rencana tindak lanjut
“ mba, jika perasaan emosi mba muncul, mba bias
melakukan nafas dalam dan memukul bantal ya mba, mba
jangan lupa juga untuk melakukan latihan iniseperti jadwal
yang sudah ada ya”
3) Kontrak yang akan datang
a) Topik
“baik mba , bagaimana kalua kita latihan cara
mengontrol perilaku kekerasan dengan cara yang
kedua dipertemuan selanjutnya ?”
b) Tempat
“ tempatnya mba mau dimana? Bagaimana kalua
ditempat ini lagi?”
c) Waktu
“ mba mau jam berapa kita latiahnnya pertemuan
selanjutnya ? kira kira waktunya mau berapa lama
mba? Kalua 15 menit bagaimana, apakah setuju
mba?”