Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN RESIKO PERILAKU

KEPERAWATAN

Senin, 22 Agustus 2022, pukul 14.00-20.00 WITA


A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS: Pasien sering mengamuk dirumah, sering menyendiri dan sering marah-marah serta
menganggap dirinya ditolak oleh keluarganya karena sering mengamuk, dan sering
merasa ada yang membisikkan bahwa dirinya akan pergi ke Mekah.
DO: Keadaan umum: bok, kesadaran : compos mentis, TD: 130/90 mmHg, S: 36,2 °C,
N: 96 x/menit, RR: 20 x/menit. Pasien tampak gelisah, sedih, khawatir saat
membicarakan tentang keluarganya.

2. Diagnosa keperawatan (prioritas)


1) Resiko perilaku kekerasan

3. Tujuan
 Tujuan umum: klien tidak mencederai diri sendiri
 SP 1 pasien :
 Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
 Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
 Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
 Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
 Mengidentifikasi cara mengendalikan perilaku kekerasan
 Membantu klien mempraktikkan latihan mengontrol perilaku kekerasan (cara fisik
1)
 Memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
 Tujuan khusus SP 1 pasien :
 Klien dapat membina hubungan saling percaya
 Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
 Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
 Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
 Klien dapat mendemonstrasikan cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a) Salam terapeutik
"Selamat siang ibu, perkenalkan saya Nirwati Irmayanita mahasiswa Poltekkes
Mataram yang akan merawat ibu dari jam 14.00-20.00. Ibu bisa panggil saya Nirwati"
"Nama ibu siapa? Senang dipanggil siapa ?"
b) Evaluasi atau validasi
"Bagaimana tidurnya tadi malam ibu ?"
"Bagaimana perasaan ibu sekarang?"
"Apakah masih ada perasaan marah?"
c) Kontrak topik, tujuan, waktu, dan tempat
Topik: "Bagaimana kalau sekarang kita berbincang tentang perasaan marah yang ibu
rasakan ?"
Tujuan: "Nanti saya akan bantu untuk mengendalikan perasaan marah ibu supaya
tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain"
Waktu: Berapa lama kira-kira kita bisa mengobrol ibu? Bagaimana jika kita
mengobrol selama 10 menit ?" Tempat: "Dimana kita duduk ? Bagaimana jika kita
mengobrol di kamar ?"

2. Fase kerja
"Apa yang menyebabkan ibu marah?"
"Apakah sebelumnya ibu pernah marah ?"
"Terus penyebabanya apa?"
"Apakah sama dengan yang sekarang?"
"Pada saat penyebab marah itu ada, apa yang ibu rasakan ?"
"Apakah ibu merasa kesal, kemudian dada ibu berdebar-debar, mata melotot, rahang
terkatup rapat, dan tangan mengepal ?"
"Apa yang ibu lakukan selanjutnya?"
"Apakah dengan ibu marah-marah merasa lebih baik ?"
"Menurut ibu adakah cara lain yang lebih baik selain marah-marah?"
"Maukah ibu belajar mengungkapkan marah dengan baik tanpa menimbulkan kerugian
pada diri sendiri atau orang lain?"
"Ada beberapa cara fisik untuk mengendalikan rasa marah, hari ini kita belajar satu cara
dulu ya, bu "
"Begini ibu, kalau tanda marah itu sudah ibu rasakan, tarik nafas dari hidung, tahan
sebentar, lalu keluarkan secara perlahan-lahan lewat mulut "
"Ibu perhatikan apa yang saya lakukan "
"Coba sekarang ibu lakukan sebanyak 3 kali "
"Bagus sekali ibu sudah dapat melakukannya"

3. Terminasi
a. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi objektif dan subjektif
"Bagaimana perasaan ibu setelah latihan tadi?"
"Ibu merasa senang tidak dengan latihan tadi"
"Coba ibu sebutkan kembali langkah-langkah nafas dalam yang sudah kita lakukan
tadi "
"Bagus ibu "
b. Tindak lanjut klien
"Ibu kalau rasa marah itu muncul, silahkan ibu coba cara tersebut "
"Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya? Nanti dilakukan ya bu "
c. Kontrak topik, waktu, dan tempat
Topik: "Ibu bagaimana kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang cara lain untuk
mencegah dan mengendalikan marah ibu "
"Waktu: "Bagaimana kalau besok jam 2 siang, bisa? "
Tempat: "Bagaimana kalau kita mengobrolnya di kamar lagi? Baiklah sampai ketemu
besok ibu
Rabu, 24 Agustus 2022, pukul 07.00 WITA

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS: Pasien mengatakan merasa lebih baik dan berani untuk menyapa perawat serta
menceritakan kegiatannya.
DO: Keadaan umum : baik, kesadaran : compos mentis, TD: 110/92 mmHg. S: 36,5
°C, N: 89 x/menit, RR: 20 x/menit. Pasien tampak tenang dan kooperatif.

2. Diagnosa keperawatan (prioritas)


1) Resiko perilaku kekerasan

3. Tujuan
 Tujuan umum : klien tidak mencederai diri sendiri.
 SP 2 pasien :
- Melatih cara fisik II: pukul kasur dan bantal
 Tujuan khusus SP 2 :
- Klien dapat mendemonstrasikan cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
"Selamat pagi ibu, bagaimana tidurnya selamam bu ? Apakah nyenyak?
"Apakah ibu masih ingat dengan saya? Betul ibu saya Nirwati. Saya bertugas untuk
merawat ibu pagi ini "
b. Evaluasi atau validasi
"Bagaimana kabarnya hari ini ?"
"Apakah ibu masih ingat apa yang kita pelajari kemarin ?"
"Iya, betul cara mengontrol perasaan marah ibu.”
“Apakah ibu mengingat caranya ?"
"Silahkan ibu peragakan."
"Apakah rasa marah ibu masih muncul ?"
"Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih ?
"Apakah perasaan marah ibu sudah berkurang?"
"Bagus ibu. "
c. Kontrak topik, tujuan, waktu, dan tempat
 Topik : "Sesuai kesepakatan kemarin saya akan latih cara kedua untuk
mengontrol perasaan marah ibu dengan pukul kasur dan bantal "
 Tujuan : "Disini tujuannya supaya tidak menyakiti diri ibu sendiri
dan orang lain"
 Waktu : "Mau berapa lama ibu kita latihan pukul kasur dan bantalnya?
Bagaimana kalau 10 menit ?"
 Tempat : "Mau dimana ibu kita latihannya ? Bagaimana kalau kita
latihannnya di
kamar ?"
2. Fase kerja
"Kalau ada yang menyebabkan ibu marah dan muncul perasaan kesal, selain nafas dalam
ibu dapat memukul kasur dan bantal."
"Sekarang mari kita latihan memukul bantal dan kasur "
"Jadi kalau nanti ibu kesal atau marah, ibu langsung kekamar dan lampiaskan marah ibu
tersebut dengan memukul bantal dan kasur "
"Perhatikan apa yang saya lakukan ya, bu ""Nah sekarang coba ibu pukul bantalnya "
"Bagus sekali ibu melakukannya "
"Nah cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah, kemudian jangan
lupa merapikan tempat tidur ya, bu "
3. Terminasi
a. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi objektif dan subjektif
"Bagaimana perasaan ibu setelah latihan tadi ?"
"Ibu merasa senang tidak dengan latihan tadi "
"Coba ibu sebutkan kembali cara yang kedua tadi? "
"Betul ibu."
b. Tindak lanjut klien
"Ibu kalau rasa marah itu muncul, silahkan ibu coba cara tersebut "
"Nanti saat saya tinggalkan, ibu ingat lagi ya apa-apa saja yang sudah saya ajarkan. "
"Bagaimana kalu kita memasukkan cara pukul kasur dan bantal kedalam jadwal
kegiatan ibu "
c. Kontrak topik, waktu, dan tempat
 Topik : "Nanti kita ketemu lagi ya bu, kita akan ngobrol-ngobrol lagi."
 Waktu : "Kira-kira waktunya kapan? Bagaimana kalau nanti jam 16.00 WITA ?
Berapa lama kita akan berlatih ? Bagaimana kalau 15 menit ?"
 Tempat : "Bagaimana kalau besok kita ngobrolnya diluar? Baiklah sampai
jumpa
ibu "
Rabu, 24 Agustus 2022, pukul 14.00-20.00 WITA

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS: Pasien mengatakan merasa lebih baik dan mau menceritakan kegitan sebelumnya
serta pasien mau berinteraksi dengan pasien lain.
DO: Keadaan umum : baik, kesadaran : compos mentis, TD: 110/86 mmHg, S: 36,5 °C,
N: 97 x/menit, RR : 20 x/menit.
- Pasien tampak tenang dan kooperatif.
2. Diagnosa keperawatan (prioritas)
1) Perilaku kekerasan
3. Tujuan
 Tujuan umum : klien tidak mencederai diri sendiri.
 SP 3 pasien
- Melatih klien cara spiritual untuk mencegah perilaku kekerasan
 Tujuan khusus SP 3 :
- Klien dapat mendemonstrasikan cara spiritual untuk mencegah perilaku kekerasan

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
"Selamat sore ibu, apakah ibu masih ingat dengan saya? Betul ibu saya Nirwati. Saya
bertugas untuk merawat ibu hari ini dari pukul 14.00-20.00"
b. Evaluasi atau validasi
"Bagaimana kabarnya hari ini ?"
"Apakah ibu masih ingat apa yang kita pelajari tadi pagi bu ?"
"Apakah ibu mengingat cara mengontrol perasaan marah yang pertama dan kedua. "
"Bagus. Silahkan ibu peragakan "
"Apakah ibu masih sering merasa ingin marah ?"
"Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih ?"
"Apakah perasaan marahnya bisa berkurang?" Bagus "
c. Kontrak topik, tujuan, waktu, dan tempat
Topik : "Sesuai janji kita kemarin, hari ini saya akan latih dua cara untuk
mengontrol perasaan marah ibu yaitu dengan mengungkapkan rasa
marah secara verbal (menolak dengan baik, meminta dengan baik,
mengungkapkan perasaan dengan baik) dan secara spiritual"
Tujuan : "Tujuannya supaya ibu bisa bersosialisasi dengan baik"
Waktu : "Berapa lama kita bicara ? Bagaimana kalau 15 menit ? Baiklah"
Tempat : "Mau dimana kita bicara ? Bagaimana kalau diluar ?"

2. Fase kerja
"Sekarang kita latih cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Kalau marah sudah
disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan bantal, dan belum lega, maka
selanjutnya kita belajar cara spiritualnya, bu. Coba sebutkan kegiatan ibadah yang biasa
ibu lakukan "
"Bagus, yang mana mau di coba?"
"Nah, kalau ibu sedang marah coba langsung duduk dan langsung tarik nafas dalam. Jika
tidak reda juga marahnya coba istighfar. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian
sholat serta mengaji bu. "
"Ibu bisa melakukan sholat secara teratur untuk meredakan kemarahan"
"Coba ibu sebutkan sholat 5 waktu ? "
"Bagus, mau coba yang mana? Coba sebutkan caranya ?"

3. Terminasi
a. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi objektif dan subjektif
"Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap cara yang ketiga dan keempat
untuk mencegah marah agar tidak muncul ?"
"Coba ibu sebutkan kembali cara-cara tadi? "
"Betul ibu "

b. Tindak lanjut klien


"Ibu kalau rasa marah itu muncul, silahkan ibu coba cara tersebut "
"Ibu ingat lagi ya apa-apa saja yang sudah saya ajarkan "
"Coba masukkan ke dalam jadwal latihan sehari-hari, misalnya meminta pakaian dan
makanan "
"Bagus nanti dicoba ya ibu "

c. Kontrak topik, waktu, dan tempat


- Topik : "Besok kita ketemu lagi ya bu, kita akan ngobrol-ngobrol lagi"
- Waktu : "Kira-kira waktunya kapan? Bagaimana kalau besok jam 09.00
WITA ?
Berapa lama kita akan berlatih ? Bagaimana kalau 15 menit ?"
 Tempat : "Bagaimana kalu kita mengobrolnya diluar? Baiklah sampai jumpa ibu "

Anda mungkin juga menyukai