OLEH:
Y.FREDY OSKIE BALSIA
I4051201009
Ruang :-
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien :
Klien merasa kesal dan emosi
Klien pernah memukul tetangganya
Klien mengatakan membenci tetangganya dan ingin memukulnya
b. Diagnosa keperawatan jiwa : Risiko Perilaku Kekerasan
c. Tujuan :
Klien mampu menyebutkan penyebab risiko perilaku kekrasan
Klien mampu menyebutkan tanda dan gejala risiko perilaku
kekerasan
Klien mampu menyebutkan akibat yang ditimbulkan
Klien mampu menyebutkan cara mengatasi risiko perilaku kekerasan
d. Tindakan keperawatan :
Mengkaji tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan, penyebab,
kemampuan mengatasinya dan akibatnya.
Melatih klien untuk melakukan relaksasi: tarik nafas dalam dan
pukul bantal kasur.
“Baiklah pak jika bapak mau. Ada beberapa cara untuk mengatasi
amarah bapak, salah satunya yang akan kita pelajari hari ini yaitu latihan
relaksasi, memukul bantal kasur.”
“Nah bapak, ketika bapak merasakan emosi atau amarah, bapak harus
langsung melakukan relaksasi napas dalam tujuannya agar bapak lebih
relaks dan emosi bapak jadi menurun.”
“Saya contohkan ya pak bagaimana relaksasi napas dalamnya. Pertama
bapak tarik napas panjang secara perlahan dari hidung, tahan sebentar
kemudian keluarkan secara perlahan dari mulut.”
“Nah jika latihan relaksasi napas dalam tadi kurang membuat emosi
bapak turun, bapak bisa melakukan cara lain yaitu dengan memukul-
mukul bantal kasur ketika bapak kesal tujuannya agar bapak dapat
meluapkan emosi bapak secara benar.”
“Nah sekarang kita coba sama-sama ya pak relaksasi napas dalamnya dan
memukul bantal kasurnya.”
“Ya benar seperti itu pak.”
“Sekarang coba bapak lakukan sendiri.”
“Bagus pak, sudah benar cara bapak melakukannya.”
Terminasi
b. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai hasil tindakan
yang telah dilakukan): ”Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal
harian. Bapak mau berapa kali sehari melakukan kegiatan ini?”