Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1) ISOLASI SOSIAL

A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien
 Data subjektif :
a) Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain.
b) Klien mengatakan orang-orang jahat dengan dirinya.
c) Klien merasa orang lain tidak selevel.
 Data objektif :
a) Klien tampak menyendiri.
b) Klien terlihat mengurung diri.
c) Klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain.
2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial.
3. Tujuan
 Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
 Khusus :
a) Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b) Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
c) Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan
orang lain.
d) Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap.
e) Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang
lain.
f) Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial.
g) Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
4. Tindakan Keperawatan.
a) Membina hubungan saling percaya.
b) Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
c) Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
d) Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain.
e) Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang.
f) Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a) Salam Terapeutik : Assalamualaikum..!!! selamat pagi bu… perkenalkan
nama saya belia. Saya mahasiswa praktek dari Fakultas Keperawatan
UNAND yang akan dinas di ruangan flamboyan ini selama 2 minggu. Hari
ini saya dinas pagi dari jam 07:00 pagi sampai jam 14:00 siang. Saya akan
merawat ibu selama di rumah sakit ini. Nama ibu siapa? Senangnya ibu di
panggil apa?
b) Evaluasi / Validasi : Bagaimana perasaan Bu hari ini? O.. jadi Bu merasa
bosan dan tidak berguna.
c) Kontrak :
 Topik : Baiklah Bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang
perasaan Bu dan kemampuan yang Bu miliki? Apakah bersedia?
Tujuananya Agar ibu dengan saya dapat saling mengenal sekaligus ibu
dapat mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan
kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
 Waktu : Berapa lama Bu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit?
 Tempat : Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di
ruang tamu?.
2. Fase kerja.
Dengan siapa ibu tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan ibu?
apa yang menyebabkan ibu dekat dengan orang tersebut? Siapa anggota keluarga
dan teman ibu yang tidak dekat dengan ibu? apa yang membuat ibu tidak dekat
dengan orang lain? Apa saja kegiatan yang biasa ibu lakukan saat bersama
keluarga? Bagaimana dengan teman-teman yang lain? Apakah ada pengalaman
yang tidak menyenangkan ketika bergaul dengan orang lain? Apa yang
menghambat ibu dalam berteman atau bercakap-cakap dengan orang lain?
Menurut ibu apa keuntungan kita kalau mempunyai teman? Wah benar,
kita mempunyai teman untuk bercakap-bercakap. Apa lagi ibu? (sampai pasien
dapat menyebutkan beberapa) Nah kalau kerugian kita tidak mempunyai teman
apa ibu? ya apa lagi? (sampai menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya
tidak punya teman ya. Kalau begitu ingin ibu belajar berteman dengan orang
lain? Nah untuk memulainya sekrang ibu latihan berkenalan dengan saya terlebih
dahulu. Begini ibu, untuk berkenalan dengan orang lain dengan orang lain kita
sebutkan dahulu nama kita dan nama panggilan yang kita sukai. Contohnya:
nama saya belia, senang sipanggil abel. Selanjutnya ibu menanyakan nama orang
yang diajak berkenalan. Contohnya nama ibu siapa ? senangnya dipanggil apa?
Ayo bu coba dipraktekkan! Misalnya saya belum kenal dengan ibu. coba ibu
berkenalan dengan saya.
Ya bagus sekali ibu!! coba sekali lagi ibu..!!! bagus sekali ibu!! setelah
berkenalan dengan ibu orang tersebut ibu bisa melanjutkan percakapan tentang
hal-hal yang menyenangkan ibu bicara. Misalnya tentang cuaca, tentang hobi,
tentang keluarga, pekerjaan dan sebagainya, nah bagaimana kalau sekarang kita
latihan bercakap-cakap dengan teman ibu. (dampingi pasien bercakap-cakap).

3. Terminasi.
a) Evaluasi subjektif dan objektif : Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan
berkenalan? Nah sekarang coba ulangi dan peragakan kembali cara
berkenalan dengan orang lain!
b) RTL : Baiklah ibu, dalam satu hari mau berapa kali ibu latihan bercakap-
cakap dengan teman? Dua kali ya ibu? baiklah jam berapa ibu akan latihan?
Ini ada jadwal kegiatan, kita isi pasa jam 11:00 dan 15:00 kegiatan ibu adalah
bercakap-cakap dengan teman sekamar. Jika ibu melakukanya secara mandiri
makan ibu menuliskan M, jika ibu melakukannya dibantu atau diingatkan
oleh keluarga atau teman maka ibu buat ibu, Jika ibu tidak melakukanya
maka ibu tulis T. apakah ibu mengerti? Coba ibu ulangi? Naah bagus ibu.
c) Kontrak yang akan datang :
 Topik : Baik lah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
tentang pengalaman ibu bercakap-cakap dengan teman-teman baru dan
latihan bercakap-cakap dengan topik tertentu. apakah ibu bersedia?
 Waktu : Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00?
 Tempat : Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau
di ruang tamu?? Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11:00 sampai
jumpa besok ibu. saya permisi Assalamualaikum WR,WB.
STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2) ISOLASI SOSIAL
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien.
 Data subjektif : Klien mengatakan malas berinteraksi.
 Data objektif :
a) Klien menyendiri di kamar.
b) Klien tidak mau melakukan aktivitas di luar kamar.
c) Klien tidak mau melakukan interaksi dengan yang lainnya.
2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial.
3. Tujuan.
a) Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan denagn orang lain.
b) Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain.
4. Tindakan Keperawatan.
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b) Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan
dengan satu orang.
c) Membenatu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang
lain sebagai salah satu kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a) Salam Terapeutik : Assalamualaikum W, Selamat pagi ibu, Masih ingat dengan
saya?
b) Evaluasi/ Validasi : Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah masih ada
perasaan kesepian, bagaimana semangatnya untuk bercakap-cakap dengan
teman? Apakah ibu sudah mulai berkenalan dengan orang lain? Bagai mana
perasaan ibu setelah mulai berkenalan?
c) Kontrak :
 Topik : Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan latihan
bagai mana berkenalan dan bercakap-cakap dengan 2 orang lain agar ibu
semakin banyak teman. Apakah ibu bersedia?
 Waktu : Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit?
 Tempat : ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang
tamu?
2. Fase Kerja.
Baiklah hari ini saya datang bersama dua orang ibu perawat yang juga
dinas di ruangan melati ini, ibu bisa memulai berkenalan.. apakah ibu masih ingat
bagaimana cara berkenalan? (beri pujian jika pasien masih ingat, jika pasien lupa,
bantu pasien mengingat kembali cara berkenalan) nah silahkan ibu mulai
(fasilitasi perkenalan antara pasien dengan perawat lain) wah bagus sekali ibu,
selain nama,alamat, hobby apakah ada yang ingin ibu ketahui tetang perawat C
dan D? (bantu pasien mengembangkkan topik pembicaraan) wah bagus sekali,
Nah ibu apa kegiatan yang biasa ibu lakukan pada jam ini? Bagai mana kalau kita
menemani teman ibu yang sedang menyiapkan makan siang di ruang makan
sambil menolong teman ibu bisa bercakap-cakap dengan teman yang lain. Mari
bu.. (dampingi pasien ke ruang makan) apa yang ingin ibu bincangkan dengan
teman ibu. ooh tentang cara menyusun piring diatas meja silahkan ibu( jika
pasien diam dapat dibantu oleh perawat) coba ibu tanyakan bagaimana cara
menyusun piring di atas meja kepada teman ibu? apakah harus rapi atau tidak?
Silahkan bu, apalagi yang ingin bu bincangkan.. silahkan.
Oke sekarang piringnya sudah rapi, bagai mana kalau ibu dengan teman
ibu melakukan menyusun gelas diatas meja bersama … silahkan bercakap-cakap
ibu.
3. Terminasi.
a) Evaluasi subjektif dan objektif : Bagaimana perasaan ibu setelah kita
berkenalan dengan perawat B dan C dan bercakap-cakap dengan teman ibu
saat menyiapkan makan siang di ruang makan? Coba ibu sebutkan kembali
bagaimana caranya berkenalan?
b) RTL : Bagaimana kalau ditambah lagi jadwal kegiatan ibu yaitu jadwal
kegiatan bercakap-cakap ketika membantu teman sedang menyiapkan makan
siang. Mau jam berapa ibu latihan? Oo ketika makan pagi dan makan siang.
c) Kontrak yang akan datang :
 Topik : Baik lah ibu bagaimana kalau besok saya kan mendampingi ibu
berkenalan dengan 4 orang lain dan latihan bercakap-cakap saat
melakukan kegiatan harian lain, apakah ibu bersedia?
 Waktu : Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00 ? Baiklah ibu
besok saya akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok ibu. saya permisi
Assalamualaikum WR,WB.
 Tempat : Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau
di ruang tamu?
STRATEGI PELAKSANAAN 3 (SP 3) ISOLASI SOSIAL
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien.
 Data subjektif :
a) Klien mengatakan masih malu berinteraksi dengan orang lain.
b) Klien mengatakan masih sedikit malas ber interaksi dengan orang lain.
 Data objektif :
a) Klien tampak sudah mau keluar kamar.
b) Klien belum bisa melakukan aktivitas di ruangan.
2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial.
3. Tujuan.
a) Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih.
b) Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
4. Tindakan Keperawatan.
a) mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.
b) memberikan kesempatan pada klien berkenalan.
c) menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a) Salam Terapeutik : Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat
dengan saya?
b) Evaluasi/ Validasi : Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah masih
ada perasaan kesepian? Apakah ibu sudah bersemangat bercakap-cakap
dengan otrang lain? Apa kegiatan yang dilakukan sambil bercakap-cakap?
Bagaimana dengan jadwal berkenalan dan bercakap-cakap, apakah sudah
dilakukan? Bagus ibu.
c) Kontrak :
 Topik : Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan
mendampingi bu berkenalan atau bercakap-cakap dengan tukang masak,
serta bercakap-cakap dengan teman sekamar saat melakukan kegiatan
harian. Apakah ibu bersedia?
 Waktu : Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit?
 Tempat : Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di
ruang tamu?
2. Fase Kerja.
Baiklah ibu, bagaimana jika kita menuju ruang dapur, disana para juru
masak sedang memasak dan jurumasak disana berjumlah lima orang disana.
Bagaimana jika kita berangkat sekarang? Apakah ibu sudah siap bergabubg
dengan banyak orang? Nah ibu sesampainya disana ibu langsung bersalaman dan
memperkenalakan diri seperti yang sudah kita pelajari, ibu bersikap biasa saja
dan yakin bahwa orang-orang disana senang dengan kedatangan ibu. baik lah bu
kita berangkat sekarang ya bu.
(selanjutnya perawat mendampingi pasien di kegiatan kelompok, sampai dengan
kembali keruma).
Nah bu, sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman saat
melakukan kegiatan harian, kegiatan apa yang ingin bu lakukan? Ooh merapikan
kamar baiklah dengan siapa ibu ingin didampingi? Dengan Nn. E? baiklah bu.
kegiatannya merapikan tempat tidur dan menyapu kamar tidur ya bu( perawat
mengaja pasien E untuk menemani pasien merapikan tempat tidur dan menyapu
kamar, kemudian memotivasi pasien dan teman sekamar bercakap-cakap.
3. Terminasi.
a) Evaluasi subjektif dan objektif : Bagaimana perasaan ibu setelah kita
berkenalan dengan juru masak di dapur ? kalau setelah merapikan kamar
bagaimana ibu? apa pengalaman ibu yang menyenangkan berada dalam
kelompok? Adakah manfaatnya kita bergabung dengan orang banyak?
b) RTL : Baiklah ibu selanjutnya ibu bisa menambah orang yang ibu kenal.
Atau ibu bisa ikut kegiatan menolong membawakan nasi untuk dimakan oleh
teman-teman ibu. jadwal bercakap-cakap setiap pagi saat merapikan tempat
tidur kita cantumkan dalam jadwal ya ibu. setiap jam berapa ibu akan
berlatih? Baiklah pada pagi jam 08:00 dan sore jam 16:00.
c) Kontrak yang akan datang :
 Topik : Baik lah ibu bagaimana kalau besok saya kan mendampingi ibu
dalam melakukan berbincang-bincang saat menjemput pakaian ke
laundry. apakah ibu bersedia?
 Waktu : Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
 Tempat : Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau
di ruang tamu? ? Baiklah B besok saya akan kesini jam 11:00 sampai
jumpa besok B. saya permisi Assalamualaikum WR,WB.
STRATEGI PELAKSANAAN 4 (SP 4) ISOLASI SOSIAL
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien.
 Data subjektif :
a) Klien mengatakan sudah mau berinteraksi dengan orang lain.
b) Klien mengatakan mampu berinteraksi dengan orang lain.
 Data objektif :
a) Klien sudah mau keluar kamar.
b) Klien bisa melakukan aktivitas di ruangan.
2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial.
3. Tujuan.
a) Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih.
b) Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
4. Tindakan Keperawatan.
a) Mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.
b) Memberikan kesempatan pada klien berkenalan.
c) Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
A. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a) Salam Terapeutik : Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu. Apakah ibu masih
kenal dengan saya?
b) Evaluasi/ Validasi : Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? masih ada
perasaan kesepia, rasa enggan berbicara dengan orang lain? Bagaimana
dengan kegiatan hariannya sudah dilakukan?dilakukan sambil bercakap-
cakap kan ibu? sudah berapa orang baru yang ibu kenal? Dengan teman
kamar yang lain bagaimana? Apakah sudah bercakap-cakap juga? Bagaiman
perasaan ibu setelah melakukan semua kegiatan? Waah ibu memang luar
biasa.
c) Kontrak :
 Topik : Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan
mendampingi ibu dalam menjemput pakaian ke laundry atau latihan
berbicara saat melakukan kegiatan sosial. Apakah ibu bersedia?
 Waktu : Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit?
 Tempat : Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di
ruang tamu?
2. Fase Kerja.
Baiklak, apakah bu sudah mempunyai daftar baju yang akan di ambil?
(sebaiknya sudah disipakan oleh perawat) baiklah ibu mari kita berangkat ke
ruangan laundry. (komunikasi saat di ruangan laundry).
Nah ibu caranya yang pertama adalah ibu ucapkan salam untuk ibu siti,
setelah itu ibu bertanya kepada ibu Siti apakah pakaian untuk ruangan melati
sudah ada? Jika ada pertanyaan dari ibu siti ibu jawab ya.. setelah selesai, minta
ibu siti menghitung total pakaian dan kemudian ibu ucapkan terimakasih pada Ibu
siti.. Nah sekarang coba ibu mulai ( perawat mendampingi pasien)
3. Terminasi.
a) Subjektif dan objektif : Bagaimana perasaan ibu setelah bercakap-cakap saat
menjemput pakaian ke ruangan laundry? Apakah pengalaman yang
menyenangkan bu?
b) RTL : Baiklah bu, selanjutnya ibu bisa terus menambah orang yang ibu kenal dan
melakukan kegiatan menjemput pakaian ke ruangan laundry.
c) Kontrak yang akan datang :
 Topik : Baik lah bu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi
tentang kebersihan diri. apakah ibu bersedia?
 Waktu : Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
 Tempat : Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang tamu? Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa
besok bu. saya permisi Assalamualaikum WR,WB.
Strategi pelaksanaan 2 (SP 2) untuk keluarga.
a. Melatih keluarga cara merawat isolasi sosial
b. Membimbing keluarga merawat isolasi sosial
c. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung
meningkatkan kemampuan sosialisasi.

Kondisi keluarga : Tn.H akhirnya mengetahui kondisi yang dialami istrinya, ia pun mulai
menjelaskan tentang kondisi istrinya kepada ibunya. Dan sekarang Tn.H sangat antusias
untuk memahami cara merawat istrinya yang mengalami isolasi sosial.

SP 2
Orientasi
- Salam Terapeutik
“Assalamualaikum... ,bapak. Apakah bapak masih ingat dengan saja. Saya perawat rini
yang merawat istri bapak.
- Evaluasi/Validasi
“Bagaimana kabar bapak hari ini ?”
“Apakah bapak sudah menyampaikan informasi yang kita bicarakan 3 hari lalu dan
mendiskusikan keadaan istri bapak dengan anggota keluarga ?”
“Bagus bapak sudah menyampaikannya kepada keluarga.”
- Kontrak
a. Topik : “Sesuai janji kita, hari ini kia akan membicarakan dan berlatih tentang
merawat istri bapak yang mengalami isolasi sosial.”
b. Waktu : “Kita akan berdiskusi selama 15 menit kemudian akan langsung
mempraktekkannya kepada istri bapak. Apakah Bapak bersedia?”
c. Tempat : “Kita akan membahas hal ini diruangan perawat ini saja ya pak dan
nanti akan langsung praktek ke kamar rawat istri bapak. Bagaimana pak ? “
d. Tujuan :“agar bapak mampu merawat istri bapak dan menciptakan lingkungan
yang mendukung untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi istri bapak.”

2. Kerja ( Langkah – langkahtindakankeperawatan)


“Bapak kan sudah mengerti tentang kondisi istri bapak yang mengalami isolasi
social.Untuk menghadapi hal yang demikian, bapak dan anggota kelarga lainnya harus
sabar menghadapi istri bapak dan untuk merawat istri bapak, keluarga perlu melakukan
beberapa hal. Pertama, keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan istri
bapak yang caranya adalah bersikap peduli dengan istri bapak dan jangan ingkar janji.
Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada istri bapak untuk bisa
melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar dan
jangan mencela kondisi pasien.”
“selanjutnya, jangan biarkan istri bapak sendirian dan melamun. Buat rencana atau jadwal
bercakap-cakap dengan istri bapak. Misalnya : sholat bersama, makan bersama, rekreasi
bersama, melakukan kegiatan rumah tangga bersama.”
“apakah bapak sudah mengerti?bagaimana kalau kita sekarang laihan untuk melakukan
cara tersebut. Begini contoh komunikasinya : istriku saya lihat sekarang kamu sudah bisa
bercakap-cakap dengan orang lain, seperti : perawat dan teman sekamar.
Perbincangannya juga lumayan lama, aku senang sekali melihat perkembangan kamu,
coba kamu berbincang – bincang dengan saya, seperti dulu. Lalu bagaimana mulai
sekarang kamu sholat berjamaah . kalau diRS ini kamu sholat dimana?kalau nanti
dirumah kamu sholat bersama-sama saya dengan keluarga atau di mushola komplek.
Bagaimana istriku, kamu mau mencobanya kan ?”
“Nah coba sekarang bapak ulangi percakapan yang saya contohkan tadi.”
“Bagus pak, bapak telah memperagakannya dengan baik sekali.”
“Sampai disini, apakah ada yang ingin bapak tanyakan?”
“Nah bapak ayo sekarang kita coba langsung praktek ke istri bapak.”
“Sekarang bapak bisa mempraktekkan apa yang sudah kita latih tadi.”
(perawat mengobservasi suami cara mempraktekkan merawat pasien seperti yang telah
dilatihkan pada latihan tadi)
3. Terminasi
d. Evaluasi respon keluarga terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah berbincang – bincang dengan suaminya ?”
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang – bincang dengan istrinya ?’
Evaluasi Objektif
(Dari hasil observasi perawat menilai ibu nuri dan suaminya telah dapat berkomunikasi
walau masih ada sedikit hambatan)
e. Tindak lanjut klien :
“Bapak kan sudah bisa menerapkan cara merawat dan berkomunikasi yang baik dengan
istri bapak. Nanti untuk kunjungan selanjutnya bapak bisa menerapkan hal tersebut.”
f. Kontrak yang akandatang :
- Topik : “Bapak bagaimana kalau pertemuan kita selanjutnya, apabila nanti
kondisi ibu sudah membaik dan diperbolehkan pulang, kita akan membahas mengenai
perawatan lanjutan istri bapak dirumah?”
- Waktu : “Kita akan berdiskusi selama 15 menit, apakah bapak bersedia ?”
- Tempat:“Bapak nanti kita akan berdiskusi di ruangan perawat saja pada saat bapak
akan menjemput istri bapak. Bapak silahkan lanjutkan berbicara dengan istri bapak, saya
akan kembali ke ruangan. Wassalamu’alaikum . . .”

Strategi pelaksanaan 3 (SP 3) untuk keluarga.


a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning).
b. Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera ke
fasilitas pelayanan kesehatan
c. Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.

Kondisi keluarga : Tn.H mengalami kemajuan dalam perawatan istrinya terutama dalam
hal interaksi. Dan ekspresi wajah Tn H sangat bahagia karna istrinya sudah dapat pulang
kerumah dan Ia sangat antusias untuk menjaga istrinya.
SP 3
Orientasi
- Salam Terapeutik
“Assalamualaikum... bapak. Apakah bapak masih ingat dengan saya. Saya perawat rini
yang merawat istri bapak.
- Evaluasi/Validasi
“Bagaimana kabar bapak hari ini ?”
“Bagaimana interaksi bapak dengan istri bapak sekarang ?”
- Kontrak
a. Topik : “Sesuai janji kita, hari ini istri bapak akan pulang kerumah, maka kita
perlu bicarakan perawatan lanjutan dirumah dan tanda – tanda gejala kekambuhan.”
b. Waktu : “Kita akan berdiskusi selama 15 menit, apakah Bapak bersedia?”
c. Tempat : “Kita akan membahas hal ini diruangan perawat ini saja ya pak.
Bagaimana pak ? “
d. Tujuan :“agar bapak mampu merawat istri bapak dirumah dan mampu
mengindentifikasi segera tanda – tanda kekambuhan istri bapak.”

2. Kerja ( Langkah – langkahtindakankeperawatan)


“Bapak ini jadwal harian istri bapak dirumah. Coba bapak lihat, dapatkah bapak
melakukan kegiatan ini dirumah menggantikan peran perawat. Lanjutkan jadwal ini
dirumah baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya.”
Hal – hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut mengenai kekambuhan istri bapak adalah
perilaku yang ditampilkan istri bapak selama dirumah misalnya, kalau istri bapak terus
menerus tidak mau bergaul dengan orang lain, menolak minum obat, atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain.”
“Jika hal ini terjadi segera lapor ke rumah sakit atau bawa istri bapak kerumah sakit.”
“Nah, bapak ada yang ingin ditanyakan ?”
3. Terminasi Akhir
g. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak atas kepulangan istri bapak ?”
Evaluasi Objektif
“Apakah bapak bisa menjelaskan apa itu isolasi social dan tanda – tandanya ?”
“Bagaimana cara merawat istri bapak di rumah ?”
“Bisakah bapak menyebutkan beberapa tanda kekambuhan istri bapak ?”
h. Tindak lanjut klien :
“Bapak jangan lupa control ke rumah sakit sebelum obat habis atau ada gejala yang
tampak.”

Anda mungkin juga menyukai