Anda di halaman 1dari 7

Efek Kekurangan Kalori

Seperti yang sudah dibahas, kalori berperan sangat penting dalam memberikan energi bagi tubuh
melalui bermacam-macam makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. Dari kalori tersebutlah, tubuh kita
akan mendapatkan nutrisi penting, seperti lemak, protein, dan karbohidrat. Apabila kekurangan kalori,
ada beberapa efke yang harus diwaspadai dan di antaranya adalah sebagai berikut:

1.Sistem Kardiovaskular Kacau

Perlu diketahui bahwa kekurangan kalori bisa membawa efek buruk bagi sistem kardiovaskular di mana
sistem ini memainkan peranan sangat vital dari protein itu sendiri. Otot-otot pada jantung bisa menjadi
kuat berkat adanya zat protein dan jika sampai kalori satu ini tak terpenuhi, tak heran apabila
keoptimalan dari kinerja otot jantung dalam prosesnya memompa aliran darah berkurang dan menurun.
Kesehatan pembuluh darah juga terdukung oleh adanya protein.

Jika sampai kalori protein ini hilang atau bahkan berkurang di dalam tubuh dan tidak segera ditangani,
pembuluh darah dapat berkemungkinan besar menjadi lebih rapuh dan bahkan akibatnya dapat sangat
fatal dan berakibat kematian. Pembuluh darah akan selalu bersih dari plak-plak kolesterol jahat berkat
protein, maka jika sampai kehilangan kalori ini, penyakit jantung adalah risikonya. Intinya, risiko sakit
jantung akan meningkat seiring dengan tidak terpenuhinya kalori tersebut.

Lebih berbahayanya lagi jika tak segera memenuhi asupan protein di dalam tubuh, akan ada kecacatan
produksi yang bisa berimbas pada ketidakmampuan atau ketidakoptimalan sel darah dalam
performanya. Itulah alasan mengapa sebelumnya disebutkan bahwa kardiovaskular bisa kacau karena
kalori protein tak dipenuhi dengan baik dan sempurna. Bahkan tak hanya jantung yang bisa terkena efek
buruknya, namun juga organ dalam lainnya yang juga turut menjadi lemah, seperti bagian otak.
Waspadalah senantiasa terhadap munculnya gejala sering kesemutan pada anggota tubuh karena ini
dapat menjadi salah satu efek kekurangan kalori.

(Baca juga: makanan untuk melancarkan peredaran darah)

2. Menurunnya Kesehatan Sistem Saraf Otak

Penting untuk diketahui bahwa sel saraf biasanya mendapatkan perlindungan dari protein, demikian pula
yang terkait secara langsung di pusat, yaitu pada organ otak. Inilah yang kemudian menjadikan pasokan
protein kalori menjadi berkurang dan bisa berdampak buruk terhadap kondisi sistem saraf otak. Saraf
otak yang terkena gangguan akan membuat seseorang menjadi kurang bisa berkonsentrasi atau berfokus
pada suatu hal yang juga mengakibatkan kecerdasan yang menurun serta kepikunan.

Karena adanya sistem transmisi saraf yang dianggap tidak maksimal dan terganggu, maka kedua hal
tersebut adalah masalah kesehatan yang akan muncul dan dialami. Tak hanya pada daya ingat dan
kecerdasan, bahkan penglihatan pun juga bisa terkena dampaknya. Bila kadar kalori, terutama protein,
tak dalam kondisi normal dan malah berkurang, hubungan saraf penglihatan pun menjadi kurang
optimal.

Untuk kasus gangguan penglihatan, hal ini akan dirasakan ketika mulai adanya gejala pandangan yang
mengabur. Kaburnya penglihatan ini adalah akibat dari kurang lancarnya antara saraf pusat yang ada di
bagian otak dan juga sistem saraf organ mata. Padalah otak adalah yang memiliki peran sangat penting
yang mampu mengendalikan seluruh fungsi dan performa anggota dan organ tubuh.

3. Tak Punya Tenaga

Karena kalori adalah sumber penting penyedia energi, bila asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh
tidaklah seharusnya, maka otomatis akan terjadi penurunan tenaga secara drastis. Tubuh akan sangat
cepat lelah ketika penyediaan pasokan energi yang pada dasarnya berasal dari kalori berkurang, bahkan
rasa lelah ini bisa juga dibarengi dengan jantung berdebar. Dengan keadaan seperti ini, segala aktivitas
apapun yang kita lakukan menjadi sangat melelahkan.

Umpamakan saja tubuh kita seperti mesin di mana habisnya bahan bakar pada mesin pasti akan
menjadikan seluruh kinerja mesin menjadi macet. Kalau tidak segera ditangani secara benar dan
berkelanjutan, kalori yang rendah bisa memengaruhi kegiatan kita, baik itu secara mental atau secara
fisik. Kelumpuhan dan koma adalah dua kondisi yang patut diwaspadai karena sistem kinerja tubuh
dapat berhenti hingga asupan nutrisi yang dibutuhkan dapat terpenuhi kembali. Saat kalori yang tubuh
perlukan sudah didapat, maka aktivitas tubuh akan normal kembali.

(Baca juga: cepat lelah dan jantung berdebar)

4. Mengalami Gangguan Hormon


Keseimbangan hormon juga didukung banyak oleh asupan kalori yang cukup dan tidak lupa juga akan
produksi akan berbagai macam enzim yang mendukung fungsi tubuh. Jika hormon dan enzim mengalami
gangguan dan menjadi tak seimbang, otomatis keoptimalan dari sistem pencernaan dan reproduksi pun
akan mengalami gangguan juga. Kedua sistem tersebut mendapat dukungan penuh dari pasokan kalori di
mana enzim dan hormon terlibat di dalamnya.

(Baca juga: penyebab hormon prolaktin tinggi)

5. Mengalami Gangguan Kesehatan Rambut, Kulit dan Kuku

Tak salah lagi, kalori yang kurang juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan kulit dan rambut, terutama
jika kekurangan asupan kalori protein. Nutrisi sangat penting untuk diseimbangkan karena efek buruk
dapat terjadi di bagian rambut; kondisi rambut dapat menjadi mudah pecah, bercabang, kering dan juga
kemerahan sehingga akan sangat kelihatan bahwa rambut tersebut tidak terawat baik dan rusak. Bukan
hanya rambut, kulit tubuh pun kesehatannya bisa menjadi sangat berkurang.

Selain rambut, kulit yang kekurangan kalori juga bisa menjadi rusak dan sangat mudah terpapar radikal
bebas sehingga berisiko mengalami penyakit kulit, kekeringan serta kekusaman. Kalori protein adalah
yang biasanya bisa menjaga kulit agar tetap sehat dan terlindung dari radikal bebas, jadi apabila nutrisi
berkurang maka hal ini sama saja dengan meningkatkan risiko kerusakan jaringan kulit. Penuaan dini pun
menjadi efek lainnya di mana pada kulit akan muncul garis halus dan kerutan, serta sisik sebab
elastisitasnya sudah berkurang.

Masih ada lagi bagian tubuh yang perlu dilindungi supaya tak ikut rusak seperti halnya rambut dan kulit,
yaitu bagian kuku. Kuku pun berpeluang untuk diserang berbagai kondisi buruk, seperti ketidakmerataan
pada permukaannya dan juga kekeringan. Terkadang kuku pun bisa mengalami perubahan warna
sehingga kelihatan tidak jernih dan bening seperti seharusnya.

(Baca juga: bahaya akibat tidak makan seharian)

6. Kelaparan

Saat kalori tak terpenuhi secara normal, terutama kalori karbohidrat, maka kelaparan akan melanda
tubuh kita. Karbohidrat memainkan peran sebagai sumber energi dan tenaga untuk setiap tubuh
manusia, maka ketika tubuh tak mendapatkan asupan nutrisi satu ini, seseorang akan menjadi cepat dan
gampang lapar. Ketika kelaparan melanda, maka pelarian atau jalan pintas seperti mengonsumsi
makanan sembarangan adalah yang akan dilakukan kebanyakan orang agar rasa lapar bisa terpuaskan;
hal ini merujuk pada konsumsi junk food yang sama sekali tak bernutrisi dan bisa memicu berbagai
penyakit berbahaya bagi tubuh.Mengalami Gangguan pada Otot

Kalori yang dibutuhkan oleh tubuh kita pada dasarnya juga berperan sebagai pendukung jaringan otot,
maka apabila kekurangan kalori (khususnya kalori protein), jaringan otot akan mengalami gangguan.
Gangguan pada jaringan otot ini bisa dimulai dari munculnya rasa sakit di bagian otot dan hal ini
menunjukkan bahwa sistem otot tidak dapat bekerja dengan baik dan secara maksimal. Karena massa
otot turun, ini dapat membuat tubuh melemah dan kalau tak segera ditangani dengan memenuhi kalori
tersebut, kondisi bisa menjadi lebih serius seperti misalnya fisik terlalu kurus.

(Baca juga: kelelahan otot – cara meningkatkan massa otot)

7. Merusak Perkembangan Sel

Kehidupan sel di dalam tubuh dapat sehat dan optimal dikarenakan adanya keberadaan dan asupan
kalori yang pas dan tidak kurang. Keberlangsungan kehidupan sel bisa menjadi terganggu apabila asupan
kalori tidaklah terpenuhi dengan baik alias mengalami defisiensi. Dampak buruk yang paling umum
adalah mudah terserangnya sel oleh radikal bebas, bahkan perkembangan sel juga bisa dirusak oleh
mikroorganisme yang dapat menimbulkan ketidakwajaran pada pertumbuhannya. Keadaan seperti ini
bisa menjadi penyebab adanya tumor maupun kanker atau yang juga bisa disebut dengan istilah mutasi
genetik.

8. Lambatnya Sistem Metabolisme

Kekurangan kalori karbohidrat bisa menjadi hal yang buruk bagi metabolisme tubuh manusia karena
fungsi dan prosesnya akan menjadi lebih lambat dari seharusnya. Fungsi karbohidrat adalah sebagai
bahan bakar dan seperti yang kita tahu, karbohidrat adalah sumber energi untuk tubuh sehingga sangat
vital adanya. Karbohidrat yang asupannya kurang bisa mengganggu sistem metabolisme, jadi sebelum
menjadi lebih serius, ada baiknya untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat sesegera mungkin.
Efek Kelebihan Kalori

Selain adanya efek kekurangan kalori, ada juga risiko-risiko yang harus ditanggung apabila kita sampai
mengalami kelebihan kalori. Berikut ini bisa dilihat kondisi apa saja yang bisa terjadi ketika kelebihan
kalori lemak, karbohidrat serta protein.

1.Obesitas

Kebanyakan mengonsumsi karbohidrat, lemak dan protein bisa memicu kelebihan berat badan yang juga
disebut dengan istilah obesitas. Ini bisa saja terjadi ketika seseorang terlalu banyak makan sumber
makanan yang tinggi kandungan karbohidratnya tanpa diimbangi bergerak aktif atau melakukan
olahraga. Apabila setelah mengonsumsi karbohidrat langsung tidur, maka peluang obesitas menjadi lebih
besar; Anda perlu tahu apa bahaya tidur setelah makan.

Kerusakan Otak dan Hati

Kekurangan kalori bisa merusak saraf otak, begitu juga ketika kelebihan kalori. Organ hati dan otak dapat
terancam fungsi dan kesehatannya ketika asupan kalori protein terlalu berlebihan di dalma tubuh. Terlalu
berlebihan maka bisa dengan mudah memroduksi racun yang organ hati akan proses sehingga nantinya
menimbulkan penimbunan racun. Inilah yang kemudian menjadikan fungsi otak dan hati mengalami
ketidakseimbangan.

(Baca juga: abses otak – pendarahan otak – hepatitis)

2.Gangguan pada Dinding Arteri

Konsumsi lemak, apalagi lemak jenuh yang berlebihan bisa memicu kolesterol tinggi dan ini otomatis
akan berdampak buruk bagi arteri jantung. Masalah kesehatan lainnya bisa muncul apabila arteri telah
rusak, seperti halnya gangguan penyakit ginjal dan otak. Gejala penyakit jantung juga menjadi risikonya.

3. Berisiko Kanker

Akibat nutrisi yang tak seimbang atau berlebihan, apalagi kalori lemak, tanpa diimbangi dengan
konsumsi sumber makanan dengan kandungan serat tinggi, sel kanker pun bisa tumbuh dan berkembang
di organ manapun. Kanker yang paling umum adalah kanker organ reproduksi, kanker ginjal, kanker
kandung empedu serta kanker usus besar.
(Baca juga: bahaya dehidrasi)

4. Dehidrasi

Kelebihan kalori, khususnya protein, mampu memicu kondisi dehidrasi alias kurangnya cairan di dalam
tubuh. Tubuh yang di dalamnya terlalu banyak kadar proteinnya akan terbeban dan melakukan pekerjaan
berat saat membangun jaringan tubuh. Ketika mengonsumsi banyak protein, asupan air juga harus
banyak untuk menyeimbangkannya.

5. Kerusakan organ ginjal

Fungsi ginjal adalah sebagai penyaring segala bentuk senyawa atau zat yang organ tubuh lainnya
hasilkan. Kalori yang terlalu banyak di dalam tubuh maka akan memberatkan kinerja ginjal karena saking
banyaknya zat racun yang ginjal harus saring. Kondisi ini bisa muncul ketika seseorang terlalu banyak
mengonsumsi protein hewani.

6. Sembelit

Seseorang yang memiliki kebiasaan memakan segala sumber makanan berkalori tinggi bisa memberi
dampak buruk pada sistem kinerja organ tubuh, terutama pencernaan, yaitu perut dan usus. Konsumsi
dan proses tercernanya lemak membutuhkan waktu yang tak sedikit alias lebih lama sehingga lambung
pun tak bisa ditinggalkan dalam kondisi kosong karena yang ada adalah kondisi sembelitlah yang timbul.

7. Asam Urat

Kalori yang terlalu tinggi di dalam tubuh pun mampu memicu adanya asam urat yang meningkat, dan hal
ini akan bisa dialami oleh para pengonsumsi protein hewani. Sumber lemak jenuh akan sangat tinggi
sehingga kadar kolesterol juga dapat ikut naik. Jumlah kolesterol yang meningkat bisa memengaruhi
kondisi asam urat sehingga memang menjadikan keadaan ini tampak seperti penyakit komplikasi yang
sangat berbahaya.

8. Menurunnya Jumlah Kalsium


Produksi asam di dalam tubuh dapat meningkat menjadi terlalu tinggi disebabkan oleh kalori yang juga
sangat tinggi. Jika asam ini terlalu tinggi, maka kemampuan tulang dalam proses penyerapan kalsium pun
menjadi turun. Ketahui bahaya kekurangan kalsium seperti apa sehingga Anda bisa mewaspadainya
dengan memenuhi asupan kalsium secara lebih untuk menyeimbangkan kadar kalori protein.

9. Karies Gigi

Terlalu banyak kalori karbohidrat yang diterima tubuh juga bisa berbahaya untuk kesehatan mulut dan
gigi di mana ada kondisi karies gigi yang dapat dipicu. Kerusakan pada jaringan keras gigi ini patut
diwaspadai karena zat asam yang tertinggal begitu lama pada bagian gigi bisa mengakibatkan
kehancuran lapisan enamel gigi lambat laun. Banyak asam di dalam gigi adalah kesempatan bagi bakteri
untuk mengganggu; itulah mengapa sangat dianjurkan untuk menggosok gigi secara rutin, bahkan juga
mengecek kesehatan gigi ke dokter gigi.

10. Trigliserida Tinggi

Karbohidrat yang terlalu tinggi di dalam tubuh mampu menyebabkan trigliserida meningkat. Pada
normalnya, kadar trigliserida seharusnya ada di kurang lebih 150 mg/dL. Risiko penyakit jantung adalah
yang paling tinggi dan mengancam apabila kandungan trigliserida pada tubuh Anda meningkat.

(Baca juga: perbedaan kolesterol dan trigliserida)

11. Hipertensi

Tekanan darah tinggi adalah sebuah kondisi yang tak boleh diabaikan dan perlu diwaspadai karena ini
dapat menjadi efek buruk dari kelebihan kalori karbohidrat yang memberi serangan kepada kerusakan
metabolisme tubuh. Hipertensi, penyakit jantung dan kondisi lainnya bisa terjadi, begitu juga dengan
diabetes pun bisa muncul satu per satu.

12. Produksi Lemak Meningkat

Kalori karbohidrat yang terlalu tinggi kadarnya di dalam tubuh dapat memicu beratnya perputaran
lemak. Seluruh organ tubuh yang memerlukan lemak sebenarnya akan menerima insulin yang pankreas
hasilkan dan organ hati olah, maka jika karbohidrat terlalu banyak, ketidakmaksimalan perputaran lemak
di setiap pos organ tubuh pun terjadi.

Anda mungkin juga menyukai