Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

RISIKO PERILAKU KEKERASAN DAN WAHAM


STASE KEPERAWATAN JIWA

OLEH:
Y.FREDY OSKIE BALSIA
I4051201009

DOSEN PENANGGUNG JAWAB:


Ns.Triyana Harlia Putri, S.Kep, M.Kep
DOSEN PEMBIMBING:
Ikbal Fradianto, S.Kep., Ns., M.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Tanggal : 16 oktober 2020


Nama Pasien : Tn. A

Ruang :-

1. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien :
 Klien merasa kesal dan emosi
 Klien pernah memukul tetangganya
 Klien mengatakan membenci tetangganya dan ingin memukulnya
b. Diagnosa keperawatan jiwa : Risiko Perilaku Kekerasan
c. Tujuan :
 Klien mampu menyebutkan penyebab risiko perilaku kekrasan
 Klien mampu menyebutkan tanda dan gejala risiko perilaku
kekerasan
 Klien mampu menyebutkan akibat yang ditimbulkan
 Klien mampu menyebutkan cara mengatasi risiko perilaku kekerasan
d. Tindakan keperawatan :
 Mengkaji tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan, penyebab,
kemampuan mengatasinya dan akibatnya.
 Melatih klien untuk melakukan relaksasi: tarik nafas dalam dan
pukul bantal kasur.

2. Proses Pelaksanaan Tindakan


Orientasi
a. Salam Terapeutik: “Selamat pagi bapak. Saya perawat Fredy atau lebih
biasa dipanggil Fredy. Saya mahasiswa Profesi Ners Keperawatan Untan.
Hari ini saya dinas dari jam 7 pagi- 2 sore. Kalau boleh tau nama bapak
siapa ya pak? Bapak lebih senang dipanggil apa ?”
b. Evaluasi : “Bapak gimana keadaannya hari ini ? apa yang bapak
rasakan?”
c. Validasi : Apa yang sudah bapak lakukan untuk mengatasinya ?”
d. Kontrak
 Topik : “Bagaimana, kalau kita ngobrol tentang penyebab, tanda dan
gejala serta akibat dari masalah yang bapak alami dan belajar cara
mengendalikannya? Tujuannya agar bapak dapat mengendalikan serta
bapak dapat mengetahui penyebab dari masalah yang bapak alami.
Bagaimana menurut bapak ?”
 Tempat : ”Bapak merasa nyaman kalau kita ngobrol dimana pak?
Bagaimana kalau di sini saja pak?
 Waktu : “Kita ngobrolnya 20 menit gimana pak? apakah bapak
mau ?”

Kerja (Langkah-langkah tindakan keperawatan)

a. Penyebab : “Apa yang menyebabkan bapak marah ? Apakah disertai rasa


kesal atau kecewa dan ingin memukul ?”
b. Tanda dan gejala: “Apakah yang dirasakan saat bapak marah, apakah
bapak merasa tegang, tangan bapak terkepal, atau bapak mengatupkan
rahang dengan kuat ? atau apakah bapak berbicara dengan kasar, nada
suara yang tinggi, menjerit atau berteriak ? atau bapak mondar mandir
dengan marah dan melemparkan barang-barang atau memukul orang ?”
c. Akibat: “apakah akibat dari apa yang sudah bapak lakukan dengan
marah-marah hingga memukul orang ? apakah dengan cara seperti itu
perasaan marah bapak bisa hilang ?”
d. Tindakan: “Bapak sering marah hingga ingin memukul orang lain artinya
bapak sulit untuk mengendalikan emosi atau amarah bapak sehingga bisa
terjadi perilaku kekerasan. Apakah bapak mau belajar bagaimana cara
mengendalikan emosi bapak ?”

“Baiklah pak jika bapak mau. Ada beberapa cara untuk mengatasi
amarah bapak, salah satunya yang akan kita pelajari hari ini yaitu latihan
relaksasi, memukul bantal kasur.”

“Nah bapak, ketika bapak merasakan emosi atau amarah, bapak harus
langsung melakukan relaksasi napas dalam tujuannya agar bapak lebih
relaks dan emosi bapak jadi menurun.”
“Saya contohkan ya pak bagaimana relaksasi napas dalamnya. Pertama
bapak tarik napas panjang secara perlahan dari hidung, tahan sebentar
kemudian keluarkan secara perlahan dari mulut.”
“Nah jika latihan relaksasi napas dalam tadi kurang membuat emosi
bapak turun, bapak bisa melakukan cara lain yaitu dengan memukul-
mukul bantal kasur ketika bapak kesal tujuannya agar bapak dapat
meluapkan emosi bapak secara benar.”

“Nah sekarang kita coba sama-sama ya pak relaksasi napas dalamnya dan
memukul bantal kasurnya.”
“Ya benar seperti itu pak.”
“Sekarang coba bapak lakukan sendiri.”
“Bagus pak, sudah benar cara bapak melakukannya.”

Terminasi

a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


 Evaluasi klien (subyektif): “Bagaimana perasaan bapak setelah
ngobrol dan latihan tadi?”
 Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement): “apakah bapak
bisa menyebutkan apa saja latihan kita hari ini dan apa
tujuannya?” “baik bapak bagus sekali ya”

b. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai hasil tindakan
yang telah dilakukan): ”Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal
harian. Bapak mau berapa kali sehari melakukan kegiatan ini?”

c. Kontrak yang akan datang


 Topik: “Besok pagi  kita latihan lagi cara lain untuk mengatasi
emosi atau amarah bapak. Bagaimana bapak mau ?”
 Waktu: “Besok jam 8 pagi kita ngobrol dan latihannya selama 20
menit ya pak ?”
 Tempat : “Kita lakukan disini lagi ya pak, bagaimana menurut
bapak ?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
WAHAM
Tanggal : 16 Oktober 2020
Nama : Tn.A
Ruang :-
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien tampak tempak tegang, mata melotot , pandangan tajam,
pembicaraan keras dan cepat
2. Diagnosa keperawatan
Waham Kebesaran
3. Tujuan
Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk klien:
- Membantu orientasi realitas
- Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
- Membantu klien memenuhi kebutuhannya
- Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan keperawatan
- Identifikasi kebutuhan klien
- Bicara pada konteks realita (tidak mendukung atau membantah
waham klien)
- Latih klien untuk memenuhi kebutuhannya
- Masukkan dalam jadwal harian klien
B. STRATEGI KOMUNIKASI/PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi bang.. perkenalkan saya perawat Fredy, bang bisa panggil
saya dengan Fredy saja”
2. Evaluasi / validasi
“bagaimana Kabarnya bang hari ini? Gimana tidurnya semalam nyenyak
tidak? Saat ini apa abang mengeluh sesuatu?”
3. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
“Baik bang, disini saya ingin membantu abang mengatasi masalah abang,
hari ini kita mengobrol ya bang? Bagaimana kalau hari ini kita bercakap-
cakap tentang orientasi realitas serta mengidentifikasi kebutuhan yang
tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan dimana kita duduk
mengobrol? Kira-kira waktu 15 menit cukup tidak untuk kita bercakap-
cakap bang? disini aja ya bang?

KERJA (langkah-langkah tindakan keperawatan)


“Saya mengerti abang merasa bahwa abang adalah seorang rocker dan TNI
berpangkat jendral, tetapi sulit bagi saya untuk memercayai karena abang adalah
anggota TNI karena jika abang adalah anggota TNI abang sudah bekerja sebagai
tentara. Apakah abang sebelumnya pernah mengikuti pelatihan TNI? Dimana
kalo saya boleh tau? Bisa kita lanjutkan pembicaraan kita bang?
Nampaknya abang gelisah sekali, bisa abang ceritakan apa yang abang rasakan?
Jadi abang merasa semua orang tidak percaya bahwa abang adalah rocker dan
tentara dan abang merasa tidak ada yang mempercayai abang? Kalau begitu apa
yang abang inginkan orang-orang memperlakukan abang seperti apa?
Bagus, abang sudah punya rencana dan jadwal untuk diri sendiri, coba kita
tuliskan rencana dan jadwal tersebut ya bang, wah bagus sekali jadi setiap
harinya abang ingin ada kegiatan di luar rumah karena bosan kalau di ruangan
terus ya?
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
“bagaimana perasaan abang setelah kita melakukan percakapan hari ini?”
2. Tindak lanjut klien
“Setelah kita tau kegiatan yang bisa abang lakukan, selanjutnya kita akan
berbincang-bincang lagi tentang mengidentifikasi kemampuan positif
abang miliki?”
3. Kontrak yang akan datang
- Topik
“Bagaimana kalau besok kita mengobrol tentang mengidentifikasi
kemampuan positif abang miliki. Selanjutnya kita pilih mana yang
bisa kita lakukan disini, abang setuju?”
- Waktu
“baiklah besok kita akan bertemu di jam yang sama dan disini lagi ya
bang?”
“selamat siang bang.”

Anda mungkin juga menyukai