Anda di halaman 1dari 16

Departeman Keperawatan Jiwa

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DENGAN


DIAGNOSIS HARGA DIRI RENDAH

OLEH :
RISDAWATI, S.Kep
70900120039

PERSEPTOR LAHAN PERSEPTOR INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XVIII


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2021
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SPI P
HARGA DIRI RENDAH

Hari/Tanggal : Rabu, 11 Agustus 2021

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
DO :
Pada saat pengkajian pada hari Rabu, tanggal 11 Agustus 2021, pasien
tampak diam dan menunduk, malu memulai pembicaraan, berbicara
apabila hanya ditanya, suara sangat kecil namun bicaranya lancar, menatap
lawan bicaranya hanya apabila ditanya.
DS :
Pasien mengatakan tidak mempunyai teman atau kenalan di ruangannya,
pasien mengatakan malu untuk memulai pembicaraan atau berkenalan
dengan teman seruangannya dikarenakan malu dengan suaranya yang
seperti perempuan, pasien juga mengatakan takut lawan bicaranya akan
marah apabila pasien mengajak teman seruangannya berbicara.
2. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Tujuan Khusus :
Pasien mampu melakukan kemampuan dengan aspek positif yang dimiliki
4. Tindakan Keperawatan :
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
b. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat
digunakan
c. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan pasien
d. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
f. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik :
“Assalamu’alaikum pak. Perkenalkan nama saya Risdawati, biasa
dipanggil Risda, saya perawat dari UIN Alauddin Makassar yang saat
ini sedang praktek di sini. Kalau boleh tahu nama bapak siapa? dan
senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi/Validasi :
“Bagaimana kabar bapak hari ini? apakah semalam tidurnya nyenyak?
ada keluhan tidak?”
c. Kontrak :
1) Topik
“Baiklah pak, jadi saya mau ajak bapak bercakap-cakap sebentar,
kita akan bercakap-cakap tentang kemampuan yang masih bisa
bapak lakukan di rumah sakit dalam kondisi bapak yang sekarang
ini, lalu nanti kita akan pilih satu kegiatan untuk kita latih.
Bagaimana bapak? Apakah bapak bersedia?”
2) Tempat
“Bapak maunya kita bercakap-cakap dimana? Di dalam ruangan
saja atau mau di taman?”
3) Waktu
“Berapa lama kira-kira bapak bisa bercakap-cakap dengan saya?
15 menit bisa?

2. Fase Kerja
“Pak salam, kira-kira dalam kondisi bapak yang seperti ini, bisakah bapak
menyebutkan kemampuan-kemampuan apa saja yang bapak masih bisa
lakukan? Baik itu kegiatan rumah tangga misalnya menyapu, merapikan
tempat tidur, mencuci piring, atau kegiatan-kegiatan bersosialisasi dengan
teman seruangankah. Wah bagus sekali ya, ternyata pak salam dalam
kondisi yang seperti ini masih banyak kegiatan yang bisa dilakukan.”
“Pak salam, saya perhatikan bapak ini orangnya kalau sama teman-teman
seruangan cukup pendiam yah? Kenapa bapak kurang berinteraksi atau
bercakap-cakap dengan teman-teman seruangan?”
“Jadi itu alasannya yah pak? Bapak tahu tidak apa keuntungannya jika
kita berkenalan dengan teman-teman yang ada di ruangannya bapak?”
“Ya, jadi itu yah salah satu alasannya, kalau kita punya kenalan di dalam
ruangan kita punya teman untuk cerita sehingga bapak tidak hanya diam
dan tidur terus, bapak tidak merasan bosan dan kesepian di rumah sakit,
sehingga juga suara-suara yang sering mengganggu bapak juga bisa
hilang. Nah jadi pak, Bagaimana kalau kita melatih kemampuan bapak
dalam berkenalan?”
“Kalau begitu saya akan mencontohkan bagaimana caranya berkenalan
dengan orang lain. Jadi begini yah pak, perkenalkan nama saya risdawati
senangnya dipanggil risda, asal saya dari bulukumba, hobby saya menari,
bagaimana dengan bapak?”
“Jadi seperti itu yah pak caranya berkenalan. Apa bapak sudah mengerti?
coba bapak contohkan”
“Wah bagus sekali yah pak”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“apakah bapak sudah mengerti terkait apa yang saya sampaikan
tadi?”
2) Objektif
“Coba bapak ulangi, cara berkenalan dengan orang lain.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nah, jadi seperti itu yah pak. Bagaimana jika kita memasukkan
berkenalan ke jadwal hariannya bapak? minimal dalam sehari bapak
harus berkenalan dengan dua orang temannya”
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
“Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melihat
kemajuan dari kegiatan yang sudah kita latih tadi?”
2) Waktu
“kalau besok, kira-kira jam berapa pak kita bisa bercakap-cakap
kembali?”
3) Tempat
“Bapak maunya kita bercaka-cakap dimana? Baik pak sampai
berjumpa lagi besok. Assalamu’alaikum”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SPI P HARGA DIRI


RENDAH

Hari/Tanggal : Kamis, 12 Agustus 2021

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
DO :
Pada saat pengkajian pada hari Kamis, tanggal 12 Agustus 2021, pasien
tampak malu memulai pembicaraan, berbicara apabila hanya ditanya,
suara sangat kecil namun bicaranya lancar, menatap lawan bicaranya
hanya apabila ditanya.
DS :
Pasien mengatakan masih malu untuk memulai pembicaraan, pasien
mengatakan sudah mencoba untuk berkenalan tapi lupa nama yang
diajak berkenalan, pasien juga mengatakan takut lawan bicaranya akan
marah apabila pasien mengajak teman seruangannya berbicara.
2. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Tujuan Khusus :
Pasien mampu melakukan kemampuan dengan aspek positif yang dimiliki
4. Tindakan Keperawatan :
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
b. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat
digunakan
c. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan pasien
d. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
f. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik :
“Assalamu’alaikum pak. Perkenalkan nama saya Risdawati, biasa
dipanggil Risda, saya perawat dari UIN Alauddin Makassar yang saat
ini sedang praktek di sini. Kalau boleh tahu nama bapak siapa? dan
senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi/Validasi :
“Bagaimana kabar bapak hari ini? apakah semalam tidurnya
nyenyak? ada keluhan tidak?”
c. Kontrak :
1) Topik
“Baiklah pak, jadi saya mau ajak bapak bercakap-cakap sebentar,
kita akan bercakap-cakap tentang kemampuan yang masih bisa
bapak lakukan di rumah sakit dalam kondisi bapak yang sekarang
ini, lalu nanti kita akan pilih satu kegiatan untuk kita latih.
Bagaimana bapak? Apakah bapak bersedia?”
2) Tempat
“Bapak maunya kita bercakap-cakap dimana? Di dalam ruangan
saja atau mau di taman?”
3) Waktu
“Berapa lama kira-kira bapak bisa bercakap-cakap dengan saya?
15 menit bisa?

2. Fase Kerja
“Pak salam, kira-kira dalam kondisi bapak yang seperti ini, bisakah bapak
menyebutkan kemampuan-kemampuan apa saja yang bapak masih bisa
lakukan? Baik itu kegiatan rumah tangga misalnya menyapu, merapikan
tempat tidur, mencuci piring, atau kegiatan-kegiatan bersosialisasi
dengan teman seruangankah. Wah bagus sekali ya, ternyata pak salam
dalam kondisi yang seperti ini masih banyak kegiatan yang bisa
dilakukan.”
“Pak salam, kemarinkan kita sudah memasukkan latihan berkenalan ke
dalam jadwal kegiatannya bapak. Kemarin juga saya sudah kasih tugas ke
bapak untuk berkenalan dengan teman seruangannya minimal 2 orang.
Bagaimana bapak apa sudah bisa?”
"Kenapa bapak bisa lupa? Dan kenapa bapak masih malu?"
“Jadi itu alasannya yah pak? Bapak tahu tidak apa keuntungannya jika
kita berkenalan dengan teman-teman yang ada di ruangannya bapak?”
“Ya, jadi itu yah salah satu alasannya, kalau kita punya kenalan di dalam
ruangan kita punya teman untuk cerita sehingga bapak tidak hanya diam
dan tidur terus, bapak tidak merasan bosan dan kesepian di rumah sakit,
sehingga juga suara-suara yang sering mengganggu bapak juga bisa
hilang. Nah jadi pak, Bagaimana kalau kita melatih lagi kemampuan
bapak dalam berkenalan?”
“Kalau begitu saya akan mencontohkan kembali bagaimana caranya
berkenalan dengan orang lain. Jadi begini yah pak, perkenalkan nama
saya risdawati senangnya dipanggil risda, asal saya dari bulukumba,
hobby saya menari, bagaimana dengan bapak?”
“Jadi seperti itu yah pak caranya berkenalan. Apa bapak sudah mengerti?
coba bapak contohkan”
“Wah bagus sekali yah pak”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Subjektif
“apakah bapak sudah mengerti terkait apa yang saya sampaikan
tadi?”
Objektif
“Coba bapak ulangi, cara berkenalan dengan orang lain.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nah, jadi seperti itu yah pak. Bagaimana jika kita memasukkan
berkenalan ke jadwal hariannya bapak? minimal dalam sehari bapak
harus berkenalan dengan dua orang temannya”

c. Kontrak Yang Akan Datang


1) Topik
“Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melihat
kemajuan dari kegiatan yang sudah kita latih tadi?”
2) Waktu
“kalau besok, kira-kira jam berapa pak kita bisa bercakap-cakap
kembali?”
3) Tempat
“Bapak maunya kita bercaka-cakap dimana? Baik pak sampai
berjumpa lagi besok. Assalamu’alaikum”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SPI P HARGA DIRI


RENDAH

Hari/Tanggal : Jum'at, 13 Agustus 2021

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
DO :
Pada saat pengkajian pada hari Jum'at, tanggal 13 Agustus 2021, pasien
tampak sudah lebih percaya diri untuk memulai pembicaraan, pasien
tampak lebih sering tersenyum, pasien mampu mengingat orang yang
sudah diajak berkenalan.
DS :
Pasien mengatakan sudah tidak malu untuk memulai pembicaraan,
pasien mengatakan sudah berkenalan dengan 2 orang temannya. Pasien
juga mengatakan sudah tidak takut lawan bicaranya akan marah apabila
pasien mengajak teman seruangannya berbicara.
2. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Tujuan Khusus :
Pasien mampu melakukan kemampuan dengan aspek positif yang dimiliki
4. Tindakan Keperawatan :
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
b. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat
digunakan
c. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan pasien
d. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
f. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik :
“Assalamu’alaikum pak. Perkenalkan nama saya Risdawati, biasa
dipanggil Risda, saya perawat dari UIN Alauddin Makassar yang saat
ini sedang praktek di sini. Masih ingat dengan saya bapak?”
b. Evaluasi/Validasi :
“Bagaimana kabar bapak hari ini? apakah semalam tidurnya
nyenyak? ada keluhan tidak?”
c. Kontrak :
1) Topik
“Baiklah pak, jadi saya mau ajak bapak bercakap-cakap sebentar,
kita akan bercakap-cakap tentang kemampuan yang masih bisa
bapak lakukan di rumah sakit dalam kondisi bapak yang sekarang
ini, lalu nanti kita akan pilih satu kegiatan untuk kita latih.
Bagaimana bapak? Apakah bapak bersedia?”
2) Tempat
“Bapak maunya kita bercakap-cakap dimana? Di dalam ruangan
saja atau mau di taman?”
3) Waktu
“Berapa lama kira-kira bapak bisa bercakap-cakap dengan saya?
15 menit bisa?
2. Fase Kerja
“Pak salam, kemarinkan kita sudah memasukkan latihan berkenalan ke
dalam jadwal kegiatannya bapak. Kemarin juga saya sudah kasih tugas ke
bapak untuk berkenalan dengan teman seruangannya minimal 2 orang.
Bagaimana bapak apa sudah bisa?”

“Wah bagus sekali yah pak salam. Bapak sudah bisa berkenalan dengan
teman seruangannya dan sudah tidak malu lagi ya? Berarti bapak sudah
tahukan rasanya punya teman dan apa saja keuntungannya?"
“Ya, jadi itu yah salah satu alasannya, kalau kita punya kenalan di dalam
ruangan kita punya teman untuk cerita sehingga bapak tidak hanya diam
dan tidur terus, bapak tidak merasan bosan dan kesepian di rumah sakit,
sehingga juga suara-suara yang sering mengganggu bapak juga bisa
hilang. Nah jadi pak, Bagaimana kalau kita melatih lagi kemampuan
bapak dalam berkenalan?”
“Bagaimana bapak? Apakah bapak masih ingat cara untuk berkenalan?
Coba bapak ingat kembali dan praktekkan kembali dengan teman bapak
yang di belakang, saya mau lihat coba caranya pak nursalam
berkenalan."
“Wah bagus sekali yah pak”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Subjektif
“apakah bapak sudah mengerti terkait apa yang saya sampaikan
tadi?”
Objektif
“Coba bapak ulangi, cara berkenalan dengan orang lain.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nah, jadi seperti itu yah pak. Bagaimana jika kita memasukkan
berkenalan ke jadwal hariannya bapak? minimal dalam sehari bapak
harus berkenalan dengan dua orang temannya dan bagaimana kalau
kita melangkah ke kemampuan ke dua bapak yang masih bisa bapak
lakukan?”

c. Kontrak Yang Akan Datang


1) Topik
“Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melihat
kemajuan dari kegiatan yang sudah kita latih tadi dan besok kita
akan berlatih untuk kemampuan bapak yang kedua. Bagaimana
pak?”
2) Waktu
“Kalau besok, kira-kira jam berapa pak kita bisa bercakap-cakap
kembali?”
3) Tempat
“Bapak maunya kita bercaka-cakap dimana? Baik pak sampai
berjumpa lagi besok. Assalamu’alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SPII P
HARGA DIRI RENDAH

Hari/Tanggal : Sabtu, 14 Agustus 2021

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
DO :
Pada saat pengkajian pada hari Sabtu, tanggal 14 Agustus 2021, pasien
tampak tenang, pasien sudah mau menghargai dirinya sendiri, kontak mata
baik, pasien sudah mampu berkenalan dengan temannya
DS :
Pasien mengatakan sudah mengenali beberapa temannya, pasien
mengatakan sudah tidak terlalu malu dan takut untuk berkenalan.
2. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Tujuan Khusus :
Pasien mampu melakukan kemampuan dengan aspek positif yang dimiliki
4. Tindakan Keperawatan :
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih kemampuan kedua
c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik :
“Assalamu’alaikum pak. Bagaimana pak, apa masih ingat dengan
saya? Wah ingatan bapak cukup bagus yah.”
b. Evaluasi/Validasi :
“Bagaimana kabar bapak hari ini? Bapak pagi ini sudah mandi?
Bagaimana kabarnya? Ceria sekali tampaknya yah.”
“Bagaimana pak? Kemarin sudah berkenalan dengan temannya
belum? coba sebutkan siapa saja. Wah bagus sekali yah pak.”
c. Kontrak :
1) Topik
“Baiklah pak, jadi saya hari ini mau latih lagi kemampuan kedua
bapak. kemarin-kemarin kitakan sudah berlatih berkenalan, nah
bagaimana kalau hari ini kita berlatih hobbynya pak salam, yaitu
mengaji. Bagaimana pak? Bisa?.”
2) Tempat
“Bapak maunya kita latihan dimana? Di dalam ruangan saja atau
mau di taman?”
3) Waktu
“Berapa lama kira-kira bapak bisa berlatih dengan saya? 15 menit
bisa?
2. Fase Kerja
“Pak salam, jadi hari ini kita akan baca surah-surah pendek yah pak, hari
ini kita baca satu surah pendek dulu yaitu Al-fatihah ya. Sekarang kita
baca Al-fatihah yah, dimulai dengan membaca lafads ta’awuds
“Audzubillahiminasyaitonirrojim” kemudian lafads Basmalah
“Bismillahirrahmanirrahim” bagaimana pak salam bisa? Coba praktekkan.
Wah pak nursalam fasih sekali. Sekarang saya tanya, surah Al-fatihah ada
berapa ayat? Nah betul sekali. Salut saya sama pak salam, meskipun
kondisinya sedang sakit tapi masih hapal surah pendek yah. Pak salam
tidak lupa sama yang sudah menciptakan pak nursalam.”
3. Fase Terminasi
1. Evaluasi
a) Subjektif
“Apakah bapak sudah bisa melakukan kegiatan yang sudah kita latih
tadi?”
b) Objektif
“Coba bapak ulangi, surah yang kit abaca tadi.”

c) Rencana Tindak Lanjut


“Nah, jadi seperti itu yah pak. Bagaimana jika kita memasukkan baca
surah-surah pendek ke jadwal hariannya bapak? minimal dalam sehari
bapak harus baca satu surah”
d) Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
“Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melihat
kemajuan dari kegiatan yang sudah kita latih tadi?”
2) Waktu
“Kalau besok, kira-kira jam berapa pak kita bisa bercakap-cakap
kembali?”
3) Tempat
“Bapak maunya kita bercakap-cakap dimana? Baik pak sampai
berjumpa lagi besok. Assalamu’alaikum”

Anda mungkin juga menyukai