Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.

S DENGAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Disusun Oleh :
 SHARA
 G3A019188
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.S DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Tanggal pengkajian : 20 juli 2020


Identitas klien
Nama : Tn. S
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 25 thun
Agama : islam
Suku pendidikan : SLTA
Pekerjaan : petani
 Keluhan utama
Mengamuk
 Factor responsisi
 Pesien belum perna mengalami gangguan juwa
 Pasien tidak memiliki pengobatan sebelumnya
 Pasien tidak perna mengalami aniyaya fisik, aniaya seksual, penolakan,
kekerasan, dalam keluarga baik sebgai pelaku, korban maupun saksi
 Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
 Pasien tidak memiliki pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
 Stressor presipitasi
Pasien mengatakan apabila mengingat kejadian 2 hari sebelum di kaji pasien
kesal dan marah-marah serta memukul meja karena pasien baru saja pulang
dari sawah masi lelah tetapi lansung di perintah ibunya bere-beres rumah
 Fisik
 Tanda-tanda vital : TD=110/80, N= 80 x/mnit, S = 36,7, R= 20
Status mental
1. Penampilan : menggunakan pakaian tidak rapi, baju terlihat miring dan celana panjang sebelah

 Pembicaraan : cara bicara pasien lancer dan jelas


 Aktivitas motoric : pasien terlihat lesu

 Alam perasaan : sedih, paien merasa sedih, mata sayup sering melamun

 Efek : pasien menjawab semua pertanyaan perawat tetapi tidak melontarkan pertanyyan balik untuk
perawat.

 Interaksi selama wawancara : pasien kooperatif dan menjawab semua pertanyaan perawat, paien dapat
mempertahankan kontak mata
 Persepsi : tidak memiliki gangguan persepsi
 Proses piker : pasien mapu menjawab pertanyaan yang di ajukan dengan jelas
 Isi piker : pasien tidak memiliki gangguan isi piker
 Tingkat kesadaran : pasien sdar penuh dan tidak memiliki gangguan orientasi waktu, tempat, dan orang
DATA MASALAH

Subjektif :
 Pasien mengatakan ketika mengingat kejadian di rumah pasien Resiko mencederai diri sendiri,
merasa kesal dan marah-marah
Objektif : orang lain, dan lingkungan
 Pasien tampak tegang dan suara keras
 Mata melotot
 Pasien tampak memulul meja

Subjektif :
 Pasien mengatakn merasa malu karena masi tinggal dengan Harga diri rendah
ayahnya dan belum menikah
Objektif :
 Pasien kadang tampak diam

Subjektif :
 Pasien mengatakan ketika mengingat kejadian di rumah pasien Resiko perilaku kekerasan
merasa kesal dan marah-marah
Objektif :
 Pasien tampak tegang dan suara keras
 Mata melotot
 Pasien tampak memulul meja
POHON MASALAH Daftar diagnose keperawatan

Resiko mencederai diri Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan
sendiri, orang lain, lingkungan
dan lingkukangan
Resiko perilaku kekerasan

Esiko perilaku kekerasan Harga diri rendah

Harga diri rendah


Rencana keperawatan
diagnosa tujuan Criteria hasil intervensi
Resiko perilaku TUM : 1. Klien mau membalas salam 1. beri salam panggil nama
kekerasan Klian dapat 2. Klien mau menjabat tangn 2. sebutkan nama perawat
melanjudkan peran 3. Klien mau menyebut nama sambil berjaba tangan
sesuai dengan 4. Klien mau tersenyum 3. jelaskan maksud hubungan
tanggung jawab 5. Klien mau kontak mata interaksi
TUK 1 : 6. Klien mau mengetaui nama 4. jelaskan kontrak yang akan
Klien dapat membina perawat di bahas
hubungan saling 5. beri rasa aman dan simpati
percaya 6. lalukan kontak mata yang
singkat tapi sering
 

  TUK 2 : 1. Klien mengungkapkan 1. Beri kesempatan untuk


Klien dapat perasaanya mengungkapkan perasaan
mengidentifikasi 2. Klien dapat mengungkapkan 2. Bantu klien klien untuk
kemampuan penyebab penyebab perasaan marah mengungkap penyebab
kekerasan dari lingkungan atau orang perasaan jengkel /kesal
lain
  TUK 3: 1. Klien mampu mengungkapkan 1. Anjurkan klien mengungkapkan
Klien dapat perasaan marah dan jengkel apa yang di alami dan di rasakan
mengidentifikasi perilaku 2. 2. Klien dapat menyimpulkan saat marah
tanda-tanda kekerasan tanda-tanda marah yang di 2. 2. Observasi tanda-tanda
alami perilaku kekerasan pada klien

  TUK 4 : 1. Klien dapat mengungkapkan 1. Anjurkan klien untuk


Klien dapt perilaku kekerasan yang biasa di mengungkapkan perilaki
mengidentidikasi perilaku lakukan kekerasan yang biasa di lakukan
kekerasan yang biasa di 2. Klien dapat bermain peran dan klien
lakukan perilaku kekerasan yang biasa di 2. Bantu klien bermain peran sesuai
lakukan dengan perilaku kekerasan yang
3. Klien dapat mengetahui cara yang biasa di lakukan
biasa di lakukan untuk 3. Bicarakan dengan klien apakan
menyelesaikan masalah dengan cara yang di lakukan
masalahnya selesai
  TUK 5 : 1. Klien dapat menyelesaikan 1. Bicara akibat dan cara yang di
Klien dapat akibat dari carayang di gunakan lakukan klien
mengidentifikasi akibat  Akibat pada klien sendiri 2. Bersama klien menyimpulkan
perilaku kekerasan  Akibat pada orang lain akibat cara yang di lakukan
 Akibat pada lungkungan oleh klien
3. Tanya pada klien apakah ia
ingin mempelajari cara yang
baru dan yang sehat
 

  TUK 6 : 1. klien dapat menyebutkan contok 1. Bantu klien memilih cara yang
Klien dapat pencegahan perilaku kekerasan paling tepat untuk klien
mendemostrasikan cara secara : 2. Bantu klien mengidentifikasi
mengontrol perilaku -fisik : Tarik nafas dalam, manfaat cara yang telah di pilih
kekerasan olahraga, memukul bantal 3. Bantu klien untuk
- verbal : mengatakan secara menstimulasikan cara tersebut
lansung dengan tidak mnyakiti atau dengan role play
2. klien dapat mendemostrasikan 4. Beri reinfor coment positif atas
cara fisik (memukul bantal) untuk keberhasilan klien
mencegah perilaku kekerasan menstimulasikan cara tersebut
  5. Anjurkan klien untuk
menggunakan cara yang di
pelajari saat jenkel atau marah
 
implemenstasi
Implementasi Evaluasi
Subjektif : S ; pasien mengatakan senang berkenalan dengan perawat
 Klien mengatakn ketika mengingat kejadian di rumah yang mengajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan,
pasien selalu kesal dan marah-marah penyebap, tanda, dan gejala , akibat, dan cara mengontrol
Objektif : marah secara fisik
 Pasien tampak tegang dengan suaara keras  
 Pasien tampak memukul meja O : - klien mampu berjaba tangan
 Mata melotot - Klien mau bercerita tentang dirinya
Diagnose : resiko perilaku kekerasan  
Tindakan : SP 1 A : - pasien mapu membina hubungan saling percaya
1. Membina hubungan saling percaya - Pasien mampu mengidentifikasi penyebap resiko perilaku
2. Mengidentifikasi penyebap perilaku kekerasan kekerasan
3. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan - Pasien mampu mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku
4. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang di lakukan kekerasan
5. Mengidentifikasi akibat resiko perilaku kekerasan - Pasien mampu mengidentifikasi perilaku kekerasan yang
6. Malatih satu cara mengontrol marah secara fisik di lakukan
(tehnik nafal dalam dan pukul bantal) - Pasien mampu mengidentifikasi akibat resiko perilaku
  kekerasan yang di lakukan
  - Pasien mampu mengikuti cara latihan mengontrol marah
RTL perawat : secara fisik (tehnuk nafas dalam dan pukul bantal )
Lanjudkan SP 2 P : memotivasi pasien untuk mengulang SP 1
Implementasi Evaluasi
  S : pasien mengatakan senang bertemu kembali
Subjektif : dengan perawat karena akan di ajarkan latihan
 Klien mengatakn ketika mengingat kejadian di mengungkapkan rasa marah secara verbal
rumah pasien selalu kesal dan marah-marah  
Objektif : O:
 Pasien tampak tegang dengan suaara keras - Klien mampu berjaba tangan
 Pasien tampak memukul meja - Klien mengikuti latihan mengungkapkan rasa
 Mata melotot marah
  A:
Diagnose : perilaku kekerasan - Pasien mampu mengungkapkan rasa marah
Tindakan SP 2 secara verbal
- Melatih pasien mengungkapkan rasa marah  
secara verbal : menolak dengan baik, meminta P : memotivasi pasien untuk mengulangi SP 2
dengan baik, mengungkapkan perasaaan
dengan baik
 
RTL perawat :
Lanjudkan SP 3

Anda mungkin juga menyukai