Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU GIZI

KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU DENGAN GANGGUAN KEHAMILAN:


ANEMIA

OLEH KELOMPOK 2:

1. Alfi Sustikarni Putri


2. Baiq Annisa Indah Cahyani
3. Erlin Rosyida Istirohati
4. Gusti Ayu Putu Candra Dewi
5. Lale Zulfaiyah
6. Muzlimah Nur Fitrah
7. Novya Anggraeni Aditya
8. Nurul Sakinah
9. Rizki Ramdani Hidayat
10. Wawan Islami

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PROGRAM PROFESI
TAHUN AJARAN 2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul “KEBUTUHAN NUTRISI
PADA IBU DENGAN GANGGUAN KEHAMILAN: ANEMIA”. Adapun maksud dan
tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi
penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun
penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai
manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik
penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen
pengajar, bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan
makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.

Mataram, 16 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................i

Kata Pengantar...........................................................................................................ii

Daftar Isi.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................1
D. Manfaat Penulisan..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3

A. Definisi kehamilan.........................................................................................3
B. Definisi anemia..............................................................................................3
C. Penyebab anemia............................................................................................4
D. Faktor-faktor anemia......................................................................................4
E. Tanda dan gejala anemia................................................................................4
F. Pengaruh anemia terhadap kehamilan............................................................5
G. Cara pencegahan anemia................................................................................5
H. Cara pengobatan anemia................................................................................8

BAB III PENUTUP....................................................................................................9

A. Kesimpulan....................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga
bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami
dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan ibu pada waktu
konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil mendapatkan tambahan
protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan energi.
Kehamilan itu masa penting, karena disini mutu seorang anak ditentukan. Dari
ibu yang sehat tumbuh benih yang sehat. Salah satu pemeliharaan kehamilan adalah
kecukupan makanan.
Mutu anak dalam kandungan ditetukan oleh mutu makanan. Seperti orang
normal, ibu hamil perlu menu seimbang yaitu menu yang lengkap dan sesuai dengan
tubuh butuhkan, Bedanya porsi makanan ditambah dari biasanya, agar dapat
memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan anak yang dikandunnya.
Gizi yang baik selama kehamilan akan membantu anda dan bayi anda untuk
tetap sehat. Kebutuhan akan nutrisi tertentu seperti kalsium, zat besi dan asam folat
meningkat pada masa kehamilan ini, namun hanya perlu sedikit tambahan energi
(kilojoules). Wanita harus didorong untuk makan makanan yang bergizi dan
mengontrol berat badan selama masa kehamilan. Pertambahan berat badan yang
normal adalah sekitar 10-13 kg untuk wanita yang sebelum kehamilan memiliki berat
badan ideal.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Kehamilan?
2. Apa pengertian dari Anemia?
3. Apa saja penyebab dari anemia?
4. Apa saja faktor-faktor penyebab dari anemia?
5. Apa saja tanda dan gejala dari anemia?
6. Bagaimana pengaruh anemia terhadap kehamilan?
7. Bagaimana cara mencegah anemia terhadap kehamilan?
8. Bagaimana pengobatan anemia pada ibu hamil

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari kehamilan.
2. Untuk mengetahui pengertian dari anemia.
3. Untuk mengetahui penyebab-penyebab dari anemia.
4. Untuk mengetahui faktor penyebab dari anemia.

iv
5. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari anemia.
6. Untuk mengetahui pengaruh anemia terhadap kehamilan.
7. Untuk mengetahui cara pencegahan anemia terhadap kehamilan.
8. Untuk mengetahui bagaimana pengobatan anemia pada ibu hamil

D. MANFAT PENULISAN
1. Mampu mengetahui pengertian kehamilan
2. Mampu mengetahui pengertian anemia
3. Mampu mengetahui penyebab dari anemia
4. Mampu mengetahui apa saja faktor penyebab dari anemia
5. Mampu mnegetahui tanda dan gejala anemia
6. Mampu mengetahui pengaruh anemia terhadap kehamilan.
7. Mampu mengetahui cara pencegahan anemia terhadap kehamilan.
8. Mampu mengetahui bagaimana pengobatan anemia pada ibu hamil

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah masa kehidupan yang penting. Dimana ibu harus mempersiapkan
diri sebaik-baiknya untuk menyambut kelahiran bayinya. Ketika seorang wanita
dinyatakan hamil, perubahan fisiologis tubuh turut berubah, sehingga kebutuhan
gizinya pun juga berubah (Waryana, 2010). Tanda-tanda wanita yang hamil menurut
Dainur (1994) : Haid yang biasanya terartur pada bulan berikutnya berhenti, payudara
mulai membesar dan mengeras, sering muntah-muntah di pagi hari, kadangkadang
pusing dan mudah letih, perut semakin lama membesar, dan sifat-sifat ibu berubah -
ubah, misalnya ibu lebih suka makan yang asam-asam, rujak, dan mudah tersinggung.

B. Definisi Anemia
Anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah
lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis
kelamin. Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin darah yang
lebih rendah daripada normal sebagai akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel
darah merah dalam produksinya guna mempertahankan kadar hemoglobin pada
tingkat normal (Adriani, 2012).
Anemia dikasifikasikan menjadi 4, yaitu:
1. Anemia Gizi Besi
Anemia Gizi Besi adalah anemia yang timbul karena kekurangan zat besi
sehingga pembentukkan sel-sel darah merah dan fungsi lainnya dalam tubuh
terganggu (Adriani, 2012). Secara umum, ada tiga penyebab anemia defisiensi zat
besi, yaitu kehilangan darah secara kronis sebagai dampak pendarahan kronis,
asupan zat besi tidak cukup dan penyerapan tidak adekuat serta peningkatan
kebutuhan akan zat besi untuk pembentukan sel darah merah yang lazim
berlangsung pada masa pertumbuhan bayi, masa pubertas, masa kehamilan, dan
menyusui (Arisman, 2010).
2. Anemia Defisiensi Asam Folat
Anemia karena kekurangan asam folat disebut juga anemia megaloblastic (sel
darah merah besar dan abnormal). Ketika seorang ibu hamil atau menyusui,
simpanan asam folat dalam tubuh akan dimanfaatkan secara maksimal. Pada
kondisi abnormal, karena kehamilan atau menyusui, tubuh ibu memerlukan asam
folat lebih banyak daripada biasanya untuk keperluan tumbuh kembang janin
(Irianto K, 2014).
3. Anemia Defisiensi Pernisiosa
Anemia karena kekurangan vitamin pernisiosa disebut juga anemia B12. Vitamin
B12 sangat penting dalam pembentukan sel darah merah. Anemia pernisiosa

vi
biasanya tidak disebabkan oleh kekurangan B12 dalam makanan, melainkan oleh
ketiadaan faktor intrinsik yaitu sekresi gester yang diperlukan untuk penyerapan
B12. Gejala anemia ini meliputi rasa letih dan lemah yang hebat, diare, depresi,
mengantuk, mudah tersinggung serta pucat (Arisman, 2010).
4. Anemia Hipolitik
Anemia hipolitik disebabkan oleh penghancuran atau pemecahan sel darah merah
lebih cepat dari pembuatannya

C. Penyebab Anemia
Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan
hemoglobin, baik karena kekurangan konsumsi atau karena gangguan absorbsi
(Almatsier, 2010). Penyebab langsung, banyak berpantangan makanan tertentu selagi
hamil dapat memperburuk keadaan anemia gizi besi, biasanya ibu hamil enggan
makan daging, ikan, hati atau pangan hewani lainnya dengan alasan yang tidak
rasional. Selain karena adanya pantangan terhadap makanan hewani faktor ekonomi
merupakan penyebab pola konsumsi masyarakat kurang baik, tidak semua masyarakat
dapat mengkonsumsi lauk hewani dalam setiap kali makan. Padahal pangan hewani
merupakan sumber zat besi yang tinggi absorsinya. Kekurangan besi dalam tubuh
tersebut disebabkan karena kekurangan konsumsi makanan kaya besi, terutama yang
berasal dari sumber hewani, bisa saja karena meningkatnya kebutuhan zat besi selama
kehamilan, masa tumbuh kembang serta pada penyakit infeksi (malaria dan penyakit
kronis lainnya seperti TBC), kehilangan zat besi yang berlebihan pada pendarahan
termasuk pada saat haid, sering melahirkan dan adanya infeksi cacing serta
ketikseimbangan antara kebutuhan tubuh akan zat besi dibandingkan dengan
penyerapan dari makanan (Waryana, 2010).

D. Faktor-faktor Anemia
1. Faktor Dasar
Faktor dasar yang mempengaruhi anemia ibu hamil yaitu sosial ekonomi,
pengetahuan, pendidikan, dan budaya.
2. Faktor Tidak Langsung
Faktor tidak langsung yang mempengaruhi anemia ibu yaitu kunjungan antenatal
care (ANC), paritas, umur, dan dukungan suami.
3. Faktor Langsung
Faktor langsung yang mempengaruhi anemia ibu hamil yaitu pola konsumsi,
penyakit infeksi, dan pendarahan (Aryani, 2016, Yanti dkk, 2015

E. Tanda dan gejala anemia


Tanda dan gejala anemia sangat bervariasi, bisa hampir tanpa gejala, bisa juga gejala-
gejala penyakit dasarnya menonjol, atau bisa ditemukan gejala anemia bersama-sama
penyakit dasar. Gejala-gejala dapat berupa kepala pusing, berkunang-kunang, lesu,
lemah, letih, dispahigia, pembesaran kelenjar limpa, kurang nafsu makan,
menurunnya kebugaran tubuh, dan gangguan penyembuhan luka (Irianto K, 2014).

vii
F. Pengaruh Anemia pada Kehamilan
Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan
persalinan. Meningkatnya risiko angka kematian ibu dan bayi, angka prematuritas,
dan berat badan bayi lahir rendah. Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari
keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan
(abortus, partus imatur/prematur), gangguan proses persalinan seperti pendarahan,
gangguan pada nifas (daya tahan terhadap infeksi, produksi ASI rendah), dan
gangguan pada janin (abortus, BBLR, kematian perinatal, dan lain-lain) (Irianto, K.
2014).
Pengaruh anemia terhadap kehamilan juga dapat berupa:
1. Dapat terjadi abortus
2. Persalinan prematuritas
3. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahimd.
4. Mudah terjadi infeksie.
5. Mudah dekompensasi cordis (Hb<6g%)
6. Mola hidatidosag.
7. Hiperemesis gravidarumh.
8. Perdarahan antepartum
9. Pesan pecah dini (KPD)

G. Cara pencegahan anemia


1. Pola konsumsi adalah cara seseorang atau kelompok dalam memilih makanan dan
memakannya sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologi, budaya dan sosial
( Waryana, 2010).
2. Kebutuhan Zat Gizi
Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas sumber daya
manusia masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan kondisinya
dimasa janin dalam kandungan. Dengan demikian, jika keadaan kesehatan dan
status gizi ibu hamil baik, maka janin yang dikandungnya akan baik dan
keselamatan ibu sewaktu melahirkan akan terjalin. Kehamilan menyebabkan
meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi
lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya
organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga
kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin
tumbuh tidak sempurna. Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi
memerlukan tambahan, namun yang sering kali menjadi kekurangan adalah
energi, protein dan beberapa mineral seperti zat besi dan kalsium (Waryana,
2010).

a) Energi

viii
Kebutuhan energi perlu tambahan sebanyak ±300 kalori setiap hari selama
hamil (Irianto K, 2014). Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara
minimal. Kemudian sepanjang trisemester II dan III, kebutuhan akan terus
meningkat sampai pada akhir kehamilan. Energi tambahan selama trimester II
diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu, yaitu penambahan volume darah,
pertumbuhan uterus dan payudara, serta penumpukan lemak. Selama trimester
III, energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
(Arisman, 2010).

Berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi V tahun 1998 ditentukan


angka 285 Kkal per hari selama kehamilan. Angka ini tidak termasuk
penambahan akibat perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan
pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah kegiatan
fisik selama hamil (Irianto K, 2014). Penambahan energi hendaknya dilakukan
dengan penambahan makanan padat gizi, seperti susu, daging dan ayam tidak
berlemak, ikan, telur, kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu dan
tempe (Almatsier, 2011).

b) Protein
Sama seperti energi, kebutuhan wanita hamil akan protein juga meningkat,
bahkan mencapai 68% dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia
sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam
jaringan ibu, plasenta, serta janin. Di Indonesia melalui Widya Karya Nasional
Pangan dan Gizi VI tahun 1998 menganjurkan penambahan protein 12 g/hari
selama kehamilan. Dengan demikian, dalam satu hari asupan protein dapat
mencapai 75-100 gram (sekitar 12% dari jumlah total kalori). Bahan pangan
yang dijadikan sumber protein sebaiknya (2/3 bagian) pangan yang bernilai
biologi tinggi, seperti daging tidak berlemak, ikan, telur, susu dan hasil
olahannya. Protein yang berasal dari tumbuhan (nilai biologinya rendah)
cukup 1/3 bagian (Irianto K, 2014).

3. Self Management
Tujuan self management pada ibu hamil dengan anemia yaitu kadar haemoglobin
normal, sejahtera ibu dan janin. Tindakan self management ini dapat dilakukan
dengan bantuan tenaga kesehatan. Self management pada ibu hamil dengan
anemia terdiri dari :
a) Pengelolaan pengetahuan tentang informasi dasar tentang konsep anemia
dalam kehamilan.
Pengetahuan yang benar pada ibu hamil dengan anemia sangat bermanfaat
karena akan meningkatkan kepatuhan dalam minum tablet besi selama hamil.
Ibu hamil yang mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang mengenai
anemia gizi dan tablet besi cenderung tidak patuh dalam mengkonsumi tablet
besi dan bersikap negatif dalam minum tablet besi (Mardiana, 2004). Upaya
yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan konsep anemia adalah

ix
dengan memberikan pendidikan kesehatan paket sayang ibu menggunakan
booklet. Paket sayang ibu berisi konsep anemia yaitu pengertian anemia dalam
kehamilan, penyebab, tanda dan gejala, dampak pada ibu hamil dan janin,
upaya pencegahan dan pengobatan ( Susilawati & Sudarmiati, 2015)
b) Pengelolaan Nutrisi tepat untuk hamil sehat
Ibu hamil perlu memperhatikan kwalitas konsumsi makanan yang
mengandung zat besi tinggi selama kehamilan. Menurut Kristiyanasari dan
Weni (2010), selain dengan mengkonsumsi tablet Fe, untuk meningkatkan
kadar Hb dalam darah dapat juga dikonsumsi melalui makanan yang
mengandung zat besi. Untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil harus memenuhi
kebutuhan zat besinya yaitu sekitar 45-50 mg/hari. Kebutuhan itu dapat
dipenuhi dari makanan yang kaya akan zat besi seperti daging berwarna
merah, hati, ikan, kuning telur, sayuran berdaun hijau, kacangkacangan,
tempe, roti dan sereal. Besi nonhemoglobin harus dikonsumsi bersama buah-
buahan yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan penyerapan.
c) Pengelolaan prilaku minum tablet besi selama kehamilan
Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi diukur dari ketepatan jumlah tablet
yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet zat besi, frekuensi
konsumsi perhari. Menurut penelitian Susilawati dan Sudarmiati tahun 2015,
ibu hamil yang tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 20 %.
Sedangkan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe
sebanyak 39,6 % (Purnamasari dkk, 2016). Untuk meningkatkan kepatuhan
pada ibu hamil perlu terus dilakukan penyuluhan secara intensif. Selain itu
juga perlu adanya dukungan sosial. Penelitian Wahyuni tahun 2011
menyatakan adanya dukungan ibu hamil dari keluarga, pasangan dan
masyarakat. Dukungan sosial yang diberikan berupa dukungan fisik, emosinal
dan dukungan informasi. Akan tetapi pemberian dukungan tidak setiap hari
karena tidak semua pemberi dukungan memahami apa keuntungan bila
mengkomsumsi tablet besi secara rutin.
d) Melakukan Antenatal Care rutin
Ibu hamil melakukan antenatal care rutin sesuai standar pelayanan antenatal
yang sudah ditetapkan. Frekuensi kunjungan pelayanan kehamilan minimal 4
kali selama kehamilan, dengan ketentuan sebagai berikut : minimal 1 kali pada
trimester pertama, minimal 1 kali pada trimester kedua, minimal 3 kali pada
trimester ketiga. Standar pelayanan tersebut untuk menjamin perlindungan ibu
hamil berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan
komplikasi.
e) Managemen Hemoglobin
Ibu hamil melakukan pengecekan kadar haemoglobin dan adanya perilaku
mengkonsumsi tablet besi adalah merupakan salah satu faktor dari
managemen Haemoglobin. Keberhasilan pengobatan anemia dalam kehamilan
dievaluasi dengan melakukan monitoring kadar haemoglobin pada ibu hamil.
Ibu hamil melakukan ante natal care akan tetapi ibu hamil tidak selalu

x
melakukan pengecekan kadar haemoglobin setiap ANC. Hal ini dikarenakan
pengecekan kadar haemoglobin dilakukan pada kunjungan ke empat saja.

H. Pengobatan anemia pada ibu hamil


Untuk menghitung terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan
pemeriksaan sebelumhamil sehingga dapat diketahui data-data dasar kesehatan umum
calon ibu tersebut. Dalam pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium,
termasuk pemeriksaan tinja/feses sehingga diketahui adanya infeksi parasit,
pengobatan infeksi untuk cacing relatif mudah danmurah. Pemerintah telah
menyediakan preparat besi untuk dibagikan kepada masyarakat.
Contoh preparat Fe tersebut Arralat, Biosanbe, Iberet, Vitonal dan Hemaviton.
Semua preparattersebut dapat dibeli dengan bebas. Mengonsumsi suplemen
panambah zat besi juga bisamampu mencegah dan mengatasi anemia. Tetapi
sebaiknya tidak bergantung pada obat atausuplemen penambah zat besi saja. Yang
paling penting adalah menjaga pola makan yang baik dengan mengonsumsi bahan
makanan yang kaya asam folat dan zat besi yang berperan dalam pembentukan sel
darah merah yang dapat diperoleh dari daging, sayuran hijau dan susu.

xi
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anemia adalah suatu keadaan dimana hemoglobin seseorang dalam keadaan rendah,
terutama pada ibu hamil yang disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin dan mineral
yang dibutuhkan tubuh guna memproduksi sel darah merah. Terlebih jika saat hamil
mengalami mual dan muntah hebat, kondisi tersebut membuat ibu semakin sulit untuk
memenuhi kebutuhan gizi, baik untuk dirinya dan janin.

B. Saran
Kita sebagai calon perawat profesiaonal harus mampu memahami apa dan bagaimana
cara mencegah anemia pada ibu.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Eprints.poltekkesjogja.ac.id. 16 November 2021. Anemia Pada Ibu Hamil. Diakses


pada 16
November 2021, dari http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1031/4/4.%20Chapter
%202.pdf

Ns. Dwi Susilawati, M.Kep., Sp.Mat ( 2018 ). SELF MANAGEMENT IBU HAMIL
DENGAN
ANEMIA. Departemen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro.
Diakses pada 16 November 2021, dari http://eprints.undip.ac.id/69065/1/3.pdf
Mochtar,Rustam,Prof,Dr,M.Ph,Sinopsis Obstetri,Jilid I, Edisi 2, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 1998.

Prawirihardjo,Sarwono,Prof,Dr,DSOG, Ilmu Kebidanan, Edisi III, Yayasan Bina


Pustaka, Jakarta,1997

Fakultas Kedokteran UI;2001. Kapita Selekta kedokteran-Jilid I,Jakarta: Media


Aesculapius_FKUI.

xiii

Anda mungkin juga menyukai