Disusun Oleh :
Samratul Qalbi Assani (P07120421081)
A. Masalah Utama :
Perilaku Kekerasaan
Marah sendiri merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap
kecemasan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai suatu
ancaman ( stuart dan Sundeen,1995). Perasaan marah sendiri merupakan suatu hal
yang wajar sepanjang perilaku yang dimanifestasikan berada pada rentang adaptif.
Data subyektif :
a. Mengeluh merasa terancam
b. Mengungkapkan perasaan tak berguna
c. Mengungkapkan perasaan jengkel
d. Mengungkapkan adanya keluhan fisik, berdebar-debar, merasa tercekik, sesak
dan bingung.
2. Penyebab
Faktor pencetus terjadinya perilaku kekeasaan dapat bersumber dari klien
lingkungan dan orang lain. Lingkungan yang ribut,padat dan sering menerima
kritikan yang mengarah pada penghinaan kehilangan orang yang dicintai,
kehilangan pekerjaan. Kondisi harga diri klien yang rendag yang diakibatkan
karena persepsi yang keliri terhadap penyakit fisik yang diderita, keputusasaan ,
ketidakberdayaan dan percaya diri yang kurang merupakan hal-hal yang dapat
menimbulkan perilaku kekerasan. .
Harga diri rendah adalah suatu perasaan yang negatif terhadap diri sendiri,
termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan.
(Budi Ana Keliat, 1999)
- Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan
terhadap penyakit
- Rasa bersalah terhadap diri sendiri
- Merendahkan martabat sendiri, merasa tidak mampu
- Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
- Percaya diri kurang
- Mencederai diri
3. Akibat
Akibat dari perilaku kekerasaan adalah keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik kepada diri sendiri, orang
lain dan lingkungan.
Data Obyektif :
a. Wajah tegang dan merah
b. Mondar-mandir
c. Mata melotot, rahang menutup
d. Tangan mengepal
e. Keluar keringat banyak
f. Mata merah
C. Pohon Masalah
D. Masalah Keperawatan Dan Data Yang Perlu Dikaji
1. Masalah keperawatan:
a. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b. Perilaku kekerasan/amuk
c. Gangguan Harga Diri : Harga Diri Rendah
Data Objektif :
Mata merah, wajah agak merah.
Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak, menjerit,
memukul diri sendiri/orang lain.
Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
Merusak dan melempar barang-barang.
Data Obyektif :
Mata merah, wajah agak merah.
Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.
Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
Merusak dan melempar barang-barang.
Data obyektif :
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.
E. Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku kekerasan
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
F. Rencana Tindakan
Diagnosa 1: perilaku kekerasan
TujuanUmum: Klien terhindar dari mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
Tujuan Khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Tindakan:
1.1. Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, empati, sebut nama
perawat dan jelaskan tujuan interaksi.
1.2. Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai.
1.3. Bicara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang.
3. Klien mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan untuk diri sendiri
dan keluarga
Tindakan:
3.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3.2 Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke
rumah