Anda di halaman 1dari 13

KASUS 4 (EKO YUMANTORO)

Nn. K (27 Tahun) dibawa ke RSJ W setelah di rumah melempari rumah tetangga dengan batu. Nn.
K mengatakan bahwa dia tersinggung dengan tetangganya itu karena selalu menghina ibunya yang
janda dan muskin saat acara pernikahan adiknya. Saat dikaji, Nn. K tampak emosi, berdiam diri lalu
tiba-tiba bangkit dan menggebrak pintu kamar.
1. Tentukanlah masalah keperawatan utama dari kasus tersebut?
2. Buatlah pohon masalah sesuai masalah utama (core problem)?
3. Tuliskan data subjektif dan data objektif untuk menegakkan masalah keperawatan
4. Tuliskan intervensi dari masalah keperawatan
5. Buat SP 2 dr masalah keperawatan utama dan lakukan interaksi saat ujian online
berlangsung
6. Tuliskan implementasi dan SOAP dari masalah keperawatan tersebut
7. Memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian

1. Masalah Keperawatan Utama

Data:
 Nn. K melempari rumah tetangga dengan batu
 Nn, K mengatakan merasa tersingung dengan tetangganya itu, karena selalu menghina
ibunya yang janda dan miskin saat acara pernikahan adiknya.
 Nn K tampak emosi berdiam diri, lalu tiba-tiba bangkit dan menggebrak pintu kamar.
Masalah keperawatan utama :
1. Resiko Perilaku Kekerasan berhubungan dengan koping yang tidak efektif
2. Risiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan berhubungan dengan perilaku
kekerasan

2. Pohon Masalah

Risiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan


(Nn. K melempar rumah tetangga dengan batu dan tiba-tiba menggebrak meja saat pengkajian)

Risiko Perilaku Kekerasan


(Nn K tampak berdiam diri dan emosi saat pengkajian)

Koping yang tidak efektif


(Ny, Knmengatakan merasa tersingung dengan tetangganya itu, karena selalu menghina ibunya
yang janda dan miskin saat acara pernikahan adiknya.)

3. Analisa Data
DS:
 Ny, K mengatakan merasa tersingung dengan tetangganya itu, karena selalu
menghina ibunya yang janda dan miskin saat acara pernikahan adiknya
 Ny K melempari rumah tetangganya dengan batu.
DO:
 Nn K tampak emosi saat pengkajian
 Nn. K tiba-tiba bangkit dan menggebrak meja

4. Intervensi

Diagnosa 1 : Risiko Perilaku Kekerasan

TUM : Perilaku kekerasan tidak terjadi

TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya

Kriteria Hasil: Klien menunjukan wajah cerah, tersenyum, mau

berkenalan, kontak mata ada, mau menceritakan perasaan yang

dirasakan, mau menceritakan masalahnya.

Intervensi : Bina hubungan saling percaya dengan :

1. Beri salam setiap interaksi

2. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat, dan tujuan

perawat berkenalan.

3. Tanyakan dan panggilan kesukaan klien.

4. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali

berinteraksi.

5. Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien.

6. Buat kontrak interaksi yang jelas.

7. Dengarkan degan penuh perhatian ekspresi perasaan klien.


TUK 2: Klien mampu mengidentifikasi penyebab risiko perilaku kekerasan

yang dilakukan.

Kriteria Hasil : Klien dapat menceritakan penyebab perasaan baik diri sendiri maupun
lingkungan.
Intervensi : Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya :
1. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya.

2. Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan

jengkel/kesal.

TUK 3 : Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan.

Kriteria Hasil : Klien dapat menceritakan tanda - tanda saat terjadi perilaku

kekerasan yaitu tanda fisik : mata merah, tangan mengepal, ekspresi tegang.

Tanda emosional : perasaan marah, bicara kasara. Tanda sosial : bermusuhan

yang dialami saat perilaku kekerasan.

Intervensi : Bantu klien mengungkapkan tanda - tanda perilaku kekerasan

yang lainnya:

1. Motivasi klien menceritakan kondisi fisik (tanda -tanda fisik)

2. Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya ( tanda -tanda

emosional ) saat terjadi perilaku kekerasan.

3. Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang

lain ( tanda – tanda sosial ) saat terjadi perilaku kekerasan.

TUK 4: Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang pernah

dilakukannya.

Kriteria Hasil: Klien mampu menjelaskan :

a. Jenis – jenis ekspresi kemarahan yang selama ini dilakukan.

b. Perasaannya saat melakukan kekerasan.

c. Efektivitas bicara yang dipakai dalam menyelesaika masalah.

Intervensi :Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang selama ini

dilakukannya:
1. Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindakan kekerasan

yang selama ini dilakukannya.

2. Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah tindakan

kekerasan tersbut terjadi.

3. Diskusikan apakah dengan tindakan kekerasan yang

dilakukannya masalah yang dialami teratasi.

TUK 5 : Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan

Kriteria Hasil: Klien dapat menjelaskan akibat tindakan perilaku kekerasan

yang dilakukannya :

a. Diri sendiri : luka, dijauhi teman dll.

b. Orang lain/keluarga:luka, tersinggung, ketauktan dll.

c. Lingkungan : barang atau benda rusak dll.

Intervensi: Diskusikan dengan klien akibat negatif ( kerugian ) cara yang

dilakukan pada :

1. Diri sendiri
2. Orang lain/ keluarga
3. Lingkungan

TUK 6 : Klien dapat mengidentifikasi cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan
Kriteria Hasil : Klien dapat melakukan cara- cara sehat mengungkapkan marah.
Intervensi : Diskusikan dengan klien :
1. Apakah klien mampu mempelajari cara baru mengungkapkan

marah yang sehat.

2. Jelaskan berbagai alternative pilihan untuk mengungkapkan

marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien.

3. Jelaskan cara – cara sehat untuk mengungkapkan marah :

a. Cara fisik : nafas dalam, pukul bantal atau kasur, atau

olahraga

b. Verbal : mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal

kepada orang lain.


c. Sosial : latihan asertif dengan orang lain.

d. Spiritual : sembahyang/ doa, zikir, meditasi dsb.

TUK 7 : Klien dapat mendokumentasikan cara sosial untuk mencegah perilaku

kekerasan.

Kriteria Hasil: Klien memperagakan cara mengontrol perilaku kekerasan :

a. Fisik : tarik nafas dalam, memukul bantal/ kasur.

b. Verbal : mengungkapkan rasa kesal atau jengkel kepada

orang lain tanpa menyakiti.

c. Spiritual : zikir/doa, meditasi sesuai agamanya.

Intervensi:Latih klien memperagakan cara yang dipilih :

1. Peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih.

2. Jelaskan manfaat cara tersebut.

3. Anjurkan klien menirukan peragaan yang sudah dilakukan.

4. Beri penguatan pada klien, perbaiki cara yang masih belum

sempurna.

5. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat

marah/ jengkel.

TUK 8: Klien mendemonstrasikan kepatuhan minum obat untuk mencegah

perilaku kekerasan.

Kriteria Hasil: Klien mampu menjelaskan :

a. Manfaat minum obat.

b. Kerugian tidak minum obat.

c. Nama obat.

d. Bentuk dan warna obat.

e. Dosis yang dibrikan kepadanya.

f. Waktu pemakaian
g. Cara pemakaian

h. Efek yang dirasakan

i. Klien mampu menggunakan obat sesuai program

Intervensi:

1. Jelaskan jenis-jenis obat yang diminum pada klien dan keluarga

2. Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian berhenti minum obat tampa

seijin dokter

3. Jelaskan prinsip benar minum obat ( Baca nama yang tertera pada botol obat,

dosi obat, waktu dan cara pemberian)

4. Anjurkan klien minum obat tepat waktu

5. Anjurkan klien melaporkan pada perawat atau dokter jika merasa efek tidak

mnyenangkan.

6. Beri pujian jika klien minum obat dengan benar.

5 SP 2 (PK)

A.    PROSES KEPERAWATAN
1.  Kondisi klien
Klien tenang, kooperatif, ada kontak mata saat berbicara.
2.  Diagnosa Keperawatan
      Risiko perilaku kekerasan
3.   Tujuan khusus
a. Melatih cara  mencegah/ mengontrol perilaku kekerasan secara fisik kedua
b. Mengevaluasi latihan nafas dalam
c. Melatih cara fisik ke 2: pukul kasur dan bantal
d. Menyusun jadwal kegiatan harian cara kedua
4.   Tindakan Keperawatan
SP 2 klien :
Membantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik ke dua
(evaluasi latihan nafas dalam, latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik
ke dua : pukul kasur dan bantal), menyusun jadwal kegiatan  harian cara ke dua.

B.    STRATEGI  PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1.   Fase Orientasi
“ Assalamu’alaikum Nn K , masih ingat nama saya” bagus Nn. K ,,,ya saya Eko”
“sesuai dengan janji saya kemarin, sekarang saya datang lagi.
“Bagaimana perasaan anda saat ini, adakah hal yang menyebabkan anda
marah?”
“Baik, sekarang kita akan belajar cara mengendalikan perasaan marah dengan    
kegiatan fisik untuk cara yang kedua.”
“ mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?”
“ Dimana kita bicara? Bagaimana kalau di ruang tamu ini ya Nn K”

2. Fase Kerja
“ Kalau ada yang menyebabkan Nn.K marah dan muncul perasaan kesal, selain
nafas dalam Nn. K dapat memukul kasur dan bantal.”“ Sekarang mari kita
latihan memukul bantal dan kasur mari ke kamar Nn. K? Jadi kalau nanti mba
kesal atau marah, Mba langsung kekamar dan lampiaskan marah mba tersebut
dengan memukul bantal dan kasur.Nah coba lakukan memukul bantal dan
kasur, ya bagus sekali mba melakukannya!”“ Nah cara ini pun dapat dilakukan
secara rutin jika ada perasaan marah, kemudian jangan lupa merapikan tempat
tidur Ya!”

3. Fase Terminasi      
“ Bagaimana perasaan Nn. K setelah latihan cara menyalurkan marah tadi?”“
Coba Mba sebutkan ada berapa cara yang telah kita latih? Bagus!”
“ Mari kita masukkan kedalam jadwal kegiatan sehari-hari Mba. Pukul berapa
ibu mau mempraktikkan memukul kasur/bantal?
Bagai mana kalau setiap bangun tidur? Baik jadi jam 5 pagi dan jam 3 sore, lalu
kalau ada keinginan marah sewaktu-waktu gunakan kedua cara tadi ya Mba.“
sekarang Mba istirahat, 2 jam lagi kita ketemu ya , kita akan belajar
mengendalikan marah dengan belajar bicara yang baik. Sampai
Jumpa!”    Assalamu’alaikum
Implementasi dan SOAP

Hari/tanggal DX/ Implementasi Evaluasi Nama /Paraf


SP
1/S - Mengevaluasi S:Klien mengatakan eko
P2 teknik mengontrol masih sering merasa
marah dengan emosi tetapi bisa
menarik nafas ditahan dengan
dalam menarik nafas dalam
- Mengajarkan beberapa kali.
teknik O :Klien tampak lebih
mengalihkan tenang saat diajarkan
marah dengan teknik memukul
memukul bantal bandatdan kasur, klien
dan kasur juga dapat
- Membuat kontrak mempraktekan teknik
untuk pertemuan relaksasi napas dalam.
selanjutnya A: SP 2 belum
tercapai,
P: Ulangi dan
pertahankan SP.2
K: Klien diminta
mempertahankan
teknik mengendalikan
marah yang sudah
diajarkan
Jadwal Kegiatan Harian
a.
5.

Anda mungkin juga menyukai