Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERABAPAKATAN (SP1P)

Isolasi sosial

A. Proses Keperabapakatan
1. Kondisi klien : Klien tampak tenang, klien tidak mau bergaul, dan lebih suka
menyendiri
2. Diagnosa keperawatan : isolasi sosial
3. Tujuan khusus : Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
SP1P
1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien
2. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
3. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
4. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
5. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperabapakatan


1. Fase orientasi
a. Salam terapiutik
“ Assalamualaikum pak, selamat pagi!!”
b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bisa kita berbincang-bincang sebentar pak?”
c. Kontrak
Topik : “Baiklah, sekarang kita akan diskusi tentang bagaimana hubungan Bapak
dengan orang di sekitar sini”.
waktu : “ Berapa lama Bapak mau kita berbincang-bincang?”
Tempat : “Dimana kita mau berbincang-bincang Bapak?”
2. Fase kerja
“Baiklah Bapak, “Dengan siapa bapak tinggal serumah? Siapa yang paling dekat?” Apa
yang menyebabkan bapak deket dengan orang tersebut? ”Siapa anggota keluarga dan
teman yang bapak merasa tidak dekat?”. “Apa yang membuat bapak tidak dekat dengan
orang lain?” “Apa saja kegiatan yang biasa bapak lakukan saat bersama keluarga?
Bagaimana dengan teman-teman yang lain?”
“Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul dengan orang lain?”
“Apa yang menghambat bapak dalam berteman atau bercakap-cakap dengan orang lain?”
”Menurut bapak apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman? Wah benar, ada
teman bercakap-cakap. Apa lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) Nah
kalau kerugiannya tidak mampunyai teman apa ya pak ? Ya, apa lagi ? (sampai pasien
dapat menyebutkan beberapa) Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau
begitu inginkah bapak belajar bergaul dengan orang lain ? Nah untuk memulainya
sekarang bapak latihan berkenalan dengan saya dahulu.. “Begini lho pak, untuk
berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita
sukai. Contoh: Nama Saya lailatul badria senang dipanggil della “Selanjutnya bapak
menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya begini: Nama bapak siapa?
Senang dipanggil apa?” Ayo pak dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan bapak. Coba
berkenalan dengan saya!” “Ya bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekali” “Setelah
bapak berkenalan dengan orang tersebut bapak bisa melanjutkan percakapan tentang hal-
hal yang menyenangkan bapak bicarakan. Misalnya tentang cuaca, tentang hobi, tentang
keluarga, pekerjaan dan sebagainya. Nah, bagaimana kalau sekarang kita latihan
bercakap-cakap dengan keluarga bapak? (dampingi pasien saat bercakap-cakap)
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang?”
b. Evaluasi objektif
“Bisa bapak ulangi apa yang kita perbincangkan tadi?”
c. Rencana tindak lanjut
“ Jadi Bapak bisa melakukan kegiatan ini sesuai dengan jadwal yang kita buat ya
bapak.”
d. Kontrak
Topik :”Baiklah bapak, bincang-bincang kita sampai disini saja ya bapak, besok kita
akan lanjutkan lagi bincang-bincangnya tentang pengalaman bapak bercakap-cakap
dengan teman-teman baru dan latihan bercakap-cakap dengan topik tertentu?”
waktu : “Jam berapa kita berbincang-bincang besok Bapak? Bagaimana kalau kita
mulai jam 10.00?”
Tempat : “ Dimana kita bisa berbincang-bincang Bapak? Bagaimana kalau disini
saja.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERABAPAKATAN (SP2P)

Isolasi sosial

A. Proses Keperabapakatan
1. Kondisi klien : Klien tampak tenang, klien tidak mau bergaul, dan lebih suka
menyendiri
2. Diagnosa keperawatan : isolasi sosial
3. Tujuan khusus : pengalaman bapak bercakap-cakap dengan teman-teman baru
dan latihan bercakap-cakap dengan topik tertentu
SP2P
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan
satu orang
3. Membantu pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang
lain sebagai salah satu kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperabapakatan


4. Fase orientasi
a. Salam terapiutik
“ Assalamualaikum pak, selamat pagi!!”
b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bisa kita berbincang-bincang sebentar pak?”
c. Kontrak
Topik : “Baiklah, sekarang kita akan diskusi tentang pengalaman bapak bercakap-
cakap dengan teman-teman baru dan latihan bercakap-cakap dengan topik tertentu”.
waktu : “ Berapa lama Bapak mau kita berbincang-bincang?”
Tempat : “Dimana kita mau berbincang-bincang Bapak?”
5. Fase kerja
“Baiklah Bapak, “ Baiklah hari ini saya datang bersama dua orang teman saya, bapak
bisa memulai berkenalan...Apakah bapak masih ingat bagaimana caranya?..(beri pujian
jika pasien masih ingat, jika pasien lupa, bantu pasien mengingat kembali cara
berkenalan). Nah.....silahkan bapak mulai....(fasilitasi perkenalan antara pasien dan
kader)....Wah...bagus sekali, selain nama, alamat, hobby, apakah ada yang ingi bapak
ketahui tentang kedua teman saya ini?....(bantu pasien mengembangkan topik
pembicaraan). Wah bagus sekali. Nah pak, apa kegiatan yang biasa bapak lakukan pada
jam ini? Tidak ada? Bagaimana kalau kita menemani anak bapak masak di dapur?.
Sambil memasak bapak bica bercakap-cakap dengan anak bapak....mari bu...(dampingi
pasien memasak di dapur)....Apa yang ingin Bapak bincangkan dengan anak bapak...Oh
tentang menu... silahkan bu...(jika pasien diam,dapat dibantu perawat)...Coba bapak tanya
apa yang menyebabkan anak bapak masak rendang hari ini? ....Apakah akan ada tamu....
silahkan bu, apa lagi yang ingin bapak bincangkan silahkan.....
Oke, sekarang masaknya sudah selesai, bagaimana kalau sekarang bapak bersama anak
bapak juga melakukan cuci piring bersama......Sambil bercakap-cakap yah bu (perawat
mendampingi, jika percakapan tidak berjalan, perawat bisa memotivasi keluarga untuk
aktif bertanya pada pasien)
6. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang?”
b. Evaluasi objektif
“Bisa bapak ulangi apa yang kita perbincangkan tadi?”
c. Rencana tindak lanjut
“ Jadi Bapak bisa melakukan kegiatan ini sesuai dengan jadwal yang kita buat ya
bapak.”
d. Kontrak
Topik :”Baiklah bapak, bincang-bincang kita sampai disini saja ya bapak, besok kita
akan lanjutkan lagi bincang-bincangnya tentang pengalaman bapak bercakap-cakap
dengan teman-teman baru dan latihan bercakap-cakap dengan topik tertentu?”
waktu : “Jam berapa kita berbincang-bincang besok Bapak? Bagaimana kalau kita
mulai jam 10.00?”
Tempat : “ Dimana kita bisa berbincang-bincang Bapak? Bagaimana kalau disini
saja”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERABAPAKATAN (SP3P)

Isolasi sosial

A. Proses Keperabapakatan
1. Kondisi klien : Klien tampak tenang, klien tidak mau bergaul, dan lebih suka
menyendiri
2. Diagnosa keperawatan: isolasi sosial
3. Tujuan khusus : Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara
berkenalan dengan dua orang atau lebih
SP3P
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan dua
orang atau lebih
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperabapakatan
1. Fase orientasi
a. Salam terapiutik
“ Assalamualaikum pak, selamat pagi!!”
b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bisa kita berbincang-bincang sebentar pak?”
c. Kontrak
Topik : “Baiklah, sekarang kita akan diskusi tentang mempraktekkan cara
berkenalan dengan dua orang atau lebih.
waktu : “ Berapa lama Bapak mau kita berbincang-bincang?”
Tempat : “Dimana kita mau berbincang-bincang Bapak?”
2. Fase kerja
“Baiklah Bapak, “Apakah bapak sudah siap bergabung dengan banyak orang? Nah pak,
sesampainya disana, bapak langsung bersalaman dan memperkenalkan diri seperti yang
sudah kita pelajari, bapak bersikap biasa saja dan yakin bahwa orang-orang disana senang
dengan kedatangan bapak…Baik pak….kita berangkat sekarang (selanjutnya perawat
mendampingi pasien di kegiatan kelompok, sampai dengan kembali kerumah).
Nah pak, sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan anggota keluarga saat bapak
melakukan kegiatan harian. Kegiatan apa yang ingin dilakukan? Oh merapihkan kamar.
Baiklah…Kegiatannya merapihkan tempat tidur dan menyapu kamar tidur yah pak…
(perawat mengajak menantu pasien untuk menemani pasien merapihkan tempat tidur dan
menyapu kamar, kemuadian memotivasi pasien dan menantu bercakap-cakap)
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang?”
b. Evaluasi objektif
“Bisa bapak ulangi apa yang kita perbincangkan tadi?”
c. Rencana tindak lanjut
“ Jadi Bapak bisa melakukan kegiatan ini sesuai dengan jadwal yang kita buat ya
bapak.”
d. Kontrak
Topik :”Baiklah bapak, bincang-bincang kita sampai disini saja ya bapak, besok kita
akan lanjutkan lagi bincang-bincangnya tentang pengalaman bapak bercakap-cakap
dengan teman-teman baru dan latihan bercakap-cakap dengan topik tertentu?”
waktu : “Jam berapa kita berbincang-bincang besok Bapak? Bagaimana kalau kita
mulai jam 10.00?”
Tempat : “ Dimana kita bisa berbincang-bincang Bapak? Bagaimana kalau disini
saja”

Anda mungkin juga menyukai