Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

a. Kasus (Masalah Utama)


Perilaku kekerasan/amuk

b. Proses Terjadinya Masalah


Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,
orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan
perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif (Towsend,1998)
Perilaku kekerasan/amuk dapat disebabkan karena frustasi, takut,
manipulasi atau intimidasi. Perilaku kekerasan merupakan hasil konflik
emosional yang belum dapat diselesaikan. Perilaku kekerasan juga
menggambarkan rasa tidak aman, kebutuhan akan perhatian dan
ketergantungan pada orang lain.
Pada klien gangguan jiwa, perilaku kekerasan dapat disebabkan adanya
perubahan sensori persepsi berupa halusinasi baik dengar, visual maupun
lainnya. Klien merasa diperintah oleh suara-suara atau bayangan yang
mengejeknya. Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-
tindakan berbahaya bagi dirinya, orang lain maupun lingkungan, seperti
menyerang orang lain, memecahkan perabot, membakar rumah dan lain-lain.

c. Pohon Masalah

Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

Perilaku kekerasan/amuk

Perubahan persepsi sensori : halusinasi….


d. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji
a. Masalah keperawatan
1. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
2. Perilaku kekerasan/amuk
3. Perubahan persepsi sensori : halusinasi….
b. Data yang perlu dikaji
1. Data Subjektif
a. Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang
b. Klien suka membentak dan menyerang orang yang
mengusiknya jika sedang kesal atau marah
c. Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya
2. Data Objektif
a. Mata merah, wajah agak merah
b. Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai
c. Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam
d. Merusak dan melempar barang-barang

e. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
perilaku kekerasan/amuk
2. Perilaku kekerasan/amuk berhubungan dengan perubahan persepsi
sensori : halusinasi….

f. Rencana Tindakan Keperawatan


a. Tujuan umum : klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan
b. Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1.1. Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, empati,
perkenalan dan jelaskan tujuan interaksi
1.2. Beri perhatian dan penghargaan : temani klien walau tidak
menjawab
1.3. Bicara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang

2. Klien dapat mengidentifikasikan penyebab perilaku kekerasan


Tindakan :
Beri kesempatan mengungkapkan perasaan
Bantu klien mengungkapkan perasaan jengkel / kesal
Dengarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien
dengan tenang

3. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan


Tindakan :
Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan
dirasakan saat jengkel atau kesal
Observasi tanda perilaku kekerasan
Simpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel/kesal yang dialami
klien

4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa


dilakukan
Tindakan :
Anjurkan klien mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan
Bantu klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan
Tanyakan apakah dengan tindakan seperti itu dapat menyelesaikan
masalah

5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan


Tindakan :
Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan
Bersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang digunakan
Tanyakan apakah klien ingin mempelajari cara baru yang sehat

6. Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespon


terhadap kemarahan
Tindakan Beri pujian jika mengetahui cara lain yang sehat
Diskusikan cara lain yang sehat. Secara fisik : tarik napas dalam
jika sedang kesal, berolahraga, memukul bantal/kasur
Secara verbal : katakan bahwa anda sedang marah atau
kesal/tersinggung.
Secara spiritual : berdoa,: ibadah, memohon kepada Tuhan untuk
diberi kesabaran

7. Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol perilaku kekerasan


Tindakan :
Bantu memilih cara yang paling tepat
Bantu mengidentifikasi manfaat cara yang telah dipilih
Bantu mensimulasikan cara yang telah dipilih
Beri reinforcement positif atas keberhasilan yang dicapai dalam
simulasi
Anjurkan menggunakan cara yang telah dipilih saat jengkel/marah

8. Klien mendapat dukungan dari keluarga


Tindakan :
Beri pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien melalui
pertemuan keluarga
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

9. Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program)


Tindakan :
Diskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi,
efek dan efek samping)
Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama
klien, obat, dosis, cara dan waktu)
Anjurkan untuk membicarakan efek dan efek samping obat yang
dirasakan
DAFTAR PUSTAKA

Stuart GW, Sundeen SJ. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC. 1998
Keliat BA. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999
Aziz R, dkk. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang : RSJD Dr. Amino
Gondoutomo. 2003
Tim Direktorat Keswa. Standar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 1.
Bandung : RSJP Bandung. 2000
Boyd MA, Nihart MA. Psychiatric Nursing : Contemporary Practice. Philadelphia :
Lippincott-Raven Publisher. 1998

Anda mungkin juga menyukai