3. Latihan mengontrol
rangsangan
a. Jelaskan pada klien manfaat
penyaluran energi marah
b. Bantu klien memilih sendiri
cara marah yang adaptif
c. Bantu klien mengambil
keputusan untuk mengeluarkan
3. Setelah dilakukan energi marah yang adaptif.
interaksi selamad. Beri kesempatan pada klien
3X24jam, klien dapat untuk mendiskusikan cara yang
menentukan cara adaptif dipilihnya
menyalurkan energi
e. Anjurkan klien
marah dengan kriteria mempraktekkan cara yang
hasil : dipilihnya
a. Klien memilih cara f. Berikan reinforcement atas
adaptif untuk keberhasilan/kemajuan klien.
menyalurkan energi
g. Evaluasi perasaan klien
marah ( relaksasi, olah tentang cara yang dipilih dan
raga, berdoa, dll) telah dipraktekkan
b. Klien mampu
mendemonstrasikan cara 4. libatkan keluarga dalam
marah adaptif yang perawatan klien
dipilih a. identifikasi kultur, peran, dan
c. Klien mampu situasi keluarga dalam
mengungkapkan pengaruhnya terhadap perilaku
perasaannya setelah klien
mendemonstrasikan cara b. berikan informasi yang tepat
adaptif yang dipiihnya tentang penanganan klien
dengan perilaku marah
kekerasan
4. Setelah dilakukanc. ajarkan ketrampilan koping
interaksi dengan efektif yang digunakan untuk
keluarga selama penangannan klien perilaku
3X24jam, klien kekerasan
mendapat dukungan dari d. berikan konseling pada
keluarganya dengan keluarga
kriteria: e. bantu keluarga memilih untuk
a. Keluarga mengenal menentukan dalam penanganan
penanganan klien dengan klien dengan perilaku
perilaku kekerasan kekerasan
b. Keluarga dapat
f. fasilitasi pertemuan keluarga
menyebutkan dengan pemberi perawatan
penanganan klien dengan g. beri kesempatan pada keluarga
perilaku kekerasan untuk mendiskusikan cara yang
c. Keluarga memutuskan dipilih
memberikan bantuanh. anjurkan pada keluarga untuk
yang adaptif pada klien menerapkan cara yang dipilih
dengan perilaku
kekerasan
d. Keluarga menerapkan
cara yang dipilih untuk
membantu merubah
perilaku klien
e. Klien mampu
memanfaatkan dukungan
keluarga untuk merubah
perilakunya.
2. Isolasi sosial TUPAN :
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan,
Klien mampu
mendemostrasikan
keterlibatan sosial secara
mandiri dan mempunyai
sistem pendukung yang
daptat membantu
mengekspresikan
perasan dan pikirannya. 1. Tingkatkan sosialisasi
a. BHSP
TUPEN : Prinsip komunikasi terapeutik
1. Setelah dilakukan Pertahankan konsistensi sikap
interaksi selama 3x24 (terbuka, tepati janji, hindari
jam, klien dapat memulai kesan negatif)
interaksi denganorang Gunakan tahap-tahap interaksi
lain dengan kriteria hasil dengan tepat
: b. Observasi perilaku menarik
a. Klien mampu diri klien
memperkenalkan dirinya c. Kaji pengetahuan klien
dengan orang lain : tentang perilaku menarik
berjaba tangan, dirinya
menjawab salam, ada d. Diskusikan dengan klien hal-
kontak mata, dan hal yang menyebabkan klien
meluangkan waktu untuk menarik diri
duduk berdampingan e. Beri kesempatan kepada klien
dengan orang lain untuk menceritakan
b. Klien mau menyebutkan perasaannya terkait dengan
alasan menarik diri isolasi diri
c. Klien mauf. Dorong klien untuk membagi
mengutarakan masalah yang dihadapinya
masalahnya g. Dukung klien untuk jujur dan
menunjukkan identitas dirinya
dengan orang lain
h. Libatkan dalam TAKS
3. Tingkatkan sosialisasi
a. Bantu klien mengidentifikasi
kelebihan, hambatan, dan
3. Setelah dilakukan kesulitan dalam berkomunikasi
interaksi selama 3X24 dengan orang lain.
jam, klien b. Tingkatkan kesadaran klien
dapat
mengembangkan terhadap kelebihan dan
hubungan/interaksi sosial keterbatasan dalam
dengan kriteria hasil : berkomunikasi.
c. Dukung klien
a. Klien mau mengembangkan hubungan
melakukan yang telah terbina.
interaksi dengan d. Dukung klien dalam
perawat/petugas, kegiatan/aktivitas diruangan
teman/klien lain,e. Berikan reinforcement atas
dan keluarga. keberhasilan yang dicapai klien
b. Klien f. Libatkan klien TAKS
berpartisipasi
dalam 4. Modifikasi perilaku :
kegiatan/aktivitas keterampilan sosial
diruangan. a. Bantu klien mengidentifikasi
masalah-masalah interpersonal
yang menyebabkan kurangnya
berinteraksi dengan orang lain.
b. Dorong klien untuk
mengungkapkan perasaannya
4. Setelah dilakukan terkait dengan masalah
interaksi selama 3x24 lnterpersonal yang dihadapi.
jam, klien mampuc. Identifikasi
meningkatkan sosial ketrampilan/kemampuan sosial
secara mandiri dengan yang ingin difokuskan pada
kriteria hasil : latihan berinteraksi dengan
orang lain.
a. Klien mau dan d. Bantu klien menetapkan
mampu bekerja tahapan dan hal-hal yang ingin
sama dengan dicapai dalam melatih
orang lain. hubungan interaksi dengan
b. Klien bersikap orang lain.
ramah e. Dorong klien meningkatkan
c. Klien perhatian interaksi dengan orang lain
pada orang lain. disekitarnya.
d. Klien menempati f. Dorong klien mengikuti
janji. aktifitas diruangan
e. Klien maug. Libatkan klien dalam TAKS
membantu orang h. Rujuk klien untuk mengikuti
lain. aktifitas diruang rehabilitasi
f. Klien dapat
menggunakan 5. Tingkatkan keterlibatan
waktu luangnya keluarga
dengan aktivitas- a. Identifikasi kemampuan dan
aktivitas selama keterlibatan anggota keluarga
dalam perawatan. dalam perawatan klien
b. Kaji tingkat pengetahuan
keluarga tentang hal-hal dan
situasi yang berpengaruh
terhadap perawatan klien.
c. Berikan informasi yang tepat
tentang kondisi klien kepada
keluarga
5. Setelah dilakukand. Jelaskan kepada keluarga cara
interaksi selama 3X24 merawat klien dengan isolasi
jam, klien klien sosial
mendapat dukungan e. Jelaskan pentingnya
keluarga dan dapat keterlibatan keluarga dalam
memanfaatkan dukungan perawatan klien
tersebut untukf. Dorng keluarga untuk terlibat
mengekspresikan aktif dalam upaya perawatan
perasaan dan pikirannya klien
dengan kriteria hasil : g. Fasilitasi pertemuan klien
dengan keluarga secara priodik
a. Klien mendapat selam klien dirawat
dukungan
keluarga selama
dalam perawatan
b. Klien mampu
mengungkapkan
perasaannya,
keinginan dan
harapannya dari
dukungan
keluarganya
c. Klien dan
keluarga terlibat
aktif dalam upaya
perawatan
d. Secara periodik
dan teratur
keluarga
mengunjungi
klien selama
dalam perawatan
e. Keluaraga
mengerti dan
mampu
menjelaskan
kembali cara
perawatan klien
dengan isolasi
sosial
TUPAN :
Setelah dilakukan
tidakan keperawatan,
Klien mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi/makan
secara mandiri
TUPAN :
Setelah dilakukan
tidakan keperawatan,
Klien mampu
mempertahankan
penampilannya dan
mampu memenuhi
kebutuhan berpakaian
dan berhias secara Bantuan perawatan diri :
mandiri. berpakaian dan berhias :
a. Monitor kemampuan klien
TUPEN : dalam berpakaian dan berhias
Setelah dilakukan b. Identifikasi adanya
Defisit perawatan tindakan interaksi selama kemunduran sensori, kognitif,
diri : Toileting- 3X24 jam, klien mampu dan psikomotor yang
Eliminasi berpakaian secara tepat menyebabkan klien kesilitan
dengan criteria hasil : dalam berpakaian dan berhias
a. Klien mampu c. Diskusikan dengan klien
menggunakan pakaian kemungkinan adanya hambatan
dan berhias dengan tepat dalam berpakaian dan berhias
misalnya mempu d. Gunakan komunikasi/instruksi
memasang kancing baju yang mudah dimengerti klien
sendiri, menyisir rambut untuk mengakomodasi
dll keterbatasan kognitif klien
b. Klien mampu e. Sediakan baju dan sisir, jika
menggungkapkan mungkin bedak,parfu m dll
kepuasannya dalam f. Dorong klien untuk
berpakaian dan berrias mengenakan baju sendiri dan
c. Klien berpenampilan memasang kancing dengan
rapi benar
g. Berikan bantuan kepada klien
jika perlu.
h. Evaluasi perasan klien setelah
mampu berpkaian dan berhias.
i. Berikan reinforcement atas
keberhasilan klien berpakaian
dan berhias.
TUPAN :
Setelah dilakukan
tidakan keperawatan,
Klien mampu memenuhi
kebutuhan eliminasinya
secara benar dan
mandiri. Bantuan perawatan diri :
Toileting-Eliminasi :
TUPEN : a. Monitor kemampuan klien
Setelah dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan
tindakan interaksi selama eliminasi
3X24 jam, klien mampu b. Kaji adanya kemunduran
melakukan toileting- kemampuan klien ke kamar
eliminasi dengan benar, mandi
dengan kriteria hasil : c. Kaji keterbatasan klien dalam
a. Klien dapat pemenuhan eliminasi
menyebutkan d. Diskusikan dengan klien
keuntungan BAB/BAK keuntungan BAB/BAK
dikamar mandi/toilet dikamar mandi/toilet
b. Klien dapat
e. Diskusikan dengan klien
menyebutkan akibat akibat yang timbulkan bila
yang ditimbulkan bila BAB/BAK disembarang
BAB/BAK disembarang tempat
tempat f. Berikan instruksi yang singkat,
c. Klien dapat memutuskan jelas, dan mudah dimengerti
untuk BAB/BAK oleh klien.
dikamar mandi/toilet. g. Sediakan alat bantu (pispot,
d. Klien mampu urinal, dll).
menggunakan alat bantu h. Evaluasi perasaan klien.
(pispot, urinal, dll) i. Berikan reinforcement atas
keberhasilan klien menentukan
pilihan yang tepat dalam
pemenuhan eliminasinya.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN GANNGGUAN PERSEPSI SENSORI
HALUSINASI PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN
3. Resiko Tupan :
perilaku Setelah dilakukan tindakan
kekerasan keperawatan , klien tidak
melakukan tindakan
kekerasan, baik pada diri
sendiri, orang lain,
lingkungan maupun # Bantuan Kontrol Marah
kekerasan secara verbal. (Anger Control Assistance)
Tupen : a. Bina hubungan saling percaya
1. Setelah melakukan interaksi Prinsip komunikasi
dengan klien 2xpertemuan, terapeutik
klien dapat mengenal tanda- Pertahankan sikap konsisten :
tanda akan terjadi perilaku menepati janji, sikap terbuka,
kekerasan dengan kongruen, hindari sikap
indikator/kriteria hasil : nonverbal yang dapat
menimbulkan kesan negatif.
a. Klien mampu menyebutkan
b. Observasi tanda-tanda perilaku
tanda-tanda akan melakukan kekerasan pada klien
kekerasan , seperti perasaan
c. Bantu klien mengidentifikasi
ingin marah, jengkel, ingin tanda-tanda perilaku kekerasan :
merusak dan memukul - Emosi : jengkel, marah,
b. Klien bersedia melaporkan perasaan ingin
pada petugas kesehatan saat merusak/memukul
muncul tanda-tanda akan
- Fisik : mengepalkan tangan,
melakukan kekerasan muka marah, mata melotot,
c. Klien melaporkan pada pandangan tajam, rahang
petugas kesehatan setiap tertutup.
muncul tanda-tanda akan
- Sosial : kasar pada orang lain
melakukan kekerasan. - Intelektual : mendominasi
- Spiritual : lupa dengan Tuhan
d. Jelaskan pada klien tentang
respon marah.
e. Dukung dan fasilitasi klien
2. Setelah berinteraksi dengan untuk mencari bantuan saat
klien 3xpertemuan, klien muncul marah.
dapat mengendalikan # Bantuan Kontrol Marah
perilaku aggress/amuk, (Anger Control Assistance).
dengan indikator/kriteria
a. Bantu klien mengidentifikasi
hasil : waktu dan situasi yang memicu
a. Klien menyebutkan waktu perilaku kekerasan amarah,
dan situasi yang memicu jengkel, karena kebutuhan tidak
terjadi perilaku kekerasan. terpenuhi
b. Klien menahan ledakan
b. Diskusikan bersama klien
kemarahan/perilaku pengaruh negatif perilaku
kekerasan yang dapat kekerasan terhadap dirinya,
membahayakan dirinya. orang lain dan lingkungan.
c. Klien mempraktekkan
c. Jelaskan pada klien cara
penyaluran energi positif mengeluarkan energi marah dan
dari perilaku atau perilaku kekerasan secara
kekerasan/marah adaftif dan kontruktif.
d. Klien minum obat sesuai
- Kegiatan fisik : olah raga,
dengan program terapi melakukan kegiatan sehari-hari
dokter. seperti membersihkan rumah
e. Klien dapat menyebutkan dan kegiatan fisik yang positif,
manfaat minum obat untuk relaksasi.
kontrol marah. - Kegiatan spiritual : berdoa,
melakukan ibadah.
- Sosial : meminta sesuatu
kepada orang lain dengan cara
yang baik sehingga orang lain
tidak tersinggung.
d. Jelaskan pada klien manfaat
minum obat untuk membantu
mengendalikan marah/perilaku
kekerasan.
e. Berikan reinforcement untuk
ekspresi marah yang tepat.
f. Libatkan klien dalamTAK SP :
PK