S DENGAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN
Disusun Oleh :
SHARA
G3A019188
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.S DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
Alam perasaan : sedih, paien merasa sedih, mata sayup sering melamun
Efek : pasien menjawab semua pertanyaan perawat tetapi tidak melontarkan pertanyyan balik untuk
perawat.
Interaksi selama wawancara : pasien kooperatif dan menjawab semua pertanyaan perawat, paien dapat
mempertahankan kontak mata
Persepsi : tidak memiliki gangguan persepsi
Proses piker : pasien mapu menjawab pertanyaan yang di ajukan dengan jelas
Isi piker : pasien tidak memiliki gangguan isi piker
Tingkat kesadaran : pasien sdar penuh dan tidak memiliki gangguan orientasi waktu, tempat, dan orang
DATA MASALAH
Subjektif :
Pasien mengatakan ketika mengingat kejadian di rumah pasien Resiko mencederai diri sendiri,
merasa kesal dan marah-marah
Objektif : orang lain, dan lingkungan
Pasien tampak tegang dan suara keras
Mata melotot
Pasien tampak memulul meja
Subjektif :
Pasien mengatakn merasa malu karena masi tinggal dengan Harga diri rendah
ayahnya dan belum menikah
Objektif :
Pasien kadang tampak diam
Subjektif :
Pasien mengatakan ketika mengingat kejadian di rumah pasien Resiko perilaku kekerasan
merasa kesal dan marah-marah
Objektif :
Pasien tampak tegang dan suara keras
Mata melotot
Pasien tampak memulul meja
POHON MASALAH Daftar diagnose keperawatan
Resiko mencederai diri Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan
sendiri, orang lain, lingkungan
dan lingkukangan
Resiko perilaku kekerasan
TUK 6 : 1. klien dapat menyebutkan contok 1. Bantu klien memilih cara yang
Klien dapat pencegahan perilaku kekerasan paling tepat untuk klien
mendemostrasikan cara secara : 2. Bantu klien mengidentifikasi
mengontrol perilaku -fisik : Tarik nafas dalam, manfaat cara yang telah di pilih
kekerasan olahraga, memukul bantal 3. Bantu klien untuk
- verbal : mengatakan secara menstimulasikan cara tersebut
lansung dengan tidak mnyakiti atau dengan role play
2. klien dapat mendemostrasikan 4. Beri reinfor coment positif atas
cara fisik (memukul bantal) untuk keberhasilan klien
mencegah perilaku kekerasan menstimulasikan cara tersebut
5. Anjurkan klien untuk
menggunakan cara yang di
pelajari saat jenkel atau marah
implemenstasi
Implementasi Evaluasi
Subjektif : S ; pasien mengatakan senang berkenalan dengan perawat
Klien mengatakn ketika mengingat kejadian di rumah yang mengajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan,
pasien selalu kesal dan marah-marah penyebap, tanda, dan gejala , akibat, dan cara mengontrol
Objektif : marah secara fisik
Pasien tampak tegang dengan suaara keras
Pasien tampak memukul meja O : - klien mampu berjaba tangan
Mata melotot - Klien mau bercerita tentang dirinya
Diagnose : resiko perilaku kekerasan
Tindakan : SP 1 A : - pasien mapu membina hubungan saling percaya
1. Membina hubungan saling percaya - Pasien mampu mengidentifikasi penyebap resiko perilaku
2. Mengidentifikasi penyebap perilaku kekerasan kekerasan
3. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan - Pasien mampu mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku
4. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang di lakukan kekerasan
5. Mengidentifikasi akibat resiko perilaku kekerasan - Pasien mampu mengidentifikasi perilaku kekerasan yang
6. Malatih satu cara mengontrol marah secara fisik di lakukan
(tehnik nafal dalam dan pukul bantal) - Pasien mampu mengidentifikasi akibat resiko perilaku
kekerasan yang di lakukan
- Pasien mampu mengikuti cara latihan mengontrol marah
RTL perawat : secara fisik (tehnuk nafas dalam dan pukul bantal )
Lanjudkan SP 2 P : memotivasi pasien untuk mengulang SP 1
Implementasi Evaluasi
S : pasien mengatakan senang bertemu kembali
Subjektif : dengan perawat karena akan di ajarkan latihan
Klien mengatakn ketika mengingat kejadian di mengungkapkan rasa marah secara verbal
rumah pasien selalu kesal dan marah-marah
Objektif : O:
Pasien tampak tegang dengan suaara keras - Klien mampu berjaba tangan
Pasien tampak memukul meja - Klien mengikuti latihan mengungkapkan rasa
Mata melotot marah
A:
Diagnose : perilaku kekerasan - Pasien mampu mengungkapkan rasa marah
Tindakan SP 2 secara verbal
- Melatih pasien mengungkapkan rasa marah
secara verbal : menolak dengan baik, meminta P : memotivasi pasien untuk mengulangi SP 2
dengan baik, mengungkapkan perasaaan
dengan baik
RTL perawat :
Lanjudkan SP 3