Masalah : Resiko Perilaku Kekerasan Pertemuan :2 Nama Pasien : Tn. Y Hari/tgl : Selasa/ 27-10- 2020 Jam : 16.00 WIB Perawat : Siti Nur Khasanah Proses Keperawatan A. Pra Interaksi 1.) Kondisi klien Klien menyebutkan penyebab marahnya karena keinginan tidak terpenuhi dan dilecehkan. Klien bercerita dengan suara keras, pandangan mata klien tampak tajam, dan wajah tampak tegang. 2.) Diagnosa keperawatan Resiko Perilaku Kekerasan 3.) Tujuan keperawatan Tujuan umum : Klien tidak menciderai diri. Tujuan khusus : TUK 6 : Klien dapat Mendemonstrasikan cara fisik untuk mencegah resiko perilaku kekerasan 4.) Rencana Tindakan Keperawatan : (SP 2) Evaluasi kegiatan lalu (SP 1) Latihan cara mengontrol fisik 2 dengan Cara Memukul Bantal Masukkan jadwal kegiatan pasien. B. Strategi komunikasi 1. Fase orientasi a. Salam terapeutik “Assalamualaikum, selamat pagi mbak ? masih ingat dengan saya.... Sesuai janji kita kemarin bahwa hari ini kita bertemu. Hari ini saya dinas siang dari pukul 16.00-21.00, saya akan merawat bapak dirumah sakit ini. Kalau boleh tahu, bapak namanya siapa? Dan senang dipanggil siapa?” b. Validasi data Bagaimana perasaan bapak sore ini? ’Bagaimana mbak, sudah dilakukan latihan tarik nafas dalam? Apa yang mbak rasakan setelah melakukan latihan secara teratur?’’ ‘’Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya.’’ ‘’Bagus. Nah kalau tarik napas dalamnya dilakukan sendiri tulis M, artinya mandiri; kalau diingatkan suster baru dilakukan tulis B, artinya dibantu atau diingatkan. Nah kalau tidak dilakukan tulis T, artinya belum bisa dilakukan.’’ c. Kontrak Topik : “Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara fisik yang ke 2 dengan cara memukul bantal untuk mencegah marah??” Tempat :“Dimana kita mau berbincang-bincang?? bagaimana kalau di kamar mbak saja ? Waktu : “ mau berapa lama mbak ?? apakah 20 menit cukup ?” 2. Fase kerja “ Kalau ada yang menyebabkan mbak marah dan muncul perasaan kesal, berdebar- debar, mata melotot, maka bapak dapat melakukan teknik tarik napas. “Sekarang mari kita latihan teknik tarik napas, dimana kamar mbak Jadi kalau nanti mbak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan menarik napas dan tenangkan kondisi mbak dikamar mbak. Coba mbak lakukan.” “Ya, bagus sekali mbak melakukannya.” “Nah cara inipun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah. Kemudian jangan lupa merapikan tempat tidurnya. “Fase terminasi a. Evaluasi Evaluasi Subjektif ‘’Bagaimana perasaan mbak setelah kita bercakap-cakap tentang cara mengontrol marah dengan bicara yang baik?’’ Evaluasi Objektif ‘’Coba mbak sebutkan lagi bagaimana cara mengontrol marah dengan cara memukul bantal yang telah kita pelajari! Bagus sekali, sekarang kita masukkan dalam jadwal. Berapa kali sehari mbak mau latihan cara yang ke 2 ini? Bisa kita buat jadwal?’’ ‘’Coba masukkan dalam jadwal laihan sehari-hari, misalnya meminta obat, uang, dan lain lain. Bagus besok dicoba ya mbak!’’ “Mau dimana mbak? Di sini lagi? Baik sampai ketemu besok?.’’ b. Rencana Tindak lanjut klien ‘’Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi?’’ ‘’Besok kita akan membicarakan cara mengontrol marah dengan belajar bicara yang baik mbak .” c. Kontrak Topik : Bagaimana kalau besok kita membahas mengenai cara lain untuk mengontrol rasa marah mbak yaitu dengan cara berbicara yang baik” Waktu : “ besok kita ketemu lagi jam 09.00 WIB.” Tempat : mbak ingin bercakap-cakap dengan saya dimana ? apakah tetap disini atau bagaimana ?” Baiklah kalau begitu kita sudahi perbincangan kita saat ini, terima kasih sampai jumpa dengan saya besok ya !! wassalamu’alaikum....!!
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu